Anda di halaman 1dari 16

PERMASALAHAN-

PERMASALAHAN UMUM
LONGSORAN JALAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Webinar Continuous Quality Improvement


Outline
• Permasalahan anggaran penanganan longsoran
• Aliran debris: mekanisme dan contoh kasus
longsoran.
• Permasalahan tata salir dan drainase jalan.
• Permasalahan penanganan erosi lereng.
• Keruntuhan timbunan: mekanisme dan kasus
keruntuhan.
• Penggunaan geosintetik untuk drainase dan
perkuatan timbunan jalan.
Webinar Continuous Quality Improvement 2
PERMASALAHAN ANGGARAN PENANGANAN LONGSORAN
• Total kebutuhan biaya penanganan longsoran TA 2021 = 5,4 T
• Total DIPA TA 2021 untuk penanganan longsoran = 1,8 T
• Hanya 33% dari total kasus longsoran yang dapat ditangani

1,8 T
(33%)

3,7 T
(67%)

SELISIH TOTAL BIAYA KEBUTUHAN PENANGANAN


LONGSORAN
TOTAL DIPA TA. 2021

Webinar Continuous Quality Improvement 3


Aliran Debris
Mekanisme longsoran:
Aliran cepat dari bongkahan, kerikil,
pasir, lanau dan lempung yang dipicu
oleh pergerakan air mulai dari sangat
Ilustrasi aliran debris
lambat sampai sangat cepat.

CONTOH: Aliran debris di ruas jalan Rantepao-Palopo, Sulawesi Selatan

Webinar Continuous Quality Improvement


Mekanisme Longsoran

Persamaan dasar:
𝜏  =𝜎 ′ 𝑡𝑎𝑛 𝜙 ′ + 𝑐′
 = -u
  adalah kekuatan geser pada bidang longsor
adalah tegangan efektif pada bidang longsor
adalah tegangan total pada bidang longsor
u adalah tekanan air pori
adalah sudut geser dalam tanah
adalah kohesi tanah

• Semakin besar tekanan air pori, maka tegangan efektif pada bidang longsor akan
semakin kecil, sehingga lereng lebih berpotensi longsor
• Berkurangnya kohesi tanah, maka kekuatan geser tanah akan berkurang

Webinar Continuous Quality Improvement


Permasalahan Tata Salir dan Drainase

Inlet cross drain tertutup


material longsor

Outlet Crossdrain langsung ke Lereng


bawah tanpa adanya pengarah dan
bangunan terjun Air melimpas
badan jalan
• Drainase samping dan inlet
cross drain tertutup material Area longsor
longsor mengakibatkan
limpasan air yang memicu
penjenuhan lereng bawah
• Outlet cross drain yang Outlet Cross drain
tanpa bangunan terjun
langsung mengalir ke lereng
bawah menggerus dan Lokasi longsoran di Kebon Kopi, Sulawesi Tengah
melemahkan lereng hingga
terjadi longsoran

Webinar Continuous Quality Improvement


Permasalahan Tata Salir dan Drainase
Longsoran diindikasikan terjadi akibat kerusakan pada outlet crossdrain dan tidak adanya
bangunan terjun mengakibatkan aliran langsung mengalir ke badan lereng bawah dan
mengerus bagian bawah jalan

Kondisi kerusakan pada outlet cross drain

Webinar Continuous Quality Improvement


Permasalahan Tata Salir dan Drainase
• Badan jalan dibangun memotong alur air
• Jenis material lereng berupa Bobonaro Clay, yang cepat lapuk saat
berinteraksi dengan air
• Tidak terdapat cross drain dan perlindungan lereng terhadap erosi

Lereng batuan
bobonaro clay
Alur air

Lokasi longsoran di Provinsi Nusa Tenggara Timur


Amblasan badan jalan
Badan jalan tertutup debris

Webinar Continuous Quality Improvement 8


Permasalahan Tata Salir dan Drainase

Drainase samping tidak diperkeras dan tidak ditata dengan


baik sehingga memicu terjadi erosi dan longsoran badan jalan

Webinar Continuous Quality Improvement


Permasalahan Tata Salir dan Drainase
• Penempatan box culvert harus tepat dan mengakomodir arah pengaliran
anak sungai yang dilintasi
• Perlu ada proteksi lereng sungai agar tidak menjenuhkan dan mengerosi
kaki lereng

Longsoran
badan jalan
Sungai

Anak sungai dan


area genangan

Box culvert

V Terdapat box culvert yang dibuat melintang


V jalan menyudet anak sungai Cipunegara.

• Terdapat beberapa titik dimana jalur anak


sungai ini tertutup oleh vegetasi.
• Hal ini mengindikasikan terdapat
longsoran tanah ke arah anak sungai.

Lokasi longsoran di Tol Cikopo Palimanan

Webinar Continuous Quality Improvement


Permasalahan Penanganan Erosi Lereng
Penanganan menggunakan kombinasi jaring aktif,
matras erosi dan vegetasi

Ilustrasi pelaksanaan kombinasi jaring aktif, matras erosi dan vegetasi

• Penempatan saluran gendong dan saluran terjun yang tidak


tepat dapat mengakibatkan kerusakan pada matras
pengendali erosi.
• Matras pengendali erosi bersifat sementara, sehingga
perawatan bibit vegetasi perlu dilakukan pada 3 bulan awal
penyemaian agar vegetasi dapat tumbuh

Webinar Continuous Quality Improvement


Keruntuhan Timbunan
Mekanisme:
Tipe Keruntuhan Karakteristik Ilustrasi skematik
5. Keruntuhan  Slump atau keruntuhan lereng timbunan Tipe Keruntuhan Karakteristik Ilustrasi skematik
timbunan,  Penurunan permukaan jalan 5. Keruntuhan  Slump atau keruntuhan lereng timbunan

1
Embankment
Failure (EB)
 Penggerusan di bagian kaki timbunan,
Embankment
Failure (EB)
2
 Penurunan permukaan jalan
 Penggerusan di bagian kaki

Material hasil galian

Kasus-1 Kasus-2
• Timbunan yang dibangun pada tanah dasar yang • Umumnya material hasil galian disimpan di sisi
memiliki kemiringan cenderung tidak stabil luar lereng, sulit untuk dipadatkan dan rentan
• Tata salir drainase yang buruk dapat mengalami longsor saat jenuh air
menjenuhkan timbunan dan mengakibatkan • Material hasil galian membebani kaki lereng alami
longsor yang telah ada, sehingga dapat terbentuk bidang
• Perlu ada intervensi struktur tiang untuk perkuatan gelincir yang lebih dalam
kaki atau kombinasi dengan tanah yang diperkuat • Hindari membuang material hasil galian pada sisi
dengan geosintetik luar lereng

Webinar Continuous Quality Improvement


Penggunaan Geosintetik untuk Drainase dan
Perkuatan Timbunan Jalan

Tak teranyam (non woven) Teranyam (woven)


untuk separator untuk perkuatan

Halus

Bertekstur

Geomembran
untuk lapisan kedap air Geogrid untuk perkuatan
• Masing-masing tipe geosintetik memiliki fungsi spesifik sesuai
dengan kebutuhan konstruksi
• Pemilihan tipe konstruksi harus sesuai dengan permasalahan
spesifik di lapangan
Acuan teknis perencanaan dan • Perlu pemahaman aspek perencanaan dan pelaksanaan sesuai
pelaksanaan dengan Pedoman No 003/BM/2009

Webinar Continuous Quality Improvement 13


Penggunaan Geosintetik untuk Drainase
Fungsi drainase Capillary barrier system

Drainase bawah
permukaan
Capillary barrier

Lapisan geokomposit

Geosintetik tak teranyam


Sistem drainase bawah permukaan
Geosintetik DPT berfungsi
tak teranyam Lapisan geokomposit
mengurangi tekanan
digunakan sebagai
air pori ke dinding,
“capillary breaker”
menurunkan air
Dinding penahan horizontal di bawah
tanah dengan tetap
timbunan badan jalan,
menjaga material
atau area dengan
tidak terbawa (surface
kondisi muka air tinggi.
run-off)
Geokomposit dipasang
di atas MAT tertinggi,
Pipa
drainase untuk memastikan
rongga kapiler tidak
akan sepenuhnya
terjenuhkan oleh air
tanah.
Drainase di belakang Dinding Penahan Tanah (DPT)

Webinar Continuous Quality Improvement 14


Penggunaan Geosintetik untuk Perkuatan Timbunan
Jalan
Fungsi perkuatan
Bronjong

Material berbutir

Geosintetik teranyam Geogrid

≥ 1.0m Material berbutir


Tanah
asli

Geosintetik stabilisator untuk Kombinasi bronjong dan geogrid


perkuatan timbunan untuk perkuatan timbunan

Panel
beton Sambungan

Geogrid

Landasan
panel Kombinasi panel dinding dan
geogrid untuk perkuatan timbunan

Webinar Continuous Quality15


Improvement
Terima Kasih
Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Media sosial : ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan ditbintekjatan

Anda mungkin juga menyukai