Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN

PROGRAM : PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN KAWASAN


PERMUKIMAN
NAMA KEGIATAN : PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
KAWASAN PERKOTAAN ; PLP KELURAHAN
LAWANGAN DAYA RT.10 RW,04
SUMBER DANA : APBD KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN ANGGARAN : 2019

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor akan menyiapkan bahan-bahan yang


dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan akan ditempatkan pada tempat yang sudah
ditentukan.
a. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor akan menyiapkan segala peralatan dan
tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai bidang pekerjaan.
b. Menyiapkan barak kerja dan perlengkapannya
c. Menyiapkan kotak P3K untuk obat-obatan
d. Sebelum pekerjaan dimulai, dilakukan pengukuran pada lokasi pekerjaan untuk
menentukan batas-batas serta situasi wilayah kerja, penentuan As jalan dan
penentuan Peil nol (0,00) sesuai dengan gambar rencana
e. Melakukan pengaturan Lalu Lintas dengan menyediakan rambu-rambu Lalu Lintas

2. PEKERJAAN GALIAN TANAH

a. Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, Kontraktor mengadakan cek bersama


pengawas pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga apabila
terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dapat segera diketahui
secara dini, dan melaporkannya kepada pengawas lapangan.
b. Dalam galian dan lebarnya lubang pondasi sesuai dengan gambar detail yang ada.
Apabila terjadi penyimpangan akan diperhitungkan pekerjaan tambah kurang dan
galian cukup lebar untuk dapatnya pekerja melaksanakan dengan leluasa.
c. Jika Direksi menganggap galian sudah sesuai dengan gambar maka Kontraktor dapat
melaksanakan kegiatan selanjutnya.

3. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

a. Material yang dipadatkan ditimbun dengan lapisan setebal tidak lebih dari 15 cm
sebelum dipadatkan dan pengamparan material tersebut dibuat sedemikian rupa
sehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-kantong dan cacat-cacat
lainnya.
b. Untuk bagian yang berbatasan dengan bangunan, termasuk pipa-pipa beton, dimana
pemadatan atau urugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat penggilas
untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka urugan dipadatkan dengan mesin
penumbuk (mechanical tamper) dengan berat dan desain cukup untuk mencapai
kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan yang dipadatkan didekatnya.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakann bangunan yang disebabkan
operasi-operasi pemadatan bahan tanggul atau urugan yang berdampingan dengan
bangunan-bangunan lain yang diperbaiki atas biaya Kontraktor.
c. Pekerjaan timbunan dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 15 cm setiap lapis
dan dipadatkan dengan alat pemadat (stamper/vibro roller sesuai dengan material
timbunan sehingga mencapai kepadatan yang ditentukan.
d. Pemadatan dengan tenaga manusia.
1) Material yang akan dipadatkan dibuat dengan lapisan-lapisan horizontal dengan
tebal tidak lebih dari 15 cm dengan alat penumbuk dengan tangan beratnya tidak
kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan
pekerjaan 30 cm.
2) Material dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan tercapai. Penumbuk tangan
(hand tamper) boleh dibuat dari besi atau beton.
4. PEKERJAAN PASANGAN BATU

a. Semua pasangan batu ditempatkan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam
gambar.
b. Adukan untuk semua pasangan batu gunung ukuran 15/20 kecuali ada ketentuan lain
atau petunjuk Direksi terdiri dari 1 PC : 6 PS (yang lepas) dan air secukupnya untuk
membuat ketentuan yang cocok untuk penggunaan yang dimaksudkan.
c. Pemasangan
 Semua batu yang digunakan untuk pasangan dengan ukuran 15/20 yang memenuhi
syarat dan disetujui Direksi.
 Batu-batu tidak boleh dipasang apabila terjadi hujan lebat atau cukup lama yang
bisa /untuk menghanyutkan adukan dari pasangan.
 Semua batu yang digunakan dengan siaran spesi dibasahi dengan air antara 3 – 4
jam sebelum digunakan dengan cara yang terjamin.
d. Pasangan/saluran yang melintasi jalan baik jalan raya atau jalan masuk ke bangunan
ditutupi dengan plat beton

5. PEKERJAAN PLESTERAN

a. Adukan spesi untuk semua plesteran kecuali kalau ditentukan lain oleh Direksi
terdiri dari 1 PC : 6 PS dan ditambah air secukupnya.
b. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai semua bidang yang akan diplester dibersihkan,
disiram dengan air sampai kotoran yang melekat pada permukaan bidang yang akan
diplester bersih dan dalam keadaan basah.
c. Plesteran diratakan, dan pada pertemuan sudut bersisi tajam.

6. PEKERJAAN PAVING

5.1. Persiapan
5.1.1. Pekerjaan pasangan Paving Block baru boleh dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.
5.1.2. Pemasangan Paving Block harus menunggu sampai semua pekerjaan
pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak di belakang atau di
bawah pasangan Paving Block ini telah diselesaikan terlebih dahulu.

5.2. Pemasangan
5.2.1. Sebelum pemasangan Paving Block pada Lahan, Tanah dalam keadaan
kering, padat, rata dan bersih.
5.2.2. Sebelum dipasang, Paving Block harus dipilah terlebih dahulu.
5.2.3. dengan direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
5.2.4. pasangan Paving Block pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan pasir
padat, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja permukaannya harus
dimiringkan dan sedemikian rupa menuju ke arah lubang pembuangan
5.2.5. Paving Block harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh
berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang Paving Block yang
terpasang tetap lurus dan rata. Paving Block yang salah letaknya, cacat atau pecah, harus
dibongkar dan diganti.
5.2.6. Paving Block mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
5.2.7. Sambungan atau celah-celah antara Paving Block harus lurus, rata dan
seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1.6mm, kecuali bila
ditentukan lain.
5.2.8. Pemotongan Paving Block harus dengan keahlian dan dilakukan hanya
pada satu sisi, bila tidak terhindarkan. Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-
sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk yang lainnya harus dikerjakan rapih
dan sesempurna mungkin.

7. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

d. Beton yang dipergunakan untuk menggunakan Beton K100


e. Bekisting memakai papan multiplex 9 mm. Bekisting dari papan kayu meranti tersebut
diperkuat dengan rangka kayu gelam ukuran 5/7, untuk mendapatkan kekuatan dan
kekakuan yang sempurna. Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat
penggantung, angker, sekrup paku dan lem perekat rapi dan sempurna. Lubang
sekrup terlebih dahulu dibuat dengan bor. Kepala sekrup tertanam, kemudian
lubang ditutup kembali dengan kayu sejenis yang dilem dengan lem kayu
f. Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai bentuk dan ukuran-
ukuran serta dipasang sesuai gambar rencana diikat kuat dengan kawat beton (bendrat)
g. Selimut Beton, penempatan besi beton didalam cetakan akan dibuat tidak
menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta mempunyai jarak tetap setiap bagian
konstruksi.
h. Sambungan baja tulangan, Overlap pada sambungan – sambungan tulangan minimal
40 x diameter batang.
i. Bahan – bahan pengadukan beton dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk
beton yaitu concrete mixer untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan
kekentalan dan warna yang merata atau seragam dalam komposisi dan konsistensi dari
adukan ke adukan. Urutan pencampuran pertama air dituangkan lebih dahulu,
kemudian kerikil, pasir dan semen.
j. Sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) dibersihkan dari kotoran. Permukaan bekisting dengan bahan- bahan yang
menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, dibasahi dengan merata sehingga
kelembaban /air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.
k. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan dicor beton
baru, dibersihkan ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan ini dipakai perekat.
Beton yang akan dicor dibuat pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek
mungkin, atau jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi maks 2 m, atau sudut yang
terlalu besar sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara
kerikil dan spesinya. Kepala alat penggetar (vibrator) dapat menembus dan
menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.
Semua beton dipadatkan dengan alat penggetar yang beroperasi dengan kecepatan
paling sedikit 3.000 putaran permenit ketika dibenamkan dalam beton.

8. PEMBERSIHAN LOKASI PROYEK

Lokasi pekerjaan dibersihkan dari segala sisa – sisa material atau bahan bongkaran serta alat
– alat bantu lainnya sebelum penyerahan pertama (PHO).

Pamekasan, 26 Juni 2019


CV.

.................
Direktur

Anda mungkin juga menyukai