TJ122020006
PELATIHAN PEJABAT INTI SATUAN KERJA
(PISK) BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penyusunan Modul 18 Studi Kasus Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jalan ini dapat
terlaksana sampai selesai. Modul ini disusun dengan berbasis kompetensi
sesuai standar kompetensi jabatan, perkembangan teknologi konstruksi di
bidang jalan dan jembatan, serta NSPK terkait bidang jalan dan jembatan
yang berlaku.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Penulis dan
seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi. Semoga modul ini dapat
membantu meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga dalam mewujudkan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
yang berkualitas.
i
UCAPAN TERIMA KASIH
TIM TEKNIS
Pengarah
Kepala Pusbangkom Jalan, : Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., M.M.
Perumahan, dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
Penanggung Jawab
Kepala Bidang Manajemen Sistem : Ero, S.Pd., M.Pd.
dan Pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi
PENYUSUN
Ketua
ii
Diterbitkan Oleh:
Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
iii
DAFTAR ISI
D. Kompetensi Dasar.................................................................................... 6
E. Waktu ....................................................................................................... 6
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan, jalan sebagai
bagian prasarana transportasi mempunyai peranan penting dalam bidang
ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan keamanan,
serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
1
Sehingga dalam hal ini, pemberian materi Studi Kasus Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jalan ini
merupakan salah satu metode pembelajaran yang diperlukan untuk
memberikan gambaran kepada peserta dengan membahas permasalahan
yang sering terjadi pada pekerjaan jalan, melakukan analisis akar
permasalahan, serta mencarikan alternatif solusi yang diperlukan.
2
3
Time Frame pelaksanaan mata pelatihan Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jalan
B. Deskripsi Singkat
4
5
PETA KEDUDUKAN MODUL
D. Kompetensi Dasar
E. Waktu
6
BAB II
PANDUAN UNTUK PESERTA
A. Persiapan Studi Kasus
B. Pengumpulan Kasus
9
- Kategori 1 : Perencanaan Jalan
- Kategori 2 : Persiapan dan Pelaksaan Pekerjaan Jalan
- Kategori 3 : Pengendalian/Pengawasan Pekerjaan Jalan
- Kategori 4 : Preservasi Jalan
3. Uraian kasus dituliskan secara jelas dan rinci pada Form Pengumpulan
Kasus yang sudah disiapkan panitia.
4. Peserta mengumpulkan Form Pengumpulan Kasus yang sudah diisi
tersebut kepada panitia penyelenggara pada saat kegiatan Pra
Pelatihan.
5. Penyelenggara menyampaikan Form Pengumpulan Kasus dari peserta
kepada pengajar/widyaiswara di hari ke 1 pelatihan.
10
D. Pelaksanaan Diskusi dan Presentasi
2. Identifikasi akar masalah dari contoh kasus yang terpilih untuk dibahas
bersama dengan kelompok.
3. Uraikan metode penyelesaian masalah yang dilakukan sebagai
usaha/tindakan dalam meyelesaikan masing-masing kasus yang dipilih.
Jika ada, uraikan juga dengan kemugkinan kendala-kendala yang
ditemui dalam proses penyelesaian masalah.
4. Uraikan tindak lanjut dari penyelesaian masalah supaya tidak terjadi
permasalahan berulang di kemudian hari. Sampaikan rekomendasi
yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada studi kasus
yang ada. Tindak lanjut ini juga disampaikan bersama dengan
kesimpulan dan saran.
5. Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan oleh masing-masing
kelompok dalam format Power Point Presentation yang siap dipaparkan
dan dibahas bersama pada pertemuan mata pelatihan Studi Kasus
dilaksanakan.
6. Urutan pemaparan Power Point Presentation terdiri dari
a. Gambaran Umum
b. Akar Masalah
c. Metode Penyelesaian Masalah
d. Tindak lanjut dan Rekomendasi
11
BAB III
PANDUAN UNTUK PENGAJAR
A. Persiapan Kelas Studi Kasus
15
B. Pelaksanaan Studi Kasus
16
BAB IV
PENUTUP
A. Evaluasi Kegiatan Belajar
19
DAFTAR PUSTAKA
21
22
PERISTILAHAN
24
Jembatan : struktur yang melintasi sungai, jurang/celah,
persimpangan lalu lintas, teluk , selat
dan rintangan lainnya.
Kegemukan (bleeding) : naiknya aspal ke permukaan karena
kelebihan kadar aspal, sehingga permukaan
perkerasan jalan terlihat licin, mengkilat, dan
bila dilalui roda kendaraan akan tampak
bekas roda ban.
Kekasaran permukaan : kondisi permukaan perkerasan (cacat
permukaan), dilihat dari keadaan bahan
batuan, aspal dan ikatan antara kedua bahan
tersebut (meliputi: kegemukan, kekurusan
dan pengelupasan).
Keriting (corrugation) : salah satu kerusakan deformasi plastis pada
lapisan permukaan perkerasan yang tidak
memenuhi spesifikasi, berbentuk gelombang
arah memanjang, akibat beban statis atau
gaya rem kendaraan.
Kontrak Pengadaan : yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
Barang/Jasa perjanjian tertulis antara PPK dengan
Penyedia Barang/ Jasa.
Lapis Permukaan : bagian permukaan perkerasan jalan yang
(Surface Base) paling atas
Lapis Fondasi Atas : bagian perkerasan yang terletak antara lapis
(Surface Course) permukaan dengan lapis fondasi bawah
(atau dengan tanah dasar bila tidak
menggunakan lapis fondasi bawah)
Lapis Fondasi Bawah : bagian dari konstruksi perkerasan di bawah
(Sub Base) lapis fondasi atas untuk mendukung dan
menyebarkan beban ke lapis tanah dasar
dibawahnya.
25
Latasir : lapis penutup permukaan perkerasan yang
terdiri atas agregat halus atau pasir atau
campuran keduanya, dan aspal keras yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam
keadaan panas pada temperature tertentu.
Long Segment : penanganan preservasi jalan dalam satu
segmen yang menerus (bisa lebih dari satu
ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk
mendapatkan kondisi jalan yang seragam
yaitu jalan mantap dan standar sepanjang
segmen.
Masa Kontrak : jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan Kontrak
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan.
Masa Peleksanaan : jangka waktu untuk melaksanakan seluruh
pekerjaan terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan.
Masa Pemeliharaan : jangka waktu untuk melaksanakan kewajiban
pemeliharaan oleh Penyedia, terhitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan : Metode yang menggambarkan penguasaan
Pekerjaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari
awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan
pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis kegiatan pekerjaan
utama yang dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis.
26
Pejabat Pembuat : pejabat yang bertanggung jawab atas
Komitmen (PPK) pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Pekerjaan Konstruksi : keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.
Pelepasan Butir : lepasnya butir agregat pada permukaan jalan
(ravelling) beraspal oleh pergerakan lalu lintas,
akibat mutu agregat yang tidak sesuai atau
kotor, sehingga aspal tidak mengikat
batuan dengan baik.
Pemeliharaan Berkala : kegiatan penanganan terhadap setiap
kerusakan yang diperhitungkan dalam
desain agar penurunan kondisi jalan dapat
dikembalikan pada kondisi kemantapan
sesuai dengan rencana.
Pemeliharaan Preventif : Suatu bagian pemeliharaan yang ebrsifat
pencegahan. Pemeliharaan preventif
merupakan suatu kategori jenis pekerjaan
yang merupakan kelas pemerjaan
pemeliharaan periodik dan dalam kategori
pekerjaan pencegahan.
Pemeliharaan Rutin : kegiatan merawat serta memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas-
ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.
Jalan dengan kondisi pelayanan mantap
adalah ruas-ruas jalan dengan umur rencana
yang dapat diperhitungkan saerta mengikuti
suatu standar tertentu.
Pemeriksaan Mutu : kegiatan memeriksa, baik secara visual
maupun teknis dengan cara mengukur,
menilai dan menguji di laboratorium terhadap
27
hasil/kemajuan pekerjaan dan atau keadaan
dan mutubahan yang digunakan dalam
pekerjaan.
Pengadaan : rangkaian kegiatan mulai dari persiapan,
pemilihan penyedia jasa, penandatanganan
kontrak, pelaksanaan kontrak sampai
penyerahan akhir pekerjaan.
Pengawas Lapangan : pejabat pekerjaan, instansi atau badan
hukum yang ditunjuk dan diberi kekuasaan
penuh oleh PPK untuk membantu Direksi
Teknik dalam pengawasan pelaksanaan
pekerjaan.
Pengelupasan Aspal : Jenis kerusakan yang disebabkan oleh
tegangan dan air yang mengakibatkan
pemisahan (pengelupasan) bahan pengikat
aspal dan agregat dalam campuran.
Kegagalan ditandai dengan warna
kecoklatan pada bahan pengikat dan
terbatas pada lepasnya ikatan di antara
partikel campuran.
Pengguna Jasa : orang perseorangan atau badan sebagai
pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/
proyek.
Pengujian Mutu : kegiatan untuk menguji keadaan dan mutu
pekerjaan dan/ atau mutu bangunan dan
bahan.
Pengukuran : kegiatan mengukur panjang, lebar, luas,
tinggi, isi, berat dari hasil pekerjaan yang
diselesaikan dan bahan yang disediakan
(material on site).
28
Penyedia Barang/Jasa : Badan Usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan barang/ pekerjaan konstruksi/
jasa-konsultansi/ jasa lainnya.
Preservasi Jalan : Kegiatan konstruksi untuk memantapkan
kinerja pelayanan jalan selama umur
perencanaan, yang meliputi pemeliharaan,
rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Rehabilitasi jalan : kegiatan penanganan terhadap setiap
kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam
desain, yang berakibat menurunnya kondisi
kemantapan pada bagian/tempat tertentu
dari suatu ruas jalan dengan kondisi rusak
ringan, agar penurunan kondisi kemantapan
tersebut dapat dikembalikan pada kondisi
kemantapan sesuai dengan rencana.
Rekonstruksi jalan : peningkatan struktur berupa kegiatan
penanganan untuk dapat meningkatkan
kemampuan bagian ruas jalan dalam kondisi
rusak berat agar bagian jalan tersebut
mempunyai Kondisi mantap kembali sesuai
dengan umur rencana yang ditetapkan.
Rekonstruksi meliputi kegiatan peningkatan
struktur jalan termasuk bangunan pelengkap
dan pelengkap jalannya, tanpa peningkatan
kapasitas.
Retak Buaya (Alligator : retak yang mempunyai celah lebih besar atau
Crack) sama dengan 3 mm; saling berangkai
membentuk serangkaian kotak-kotak kecil
menyerupai kulit buaya.
Retak Melintang : retak yang terjadi melintang tegak lurus
(Transversal Crack) sumbu jalan.
29
Retak memanjang : retak yang terjadi memanjang atau sejajar
(Longitudinal Crack) dengan sumbu jalan.
Retak Rambut (Hair : bentuk generic setiap retak awal atau
Crack) dimulainya retak yang berupa garis-garis
halus.
Retak Tepi (Edge Crack) : retak yang terjadi pada bagian tepi
perkerasan sejauh 60 cm.
Sungkur : salah satu deformasi plastis berbentuk
gelombang setempat yang melintang pada
permukaan perkerasan jalan beraspal
membentuk puncak dan lembah.
Swakelola : pengadaan barang atau jasa yang
pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan
atau diawasi sendiri oleh kementerian,
lembaga, daerah, institusi sebagai
penanggung jawab anggaran, instansi
pemerintah lain dan atau kelompok
masyarakat.
Tambalan (Patching) : keadaan permukaan perkerasan yang sudah
diperbaiki setempat-setempat.
Tanah Dasar (Subgrade) : Permukaan tanah asli atau permukaan galian
atau permukaan timbunan yang dipadatkan
dan merupakan dasar untuk perletakan
struktur perkerasan di atasnya.
30
31