Anda di halaman 1dari 28

Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.

C) 2017

SPESIFIKASI TEKNIS
Kegiatan : Pembuatan Brosur Pariwisata
Pekerjaan : Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C)
Lokasi : Kabupaten Sumenep
Tahun Anggararan : 2017
Sumber Dana : APBD

PASAL 1

PERSYARATAN UMUM

A. Umum
Semua dokumen harus di pelajari dan dipahami dengan sebaik!baiknya seluruh seluk beluk
pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan untuk mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan
diuraikan di dalam dokumen ini. Bila terdapat ketidakjelasan dan atau perbedaan-perbedaan
dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada jajaran
direksi pekerjaan atau bila perlu dapat dituangkan dalam rapat koordinasi dengan jajaran
direksi pekerjaan.

Pimpinan direksi pekerjaan merupakan satu tim utuh yang bertanggung jawab terhadap hasil
atau penggunaan bangunan tersebut. Jajaran pimpinan direksi pekerjaan terdiri dari Owner
yaitu Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Sumenep yang dalam hal ini terdiri
dari Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Pejabat Pembuat Komitmen, Owner
juga memiliki tim ahli yang telah dituangkan dalam kontraktual seperti Konsultan Perencana
yang bertanggung jawab gambar design konstruksi bangunan tersebut dan Konsultan
Pengawas yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dilapangan selama fase konstruksi.
Konsultan pengawas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan penuh terhadap
keseluruhan pelaksanaan konstruksi bangunan sesuai dengan dokumen kontrak.

Segala bentuk permasalahan yang terjadi di lapangan harus dicatat pada buku catatan khusus
untuk dilaporkan kepada jajaran direksi. Persoalan-persoalan yang sifatnya tidak mempunyai
resiko tinggi dapat diputuskan segera oleh konsultan pengawas dengan melakukan rapat
koordinasi di lapangan.

Hasil selama pekerjaan di lapangan merupakan tanggung jawab masing!masing pihak sesuai
dengan tugas yang telah tertuang dalam Surat Perjanjian Kontrak kerjasama antara pihak
kesatu dan pihak kedua.

B. LINGKUP PEKERJAAN
Persyaratan atau spesifikasi teknis ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pelaksanaan seluruh lingkup pekerjaan. Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat ini adalah Kegiatan Rehabilitasi Sedang bangunan gedung Tourist
Information Center (TIC) Kabupaten Sumenep Tahun Anggaran 2017.

Selain telah disebutkan secara khusus dalam dokumen pengadaan, lingkup pekerjaan yang
ditugaskan bersifat tak terbatas, terutama pada hal-hal sebagai berikut :

Pengadaan tenaga kerja

Pengadaan bahan/material

Pengadaan peralatan dan alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 1


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Koordinasi dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan pekerjaan pada bagian pekerjaan
yang ditugaskan.

Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja

Pembuatan as built drawing (gambar terlaksana)

Pekerjaan bangunan ini merupakan pekerjaan bangunan gedung dengan konstruksi


utamanya terbuat dari beton bertulang. Bangunan ini difungsikan sebagai bangunan gedung
sekolah dasar yang terdiri dari pekerjaan arsitektural dan pekerjaan sipil.

Semua pekerjaan pada bangunan ini harus didasarkan pada kaidah aturan dan perundang
undangan bangunan konstruksi bangunan gedung sederhana tidak bertingkat.

Tugas pokok kontraktor yaitu menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan,
berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian!bagian pekerjaan ini secara lengkap
serta mengadakan pengamanan pelaksanaan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-
alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna.

Pekerjaan pembersihan dan pengamanan dalam area kerja sebelum pelaksanaan dan setelah
pembangunan. Dalam melaksanakan pembersihan, Kontraktor wajib melaporkan terlebih
dahulu kepada Konsultan Pengawas tentang bagian yang akan dibersihkan untuk
mendapatkan persetujuannya.

Pekerjaan pemeriksaan/pengecekan terdiri dari :

Pemeriksaan dan pemeiharaan tugu patok dasar yang digunakan sebagai referensi ketinggian
permukaan yang telah ada dilapangan.

Pengecekan ketinggian permukaan lantai struktur.

Pengecekan as ke as kolom bangunan, bukaan atau lubang yang terdapat pada bangunan,
dan pengecekan lainnya yang dapat mempengaruhi penyelesaian pekerjaan arsitektur
dikemudian hari.

Bila ada ketidak sesuaian antara ukuran di lapangan dengan yang terdapat pada gambar kerja,
kontraktor diwajibkan memberitahukan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara
tertulis untuk mendapatkan cara penyelesaian yang baik.

6) Setiap perubahan spesifikasi material/bahan dari yang ditentukan dalam speksifikasi


teknis ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Apabila selama pelaksanaan pekerjaan ditemukan hal!hal yang menyimpang dari ketentuan
perjanjian kontrak kerja dan dianggap membahayakan keselamatan kerja, maka konsultan
pengawas berhak melakukan teguran kepada kontraktor baik lisan maupun tulisan.

Secara keseluruhan hasil pekerjaan bangunan ini dapat digunakan oleh masyarakat umum
khususnya staf pegawai Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sumenep

C. SARANA KERJA
Sebelum melaksanakan pekerjaan, rekanan/kontraktor wajib melakukan persiapan-persiapan :

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 2


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

a. Pekerjaan Persiapan Administratif


Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib mengirimkan Surat Pemberitahuan
untuk memulai pekerjaan dan mencantumkan identitas personil pelaksana kepada
lembaga unit kerja yang bersangkutan untuk mendapatkan ijin mulai pelaksanaan.
b. Pekerjaan Teknis Pendahuluan
1) Membuat struktur organisasi pelaksanaan dilapangan.
2) Pelaksana harus menyediakan tenaga teknis sesuai dengan kontrak yang cukup dan
memiliki kewenangan serta kemampuan untuk mengambil keputusan terhadap segala
permasalahan lapangan guna menjamin kelancaran dan mutu pekerjaan.
3) Menyampaikan hasil perhitungan Mutual Cek (MC)0% yang dilengkapi dengan foto
dokumentasi awal (0% / eksisting)
4) Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyediakan/menyiapkan alat-alat
untuk menjamin kelancaran serta mutu pekerjaannya antara lain pompa air, alat ukur,
Beton Mollen dan sebagainya yang harus berfungsi sempurna.
5) Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup ditempat pekerjaan
untuk para pekerjanya, kotak obat yang memadai untuk PPPK, serta bila terjadi
kecelakaan diantara para pekerjanya, Kontraktor harus segera mengambil tindakan
untuk keselamatan si Korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi
tanggung jawab Kontraktor
6) Untuk keamanan, pelaksana diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja terhadap
pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-
bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan taman yang ada.
7) Pelaksana berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila bangunan
yang telah ada mengalami kerusakan akibat pekerjaan ini, maka pelaksana
berkewajiban untuk memperbaiki/membetulkan sebagaimana mestinya.
8) Pelaksana harus menyediakan penerangan yang cukup di lapangan, terutama pada
waktu lembur.
9) Pelaksana harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran, debu agar tidak
mengganggu kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang telah ada.
10) Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan
pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus diusahakan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap ketenangan dan aktivitas
penduduk atau jalan-jalan yang harus dipergunakan untuk jalan perorangan atau
umum, baik milik pemberi tugas ataupun milik pihak lain.
11) Pelaksana harus membebaskan pemberi tugas dari segala tuntutan ganti rugi
sehubungan dengan hal tersebut di atas.
12) Pelaksana harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalan raya atau
jembatan yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari mobilisasi peralatan
ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut bahan-bahan/material guna
keperluan proyek
13) Apabila pelaksana memindahkan alat-alat pelaksanaan,mesin-mesin berat atau unit-
unit alat berat lainnya dari bagian-bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau jembatan
yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya pelaksana akan
membuat perkuatan-perkuatan di atasnya, maka hal tersebut harus diberitahukan
terlebih dahulu kepada pemberi tugas dan instansi yang berwenang. Biaya untuk
pembuatan perkuatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana
14) Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup ditempat pekerjaan
untuk para pekerjanya, kotak obat yang memadai untuk Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK), serta bila terjadi kecelakaan diantara para pekerjanya, Kontraktor
harus segera mengambil tindakan untuk keselamatan si korban dengan biaya
pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Kontraktor.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 3


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

D. PERSYARATAN TEKNIK YANG WAJIB DIIKUTI


Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar, bestek, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh Konsultan Perencana telah
disampaikan kepada rekanan beserta dokumen-dokumen lainnya. Rekanan tidak boleh
menambah atau mengubah tanpa persetujuan tertulis dari Pengguna Anggaran/Direksi.
Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya
dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk maksud tertentu.

Gambar-gambar Tambahan
Bila Direksi menganggap perlu maka pemborong harus membuat tambahan detail (gambar
penjelasan) yang disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.

As Built Drawing.
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat gambar-gambar baik penyimpangan atas
perintah pemberi tugas atau tidak, pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai
dengan apa yang telah dilaksanakan (as built drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan-
perbedaan gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar
tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung
oleh rekanan.

Gambar-gambar ditempat pekerjaan pada direksi Keet.


Rekanan harus menyiapkan satu rangkap gambar-gambar kontrak lengkap termasuk Rencana
Kerja dan Syarat-syarat, Berita Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam keadaan baik (dapat
dibaca dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan
pekerjaan agar tersedia jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.

Contoh Barang/ Bahan Yang Ditawar.


Dalam masa pelaksanaan pekerjaan pembangunanbahan-bahan/barang yang akan
dilaksanakan harus sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing.Barang/ bahan yang
ditawar dalam harga satuan pekerjaan dan harga satuan bahan/upah adalah mengikat,
rekanan harus menawar harga tersebut sesuai dengan RKS dan Berita Acara Aanwijzing

Contoh barang/ bahan yang ditawarkan tidak dapat dipergunakan bila belum mendapatkan
persetujuan dari Direksi secara tertulis

Apabila ada perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail maka gambar detail
yang diikuti.

Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti,
kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang menyebabkan ketidak
sempurnaan/ketidak sesuaian konstruksi harus mendapatkan keputusan Direksi lebih dahulu.

Bila terdapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti, kecuali bila hal
tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas akan mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi harus mendapatkan keputusan Direksi lebih dulu.

RKS dan gambar saling melengkapi bila didalam gambar menyebut lengkap sedang RKS tidak,
maka gambar yang harus diikuti, demikian juga sebaliknya.

Kontraktor diwajibkan meneliti lebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaan. Bila ditemui
hal-hal yang meragukan harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan lebih
dahulu.

Yang dimaksud dengan RKS dan gambar diatas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan didalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 4


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

E. PERSYARATAN BAHAN BANGUNAN YANG DIPAKAI DALAM PELAKSANAAN


PEKERJAAN KONSTRUKSI
Air :
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan penyiraman
guna pemeliharaannya harus air tawar yang bersih, tidak mengandung minyak, garam (Cl
maksimum 15 g/l), asam (SO4 maksimum 5 g/l) dan zat organik lainnya.

Semen Portland Pozzoland (Pc.) :


Semen Portland yang digunakan adalah PC jenis III, harus satu merk untuk penggunaan dalam
pelaksanaan seluruh bangunan, belum mengeras sebagian atau seluruhnya.

Pasir (Ps):
Pasir yang digunakan adalah pasir pasang lokal, berbutir keras, bersih dari kotoran, lumpur,
asam, garam dan bahan organis lainnya.

Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir urug.

Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar adalah
terletak antara 0,75-1,25 mm yang lazim dipasaran disebut pasir pasang.

Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor/Jawa yang berwarna hitam pekat tidak
mengandung lumpur.

Kerikil (Kr):
Kerikil untuk beton harus menggunakan kerikil dari batu gunung pecah, bersih dan bermutu
baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam PBI 1971.

Kapur (Kp):
Adalah batu kapur (gamping) direndam air, kualitas baik.

6.6. Batu Gunung :


Batu gunung dipergunakan untuk pasangan pondasi, harus dipilih batu gunung yang keras
dengan ukuran maksimum 20 cm, bersih dan bermutu baik.

Batu Bata :
Batu Bata Putih untuk pekerjaan pasangan dinding dan lainlain yang disebutkan didalam
gambar, harus menggunakan batu bata yang memenuhi standar sebagai berikut:

Berukuran standart warna putih sebagai hasil yang sempurna/ baik Sisinya bersudut, dan kuat
tidak dapat dikorek dengan tangan, berpermukaan rata dan tidak menampakkan retak-retak.

Maksimum pecah 20%

Kayu Struktural :
Kayu Struktural yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah kayu Benuas, kampas,
kamper, jati lokal yang telah disaput dengan ter dan hanya memiliki cacat maksimum sbb :

a) Mata kayu tidak lebih dari 1/4 x lebar muka kayu

b) Pingul maksimum 1/10 x lebar muka kayu.

c) Serat miring dengan tangen maksimum 1/7.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 5


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

d) Retak radial maksimum 1/3 x tebal kayu dan retak tangensial maksimum 1/4 x tebal kayu.

e) Lubang-lubang sampai dengan diameter 1,55 mm maksimum 32 lubang/100 cm, 1,5 s/d 3
mm maksimum 4 lubang/ 100 m2, lebih dari itu maksimum 2 lubang /100 cm2

f) Cacat maksimum masih diperkenankan bila jarak cacat yang satu dengan yang lain lebih
dari 2 x lebar permukaan kayu dan dengan jumlah cacat kumulatif tidak melebihi satu cacat
maksimum.

Kayu Non Struktural :


Yang dimaksudkan kayu non struktural disini adalah kayu kampas, balau, Kamper untuk kusen,
slimar pintu dan slimar jendela. Kayu tersebut harus gergaji mesin, lurus dan berkwalitas baik,
dengan cacat maksimum yang diperkenankan adalah sbb :

a. Cacat maksimum 1 % x lebar.

b. Pingul maksimum 1 % x lebar.

c. Serat miring maksimum tg = 1/10.

d. Diameter mata kayu, maksimum 1/6 x lebar muka kayu

e. Retak radial maksimum 1/4 lebar retak dan retak tangensial maksimum 1/5 lebar muka
kayu.

6.10. Besi beton :


Besi beton yang dipergunakan adalah mutu U. 24

6.11. Merek Dagang dan Kesetaraan

a) Dalam kondisi tertentu, penyebutan suatu merk dagang bagi suat bahan/produk di dalam
persyaratan teknis secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetaraan kualitas
penampilan (performance) dari bahan/produk tersebut, yang mana dapat dinyatakan dengan
kata-kata atau yang setara.

b) Kecuali secara khusus disyaratkan lain, maka penggunaan bahan/produk lain yang dapat
dibuktikan mempunyai kualitas penampilan yang setara dengan bahan/produk yang memakai
merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh hal tersebut telah memper oleh
persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas atas kesetaraan tersebut.

c) Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai setara tidak dianggap sebagai


perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan produk yang disebutkan
merk dagangnya akan diabaikan.

d) Guna memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam negeri
tetap harus diutamakan.

F. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 6


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

G. NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN


Dalam kondisi tertentu, penyebutan suatu merk dagang bagi suatu bahan/produk di dalam
persyaratan teknis secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetaraan kualitas
penampilan (performance) dari bahan/produk tersebut, yang mana dapat dinyatakan dengan
kata!kata atau yang setara. Kecuali secara khusus disyaratkan lain, maka penggunaan
bahan/produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kualitas penampilan yang setara dengan
bahan/produk yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh hal tersebut
telah memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas atas kesetaraan tersebut.

Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai setara tidak dianggap sebagai perubahan
pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan produk yang disebutkan merk
dagangnya akan diabaikan. Untuk barang!barang yang harus diimport, segera setelah
ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan
bahan/merek tersebut tidak/sulit diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri alternatif
merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Selambat-lambatnya setelah 1 (satu) bulan
dari proses penunjukkan pemenang, Kontraktor haruslah telah memberikan kepada Pemberi
Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya,
yang menyatakan bahwa material!material tersebut telah dipesan (order import). Guna
memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam negeri tetap harus
diutamakan.

H. CONTOH-CONTOH
Contoh!contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata
bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifatnya.

I. SUBSTITUSI
Produk yang disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam Spesifikasi
Teknis ini, Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.

Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :


Material, peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis ini, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk!produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemilik/Perencana.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 7


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

PASAL II

KETENTUAN TEKNIS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN

1.1. PEMBERSIHAN LOKASI PROYEK


Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon apabila ada.
Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata. Selama
melakukan pembersihan, kontraktor harus menjaga hal-hal yang berkaitran dengan konstruksi
bawah tanah yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu kontraktor harus mencari informasi
terlebih dahulu terhadap pihak-pihak terkait.

1.2. PENGUKURAN KEMBALI


Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak
pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Ketidak
cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat


waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Kontraktor harus
menyediakan Theodolith/ waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan
pemeriksaan Konsultan Pengawas Konstruksi selama pelaksanaan proyek. Pengukuran sudut
siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Segala pekerjaan pengukuran
persiapan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

1.3. TUGU PATOKAN DASAR


Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Tugu patokan
dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20 x 20cm, tertancap kuat ke dalam
tanah sedalam 1 m dengan bagian yang menonjol di atas muka tanah secukupnya untuk
memudahkan pengukuran selanjutnya dan sekurang-kurangnya setinggi 40 cm di atas tanah.
Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga
keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas untuk membongkarnya.
Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.

1.4. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)

Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, yang tertancap di
tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakan, berjarak maksimum 2 m satu sama lain. Papan
patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm lurus dan diserut
rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass). Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama
dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas. Papan dasar
pelaksanaan dipasang sejauh 15 cm dari as pondasi terluar.

Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas. Segala pekerjaan yang berkaitan dengan pembuatan dan pemasangan
papan dasar pelaksanaan (bouwplank) ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 8


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

II. PEKERJAAN TANAH

2.1. PEKERJAAN GALIAN (EKSKAVASI)

Sebelum pelaksanaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat rencana detail dari


sistem ekskavasi berikut analisa kestabilan galian berdasarkan rencana yang telah digariskan
pada dokumen tender.

Rencana detail harus memuat :


Urutan pelaksanaan.
Pengaturan lahan kerja.
Gambar detail dari prasarana penunjang (acces road, penempatan peralatan ekskavasi).
Rencana tenaga dan peralatan (Man-power dan equipment schedule).
Sirkulasi alat angkut dalam site.
Rencana kapasitas galian / hari.

Penggalian tanah tidak boleh menggangu stabilitas lereng galian, Pelaksana


Pekerjaan/Kontraktor harus melakukan tindakan pengamanan untuk menjaga stabilitas lereng
galian. Jika pada pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor memandang perlu
diadakanperubahan tahapan ekskavasi sesuai dengan methode kerja dan peralatan yang
dimiliki, maka pelaksanaan kedalamanan penggalian harus sesuai dengan peil rencana yang
tertera pada gambar rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari Bench Mark yang telah
dibuat. Patok-patok referensi harus dijaga supaya tetap berdiri sampai pekerjaan selesai.

Tanah hasil galian harus ditumpuk pada penimbunan sementara pada area penimbunan
sementara yang dinstruksikan oleh Konsultan Pengawas, untuk selanjutnya diangkut keluar
proyek. Pembuangan bekas galian tidak boleh mengotori jalan yang dilalui. Lokasi
pembuangan tanah bekas galian harus dicari sendiri oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

2.2. PEKERJAAN URUGAN (FILL)

Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantum dalam gambar
rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final grade). Tanah untuk urugan
digunakan tanah pedel dan disetujui Konsultan Pengawas.

Tanah yang dalam keadaan basah, dimana dalam keadaan kering dinyatakan dapat dipakai,
harus dikeringkan lebih dulu sebelum digunakan untuk timbunan. Pada daerah-daerah
basah/tergenang air/rawa, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat saluran-saluran
pembuangan sementara atau memompa air untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan
lumpur yang ada, harus dibuang ke tempat yang akan ditunjuk oleh Konsultan Pengawas
sebelum pengurugan dilakukan.

Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat dan
dibersihkan, Pelaksana Pekerjaan harus mengerjakan pengisian lubang-lubang yang
disebabkan karena pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas sumur, saluran dan sebagainya
dengan menggunakan material yang baik sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan
harus segera dilakukan perataan dan pemadatan pada permukaan tanah tersebut.

Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan Konsultan Pengawas.
Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai mencapai
kepadatan 95% dari kepadatan maximum menurut AASHTO. 99-70 atau CBR = 5. Lapisan dari
material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisannya tidak boleh lebih dari
30 cm, dan harus dipadatkan dengan alat mekanis (compaction equipment).

Kadar air pada tanah urugan harus diatur agar dapat dicapai kepadatan yang maksimum.
Sebelum dimulai pekerjaan pemadatan yang sesungguhnya, Pelaksana

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 9


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Pekerjaan/Kontraktor harus melakukan percobaan pemadatan atas petunjuk Konsultan


Pengawas, pada jalur dengan panjang dan lebar tertentu, dengan alat-alat dan material seperti
yang sama, yang akan digunakan pada pekerjaan pemadatan yang sesungguhnya. Tujuan
dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar air optimum yang akan dipakai dan
hubungan antara air optimum yang akan dipakai dan hubungan antara jumlah penggilasan dan
kepadatan yang dapat dicapai untuk rencana material urugan tertentu. Seluruh pembiayaan
untuk percobaan ini sudah termasuk dalam harga penawaran.

Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat mencapai
kepadatan yang dikehendaki, harus ditambah air dengan alat penyemprot (sprinkler) dan
dicampur/aduk sampai merata (homogen). Material urugan yang mempunyai kadar air lebih
tinggi dari seharusnya tidak boleh dipadatkan sebelum dikeringkan dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Pekerjaan pemadatan tanah urugan tadi harus
dilaksanakan pada kadar air optimum sesuai dengan sifat alat-alat pemadatan yang tersedia.
Pada pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang
perlu agar pada pekerjaan tersebut air hujan dapat mengalir dengan lancar.

III. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN

Bahan :
Batu Gunung
Batu yang dipergunakan pada pekerjaan ini merupakan batu gunung hasil pecah/belah
dari batu yang lebih besar.
Jenis batu ini harus keras dan tidak porous serta bentuknya agak bujur sangkar/bulat
(bukan batu jenis lempeng).
Ukuran batu gunung yang dapat dipergunakan maksimum berukuran 25 cm. Batu
gunung yang bulat dan berukuran lebih dari 25 cm harus dipecah.

Agregat Halus Pasir (Ps)


Agregat halus dapat digunakan pasir tegal yang berwarna agak kuning yang berasal
dari wilayah dimana topografi tanahnya memang dominan brpasir. Pasir harus bersih
dari bahan organis, zat-zat alkali & substansi substansi yang merusak beton. Pasir
tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari 5%.
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang halus.
Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan
pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak
diinginkan.

Batu Bata :
Batu Bata yang digunakan adalah batu bata putih dengan ukuran 11x22x8 cm untuk
pekerjaan pasangan dinding dan lain-lain yang disebutkan didalam gambar, harus
menggunakan batu bata yang memenuhi standar sebagai berikut :
Berukuran standart warna putih segar sebagai hasil galian dari alam
Sisinya rata, setiap pojok bersudut, dan kuat tidak dapat dikorek dengan tangan,
perpermukaan rata dan tidak menampakkan retak-retak.
Maksimum pecah 20%

Semen Portland (PC) :


Semen yang digunakan pada bangunan adalah PPC atau semen tipe II, harus satu merk untuk
penggunaan dalam pelaksanaan seluruh item pekerjaan, belum mengeras sebagian atau
seluruhnya. Apabila menggunakan semen type lain harus dilaporkan terlebih dahulu kepada
konsultan pengawas sehingga perubahan tersebut memiliki takaran campuran yang baru yang
pada akhirnya menghasilkan kualitas akhir yang sama dengan semen type II

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 10


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Air :
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan penyiraman
guna pemeliharaannya harus air tawar yang bersih, tidak mengandung minyak, garam (Cl
maksimum 15 g/l), asam (SO4 maksimum 5 g/l) dan zat organik lainnya.

Pelaksanaan :
Pasangan Batu Gunung
Pemasangan batu gunung harus dilakukan satu-persatu dan antara batu harus terisi penuh
dengan adukan. Komposisi adukan yang digunakan adalah 1pc : 4 ps dengan perbandingan
berat volume. Pengadukan campuran harus dengan beton molen atau manual dengan tempat
khusus yang kedap air. Pengisian adukan harus sejalan dengan pemasangan batu.

Pasangan Batu Bata Putih


Pasangan batu bata/bata putih, dengan menggunakan aduk campuran 1pc : 4pasir pasang
untuk semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian 50 cm diatas
permukaan lantai dasar (trassram), dinding di daerah basah setinggi 200 cm dari permukaan
lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air
digunakan aduk rapat air dengan campuran 1pc : 2 pasir.

Sebelum digunakan, batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh. Setelah
bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan kemudian disiram air. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester
harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.

Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.

Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm,
beugel diameter 8 mm jarak 15 cm. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger
sama sekali tidak diperkenankan.

Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

Tidak diperkenankan memasang bata putih yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang patah
lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 19 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

PEKERJAAN PLESTER
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan guna terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang baik.

Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
sebagai penutup pasangan bata dan kolom yang tidak ekspose dan alas lantai finishing.

Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan plester/screeding
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 11


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Untuk plesteran dinding minimal tebal 15 mm, sehingga didapat ketebalan dinding 12 cm.
Dalam pelaksaaan perlu dibuat kepalan atau klabangan dengan jarak minimal 1m pada
bidangdinding dari bawah sampai batas atas ring balok.

Untuk menghindari cacat berupa dinding yang bergelombang, maka digunakan alat bantu
berupa alumunium 4. Sambungan antara plesteran harus dibuat rapi sehingga tidak nampak
adanya selisih ketebalan pada satu bidang dinding. Untuk pasangan yang langsung di atas
tanah, tanah yang akan dipasang sub- lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan permukaan
yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum, pemadatan
mempergunakan alat timbris.

Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih dan
bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan.
Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimal 10 cm atau sesuai gambar, disiram air
dan ditimbris sehingga diperoleh kepadatan yang maksimal. Diatas pasir urug dilakukan
pekerjaan sub-lantai setebal 7 cm atau yang ditunjukkan dalam gambar detail dengan
campuran 1 pc : 3 pasir : 5 koral.

Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester
(screed) campuran 1pc : 3pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan
kemiringan lantai, terutama didaerah basah dan teras, dengan pasir setebal 3 cm. Sub-lantai
beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata,dengan
memperhatikan kemiringan lantai didaerah basah dan teras.

TESTING AND COMITIONING


Plesteran dianggap layak untuk ditandatangani pihak Konsultan Pengawas, apabila plesteran
rata dan tidak bergelombang

Pengujan plesteran dilakukan pada malam hari atau pada kondisi kondisi gelap dengan
peralatan senter yang disediakan oleh kontraktor, yang disorotkan ke plester dengan arah
sejajar bidang dinding

Toleransi gelombang dinding akan dikoordinasikan dengan pengawas dan pemilik proyek

IV. PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA

4.1. BAHAN
Portland Pozzoland Cement (PPC).
Semen yang digunakan pada pekerjaan struktur beton bertulang adalah Portland Pozzoland
Cement atau lebih populer tipe II menurut SNI 8 menurut ASTM memenuhi S-400 menurut
standar Semen Portlan Pozzolan yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia. Merk yang
dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis
Konsultan Pengawas Pertimbangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan :

Tidak adanya stock dipasaran dari brand yang tersebut diatas.

Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa mutu semen penggantinya


adalah dengan kualitas yang setara dengan mutu semen yang tersebut diatas.

Batas-Batas pembetonan dari penggunaan semen berlainan merk harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

Agregat
Agregat yang digunakan pekerjaan strktur bangunan ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

Agregat kasar (kerikil) :

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 12


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 dan PB 88 dan SNI untuk bahan
terkait. Agregate kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai susunan gradasi
yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar lumpur tidak boleh
melebihi dari 1% berat kering. Dimensi maksimum dari agregate kasar tidak lebih dari 2,5 cm
dan tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis pembesian yang berat, batas maksimum
agregat tersebut 3 cm dengan gradasi baik. Untuk bagian dimana pembesian cukup berat
(cukup ruwet) dapat digunakan koral.

Kerikil untuk beton harus menggunakan kerikil dari batu kali pecah, bersih dan bermutu baik
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat - syarat yang tercantum dalam
SNI 2847 2002. Agregat ini berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan
Wet System Stone Crusher. Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton
menurut ASTM-C 33. Sistim penyimpanan harus sedemikian rupa agar memudahkan
pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan. Agregat
harus bersih dari segala kotoran, tidak melebihi 5 %. Agregat Kasar untuk beton harus terdiri
dari butir-butir yang kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus.

Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20 % dari jumlah berat
seluruhnya. Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles ASTM-C 131 - 55. Agregat kasar harus
bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton. Gradasi
ukuran kerikil harus memenuhi tabel berikut, apabila diperlukan harus dilakukan tes lab terlebih
dahulu sebelum digunakan atau mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

Saringan Ukuran % Lewat Saringan


1 25 mm 100
3/4 20 mm 90 - 100
3/8 95 mm 20 - 55
No. 4 4.76 mm 0 - 10

Agregat Halus Pasir (Ps)


Agregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir buatan yang dihasilkan
alat pemecah batu dan berbutir keras. Agregat halus harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971
Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.

Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir jawa hitam ex pasirian. Pasir
harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali & substansi substansi yang merusak beton.
Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari 5%. Cara dan
penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan. Pasir laut tidak boleh digunakan
dan Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.

Saringan Ukuran % Lewat saringan


3/8 9.5 mm 100
No. 4 4.76 mm 90 - 100
No. 8 2.38 mm 80 - 100
No. 16 1.19 mm 50 - 85
No. 30 0.595 mm 25 - 65
No. 50 0.297 mm 10 - 30
No. 100 0.149 mm 5 - 10

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 13


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

No. 200 0.074 0-5

Besi Beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24. Untuk mendapatkan
jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping adanya certificate dari pabrik
(melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan certificate dari laboratorium baik pada saat
pemesanan maupun secara periodik minimum 2 contoh percobaan (stress-strain ) dan
pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.

Pemborong harus melakukan besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera pada
gambar. Jika kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan diameter
yang terdekat dengan catatan :

Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas

Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh kurang
dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah jumlah luas).

Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian ditempat


tersebut atau di daerah overlapping yang dapat menyulitkan pembetonan atau
penyampaian penggetar

Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas, bebas karat dan
disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan terhindar dari egala kondisi yang
dapat menyebabkan karat.

Toleransi besi
a. Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam karat :
- Diameter lebih kecil dari 16 mm : -5%
- Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : -4%
b. Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam diameter (dihitung dari diameter terkecil ) :
- Diameter lebih kecil dari 16 mm : -0.4 %
- Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : -0.5 %
Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan dengan
surat/sertifikat keterangan dari distributor/pabrik pembuatnya.Untuk menjamin kualitas baja
tulangan sesuai dengan perencanaan, maka harus dilakukan pemeriksaan pada laboratorium
yang disetujui Konsultan Pengawas.Pengambilan contoh bahan pada semua jenis diameter
dan diambil secara random pada setiap datangnya material di lokasi. Biaya test dibebankan
pada kontraktor.

Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang tertera pada gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh di luruskan atau
dibengkokkan kembali dengan cara yang merusak bahannya.Semua batang harus
dibengkokkan dalam keadaan dingin,pemanasan dari besi beton hanya diperkenankan bila
seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Konsultan Pengawas atau Perencana.

Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk menempatkan
tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton (bendrat)
dengan bantalan balok beton cetak ( beton decking ) atau kursi-kursi besi/cakar ayam
perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang
yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 14


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabila tidak ditentukan dalam gambar
rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan
kesempatan masuknya alat penggetar beton.

Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan.Apabila
dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas
tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan Pengawas.

Admixture (additive)
Untuk pembetonan harus digunakan Plastisizer yang bersifat mereduksi pemakaian air,
meningkatkan slump tanpa penambahan air, memperlambat setting time, memperkecil
peningkatan temperatur dan meningkatkan kekuatan akhir beton.

Additive tidak boleh mengandung Cloride dan bahan lain yang menghasilkan lapisan film
additive, yang bisa digunakan antara lain Rheobuild 716 (dosis:0,80 liter per-100 kg
cement), Tricosal VZ-020 ( dosis 0.3% berat semen).

Cara penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari produsen bahan-bahan
tersebut. Penyimpangan dari ketentuan diatas harus dengan persetujuan Konsultan
Perencana.

4.2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai dengan waktu dan
urutan pelaksanaan.

Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak terdapat kekurangan
berat dari apa yang tercantum pada zak, segera setelah diturunkan disimpan dalam gudang
yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang
bebas dari tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras). Jika ada
bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat ditekan hancur dengan
tangan bebas, dan jumlahnya tidak boleh melebihi 5% berat, dan kepada campuran tersebut
diberi tambahan semen baik dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas
beton sesuai dengan yang diminta perencana.

Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan-bantalan
kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya (misal: minyak dan lain-lainnya)

Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain gradasinya dan di
atas lantai kerja ringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

4.3. Bekisting
Bekisting yang digunakan menggunakan material plywood dengan perkuatan kayu balok kelas
II. Khusus untuk agian-bagian yang terlihat harus digunakan type bekisting yang
menghasilkan permukaan yang rata (fair finish)

Perencanaan
Perencanaan bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara sesuai dengan
jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan
sehingga bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan, juga harus cukup rapat
untuk menghindarkan keluarnya adukan.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 15


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Susunan bekisting dan penunjangnya harus teratur, sehingga memudahkan pemeriksaan.


Pada bagian terendah (dari setiap phase pegecoran) dari bekisting kolom atau dinding harus
ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.

Pembongkaran bekisting
Bekisting/cetakan beton harus dipertahankan hingga beton berumur minimal 14hari dan
mencapai kuat tekan karakteristik minimal 200 kg/cm2.

Perancah
Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pemeriksaan. Perancah harus
dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari bahaya penggerusan dan penurunan.
Konstruksinya harus kokoh terhadap pembebanan yang akan dipikulnya. Pemborong harus
memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan yang perlu, sehubungan dengan
pelendutan perancah. Permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)
dan bentuk yang seharusnya (menurut gambar rencana).

Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak
diperbolehkan. Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
berlangsung menunjukan tanda-tanda adanya penurunan sehingga menurut pendapat
Konsultan Pengawas hal itu akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir tidak akan dapat
dicapai sesuai dengan gambar rencana atau penurunan tersebut akan sangat membahayakan
dari segi konstruksi, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar
pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan mengharuskan Pemborong untuk memperkuat
perancah tersebut sehingga dianggap cukup kuat. Akibat dari semua ini menjadi tanggung
jawab pemborong.

Gambar rencana perancah dan sistim pondasinya, secara detail harus diserahkan kepada
Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.

Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar rencana tersebut disetujui
serta perancah telah dianggap cukup kuat dan kokoh untuk dapat dipergunakan. Setelah mutu
beton memenuhi dan umur beton tercapai (persetujuan dari Konsultan Pengawas) perancah
harus dibongkar.

Kegagalan pelaksanaan kostruksi perancah, seluruhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pemasangan pipa-pipa. Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merugikan
kekuatan konstruksi.

Kualitas beton-beton
Seluruh struktur beton bertulang biasa menggunakan kuat tekan betonminimal K-225 (kuat
tekan karakteristik pada umur 28 hari untuk kubus 15x15x15 cm3 adalah 225 kg/cm2 atau kuat
tekan Cylinder fc= 19 Mpa, dengan derajat konvidensi 0,95). Evaluasi penentuan karakteristik
ini didalam ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam PBI 1971 dan SNI.

Pelaksana pekerjaan harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas


beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan
mengadakan trial-mixes. Dalam hal digunakan beton ready mix, maka kontraktor harus
mengajukan kepada Konsultan Pengawas komposisi campuran beton yang akan digunakan
selambat-lambatnya dua minggu sebelum pekerjaan beton dimulai. Dalam kaitan ini jumlah
semen minimum menurut ketentuan pasal sebelumnya tetap tidak boleh dikurangi

Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan yang disebut
dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI 1971, mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah
sekitar 0,50 - 0,55 maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut
pasal 4,55 ayat 3 PBI. 1971 tanpa menggunakan penggetar.Pada masa-masa pembetonan
pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 M3 beton hingga dengan cepat

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 16


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

diperoleh 20 benda uji yang pertama. Untuk selanjutnya diambil satu sample untuk setiap truck
mixer.

Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang dibuat dengan
disahkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Laporan tersebut harus dilengkapidengan
harga karakteristiknya.

Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7.5 cm, maximum 12
cm.Dalam hal digunakan Concrete Pump besarnya slump boleh dinaikkan sampai dengan 15
cm, dengan catatan dari segi kwalitas beton tidak boleh berkurang. Cara pengujian slump
adalah sebagai berikut, contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan
beton (bekisting), cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat
beton. Cetakan diisi sampai kuranglebih 1/3-nya.Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25
kali dengan besi 16 mm panjang 30 cm dengan ujungnya yang bulat (seperti peluru). Pengisian
dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya. Setiap lapis ditusuk-tusuk 25 kali
dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapis yang dibawahnya. Setelah atasnya
diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan, dan diukur penurunannya (slumpnya).

Jumlah semen minimum 340 kg/m3 beton, khusus pada pondasi. jumlah semen tersebut
dinaikkan menjadi 360 kg/m3 beton. Dalam kaitan ini baik jumlah semen minimum maupun
kualitas beton adalah mengikat.

Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air, selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka. Jika perlu maka digunakan
juga pembuatan kubus percobaan untuk umur 7 hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh
kurang 65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji
tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan pengujian beton
ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan dalam PBI 1971 dengan tidak menambah beban
biaya bagi pemilik bangunan (beban kontraktor).

Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah seluruh
komponen adukan masuk kedalam mixer.

Pengecoran
Sebelum pengecoran kontraktor harus mengajukan ijin cor kepada Konsultan pengawas
dengan melampirkan volume pengecoran, mutu beton dan jenis peralatan yang akan
digunakan.

Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara
yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi komponen-komponen beton. Untuk bagian
komponen yang tinggi seperti kolom dan dinding harus digunakan tremi/corong.

Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. Ukuran dan jumlah vibrator harus
disesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan kecepatan pembetonan. Harus
disediakan terpal jika diperkirakan akan terjadi hujan.

Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting.


Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak ditentukan
lain dalam gambar, harus mengikuti pasal-pasal pelaksanaan dari kode PBI 1971. Siar-siar
tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan
dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Khusus untuk
pekerjaan basement, pada bagian-bagian yang dipersyaratkan kedap air, pemberhentian
pengecoran harus diakhiri dengan pemasangan water stop dari jenis PVC.

Perawatan beton

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 17


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari, sehingga tidak terjadi penguapan yang
cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit 10 hari setelah pengecoran.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan. Siapkan
tenda-tenda untuk keperluan tersebut.

Penyambungan besi
Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus mengikuti ketentuan dari
PBI1971 dan PB88. Khusus untuk besi kolom yang menggunakan diameter 32mm atau
lebih, harus digunakan sambungan mekanis dengan persyaratan sebagai berikut :

Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang disambung.

Penyambungan tidak boleh dilakukan di satu tempat.

Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut spesifikasi


teknis dari bahan tersebut kepada konsultan perencana untuk mendapatkan
persetujuan.

Tanggung jawab kontraktor


Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini dan sesuai dengan gambar-gambar
konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil pemberi
tugas atau perencana yang sejauh mungkin melihat/mengawasi menegur atau memberi
nasihat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.

4.4. PEKERJAAN RANGKA PENUTUP ATAP

I. UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan konstruksi rangka
kuda-kuda yang menjadi tempat perletakan penutup atap. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan
topping bangunan yang berguna untuk melindungi bagian-bagian bawah bangunan termasuk
pengguna bangunan. Oleh karena itu pekerjaan ini harus mempunyai kualitas material yang
baik.

II. BAHAN/PRODUK

1. Konstruksi kuda-kuda yang digunakan pada bangunan ini merupakan konstruksi kuda-kuda
dengan sistem rangka batang. Material yang digunakan yang terbuat dari bahan baja ringan
yang mempunyai kemampuan tangguh terhadap kekuatan struktur serta mempunyai
ketahanan terhadap karat. Rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang
diuraikan pada berikut ini.

2. Ukuran ketebalan material baja yang dimaksud adalah ketebalan baja dasar yang belum
terlapisi yang disebut (Base Material Thickness / BMT) .

3. Material struktur rangka atap harus mempunyai kandungan Lapisan pelindung terhadap
karat (Protective Coating). Rangka batang harus mempunyai lapisan tahan karat seng dan
aluminium (Zinc-Alumunium / AZ) : baik dengan komposisi minimal 55 % Aluminium (Al), 43,5
% Seng (Zinc), 1,5 % Silicon (Si), dan Ketebalan Pelapisan : 100 gr/m2 (AZ 100).

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 18


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

4. Geometri profil kuda kuda rangka atap di ukur dari ketebalan BMT yang tertulis di profil
rangka atap. profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel. C75.075 BMT.
Sedangkan matetial pendukung rangka kuda-kuda menggunakan jenis bahan yang sama
dengan bentuk profil menyerupai U terbalik. Profil pendukung ini mempunyai ukuran tinggi
minimal 38 mm dengan ketebalan minimal 0,4mm sedangkan pada sisi kanan dan kirinya
mempunyai lipatan yang berguna untuk tempat baut skrup.

5. Alat penyambung menggunakan baut yang juga tahan terhadap karat.

6. Sitem struktur rangka batang kuda-kuda sepenuhnya menjadi tanggung jawab suplier produk
yang digunakan dengan ketentuan tegangan leleh yang terjadi maksimal 90% dari tegangan
putus bahan yang ditunjukkan dengan bukti tes material paling lama 3 bulan terakhir oleh pihak
pihak yang telah dipercaya untuk melakukan uji material.

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

Sebelum memulai pekerjaan ini kontraktor harus dapat memastikan bahwa material yang ada
dibawahnya telah cukup umur untuk ditopangi oleh kuda-kuda.

Pengerjaan kontruksi harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan telah berpengalaman serta
mempunyai rekomendasi dari produk yang digunakan dengan menunjukkan surat rekomendasi
dari produk.

Sebelum memulai cara pengerjaan konstruksi kuda-kuda, kontraktor harus meminta


persetujuan konsultan pengawas serta jajaran direksi pekerjaan dengan menunjukkan contoh
material yang nantinya akan digunakan. Untuk memastikan kualitas yang akan digunakan,
kontraktor harus bisa menunjukkan perhitungan struktur baik manual maupun menggunakan
software yang telah direkomendasikan oleh asosiasi terhadap produk yang digunakan.
Perhitungan pembebanan struktur mengacu pada ketentuan sni 1727 1989.

Selama proses instalasi kuda-kuda, keselamatan kerja terhadapa orang-orang yang berada
diatap bangunan maupun di bawah bangunan menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pengerjaan kuda-kuda sistem ini harus dilaksanakan dengan memperhatikan urutan-urutan


pelaksanaan dan meminta persetujuan konsultan pengawas terlebih dahulu.

Pemasangan sistem sambungan dipasang langsung di lapangan dan dipastikan terpasang


dengan benar. Apabila terdapat cacat material akibat pelaksanaan ereksi, maka kontraktor
harus mengganti batang bagian tersebut dengan material batang yang lebih baik bebas dari
cacat.

Baut yang dipasang harus dapat langsung melekat kuat dengan material kuda-kuda dan tidak
boleh dilakukan pembukaan lagi.

V. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI

Pasangan ubin keramik untuk dinding luar, bak bunga dengan campuran latex, semen dan
pasir sebagai perekat. Campuran latex, semen, dan bahan pewarna untuk joint filler. Pasangan
ubin

Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua


bahan yang akan dipakai, keramik, bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile
grouts.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 19


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang


memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya. Mock-up yang telah
disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan keramikdan granit tile.

Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna


pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.

Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar sesuai dengan
rekomendasi pabrik, sehingga tidak mempengaruhi rekatan keramik.

5.1. BAHAN/PRODUK

1. Lantai dan dinding

a. Lantai Keramik untuk lantai gedung, dinding, tangga dan lain-lain sesuai dengan
peruntukkan pada gambar perencanaan yaitu menggunakan keramik polos ukuran 40x40.
Sedangkan untuk keramik dinding pada kamar mandi menggunakan ukuran 20x20. Keramik
lantai kamar mandi mempunyai motif yang menarik dan bertekstur. Sedangkan pada keramik
dinding kamar mandi menggunakan ukuran 20x25 bermotif tetapi tidak bertekstur/rata dan
permukaan halus

Mortar Additive/Admixture : Laticrete 3701, produk Laticrete International, USA atau AM30/
Mortar flex.

Pewarna tile grout : Laticrete Grout Admix AM50/Coloured Tile Grout, Sanded and Unsanded
grout, Classic & Designer, sesuai dengan kebutuhan pemasangan.

5.2. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

1. Umum

a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
pemasangan keramik/granit tile, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya dan kondisi pekerjaan
dan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metoda persiapan permukaan, pemasangan
ubin, joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.

b. Pemborong harus menyiapkan tiling manual, yang berisi uraian tentang bahan, cara
instalasi, sistim pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk
diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.

c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan finishing lain dan
dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Direksi/Perencana. Naad pasangan interior l= 1 mm,
naad pasangan eksterior l = 3 mm.

d. Pemilihan Tile yang masuk ke tapak harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan ukuran,
bentuk dan warna yang telah ditentukan.

e. Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu.

Level
Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada
gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar harus diatur hingga
memungkinkan pada tiles dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya tetap
terpasang rata.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 20


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar maupun yang ditentukan
mempunyai kemiringan.

Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm
pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm
pada jarak 10 m. Kemiringan harus lurus hingga air bisa mengalir semua tanpa meninggalkan
genangan.

Jika ketebalan screed tidak memungkinkan untuk mendapatkan kemiringan yang ditentukan,
kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.

Persiapan Permukaan
Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat yang diperlukan, sebelum
memasang ubin. Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi
Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh buruk pada pelaksanaan
pekerjaan.

Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan ubin, harus dikasarkan dan
dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lepas lainnya. Sebelum dilaksanakan plesteran,
permukaan ini harus dibebaskan.

Pemasangan keramik dinding di bagian dalam (internal)


Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin harus dibasahi. Pakai benang untuk
menentukan lay out ubin, yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin guna jadi patokan
untuk pemasangan selanjutnya. Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari
bawah dan dilanjutkan ke bagian atas. Pada pemasangan tile, tempelkan dibagian belakang
tile adukan dan ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan hingga mortar perekat
menutupi penuh bagian belakang ubin dan sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.

Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile engan ketinggian lebih dari
ketentuan berikut :

1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,

0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90-120 mm,

max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.

Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus dibuang/dikeluarkan
dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan permukaan tile. Mortar yang mengotori
permukaan tile harus dibuang dengan kain lap basah. Pemasangan tile grant (pengisian naad)
harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

Pemasangan ubin keramik lantai


Tile dipasang pada permukaan yang telah di screed. Komposisi adukan untuk screeding area
kering : 1 pc : 4 ps sedangkan area basah : 1 pc : 2 ps. Pada pemasangan di area yang luas,
harus dilaksanakan secara kontinu. Dan harus disediakan Kepalarn (guide line course) pada
interval 2,0 m -2,5 m. Pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini. Kikis semua
mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika proses pemasangan tile berlangsung.
Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam waktu 24 jam setelah pemasangan. Naad-naad pada
pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout berwarna dan kondisi pemasangan
harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.

5.3. PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 21


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

1. Perlindungan
Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih. Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah
terpasang, jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas lalu lintas diatasnya; hanya
untuk yang penting saja.

2. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain, lap, dan
sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air, pembersihan
memakai campuran air dengan hidrochloric acid, dengan perbandingan 30 : 1. Sebelum
pembersihan dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan berkarat
atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air
biasa, hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.

VI. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA BESERTA PERLENGKAPAN

I. UMUM

. Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan dan
alat Bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ni secara lengkap meliputi :

a. Pekerjaan kusen jendela / kaca rangka alumunium.


b. Pekerjaan pintu rangka alumunium.
c. Pekerjaan Rangka Partisi

II. Bahan rangka alumunium untuk kusen jendela / pintu, lengkap dengan semua hardware
seather strip. Mohair angkur dan peralatan lainnya.

- Jenis : Alumunium extrusion alloy Coloured anodizing

- Dimensi profil : 4 tebal 0,9 mm

: 3 tebal 0,9 mm (Rangka Daun Pintu, Jendela dan BV)

- Proses pewarnaan : Analog finish dengan tebal minimum 18 mikro

- Warna : Sesuai Persetujuan Direksi

- Produk : Indal, Alexindo, superex / setara

III. Untuk bahan pelengkap lainnya :

a. Sekrup dari stainless steel

b. Caulking dan sealant sebagai penutup pengikat alat penggantung dengan alumunium.

c. Anker rangka musen dari stell plate, tebal 2 mm atau sesuai gambar dengan lapisan
zink minimal 11 mikro, penempatan pada seiap jarak 20 mm atau sesuai gambar.

d. Perlengkapan pintu (floor hinge, handle, lockcase door closer dll) menggunakan produk
sesuai yang tertera pada gambar.

IV. Cara pengerjaan alumunium :

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 22


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

a. Alumunium dipotong dan dipasang secara rapi dan persisi toleransi ukuran maksimum
2 mm. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat / mesin pemotong, punching, drilling.

b. Hubungan antara alumunium pada sambungan-sambungan harus diberi lapisan mastic,


sedangkan pada bagian dalam sambungan harus ditutup dengan cara caulking.

c. Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan kotoran yang melekat
(plesteran cat dan lain-ain).

d. Pada waktu pemasangan alumunium harus dilindungi dengan plaster PVC.

VI. Persyaratan Pelaksanaan :

a. Pekerjaan ini meliputi perhitungan pengadaan pada bagian-bagian yang menggunakan


konstruksi alumunium sebagai rangka.

b. Kontraktor alumunium bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan-


pekerjaan tersebut diatas dengan baik dan apapun yang akan terjadi dikemudian hari pada
bagian-bagian tersebut seperti :

- Terjadinya lendutan pada alumunium yang menyebabkan kaca pecah

- Terjadinya kebocoran-kebocoran akibat kelalaian dalam pekerjaan.

- Kerusakan-kerusakan lain yang yang disebabkan kesalahan sistem konstruksi yang


dipakai sehingga menyebakan kerugian dari pihak pemilik.

c. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tersebut
diatas.

d. Sebelum memulai pelaksanaan, kontraktor diwajibkan meneliti gambar kerja dan


kondisi lapangan. Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera
dalam gambar kerja dengan memperhatikan ukuran-ukuran, bentuk profl material, detail, arah
bukaan, perlengkapan pintu dll.

e. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing dan


membuat contoh jadi detail hubungan bagian tertentu untuk disetujui Konsultan Pengawas.
Didalam shop drawing harus jelas tercantum semua informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan.

f. Semua rangkakusen untuk pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Bahan
yang akan diproses pabrikasi diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan. Untuk keseragaman
warna disyaratkan sebelum proses pabrikasi, warna profil harus diseleksi secermat mungkin.

VI. Konstruksi Kusen

a. Defleksi maksimum 2 mm atau 1/1500 bentang antara 2 tumpuan

b. Pemotongan alumunium hendaknya dikerjakan pada tempa-tempat yang aman /


terlindung dari benda-benda yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan yang
tampak selama pabrikasi maupun pemasangan.

c. Kusen harus dilindungi, terutama dari retak, bercak noda atau goresan pada permukaan
yang tampak selama pabrikasi pabrikasi maupun pemasangan.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 23


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

d. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat / stainless
stell sehingga tiap sambungan harus kedap air

e. Untuk pemegang kusen dan perlengkapan lain dari kusen alumunium yang akan kontak
dengan permukaan metal (besi tembaga dan lain-lain) maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi).

f. Toleransi pemasangan kusen alumunium dengan dinding adalah 5-10 mm kemudian


celah yang terjadi diisi dengan beton ringan / grout. Agar kedap air dan kedap suara sekeliling
tepi kusen diberi sealant. Kusen yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton
adukan atau plesteran diberi lapisan anti corrosive treatment dengan Insualting Varnish
Asphaltic Varnish.

g. Setelah pemasangan kusen alumunium pintu sekeliling kusen yang berhubungan


langsung dengan permukaan dinding perlu diberi lapisan Vinyl tape untuk mencegah korosi
selama masa pembangunan. Kusen aluminum harus terpasang dengan kuat setiap hubungan
bersudut 90 derajat semua sistem dan mekanisme yang disyaratkan dalam gambar kerja harus
berfungsi dengan sempurna, kontraktor harus membongkar dan memperbaiki dan biaya yang
timbul adalah tanggung jawab kontraktor.

VII. Perlengkapan pintu :

a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian akibat dari pemilihan merk,
konraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

b. Engsel digunakan dari jenis engsel kupu-kupu bahan dari stainless stell yang disetujui
oleh Konsulutan Pengawas.

c. Lockcase

- Latch bolt dan deadbolt dari bahan dasar stainless stell.

- Latch bolt dapat dioperasikan dari dua arah dengan anak kunci atau handle dead bolt
hanya dapat dioperasikan dengan anak kunci.

- Khusus untuk pintu KM/WC dead bolt dapat ditarik dengan menggunakan knop
pemutar.

- Produk-produk tersebut diatas harus setujui Konsultan Pengawas.

d. Cylinder

Sesuai dengan sistem penguncian yang dipilih yaitu dengan sistem anak kunci dari dua arah
atau sistem pemutar tombol disatu sisi bahan adalah sintered steel dari produk yang tertera
pada gambar detail.

e. Handle dan Backplate

Bahan dasar dari alumunium yang dilapisi dari bahan synthetic warna ditentukan kemudian.
Pemilihan type handle disesuaikan dengan mekanisme pembukaan.

VIII. Perlengkapan Jendela

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 24


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

a. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku spesifikasi ini. Bila terjadi perubahan atau penggantian akibat dari pemilihan merk,
konraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

b. Engsel digunakan dari jenis engsel kupu-kupu bahan dari stainless stell yang disetujui
oleh Konsulutan Pengawas / Konaultan perencana.

c. Grendel menggunakan type pegas dengan merk yang tertera pada gambar detail, atau
atas persetujuan Konsultan Pengawas.

VII. PEKERJAAN PENGECATAN

Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang
akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.

Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan Perencana,
maka selanjutnya bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.

Contoh dan bahan untuk perawatan


Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan
jelas warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).

Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan Perencana.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi
Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut
diatas.

Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng
cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.

II. BAHAN/PRODUK

1. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar eks Dulux Weathershield,
dengan garansi penuh selama 5 tahun.

2. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk setara
Dulux atau AKZO NOBEL dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna putih.

3. Plamur hanya berfungsi dan dimanfaatkan untuk meratakan bidang-bidang dinding yang
kurang rapi, tidak menutup bidang tembok keseluruhan. Plamur yang digunakan adalah
Alkaplast eks Mowilex .

4. Untuk Plafond/langit-langit digunakan setara AKZO NOBEL Pentalite, warna Brillian White.

5. Untuk cat kayu dan besi menggunakan cat merk setara EMCO dengan warna
menyesuaikan pada gambar perencanaan.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 25


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

III. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Pekerjaan Dinding

Yang termasuk pekerjaan pengecatan dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Sebelum dinding diplamur, plesteran
sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Pemborong harus meminta
persetujuan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas. Pekerjaan plamur dilaksanakan
dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata. Sesudah umur 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna
besi No.00, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding
dicat dengan menggunakan Roller.

Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahan 20% air)
Lapis II kental
Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan
nomor percampuran (batch number) yang sama.

Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Pekerjaan cat langit-langit


a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit multiplex plywood,
pelat beton, langit gypsum atupun calsiboard serta bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

b. Cat yang digunakan merk AKZO NOBEL, warna putih atau ditentukan perencana setelah
melakukan percobaan pengecatan.

c. Plamur yang digunakan adalah plamur dinding/kayu merk setara AKZO NOBEL.

d. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam pasal 13


kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.

e. Sambungan-sambungan harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat sebagai retakan
sesudah dicat.

Pekerjaan pengecatan besi


Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar beserta
pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam gambar. Cat yang dipakai adalah merk setara EMCO jenis Syntetic Enamel.
Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar
1 kali. Sambungan las dan ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis U-pox
Red lead primer 520-1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.

Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplas kembali kemudian disemprot 1 lapis. Setelah 48
jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis. Pengecatan dilakukan
dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis. Setelah pengecatan selesai,
bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 26


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

PASAL III : PEKERJAAN AKHIR

A. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG KE I (KESATU)

Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan waktu
sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, pemborong harus segera menyerahkan
hasil pekerjaannya selesai dengan baik sesuai dengan kontrak pada pemberi tugas/pimpinan
proyek secara tertulis dengan tembusan kepada Direksi dan konsultan pengawas. Dengan
surat penyerahan pekerjaan dari Kontraktor tersebut, konsultan pengawas berkewajiban untuk
melakukan pemerikasaan dan Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan kontrak kerja kontraktor. Setelah dilakukan evaluasi, maka kontraktor dengan
segera Menanggapi dan melaporkan kepada pimpinan proyek/ Direksi tentang hasil evaluasi
konsultan pengawas berdasarkan hasil evaluasi pekerjaan tersebut secara tertulis.

Pengguna Anggaran akan mengadakan rapat Direksi mengenai pekerjaan penyerahan


tersebut di atas berdasarkan Kontrak perjanjian kontraktor serta addendum-nya apabila ada
dan surat penyerahan pekerjaan dari kontraktor.

B. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KE II (KEDUA)

Terhitung mulai tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang ke I hingga 180 (seratus
delapan puluh) hari kemudian adalah merupakan masa pemeliharaan yang masih menjadi
tanggung jawab pemborong sepenuhnya, antara lain :

1. Keamanan dan penjagaan


2. Penyempurnaan dan pemeliharaan
3. Pembersihan
Kontraktor berkewajiban menyediakan reserve bahan meliputi
- Genteng 1 m2
- Eternit 5 m2
- Keramik 1 m2
- Cat 5 kg
Apabila kontraktor telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak, maka
penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada
penyerahan pekerjaan
pertama.

C. PENUTUP

Semua material yang merupakan barang produksi yang akan dipasang terlebih dahulu harus
diajukan contohnya untuk mendapatkan persetujuan Direksi, contoh-contoh yang dikehendaki
oleh Pemberi Tugas atau oleh Pemberi Tugas atau wakilnya dapat dijadikan dasar penolakan
bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakannya tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas
maupun sifatnya.

Semua material dari hasil alam akan diperiksa oleh Direksi pada saat didatangkan dilapangan.
Material-material yang tidak disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lama
adalah 2 x 24 jam. Bila Kontraktor tidak mengindahkan , Direksi berhak menyelenggarakan
teguran secara lisan maupun tulisan kepada kontraktor

Bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan didalam RKS
dan gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 27


Rehabilitasi Gedung Tourist Information Center (T.I.C) 2017

Bagian-bagian yang secara konstruktif harus ada tetapi tidak disebutkan didalam RKS dan
gambar tetap harus diselenggarakan oleh Kontraktor dan pelaksanaannya akan ditentukan
lebih lanjut oleh Direksi.

Dalam pekerjaan ini pemborong/rekanan diharuskan mengutamakan barang-barang hasil


produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis, sepanjang tidak diatur lain,
sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 16 tahun 1994.

Hal-hal lain yang belum tercantum tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan
merupakan satu kesatuan, maka pemborong harus melaksanakannya dan dianggap sebagai
tertulis dalam RKS ini.

AZRIL CONSULTANT. Architec & Engineering Management Page 28

Anda mungkin juga menyukai