Anda di halaman 1dari 23

MODUL 19

STUDI KASUS PERENCANAAN,


PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN
PEMELIHARAAN PEKERJAAN JEMBATAN

TJ122020006
PELATIHAN PEJABAT INTI SATUAN KERJA
(PISK) BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penyusunan Modul Studi Kasus Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan ini dapat
terlaksana sampai selesai.

Penyusunan modul ini dilakukan dalam rangka menunjang pelaksanaan


kegiatan pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Bidang Jalan dan
Jembatan. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa mendatang
senantiasa terbuka dan memungkinkan bila mengingat akan perkembangan
teknologi dan peraturan yang terus menerus terjadi. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sebagai
bahan evaluasi kami dalam menyempurnakan Modul Pelatihan PISK Bidang
Jalan dan Jembatan ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Penulis dan
seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi. Semoga modul ini dapat
membantu meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Marga dalam mewujudkan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
yang berkualitas.

Bandung, November 2020

Kepala Pusbangkom JPW

Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., M.M.


NIP. 196310171990031002

i
UCAPAN TERIMA KASIH

TIM TEKNIS

Pengarah
Kepala Pusbangkom Jalan, : Ir. Rezeki Peranginangin, M.Sc., M.M.
Perumahan, dan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah
Penanggung Jawab
Kepala Bidang Manajemen Sistem : Ero, S.Pd., M.Pd.
dan Pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi
PENYUSUN

Ketua

Jafung Pengembang Teknologi : Kiki Andriana Palupi, S.T., M.T.


Pembelajaran Ahli Muda
(Sub Koordinator Plt. Pengembangan
Kompetensi)
Anggota

Jafung Tata Bangunan dan : Rien Yolanda Rudangta Toreh, MT


Perumahan Ahli Pertama
Pelaksana Pengembangan : Ajeng Larasati, S.Pd
Kompetensi Jalan
Kontrak Individu Substansi : Euneke Widyaningsih, S.T, M.T
NARASUMBER
BPSDM
Widyaiswara : Asep Hilmansyah, S.T, M.T
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Direktorat Pembangunan Jembatan : Sjofva Rosliansjah, S.T, M.M

ii
Diterbitkan Oleh:
Pusbangkom Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bandung, November 2020

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 0

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Deskripsi Singkat ..................................................................................... 2

C. Peta Kedudukan Modul............................................................................ 2

D. Kompetensi Dasar.................................................................................... 4

E. Waktu ....................................................................................................... 4

BAB II PANDUAN UNTUK PESERTA.......................................................... 5

A. Persiapan Studi Kasus............................................................................. 7

B. Pengumpulan Kasus ................................................................................ 9

C. Pembagian Kelompok dan Tugas ......................................................... 10

D. Identifikasi Masalah ............................................................................... 10

BAB III PANDUAN UNTUK PENGAJAR .................................................... 12

A. Persiapan Kelas Studi Kasus ................................................................ 13

B. Pelaksanaan Studi Kasus ...................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah 29
Tahun 2000, definisi kegagalan bangunan secara umum adalah merupakan
keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja dan
atau keselamatan umum, sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan atau
pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

Jembatan berfungsi sebagai prasarana untuk pergerakan arus lalu lintas.


Dengan demikian jembatan direncanakan agar dapat memberi pelayanan
terhadap perpindahan kendaraan dari suatu tempat ketempat lain dengan
waktu yang sesingkat mungkin dengan persyaratan nyaman dan aman
(comfortable and safe).

Sebagai alat penghubung, jembatan harus mempunyai stuktur yang kuat yang
dapat memberikan keselamatan bagi masyarakat pengguna. Akan tetapi,
tidak semua pembangunan jembatan sesuai dengan standar perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan maupun pemeliharaan yang ada. Akibat dari
pembangunan jembatan yang tidak sesuai standar, maka terjadi kegagalan
konstruksi yang dapat merugikan masyarakat dan pemerintah.

Tercapainya tujuan pembelajaran salah satunya ditentukan oleh bagaimana


kualitas proses pembelajarannya. Salah satu cara agar tujuan itu tercapai
adalah dengan penggunaan metode yang tepat. Studi Kasus Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan
merupakan salah satu metode pembelajaran disamping pembelajaran yang
berisi materi dari pengajar. Studi kasus adalah strategi penelitian yang
meneliti suatu fenomena dalam konteks nyata.

Modul Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan


Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan ini berisi tentang pemahaman dalam
pelaksanaan studi kasus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

1
pemeliharaan pekerjaan jembatan, yang diperuntukan bagi peserta Pelatihan
Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Bidang Jalan dan Jembatan. Untuk itu semua
pihak yang terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pemeliharaan pekerjaan jembatan (baik pengambil keputusan maupun
pelaksana proyek) disarankan untuk membaca modul Studi Kasus
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan
Jembatan ini sehingga pada saat pelaksanaan pelatihan dengan studi kasus
dapat dicapai mutu yang diharapkan.

B. Deskripsi Singkat
Modul Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan ini memberikan petunjuk baik secara
deskriptif maupun teknis dalam pelaksanaan pembelajaran studi kasus pada
permasalahan yang sering terjadi pada pekerjaan jembatan dengan cara
membahas permasalahan yang dibawa oleh masing-masing peserta
Pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) Bidang Jalan dan Jembatan.

C. Peta Kedudukan Modul


Peta kedudukan modul untuk Modul Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan, Pelatihan PISK bidang
Jalan dan Jembatan ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

2
3
PETA KEDUDUKAN MODUL
D. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menganalisis studi kasus
dalam pekerjaan bidang jembatan untuk diselesaikan dengan kondisi
lapangan

E. Waktu

Estimasi waktu pembelajaran yang disediakan untuk bisa mewujudkan


standar kompetensi yang sudah ditentukan dibutuhkan waktu 5 jam pelajaran.

4
BAB II
PANDUAN UNTUK PESERTA
A. Persiapan Studi Kasus
Sebelum kelas Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan harus mempelajari bahan ajar yang
terkait dengan materi:

1. Modul 13 Perencanaan Teknis Jembatan


2. Modul 15 Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan Jembatan
3. Modul 17 Preservasi Jembatan

Modul dipelajari sesuai dengan pedoman/ketentuan dan waktu yang telah


dijelaskan dan dijadwalkan.

Secara garis besar berikut adalah time frame pelaksanaan pembelajaran


Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan
Pekerjaan Jembatan:

7
8
Time Frame pelaksanaan mata pelatihan Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan
B. Pengumpulan Kasus

Setiap peserta diminta untuk menyiapkan tulisan singkat terkait dengan


kasus/masalah yang sedang/pernah ditemui oleh peserta atau kondisi
berulang yang terjadi di tempat/wilayah kerjanya pada Form Pengumpulan
Kasus yang telah disiapkan panitia.

Inventarisir ini dilakukan sebelum pelaksanaan kelas Studi Kasus, tepatnya


pada kegiatan Pra Pelatihan. Sehingga dapat dilakukan identifikasi serta
pengklasifikasian terlebih dahulu terhadap mayoritas kasus mana saja yang
nantinya akan diangkat di kelas Studi Kasus.

Petunjuk pengisian form agar mengikuti ketentuan berikut ini:


1. Peserta terlebih dahulu mengisi identitas diri, yang terdiri dari:
- Nama
- NIP
- Unit kerja
- Jabatan
2. Peserta menulis kasus/masalah terkait pekerjaan jembatan yg pernah
ditemui dalam bentuk uraian singkat, pada lingkup kategori kasus di
bawah ini (boleh lebih dari 1 kasus dan lebih dari 1 kategori):
- Kategori 1 : Perencanaan Jembatan
- Kategori 2 : Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan Jembatan
- Kategori 3 : Preservasi Jembatan
3. Uraian kasus dituliskan secara jelas dan rinci pada Form Pengumpulan
Kasus yang sudah disiapkan panitia.
4. Peserta mengumpulkan Form Pengumpulan Kasus yang sudah diisi
tersebut kepada panitia penyelenggara maksimal pada H-3 pelatihan
dimulai.
5. Penyelenggara menyampaikan Form Pengumpulan Kasus dari peserta
kepada pengajar/widyaiswara di hari ke 1 pelatihan.

9
C. Pembagian Kelompok dan Tugas
Peserta pelatihan dibagi dalam beberapa kelompok masing-masing kelompok
terdiri dari 4 – 5 orang (disesuaikan dengan jumlah peserta) pada hari ke 2
pelatihan. Selanjutnya pengajar/widyaiswara akan memberikan penugasan
kepada masing-masing kelompok melalui penyelenggara untuk membahas
kasus tertentu mengenai pekerjaan jembatan berdasarkan kasus yang sudah
dipilihkan pengajar dari daftar uraian kasus yang telah dikumpulkan peserta
pada Form Pengumpulan Kasus atau dari sumber lainnya.

Masing-masing kelompok diberikan waktu pada sesi asynchronous Studi


Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan
Jembatan untuk berdiskusi dan menyiapkan presentasi sesuai dengan
materi/topik yang ditugaskan pengajar/widyaiswara. Presentasi akan
dilakukan pada kelas synchronous Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengawasan dan Pemeliharaan Jembatan.

D. Identifikasi Masalah
Pada proses diskusi/pembahasan kasus yang dilakukan oleh masing-masing
kelompok, setiap kelompok diminta untuk melaksanakan instruksi-instruksi
sebagai berikut:

1. Uraikan gambaran umum/deskripsi masalah yang menjadi penugasan.

2. Identifikasi akar masalah dari contoh kasus yang terpilih untuk dibahas
bersama dengan kelompok.
3. Uraikan metode penyelesaian masalah yang dilakukan sebagai
usaha/tindakan dalam meyelesaikan masing-masing kasus yang dipilih.
Jika ada, uraikan juga dengan kemugkinan kendala-kendala yang ditemui
dalam proses penyelesaian masalah.
4. Uraikan tindak lanjut dari penyelesaian masalah supaya tidak terjadi
permasalahan berulang di kemudian hari. Sampaikan rekomendasi yang
dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada studi kasus yang

10
ada. Tindak lanjut ini juga disampaikan bersama dengan kesimpulan dan
saran.
5. Hasil diskusi kelompok akan dipresentasikan oleh masing-masing
kelompok dalam format Power Point Presentation yang siap dipaparkan
dan dibahas bersama pada pertemuan mata pelatihan Studi Kasus
dilaksanakan.
6. Urutan pemaparan Power Point Presentation terdiri dari
a. Gambaran Umum
b. Akar Masalah
c. Metode Penyelesaian Masalah
d. Tindak lanjut dan Rekomendasi

11
BAB III
PANDUAN UNTUK PENGAJAR
A. Persiapan Kelas Studi Kasus
Tahapan persiapan yang perlu dilakukan oleh pengajar/widyaiswara pada
kelas synchronous Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan
dan Pemeliharaan Jembatan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengajar/widyaiswara mempelajari uraian contoh-contoh kasus yang


sebelumnya sudah diisi dan dikumpulkan oleh masing-masing peserta
pada form yang disediakan kepada panitia penyelenggara. Kasus-kasus
tersebut dapat dipilih dan diangkat sebagai penugasan kelompok atau dari
bahan kasus lainnya.

2. Pengajar menyampaikan kasus yang dipilih untuk menjadi penugasan


setiap kelompok kepada penyelenggara pada hari ke 3 pelatihan.
Selanjutnya penyelenggara akan meneruskan penugasan tersebut
kepada setiap kelompok. Setiap kelompok akan menyiapkan presentasi
hasil diskusi terhadap penugasan tersebut sebelum kelas synchronous
Studi Kasus Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan
Pekerjaan Jembatan.

3. Pengajar/widyaiswara menyiapkan bahan ajar untuk disampaikan di


kelas. Bahan ajar menjelaskan tentang kondisi dan berbagai
permasalahan aktual di lapangan yang sering kali ditemui, baik pada
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan pekerjaan
jembatan.

Materi bahan ajar hendaknya memuat pembahasan mengenai :


a. Latar belakang masalah
- Identifikasi masalah
- Penentuan akar masalah
b. Metode penyelesaian masalah
c. Hasil penyelesaian masalah
- Tindak lanjut penyelesaian masalah
- Pencegahan penyebab masalah berulang

13
B. Pelaksanaan Studi Kasus
Tahapan pelaksanaan kelas synchronous Studi Kasus Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Jembatan yang perlu
dilakukan oleh pengajar/widyaiswara adalah sebagai berikut:

1. Pengajar/widyaiswara menyampaikan materi/bahan ajar yang telah


disiapkan terkait permasalahan-permasalahan pada Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengawasan dan Pemeliharaan Pekerjaan Jembatan
supaya para peserta mendapatkan gambaran umum mengenai arah
pembelajaran pada kelas ini.

2. Pengajar/widyaiswara memimpin jalannya diskusi serta pemaparan hasil


studi kasus yang sudah disusun oleh masing-masing kelompok, serta
memberikan tanggapan dan arahan penyelesaian terhadap masing-
masing studi kasus.

3. Pengajar/widyaiswara melakukan montoring dan evaluasi terhadap


jalannya proses pembelajaran di kelas, tanya jawab, maupun diskusi
perorangan/kelompok.
- Pengajar/widyaiswara melakukan penilaian kepada peserta, bisa
perorangan/kelompok terkait topik studi kasus yang diangkat,
penyajian/pemaparan, kerangka berfikir, kesesuaian alur
pemaparan sesuai prosedur yang disyaratkan, penguasaaan
materi, dan lain-lain yang akan dijelaskan secara khusus pada
bab selanjutnya.

14

Anda mungkin juga menyukai