Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN

KERJA

PEMBANGUNAN HANGGAR (LANJUTAN) DAN


LANTAI PENGHUBUNG HANGGAR
KE APPRON

BALAI PENGELOLAAN BANDAR UDARA JL. CINUNUK KM 16,5


Telp. (022) 7272258 Fax. (022) 7202163 Bandung

TAHUN ANGGARAN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA


PEMBANGUNAN HANGGAR (LANJUTAN) DAN LANTAI
PENGHUBUNG HANGGAR KE APPRON
DI BANDAR UDARA NUSAWIRU

I. Latar Belakang
Rencana pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran harus mengikuti tatanan
kebandar-udaraan nasional sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002 yaitu suatu
system kebandar-udaraan nasional yang memuat tentang hirarki, peran, fungsi, klasifikasi, jenis,
penyelenggaraan, kegiatan, keterpaduan intra dan antar moda serta keterpaduan dengan sector lainnya dan
berpedoman pada Keputusan Menteri Perhubungan nomor : KP 407 tentang Rencana Induk Bandar Udara
Nusawiru di Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat. Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas bahwa
Bandar Udara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran merupakan bandara yang berfungsi sebagai bukan pusat
penyebaran dan sebagai bandara umum domestik yang penyelenggaraannya dilakukan oleh pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Bandar Udara Nusawiru sebagai Bandar udara umum maka penyelenggaraannya harus
mengikut ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan
Bandar Udara Umum dan Keputusan Menteri Perhubungan nomor : KP 407 tentang Rencana Induk Bandar
Udara Nusawiru.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2016 akan melaksanakan iven Pekan Olah Raga Nasional ke XIX di
Bandara Nusawiru yaitu olah raga “Terjun Payung”. Untuk mememenuhi iven tersebut dan menampung
kontingen maka diperlukan peningkatan Luas Bangunan Hanggar yang memenuhi persyatan oleh sebab itu
diperlukan pembangunan lanjutan yaitu “Pembangunan Hanggar (Lanjutan) dan Lantai Penghubung
Hanggar ke Appron di Bandar Udara Nusawiru” di Kabupaten Pangandaran.
II. Maksud dan Tujuan
a. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Pelaksana/Kontraktor yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam
pelaksanaan kegiatan;
b. Dengan penugasan ini diharapkan Pelaksana/Kontraktor dapat melaksanakan tanggungjawabnya dengan
baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Perencanaan.
III. Ruang Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Pekerjaan Hanggar Lantai 1 (satu)
1. Pekerjaan Struktur
- Pekarjaan Tanah, Urugan dan Lantai Kerja;
- Pekerjaan Pondasi;
- Pekerjaan Pembetonan;
- Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap;
2. Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Dinding;
- Pekerjaan Plafond;
- Pekerjaan Pas. Keramik Dinding dan Lantai;
- Pekerjaan Pintu dan Jendela Lengkap + Acessories;
- Pekerjaan Pengecatan;
- Pekerjaan Sanitair.
b. Pekerjaan Site Utility
c. Pekerjaan Bangunan Hanggar Lantai 2 (dua)
1. Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Beton;
2. Pekerjaan Arsitektur
- Pekerjaan Dinding;
- Pekerjaan Plafond;
- Pekerjaan Pas. Keramik Dinding dan Lantai;
- Pekerjaan Pintu dan Jendela Lengkap + Acessories;
- Pekerjaan Pengecatan;
- Pekerjaan Sanitair;
d. Pekerjaan Elektrikal;
e. Pekerjaan Mekanikal;
f. Pekerjaan Lantai Penghubung Hanggar ke Appron
g. Pekerjaan Perkerasan Jalan Akses, Jalan Masuk dan Kansteen..

IV. Dokumentasi pekerjaan dan As Build Drawing.


a. Seluruh pekerjaan wajib didokumentasikan dalam bentuk wiring diagram as build drawing yang dibuat
oleh Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.
b. Setiap jenis pekerjaan harus dibuatkan foto-foto visual minimal 3 (tiga) phase yaitu pada saat pekerjaan
dimulai hingga selesai (0%, 50%, dan 100%) dengan posisi pengambilan foto pada tempat yang sama.
Foto-foto ini harus disusun sesuai urutan pengambilan sehingga akan terlihat jelas hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan, dan dibuat rangkap 3 (tiga), 1 set untuk dokumen proyek, 1 set untuk dokumen
Konsultan Pengawas dan 1 set untuk Kontraktor untuk keperluan pembayaran/tagihan yang harus
dilampirkan pada setiap pengajuan tahapan pembayaran.
c. Setelah pekerjaan yang dilaksanakan selesai, maka kontraktor diwajibkan membuat as-built drawing yang
disetujui dan diperuksa oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana. Kemudian di serahkan kepada
User sebagai arsip/dokumen kelengkapan gedung.
V. Rencana Kerja
Kontraktor/Pemborong ‘wajib’ membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa
Bar-Chart, S-Curve Bahan, Jadwal Personil kegiatan, Struktur Organisasi Personil Lapangan dan diagram
“Network Planning“ sehingga dapat diketahui pada area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan
kritis dan harus diutamakan pelaksanaanya. Rencana kerja adalah bagian dari dokumen penawaran yang harus
dilengkapi oleh setiap rekanan yang memasukan penawaran.
VI. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat
pekerjaan. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor
bertanggungjawab atas keselamatan dan keamanan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi
yang diserahkan Pejabat Pembuat Komitmen. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus
bertanggungjawab untuk memperbaikinya. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu. Kontraktor/Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan/pekerjaan berkewajiban
mengikuti program ASTEK. Kontraktor/Pemborong berkewajiban untuk mengasuransikan seluruh pekerja
yang terlibat dalam kegiatan proyek tersebut dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
VII. Peraturan Perundang-undangan
a. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan
teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII),
Peraturan Nasional maupun Peraturan Pemda setempat lainnya yang berlaku atas jenis pekerjaan maupun
bahan tersebut, peraturan tersebut antara lain :
1) Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan yang digunakan;
2) Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971;
3) Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-2001;
4) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, NI-5 1961;
5) Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI-03-1726-2002;
6) Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-8;
7) Peraturan Plumbing Indonesia (PPI) tahun 1979;
8) Sistem Plumbing 2000 atau SNI 03-6481-2000;
9) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000;
10) Peraturan/Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-1.3.53.1987, UDC : 887.2;
11) Peraturan Pelaksanaan Bangunan Jalan Raya (N0. 1)/ST/B.M/72.
12) Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.
13) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1989
14) Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas, maupun standar
nasional lainya, maka diberlakukan Standar Internasional atau persyaratan teknis dari
pabrik/produsen yang bersangkutan.
15) Dan lain-lain yang secara nyata termasuk di dalam Dokumen/Gambar, Spesifikasi Teknis, Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainya.
VIII. Bahan yang dipergunakan
a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan Umum Bahan Bangunan di
Indonesia (PUBI - 1982) - NI – 3.
b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan, Kontraktor diwajibkan menyerahkan
contoh-contoh terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana untuk diminta
persetujuannya.Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah
disetujui.
c. Apabila ternyata bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui, maka
Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana berhak menolak/ memerintahkan Kontraktor untuk
mengeluarkan bahan-bahan tersebut dari lapangan (tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam
sejak ditolaknya bahan tersebut.
d. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh Konsultan Pengawas /Konsultan
Perencana, apabila ternyata Kontraktor tetap menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara
sengaja maupun tidak sengaja, maka Konsultan Pengawas berhak membongkar pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut dengan biaya dibebankan kepada Kontraktor.
e. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara Konsultan Pengawas dengan
Kontraktor.
Kontraktor diwajibkan memeriksa kualitas-kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian Bahan Bangunan di
Jawa Barat, atau ditempat lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana, dengan
biaya ditanggung oleh Kontraktor.
f. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan, sebelum diperoleh hasil pemeriksaan
tersebut, Kontraktor tidak diperkenankan menggunakan bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.
g. Kontraktor harus menyampaikan “Brosur” barang yang ditawarkan.
IX. Laporan-laporan
Kontraktor diwajibkan membuat laporan-laporan harian mengenai pekerjaan yang dilaksanakan dan tenaga
kerja/alat yang digunakan. Laporan mingguan dan bulanan harus dibuat kontraktor sesuai dengan kemajuan
pekerjaan serta rencana kerja, semua laporan tersebut harus di konsultasikan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencan.
X. Peil (± Titil nol)
a. Sebagai ukuran diambil ± 0,00 sesuai pada gambar atau yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana, atau sesuai dengan penjelasan pekerjaan /aanwijzing.
b. Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak dan ukurannya. Dengan ini tanda tersebut
harus dibuat dengan beton atau tembokan yang harus dijaga dan dipelihara selama pelaksanaan dan
sampai pekerjaan selesai.
c. Supaya dibuat beberapa tempat patok duga juga untuk ordinat/koordinat dan elevasi yang dibuat dari
patok beton yang kuat dan terpelihara sehingga bangunan tidak kehilangan ukuran awal.
d. Pengukuran dan penentuan tinggi peil dilaksanakan dengan peralatan waterpass dan teodolith yang
sebelumnya sudah dikalibrasi dengan mengacu pada gambar rencana.
e. Hasil pengukuran tersebut diserahkan kepada Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana untuk kemudian
dievaluasi dan diputuskan.
XI. SpesifikasiTeknik
A. Persiapan dan Sarana Kerja
a. Pengukuran / Pematokan
1) Kontraktor pelaksana harus mengadakan pengukuran/pematokan untuk penerapan rencana di
lapangan dan harus menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan serta tenaga kerja/juru
ukur/surveyor untuk setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2) Hasil pengukuran/pematokan yang berupa penentuan titik/as dan peil serta kemiringan dari apa yang
diukur berpatokan pada gambar kerja dan harus mendapat pengesahan/persetujuan atas kebenaran
hasil ukurnya dari Konsultan Pengawas.
3) Bilamana dalam pelaksanaan ada penyimpangan dari gambar rencana/gambar kerja (tidak sesuai),
maka Kontraktor diwajibkan membuat gambar perubahan yang tidak sesuai rencana tersebut dan
mengajukannya kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuan, setelah Konsultan
Pengawas mendapat persetujuan/ petunjuk dari pihak Pemberi Tugas tentang perubahan yang
diusulkan tersebut.
4) Kontraktor diwajibkan memelihara patok-patok serta tugu-tugu utama selama masa pelaksanaan.
b. Penyimpanan Barang-Barang dan Material
1) Pelaksana pekerjaan/Kontraktor diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material-material
kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam gudang-
gudang, sesuai dengan sifat- sifat dari barang-barang dan material tersebut, dan atas persetujuan
Konsultan Pengawas sehingga akan terjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan
yang diakibatkan karena penyimpanan yang salah.
2) Barang-barang dan material-material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan di dalam site.
c. Fasilitas-fasilitas Lapangan
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan harus menjamin keamanan proyek selama masa pelaksanaan,
menyediakan air kerja (sumur pantek dan pompa tangan), serta listrik dalam hal :
1) Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan dan keamanan.
2) Air bersih untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-petugas yang ada di proyek.
3) Alat-alat pemadam kebakaran kalau diperlukan.
4) Alat-alat PPPK (P3K).
5) Ruang mandi dan WC untuk pekerja lapangan.
d. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat
Dalam penawarannya Kontraktor harus sudah memasukkan biaya alat-alat berat yang akan dipakai serta
usulan jadwal pemakaiannya, sesuai dengan jenis dan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
B. Pekerjaan Tanah, Urugan dan Lantai Kerja
a. Pekerjaan Tanah
1) Pekerjaan persiapan tanah ini meliputi pembongkaran/pemindahan/pembersihan di area kerja dari
benda/bekas bangunan/struktur bangunan yang tidak berguna lagi, yang dapat mengganggu
terlaksananya kelancaran kerja di tempat tersebut dan dibuang keluar proyek;
2) Pohon/semak/rerumputan yang tidak diperlukan lagi di area kerja harus disingkirkan berikut pokok
pohon/semak/rerumputan sampai akar-akarnya (striping tanah) sedalam kurang lebih 30 cm;
3) Mengadakan pengukuran (stake out) dan pemasangan patok-patok titik mula/peil dasar yang
diperlukan di tempat kerja
b. Galian tanah Poer pondasi dan Urugan kembali
Pekerjaan ini meliputi :
1) Pekerjaan galian dan back fill.
2) Pembuatan saluran tepi dari beton untuk saluran drainage.
3) Pekerjaan bak control dan pekerjaan lain ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
Setiap pekerjaan tersebut di atas harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan apa yang
tercantum dalam perjanjian kontrak, kecuali kalau ada addendum susulan yang menyangkut masalah
tersebut
c. Improve Subgrade/Cablok
1) Timbunan harus ditempatkan kepermukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata,
bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan;
2) Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan
pemadat yang memadai dan disetujui Konsultan Pengawas/Perencana. Sampai mencapai kepadatan
yang disyaratkan;
3) Kontraktor harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan
d. Lantai Kerja bawah Pondasi dan Sloof
Lantai Kerja, beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan
termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton struktur, sesuai
yang ditunjukkan pada gambar
e. Lapisan LPA (batu 5/7)
1) Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau
kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tidak
boleh digunakan sesuai yang ditunjukkan pada gambar;
2) Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A maka untuk agregat kasar yang berasal dari kerikil,
tidak kurang dari 100% berat agregat kasar ini harus mempunyai paling sedikit satu bidang
pecah sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana
C. Pekerjaan Bangunan Hanggar Lantai 1 (satu)
I. Pekerjaan Struktur
a) Pekerjaan Pondasi
1) Beton Cyclop campuran 1:3:5;
2) Pondasi Strauszpaal Ø 60 cm panjang 300 cm Beton K-275, Pondasi Plat Type P1 (80x80x60)
Beton K-275 dan Pondasi Plat Type P2 (120x120x60) Beton K-275;
3) Sloof SL-1, 25/45, Beton K-250 dan Sloof SL-2, 20/30, Beton K-250;
4) Untuk pekerjaan Pondasi sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana
b) Pekerjaan Pembetonan
1) Kolom Pedestal 50/50 dan 40/40 serta Kolom KP1 15/15, Beton K-275;
2) Lantai Kerja dibawah lantai beton t=10 cm dan Lantai Kerja dibawah lantai Ruang Penunjang;
3) Balok B1-25/45, Beton K-275;
4) Lantai Beton bertulang T = 20 cm, Beton K-350;
5) Plat Bordes dan Anak Tangga;
6) Plat Meja Beton t= 10 cm;
7) Balok Lintle 12/15 diatas kusen;
8) Pemasangan Dowel Besi dia. 16 mm;
9) Aspalt Sealent;
10) Untuk pekerjaan Pembetonan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
c) Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
1) Rangka atap merupakan konstruksi gording baja Channel;
2) Penutup atap, nok, flashing & ridge corrugated metal;
3) Talang datar & talang tegak terbuat dari metal;
4) Bahan yang digunakan untuk rangka atap terbuat dari baja channel di cat zinchromate;
5) Untuk bahan peredam panas digunakan Alumunium Foil (Single Sided) ex local dan Glass wool
tebal 50 mm, dipasang diatas ram kawat ukuran 25 x 25 mm;
6) Pekerjaan rangka atap dan penutup atap bangunan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana.
II. Pekerjaan Arsitektur
a) Pekerjaan Dinding
1) Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana;
2) Pasangan batu/bata merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 4 pasir pasang;
3) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai permukaan sloof sampai ketinggian 30
cm di atas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 210 cm dari permukaan lantai,
serta semua dinding yang ada pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air
digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 PC : 2 pasir pasang;
4) Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui
Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana, siku dan sama ukurannya 5x10x22cm;
5) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh;
6) Pekerjaan dinding sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
b) Pekerjaan Plafond
1) Kerangka langit-langit dibuat dari rangka hollow 20 x 40 x 0,8 mm;
2) Kerangka yang dipasang modul 60 x 120 cm, untuk rangka atas dan rangka bawah (sesuai gambar);
3) Bagian bawah dari rangka langit-langit harus diluruskan terlebih dahulu. Pemasangan harus rata
dan waterpass.;
4) Untuk menjaga rangka langit-langit dari lendutan, setiap luas 6 m² minimal harus dipasang
besi/batang penggantung yang telah disediakan untuk maksud itu. Balok rangka langit-langit yang
lekat ke tembok harus diperkuat dengan baut/angker yang ditanam dalam tembok/beton;
5) Pekerjaan Plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
c) Pekerjaan Pas. Keramik Dinding dan Lantai
1) Pada permukaan dinding beton/bata ringan yang ada, keramik dapat langsung diletakkan, dengan
menggunakan perekat spesi 1 PC : 2 Pasir, diaduk baik memakai larutan supercement;
2) Jumlah pemakaian adalah 10 % dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari
1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan
dinding seperti tertera pada gambar;
3) Pekerjaan keramik dan Lantai sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana;
d) Pekerjaan Pintu dan Jendela Lengkap + Acessories
1) Kusen dibuat sesuai gambar rencana, untuk itu dengan menggunakan sistem pen dan lubang,
apabila kusen dibuat diluar tempat pekerjaan, semua kusen tidak boleh diberi meni kayu terlebih
dahulu dan harus dalam keadaan utuh dan Kontraktor harus melaporkan pemeriksaan dan
persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum penyetelan kusen;
2) Setiap kusen harus dilengkapi dengan angker minimal empat buah dipasang dikiri dan kanan kusen,
untuk kusen pintu ujung bawah, dilengkapi dengan dook dan diangkerkan dalam nat/grouve beton;
3) Pembuatan Daun pintu/jendela baik panel atau rangka kaca harus dengan keahlian tinggi terutama
dalam hubungan kayunya tidak boleh longgar, perkuatan dengan pekeras (tidak dengan paku);
4) Bentuk, ukuran, letak serta konstruksi tercantum didalam gambar kerja yang mana segalanya harus
ditaati, kecuali ada ketentuan lain dari Konsultan Pengawas
e) Pekerjaan Pengecatan
1) Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis emulsi acrylic, warna ditentukan
Konsultan Perencana;
2) Sebelum di cat dinding harus di Plamur terlebih dahulu, dan plesteran sudah harus betul-betul
kering, tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas;
3) Pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit bagian lain yang ditentukan gambar, pekerjaan cat
kayu adalah plywood, dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar;
4) Pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar beserta pintunya, pintu-pintu besi talang-talang dan
pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar;
5) Semua kayu hanya boleh dimenie di tapak proyek dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas;
6) Untuk Cat Duco pengecatan seluruh permukaan pintu kayu dan pintu besi atau bagian-bagian lain
yang ditentukan dalam gambar
f) Pekerjaan Sanitair
1) Plambing fixture berikut fittings atau kran yang akan dipasang yaitu Closet Duduk, Washtafel +
Kran, Urinouir type muslim, Penyekat Urinouir A 100 dan Floor drain;
2) Pekerjaan Sanitair sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
D. Pekerjaan Bangunan Hanggar Lantai 2 (dua)
I. Pekerjaan Struktur
a) Pekerjaan Beton
1) Kolom KP1 15/15 dan Plat Lantai Bondex t= 12 cm Beton K-175;
2) Plat Meja Beton t= 10 cm dan Balok Lintle 12/15 diatas kusen.
II. Pekerjaan arsitektur
a) Pekerjaan Dinding
1) Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana
2) Pasangan dinding ½ bata 1 Pc : 4 Ps;
3) Pasangan dinding ½ bata 1 Pc : 3 Ps (Trasraam);
4) Plesteran dinding bata 1 Pc : 5 Ps t = 20 mm;
5) Acian dinding bata;
6) Partisi Gypsum 2 muka t = 9mm rangka metalfuring;
7) Dinding Kubikal Toilet Phenolic Lengkap Asesoris;
8) Pasang Railling Selasar
b) Pekerjaan Plafond
1) Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas;
2) Plafond Gypsum 9 mm Rangka Hollow 4/4 cm;
3) Plafond GRC 4 mm Rangka Hollow 4/4 cm;
4) List Gypsum;
c) Pekerjaan Pas. Keramik Dinding dan Lantai
1) Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas;
2) Lantai Keramik 40 x 40 cm Polished;
3) Lantai Keramik 40 x 40 cm Unpolished;
4) Plint lantai keramik 10 x 40 cm;
5) Pasang Keramik Dinding 25 x 40 cm;
6) Pasang Keramik Meja Beton 20 x 20 cm.
d) Pekerjaan Pintu dan Jendela Lengkap + Acessories
Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan Perencan.
e) Pekerjaan Pengecatan
Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan Perencan.
f) Pekerjaan Sanitair
Sesuai yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan Perencan.
E. Lantai Penghubung Hanggar ke Appron
1. Pengerukan/striping Tanah humus;
2. Improve Subgrade/Cablok;
3. Lapisan LPA (batu 5/7);
4. Lantai Kerja dibawah lantai beton t=10 cm;
5. Lantai Beton bertulang T = 20 cm, Beton K-350;
6. Pemasangan Dowel Besi dia. 16 mm;
7. Aspalt Sealent
F. Aspalt Sealent
1. Rabat Beton T = 8 cm;
2. Saluran Type 1, Saluran Type 2 dan Saluran Type 3;
3. Pasang Bak Kontrol.
G. Pekerjaan Perkerasan Jalan
1. Improve Subgrade/Cablok leveling jalan dan bahu;
2. Lapisan LPA (batu 5/7);
3. Pasang Lapis Penetrasi t=3.7 cm;
4. Pasang Primecoat.
H. Pekerjaan Elektrikal
a) Pekerjaan Elektrikal
1) Sumber daya listrik diperoleh dari jaringan tegangan rendah 220/380V PLN sebesar 233 kVA
2) Pengadaan dan pemasangan seluruh kabel daya tegangan rendah jenis NYY dan NYFGbY. Kabel
penghubung tersebut lengkap dengan terminasi (sepatu kabel) yang diperlukan;
3) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan daya (stop kontak), lengkap dengan
armatur, power receptacle outlet dan alat-alat bantu yang diperlukan;
4) Untuk Instalasi Tegangan Rendah, kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL,
AVE atau standar lain;
5) Saklar dan Stop Kontak dinding dan receptacles otlet harus dari bahan galvanized steel dan tidak boleh
berukuran lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm untuk peralatan tunggal dan 11,9 cm x 11,9 cm untuk dua
peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan. Saklar-saklar harus dari jenis
rocker mechanism dengan rating minimum 10 A/250 V;
6) Kabel tanah harus dari jenis NYFGbY dan kabel instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM
dan NYMHY (untuk kabel kontrol);
7) Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL, IEC, VDE, SPLN, dan
LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang ditanam langsung di dalam tanah;
8) Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak harus dari jenis NYM dan
diletakkan di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge. Luas penampang kabel NYM yang
digunakan minimum 2,5 mm2;
9) Kabel kontrol motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis stranded
annealed copper yang fleksibel. Isolasi harus dari PVC, tahan lembab dan ozon dengan rating tegangan
sampai 600 V;
b) Pekerjaan instalasi telepon
1) TRUNK, adalah saluran yang berhubungan langsung ke saluran jaringan telepon PT. TELKOM
atau saluran yang digunakan untuk interkoneksi antar PABX;
2) EXTENSION, adalah saluran cabang dari PABX yang dihubungkan ke pesawat telepon intern.
c) Pekerjaan Fire Alqrm
1) Jenis fire alarm yang digunakan adalah pre signal system, yang hanya akan mengaktipkan alarm pada
zone yang mendeteksi adanya kebakaran;
2) Pengkabelan detektor menggunakan kabel NYA ukuran 2,5 mm2 yang diletakkan di dalam konduit
PVC high-impact heavy gauge;
3) Untuk memungkinkan sistem tetap beroperasi pada saat terjadinya pemadaman sumber daya utama,
FACP dilengkapi dengan charger dan stand-by battery yang mampu digunakan minimal 20 jam;
4) Agar menghasilkan sinyal alarm secara audio, digunakan vibrating bell berkekuatan min. 90 dB pada
tiap zone, sedangkan sinyal visual dihasilkan oleh alarm lamp berwarna merah;
5) Manual station dipasang untuk memungkinkan diaktipkannya sistem secara manual apabila seseorang
melihat adanya kebakaran sebelum detektor-detektor bereaksi.
d) Pekerjaan instalasi Penangkal Petir
1) Instalasi penangkal petir jenis non-conventional non-radioactive, termasuk batang penerima (air
terminal), down conductor, pentanahan dan bak kontrolnya serta peralatan lainnya yang berkaitan
dengannya, sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan;
2) Air terminal disangga / dipasang dengan pipa fibreglass (FRP) diameter 2”, sesuai dengan gambar
rencana.
3) Jarak titik pentanahan penangkal petir dengan titik pentanahan lainnya (sistem listrik dan PABX)
minimum 3 meter.
4) Semua pelaksanaan pemasangan komponen atau peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik
I. Pekerjaan Mekanikal
a. Instalasi plumbing (air bersih, air kotor dan air bekas) beserta pemompaannya;
b. Instalasi tata udara (ventilasi dan air conditioner).

XII. Personil Inti yang diperlukan untuk PelaksanaanPekerjaan

NO TENAGA AHLI PENDIDIKAN JML PENGALAMAN KLASIFIKASI SKA


SKA Teknik
TIM LEADER AHLI S1 TEKNIK Bangunan
1 1 Org 8 Thn Ahli Madya
(SITE MANAGER) SIPIL Gdg dan SKA
K3
SKA Teknik
S1TEKNIK
2 AHLI TEKNIK SIPIL 1 Org 5 Thn Ahli Muda Bangunan
SIPIL
Gdg
AHLI TEKNIK S1 TEKNIK SKA
3 1 Org 5 Thn Ahli Muda
ARSITEK ARSITEK Arsitektur
AHLI MAKANIKAL S1 TEKNIK SKA
4 1 Org 5 Thn Ahli Muda
DAN ELEKTRIKAL ELEKTRO Elektrikal

TENAGA
NO PENDIDIKAN JML PENGALAMAN KLASIFIKASI SKT
PENDUKUNG
SKT Juru
D3/SMK
1 JURU HITUNG 1 Org 5 Thn - Hitung
BANGUNAN
Kuantitas (047)
SKT Juru Ukur
D3/SMK Kuantitas
2 JURU UKUR 1 Org 5 Thn -
BANGUNAN Bangunan Gdg
TA 007
SKT Juru
D3/SMK Gambar /
3 JURU GAMBAR 1 Org 5 Thn -
BANGUNAN Draftman -Sipil
(003)
SMK SKT Pelaksana
4 PELAKSANA BANGUNAN 1 Org 5 Thn - bang gdd TA
(022)
SKT Mandor
5 MANDOR SLTA/SMK 1 Org 3 Thn -
besi TL (009)
SKT Tkg besi
SLTA/SMK 1 Org 3 Thn -
beton TS (012)
Tkg Cor btn TS
SLTA/SMK 1 Org 3 Thn -
6 TUKANG (013)
Tkg Pasang
SLTA/SMK 1 Org 3 Thn - perancah TS
(014)
Tkg Psg
SLTA/SMK 1 Org 3 Thn - Scafolding TS
(015)
Teknisi Instalasi
Jaringan
SLTA/SMK 1 Org 3 Thn - Tegangan
Rendah ( JTR )
(TE060)
ADMINISTRASI
7 SMK / SMU 1 Org 5 Thn - -
PROYEK
OPERATOR
8 SMK / SMU 1 Org 5 Thn - -
KOMPUTER

Dilampirkan :
- Melampirkan CV Job Descreption, Copy SKA/SKT, Copy KTP, Surat Peryataan Kesanggupan Scan
Asli, Ijazah dan NPWP;
- Jadual Personil;
- Man power (jadual kebutuhan tenaga);
- Struktur Organisasi Pekerjaan;
XIII. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan

No URAIAN JUMLAH
1 Motor Grader > 100 HP 1 Unit
2 Dump Truck (6 - 8) ton 2 Unit
3 Vibrator Roller 1 Unit
4 Generator set 1 Unit
5 Concrete Mixer 1 Unit
6 Concrete Vibrator 1 Unit
7 Stamper 1 Unit
8 Alat Pompa Beton 1 Unit
9 Bor Lubang Strauszpaal Ø 60 1 Unit
10 Aspal Sprayer 1 Unit
11 Exavator 1 Unit
12 Wheel Loader 1.0-1.6 M3 1 Unit
13 Buldozer 100 - 150 HP 1 Unit
14 Mobile Crane 1 Unit
15 Compressor (4.000 - 6.500) L/M 1 Unit
16 Tandem Roller 6 - 8 T/3 Wheel Roller 1 Unit
17 Water Tanker 3.000 – 4.500 Liter 1 Unit
18 Scafolding 50 set
19 Kompresor 1 Unit
20 Alat pembengkok tulangan 1 Unit
21 Komputer dan Printer 1 Set
22 Peralatan tukang lain yang mendukung pekerjaan 1 paket
23 Alat Pelindung Diri 10 set

Dengan melampirkan Bukti kepemilikan/perjanjian sewa/dukungan peralatan.


XIV. Dukungan Material / Bahan :
1. Rangka Atap Hanggar dan Penutup Atap (Zincalum Union Deck Colorbond ) dari Distributor/ Agen/
Suplier berikut informasi produk
2. Surat Dukungan jaminan Material/Quari : (beton ready mix) baching plan radius tidak melebihi 50 km
dari lokasi pekerjaan, ketersediaan material split dan Pasir yang dipergunakan dari quari yang memiliki
ijin galian/ tambang sesuai perundangan yang berlaku
3. Panel Elektrikal, fitting dan aksesoris dukungan dari Distributor/ Agen/ Suplier berikut informasi produk
XV. Persyaratan Kualifikasi
Selain dipersyaratkan dalam Dokumen, Peserta yang berbadan usaha harus memiliki :
a. Sertifikat Badan Usaha kode BG 009 yang masih berlaku;
b. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku;
c. Melampirkan pengalaman dan kinerja baik dari pemerintah atau swasta, 5 (lima) tahun terakhir
pembangunan Hanggar di Bandar Udara;
XVI. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Pembangunan/pekerjaan ini terletak di Bandara Nusawiru Kabupaten Pangandaran, seperti yang tertera dalam
gambar situasi/tapak. Waktu pelaksanaan kegiatan dijadwalkan dapat selesai dalam waktu 100 (Seratus) hari
kalender.
XVII. Harga Satuan, Analisa Harga dan Kuantitas.
a. Harga Satuan
Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, Harga Satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, harus mencakup
semua kewajiban PenyediaBarang/Jasa berdasarkan Kontrak serta segala hal yang diperlukan untuk
pelaksanaan, sebagaiman ditetapkan dalam syarat-syarat kontrak termasuk biaya umum
PenyediaBarang/Jasa dan keuntungan perusahaan.
b. Analisa Harga
Pelaksana/Kontraktor harus membuat dan menganalisa Harga Satuan menggunakan Standar Nasional
Indonesia (SNI) dan atau Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaa yang dieluarkan oleh Kementerian yang
terkait dengan peerjaan infrastruktur, diartiikan sebagai satu kesatuan dengan Instruksi kepada Peserta
Pelelangan, Syarat-Syarat Kontrak dan Spesifikasi.
c. Kuantitas
Kuantitas yang dicantumkan dalam Daftar Kuantitas merupakan Kuantitas Barang yang harus
disediakan/diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa dan dipergunakan sebagai
dasar perhitungan penawaran.
XVIII. Anggaran Biaya
Biaya Pembangunan Hanggar Pesawat di Bandar Udara Nusawiru untuk Menunjang PON XIX dibebankan/
bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2015.
a. Pemrakarsa
- Instansi : Balai Pengelolaan Bandar Udara Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat
- Alamat : Jl. Cinunuk KM 16,5 Bandung
- Kuasa Pengguna Anggaran : Kepala Balai Pengelolaan Bandar Udara

b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)


Besarnya Harga Perkiraan Sendiri Rp. 5.493.622.000,- (lima milyar empat ratus sembilan puluh
tiga juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah).

XIX. Penutup
1. Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dapat
dilihat pada gambar dan Speksifikasi Teknis atau ditanyakan pada saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Dukumen pengadaan pada
saat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat, dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen.
3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi panitia pengadaan
barang/jasa untuk mendapatkan penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan Peserta Pelelangan
dalam menyampaikan penawaran.

Bandung, M e i 2016

Anda mungkin juga menyukai