Anda di halaman 1dari 102

Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasaran Sekolah

Kabupaten Kepulauan Aru

Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 14 BP2JK Maluku


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun Anggaran 2019
Daftar Isi

1
3 DESKRIPSI PROYEK

2 LINGKUP PEKERJAAN

3 METODE PELAKSANAAN
DESKRIPSI PROYEK

• REHABILITASI DAN RENOVASI SARANA DAN PRASARANA


NAMAPROYEK SEKOLAH KAB. KEPULAUAN ARU

• PADA 6 SEKOLAH YANG TERSEBAR DI KAB. KEPULAUAN ARU


LOKASI PROYEK

PEMBERI TUGAS • SATUAN KERJA PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN


WILAYAH MALUKU

• PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN SEKOLAH


LINGKUP PROYEK

WAKTU PELAKSANAAN • 150 HARI KALENDER


SITE MANAGEMENT

Dalam pelaksanaan proyek, penentuan metode kerja sangat penting, hal ini dikarenakan metode kerja yang tepat sesuai
dengan pekerjaan dan kondisi proyek akan menentukan hasil penyelesaian proyek tersebut, sehingga metode kerja ini
harus direncanakan dan di evaluasi secara cermat sebelum pekerjaan berlangsung.

Pemilihan alat kerja yang sesuai, teknis pelaksanaan pekerjaan yang etpat serta mengelolaan sumber daya manusia yang
baik akan menunjang performance dan progress pekerjaan di lapangan dengan baik.

Waktu penyelesaian Proyek Paket Pembangunan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Kab.
Kepulauan Aru ini adalah selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender. Dengan demikian didalam pelaksanaan
pekerjaan dilapagan tersebut harus didukung unsur – unsur terkait yang handal, sehingga akan didapat kinerja
proyek yang maksimal.

Oleh karena itu proyek ini, PT. Atiqa Ramadhan Sejahtera untuk mendukung keberhasilan proyek sesuai dengan
biaya, waktu dan mutu yang telah ditetapkan, antara lain dibutuhkan :

a. Sumber Daya Manusia yang capable sesuai keahlian di bidangnya.


b. Alat / equipment yang digunakan baik kuantitas atau jenisnya
c. Rekanan dan Suplier yang dilibatkan
d. Pekerja / Labour yang trampil sesuai jumlah yang di perlukan.
SITE MANAGEMENT

Site management kontraktor diberlakukan di area sekitar Gedung agar


memudahkan koordinasi dan pengawasan pelaksanaan.
PAPAN NAMA PROYEK

• Site Office dan Gudang : memakai beberapa ruangan untuk memudahkan PINTU GERBANG

berkoordinasi dengan pihak owner maupun direksi/pengawas pekerjaan. POS JAGA

• Keamanan : Kontraktor akan berkoordinasi dengan pihak keamanan sekitar SITE OFFICE
untuk pelaksanaan pekerjaan dan penyimpanan peralatan yang digunakan
selama masa pelaksanaan. GUDANG

• Sistem Manajemen K-3 meliputi MCK bagi pekerja, Jalan Kerja yang aman, GENSET
dan Pagar proyek yang harus dapat memproteksi pekerja juga tempat
MCK
sampah proyek yang harus selalu ada selama masa pelaksanaan dan akan
T. FABRIKASI / MATERIAL
kami tempatkan pada scope-scope area yang telah mendapatkan ijin
pelaksanaan. JALAN KERJA

PAGAR PROYEK

Dalam pelaksanaan proyek ini terdapat pekerjaan yang berhubungan langsung BATAS AREA
dengan aktifitas Lalu lintas masyarakat, maka sistem manajemen lalu lintas akan TEMPAT SAMPAH PROYEK
kami berlakukan dan koordinasikan dengan pihak terkait.

Konsep Dasar Pemikiran yang melandasi pembuatan Metode Pelaksanaan ini


adalah :
a. Pengamatan yang diperoleh dari hasil peninjauan ke lokasi
b. Pengalaman pekerjaan
c. Standard-standard external
d. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
SITE MANAGEMENT
Acuan-acuan yang diatur dalam Metoda Pelaksanaan ini adalah :

Kontrak dan BQ/RAB


Kontrak adalah kesepakatan kedua belah pihak atas pelaksanaan pekerjaan dan menjadi dasar
hukum yang menjadi pegangan antara Pemberi Kerja dengan PT. ATIQA RAMADHAN
SEJAHTERA sebagai kontraktor. Kedua belah pihak harus tunduk pada isi kontrak, begitu
kontrak ditandatangani.

Pekerjaan dilaksanakan harus sesuai dengan Kontrak maupun Bill of Quantity, yaitu :
sesuai dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan item pekerjaan
sesuai dengan volume pekerjaan
sesuai dengan spesifikasi
sesuai dengan gambar rencana dan gambar kerja

Pengendalian atas biaya pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara berjenjang dari tingkat
proyek sampai dengan tingkat pengambil keputusan di Kantor Pusat

Quality Plan (Rencana Mutu)


Pekerjaan yang dilaksanakan harus mengacu Quality Plan agar mutu pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan tidak terjadi pekerjaan ulang
yang mengakibatkan membengkaknya biaya pelaksanaan.

Safety Plan (Rencana K3)


Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan harus mengacu pada Safety Plan yang mengatur
identifikasi bahaya kerja serta cara penanggulangannya, penempatan alat pengaman, rambu-
rambu & alat-alat pemadam kebakaran serta rencana house keeping.
TAHAP PERSIAPAN
1. Pengurusan perijinan
2. Kantor proyek/direksi keet, gudang, barak pekerja, work shop & MCK
3. Mobilisasi peralatankerja.
4. Pembersihan lapangan, survey lokasi, pengukuran & pemasangan bowplank
5. Review perhitungan dan shopdrawing.
6. Penyusunan metoda kerja.
7. Pembuatan schedule pelaksanaan, penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
8. Penyusunan site instalasi dan management traffic di lapangan dan sebagainya.
9. Waktu pelaksanaan pekerjaanadalah :08.00 -12.00 WIB.
13.00 -17.00 WIB.
Dalam proyek ini, pekerjaan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut :

1. Bangunan struktur dan arsitektur :


a. Pekerjaan Tanah : galian tanah, urugan pasir, tanah, sirtu dan buangan tanah
b. Pekerjaan Pondasi : Pondasi batu kali dan test PDA
c. Pekerjaan Beton : lantai kerja, Poer, Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai, Tangga, Kolom
d. Atap Baja ringan dan atap
e. Pasangan dinding bata ringan , plesteran , pasang keramik, pasang plafon gypsum ,
f. Pengecatan dinding dan plafon
g. Pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal bangunan
h. Pekerjaan Pemasangan instalasi plumbing bangunan

2. Sarana Infrastruktur Jalan keliling bangunan dan Ground tank


a. Pekerjaan Tanah : galian tanah, urugan pasir, tanah dan buang tanah kembali
b. Pekerjaan Beton : lantai kerja, Sloof, Kolom, plat lantai & dinding
c. Pekerjaan perkerasan jalan sertu dan pemadatan
d. Pekerjaan saluran drainase keliling bangunan
e. Pekerjaan ground tank galian tanah , pembuatan dinding beton
f. Pekerjaan rumah pompa
PEKERJAAN TANAH

Alat : Alat :
Alat ukur, meteran, dll, cangkul Alat ukur, meteran, dll, cangkul stamper

Metoda Pelaksanaan Galian : Metoda Pelaksanaan Urugan Kembali :


Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan beton bertulang ini memiliki ruang lingkup
pekerjaan yang terdiri dari :

Prosedur Pelaksanaan :
 Bekisting
 Pembesian polos dan ulir
• Perancah dibuat sedemikian rupa sehingga kuat menahan beban
 Beton Ready Mix bekisting dan beban diatasnya selama pelaksanaan sampai dengan
pembongkaran.
1. Bekisting dan perancah • Permukaan cetakan cukup rata dan halus tidak boleh ada lekukan
Lingkup Pekerjaan atau sudutan.
• Fabrikasi bekisting • Sambungan cetakan harus lurus baik vertikal maupun Horisontal
• Pemasangan bekisting • Permukaan cetakan harus bersih untuk mencegah lekatnya beton
pada cetakan.
• Pembongkaran bekisting dan perancah
• Perancah dibuat sedemikian rupa sehingga kuat menahan beban
bekisting dan beban diatasnya selama pelaksanaan sampai dengan
Alat yang digunakan : pembongkaran.
Alat bantu • Bentuk bekisting sesuai dengan gambar beton g kerja

Kebutuhan tenaga kerja :


• Pekerja amb
• Tukang ar
• kayu
• Mandor
2. Pekerjaan Baja Tulang

Pembesian meliputi pembesian untuk abutment dan pilar yang


termasuk dalam pekerjaan pembesian adalah :

1. Pemotong besi
2. Pembengkokan
3. Penyetelan besi beton sesuai dengan gambar

Alat :
Dipakai alat bantu : Penyimpana Bar Cutter
Potong
Bar Bender Hasil

Besi Bengkok
- Gunting Potong Baja 1 2 3 4 5 6

- Kunci Pebengkok
Tulangan Proses Potong Bengkok Besi di Workshop
- Alat lainnya
Bahan :
Besi Beton U-39 Prosedur Pelaksanaan :
Kawat Beton  Pembuatan daftar potong – bengkok besi secara teliti.
 Pemisahan penempatan masing – masing diameter besi beton.
Tenaga Kerja :
 Pemotongan dan pembengkokan besi beton sesuai dengan urutan
Mandor = 1 orang
penggunaan konstruksi yang segera dikerjakan/struktur dari bawah.
Tukang = 2 orang
 Pengelompokan masing – masing tipe potong bengkok besi.
Pekerja = 2 orang
 Peyetelan besi beton sesuai dengan aturan panjang lewatan yang
Produksi Pembesian per hari = 300 Kg
ditentukan.
 Pemasangan beton decking ± 2 bh/m2 bekisting atau 2 bh/m2 bidang
balok/kolom atau spesifikasi yang disyaratkan.
 Ikatan – ikatan antar tulangan terikat dengan baik.
3. Pengecoran Perawatan, Pengetesan beton Prosedur Pelaksanaan :

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih • Pembersihan permukaan bekisting dan besi beton dari
dahulu Harus membuat mix design di laboratorium kotoran – kotoran yang bisa mengurangi mutu beton.
yang ditunjukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas.
Dengan telah adanya mix design/job mix formula, • Pengecekan kekuatan perancah.
maka bila pengadukan ada yang dilaksanakandi • Pengecekan kerapatan bekisting yang bila berlobang bisa
lapangan (site mix) sudah ada ketentuan komposisi mengurangi mutu beton.
adukan dari masing – masing untuk pengecoran.
• Penempatan alat, tenaga dan lalu lintas pekerja
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan
Bahan yang digunakan : selama pelaksanaan pengecoran.
• Pelaksanaan pengecoran dilakukan dengan bantuan
- Ready mix, atau talang cor yang dibuat dari seng yang dipasang miring.
- Portland cement, Pasir cor dan Batu pecah • Penggetaran dilakukan dengan benar, beton vibrator
diposiskan tegak lurus terhadap permukaan beton/cor, tapi
Peralatan yang digunakan : dalam keadaan khusus boleh miring 45o.
- Batching plant • Bila terjadi hujan, maka pengecoran harus dilindungi
- Truck Mixer secara memadai (misal : dengan terpal).
- Beton vibrator
- Alat bantu

Kebutuhan tenaga kerja :


- Pekerja
- Tukang
- Mandor
4. Pembongkaran bekisting
Setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan beton telah mencapai umur, bekisting tersebut
segera dibongkar dengan urutan kerja yang baik. Apabila digunakan campuran yang mempercepat
pengerasan beton maka bekisting bisa dibongkar setelah hasil tersebut menunjukkan kekuatan 75 % dari
kekuatan beton umur 28 hari, kecuali ditentukan lain atau secara perhitungan bisa dibuktikan bahwa beton
kuat menahan beban sendiri dan selama pelaksanaan selanjutnya.

5. Curing/Perawatan Beton Perawatan dengan cara menyiram air. Perawatan dengan pembasahan ini
dilakukan terus menerus sampai umur betin minimal 14 hari.
6. Pengetesan Pengujian kekentalan adukan beton menggunakan pengujian slump beton (SK SNI M-12-
1989-F/SKSNI-03- 1972-1990).

Pengujian kekuatan beton dengan menggunakan metode pengujian kuat tekan beton (SK SNI M-14-1989-
F/SKSNI-03- 1974-1990).
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. POER & SLOOF
Material yang digunakan : Tahapan Pekerjaan Poer dan Sloof :
o Beton Readymix 1. Penentuan as Poer dan Sloof dengan
o Beton Lantai Kerja menggunakan theodolit dan waterpass
o Batako berdasarkan shop drawing.
o Semen
o Pasir
o Besi Beton
o Kawat Bendrat

Alat yang digunakan :


o Batching Plant
o Truck Mixer 2. Pemasangan patok as Poer dan Sloof.
o Concrete Vibrator
o Alat bantu

Tenaga kerja yang digunakan :


o Mandor
o Tukang
o Pekerja 3. Galian tanah untuk Poer dan Sloof

Tiang
Pancang
Teknik Pengecoran
Penempatan Vibrator pada Beton
Hanya
dipermukaan
Cara yang
yang terpadatkan
salah
Beton tak
terpadatkan

Posisi ke 2 Cara yang


benar
Posisi ke 3
Posisi ke 1
Gundukan
beton
sewaktu
dituang

Pembongkaran Bekisting
1 Sisi Kolom, DInding dan Balok 24 jam
Sisi bawah dari balok, pelat dengan support masih
2 terpasang 3 hari
Segera setelah pembongkaran bekisting,
3 Pembongkaran proping pelat 7 hari
dilakukan pemasangan support di bawah
4 Pembongkaran proping balok 7 hari pelat/balok yang dibongkar, Supporting tetap
5 Pembongkaran proping katilever balok dan pelat 14 hari dilakukan sampai dengan beton mencapai
Tabel Waktu pembongkaran Bekisting umur 28 hari.
Perawatan Beton
Perawatan beton dilapangan memenuhi kriteria sebagai berikut :
•Beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab selama paling
sedikit 7 hari setelah pengecoran
•Beton berkekuatan awal tinggi harus dipertahankan dalam kondisi Gambar Sistem Curing
lembab selama paling sedikit 3 haripertama Kolom Beton
Perawatan beton
Untuk menjaga kondisi beton agar tetap lembab, dilakukan dengan salah dkoelnogmancara menyiram
air
satu cara dari cara-cara berikut :
• Basahi permukaan beton secara periodik dan terus-menerus
• Tutup dengan lembaran plastik atau lembaran lain yang dapat
mencegah penguapan air
• Perendaman.
Gambar Sistem Curing
Plat Beton
Tanggulan dari adukan tinggi +/- 5 cm
Perawatan kolom
Genangan air beton

o Setelah beton agak mengering, pasang adukan pada sekeliling beton lantai Ditutup dengan
yang akan digenangi air dengan tinggi adukan +/- 5 cm. karung goni
basah
o Biarkan adukan sampai kering/ keras.
o Aliri/ genangi permukaan beton lantai dengan air kerja menggunakan pompa
dan selang air.
o Lakukan penyiraman atau penggenangan permukaan lantai beton secara
teratur
o Kontrol genangan air jangan sampai kering
o Jika terjadi hujan maka tidak perlu diadakan pekerjaan penyiraman beton
lantai
Pengetesan Beton

Pengujian kekentalan adukan beton menggunakan pengujian slump beton (SK SNI M-12-1989-F/SKSNI-03-1972-1990).
Pengujian kekuatan beton dengan menggunakan metode pengujian kuat tekan beton (SK SNI M-14-1989-F/SKSNI-03-
1974-1990).

3.Ratakan ujung
1.Pengisian atas
kerucut 2.Pemampatan
dengan
menusuk lapisan
beton

4.Bersihkankerucut 6.Ukur slump/


dan penurunan
alas 5.Tekanpegangan yang terjadi Uji Kuat Tekan Beton
dan
pindahkan

Slump Test
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. POER & SLOOF
4. Pemotongan bored pile / TIANG PANCANG 8. Pembesian Poer, Sloof dan stek kolom
Stek Kolom

Tulangan Poor Tulangan Sloof

5. Urugan pasir dibawah Poer dan Sloof Lt.


Kerja Tiang Pancang
Uruga
6. Lean concrete dibawah Poer dan Sloof n
7. Pekerjaan bekisting Poer dan Sloof dari pasir

bataco
A B
9. Pengecoran beton

Tiang
Pancang

DETAIL DETAIL
A B 8
Bekisting
Batako

LLtt..
Kerja Uruga
Lantai Kerja n
Urugan pasir pasir
Lantai Kerja
Urugan pasir
PEKERJAAN BETON BERTULANG
2. KOLOM
Yang perlu diperhatikan :
 Vertikalitas kolom Ditopang 4 arah
 Ketepatan As terhadap kolom di bawah dan di atasnya. Surveyor handal

Metode Pelaksanaan :

Pembesian
3. KOLOM
3. KOLOM
3. KOLOM

Gambar Pengecoran &


Pemadatan Kolom Beton

ColumnFormwork
Head form is
titnosgteatlhleedrwith
ct olumn form

Waller of Slab
fofrrmom
iron

Column Beam

Supportto
columnshoe
PEKERJAAN BETON BERTULANG
3. BALOK & PLAT LANTAI

Bekisting Pembesian Cor Balok

Material : Alat :
 Plywood t = 12 mm  Scaffolding
 Balok kayu 5/10, 6/12  Steel support
 Minyak bekisting  Palu
 Paku  Gergaji
 Meteran

Metode Pelaksanaan :

1. Buat elevasi dasar balok pada kolom/dinding.


2. Pasang scaffolding sepanjang balok dengan jarak sesuai dengan metode, lengkap dengan Jack base dan
U-Head.
3. Pasang bekisting balok mulai dasar dengan acuan level yang telah disediakan dengan bantuanbenang
4. Buat lubang pembuangan sampah pada ujung balok.
5. Pasang
6. Periksa sambungan antar plywood dan balok/dinding.
7. Bersihkan permukaan bekisting dari sampah dan kotoran
8. Lapisi permukaan bekisting dengan minyak bekisting
9. Periksa seluruh bagian bekisting.
3. BALOK & PLAT LANTAI

Pekerjaan Bekisting Balok & Plat Lantai

Material :
 Plywood t = 12 mm Metode Pelaksanaan :
• Buat elevasi dasar balok pada kolom/dinding.
 Balok kayu 5/10, 6/12
• Pasang scaffolding sepanjang balok dengan jarak sesuai dengan metode,
 Minyak bekisting lengkap dengan Jack base dan U-Head.
 Paku • Pasang bekisting balok mulai dasar dengan acuan level yang telah
disediakan dengan bantuan benang
• Pasang bekisting sisi balok, untuk sisi yang berhubungan dengan lantai,
Alat :
maka level atas bekisting sisi balok sama dengan sisi bawah lantai.
 Scaffolding • Buat lubang pembuangan sampah pada ujung balok.
 Steel support • Pasang bekisting
 Palu • Periksa sambungan antar plywood dan balok/dinding.
Gergaji • Bersihkan permukaan bekisting dari sampah dan kotoran

• Lapisi permukaan bekisting dengan minyak bekisting
 Meteran Periksa seluruh bagian bekisting dan pastikan kuat menahan beban.

TampakSampingBekisting

GambarBekisting untuk Balok dan Pelat


3 . B A L O K & PLAT LANTAI

1. Pemasangan Balok Suri


2. Pemasangan Horry Beam
dan balok bekisting

3. Pemasangan Plywood untuk


bekisting plat
3 . BALOK & PLAT LANTAI

Pekerjaan Bekisting Balok & Plat Lantai


Form Installation Side of Beam Checking & Strengthening Beam Supporting

Horry Beam Floor Plate Form Installation


3. BALOK & PLAT LANTAI

Pekerjaan Pembesian Balok & Pelat lantai


Metoda Pelaksanaan :
Material : Pembesian balok
1. Pemotongan & pembengkokan besi beton
o Besi beton U-24 & U-32,
2. Membuat marking as & dimensi
diameter sesuai gambar kerja 3. Pasang tulangan utama sesuai jumlah, panjang,
o Kawat beton diameter dan posisinya
o Beton decking 4. Pasang pembesian sengkang sesuai jumlah dan
jaraknya dan ikat dengan kawat beton
5. Pasang konduit & block out bila ada pekerjaan terkait
Alat :
o Bar bender & Bar cutter
6. Untuk pemasangan pembesian balok lt.2 – lt.atap
dilaksanakan dengan bantuan tower crane

Pembesian Plat
1. Pemotongan & pembengkokan besi beton
2. Cek dimensi dan level lantai
3. Membuat marking pembesian
4. Pasang besi lapis bawah sesuai dengan marking & lanjutkan dengan lapis selanjutnya &
pasang beton deking
5. Ikat pertemuan besi beton dengan kawat beton minimal 3 X putar
6. Bersihkan lokasi dari potongan kawat & kotoran lainnya
7. Periksa seluruh tulangan diameter dan jaraknya
8. Untuk pemasangan pembesian pelat lt. 2 – lt.atap dilaksanakan dengan bantuan tower crane
3. BALOK & PLAT LANTAI

Pekerjaan Pengecoran Balok & Pelat lantai

Material :
o Beton jadi (ready mix) mutu
dan slump yang sudah disetujui
o Calbond, air bersih
o Beton deking / selimut beton

Alat :
o Truck mixer
o Concrete Pump
o Concrete Vibrator
o Compressor
o Cangkul
o Garuk kayu
o Talang
o Waterpass
o Cetakan silinder beton
o Slump test Apparatus Gambar Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
3. BALOK & PLAT LANTAI

Pekerjaan Pengecoran Balok & Pelat lantai


 Siapkan checlist untuk pengecoran.
 Tentukan elevasi dan batas batas pengecoran dengan
menggunakan waterpass.
 Bersihkan lokasi cor dengan menggunakan kompresor.
 Test slump, buat kubus beton.
 Tuangkan adukan beton dari alat angkut menuju bekisting,
pada pekerjaan tangga dimulai daria anak tangga terbawah.
 Padatkan beton dengan alat vibrator.
 Ratakan permukaan beton dengan alat garuk cor dan jidar

Untuk meghindari segreasi selama pengecoran disegala tempat :


 Beton dicor secara vertikal dan sedekat mungkin dengan posisi
pengecoran

 Beton jangan dialirkan menuju posisi pengecoran, tetapi beton


dipindahkan.
PEKERJAAN BETON BERTULANG
4. TANGGA
Material : Equipment :
a. Besi Beton a. Bar bender, bar cutter, generator set
b. Kawat Bendrat b. Tie rood, steel waller, support, Plummet, theodolite,
c. Beton decking measuring tape, carpenter tools
c. Batching Plant, Truck Mixer, Concrete pump, Concrete
d. Plywood,
vibrator, Compressor,
e. Kayu Bekisting
d. Alat ukur
f. Paku
e. Cetakan Silinder Beton, slump test apparatus
g. Beton Readymix
h. Bonding Agent

Sequence of working :
1. Pasang perancah sebagai penyangga
bekisting dengan ketinggian sesuai dengan
elevasi kemiringan tangga, kemudian pasang
bekisting tangga.

2. Pasang pembesian tangga termasuk


pemasangan beton decking sebagai selimut
beton.
3. Setelah semua bekisting dan pembesian telah
dipasang, diperiksa dan dibersihkan dari
kotoran, dilanjutkan dengan pekerjaan
pengecoran
PEKERJAAN BETON BERTULANG
5. DINDING SHEARWALL Keterangan :
1. Marking posisi dinding
2. Sepatu dinding dari besi
siku l.40.40.4
HOLLOW 50X100 3. Pabrikasi bekisting dalam
bentuk panel
4. Angkur / stek untuk
bracing sudah terpasang
pada saat pengecoran
STEEL WHALLER
5. Permukaan bekisting
dinding lurus dan siku
ADJUSTABLE RSS II
6. Pengecekan dengan lot /
unting – unting sebelum
pengecoran dan sesudah
ADJUSTABLE KICKERS pengecoran (join survey)
5. DINDING SHEARWALL
5. DINDING SHEARWALL
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

Urutan Kerja :
1. Request pekerjaan dan pembuatan
gambar kerja
2. Pemasangan dengan memperhatikan :
 Kelurusan dan siku dari pasangan
bata.
 Nat tidak boleh berada dalam satu
garis lurus karena bisa
menyebabkan keretakan.

3. …
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

3. Pada pertemuan dengan kolom beton


harus diberi angkur besi 0.8 mm untuk
menghindari terpisahnya pasangan bata
dengan kolom yang bisa mengakibatkan
roboh.

4. Pekerjaan pasangan bata paling tinggi 1


m dalam sehari sebelum diikat dengan

kolom praktis setiap 3 m supaya tidak


roboh.

5. Untuk pasangan yang kedap air


menggunakan spesi 1pc : 2ps dan

pasangan yang tidak kedap air

menggunakan spesi 1pc : 3kp : 5ps .


PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN

Urutan Kerja
1. Request pekerjaan dan pembuatan
gambar kerja
2. Pasangan dinding beton yang akan
diplester disiram dengan air sampai
jenuh dan bersih dari debu

3. Adukan plesteran menggunakan


campuran sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.
Pekerjaan plesteran dimulai dengan
4.
membuat kepala plesteran sebagai
pedoman ketebalan.

5. …
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

5. Setelah plesteran kering dilanjutkan


dengan pekerjaan acian hingga
permukaan halus dan rata.
6. Permukaan dinding yang sudah diaci
digosok dengan kertas semen agar
halus.
PEKERJAAN PLAFON GYPSUM / CALCIBARD
Bahan yang digunakan :
 Panel Gypsum & Gypsum
Waterproof (tebal sesuai MULAI
A
spesifikasi)
 Paku kait/penggantung
 Rod (penggantung plafond) MARKING ELEVASI& TITK² PASANG PANEL
GYPSUM
₋ Hanger PENGGANTUNG
₋ Clip adjuster PERBAIKI RATAKAN SAMBUNGAN
 Besi hollow
GYPSUM
 Sekrup plafond CEKELEVASI& JARAK
TITKGANTUNGAN TIDAK
 Compound
 Plaster MARKING POSISI
O ACCESSORIESM/E
K
PASANGPENGGANTUNG DAN R ANGKA PERBAIKI
Alat yang digunakan : TEPI
 Rol meter CEKPOSISI ELEVASI&
JARAK
 Benang untuk cek kelurusan PASANG TARIKAN BENANG TID
MEMANJANG, MELINTANG & DIAGONAL AK
 Obeng O
SEBAGAI ACUAN ELEVASI &
 Waterpass K
KELURUSAN PLAFOND
 Amplas LUBANGI POSISI
ACCESSORIESM/E
 Hand sander
 Grit paper 150/120 PASANGRANGKA PERBAIKI FINISHING PERMUKAAN
PLAFOND PLAFOND

Tenaga kerja yang digunakan :


TIDAK PASANG
 Mandor CEKELEVASI& ACCESSORIESM/E
 Tukang JARAK
 Pekerja
O SELESAI
AK
PEKERJAAN PLAFON GYPSUM / CALCIBOARD

Tahapan Pekerjaan :
1
1. Tentukan elevasi plafond dan buat
garis sipatan pada dinding &as sumbu
ruangan.
2 6 2. Pasang rangka hollow tepi tepat pada
sipatan.
3. Tentukan jarak penempatan hollow
penggantung
4. Pasang benang untuk pedoman Sambungan pada panel
gypsum
3 7 penentuan titik paku penggantung
untuk menjamin kelurusan.
5. Pasang rangka utama
H bar T Spline
6. Pasang rangka pembagi.
7. Pasang panel gypsum KETERANGAN:
4 8
8. Cek kerapihan dan kerataan bidang Metode pemasangan
plafond. gypsum board:
9. Tutup sambungan antara panel • Lakukan pelapisan pada pertemuan
gypsum dengan paper tape dan bidang panel dengan compound
compound lalu diampelas dan finish • Dilanjutkan dengan penempelan paper
5 9 dengan cat tape pada lapisan compound.
• Lapiskan kembali compound menimpa
paper tape
• Tunggu sampai kering lalu haluskan
permukaan dengan hand sander dan grit
paper 150/120
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
1. PENUTUP LANTAI
Jidar
Tahapan Pelaksanaan: 1 Aluminium
Bahan yang digunakan :
 Keramik / Marmer / Granit
3
 Semen (PC). 1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang OK
 Air. akan digunakan.
 Semen pengisi nat (Tile 2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan OK
Grout). dan lain-lain..
3. Sortir keramik/homogenous tile agar 4
Alat yang digunakan : menghasilkan keseragaman : OUT
 Jidar alumunium IN
o Ukuran/dimensi.
 Bak air
o Presisi.
 Benang nylon
o Warna.
 Palu karet
4. Rendam keramik/homogenous yang akan
 Sendok spesi
dipasang kedalam bak air (ember) selama 1
 Waterpass jam. BAKAIR
 Busa/spon 5. Setelah proses perendaman,
 Kain lap basah keramik/homogenous dianginkan dengan
5
cara diletakkan pada tempat
dudukan/tatakan.
Tenaga kerja yang digunakan : 6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil
 Mandor dari lantai. Penentuan peil ini untuk
 Tukang seluruh kesatuan.
 Pekerja 7. Pasang benang arah horisontal dan vertikal
TEMPATDUDUKAN / TATAKANHOMOGENOUS
7
pada lantai sesuai elevasi pada shop
drawing. Kedudukan benang harus datar BENANG HORIZONTAL

dan siku, apabila dinding yang ada finish


keramik/homogenous maka kedudukan
BENANG
nat lantai harus disesuaikan dengan yang VERTIKAL
ada di dinding.
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
1. PENUTUP LANTAI
Tahapan Pelaksanaan: 8

BENANG
HORIZONTA
8. Pasang keramik/homogenous sebagai L
pasangan kepalaan.
9. Cek kesikuan keramik/homogenous BENANG
dengan besi siku dan kerataan elevasi VERTIKA
L
dengan menggunakanWaterpass.
10. Isi bagian/daerah permukaan lantai yang BENANG
lainnya dengan mortar. 10
HORIZONTA
L
11. Setelah itu pasang keramik/homogenous
berikutnya sesuai dengan posisinya sampai WATERPASS

selesai. Usahakan supaya tidak ada las- 9BENANG


VERTIKA
lasan. L 14
12. Jika sudah terpasang semua, ketuk KAIN/
permukaan lantai dengan palu karet untuk LAP
permukaan keramik supaya nantinya tidak BASAH
PASANGAN
mudah rusak/cacat. HOMOGENOU
S
13. Setelah itu cek kerataan elevasi
menggunakanWaterpass. 15
14. Bersihkan permukaan pasangan keramik/
homogenous dengan kain/lap basah DELATASIPER
ASKOLOM

3600
sampai bersih.
15. Untuk menghindari naiknya lantai

7200
PAS.
(menggelembung) maka dibuat dilatasi. A ALANT
HOMOGENOUS

3600
AI
30X30CM

DELATASI
PERAS
KOLOM
36007200 3600
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
1. PENUTUP LANTAI
Tahapan Pelaksanaan: POTONGANA-
NADSEALANT ( 0,5 MM )
A
HOMOGENOUS 30x30
CM EXPANTIO
16. Siapkan bahan isian nad pada DELATASI STYROFOAM
( 10MM ) N JOINT
ember dan aduk hingga rata. SCREED

17. Setelah adukan rata, isi sela-sela 16 PLAT BETON

nad dengan tile grout


menggunakan sendok spesi.
18. Pengisian nad dilakukan apabila 19
kedudukan
keramik/homogenous telah
NAD KERAMIK
kuat atau spesi telah kering. CAPE
RATA& LEBARNYA
19. Rapikan nad tersebut SAMA
menggunakan Kape. PASANGAN
KERAMIK
NAD
20. Diamkan dan tunggu sampai KERAMIK

nad tersebut benar-benar


kering. Setelah kering bersihkan 20

permukaan pasangan dari isa-


sisa bahan grouting nad dengan
TALIAIR
menggunakan kain/lap basah LURUS DAN
sampai bersih. RAPI
PASANGA
N
KERAMIK
LAP
BASAH
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
2. PENUTUP DINDING

Bahan yang digunakan : Tahapan Pelaksanaan:


1
 Keramik Tile. Jidar
alluminium
 Semen (PC).
 Air. 1. Sortir bahan keramik :
 Semen pengisi nat (Tile OK
o Dimensi (2 sisi – panjang &lebar)
Grout).
o Cacat / tidak OK

o Keseragaman warna
Alat yang digunakan :
 Jidar alumunium
 Bak air 2. Rendam keramik yang akan dipasang ke
 Benang nylon dalam bak air selama 1 jam
 Palu karet 2
 Sendok spesi
IN
 Waterpass
 Busa/spon OUT

 Kain lap basah

Tenaga kerja yang digunakan :


3. Keramik dianginkan setelah proses
 Mandor
perendaman
 Tukang 3
 Pekerja

Tempat dudukan / tatakan keramik

4. Basahi pasangan dinding yang akan


dikeramik
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING
2. PENUTUP DINDING
Tahapan Pelaksanaan: 8. Tempelkan keramik pada posisinya
5. Pasang benang / senar untuk kepalaan dan 9. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja,
benang periodik baik kekencangan / supaya ukuran nad bisa seragam dan rapi diharuskan
menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak
elevasi
nad (tanda “+”)
5 Benangauutktkarah
Hnorisontaalrah 10. Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass
10

Benanganutk arah
Vertikal

Waterpas
s
6. Pasang perekat (acian/air + semen) pada
permukaan dinding
6 11. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang
dengan kain basah
12. Lakukan pengecoran nad dengan material grouting
nad dengan alat Cape dan setelah mengering
bersihkan sekitar pasangan keramik tersebut.
12

busa
7. Beri acian pada seluruh permukaan sisi
belakang keramik
PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA
Digram alir pemasangan kusen almunium
Bahan yang digunakan :
 Kusen alumunium A
 Daun pintu/jendela (setelah f t UL
AI
dipasang kaca)
 Fischer Siapkan opening pasangan
Las bracket dan
 Sekrup kusen sesuai
dudukan
 Sealant kusen PERB
shopdrawi
 Vaseline/isolasi ng bawah, pasang AI KI
Cor ambang
kertas/plastik bracket dan
Cek TIDAK
las
prote ction tape
Alat yang digunakan : brack OK
 Baji karet/kayu MARKING ELEVASI PERBAI et
Pasang
 Bor PINJAMAN KI Flashing
 Obeng POSISI
kusen
KUSEN
alumuniu
Cek Cor ambang atas
Tenaga kerja yang digunakan : m
marking TIDAK &
 Mandor
amba
dan cor tiang tepi
 Tukang n g OK ku sen
 Pekerja Pasang
Pasang kusen daun
jendela,
& PERB
pada posisi PERBAI kaca
sealan K
AI
KI I
t Cek
Cek TIDAK
sealan
posisi, TIDAK t OK
elevasi,
lot & Oas
waterp Pasang
Ks Accesori
A es
SELES
AI
PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA

TAHAPAN PEKERJAAN :

1. PASANG KUSEN PINTU / JENDELA ALUMINIUM PADA


LOKASI YANG DITENTUKAN (SESUAI TYPE),
SESUAIKAN LUBANG KUSEN DENGAN UKURAN
KUSEN (SELISIH LUBANG 1 CM ).
2. MASUKKAN KUSEN YANG SIAP DIPASANG KE LUBANG
TEMBOK DENGAN BANTUAN BAJI KARET / KAYU.
3. ATURLAH KEDUDUKAN KUSEN DENGAN BAJI
KARET / KAYU.
4. STEL KELURUSAN/ KEDUDUKAN KUSEN TERHADAP
TEMBOK / DINDING.
5. LUBANGI TEMBOK/ DINDING MELALUI LUBANG KUSEN
DENGAN BOR, UNTUK TEMPAT SKRUP.
6. MASUKKAN FISCHER KEDALAM LUBANG BOR.
7. FISCHER DIKENCANGKAN DENGAN OBENG.
8. PASANG DAUN PINTU/ JENDELA KE DALAM KUSEN.
STEL PERLENGKAPAN SERTA ASESSORISNYA
(RODA/ REL, ENGSEL, KUNCI DLL ).
9. FINISH TEMBOK/ DINDING DENGAN MORTAR/SEMEN/
SEALANT (PENGISIAN PADA CELAH ANTARA KUSEN
DAN TEMBOK / DINDING ).
10. UNTUK MENGHINDARI CACAT PADA PROFIL PROFIL
ALUMINIUM YANG TELAH TERPASANG, BERI
PELINDUNG SEJENIS VASELINE/ ISOLASI KERTAS/
PLASTIK PADA TEMPAT YANG RAWAN GORESAN
11. SELESAI
PEKERJAAN SANITASI
1. CLOSET Langkah–langkah pemasangan
Bahan yang digunakan :
1. Per s iapangambarsetting
 Closet
 Assesories 2. Per siapanTitik Air Bersihdan Langkah–langkahpemasangan
1. Persiapan gambarsetting
Air Kotor 2.
3.14
22
Persiapan 37
Titik Air Bersih dan Air Kotor
5PemasanganFlange
Persiapan 0
Alat yang digunakan : Persiapan PemasanganSeal 4.5 PemasanganFlangedan Inlet Spud
5. 7
Pemasangan hanger
 Bor 3. Gasket 6.
7.
Pemasangan
1 Seal Gasket
Pemasangan BodyUrinoal
46
 Obeng 8.
0
Tes Kebocoran
TX 214
5

 Alat bantu PemasanganTankKrim TCC272 SW


4. N 668
5. PemasanganHandleLever 8
1
J

Tenaga kerja yang 6. PemasanganBody Closet 0


1
T 830 W 100
3
9
CW 668
J
digunakan : 9 4 0
7. PemasanganTanki 0 0 T 53
 Mandor 2
6
1
2
VDUS100 / CLASS D

 Tukang 8. PemasanganSeat Cover 0 0

 Pekerja 9. Pengetesan
PEKERJAAN SANITASI
2. WASTAFEL Langkah –langkah pemasangan
Bahan yang digunakan :
 Wastafel 1. Persiapan gambar setting
 Assesories 2. Persiapan Titik Air Bersih dan Air
Kotor
Alat yang digunakan : 3. Persiapan Pemasangan Spout
 Bor
 Obeng 4. Pemasangan Set Pipa
 Alat bantu 5. Pemasangan Handle
6. Pemasangan Siphon Waste Body
Tenaga kerja yang digunakan :
7. Pemasangan Hanger
 Mandor
 Tukang 8. Pemasangan Screw & Suplly
 Pekerja Valve
9. Pengetesan
PEKERJAAN PENGGANTUNG KUNCI & KACA
PEMASANGAN KUNCI PINTU
PEKERJAAN PENGECATAN
Bahan yang digunakan : Alat yang digunakan : Tenaga kerja yang digunakan :
 Cat dinding  Kertas semen/koran  Mandor
 Plamir  Lakban  Tukang
 Amplas  Pekerja
 Rol
 Kuas
 Skrap
Tahapan
 Kain lap
pekerjaan :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran da
bekas percikan plesteran dengan kain lap. n
2. Lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan
dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen / koran TEPI KUSEN
dan lakban. DIBERI LAKBAN
3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian - bagian dinding
yang retak & kurang rata dengan plamir, kemudian DINDING
tunggu sampai kering. YANG DICAT
4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
5. C E K , apakah permukaan dinding sudah rata ?
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar DINDIN
dengan alat rol pada bidangyang luas & dengan kwas G
untuk bidang yang sempit (sulit). PERLINDUNGAN
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan KERTAS KORAN
finish yang pertama.
8. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan
pengecatan finish yang kedua / ter akhir ( jumlah pelapisan
cat sesuai dengan spesifikasi ). LANTAI TEMPAT CAT
9. C E K ,apakah pengecatan finish yang kedua / terakhir itu
sudah rata ?
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat - cat yang mengotori
bahan - bahan / pekerjaan lain yang seharusnya tidak
terkena cat dengan kain lap.
PEKERJAAN DINDING PARTISI
Bahan yang digunakan : Alat yang digunakan : Tenaga kerja yang digunakan :
 Panel Gypsum/Kalsiboard  Rol Meter  Mandor
 Rangka metal  Benang  Tukang
 Compound  Obeng  Pekerja
 Lakban/ceiling net  Waterpass
 Amplas
 Hand sander
 Grit Paper 150/120

Tahapan pekerjaan :
1. Marking Area yang akan dipasang dinding
Partisi
2. Pastikan rangka sudah terpasang dengan
benar dan rata. Kondisi rangka akan
mempengaruhi kualitas hasil akhir
3. Bila rangka sudah siap, tempatkan papan
gypsum/kalsiboard, perhatikan bahwa :
o Lakukan pemasangan vertikal bila
tinggi dinding tercukupi oleh panjang
papan gypsum/kalsiboard
o Bila dipasang secara horizontal,
pertemuan ujung papan halus saling
silang (staggered)
PEKERJAAN MEKANIKAL
HYDRANT & SPRINKLER
Material : Pekerjaan Instalasi Jaringan PipaOutdoor
a. Valve and fitting

b. Black steel pipe

c. Pressure gauge

d. Sprinkler

Plumbing Tool
WeldingMachine Cut Marking Posisi jalur pipa
a. Pasang dudukanpipa pada
Hydrant seperti pada shop
Off Machine Buat Pondasi pondasi dan kencangkan
b. drawing
dudukan Pipa Pada dengan dynabolt
c. ThreadingMachine jarak sesuai
Chain Hoist spesifikasi
d. Standard jaringan pipa
pUeraaiadnam Ketera ngan
e. PipeWrenches Pipa Blac k Steel pipe 1387 Skejul 40 Sambungan/ fitting Dia 40
mm ke bawah mal leable iro n A NSI B 16.3 class 150 lb,
f. AngleGrinder W.O.G. screwed e nd.
Dia 50 mm kea tas, wrought steel butt weld fitting ANS I B
16.9, sch 40.
g. PVCCutter Flange Dia 40 mm kebawa h bla ck maleable cas iro n RF class 150
lb, screwed dia 50 mm keatas cast iron RF class 300 lb, welding
h. Electric HandDrills joint.
Valves Dia 40 mm kebawa h black mellea ble cas t iron RF class
150 lb de nga n ulir, BS 21/A NS I B. 2.1. dia 50 mm keatas,
i. Plumbing Toolset Pasang Pipa Black Steel cast iron body class 150 lb denga n sambungan flange .
Setelah pipa terpasang
potong dan las pada Standard Pengecatan
semua cat dengan
sambunagan sesuai dengan pipa
Zyncromat sebanyak 2 Lokasi pe ngeca tan Pengeca tan
shop drawing Pipa da n perala tan Zinchromate primer 2 lapis da n dicat warna
lapis dan cat finish merah merah
tua dengan cat minyak Pipa da n perala tan e xpose Zinchromate primer 2 lapis dan dica t akhir 2 lapis
warna merah
sebanyak 2 kali Pipa dalam ta nah Bitumi n 2 lapis
PEKERJAAN MEKANIKAL
HYDRANT & SPRINKLER
INSTALASI HYDRANT & SPRINKLER
Fabrikasi Instalasi Pipa sesuai dengan kebutuhan, 65mm untuk pipa di bawah diameter
dengan menggunnakan mesin senai dan di atas sistem diameter 65mm menggunakan
penegelasan

PIPA

PIPA PIPA

Penyambungan Pipa dengan sistem Penyambungan Pipa dengan sistem


Pengelasan Drat (Senai)
PEKERJAAN MEKANIKAL
HYDRANT & SPRINKLER
Instalasi Hydrant & Sprinkler
3
1 2 1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain seperti
jalur Tray Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang gantungan pipa.
4
3. Pasang gantungan pipa sesuai dengan jalur
marking yang telah dibuat.
4. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan.
5. Senai pipa yang telah dipotong, untuk ukuran
PROSES
SNAI 5 diameter pipa paling besar 2,5”
6. Lapisi pipa dengan cat dasar (zingkromat).
7. Setelah selesai dilapisi cat dasar Zingcromat,
pipa dicat kembali dengan cat besi warna merah.
6 7 8. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing,
penyambunngan pipa diameter kurang dari 2,5
ichi dengan drat dan diameter 2,5 inchi ke atas
HASIL
SNAI
dengan las.
9. Gunakan benang/water pass untuk mengukur
kelurusan pipa.
10 10. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah
9
sambungan pipa.
11. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai
PROSESCAT
PD DRAT
spesifikasi yang berlaku.
PROSES
TEST
TEKA
N

DRA
T
PEKERJAAN MEKANIKAL
PLUMBING
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
Alat : Langkah-langkah Pemasangan Instalasi
Material : Pipa Air Bersih.
• Peralatan Plumbing
• Pipa GIP, PVC
A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.
• Fitting
1. Marking jalur pipa sesuai shop
• Valve Tenaga : drawing dan koordinasikan dengan
• Mandor jalur pekerjaan lain seperti jalur
• Tukang Pipa Tray Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
• Pekerja gantungan pipa air bersih.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah
dibuat.
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
3
5. Pasang pipa Galvanized Steel Pipe
2
1 medium class pada gantungan yang
telah disediakan untuk posisi
5 5
4 horizontal dan menampel pada
dinding shap dengan diklem untuk
pipa pada posisi vertikal.
6. Sambung pipa yang telah
terpasang dengan fittings/sock
yang telah tergantung, Pastikan
posisi kedua ujung pipa yang akan
disambung telah lurus (segaris/satu
6 7
sumbu).
9 7. Gunakan benang / water pass
MENGUKUR PROS
8
KELURUSAN PIPA
untuk mengukur kelurusan dan
ESCA
DG WATERPASS T PD PROSES elevasi kemiringan pipa.
DRA TEST
DRAT 8. Lakukan pekerjaan pengecatan
T TEKAN
untuk daerah sambungan pipa.
9. Lakukan test tekan pipa dengan
68 tekanan sesuai spesifikasi yang
berlaku.
PEKERJAAN MEKANIKAL
PLUMBING
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH B. Pemasangan Pipa Outdoor Air
Bersih
1. Marking jalur pipa.
2 3 2. Gali jalur pipa dengan kedalaman
1
sesuai
elevasinya.
3. Sambung pipa PPR dengan
menggunakan pemanas dan shock
pipa PPR di atas galian sepanjang
jarak antar bak kontrol :
o Pastikan posisi kedua ujung pipa
yang
akan disambung telah lurus
(segaris/satu sumbu).
4 5 6 o Panaskan kedua ujung pipa yang
akan
disambung.
o Satukan kedua ujung pipa yang
telah
dipanaskan tadi dengan Shock
Pipa PPR.
4. Beri lapisan pasir pada dasar
galian.
5. Turunkan pipa ke dalam
galian.
7 8 6. Lapis kembali galian dengan
pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan
tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti
semula.
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
1

PEMASANGAN VALVE
1. Check lokasi penempatan valve (apakah space/ukuran valve cukup
untuk dipasang )
2. Siapkan valve lengkap dengan flangenya (untuk valve dengan diameter
lebih dari 50 mm).
3. Untuk valve dengan diameter sampai dengan 50 mm, dipasang pada
pipa dengan cara sambungan ulir.
2 4. Untuk valve dengan diameter lebih dari 50 mm, dipasang pada pipa
dengan cara
5. sambungan flange. Penyatuan pipa dan valve adalah dengan cara
memasang baut yang terdapat pada flange ujung valve dan flange ujung
pipa.

URUTAN PEMASANGAN VALVEYANGBERDIAMETER


SAMPAI DENGAN 50 mm
1. Menyambungkan valve dengan pipa dengan menggunakan drat/ulir
yang terletak pada masing-masing ujung pipa dan valve.
2. Mengencangkan putaran ulir atau drat sampai mencapai batas
maksimumnya.

3 URUTAN PEMASANGAN VALVEYANGBERDIAMETER


DIATAS 50 mm
3. Sambungan untuk valve ukuran ini adalah dengan menggunakan
flange. Pertama-tama, persiapkan pipa lengkap dengan flangenya,
valve lengkap dengan flangenya, baut, serta karet seallant.
4. Satukan flange valve, karet seallant, dan flange pipa dengan baut.
Kemudian setelah itu kencangkan baut sampai vlalve dan pipa benar-
benar telah tersambungkan dengan rapat, kuat, dan aman (tidak
4 bocor).
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa.


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih
dahulu.
4. Pasang Pompa dan valve-valvenya.
5. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
6. Lakukan running test pompa.

Urutan Pemasangan Pompa

1. Marking lokasi penempatan pompa booster .


2. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata
pondasi.
3. Setelah pondasi selesai, mulai pemasangan pompa booster.
4. Pasang instalasi pemipaan.
5. Pasang valve-valve dan Accerories.
6. Sambung instalasi daya ke unit pompa.
7. Lakukan running test pompa Secata Parsial.

71
PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH

PROSEDUR TESTING COMMISIONING AIR BERSIH

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing dilakukan secara partial dan sistem (pipa, valve dan pompa).
2. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta
membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menjaga pompa dan valve berfungsi dengan baik.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test dilakukan
untuk mengetahui area tertentu instalasi telah terpasangn dengan baik.
b. Genelar test dilakukan setelah seluruh instalasi telah siap sistem nya dan seruluh area gedung telah dilakukan test
parsial. General test bertujuan untuk mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.

PENGETESAN TES TEKAN PADA INSTALASI PIPA AIR BERSIH


Tahapan Pengujian :
1. Persiapan .
1. Pemeriksaan ada tidaknya titik-titik pipa yang bocor pada instalasi pipa PPR air bersih.
2. Pemasangan dop pada tiap-tiap ujung-ujung pipa PPR dan penutupan pipa dari instalasi riser.
3. Pemasangan Pressure gauge pada salah-satu titik pada instalasi.
4. Pengisian air ke dalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga tekanan terbaca pada pressure gauge mencapai
tekanan kerja minimal 10 kg/cm2.
5. Observasi Sumbatan Pipa, ujung pipa disambungkan kepada Pompa selama maksimal 1 menit dan air dipompakan.
Debit air diamati secara visual untuk adanya tanda-tanda penyumbatan selama proses penyambungan pipa PPR.
6. Observasi kebocoran, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan pada pressure gauge, setelah jangka
waktu minimal 1 x 24 Jam dari waktu pemberian tekanan pada instalasi. Bila tekanan tidak berkurang selama jangka
waktu tersebut, dapat dilanjutkan ke langkah selanjutnya.
7. Pemeriksaan Pressure Gauge. Pressure Gauge harus kembali ke angka nol setelah pembukaan tekanan. Bila
Pressure Gauge tidak bisa kembali ke titik nol setelah pembuangan tekanan air dianggap Pressure Gauge rusak dan
hasil tes dianulir.
8. Pengesahan hasil tes dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil observasi telah sesuai dengan ketentuan
yang disebutkan dalam RKS dan dilakukan pemeriksaan kelayakan terhadap pressure gauge yang digunakan.

72
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR

B. Instalasi Air Buangan (Air Kotor, Bekas dan Air Hujan)

1. Pekerjaan Pengolahan Limbah Air Kotor


Menurut sistem, jenis air buangan dapat diklasifikasikan menjadi :
- Sistem pembungan air kotor adalah pembuangan yang berasal dari kloset, urinal dalam
gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar dan ditampung dan di olah dalam septictank
kemudian disalurkan ke sumur resapan yang merupakan sistem pengolahan limbah air
kotor. Air yang masuk sumur resapan masih saring dan diendapkan dalam sumur
resapan dan buang ke saluran luar gedung.
- Sistem Pembuangan air bekas adalah pembuangan air bekas dalam gedung yang terdiri
dari air bekas cuci tangan, dan air bekas mandi di buang langsung ke saluran luar
gedung.
- Sistem Pembuangan air hujan adalah pembuangan air yang sumbernya dari air hujan
padan atap atau teras pada gedung dibuang ke saluran luar melalui pipa-pipa riser dan
instalasi horizontal.
- Sistem pembuangan air buangan khusus seperti limbah kimia (laboratorium), dibuang
dan disalurkan ke peralatan pengolahan limbah untuk di netralisasi sebelum dibuang
kesaluran luar gedung.
- Sistem pembuangan air dari dapur adalah air bekas cuci pekasa masak dan sisa
makanan yang mengandung lemak sebelum dibuang disalurkan ke grease trap sebagai
73 perangkap lemak dan sisa makanan. Dan kemudian air bekas tersebut baru dapat
dibuang ke saluran luar gedung.
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
2. Pekerjaan Air Buangan (Air Kotor, Bekas dan
Air Hujan).

A. Pemasangan Instalasi Pipa Indoor.


1. Marking jalur pipa sesuai shop
drawing dan koordinasikan dengan
3
jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray
2
1 Cable, jalur pipa air bersih, dll.
2. Bor plat lantai untuk memasang
5 5
4 ganrtungan pipa air kotor dan air
bekas.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah
dibuat.dan perhatihan level
kemiringan pemasangannya (1-2%).
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
5. Pasang pipa PVC pada gantungan
yang telah disediakan untuk posisi
horizontal dan menampel pada
6 7 dinding shap dengan diklem untuk
pipa pada posisi vertikal.
MENGUKUR 6. Sambung pipa yang telah terpasang
KEMIRINGAN PIPA
DG WATERPASS
pada gantungan dengan
8 menggunakan lem.
7. Gunakan benang/water pass untuk
mengukur kelurusan dan elevasi
kemiringan pipa.
8. Lakukan test rendam pipa untuk
menguji kebocoran pipa.
74
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR

B. Pemasangan Pipa Outdoor Air Buangan

1. Marking jalur pipa.


3 2. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
1 2
elevasinya. Perhatikan Kemiringan Pipa.
3. Sambung pipa dengan menggunakan lem di
atas galian sepanjang jarak antar bak
kontrol.
4. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
5. Turunkan pipa ke dalam galian dengan
kemiringan aliran air (Sloope)1%~5%.
6. Lapis kembali galian dengan pasir.
7. Urug kembali dengan lapisan tanah.
8. Kondisikan lokasi seperti sediakala
4 5 6

7 8

75
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR

3. Pekerjaan Pipa Vent

Pemasangan Instalasi Pipa Vent.


3 1. Marking jalur pipa sesuai shop
2 drawing dan koordinasikan dengan
1
jalur pekerjaan lain seperti jalur Tray
5 5 Cable, jalur pipa air bersih, dll.
4 2. Bor plat lantai untuk memasang
ganrtungan pipa vent.
3. Pasang gantungan pipa sesuai
dengan jalur marking yang telah.
4. Potong pipa sesuai dengan
kebutuhan.
5. Pasang pipa PVC Class D pada
gantungan yang telah disediakan
untuk posisi horizontal dan menampel
pada dinding shap dengan diklem
7 untuk pipa pada posisi vertikal.
6
6. Sambung pipa yang telah terpasang
pada gantungan dengan
MENGUKUR
KEMIRINGAN PIPA
menggunakan lem.
DG WATERPASS 7. Gunakan benang/water pass untuk
8
mengukur kelurusan pipa.
8. Lakukan test fungsi pipa untuk
menguji kelancatan pipa buangan.
PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR

Testing Commisioning Air Buangan.

1. Prosedur testing pekerjaan plumbing Air Buangan


dilakukan secara partial dan general.
2. Untuk pengetesan pipa Air Buangan dilakukan tes gontor
dan test rendam yang terdiri dari :
- Test glontor dilakukan dengan menyiram air kedalam
pipa, untuk mengetahui kemiringan pipa (sloope) dan
kelancaran arus air buang ke saluran luar.
- Test Rendam dilakukan untuk mengetahui adanya
kebocoran pada pipa air buangan. Dengan melakukan
pengisian air pada pipa dan didiamkan selama 24 Jam.
3. Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya
kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta
membersihkan pipa dari sisa-sisa kotoran.
4. Testing Commissioning dilakukan secara Parsial dan
General :
a. Parsial Test dilakukan testing secara pembagian area
pengetesan pada bagian bangunan. Parsial test
dilakukan untuk mengetahui area tertentu instalasi
telah terpasang dengan baik.
b. General test dilakukan setelah seluruh instalasi telah
siap sistem nya dan seruluh area gedung telah
dilakukan test parsial. General test bertujuan untuk
mengetahui bahwa sistem berfungsi dengan baik.

77
PEKERJAAN ELEKRIKAL
DAYA PLN

• SISTEM DISTRIBUSI DAYA


Instalasi listrik pada gedung ini dicatu dari dua sumber daya yaitu PLN sebagai sumber utama dan
cadangannya mempergunakan generator. Daya listrik dialirksn melalui kabel TM (MV Cable) dari gardu PLN
menuju panel TM (MV-BOARD) kemudian diturunkan tegangannya oleh transformator dan disiagakan di
PUTR (LV-MDB) lalu dialirkan secara terus menerus masing-masing peralatan sesuai dengan keperluannya.
Sesuai dengan standar, instalasi listrik menggunakan perangkat yaitu dari PLN ke PUTM, PUTM ke PUTR
dan dari PUTR ke masing-masing panel.

SISTEM INSTALASI LISTRIK PADA PROYEK INI DIBAGI MENJADI :


Instalasi Tegangan Menengah
Instalasi utama dari gedung dipasang terpendam di bawah permukaan tanah dari gardu PLN menuju
Panel Tegangan Menengah
Instalasi Listrik Penerangan meliputi listrik yang ditujukan untuk area yang berhubungan dengan
penerangan listrik masing-masing lantai termasuk stop kontak yang terletak di dalam ruangan.
Instalasi daya listrik melayani kebutuhan utility gedung selain yang tercakup instalasi penerangan
yaitu lift gedung, AC chiller, gondola, pompa hydrant & sprinkler, fan dsb.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
PANEL LISTRIK Metoda Kerja Free Standing panel:
o Pastikan pondasi panel di buat berdasarkan shop drawing
o Marking posisi panel
o Buat lubang dengan bor untuk tempat dynabolt
Bahan :
• Electrical Panel (sesuai shop drawing)
• Dynabolt
• Pondasi Electrical panel

o Instal Panel pada pondasi


Equipment : o Kencangkan baut baut nya
• Bor tangan
• Obeng palu, dsb
• Water pass

``
PEKERJAAN ELEKRIKAL
PANEL LISTRIK

Metode pemasangan semi inbow : Metode Pemasangan Wall Mounted Panel :


o Panel di marking dengan ketinggian 180 cm dari sisi o Panel di marking dengan ketinggian 180 cm
atas dari sisi atas
o Lubangi dinding dengan keterangan yang telah o Pasang dynabolt
ditentukan o Pasang panel kemudian kencangkan
o Pasang dynabolt
o Pasang panel kemudian kencangkan
Semi Inbow Panel Installation Semi Inbow Panel Installation Wall Mounted Panel Installation
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Kabel Tray

Detail Pemasangan Kabel Tray

Sistem Pemasangan Kabel Tray


PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Saklar dan Stopkontak


Material yang digunakan : Alat yang digunakan : Tenaga yang digunakan :
• Saklar • Mesin potong, Bor tangan • Mandor
• Stopkontak • Obeng, Tang • Tukang
• Waterpass • Pekerja
Tahapan Pekerjaan :

1 2 3

1. Marking jalur instalasi saklar dan 2. Cutter jalur marking yang 3. Bobok jalur instalasi saklar dan
stop kontak dengan level yang telah dibuat dengan stop kontak
ketinggian dari lantai 150 cm menggunakan mesin cutter.
untuk saklar dan 30 cm untuk
stop kontak.

5 6
4

4. Pasang konduit dan inbow-dos 5. Tutup tembok jalur instalasi 6. Pasang kawat pancing
dengan plester kembali,
serta bersihkan lokasi kerja
.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Saklar dan Stopkontak

7 8 9

7. Tarik kabel instalasi dengan 8. Potong kabel instalasi 9. Sambungkan instalasi kabel
kawat pancing sesuai dengan kebutuhan pada tee-dos, kemudian tutup
sambungan dengan lasdop, lalu
tutup tee-dos.

10 11

10. Lakukan test konektifitas 11. Setelah hasil tes dinyatakan


sambungan dan tahanan isolasi baik,pasangkan saklar dan stop
kabel instalasi yang telah kontak pada lokasi yang telah
terpasang. disediakan saat proses finishing
telah selesai.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Saklar dan Stopkontak

Detail Standar
Instalasi Saklar dan Stopkontak

Standar Ketinggian Pemasangan


Saklar & Stopkontak
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Penerangan

Bahan : Peralatan :
• NYA / NYM / NYFBGY Cable • Kawat
• Obeng ,Tang Spacing for each

Urutan kerja:
conduit pipe 10cm

• Lakban kabel dan


Instalasi inbow markers
o Masukan kabel pengait ke pada konduit menurut group nya
o Tarik kabel dengan bantuan kawat pengait
o Tandai kabel dengan menggunakan lakban dan marker
o Sambungan kabel hanya diperbolehkan di sambuagan tee
dos
o Tes sambungan kabel
Instalasi Penerangan
Instalasi Outbow

1 2 3

1. Marking plat lantai untuk 2. Bor plat lantai untuk 3. Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur
jalur konduit yang akan memasang klem pipa marking yang telah dibuat dengan
digunakan sebagai jalur konduit. menggunakan klem yang berwarna sesuai
instalasi Penerangan & dengan jenis pekerjaannya.
Stop Kontak system.
4 5 6

4. Masukkan kabel pancing 5. Sambung ujung kabel 6. Potong kabel listrik sesuai dengan
untuk menarik kabel dengan ujung kawat kebutuhan
pancing, kemudian tarik
kawat pancing untuk
menarik kabel instalasi
tersebut.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Penerangan
7
8

STANDARPEMASANGAN KONDUIT&KABEL

10cm
7. Hubungkan jalur instalasi 8. Marger resistansi
kabel instalasi yang
10cm
titk percabangan didalam Klemp
Pipa
tee-dos, lalu tutup telah terpasang, kondui
10cm
sambungan dengan termasuk kualitas 60cm 60cm
Klemp
t
10cm
menggunakan lasdop. sambungan pada tiap Pipa konduit 10cm

10 cm
tee-dos 10cm Teedoos
2. Pengaturan JarakPipa
Konduit

Klemp Pipa
Kabel
9. Setelah semua jalur Dibending Sock
Klemp
konduit

instalsi selesai dipasang


Instalasi
dan hasil marger
60cm60cm
9 1. GambarDetail Pemasangan Konduit Plat beton
diperoleh hasil yang
baik, rapikan semua
Klemp Teedoos
Lasdop
jalur instalasi dan tutup
3. PemasanganKabel Instalasi
semua tee-dos yang
ada.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK
Instalasi Armature Lampu
Material yang digunakan : Alat yang digunakan : Tenaga yang digunakan :
• Armature lampu • Tang • Mandor
• Penggantung • Obeng • Tukang
• Alat bantu • Pekerja
Tahapan pekerjaan:

1 2
3

1. Pastikan instalasi listrik sudah 2. Marking lokasi penempatan


terpasang dengan baik. 3. Memotong celling yang telah
armatur pada celling sesuai dimarking
dengan shopdrawing dan jenis
lampu yang digunakan

4 6
5

4. Bor lokasi tempat gantungan


(suport) armatur 5. Pasang gantungan (suport) 6. Sambungkan instalasi yang
armatur telah tersedia dengan armatur.
PEKERJAAN ELEKRIKAL
INSTALASI LISTRIK

Instalasi Armature Lampu

7
8

7. Pasang armatur pada


8. Rapikan posisi armatur
lokasi yang telah
dan kondisi celling.
disiapkan pada celling
dengan cara
menggantungkannya pada
kawat gantungan.
PEKERJAANINSTALASI LISTRIK

Pekerjaan Testing & Commissioning

A. Pengujian tes konektivitas terhadap jaringan yang disederhanakan (Parsial Test)


1. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
2. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung instalasi. Bila terukur sebagai open-circuit maka pengetesan
dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal
(terjadi kontak ) dan dicari titik sambungan kontak dengan cara pengujian masing-masing titik dengan tahapan
area atau lantai perlantai.
3. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka
pengetesan dianggap berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus
dilakukan pengujian masing-masing titik.

Pengujian terhadap ruas-ruas berpotensi terganggu (General Test)


1. Pengetesan wiring sound system ini dilakukan guna mengetahui kondisi kabel yang tersambung / terputus
dan hasil pengukuran diamati menggunakan Multi Tester.
2. Pada tiap-tiap pair kabel diberikan label / nomer disesuaikan dengan label / nomor zone atau group.
3. Sisi kabel pada terminal box seluruhnya diposisikan disconnect
4. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant pertama. Bila terukur sebagai open-circuit maka
pengetesan dilanjutkan pada tahap (5). Bila terukur sebagai closed-circuit maka pengetesan dianggap gagal
(terjadi kontak ) dan dicari titik sambungan kontak.
5. Ujung kabel yang diuji diposisikan connect, tersambung.
6. Dilakukan pengujian konektivitas pada ujung tenant yang diuji. Bila terukur sebagai closed-circuit maka
pengetesan dianggap berhasil. Bila tetap terukur sebagai open-circuit maka dianggap kabel terputus dan harus
dilakukan perbaikan.
7. Bila pengetesan pada satu lantai atau zone berhasil, pengetesan dilanjutkan pada lantai dan zone selanjutnya.
8. Bila semua instalasi dan peralatan telah terpasang dengan baik, maka dilakukan test general system telepon
& data dan system dinyatakan berfungsi dengan baik.

90
PEKERJAAN ELEKRIKAL
PENYALUR PETIR

EF LCT RADIUS
PROTECTIVE ………
M

Concrete Cover
GIP pipe Ø2" Copper Plate Ground Level

NYY 1x50mm2 To Inspection


Concrete Box Termination
GIP pipe Ø3" Gravel

ROOF Copper Rod


Coupling`
Coaxial cable
2 x 35 mm2

TO GROUNDING PIT Driving Tip

KEPALA PENANGKALPETIR
LUBANG GROUNDING
PEKERJAAN ELEKRIKAL
PENYALUR PETIR

Tahapan Pekerjaan :

1 2 1. Tandai titik grounding sesuai dengan


shop drawing
2. Pasangkan batang tembaga sesuai
dengan shop drawing
3. Gali jalur kabel tembaga menuju
sparing
3 4 4. Buat control box kemudian pasangkan
kabel dengan sparing yang telah ada
pada gedung
5. Lakukan merger tes untuk mengetahui
nilai tahanan. Harus tidak melampaui
2 ohm
6. Pasang kepala penagkal pada gedung
6 dimana posisi harus bisa mencofer
semua gedung
7. Sambuangkan kabel coaxsial menuju
5 sparing grounding melalui shaft
8. Potong kabel coaxsial kemudian
pastikan tidak ada sambunagan yang
terlepas.

7 8
PENGETESANTESTEKAN SECARAPARSIAL

Tahapan Pengujian :
1. Persiapan .
1. Pemeriksaan ada tidaknya titik-titik pipa yang bocor pada instalasi pipa AC.
2. Pemasangan dop pada tiap-tiap ujung-ujung pipa AC dan penutupan pipa dari instalasi riser.
3. Pemasangan Pressure gauge pada salah-satu titik pada instalasi.
4. Lakukan Flushing pada instalasi pipa refrigrant untuk membersihkan kotoran pada pipa instalasi.
5. Pengisian air ke dalam instalasi mainline menggunakan pompa hingga tekanan terbaca pada pressure gauge mencapai tekanan kerja minimal 16 kg/cm2.
6. Lakukan pemavakuman pada instalasi pipa refrigrant untuk memastikan tidak terjadinya kebocoran pada pipa instalasi.
7. Pastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa refrigrant tersebut. Apabila terjadi kebocoran maka tekanan akan menjadi 0.
8. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap tekanan pada pressure gauge, setelah jangka waktu minimal 1 x 24 Jam dari waktu pemberian
tekanan pada instalasi.
9. Pengesahan hasil tes dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil observasi telah sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam RKSdan dilakukan
pemeriksaan kelayakan dan sistem berfungsi dengan baik.
PENGETESANTESTEKAN SECARAGENERAL

Tahapan Pengujian :
1. Persiapan .
2. Pastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa refrigrant tersebut. Setelah dilakukan test parsial.
8. Lakukan dan fungsikan semua unit dengan mengkondikan udara dalam ruangan mencapai kelembamannya.
9. Pengesahan hasil tes dengan cara pembuatan berita acara, bilamana hasil observasi telah sesuai dengan ketentuan
yang disebutkan dalam RKS dan dilakukan pemeriksaan kelayakan dan sistem berfungsi dengan baik.
PERALATAN TEST
PEKERJAAN CONDUIT CABLE

Urutan Kerja Pekerjaan :


1. Masukkan kawat pancingan kedalam pipa
conduit sesuai jalurnya
2. Tarik kabel dengan bantuan kawat
pancingan tersebut
Conduit Outbowed
3. Tandai kabel dengan isolasi & spidol

4. Sambungan kabel berada pada tee dos Conduit Inbowed


Balok Kayu
5. Merger kabel yang sudah terpasang Beam Clamp
Conduit Kabel
Plywood
Horry Beam Kawat pancingan
Beton (Rencana) Tee Dos
PEKERJAAN ELEKRIKAL
FIRE ALARM

Material :
Master Control Fire Alarm
Announciator
ROR Head Detector
Alarm Bell
Lampu Indikator
Kabel
Conduit
Terminal Box
Material Bantu

Alat :
Tang
Waterpass
Bor tangan & Bor Duduk
Kunci pas
Obeng
Tahapan Pelaksanaan :
Pemasangan Conduit
Pemasangan Kabel FireAlarm
Pemasangan Rak Kabel
Pemasangan Terminal Box
Pemasangan Detector dan lampu indikator
Pemasangan Peralatan Utama Fire Alarm
Tahapan Pelaksanaan Pemasangan Detector
Marking plafond dengan kabur/ spidol
Tarik kabel instalasi keluar plafond
Pasang detector dan lampu indikator
Dan sambung kabel instalasinya
Kencangkan detector dengan sekrup
Lindungi detector dari kotoran & debu
QUALITY CONTROL

Pengendalian mutu dan K3 dilakukan dengan berpedoman pada Quality Plan dan Safety Plan Proyek.

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjamin bahwa setiap proses pekerjaan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat
spesifikasi yang telah ditentukan Pemberi Kerja.

Quality Plan mengatur hal-hal sebagai berikut :

•Kebijakaan Proyek, berisi tentang kebijakan perusahaan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan rencana :
mutu, biaya, waktu dan K3
•Informasi Proyek, berisi tentang informasi proyek secara keseluruhan, mulai dari pemberi kerja, sumber dana, cara
pembayaran, nama dan alamat konsultan perencana & konsultan manajen konstruksi, nilai proyek, dll.
•Lokasi Proyek, berisi tentang lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan
•Struktur Organisasi, yaitu diagram struktur organisasi personil yang menjadi penanggung jawab proyek
•Tugas dan Tanggung Jawab personil yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan di lapangan
•Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan
•Jadual Pelaksanaan Pekerjaan, berisi tentang jadual penyelesaian tiap item pekerjaan yang dilaksanakan
•Daftar Peralatan yang akan dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.
•Flow Chart Kerja, berisi tentang alur pekerjaan yang harus dilalui untuk menyelesaikan proyek
•Daftar Instruksi Kerja (Proses), berisi tentang bagaimana melaksanakan tiap item pekerjaan termasuk material dan
alat-alat yang akan digunakan untuk melaksanakan
•Daftar Instruksi Kerja (Pemeriksaan dan Pengujian), berisi tentang prosedur pemeriksaan dan pengujian pekerjaan
mulai dari material mentah, pekerjaan dalam proses maupun pekerjaan sudah jadi.
PROSEDUR

• Pemeriksaan dan pengujian untuk pengendalian mutu dilakukan terhadap :


• kuantitas, dimensi dan mutu dari material pekerjaan (material baku, material dalam proses dan
material jadi),
• kelayakan peralatan
• proses setiap item pekerjaan.

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
pelaksanaan, agar didapat hasil dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk mencegah ketidaksesuaian pekerjaan terhadap RKS, maka proses pengendalian mutu
pekerjaan dilakukan mulai dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan tersebut.

INCOMING INSPECTION INPROSESS INSPECTION FINAL INSPECTION


(Pengendalian pd awal pekerjaan (Pengendalian pada masa ( Pengendalian Pada akhir proses
dan kedatangan bahan) Pelaksanaan pekerjaan) Pekerjaan )

Adapun proses pelaksanaan pengendalian mutu pekerjaan pada setiap jenis


pekerjaan dapat di jelaskan sebagai berikut dalam bentuk flow chart :
Pengendalian K3 dilakukan dengan tujuan akhir tidak terjadi kecelakaan kerja yang fatal (zero accident
) pada setiap aktivitas pekerjaan dengan membuat job safety analysis.

Secara umum yang harus dilakukan untuk pengendalian kecelakaan adalah identifikasi bahaya kerja
serta cara penanggulangannya, penempatan alat pengaman, rambu-rambu & alat-alat pemadam
kebakaran serta rencana house keeping

Safety Plan mengatur hal-hal sebagai berikut :


Daftar Alat Pengaman Diri (APD), alat alat yang digunakan sebagai pengaman personil pada
saat melaksanakan pekerjaan, tiap personil memiliki alat pengaman yang berbeda, tergantung
pada pekerjaan yang dilaksanakan.

 Perencanaan dan Penetapan Tujuan Pelaksanaan Kerja


Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan dilapangan, perlu perencanaan yang baik untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, Tujuan langkah ini adalah untuk menjamin pelaksanaan
program K3 tergantung pada fungsi pengawasan, fungsi evaluasi, dan terlaksananya langkah
koreksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengandung aspek Metoda Evaluasi Resiko dan
Bahaya.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGUJIAN
& PENGENDALIAN BAHAYA (HIRARC)

Potensi Bahaya & Nilai Pengendali Sisa Control Statu


N Uraian Progra Monitori
Resiko Bahaya F S N an ( Resik Tambah Sd s Bl
o Kegiatan m ng
R Control ) o an h m
1 Direksi - Terkena racun 2 2 - Setiap tenaga kerja diberikan
keet
a. Kantor proyek sementara 1 pengarahan K3
*). Lokasi lahan penuh semak serangga 4
*). Berinteraksi dengan - Terganggu keamanan - Koordinasi ke aparat
masyarakat 2 setempat
2 Mobilisasi - Kecelakaan 3 kerja 2
2 6 - Melakukan infeksi alat sebelum di
Peralatan
*). Kondisi alat tidak kerja akibat operasikan
diketahui alat tidak
layak operasi
3 Pekerjaan - Terperosok 2 2 4 - Setiap tenaga kerja diberikan
Pengukuran
*). Kondisi area kerja penuh - Terkena 2 1 pengarahan K3
semak racun 2
serangga
4 Penyediaan Air - Diare - Air konsumsi harus disaring /
Kerja
*). Kondisi air kotor tidak - Gatal- 2 1 2 dimasak
higienis gatal - Menyupli air
- Sakit bersih
- Melakukan penyuluhan
kulit kesehatan kerja
5 Pengendalian Lalu - Rawan - Pemasangan rambuperingatan
Lintas
( Traffic Management ) kecelakaan 2 3 6 mulai 1 km
*). Volume kendaraan sangat tertabrak mobil - Koordinasi dengan aparat
padat
*). Kecepatan pengendaraan terkait (PJR)
sangat tinggi
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGUJIAN
& PENGENDALIAN BAHAYA (HIRARC)
Potensi Bahaya & Nilai Pengendali Sisa Control Statu
N Uraian Progra Monitori
Resiko Bahaya F S N an ( Resik Tambah Sd s Bl
o Kegiatan m ng
R Control ) o an h m
6 Penggunaan Dump Truck & - Menabr 3 2 6 - Pengecekan & perbaikan rutin
Trailler
Truck. ak rem, mesin
*) Beroperasi di Jalan Raya - Slip - Penentuan Kualifikasi/Job spec. Supir pada sat
(Jalan Umum) - Tergulin rekruting
aspek kwalitas sopir di
g tetapkan
7 Penggunaan Alat Motor - 3 1 3 - Dibuat batasan area kerja operasi alat /
grader
*) Bekerja di lokasi terbuka, Menabra motor grader
pekerjaan
penggusur k - Dipasang rambu-rambu peringatan : "hati - hati
tanah - 3 2 6 -Jaga Jarak"
Instruksi Kerja operasional
Tergulin Bulldozer
g - Seleksi Operator pada saat
8 Penggunaan - Terkena longsor / 1 1 1 penerimaan
- Diberikan penyuluhan K3 bagi
Excavator
*). Lingkungan / lokasi terjebak di lokasi pekerja Identifikasi bahaya di
pekerjaan umumnya tanah sewaktu cuaca radius operasi alat
masih labil (longsor hujan
9 Penggunaan Peralatan - Pekerja 2 1 2 - Instruksi
Stamper
Loncat terbakar Kerja- Penyuluhan k3 pada
*) terbakar & meledak tertimpa kaki pekerja
tertimpa kaki pekerja

10 Penggunaan Peralatan - Terbak 2 3 5 - Instruksi


Genset
*). Tersengat listrik saat ar Kerja.
- Pengarahan kepada pelaksana dan
Genset dihidupkan - Kesetru tenaga kerja
m
SAFETY PROGRAMME
FLOWCHART KOORDINASI DENGAN PIHAK EKSTERN

ACCIDENT/ KERUSUHAN/MASALAH

SAFETY OFFICER

DLLAJR KEPOLISIAN OWNER RING LUAR

Penyelesaian Masalah
 ACCIDENT
Target untuk kecelakaan yang ingin di capai oleh PT. ATIQA RAMADHAN SEJAHTERA adalah
tidak ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya.

 SAFETY INDUCTION
Pemberian Pengenalan peraturan safety proyek kepada setiap karyawan dan sub kontraktor
serta mandor yang terlibat dalam peroyek ini untuk partisipasi dan tanggung jawab terhadap
keselamatan kerja oleh semua pihak.

 TOOL BOX MEETING.


Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam bekerja pada bidang
konstruksi bangunan dan memberikan informasi – informasi lapangan kepada pekerja
mengenai daerah bahaya, penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang akan
diadakan setiap kamis pagi sebelum bekerja.
 SAFETY MONTHLY MEETING
Mempersentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada top management
perusahaan dan subkont dan untuk menarik dukungan terhadap keselamatan kerja dari
semua top management setiap 1 kali sebulan tiap hari kamis.

 SAFETY INSPECTION
Melakukan inspeksi pada setiap kegiatan, lingkungan dan peralatan yang memungkinkan
untuk terjadinya kecelakaan dan melakukan tindakan pencegahannya secara langsung serta
membuat sistem pelaporan.
 SAFETY PATROL.
Melakukan patrol tiap senin siang bersama semua top management ke lapangan untuk
mengetahui permasalahan keselamatan kerja di lapangan.

 FOGGING
Penyemprotan nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian kami terhadap kesehatan pekerja
tiap hari sabtu sore.

 GENERAL CLEANING AND HOUSE KEPPING.


Melakukan pembersihan secara masal yang melibatkan seluruh pekerja dan seluruh
subkontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu bersih dan rapih
setiap sabtu siang.
EMERGENCY RESPONSE PROCEDURE FOR ACCIDENT

ACCIDENT

SAFETY DPT
SAFETYDPRT ROJECT MANAGE
PROJECT MANAGER

MINOR MAJOR FATAL

FIRST AID HOSPITAL HOSPITAL

At clinic on site
By Safety
officer Or
Safety supervisor
INSURANCE
INSURANCE
Jamsostek
Jamsostek

FAMILY

Make report to owner


FIRE HANDLING

FIRE / KEBAKARAN

TINDAKAN
Pemadaman dengan
Alat pemadam api
Ringan atau Air

KEBAKARAN MEMBESAR Dinas pemadam


Dinas pemadam kebakaran
kebakaran
FIRE CONDITION
NoNoTlp
Tlp 113
113

Membuat
Membuat laporan dan
laporan dan Membuat laporan
Membuat laporan Kepada
Kepada : :
Penyelidikan Penyebab
Penyelidikan Penyebab Owner
Owner
Kepada
Kepada :: Asuransi
Asuransi
Owner
Owner DivisiPusat
Kantor I
Asuransi
Asuransi
Kantor
DivisiPusat
I

Upaya Pencegahan
SAFETY TRAINING

 SAFETYAWARENESS
Untuk meningkatkan kepedulian dari pelaksana lapangan dan subkontraktor kami
memberikan pelatihan keselamatan kerja yang berkaitan dengan kegiatan lapangan yang
akan berlangsung.
 FIRE HANDLING
Memberikan pelatihan tentang basik fire safety, cara penanggulangan dan upaya
pencegahannya.
 FIRSTAID
Memberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada korban kecelakaan untuk
kecelakaan kecelakaan kecil yang sifatnya umum dan tidak berat yang dapat di lakukan di
klinik proyek.
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
 KEBERSIHAN
a. Untuk menjaga kebersihan lingkungan proyek disediakan
tenaga kebersihan yang jumlahnya di sesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan.

b. Untuk fasilitas sanitari disediakan sarana MCK di lapangan

 KESEHATAN
a. Jamsostek
b. Penyediaan fasilitas clinic on site
c. Foging/penyemprotan nyamuk setiap satu
minggu sekali untuk mencegah penyakit yang dapat di
timbulkannya.

 Tenaga Kebersihan.
Untuk menunjang berjalannya aktifitas penggalian tanah dan buangan di siapkan tenaga harian siang dan malam yang
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan untuk menjaga kebersihan Jalan Raya dan acces jalan di dalam proyek.

 Peralatan Penunjang Kebersihan.


Untuk menunjang tenaga kebersihan di sediakan pompa air di masing masing pintu keluar dan masuk,
kompresor/steam untuk membersihkan ban dari tanah, dan peralatan penunjang lainnya.
RAMBU - RAMBU
 RAMBU – RAMBU DAN SPANDUK
Pemasangan rambu dan spanduk di lapangan yang
berupa gambar dan tulisan yang mempunyai
makna larangan, perhatian dan anjuran sebagai
salah satu bentuk sosialisasi keselamatan kerja di
lapangan yang sifatnya pasif.
TABUNG APAR

TABUNG APAR
 Penempatan TabungAPAR.
Tabung apar di tempatkan di setiap lokasi yang
beresiko untuk timbulnya api / kebakaran agar
penanggulangan dapat segera tertangani,
Penempatanya di lokasi–lokasi yang mudah
terlihat serta terjangkau. Jenis tabung di
sesuaikan dengan jenis api yang mungkin timbul
dan bahan bakar penyebabnya.

KOTAK P3K
• Penempatan Kotak P3K
Kotak P3k di sediakan di Site Klinik, di setiap pos
jaga keamanan agar setiap terjadi kecelakaan yang
sifatnya kecil dapat segera di beri pertolongan dan
tercatat untuk mengetahui frekwensinya.
Metode pelaksanaan yang terurai merupakan konsep secara umum dari keseluruhan semua
item pekerjaan yang ada pada pekerjaan utama, untuk penjelasan secara lebih terinci akan di
paparkan pada saat Pre-Construction Meeting bila kami ditunjuk sebagai pelaksana proyek
tersebut.

Pada tahap pelaksanaan nantinya akan ditemui berbagai ide dan inovasi yang hanya dapat
diimplementasikan sesuai dengan kondisi tertentu sehingga mampu menunjang serta
memperlancar pekerjaan, akan tetapi tidak menyimpang dari spesifikasi & dokumen kontrak.
Uraian diatas semoga mampu memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk
menyelesaikan proyek ini sesuai rencana.
Makassar, 21 Juli 2019
PT. ATIQA RAMADHAN SEJAHTERA

HAWALIA ANWAR, S.E.


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai