Anda di halaman 1dari 8

Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan bangunan.

Bahan-bahan pembuatan beton :


y

semen dan air Semen merupakan bubuk kering yang berupa partikel-pertikel halus. Dalam beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Semen memiliki beberapa tipe yaitu tipe I, II, III, IV dan V. Semen yang digunakan dalam pembutan beton adalah semen hidrolik. Semen hidrolik adalah jenis semen yang bereaksi dengan air dan membentuk suatu batuan massa. Salah satu jenisnya adalah semen portland. Semen portland terbuat dari campuran kalsium, silika, alumunium dan oksida besi. Pada penggunaannya di lapangan, bahan-bahan semen portland dibuat atau ditambahkan dari zat kimia lain. Contohnya, semen portland abu terbang yang merupakan hasil poemanfaatan kembali dari produksi pembakaran gas. Air juga sangat dibutuhkan dalam pembuatan beton, karena air dapat mempercepat proses kimiawi pada beton. Pada reaksi kimia beton, hanya 1/3 bagian air yang diperlukan untuk reaksi. Dalam pembuatan beton, semen akan dicampur air untuk membentuk pasta. Fungsi dari pasta ini adalah untuk merekatkan agregat sehingga tidak mudah goyah. Selain itu, semen juga berfungsi dalam mengeraskan dan membentuk beton agar padat. Proporsi dari kedua campuran semen dan air menentukan sifat-sifat dari beton yang dibentuk.

agregat Agregat merupakan pengisi beton yang digunakan untuk membuat volume stabil. Selain itu, sifat mekanik dan fisik dari agregat sangat berpengaruh tehadap sifat-sifat beton yang dihasilkan, seperti kuat tekan, kekuatan, durabilitas, berat, dll. Agregat alami dapat diperoleh dari proses pelapukan dan abrasi serta pemecahan pada batuan induk yang lebih besar. Agregat yang baik untuk digunakan adalah agregat yang menyerupai bentuk kubus atau bundar, bersih, keras, kuat, bergradasi baik dan stabil secara kimiawi.

admixture dan additif Admixture atau zat tambahan lainnya adalah bahan yang tidak harus dipakai dalam pembuatan beton,karena dipakai hanya jika ingin mendapatkan suatu jenis beton yang membutuhkan bahan,selain semen dan agregat. Contoh-contoh zat admixture : super-plasticizer : digunakan untuk mengurangi jumlah campuran air pembentuk gelembung udara : meninggikan sifat kedap air retarder : memperlambat pengerasan, memperpanjang waktu pengerjaan bahan warna : memberi bahan warna

Jenis Bahan Tambahan : Air Entrainent, Mengurangi terjadinya bleeding Water Reducer, Meningkatkan tegangan tekan beton Retarder, Untuk menyesuaikan waktu pelaksanaan pembetonan Accelerator, Mempercepat waktu pengikatan beton Super Plasticizer, Meningkatkan kekuatan beton Pozzolan, Menurunkan suhu dalam beton Bonding, Menambah sifat melekat Expanding, Mengkonpensasi adanya susut dengan mengembangkan beton y Baja Tulangan Dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan beton saat menerima beban. Persyaratan Penggunaan  Sebelum penggunaan bahan tambah perlu diadakan percobaan di laboratorium atau di lapangan, untuk membuktikan bahwa bahan tambah bersangkutan betul-betul memberikan pengaruh sesuai yang diinginkan.  Gunakan bahan tambahan sesuai dengan spesifikasinya Persiapan Pekerjaan Pembetonan, diantaranya sebagai berikut : 1. Pengadaan Bahan a. Agregat o o o o Lokasi yang dekat dengan tempat mengaduk. Agregat kasar dan halus disimpan terpisah. Agregat disediakan sesuai tahapan dan kebutuhan volumenya. Mutu agregat seragam selama pengerjaan

b. Semen o o o Lokasi yang dekat dengan tempat mengaduk. Semen harus dilindungi dari pengaruh air dan kelembaban yang berlebihan. Semen disimpan di gudang

c. Air Tempat penyimpanan air untuk campuran beton harus sedekat mungkin dengan tempat pengadukan. d. Bahan Tambahan Bahan tambahan harus terlindung dari cuaca dan pencemaran lingkungan. 2. Pengadaan Peralatan Kapasitas, jumlah dan jenis peralatan harus disesuaikan dengan volume pengecoran dalam kondisi siap pakai. o o o o o Alat angkut (truck mixer). Alat Pengaduk (beton molen). Alat pemadatan (vibrator). Alat pengendali mutu ; seperti cetakan benda uji, hammer test Alat penunjang seperti: timbangan, cangkul, terpal, sekop, ember

3. Persiapan Tenaga Kualifikasi tenaga kerja harus sesuai dengan volume dan jenis pekerjaan seperti ; pelaksana, mandor, buruh. 4. Pemeriksaan Cetakan atau Acuan o o o o Acuan harus stabil, dibuat dari bahan yang tidak mudah meresap air, cukup rapat. Acuan harus kaku dan menghasilkan konstruksi akhir yang permukaan rata. Acuan harus kuat menahan beton atau beban lain, tanpa terjadi lendutan. Sebelum pengecoran, cetakan di basahi dengan air sampai jenuh. Untuk konstruksi beton yang langsung terletak di atas tanah, maka di bawahnya harus ada lantai kerja yang rata. Tebal lantai kerja 5 cm, dengan beton campuran semen, pasir, kerikil dengan perbandingan 1 : 3 : 5, atau lantai kerja ditentukan lain tergantung Pengawas ahli.

Pelaksanaan Pembetonan 1. Penakaran o Untuk beton dengan mutu dibawah K.225 atau f = 18,5 Mpa, agregat dan semen dapat ditakar menurut ukuran volume, sedangkan mutu K.225 atau f = 18,5 ke atas, penakaran bahan beton dilaksanakan dengan ukuran berat.Alat timbangan untuk mengukur berat harus dalam masa sudah dikalibrasi. 2. Pengadukan (Pencampuran) Pengisian mixer tidak boleh melampaui batas kapasitas mixer. Kehalusan pisau mixer perlu mendapatkan perhatian. Selama pengadukan berlangsung kekentalan adukan beton harus diawasi terusmenerus oleh tenaga pengawas yang ahli dengan jalan memeriksa SLUMP setiap campuran beton yang baru. Apabila adukan beton tidak memenuhi syarat minimal, maka adukan itu tidak boleh dipakai, harus disingkirkan dari tempat pelaksanaan. 3. Pengangkutan Beton Pengangkutan akan sangat berpengaruh jika antara letak proyek dengan lokasi pembuatan campuran beton berjauhan. Macam-macam alat angkut : a. Gerobak dorong b. Ember

c. Talang (kemiringan min. 1 : 3 dan maks. 1 : 2 ) d. e. f. Pompa Bucket dan tower crane Truck Mixer

Petunjuk yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan :

a. Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 (satu) jam setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang panjang.

Jangka waktu tersebut bisa diperpanjang sampai 2 jam apabila beton digerakkan kontinu secara mekanis. Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan-bahan pembantu. b. Kehilangan pasta semen dan air. Pada campuran pertama dari mixer, akan terjadi kehilangan pasta yang melekat dinding mixer. Pada talang-talang beton dan alat-alat angkut yang masih kering akan melekat pasta juga sehingga adukan beton menjadi kering dan dalam penempatan beton menjadi keropos. Untuk mengatasi hal tersebut, umumnya diadakan pengurangan agregat kasar (sampai 50 %) khusus untuk campuran pertama. c. Segregasi (pemisahan agregat) dapat dibatasi dengan membuat campuran kohesif :      slump dibatasi, jumlah air tidak berlebih jumlah semen cukup gradasi agregat baik dan ukuran agregat maksimum 20 mm perbandingan pasir terhadap agregat kasar tepat digunakan bahan tambah air entrainment bila perlu

4. Pengecoran dan Pemadatan Pengecoran perlu diperhatikan dengan baik, sebab kesalahan pengecoran akan menimbulkan pemisahan agregat kasar terhadap agregat halus, sehingga

homogenitas beton berkurang. Pemadatan atau penggetaran bertujuan untuk menghilangkan ruang udara dari dalam campuran beton, sehingga kepadatan beton tercapai. Cara Pengecoran 1) Pengecoran harus dilaksanakan bertahap secara berlapis, sedapat mungkin dibatasi penyebaran campuran beton ke arah horisontal.

2) Pengecoran pada acuan yang sempit dan tinggi. Pada pemadatan yang sulit, adukan beton yang harus dituang melalui jendela acuan dengan pertolongan corong yang dipasang di luar acuan. 3) Sambungan pengecoran o o Bila pekerjaan pengecoran tidak selesai, maka pengecoran harus dihentikan. Melanjutkan pengecoran baik arah vertikal maupun arah horisontal sebaiknya dilaksanakan bila beton masih dalam keadaan plastis. o Bila beton telah mengeras, pengecoran baru dapat dilaksanakan setelah permukaan beton lama dikasarkan dan dibersihkan dengan air dan sikat kawat. o Pada balok dan pelat, sambungan pengecoran ditempatkan kira-kira di tengahtengah bentang. Cara Pemadatan Pemadatan dilaksanakan selama pekerjaan pengecoran berlangsung, untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil.

Pemadatan dengan meja penggetar dipakai pada pabrik yang membuat elemen konstruksi bangunan, vibrator acuan dipakai untuk pekerjaan dinding, kolom beton dan penggetar permukaan dipakai untuk plat beton. Pemadatan dengan menggunakan alat penggetar sebagai berikut : 1) Alat Penggetar Luar Alat penggetar luar disebut juga penggetar eksternal (eksternal vibrator) adalah penggetar berbentuk meja/papan . 2) Alat Penggetar Dalam o Alat penggetar dalam harus dimasukkan perlahan-lahan dengan posisi tegak lurus pada permukaan campuran sampai padat, yang dapat diketahui dari mengkilapnya permukaan campuran tersebut ( + 30 detik). Selama pemadatan alat penggetar tidak boleh

menyentuh baja tulangan dan acuan, serta tidak boleh digerkkan mendatar atau di dorong ke samping. o Penarikan alat penggetar harus segera dilakukan secara perlahanlahan setelah permukaan campuran beton sekitar alat kelihatan mengkilap. o Kedalaman dan jarak antara alat penggetar dalam harus sampai pada lapisan sebelumnya, vertikal dan horisontal. o Apabila penempatan alat penggetar tidak mengijinkan dengan posisi tegak lurus permukaan campuran, alat penggetar dapat dimiringkan sampai posisi 450. o Penggetar dalam tidak boleh menempel pada tulangan dan acuan karena selain menimbulkan getaran pada tulangan juga

menyebabkan kerusakan kepala vibrator. 5. Perawatan Pada prinsipnya tujuan perawatan beton adalah mencegah pengeringan yang bisa menyebabkan kehilangan air yang dibutuhkan untuk perawatan beton. Pencegahan ini terutama pada umur awal beton sampai beton berumur 14 hari. Lamanya perawatan tergatung jenis semen yang dipakai, misalnya type I, II paling sedikit 21 hari. Untuk semen type V dianjurkan 28 hari. 6. Finishing o o Dilaksanakan segera setelah acuan dibuka. Lubang-lubang bekas penguata acuan harus diisi dengan mortar, campuran mortar terdiri dari satu bagian semen, 1 bagian pasir yang lolos 2,40 mm. o o Lubang-lubang udara harus diisi dengan mortar. Tulangan yang terlihat tertutup dengan mortar atau epoxy untuk mencegah karat.

Anda mungkin juga menyukai