Anda di halaman 1dari 8

PT KARYADEKA ALAM LESTARI

PEKERJAAN INFRASTRUKTUR
JALAN PAVING dan saluran
RUKO & PERGUDANGAN EMERALD GREEN TAHAP III

2018
1
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
PEKERJAAN INFRASTRUKTUR

1. UMUM
- Semua pekerjaan harus mendapat persetujuan pengawas yang ditunjuk oleh PT
Karyadeka Alam Lestari, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan suatu pekerjaan.
- Pengiriman material dilakukan mulai jam 08.00 – 16.00 WIB.
- Penerima tugas wajib memberikan contoh bahan untuk persetujuan PT. Karyadeka Alam Lestari.
- Tidak diperkenankan membuka warung di lokasi proyek, warung ditempatkan di areal bedeng
induk (base camp) dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan.
- Kebersihan di lokasi proyek dan di lokasi base camp harus tetap terjaga.
Sampah proyek harus segera dibuang, tidak boleh ditumpuk dalam waktu lama.
- Tenaga-tenaga yang tinggal di lokasi Bedeng Induk/ Base Camp diwajibkan melapor kepada
Bagian Keamanan PT Karyadeka Alam Lestari.
- Barang-barang milik PT Karyadeka Alam Lestari yang sudah terpasang di lapangan atau di
lokasi sekitar pekerjaan menjadi tanggung jawab Penerima Tugas (seperti : kanstein, paving, dll)
untuk keutuhan dan kebersihannya.
- Untuk pekerjaan pekerjaan yang memerlukan pengukuran seperti galian, pekerjaan saluran,
maka Penerima tugas wajib memiliki tenaga dan alat pengukuran sendiri

2. Bangunan

A. Pekerjaan Jalan Paving K 400


Lingkup Pekerjaan:
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Sebelum melaksanakan
pekerjaan harus mengukur kembali semua titik elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila
terjadi perbedaan-perbedaan di lapangan wajib membuat gambar-gambar penyesuaian dan harus
mendapat persetujuan Pengawas.

a. Galian Tanah

2
1. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-kedalaman
yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau diperlihatkan
maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa sehingga pekerjaan ini
dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai dalam
pekerjaan.
3. Penggalian harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan, dan juga untuk
mengadakan pembersihan.
4. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah sehingga dicapai kedalaman yang melebihi apa
yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus di urug kembali dengan pasir.
Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.

b. Pekerjaan lapis Sand Banding dan Agregat kelas B

Lapis pondasi bawah atau di sebut agregat lapis pondasi kelas B adalah bagian
perkerasan yang terletak antara sand banding dan tanah dasar. Material agregat yang di pakai
sama yaitu batu pecah yang sudah di olah dengan mesin stone cruser dan gradasi atau ukuran di
buat sama sesuai spesifikasi yang di butuhkan untuk lapisan perkerasan jalan paving.
Pada pekerjaan ini di bagi menjadi dua segmen yaitu meliputi pekerjaan perkerasan lapis agregat
kelas B 30 cm digunakan untuk typical jalan dengan paving tebal 8cm dan agregat kelas B 40cm
digunakan untuk typical jalan dengan paving tebal 10cm , setelah pekerjaan lapis agregat kelas B
selesai selanjutnya pekerjaan sand banding / lapisan pasir dengan tebal 5 cm. Pemadatan dapat
dilakukan secara manual dengan cara penyiraman air pada urugan sirtu.
Gradasi agregat kelas B harus memenuhi persyaratan gradasi sebagai berikut :

Elevasi Permukaan harus sesuai dengan gambar rencana dengan toleransi :

3
Tebal total minimum agregat harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :

Penghamparan pasir / bedding sand :

1. Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasar (base course) dengan permukaan
yang dihasilkan harus rata. Bila concrete block telah selesai dipasang dan terlihat permukaan
yang tidak rata maka paving block tersebut harus diangkat kembali, pasir diratakan lagi
sampai diperoleh hasil yang rata.
2. Bedding sand ini harus mempunyai kepadatan dan ketebalan yang sama sehingga
pemampatan akibat pemadatan merata. Lapisan yang lepas / belum dipadatkan biasanya
mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm lebih tebal dari ketebalan padat yang disyaratkan.
3. Selama penghamparan kadar air harus uniform dan pasir yang belum dipadatkan tersebut
harus dilindungi terhadap segala bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block
selesai dipasang dan bersama-sama.
4. Bila ada bagian lapisan pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan
diratakan. Waktu penghamparan harus diperhitungkan dengan baik sehingga tidak terdapat
lapisan pasir lepas yang tidak sempat ditutup dengan paving block pada hari yang sama.

c. Pemasangan Paving,Kanstein dan Side Entry Pit

1. Paving Block / Grass Block Standart Mutu A dengan kekuatan tekan 400kg/cm2 /
K400 harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya dengan pola sesuai dengan gambar di
atas bedding sand yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan. Jarak antara bagian
yang dipadatkan sampai bagian dimana sedang dilakukan pemasangan block tidak boleh
kurang dari 1,50 m untuk menghindari berpindahnya pasir yang masih dalam keadaan lepas
karena bergeraknya block yang tidak diletakkan dengan baik atau adanya air yang mengalir
ketempat tersebut. Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 m diukur dari akhir
pemasangan / pemadatan yang dilakukan pada hari sebelumnya melanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya. Semua block yang rusak selama pemadatan dan selama
masa pemeliharaan harus segera diganti dengan yang baru tanpa adanya biaya tambahan.
Pejalan kaki boleh menggunakan jalan concrete block ini setelah pemadatan awal sebelum
4
penghamparan pasir pengisi, tetapi sebiknya setelah sambungan atau celah antar block terisi
pasir dan dipadatkan.

- Terdapat dua jenis paving yang digunakan dalam infrastruktur yaitu tebal 8cm digunakan pada
halaman depan ruko dan paving tebal 10cm digunakan pada halaman gudang dan samping ruko
serta pada akses masuk.
- Dalam memasang block harus diusahakan agar untuk pengisian celah antara block dengan
elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai jalan, dipergunakan block dengan ukuran
yang tidak lebih besar 25 % dari ukuran utuh. Ruang antara yang masih tersisa harus diisi
setelah pemadatan awal dari paving block.
- Untuk celah lebih besar dari 25 mm tetapi kurang dari 50mm, dipergunakan aggregate halus
dengan ukuran 10 mm dan mortar kering untuk celah yang lebih kecil. Untuk bagian-bagian
jalan yang menanjak, menurun, pemasangan block harus dilakukan dari bagian terendah
kebagian yang lebih tinggi. Pola pemasangan dan warna agar dibuat sesuai gambar.

Pasir yang dipergunakan untuk mengisi celah antar block harus mempunyai gradasi yang
serupa. Pasir ini harus cukup kering sehingga dapat mengisi celah-celah dengan baik. Bahan ini
bebas dari garam dan zat-zat lain yang dapat merusak material paving block. Pasir pengisi harus
segera dihamparkan dan diratakan dengan sapu sepanjang permukaan jalan atau trotoar dan
dimasukkan ke dalam celah-celah antara dengan bantuan kompaktor.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan / trotoar harus dipadatkan dengan
mechanical flat plate vibrator, sehingga diperoleh permukaan yang padat dan rata dengan
kemiringan terhadap kedua arah tepi jalan sebesar 2 %.

2. Pada pemasangan Kanstin, permukaan tanah yang telah padat yang berhubungan
dengan pasir alas harus rata, tidak bergelombang dan rapat.
Hal hal yang perlu diperhatiakan :
1. Cleaning (Pembersihan) lapangan area untuk pekerjaan kanstin, pastikan permukaan tanah sudah
rata dan padat.
2. Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi dan hindarkan pemasangan secara acak.
3. Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat Pembantu yaitu
benang pembantu dipasang setiap jarak 4m sampai 5m. Bilamana pada lokasi pemasangan
terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu
tambahan agar pola tetap dapat dipertahankan.
4. Pada pemasangan kanstin berikan jarak 1 – 2 cm untuk spasi antar kanstin.

5
5. Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang baik
pemasangan kanstin harus mengikuti alur pemasangan kanstin.
6. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan.
7. Pola Pemasangan kanstin harus sesuai urutan secara teratur agar pemasangan dapat tersusun rapi
dan baik.

3. Side Entry Pit dipasang sepanjang kanstin dengan jarak 8m


Side Entry Pit (SEP) adalah pit stormwater yang terletak pada sisi pemasangan kanstin &
saluran yang dirancang untuk mengumpulkan aliran air dari permukaan jalan masuk ke gorog
gorong. Pemberian SEP diukur dari seluruh panjang saluran drainase dan dipasang dengan jarak
8m.

6
B. Pekerjaan Saluran Drainase Kotor
Langkah umum perencanaan system drainase kotor :
1. Perencanaan dimulai dengan memplot rute jalan susuai gambar kerja menentukan batas –
batas maupun data – data sehingga dapat menentukan penempatan awal bangunan seperti
saluran samping, fasilitas / bangunan pelengkap.
2. Sebelum penggalian dimulai perlu dilakukan tindakan yang perlu untuk menjaga agar galian
terhindar dari genangan air dan longsor. Pada daerah timbunan, penimbunan harus
diselesaikan terlebih dahulu sampai mencapai ketinggian minimal setinggi diameter pipa,
sebelum pekerjaan galian dimulai.
3. Pembuatan Lantai Kerja dari pasir setebal 10cm dan batu kali dengan perbandingan 1:8
sebagai dudukan sesuai dengan gambar kerja. Agregat harus diukur, dipilih dan dicampur
dengan bahan pengikat dan air secara proporsional agar diperoleh kualitas campuran beton
yang homogen sehingga memenuhi persyaratan uji dan desain yang tercampur dalam
spesifikasi ini.
4. Semua pipa harus diletakkan, pada garis dan elevasi yang benar. Sambungan pipa harus
direkat dengan memakai adukan semen (cincin beton), kecuali bila ditentukan lain, agar air
tidak bocor. Pipa drainase harus sesuai spesifikasi jenis NR/R dengan diameter 50cm
tercantum pada gambar. Sambungan harus didesain sedemikian rupa sehingga ujung dari
setiap pipa beton dibentuk sedemikian rupa sehingga penyambungan pipa dapat membentuk
jaringan yang menerus.

Variasi dimensi pipa dalam yang diizinkan


- Diameter dalam tidak boleh lebih atau kurang dari diameter yang didesain dengan toleransi
ukuran tidak lebih dari 9,5 mm.
- Ketebalan dinding pipa yang direncanakan oleh pabrik, toleransi boleh lebih dari 5% dari
tebal dinding pipa.
- Panjang setiap bagian pipa dapat bervariasi tidak lebih dari 13 mm dari ketentuan atau
panjang yang direncanakan.

Pipa ditolak berdasarkan jumlah kegagalan terhadap pemenuhan persyaratan spesifikasi


pembuatan dan pembelian, oleh karenanya kerusakan pipa selama pemasangan atau
disebabkan oleh beban lapangan dalam keadaan terpasang tidak menyebabkan penolakan
karena tidak memenuhi spesifikasi ini. Bagian tertentu dapat ditolak karena :
- Pecahan atau retakan pada dinding atau sambungan, kecuali jika terdapat retakan yang
panjaangnya tidak lebih dari 50 mm pada salah satu ujung pipa atau retakan atau
lepasannya sambungan tidak lebih daaari 75 mm ke arah melingkar atau 50 mm ke arah
7
panjang sambungan tidak harus ditolak, kecuali jika kerusakan tersebut lebih dari 5% dari
yang dikirim.
- Kerataan ujung pipa tidak tegak lurus terhadap sumbu memanjang batas penyimpangannya
- Kerusakan/cacat yang menunjukkan saat pencampuran dan pencetakan yang mengurangi
fungsi pipa.

5. Urugan lubang bekas galian dan pemulihan kembali pengurugan harus dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan, kecuali bahwa ketebalan penghamparan maksimal material tidak lebih
15 cm. Bila untuk pengurugan ini, tanah dari hasil galian pipa tidak mencukupi, material
lebih dari pekerjaan galian lain bisa dipergunakan, asal memenuhi syarat danbila pengurugan
selesai, maka daerah yang digali itu harus dipulihkan kembali ke keadaan semula.

C. Pekerjaan Manhole
Manhole merupakan ruang akses bagi jaringan pipa serta bagian untuk pemeliharaan saluran.
Pekerjaan Manhole sebanyak 25 unit dengan jarak pemasangan sesuai dengan gambar kerja.
1. Galian dilaksanakan sesuai dengan pekerjaan galian pada saluran drainase
2. Tutup manhole menggunakan Buis Beton dengan diameter 60cm
3. Manhole dibuat menggunakan cor beton dengan spesifikasi K225 di plester aci pada bagian
dalam dengan ukuran sesuai pada gambar kerja.
4. Lantai kerja beton setebal 5cm dan diberi urugan pasir dengan tebal 10cm

Anda mungkin juga menyukai