PERMASALAHAN UMUM
LONGSORAN JALAN
1,8 T
(33%)
3,7 T
(67%)
Persamaan dasar:
𝜏 =𝜎 ′ 𝑡𝑎𝑛 𝜙 ′ + 𝑐′
= -u
adalah kekuatan geser pada bidang longsor
adalah tegangan efektif pada bidang longsor
adalah tegangan total pada bidang longsor
u adalah tekanan air pori
adalah sudut geser dalam tanah
adalah kohesi tanah
• Semakin besar tekanan air pori, maka tegangan efektif pada bidang longsor akan
semakin kecil, sehingga lereng lebih berpotensi longsor
• Berkurangnya kohesi tanah, maka kekuatan geser tanah akan berkurang
Lereng batuan
bobonaro clay
Alur air
Longsoran
badan jalan
Sungai
Box culvert
1
Embankment
Failure (EB)
Penggerusan di bagian kaki timbunan,
Embankment
Failure (EB)
2
Penurunan permukaan jalan
Penggerusan di bagian kaki
Kasus-1 Kasus-2
• Timbunan yang dibangun pada tanah dasar yang • Umumnya material hasil galian disimpan di sisi
memiliki kemiringan cenderung tidak stabil luar lereng, sulit untuk dipadatkan dan rentan
• Tata salir drainase yang buruk dapat mengalami longsor saat jenuh air
menjenuhkan timbunan dan mengakibatkan • Material hasil galian membebani kaki lereng alami
longsor yang telah ada, sehingga dapat terbentuk bidang
• Perlu ada intervensi struktur tiang untuk perkuatan gelincir yang lebih dalam
kaki atau kombinasi dengan tanah yang diperkuat • Hindari membuang material hasil galian pada sisi
dengan geosintetik luar lereng
Halus
Bertekstur
Geomembran
untuk lapisan kedap air Geogrid untuk perkuatan
• Masing-masing tipe geosintetik memiliki fungsi spesifik sesuai
dengan kebutuhan konstruksi
• Pemilihan tipe konstruksi harus sesuai dengan permasalahan
spesifik di lapangan
Acuan teknis perencanaan dan • Perlu pemahaman aspek perencanaan dan pelaksanaan sesuai
pelaksanaan dengan Pedoman No 003/BM/2009
Drainase bawah
permukaan
Capillary barrier
Lapisan geokomposit
Material berbutir
Panel
beton Sambungan
Geogrid
Landasan
panel Kombinasi panel dinding dan
geogrid untuk perkuatan timbunan