Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

BELANJA JASA KONSULTASI PENELITIAN

BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH


KOTA BANDUNG
TAHUN 2019
1. Latar Belakang
Dalam konsep otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki peran
penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah termasuk
pengelolaan keuangan daerah, seperti yang tertuang dalam Undang–Undang
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Dengan lahirnya peraturan otonomi daerah tersebut pemerintah daerah


diharapkan untuk lebih mampu menggali potensi sumber-sumber penerimaan
daerah dalam membiayai segala aktivitas pembangunan daerah melalui
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan sumber penerimaan
PAD tersebut dapat dilakukan diantaranya melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah.

Untuk pelaksanaan pembangunan daerah tentunya diperlukan sumber


pembiayaan. Sumber-sumber tersebut dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
dana perimbangan dan pinjaman daerah. Untuk menjamin sumber
pembiayaan tersebut, pemerintah daerah harus mampu memainkan perannya
untuk dapat mengoptimalkan penerimaan-penerimaan tersebut khususnya
dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak
daerah.

Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak


dan Retribusi Daerah, yang termasuk pajak daerah yang menjadi kewenangan
kabupaten/kota salah satunya adalah pajak air tanah.

Dalam kaitan ekstensifikasi diperlukan pendataan terhadap wajib pajak


baru dimana secara eksisting dilapangan sudah ada kegiatan atau bangunan
yang berdiri yang memungkinkan penggunaan air tanah. Target dari survey
pendataan terhadap wajib pajak air tanah yang baru diantaranya terhadap
bangunan hotel, apartemen, dan juga bangunan–banguan besar lainnya yang
memungkinkan penggunaan air tanah.

2. Maksud Dan Tujuan


Maksud :
Maksud dari kegiatan ini adalah mendapatkan profil data
bangunan yang belum terdata sebagai wajib pajak air tanah (PAT)
dan berpotensi untuk menjadi wajib pajak PAT. Apabila terdapat
bangunan yang menggunakan air tanah namun belum berizin atau
sedang dalam proses perizinan diperlukan estimasi penggunaan air
tanah sehingga dapat diperoleh estimasi pajak air tanah untuk
kebutuhan target pajak ditahun berikutnya.

Tujuan :

Tersedia data profil bangunan dan data estimasi penggunaan air


tanah per bulan (jika menggunakan air tanah) dan estimasi
pengenaan pajak air tanah terhadap bangunan-bangunan yang
disurvey.

3. Sasaran :
Tersusunnya informasi data profil bangunan yang berpotensi sebagai wajib
pajak air tanah, beserta perhitungan estimasi pengenaan pajak air tanah-nya.
4. Lokasi Pekerjaan :
Lokasi kegiatan adalah di Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Pemerintah
Daerah Kota Bandung Jalan Wastukancana No. 2 Bandung atau di tempat
lainnya yang telah disepakati bersama antara pemberi jasa dan penyedia jasa.
5. Sumber Pendanaan :
Sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan ini berasal dari
APBD Pemerintah Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2019.
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen :
Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Asep Hadiana, SH., MH.
Satuan Kerja : Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung.
7. Data Dasar :
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan
konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa untuk mendiskusikan data-
data yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan ini, antara lain
1. Studi-studi terdahulu yang berkaitan dengan pekerjaan ini;
2. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.
8. Referensi Hukum :
Perwal 242 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan
Pajak Air Tanah.

9. Lingkup Pekerjaan :

Ruang lingkup pekerjaan ini adalah melakukan pendataan terhadap


bangunan yang berpotensi sebagai wajib pajak air tanah dan mendapatkan
data profil bangunan terkait dengan pajak air tanah, serta melakukan
perhitungan estimasi pengenaan pajak air tanah-nya.

10. Keluaran :
Pekerjaan survei pajak air tanah ini sekurang-kurangnya memuat :
1. Profil data bangunan terkait dengan pajak air tanah :
 Nama dan Alamat Bangunan;
 Luas bangunan;
 Peruntukanbangunan;
 Sumber air yang digunakan dan kapasitasairnya;
 Jumlah rata-rata dan maksimalpenghuni;
 Jumlah unit kamar (untuk hotel/apartemen);
 Data sumur air tanah (jika ada);
2. Estimasi penggunaan air tanah (jika terdapat sumur air tanah);
3. Data pendekatan penggunaan volume air tanah perbulan;
4. Data perhitungan estimasi pengenaan pajak air tanah;
5. Berita acara survey.
Dokumentasi hasil survey per objek bangunan yang didata berupa foto objek
bangunan dan sumur jika ada.

11. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa :


Lingkup kewenangan adalah pelaksanaan Belanja jasa penelitian ini,
meliputi:
1. Melakukan Pendataan terhadap bangunan yang berpotensi sebagai
wajib pajak air tanah;
2. Melakukan pembuatan data profil bangunan terkait dengan pajak air
tanah;
3. Melakukan perhitungan estimasi pengenaan pajak air tanah;
4. Melakukan uji coba dengan menggunakan data-data yang telah di-entry
sebelum data-data tersebut digunakan secara live;
5. Menyediakan masa pendampingan, dimana pihak ketiga sebagai
penyedia jasa memiliki kewajiban untuk memantau implementasi data–
data dari hasil kajian ini;
6. Menyediakan masa retensi dan garansi terhadap seluruh data-data yang
dihasilkan dari kajian ini selama 3 bulan.
12. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan :
Jangka waktu yang disediakan untuk pelaksanaan belanja jasa
konsultansi penelitian adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender atau 3 (tiga)
bulan kalender terhitung sejak dikeluarkannya SPK.

13. Personel :
No Uraian Program Studi Volume Satuan Keterangan

1 Buku Laporan Konsultan

- Laporan Pendahuluan 3 Buku

- Laporan Antara 3 Buku

- Laporan Akhir 3 Buku

2 Tenaga Ahli Muda (Ahli Sipil/Geodesi) S1 4 Tahun Sipil/Geodesi 2 3 OB

S1 7 Tahun Geodesi/
Geografi/Planologi, dan
3 Tenaga Ahli (Ketua Tim) 1 3 OB
memiliki Sertifikat Keahlian
(SKA) Ahli Madya

SMK 5 Tahun Teknik


4 Teknisi 10 3 OB
Bangunan/ Survey

5 Sekretaris D3/S1 1 3 OB

6 Operator Komputer D3/S1 5 3 OB

14. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :

A. Pekerjaan Persiapan

a) Penelitian Pendahuluan.
Persiapan pelaksanaan awal adalah melakukan studi literature
pemungutan pajak air tanah dan melakukan pembekalan tata cara
pendataan terhadap potensi pajak air tanah terhadap bangunan yang
berpotensi menggunakan air tanah sebagai sumber airnya.
b) Penyusunan Rencana Kerja.
c) Persiapandan Pengecekan Tim Pelaksana.
d) Penyiapan Sarana Pendukung berupa kamera digital,formulir
survey,kendaraan roda dua, dan komputer.

B. Pekerjaan Lapangan

Melakukan pelaksanaan survey pendataan terhadap bangunan yang


berpotensi menggunakan air tanah serta melakukan pemasangan
sementara meteran, perhitungan air (pendataan) jika terdapat sumur air
tanah.

C. Pekerjaan Kantor

Setelah menerima laporan hasil pekerjaan lapangan, maka dilanjutkan


dengan pembuatan data profil bangunan terkait dengan pajak air tanah
dalam format excel dan folderisasi foto lapangan menggunakan kode
bangunan yang disurvey, serta dilakukan perhitungan estimasi pengenaan
pajak air tanah-nya.

15. Laporan Pendahuluan :


Laporan Pendahuluan memuat:
1. Pengantar
2. Metodologi
3. Jadwal Pelaksanaan

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 30 (Tiga Puluh) hari Kalender


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (Tiga) buku laporan.

16. Laporan Antara :


Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
1. Pengantar
2. Progress Report Summary
Berisi ringkasan prestasi kemajuan pekerjaan dan permasalahan-
permasalahan yang timbul
3. Foto Dokumentasi

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (Enam Puluh) hari


Kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (Tiga) buku laporan.

17. Laporan Akhir :


Laporan Akhir memuat uraian pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesai
dan juga memuat informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan ini.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (Sembilan Puluh) hari


Kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (Tiga) buku laporan dan cakram
padat (compact disc) (jika diperlukan).
18. Produk Dalam Negeri :
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
19. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan:

Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan datalapangansesuai


persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang
pekerjaan ini.

20. Alih Pengetahuan :


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK.

Bandung, 25 Februari 2019


Ditetapkan dan disetujui,
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
SELAKU
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ASEP HADIANA, SH., MH


NIP. 19650608 199603 1 004

Anda mungkin juga menyukai