Anda di halaman 1dari 12

Nama: Cindy Melani Putri

Kelas: B4
Stambuk: 031 2021 0231
QUIZ 7 TEKNOLOGI BAHAN KONTRUKSI
1. Jelaskan tahapan pengerjaan beton di lapangan, agar didapatkan beton yang memenuhi
standar kualitas!

Jawaban :

Adapun Tahap dalam pelaksanaan dilapangan meliputi :

a. Persiapan

b. Penakaran

c. Pengadukan (Mixing)

d. Pengangkutan

e. Penuangan atau pengecoran (Placing)

f. Pemadatan (Vibrating)

g. Penyelesaian Akhir (Finishing)

h. Perawatan (Curing)

2. Pada pengerjaan beton, persiapan apa saja yang harus dilakukan sesuai dengan SNI?

Jawaban :

1. Semua ruang yang akan diisi adukan beton harus bebas dari kotoran

2. Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel pada permukaan beton
yang telah mengeras harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan pada permukaan
beton yang telah mengeras tersebut;

3. Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan dengan beton baru, harus dikasarkan
dan dibasahi terlebih dahulu sebelum beton baru dicorkan;
4. Pasangan dinding bata yang akan berhubungan dengan beton baru, harus dibasahi dengan
air sampai jenuh;

5. Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam dari acuan boleh dilapisi dengan
bahan khusus, misalnya lapisan tipis minyak mineral, lapisan bahan kimia, lembaran plastik,
atau bahan lain yang disetujui oleh pengawas bangunan;

6. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat
merusak beton atau mengurangi lekatan antara beton dan tulangan;

7. Air yang terdapat pada semua ruang yang akan diisi adukan beton harus dibuang, kecuali
apabila pengecoran tremie atau bila diijinkan oleh pengawas bangunan.

3.Jelaskan tata cara penakaran campuran beton agar menghasilkan beton dengan kekuatan
tekan yang diharapkan!

Jawaban :

Penakaran bahan yang akan digunakan harus berdasarkan perbandingan campuran yang
direncanakab, dan memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk beton dengan f’c lebih besar atau sama dengan 20 MPa, proporsi campuran harus
didasarkan pada teknik penakaran berat;

2. Untuk beton dengan nilai fc lebih kecil dari 20 MPa, pelaksanaannya boleh menggunakan
teknik penakaran volume. Teknik penakaran volume ini harus berdasarkan pada perhitungan
proporsi campuran dalam berat yang dikonversikan ke dalam volume melalui perhitungan
berat satuan volume dari masing-masing bahan.

4. Apa kelebihan dan kekurangan cara pengadukan manual dan pengadukan dengan mesin,
dilihat dari Volume beton dikerjakan?

Jawaban :

Pengadukan dengan tangan biasanya dilakukan apabila jumlah beton yang dibuat hanya
sedikit. Cara ini juga dilakukan apabila tidak ada mesin aduk beton, atau tidak diinginkan
suara berisik yang ditimbulkann oleh mesin. Dengan Mesin. Untuk pekerjaan-pekerjaan
besar yang menggunakan beton dalam jumlah banyak, pengadukan beton dilakukan dengan
mesin pengaduk beton agar leboih homogen dan cepat. Mesin pengaduk beton juga
diperlukan jika adukan beton yang dibuat “sangat kental”, karena sulit jika diaduk dengan
tangan.

5. Jelaskan tahapan pengadukan (a) Manual (b) memakai mesin!

Jawaban: (a) Pengadukan Manual

1. Pasir dengan semen dicampur (dalam keadaan kering) dengan komposisi tertentu,
diatas tempat yang datar dan kedap air
2. Pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang homogen

3. Tambahkan kerikil, kemudian dilakukan pencampuran lagi.

4. Alat bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul, ataupun alat gali lainnya.
5. Buat lubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75% dari kebutuhan air

6. Aduk hingga rata dan tambahkan sedikit-demi sedikit air yang tersisa

(b) Pengadukan Memakai Mesin

penggunaan mesin aduk untuk pengerjaan beton yang besar justru akan
menurunkan biaya (cost). Campuran beton yang dihasilkan pin biasanya akan
bersifat lebih homogen dan plastis. Pengadukan dengan cara mesin ini dilakukan
sesuai dengan manual alat aduknya. Untuk beton siap pakai (PB. 1989 : 27)
pengadukan dan pengangkutan harus mengikuti persyaratan dari “ Spesification for
Ready Mixed Concrete” ASTM.C94 atau Spesfication For Conrete Made by
Volumteric Batching and Continuous Mixing”ASTM C.685.

Proses Pencampuran pada Batching Plang


Secara umum dengan mesin harus dilakukan menggunakan mesin-mesin yang telah
disetujui penggunannya (PB,1989:27). Mesin pengaduk harus diputar sesuai dengan
kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatannya.

6. Mengapa pada pengadukan dengan mesin, campuran masih harus diaduk selama
minimal 1,5 menit setelah semua bahan tercampur?

Jawaban: karena waktu pengadukan tergantung pada kapasitas drum pengaduk,


banyaknya bahan yang akan diaduk, jenis dan susunan butiran dari agregat yang
dipakai dan slump betonnya. Akan tetapi pada umumnya waktu pengadukan harus
diambil paling sedikit 1,5 menit setelah semua bahan dimasukkan kedalam drum
pengaduk. Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan
susunan dan warna yang merata.

7. Bagaiman Cara mengetahui kekentalan dari suatu pengadukan?

Jawaban: Lamanya waktu pengadukan beton perlu diperhatikan dengan baik karena
hal ini akan berpengaruh terhadap sifat adukan beton, yaitu bila pengadukan
terlalu lama, adukan beton akan menjadi lebih kental/kaku, tingkat
workabilitasnya menjadi rendah sehingga adukan menjadi semakin sulit
dikerjakan termasuk sulit untuk dipadatkan. - Bila adukan beton lebih
kental/kaku, hindari penambahan air adukan yang tanpa terukur selama proses
pengadukan berlangsung, karena penambahan air berlebihan akan mengurangi
mutu beton.

8. Apa yang harus diperhatikan dalam pengangkutan adukan beton ke tempat


pengecoran?

Setelah pengadukan selesai, campuran beton dibawa ke tempat penuangannya


atau ke tempat dimana konstruksi akan dibuat. Pengangkutan beton dari tempat
pengadukan hingga ke tempat penyimpanan akhir (sebelum dituang) harus dilakukan
sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya pemisahan dari bahan yang telah
dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton
antara pengangkutan yang berurutan (PB,1989:28).

Alat angkut pun dibedakan menjadi dua, yakni alat angkut manual dan mesin.
Alat angkut manual menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu sederhana
(dapat berupa ember, dolak, gerobak dorong, talang) dan biasanya mempunyai
kapasitas kecil. Alat angkut mesin biasanya dibutuhkan untuk pengerjaan yang
kapasitasnya besar dan jarak antara tempat pengolahan beton dan tempat pengerjaan
struktur jauh. Contoh alat angkut ini adalah truck mixer, belt conveyor, pompa dan
tower crane.

9. Apa yang harus diperhatiakan dalam penuangan adukan beton?

a. Jawaban: Pembetonan harus dilaksanakan dengan kecepatan penuangan


yang diatur sedemikian rupa sehingga campuran beton selalu dalam keadaan
plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di antara
tulangan.
b. Campuran beton yang mengeras atau yang telah terkotori oleh material
asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
c. Campuran beton yang setengah mengeras atau telah mengalami
penambahan air tidak boleh dituangkan, kecuali telah disetujui oleh
pengawas ahli.
d. Setelah penuangan campuran beton dimulai, pelaksanaan harus dilakukan
tanpa henti hingga diselesaikan penuangan suatu panel atau penampang, yang
dibentuk oleh batas-batas elemennya atau batas penghentian penuangan yang
ditentukan, kecuali diijinkan atau dilarang dalam pelaksanaan siar
pelaksanaan (construction joint).
e. Permukaan atas dari acuan yang diangkat secara vertikal pada umumnya
harus terisi rata dengan campuran beton.
f. Bila diperlukan, siar pelaksanaan harus dibuat sesuai dengan ketentuan : (a).
Permukaan beton pada siar pelaksanaan harus bersih, (b). Sebelum
pengecoran harus dibasahi, (c). Tidak mengurangi kekuatan konstruksi, (d).
Siar pelaksanaan yang terletak pada lantai ditempatkan sepertiga dari bentang
bagian tengah plat, balok anak, balok induk. Siar pelaksanaan pada balok
induk harus ditempatkan menjauhi daerah persilangan antara balok induk
tersebut dengan balok lainnya sejarak tidak kurang dari dua kali lebar balok
yang menyilang, (e). Balok anak, balok induk atau pelat yang didukung oleh
kolom tidak boleh dituang sebelum hilang sifat keplastisannya, (f). Balok
anak, balok induk, penebalan miring balok dan kepala kolom harus dituang
secara monolit dengan pelat sebagai suatu bagian dari sistem pelat tersebut,
kecuali ditentukan lain dalam perencanaanya.
g. Beton yang dituangkan harus dipadatkan dengan alat yang tepat secara
sempurna dan harus diusahakan secara maksimal agar dapat mengisi semua
rongga beton.

10. Tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi penundaan penuangan adukan beton?
Jawaban: Dengan Melakukan Penambahan Air Secukupnya, Batas
penundaan yang masih dapat ditoleransi adalah sesuai dengan lamanya waktu
pengikatan beton. Lamanya waktu pengikatan awal beton selama 2 jam dan
pengikatan akhir selama 4 jam. Dengan penundaan selama 2-2.5 jam kuat tekan beton
masih dapat tercapai . Penundaan akan mengakibatkan kehilangan Faktor Air Semen
akibat penguapan beton segar serta akibat terserap oleh agregat. penundaan lebih dari
4 jam akan menyebabkan penurunan kekuatan.

11. Jelaskan cara-cara penuangan beton dalam air?

a. Jawaban: Pada penuangan beton dengan bak khusus, campuran beton


diisikan dalam sebuah bak. Campuran tersebut akan keluar melalui pintu
yang otomatis terbuka sendiri. Setelah pintu terbuka, bak diangkat secara
perlahan-lahan sehingga beton mengalir.
b. Penuangan denga pipa tremi banyak digunakan karena efisien dan efektif.
Penuangan dilakukan dengan cara mengisikan campuran beton ke dalam pipa
tremi, kemudian mengangkat pipa tremi secara perlahan sampai beton
mengalir keluar. Ujung pipa bagian bawah harus selalu terbenam dalam beton
yang dituangkan.
c. Katup hydro terdiri dari pipa nylon diameter 600 mm yang fleksibel untuk
menuangkan beton. Ujung bawahnya dilengkapi pelindung kaku berbentuk
silinder. Cara pengerjaannya sama dengan tremi.
d. Penuangan dengan beton pra-susun dilakukan dengan menyusun terlebih
dahulu agregat kasar yang lebih besar dari 28 mm, kemudian melakukan
grouting (grout colodial). Grout dibuat dengan mencampur semen, pasir dan
air atau dapat juga ditambah bahan tambah plastisizer pada alat pengaduk
khusus.

12. Kendala apa yang dapat menyebabkan penuangan adukan beton terpaksa dilakukan
dengan pompa beton?

Jawaban : Jika kekurangan tenaga kerja dan produksi kerja yang sangat tinggi
sehingga lebih baik pompa yang digunakan berkapasitas besar .
13. Pada keadaan yang bagaimana penuangan beton boleh dihentikan?

Jawaban: jika campuran beton yang mengeras atau lebih mengalami penambahan
air tidak boleh dituangkan, kecuali disetujui oleh pengawas ahli.

14. Mengapa adukan beton yang telah dituang harus dipadatkan?

Jawaban:

untuk menghilangkan rongga-rongga udara yang terdapat dalam beton segar. Dari Gambar
terlihat bahwa bertambahnya kandungan udara dalam beton akan menyababkan kekuatan

tekan beton berkurang.

15. Mengapa harus dilakukan perawatan pada beton/ jelaskan pula jenis jenis
perawatan! Apa pengaruh lingkungan terhadap beton?

Jawaban:

a. Perawatan Dengan Pembasahan

Pembahasan dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan. Pekerjaan perawatan


dengan pembahasan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembab.

b. Menaruh beton segar dalam genangan air.


c. Menaruh beton segar dalam air.

d. Menyelimuti permukaan beton dengan air.

e. Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah.

f. Menyirami permukaan beton secara kontinyu.

Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound.


b. Perawatan Dengan Penguapan

Perawatan dengan uap dapat dibagi menjadi dua, yaitu perawatan dengan
tekanan rendah dan perawatan dengan tekanan tinggi. Perawatan tekanan rendah
berlangsung selama 10-12 jam pada suhu 40°-55°C, sedangkan penguapan dengan
suhu tinggi dilaksanakan selama 10-16 jam pada suhu 65°-95°C, dengan suhu akhir
40°-55°C. Sebelum perawatan dengan penguapan dilakukan, beton harus
dipertahankan pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam.
c. Perawatan Dengan Membran

Membran yang digunakan untuk perawatan merupakan penghalang fisik


untuk menghalangi penguapan air. Bahan yang digunakan harus kering dalam waktu
4 jam (sesuai final setting time), dan membentuk selembar film yang kontinyu,
melekat dan tidak bergabung, tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang
halus dan tidak membahayakan beton.

d. Perawatan Lainnya

Perawatan pada beton lainnya yang dapat dilakukan adalah perawatan dengan
menggunakan sinar infra merah, yaitu dengan melakukan penyinaran selama 2-4 jam
pada suhu 90°C. hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penguapan air pada beton
mutu tinggi.

Beton menyebabkan kerusakan pada lapisan bumi yang paling subur, tanah
lapisan atas . Beton digunakan untuk membuat permukaan keras yang berkontribusi
pada limpasan permukaan yang dapat menyebabkan erosi tanah , polusi air dan banjir.

16. Bagaimana karakteristik dan sifat beton segar?

Jawaban: Kemudahan Pengerjaan (Workability)

Kemudahan pengerjaan dapat dilihat dari nilai slump yang identik dengan
tingkat keplastisan beton. Semakin plastis beton, semakin mudah pengerjaannya.
Unsur-unsur yang mempengaruhi antara lain ;
. Jumlah air pencampur

a. Semakin banyak air semakin mudah untuk dikerjakan.

b. Kandungan semen

c. Jika FAS tetap, semakin banyak semen berarti semakin banyak kebutuhan air
sehingga keplastisannyapun akan lebih tinggi.
d. Gradasi campuran pasir-kerikil

e. Jika memenuhi syarat dan sesuai dengan standar, akan lebih mudah
dikerjakan.
f. Bentuk butiran agregat kasar

g. Agregat berbentuk bulat-bulat lebih mudah untuk dikerjakan.

h. Butir maksimum.

i. Cara pemadatan dan alat pemadat.

Segregation (Pemisahan Kerikil)

Kecenderungan butir-butir kasar untuk lepas dari campuran beton dinamakan


segregasi. Hal ini akan menyebabkan sarang kerikil yang pada akhirnya akan
menyebabkan keropos pada beton. Segregasi ini disebabkan oleh beberapa hal.
Pertama, campuran kurus atau kurang semen. Kedua, terlalu banyak air. Ketiga,
besar ukuran agregat maksimum lebih dari 40 mm. Keempat, permukaan butir
agregat kasar semakin kasar permukaan butir agregat, semakin mudah terjadi
segregasi.

Bleeding

Kecenderungan air untuk naik kepermukaan pada beton yang baru dipadatkan
dinamakn bleeding. Air yang naik ini membawa semen dan butir-butir halus pasir,
yang pada saat beton mengeras nantinya akan membentuk selaput (laitance).
Bleeding ini dipengaruhi oleh :
j. Susunan butir agregat

Jika komposisinya sesuai, kemungkinan untuk terjadinya bleeding kecil.


k. Banyaknya air

Semakin banyak air berarti semakin besar pula kemungkinan terjadinya

bleeding.

l. Kecepatan hidrasi

Semakin cepat beton mengeras, semakin kecil kemungkinan terjadinya

bleeding.

m. Proses pemadatan

Pemadatan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya bleeding.

17. Apa yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pengerjaan beton?


Jawaban:

Pelaksnaan Jadwal Kerja (Time Schedule)

. Jadwal (schedule) pengecoran.

a. Data pengecoran.

b. Jumlah pengecoran (kapasitas perjam).

c. Alat angkut.

e. Tenaga kerja (manpower include with work

Persiapan Awal

d. Kontrol Acuan-Perancah (Bekisting), meliputi kekuatan perancah, tangga


inspeksi, pemberian minyak, dan kerataan acuan.
e. Kontrol Tulangan (Rebar), meliputi kebersihan tulangan, selimut beton,
panjang penyaluran, sambungan, ikatan, dan jumlah, yang harus sesuai
dengan gambar struktur.
f. Kecukupan tenaga pengecoran.

g. Alat penerangan.

h. Syarat administrasi (ijin pengecoran).


i. Kontrol material, meliputi material finishing, penanggulangan keropos
akibat slidding untuk pengecoran dengan slip-form, ketersediaan material
(air, PC, agregat, dan atau bahan tambah).
j. Alat pengecoran, meliputi alat aduk, alat angkut, alat pemadatan, dan alat
finishing.
k. Metode Pelaksanaan, meliputi metode penuangan, metode pemadatan,
metode finishing, metode perawatan (curing) nantinya.
l. Lingkungan yaitu antara lain cuaca setempat, kondisi setempat, pekerjaan-
pekerjaan disekitarnya dan lainnya.

Pelaksanaan

a. Kontrol kondisi material di stock field, meliputi kecukupan dari material


yang ada disesuaikan dengan kebutuhan beton jadi kontrol cek dengan
hasil uji laboratorium tentang material penyusun beton.
b. Pengambilan contoh beton segar untuk menguji konsistensi dan kelecakan
(slump test), bleeding, segregasi, ketepatan campuran, dan pembuatan
benda uji.
c. Tindakan perbaikan segera yang meliputi cara perbaikan dan material yang
digunakan.
d. Lingkungan yaitu kondisi cuaca, pekerjaan lain disekitar dan lainnya

Quality Control

e. Pemeriksaan secara reguler material di lapangan dan atau digudang.

f. Pengambilan contoh uji (specimen) secara acak.

Pendataan lengkap untuk setiap contoh uji.

Anda mungkin juga menyukai