Anda di halaman 1dari 72

PENGAWASAN TEKNIK

JALAN DAN JEMBATAN

RUAS TEWAH – KUALA KURUN – SEI HANYU


(PAKET 13)

P2JN KALIMANTAN TENGAH

Mei 2015

PT. ESKAPINDO MATRA


Komplek Rukan Sentra Pemuda Jl. Pemuda No.61 Kav.40, Jakarta Timur 13220,
Phone : +62 21 471 2482, 470 5164 Facsimile : +62 21 47869168
CHIEF INSPECTOR
ABIDIN SUWITO, ST
BAGIAN
1
LOKASI PROYEK

Wilayah Negara Kesaruan Republik Indonesia Provinsi


Kalimantan Tengah pada ruas jalan :
1. Tewah – Kuala Kurun – Sei Hanyu.
PETA LOKASI PROYEK

AWAL PROYEK
Km 7 + 500

AKHIR PROYEK
Km 26 + 300
BAGIAN
2
PENDAHULUAN
2.1. LATAR BELAKANG
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan
tersebut sesuai dengan rencana mutu,
biaya, volume dan waktu yang telah
ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi,
maka diperlukan adanya suatu team yang
akan bertugas sebagai pengawas yang
berperan membantu Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
Provinsi Kalimantan Tengah didalam
melaksanakan pengawasan teknis pada
lokasi kegiatan yang sedang berlangsung.
2.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Membantu Satuan Kerja (Satker)
2. Meminimalkan Kendala-kendala teknis
3. Memberikan kepastian dan menjamin
kepada pengguna jasa.
4. Membantu menyelesaikan revisi
desain bilamana terdapat perbedaan.

 
2.3. SASARAN PEKERJAAN
Hasil pekerjaan tersebut telah sesuai
dengan isi dokumen kontrak, sehingga
diharapkan dapat memberikan layanan
nya sampai akhir umur rencana,
dengan pelaksanaan pekerjaan yang
Tepat Kualitas, Waktu, Biaya dan
Tertib Administrasi serta pelaksanaan
K3.
2.3.1 SASARAN TEPAT
KUALITAS
Memastikan konsistensi terhadap :
 Kelayakan Tenaga
 Kualitas Material bahan Baku
 Kualitas Campuran
 Kelayakan Peralatan
 Pengendalian Pelaksanaan
 Pemenuhan Spesifikasi
2.3.2 SASARAN TEPAT WAKTU
Memastikan konsistensi terhadap :
Jadwal Pelaksanaan
Kesiapan Material bahan Baku
Kesiapan Campuran
Kesiapan Peralatan
Kesiapan Tenaga
Kesiapan Pengendalian &
Manajemen
2.3.3 SASARAN TEPAT BIAYA
Memastikan konsistensi terhadap :

1. Penyerapan Anggaran
2. Pengendalian CCO
3. Laporan Realisasi Anggaran
BAGIAN
3 LINGKUP PEKERJAAN
3. TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN PROYEK

Pengawasan
Teknik
Konsultasi Pelaksanaan
Dengan
PIMPRO Pemeriksaan Pengendalian
Rencana Mutu
Kerja
Survey Pemeriksaan
  Pengukuran Perhitungan
& Persetujuan
 
Kuantitas dan
Pemeriksaan Gambar
Pembayaran
Program Terlaksana
Mobilisasi, Pemerik Mobilisasi Pemeriksaan  
dan saan Site Gambar Pemantauan Penyiapan  
Review Data Kemajuan PHO Manual FHO
(MC-0) Pre Kerja Pemelihara
Construction an
Meeting Pengendalian Pemeriksaan
Schedule Akhir
Pengujian
Proyek
Material
Rencana
Pengaturan Rapat
Lalu Lintas Koordinasi

Penyusunan
Laporan

Tahap Persiapan Tahap Pasca


Tahap Konstruksi Konstruksi
3.1. LINGKUP LAYANAN
JASA KONSULTAN
 PERSIAPAN
~ PERSIAPAN DAN MOBILISASI
KONSULTAN
~ MOBILISASI KONTRAKTOR
 MASA KONSTRUKSI
 MASA PEMELIHARAAN (PASCA
KONSTRUKSI)
A. TAHAP PERSIAPAN / PRA KONSTRUKSI
1. SURVEY PENDAHULUAN (RECONNAISSANCE SURVEY)

Tujuannya untuk memperoleh/mendapat gambaran utuh


daerah pekerjaan dan mengidentifikasi karakteristik
lapangan antara lain :
- Kondisi lingkungan berkaitan dengan pekerjaan
rekonstruksi dan pelayanan jalan tol.
- Kondisi kerusakan yang ada, kondisi jalan, sistem
drainase, utilitas umum, fasilitas umum dan lain-lain.
- Melakukan pemeriksaan dan konfirmasi terhadap
semua informasi yang diperlukan dan dokumen
terdahulu secara langsung dilapangan dan kondisi
lalu-lintas yang ada.
3. PRA PELAKSANA (PRE CONSTRUCTION MEETING)
 Organisasi kerja pelaksanaan konstruksi
 Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
 Review dan penyempurnaan terhadap konstruksi
schedule yang harus sesuai dengan target volume,
mutu, waktu
 Jadual mobilisasi personil dan peralatan yang layak
pakai
 Jadual pengadaan bahan dan pengujian material yang
akan digunakan
 Menyusun rencana pemeriksaan lapangan (mutual
check/MC-0)
 Menentukan lokasi quarry,estimasi kuantitas bahan
 Pendekatan kepada masyarakat & pemerintah setempat
STRUKTUR ORGANISASI PENYELENGGARA PROYEK

Koordinasi

Divisi Pimpro Proyek Fisik


- Rekonastruksi Perkerasan Jalan
Pembina Pek. Fisik - Pemeliharaan / Perawatan Jalan

Kontrak Kontrak
Supervisi Civil Works

Field Konsultan
Supervision Kontraktor
Team Supervisi Pelaksana

Pengendalian adm. + tek. Pengendalian Teknis


Pengendalian Terbatas
Konsultasi dan Rekomendasi
(Pengawasan Teknis Mutu
Konsultasi
dan Volume)
B. TAHAP KONSTRUKSI
 Survey Pengukuran
 Pemeriksaan gambar (shop drawing)
 Pengujian material
 Pengendalian mutu
 Perhitungan kuantitas
 Pemantauan kemajuan pekerjaan (progress)
 Pengelolaan Adminstrasi
 Pemeriksaan As-built Drawing
C. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

 Pra PHO dan PHO


 Addendum Final & MC Final
 Metode Pemeliharaan secara Periodik
BAGIAN
4 PEMAHAMAN
TENTANG PROYEK
oTAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
START

Persiapan Pengaturan Traffic Management

Pekerjaan Survey dan Perencanaan

1. Rambu2 Standar
Pembongkaran perkerasan
2. Pemasangan MCB /
Scotlite
Pekerjaan Tanah 3. Lampu Rotary
4. Lampu Selang
Galian dan Timbunan 5. Penerangan

Persiapan Tanah Dasar


Subdrain
Common layer embankment

Pekerjaan sub drain Agregrat Class C

Lean Concrete 10 cm

Marka & Rambu - rambu Rigid pavement

FINISH
1. PEMERIKSAAN DAN PENGENDALIAN SURVEI DI LAPANGAN.
( FIELD ENGINEERING)

a. Pengukuran / Staking Out

b. Survey material

c. Penyelidikan Geoteknik

d. Survai Hidrologi

e. Modifikasi dan Review Design

f. Memeriksa dan menyetujui Shop Drawing ( gambar kerja )


• JANGAN MULAI KERJA SEBELUM SHOP DRAWING DISETUJUI
• PERHATIKAN UKURAN PADA SHOP DRAWING
• SELALU ADA / DIBAWA KE LAPANGAN
g. Memeriksa dan menyetujui Mutual Check ( MC – 0 )
2. PROSEDUR PENGAJUAN RENCANA KERJA SECARA UMUM

PROSEDUR PENGAJUAN RENCANA KERJA SECARA UMUM


Gambar PK-3

Penjelasan Prosedur - Izin-izin dari Instansi Terkait

AKTIVITAS PRA KONSTRUKSI


Pre Construction
Pengawasan Konsultan - Bar Chart & Kurva "S" Rencana
Meeting - Rencana Mobilisasi Personil
- Rencana Mobilisasi Alat
- Rencana Pengadaan Material
Usulan Rencana Kerja - Penyiapan Software Project Control
Kontraktor - Input Data

Tidak

Evaluasi dan Persetujuan - Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor


Konsultan - Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1

Ya

- Usulan Rencana Kerja - Target Prestasi Minggu Ke I sesuai Rencana Kerja Kontraktor
Rapat Mingguan Ke I Kontraktor Minggu Ke I
- Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1
- Usulan Rencana Kerja
Rencana Kerja Hari Ke 1
Kontraktor Hari Ke 1

Tidak
- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke I
Evaluasi dan Persetujuan
- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke I dan Hari Ke 1
Konsultan
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke
1
Ya
Pengawasan Harian - Pembuatan Laporan Harian Ke 1
Konsultan * Masalah Lapangan
Hari Ke 1 * Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Rencana Kerja Hari Ke 2 Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 2
Kontraktor Hari Ke 2

Tidak
AKTIVITAS SELAMA KONSTRUKSI

- Evaluasi Hasil Kerja Hari Ke 1


Evaluasi dan Persetujuan - Persetujuan Rencana Kerja Hari Ke 2
Konsultan
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke
2
Ya
Pengawasan Harian - Pembuatan Laporan Harian Ke 2
Konsultan * Masalah Lapangan
Hari Ke 2 * Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Rencana Kerja Hari Ke 3


Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 3
Rencana Kerja Hari Ke 4 Kontraktor Hari Ke 3
Rencana Kerja Hari Ke 5
Rencana Kerja Hari Ke 6

- Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Minggu Ke II - Target Prestasi Minggu Ke II
Rapat Mingguan Ke II - Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 7
Kontraktor Hari Ke 7
Rencana Kerja Hari Ke 7
Tidak
- Evaluasi Pencapaian Target Minggu Ke I
Evaluasi dan Persetujuan - Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke II
Konsultan
- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke II dan Hari Ke 7
- Pembuatan Laporan Prestasi Kerja Minggu Ke I
Ya

Evaluasi dan Persetujuan - Pembuatan Laporan Harian Hari Ke 7

Konsultan * Masalah Lapangan


* Prestasi
- Rekomendasi Konsultan

dst
* Hari = Hari Kerja
PROSEDUR PENGAJUAN RENCANA KERJA SECARA UMUM
Gambar PK-3

Penjelasan Prosedur - Izin-izin dari Instansi Terkait

AKTIVITAS PRA KONSTRUKSI


Pre Construction
Pengawasan Konsultan - Bar Chart & Kurva "S" Rencana
Meeting - Rencana Mobilisasi Personil
- Rencana Mobilisasi Alat
- Rencana Pengadaan Material
Usulan Rencana Kerja - Penyiapan Software Project Control
Kontraktor - Input Data

Tidak

Evaluasi dan Persetujuan - Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor


Konsultan - Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1

Ya

- Usulan Rencana Kerja - Target Prestasi Minggu Ke I sesuai Rencana Kerja Kontraktor
Rapat Mingguan Ke I Kontraktor Minggu Ke I - Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 1
- Usulan Rencana Kerja
Rencana Kerja Hari Ke 1
Kontraktor Hari Ke 1

Tidak
- Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke I
Evaluasi dan Persetujuan - Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke I dan Hari Ke 1
Konsultan
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke
1
Ya
Pengawasan Harian - Pembuatan Laporan Harian Ke 1
Konsultan * Masalah Lapangan
Hari Ke 1 * Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Rencana Kerja Hari Ke 2 Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 2
Kontraktor Hari Ke 2

Tidak
AKTIVITAS SELAMA KONSTRUKSI

- Evaluasi Hasil Kerja Hari Ke 1


Evaluasi dan Persetujuan - Persetujuan Rencana Kerja Hari Ke 2
Konsultan
- Rencana Penempatan Tenaga Pengawas Konsultan Hari Ke
2
Ya
Pengawasan Harian - Pembuatan Laporan Harian Ke 2
Konsultan * Masalah Lapangan
Hari Ke 2 * Prestasi Kerja Kontraktor
- Rekomendasi Konsultan

Rencana Kerja Hari Ke 3


Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Pekerjaan Hari Ke 3
Rencana Kerja Hari Ke 4 Kontraktor Hari Ke 3
Rencana Kerja Hari Ke 5
Rencana Kerja Hari Ke 6

- Usulan Rencana Kerja


Kontraktor Minggu Ke II - Target Prestasi Minggu Ke II
Rapat Mingguan Ke II - Usulan Rencana Kerja - Rencana Kerja dan Lokasi Pekerjaan Hari Ke 7
Kontraktor Hari Ke 7
Rencana Kerja Hari Ke 7
Tidak
- Evaluasi Pencapaian Target Minggu Ke I
Evaluasi dan Persetujuan - Penyempurnaan Rencana Kerja Kontraktor Minggu Ke II
Konsultan
- Persetujuan Rencana Kerja Minggu Ke II dan Hari Ke 7
- Pembuatan Laporan Prestasi Kerja Minggu Ke I
Ya

Evaluasi dan Persetujuan - Pembuatan Laporan Harian Hari Ke 7


Konsultan * Masalah Lapangan
* Prestasi
- Rekomendasi Konsultan

dst
* Hari = Hari Kerja
3. PENGENDALIAN ADMINISTRASI PROYEK
 REQUEST
 LAPORAN HARIAN
 CALCULATION SHEET
 INSPECTION GUIDE
 BACKUP DATA
 LAPORAN MINGGUAN
 REQUEST PENUTUP
 DAFTAR INVENTARISASI ASET
 FOTO DOKUMENTASI
 MC (MONTHLY CERTIFICATE)
BAGIAN TRAFFIC
5 MANAGEMENT
2. PENGATURAN LALU LINTAS
Hal-hal yang harus dipersiapkan:
 Rambu lalu lintas dan lampu untuk proyek siang dan malam
o Lampu memanjang yang dipasang pada pagar proyek, maksimum jarak antar lampu 2 meter,
harus dioperasikan apabila ada pekerjaan malam dan saat gelap, mendung maupun hujan
o Rambu lalu lintas
o Lampu putar berwarna kuning, diameter 25 cm, ditempatkan pada pagar di awal dan akhir
pekerjaan setiap jarak 500 meter, harus dioperasikan pada malam hari.
 Penambahan rambu darurat standar (tidak permanen) seperti rambu “STOP” untuk penyetopan
sementara akibat dari manuver kendaraan yang keluar dan masuk daerah pekerjaan
 Kerucut lalu lintas, tinggi 75 cm untuk mengarahkan lalu lintas
 Pemasangan pagar sementara
 Pemasangan concrete barrier
 Pembuatan Marka Jalan Sementara
 Penempatan tenaga-tenaga flagman selama 24 jam di pintu masuk dan keluar kendaraan proyek
 Perlengkapan untuk Pengatur lalu lintas meliputi : jacket dengan reflective, seragam yang bisa
dilihat jelas dari jauh, helm yang memakai materi pemantul (reflective material), lampu senter
merah, bendera merah, lampu pengaman serta lampu, rotator kuning untuk kendaraan
 Menyiapkan informasi untuk pemakai jalan tol seperti: pengumuman di koran, radio dan televisi,
memuat spanduk informasi serta membuat leaflet
BAGAN KOORDINASI TRAFFIC MANAGEMENT
3. BAGAN KOORDINASI TRAFFICMANAGEMENT

DITJEN
PJR BINA MARGA

BAGIAN PELAYANAN LALIN BAGIAN


& KEAMANAN KETERTIBAN PEMELIHARAAN

KONTRAKTOR PROYEK JALAN DAN JEMBATAN


RUAS TEWAH – KUALA KURUN – SEI HANYU

KONSULTAN
SUPERVISI
Garis Instruksi

Garis Koordinasi
29
4. MANAGEMENT TRAFFIC
TRAFFIC MANAGEMENT
DETAIL A LOKASI PEKERJAAN
100
M

Pekerjaan pada jalur L1


M
100
M
100
M
100

100
M 40 km

M
150
M
150 200 m
M
150 350 m
M 60 KM

150 KURANGI
KECEPATAN
SEKARANG

!
800 m
5. MANAGEMENT TRAFFIC
PLAN PEKERJAAN PADA BAHU LUAR

Sesuai kebutuhan
lapangan 150 m
150 m 150 m 150 m 150 m 100 m 100 m
!

LOKASI PEKERJAAN BAHU JLN. LUAR


MCB

LAJUR-1

LAJUR-2
40Km

!
KURANGI
KECEPATAN
SEKARANG
60Km 200 m

350 m
800 m

 Rambu-rambu :
 Jalan menyempit - Awas ada pekerjaan
 Kurangi Kecepatan - Hati-hati
 Dilarang Mendahului Dll
 Petugas / flagman menggunakan Bendera Merah dan Hijau.
32
6. PERLENGKAPAN& RAMBU-RAMBU
TRAFFIC MANAGEMENT

33
7. Untuk memenuhi Lancar, Aman/Selamat
&Nyaman
1. Jam Kerja, yg dapat menggangu kelancaran lalu
lintas dilaksanakan mulai jam 22.00 wib s/d
04.30 wib
2. Koordinasi dengan PJR & Dinas PU Bina Marga
3. Pemasangan Perambuan sesuai ketentuan
termasuk penggunaan lampu2 & penyediaan
petugas pengatur lalin/flag Man (Armada Safety
yang mobile)
4. Pengamanan Area Kerja, a.l dg MCB, Pagar Seng
5. Kebersihan Lajur Existing
6. Penerangan Area Kerja
7. Pemasangan Spanduk Himbauan
34
8. SYARAT MINIMAL KEPERLUAN PENGATURAN LALU LINTAS

KUANTITAS
JENIS URAIAN UNIT
MINIMAL
Brosur informasi Kertas HVS ½ A4, dua warna Lembar 10.000

Spanduk Kain 1.2 m x 13.0 m Buah 2

Papan nama proyek Alumunium, reflective 3.0 x 4.0 m dengan Buah 2


2 tiang
Rambu Peringatan Alumunium, reflective dia.90 cm, tinggi Buah 52
tiang 90 cm
Kerucut Lalulintas Tinggi 75 cm, reflective, warna orange Buah 40
dan putih
Lampu putar Warna kuning, 35 watt, tiang Buah 4

Concrete Barrier Tinggi 0.82 m, panjang 1.0 m Buah 200

Pagar Sementara Panel seng, rangka besi M 200

Lampu rangkaian Lampu 5 watt setiap 2.0 m, di dalam M 200


selang platik
Generator kecil 5 KVA Buah 1

Radio komunikasi 2 5 watt dengan charger Buah 2


arah
Bendera merah Kain ukuran 1.0 x 0.9 m, tongkat Buah 4
9. SYARAT MINIMAL KEPERLUAN PENGATURAN LALU LINTAS

Perlengkapan:
1. Rambu-rambu :
Kurangi Kecepatan Sekarang
Arah Petunjuk
Dilarang Mendahului
Awas ada pekerjaan
Ada Penyempitan Jalan
Hati-hati
Batas Kecepatan Maksimum 40
km/jam
Batas Kecepatan Maksimum 40
km/jam
2. Petugas / flagman menggunakan
Bendera Merah dan Hijau.
3. Rubber Cone ditempatkan untuk
mengarahkan arah traffic yang
dikendalikan yang dilengkapi
dengan lampu baterai di
dalamnya.
4. Lampu rotary
BAGIAN SISTEM
6 MANAGEMENT K3
6.1 UNDANG-UNDANG N0.13 TH
2000 (TENTANG KETENAGA KERJAAN)

• Pasal 86
 Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral Kesusilaan
c. Perlakuan Sesuai Harkat dan Martabat

• Pasal 87
 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem K3 yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
6.2 TUJUAN PENERAPAN SMK3
• Menempatkan TK sesuai dengan Harkat dan
martabatnya sbg manusia (pasal 27,2,2UUD 45)
• Menciptakan sesuatu sistem manajemen K3 di tempat
kerja
• Meningkatkan komitmen pimpinan perusahaan dalam
melindungi TK
• Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
• Menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan nasional
6.3 MANFAAT SMK3

• Komitmen pimpinan puncak


• Partisipasi semua staff/pekerja
• Terintegrasi dalam sistem manajemenn
perusahaan
• Kemandirian perusahaan
6.4 KEWAJIBAN PENERAPAN SMK3
(PERMENAKER NO. PER 05/MEN/1996 BAB III PASAL 31)

• Seratus orang atau lebih


• Mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau beban produksi
• Dapat mengakibatkan kecelakaan kerja,
peledakan, kebakaran, pencemaran, dan
penyakit akibat kerja
6.5 PENGADAAN SARANA K3
Untuk menghindari kecelakaan , baik pada saat pelaksanaan
pekerjaan survey maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksinya
kontraktor menyediakan fasilitas sarana k3
BAGIAN PEMBONGKARAN
7 ASPAL DAN RIGID
7.1 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
RIGID

PEKERJAAN PEMBONGKARAN RIGID YANG TIDAK


DIPERKENANKAN BERDAMPAK AKAN MERUSAK
NILAI STRUKTUR SEKITARNYA
7.2 PEKERJAAN PENGECORAN 1.Pengecoran Manual
RIGID KEMBALI  Beton hasil Mix Design
 Cek slump

 Kontinyuitas pengiriman
beton
2.Penghamparan
 Vibrator jarak 30 cm per
5 – 10 detik
1
3. Finishing
 Cek kerataan dg street

2 3 4 egde
4. Groover
 Lurus rapi

5. Perawatan Beton
 Curring coumpon
 Geotextile dibasahi
5 6 7
6. Pemotongan setelah 8
– 12 Jam
7. sealent
7.3. PEKERJAAN PENGASPALAN
KEMBALI FLEXIBLE PAVEMENT
Reguest

5 4 3 2 1

Cek : suhu Cek :-suhu 120⁰ - 135⁰ -Cek :- kebersihan lahan


Kecepatan dan Jumlah lintasan - Ketebalan - Kerataan Pola semprot
Kerataan hamparan - Kerataan - curring time
- Kec. hamparan

PERIKSA PERALATAN Cek :- Suhu 135⁰ - 150⁰


1.ASPALT SPRAYER→ KERATAAN POLA SEMPROT - Tiket
2. FINISHER→ KERATAAN SCREET,SENSOR ,PEMANAS, VIBRO
3. TANDEM → BERAT 8 – 10 T, SEPUYER AIR - - keragaman
4. TIRE ROLLER → BERAT 12 – 14T, TEK. RODA , SEPUYER AIR matrial
5. TANDEM FINISHING → BERAT 6 – 8T , SEPUYER AIR
QUALITY ENGINEER

MARULI TUA SILAEN, ST


BAGIAN PEKERJAAN BETON
8 UNTUK RIGID PAVEMENT
1. LINGKUP SOIL DAN MATERIAL
 Raw Material Borrow dan Quarry :Survey
Cadangan; Volume cadangan, Lokasi, Akses,
Exploatasi. Preliminary kualitas.
 Pengujian Material: Uji kekerasan - keawetan,
Analisa Saringan, Specific Bravity &
Absorption dll
 Pembuatan material Olahan : Agregat Base,
Beton, Hot Mix
 Kontrol Kualitas Produksi dan Pelaksanaan
2. MATERIAL BAHAN BETON
 Agregat Halus (pasir) dan Kasar (split).
 Semen ; Type 1, bangunan beton biasa,Type 2
pembetonan masal (panas hidrasi rendah), Type 3
cepat keras, Type 4 panas hydrasi rendah, beton
masal, Type 5 lingkungan sulfat, air laut.
 Admixture : Ritarder, Superplastisiser, Water Reducer,
Air Intrainer dan Accelerator admixture
 Semen Admixture ; Silika fume, Fly Ash.
3. PENGUJIAN MATERIAL LAIN UNTUK
BAHAN OLAHAN BETON

Material untuk beton juga dilakukan pengetesan


air sesuai ketentuan SNI S-04-1989-F : pH air,
suspended solid material, garam sulfat, garam
agresif dan garam clorida Semen : sertificate / uji
kekuatan pasta
4. METODE PEMBUATAN
BAHAN OLAHAN BETON
 Target desain beton : Kekuatan cukup tekan/
tensil, Durable (Awet), ekonomis, Sringkage
dan Expasivitas, Impermiability, Density,
Ketahanan aus. Appearance dan yang plastis ;
workability, tidak bleeding , tidak mudah
segregasi

 Kriteria Desain :Target Strength. Max size dan


Gradasi, Semen minimum, W/C maksimum,
Slump, Pori udara, Setting time.
5. LANGKAH LANGKAH MENDISAIN BETON
NORMAL
 Melakukan pengujian komponen material penyusun.
 Pakai kriteria dan Target sesuai Spesifikasi dan permasalahan
 Inputkan data –data material sepert: Bulk SpGr dan
Absorption, FM dan prosentase masing material yang dipakai
 Pakai semen dan air sesuai kriteria dan Spesifikasi. Kekuatan
beton , lihat grafik hub; W.C dan Kuat tekan, sedang
Workabilitas lihat grafik hub : pemakaian air-slump – ukuran
agregat
6. TRIAL MIX, JMF BETON

 Memastikan stockpile adalah yang diuji


 Mengaplikasikan proporsi campuran sesuai
didesain dan melakukan koreksi kadar air
 Hasil Trial dapat mengcover kendala Setting
time transportasi kemacetan, Workabikitas,
slump, kondisi cuaca dll
 Pengujian dan Evaluasi; DMF  JMF
7. PRODUKSI BETON
 Periksa kesiapan komponen produksi, Peralatan
( BP, Truck Mixer), Material.
 Khusus Material; Agregat, pasir, semen bahan
admixture harus cukup untuk pengecoran kontinyu /
tanpa putus.
 Koordinasi kesiapan dengan lapangan.
 Melakukan routine kontrol sesuai ketentuan.
 Stock Pile harus disiram (Selalu di atas SSD) :
Menjaga workabilitas /antisipasi slump loss dan
menjaga suhu beton.
8. KONTROL RUTIN PRODUKSI BETON
 Pembuatan benda uji produksi : 8 pasang per 100 m3
beton yang diproduksi , untuk 7 dan 28 hari, atau ± 1
buah/mixer dan minimal 4 buah perpengecoran.
Benda uji harus ditambah apabila ada tujuan lain.
 Mutu beton dievaluasi awal pada contoh beton umur
7 hari, bandingkan dengan Target strength / Hasil
Trial. Mutu beton 28 untuk penerimaan / penolakaan
BAGIAN
9 PEKERJAAN ASPAL
UNTUK FLEXIBLE
PAVEMENT
1. ASPHALT CONCRETE ( HOT MIX)
METODE PEMBUATAN BAHAN OLAHAN
 Target Pembuatan Campuran Hotmix: Stabilitas
cukup, Keawetan, Kelenturan, Ketahanan thd
kelelahan, Kemudahan Pelaksanaan, Kekesatan dan
Kekedapan.
 Kriteria Design ; Stabilitas , grading campuran-Max
Size, Void in Mix Marshall, Void in Mix PRD, Flow-
Marshall Quotient
2. PROSEDUR PEMBUATAN CAMPURAN
HOTMIX
 Sampling dan pengujian material: Agregat: analisa saringan
agregat dari Hot Bin, SpGr dan Penyerapan .
 Material untuk aspal : dilakukan uji penetrasi, speciific gravity,
ductility, titik lembek, solubility CCl4 dan kadar parafine.
 Buat gradasi kombinasi agregat hot bin ; curva pd titik kontrol,
tidak berhimpit garis fuller, tdk memotong retricted zone,
memotong grs fuller hanya sekali (lewat No 4-No 8).
 Hitung Bulk SpGr gabungan, juga absorption.
 Pembuatan briket campuran agregat aspal, dengan variasi %
aspal.
 Macam briket: Briket Marshall 5 varies, Briket PRD 3 varies.
 Lakukan uji SpGr GMM sekitar optimum.
 Lakukan analisa Void: VMA, VFB dan VIM
 Lakukan uji Marshall.
 Buat grafik hubungan antara: Density, Stabilitas Marshall,
VMA, FVB,VIM. Flow.
 Buat barchart karekteristik di atas, ambil yang optimum  Pilih
yang ideal (sesuai kriteria)
 Lakukan Trial Batch, Trial Paving. DMF  JMF  Produksi
Hotmix.
3. PERSYARATAN CAMPURAN LALU LINTAS
BERAT
 ACWC : Max Size 19 mm,Aspal terapsorpsi ≤ 1.2 %,
Bit Thckness 8 μ, VMA ≥15 %, VFB ≥ 65 %, VIM
3.5-5.5 % (ideal 4.3-4.7%), VIM PRD ≥ 2.5 %,
Stabilitas Marshal ≥ 1000 kg(ideal 1300-1400 Kg),
M. Quotient ≥ 2.5 Kg/mm*)
 ACBC : Max Size 25mm,Aspal terapsorpsi ≤ 1.2 %,
Bit Thckness 8 μ, VMA ≥14 %, VFB ≥ 63 %, VIM 4-
6% (ideal 4.3-4.7%), VIM PRD ≥ 2.5 %, Stabilitas
Marshal ≥ 1000 kg(ideal 1300-1400 Kg), M. Quotient
≥ 2.5 kg/mm *). *)ideal 4.0 -4.5 kg/mm)
4. BAGAN ALIR PERENCANAAN CAMPURAN DENGAN
PENDEKATAN KEPADATAN MUTLAK
PEMILIHAN GRADASI AGREGAT
CAMPURAN ATAU PENYESUAIAN
GRADASI

Buat Benda Uji dgn Perkiraan K.Asp Pb = 0,035 (%CA) + 0,045(%FA)+0,18(%FF) +


Konstanta, Marshall. 2x75 Tumb (SNI 04-2489-1933) Tidak

Persyaratan VMA, VFA,


Ms,Mo MF

Tentukan Kadar Aspal (KA) pada


VIM = 6% Tidak

Buat 1 Benda Uji pada KA(VIM 6%) dan 2 pada KA(VIM 6%) + 0,5% masing-masing min. 2 buah,
padatkan sampai mencapai Kepadatan Mutlak (BS 598, Part 104)

Kepadatan Mutlak
VIMRD ≥ Persyaratan Campuran

Ya

STOP
Gradasi agregat campuran
memotong kurva Fuller

100
90
80 Gradasi Agregat
70
60 Kurva Fuller
Prosen Lolos (%)

50
40
30
20
Daerah TerLarang
10
0
0,075 0,3 0,6 1,18 2,36 4,75 9,5 12,7 19,0
Ukuran Saringan (mm)
Contoh gradasi campuran agregat berada diatas kurva Fuller

100
90
80 Gradasi Agregat
70
Prosen Lolos (%)

60 Kurva Fuller
50
40
30
20
10 Daerah TerLarang
0
0,075 0,3 0,6 1,18 2,36 4,75 9,5 12,7 19,0
Ukuran Saringan (mm)
CURVE MARSHALL
Rentang kadar aspal yang memenuhi
Sifat-sifat campuran
Spesifikasi
4 5 6 7 8

Kepadatan (gr/cc)
Rongga diantara Agrgat (%)
(VMA)
Rongga terisi aspal (%)
(VFB)
Rongga dalam campuran (%)
(VIM Marshall)
Rongga dalam campuran (%)
pada kepadatan mutlak
Rentang
Stabilitas (kg) yang
memenuhi
Kelelehan (mm) parameter
Campuran
Beraspal
Hasil bagi Marshall (kg/mm)

Kadar aspal Rencana


5, SIFAT-SIFAT CAMPURAN
MARSHALL PROPERTY
   

PROPERTIES TEST RESULT SPECIFICATION

Marshall Stability   Kg  1697     Min 900  

Marshall Quotient   Kg/mm  507.6     Min 250  

Flow       mm  3.34     2 - 4  

Air Void     %  5.18     3.5 - 5.5  

Void Filled     %  67.81     Min 65  

Void Mineral Aggregate   %  16.09     Min. 15  

Void Refusal ( P.R.D )   %  3.34     Min. 2.5  

Absorption     %  0.848     Max. 1.2  

Retained Strength Index   %  87.10     Min. 80  


6. KONTROL PRODUKSI RUTIN
TEMPERATUR
 Temperatur produksi batas absolut antara 135
oC dan 155 oC
 Temperatur penghamparan antara 120 oC dan
140 oC (temperatur pada alat penghampar
dibawah 120 oC--> dibuang)
 Penggilasan Awal135 oC – 110 oC

Penggilasan Sekunder 95 oC – 120 oC


Penggilasan sampai merata85 oC – 70 oC
7. PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN
DILAPANGAN
 Suhu di AMP dan suhu saat sampai di lapangan, setiap batch dan
pengiriman
 Gradasi dan kadar aspal 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
 Kepadatan, stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, VIM pada
75 tumbukan, 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
 VIM PRD, setiap 3000 ton
 Nilai ketidakrataan NASRA < 4m/km
 Kekesatan > 0.33 Mu meter
 Core: 2 benda uji per cross section & 6 benda uji per 200 meter
EXPANTION
JOINT EXPANTION JOINT
MELINTANG

EXPANTION JOINT
MEMANJANG
KERUSAKAN
PADA EXPANTION
JOINT

KONDISI EXISTING
JEMBATAN
TAHAP 4 Posisi Agregat
Lapis I
setelah dipadatkan
4. Masukkan agregat panas dengan
Permukaan ukuran singgle size pada binder super
2 cm
perkerasan
Jalan
joint yang sudah dituang sebelumnya
Celah kemudian dipadatkan dengan stamper
Plat Besi ( lapis 1)
Posisi Premix
TAHAP 5 setelah dipadatkan
5. Masukkan campuran batu
dengan binder panas (lapis 2)
Lapis II
kemudian tuangkan binder diatas
Permukaan campuran tersebut lalu padatkan
Lapis I
perkerasan
Jalan
dengan stamper
Celah

Plat Besi

Pemasangan membran
TAHAP 6 dengan Binder Super 6. Masukkan Pemasangan membran
Joint
dengan super joint diatas lapis 2
sampai benar-benar rata/level
Lapis II
Permukaan
dengan permukaan jalan.
Lapis I perkerasan
Jalan
Cela
h
Plat Besi
..:: TERIMA KASIH ::..

Anda mungkin juga menyukai