Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Tahun Akademik 2020/2021


Mata Ujian : Teknologi Bahan Semester : 1 (Satu)
Fakultas : TEKNIK Waktu : 90 menit
Program Studi : Teknik Sipil Hari/tanggal : Senin, 3 Januari 2022

Close Book
SOAL
1. Apa kriteria perencanaan suatu campuran beton? jelaskan
2. Jelaskan tahapan pengerjaan beton di lapangan, agar didapatkan beton yang
memenuhi standar kualitas?
3. Pada pengerjaan beton, persiapan apa saja yang harus dilakukan sesuai
dengan SNI?
4. Jelaskan tata cara penakaran campuran beton agar menghasilkan beton
dengan kekuatan tekan yang diharapkan?
5. Jelaskan tahapan pengadukan : a. manul , b. dengan mesin?
6. Mengapa pada pengadukan dengan mesin , campuran masih harus diaduk
selama minimal 1,5 menit setelah semua bahan tercampur?
7. Apa yang harus diperhatikan dalam pengangkutan adukan beton ke tempat
pengecoran?
8. Tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi penundaan penuangan
adukan beton?

Selamat Mengerjakan
DosenPenguji :
RATIH NURHAYATI S.T., M.T

Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan


1. kriteria perencanaan suatu campuran beton
 Kriteria dasar perancanaan beton adalah kekuatan tekan dan hubungan dengan faktor
air semen yang digunakan. kriteria ini sebenarnya kontradiktif dengan kemudahan
pengerjaan karena menurut Abram,1920 (Neville, 1981) umtuk menghasilkan
kekuatan yang tinggi penggunaan air dalam campuran beton harus minimum. jika air
yang digunakan sedikit, akan timbul kesulitan dalam pengerjaan sesuai dengan
pendapat Faret (1896) yang mempertimbangkan pengaruh rongga (voids).

 Kriteria lain yang harus dipertimbangkan adalah kemudahan pengerjaan. seperti yang
disebutkan diatas, faktor air semen yang kecil akan menghasilkan kekuatan yang
tinggi, tetapi kemudahan dalam pengerjaan tak akan tercapai. perancangan beton
tetap harus mempertimbangkan hal ini, salah satunya dengan menggunakan bahan
tambah jenis Plastisizer atau super plastisizer. jika pengerjaan beton menggunakan
pumping-concrete, mutlak dibutuhkan keenceran tertentu agar sifat pemompaan
beton pada saat pengecoran dapat berjalan dengan baik.
 Pemilihan agregat yang digunakan juga akan mempengaruhi sifat pengerjaan. butiran
yang besar akan menyebabkan kesulitan, terutama karena akan menimbulkan
segregasi. Jika ini terjadi, kemungkinan terbentuknya rongga - rongga pada saat beton
mengeras akan semakin besar. selain dua kriteria utama tersebut, hal lain yang patut
dipertimbangkan adalah keawetan beton (durability) dan permeabilitas beton sendiri

2. tahapan pengerjaan beton di lapangan yang memenuhi standart kualitas


 Tahapan pengerjaan beton di lapangan
komposisi material adukan beton dalam setiap 1m 3 telah diatur berdasarkan standar
SNI 7394: 2008. Contohnya saja beton mutu K 125 komposisi materialnya terdiri dari
semen 276 kg, pasir 828 kg, kerikil 1.012 kg, dan air 215 kg. Beton mutu K 125 adalah
beton klas E yang dipakai untuk konstruksi lantai dasar.
 Pengangkutan atau Pemindahan Adukan Beton
mengangkut adukan beton tersebut ke tempat penuangannya. Proses ini harus
dilakukan dengan cepat sebelum semen bereaksi dengan air.
 Penuangan Adukan Beton
Proses penuangan harus dilakukan dengan cepat sehingga adukan beton selalu dalam
kondisi plastis dan dapat mengalir dengan lancar sampai ke rongga antara tulangan.
Penuangan ini mulai dari sudut-sudut bekisting terendah. Adukan beton tak boleh
dimasukkan ke bekisting dengan jarak lebih dari 2 m. Jika melebihi jarak maksimum 2
m, maka dapat mengakibatkan segregasi. Gunakan tremi atau corong bila jarak
melebihi tinggi maksimum.

Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan


 Memadatkan Adukan Beton

Tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan udara yang terjebak di dalam adukan
beton. Jika dibiarkan, udara yang terjebak tersebut akan menyebabkan beton menjadi
keropos.

Pemadatan ini dilakukan segera setelah proses penuangan selesai dilakukan dan
adukan beton masih dalam keadaan plastis. Pemadatan bisa dilakukan dengan
menusuk-nusuk tuangan beton atau dengan penggetaran. Saat ini sudah tersedia alat
bantu yang secara khusus dirancang untuk mempercepat proses pemadatan beton.

 Meratakan Permukaan Beton

Jika proses pemadatan beton telah selesai dilakukan, pekerjaan dilanjutkan dengan
meratakan permukaan beton. Secara sederhana, proses perataan permukaan beton
bisa dilakukan dengan menggunakan cetok dan juga papan perata. Sementara itu
untuk meratakan permukaan lantai cor dengan cepat, dapat digunakan alat bantu
seperti power trowel. Alat bantu ini berfungsi meratakan permukaan lantai cor dalam
kondisi kering 75%.

3. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, harus dilakukan pekerjaan persiapan yang mencakup
hal berikut:
a. Semua ruang yang akan diisi adukan beton harus bebas dari kotoran
b. Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel pada permukaan beton yang
telah mengeras harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan pada permukaan beton
yang telah mengeras tersebut;
c. Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton baru, harus
dikasarkan dan dibasahi terlebih dahulu sebelum beton baru dicorkan;
d. Pasangan dinding bata yang akan berhubungan dengan beton baru, harus dibasahi dengan air
sampai jenuh;
e. Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam dari acuan boleh dilapisi
dengan bahan khusus, misalnya lapisan tipis minyak mineral, lapisan bahan kimia,
lembaran plastik, atau bahan lain yang disetujui oleh pengawas bangunan;
f. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang
dapat merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dan tulangan;
g. Air yang terdapat pada semua ruang yang akan diisi adukan beton harus dibuang, kecuali
apabila pengecoran tremie atau bila diijinkan oleh pengawas bangunan.

4. Jelaskan tata cara penakaran campuran beton agar menghasilkan beton dengan kekuatan
tekan yang diharapkan!

a) Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f’c) lebih besar atau sama dengan 20 MPa proporsi
penakarannya harus didasarkan atas penakaran berat.

Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan


b) Beton yang mempunyai tekan (f’c) lebih kecil dari 20 MPa proporsi penakarannya boleh
menggunakan teknik penakaran volume. Tekniknya harus didasarkan atas penakaran berat yang
dikonversikan kedalam penakaran volume untuk setiap campuran bahan penyusunannya.

5. Pengadukan manual dan mesin


 cara pengadukan manual
a. Pasir dengan semen si campur (dalam keadaan kering) dengan komposisi tertentu,
diatas tempat yang datar dan kedap air
b. pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang homogen
c. Tambahkan kerikil, kemudian lakukan penmcampuran lagi
d. Alat bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul, ataupun alat gali lainnya.
e. buat lubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75% dari kebutuhan air.
f. Aduk hinggga rata dan tambahkansedikit demi sedikitair yang tersisa.
 Cara pengadukan mesin
a. Sambil mesin mixer diputar (masukkan air sebanyak 0.80 kali yang direncanakkan).
b. Masukkan Agregat ke dalam mesin mixer molen dan masukkan juga semen di atas
batuan tersebut.
c. Untuk Selanjutnya masukka air sedikit sampai adukan tampak mempunyai
kecelakaan yang cukup
d. Dalam waktu pengadukan sebaiknya kurang dari 3 menit.
e. Adukan beton segar lalu anda keluarkan lalu tampung ke dalam bejana yang besar.
Lalu bejana tersebut harus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
pemisahakan kerikil yang dituang ke dalam cetakan tersebut.

6. Mengapa pada pengadukan dengan mesin , campuran masih harus diaduk selama minimal
1,5 menit setelah semua bahan tercampur? Agar pengadukan tidak keras jika terlalu lama
dibiarkan dan agar tercampur rata.
7. Pada saat pengangkutan juga perlu diperhatikan segregasi agar terhindar dari beton yang
tak seragam. Pada pelakasanaan proyek Hotel Novotel Bandar Lampung pengangkutan dari
lokasi pengaan selang tedukan menggunakan mixer truck, dan dipindahkan ke bucket untuk
mencapai daerah yang sulit untuk dijangkau, pada bucket disambung dengan tremie untuk
menghindari tinggi jatuh yang berlebihan ( > 1,5 m ) sehingga tidak terjadi segregasi.
Menurut SNI - 03 - 2847 - 2002 pengangkutan adukan meliputi :
Beton harus diantarkan dari tempat pencampuran ke lokasi pengecoran dengan cara yang
dapat mencegah terjadinya pemisahan ( segresi ) atau hilangnya bahan.
Peralatan pengantar harus mampu menghantarkan beton ke tempat pengecoran tanpa
pemisahan bahan dan tanpa sela yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas campuran.

Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan


8. Batas penuangan yang masih dapat ditoleransi adalah sesuai dengan lemanya waktu
pengikatan beton. Lamanya waktu pengikatan awal beton selam 2 jam dan pengikatan akhir
selama 4 jam. dengan penundaan selama 2-2.5 jam kuat tekan beton masih dapat tercapa.
penundaan akan mengakibatkan kehilangan faktor air semen akibat penguapan beton segar
serta akibat terserap oleh agregat.

Biro Administrasi Akademik & Kemahasiswaan

Anda mungkin juga menyukai