Anda di halaman 1dari 88

RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM

KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 1 U M U M

1. Ringkasan Pekerjaan
2 . Mobilisasi
3 . Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
4 . Fasilitas dan Pelayanan Pengujian
5 . Transportasi dan Penanganannya
6 . Pembayaran Sertifikat Bulanan
7 . Pembayaran Sementara (Provisional Sums)
8 . Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
9 . Kajian Teknis Lapangan
10 . Standar Rujukan
11. Bahan dan Penyimpanan
12 . Jadwal Pelaksanaan
13. Prosedur Perintah Perubahan
14. Penutupan Kontrak
15. Dokumen Rekaman Kegiatan
16. Pekerjaan Pembersihan
17. Pengamanan Lingkungan Hidup
18. Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang Ada
19. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
20. Pengujian Pengeboran
21. Manajemen Mutu

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 2 PEK . DRAINASE


2.1 Selokan dan Saluran Air - Elevasi galian dasar maximal berbeda 3 cm - Penggalian, penimbunan dan
pemangkasan seperlunya agar sesuai
dgn kelandaian yg ada digambar dan
- Alinyemen selokan dan profil melintang memenuhi profil jenis selokan
maximal bergerser 5 cm
- Pelapisan selokan pas. Batu dgn
mortar sesuai seksi 2.2

- Seluruh bahan hasil galian harus


dibuang dan diratakan

2.2 Pas. Batu dengan Mortar - Bahan / Material, - Tebal landasan adukan semen ≥3 cm - Pemeriksaan / pengujian
* Batu alam atau sumber bahan yang Material
tdk terbelah, utuh, keras awet, padat, - Pekerjaan hrs dimulai dari dasar
thn thp udara &air lereng menuju ke atas
* Tertahan ayakan 10cm - Job Mix Formula
- Lereng yang yg bersebelahan dng
- Permukaan rata" saluran dari pas. batu dng bahu jalan harus di pangkas dan - Kondisi Peralatan Campuran
mortar tdk boleh berbeda > 3 cm dari dirapikan untuk memperoleh bidang
permukaan lantai saluran dan juga yg datar dan rapat dng pas. batu - Proposi Campuran
Tidak bergeser > 5 cm dari penampang dengan mortar
melintang

- Tebal minimum pas. batu dengan mortar


20 cm

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

2.3 Gorong-gorong dan Drainase - Bahan yg digunakan : Beton, baja tulangan, - Pipa beton harus dipasang dng hati"
Beton gorong" pipa beton betulang, gorong" pipa lidah sambungan diletakkan dibagian
logam gelombang, pas. batu dng mortar, hilir dan dimasukkan sepenuhnya
adukan (untuk sambungan), filler, timbunan ke alur sambungan sesuai dng
kelandaiannya
- Gorong" pipa beton bertulang harus
mempunyai mutu beton K350 (fc' 30 Mpa) - Bagian bawah alur sambungan harus
di beri adukan yg cukup
- Gorong" pipa logam gelombang terbuat dr
baja yg digalvanisir - Penimbunan kembali menggunakan
timbunan pilihan

2.4 Drainase Porous - Bahan porous harus keras, awet dan bersih - Bahan porous dipadakan berlapis - Uji kepadatan
dengan ketebalan < 15 cm sampai
- Timbunan berbutir utk drainase porous tdk mencapai kepadatan diatas 95% dari - Uji Gradasi basah
boleh berbeda > 2 cm kepadatan kering maksimum
- Uji Batas Cair
- Elevasi dan kelandaian akhir untuk bahan - Tebal bahan landasan untuk pipa tdk
landasan pipa tdk boleh berbeda > 1 cm boleh < 10 % dari diameter pipa - Uji Batas Plastis

- Cela antara lidah dan alur sambungan pipa - Lubang sulingan hrs di buat mendatar
berlubang banyak pada waktu dipasang dng interval masing" untuk horisoltal
harus 5 mm (maks) dan vertikal tidak lebih dari 2 m dan
1m
- Kemiringan lereng drainase dng memakai
pipa berlubang banyak minimum 1 : 1000

- Kemiringan permukaan pondasi utk


penimbunan kembali bahan porous

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

minimum harus 1 : 200

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 3 PEKERJAAN TANAH


GALIAN
1 . Galian Biasa Tanah biasa (dari berbagai jenis Tanah) Dapat dilakukan dengan manual , - Elevasi Desain formasi
umumnya menggunakan peralatan badan Jalan .
Buldozer,excavator dan Greader . - Field Density Test ( kepadatan)
(bilamana sebagai Sub Grade)

2. Galian Batu Lunak Tidak dpt dilakukan dengan excavator bucket Dilakukan dgn menggunakan - Elevasi Desain formasi
biasa, namun tidak memerlukan pemboan excavator yg dilengkapi dgn kuku baja badan Jalan .
(drilling) atau peledakan khusus (steel tines)

3 . Galian Batu - Bongkahan Batu dengan dimensi > 1 m3 - Dapat dilakukan : - Elevasi Desain formasi
- Tidak dapat dibongkar dengan (Ripper ) Dengan Pengeboran badan Jalan .
tunggal yang ditarik dengan Traktor berat Peledakan ( Dinamit )
15 ton dan tenaga kuda 180 PK
( tenaga kuda )

4 . Galian Struktur - Batas pekerjaan ditunjukkan dalam detail - Umumnya dilakukan dengan - Elevasi Desain Strukture
Design atau gambar kerja untuk struktur manual atau dengan alat bantu

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

5 . Galian Struktur Terbatas - lantai beton pondasi jembatan, tmbok - Umumnya dilakukan dengan - Elevasi Desain Strukture
penahan tanah beton, & struktur beton manual atau dengan alat bantu
pemikul beban lainnya

6 . Galian Perkerasan Beton - Galian pd perkerasan beton dan Dapat dilakukan dengan manual , - Elevasi Desain Strukture
pembuangannya yg batas pekerjaannya umumnya menggunakan peralatan
ditunjukkan dalam detail/ gmbr kerja Excavator

7 . Galian Perkerasan Beraspal - Galian pd perkerasan aspal lama dan Dapat dilakukan dengan manual , - Elevasi Desain formasi
pembuangannya yg batas pekerjaannya umumnya menggunakan peralatan badan Jalan .
ditunjukkan dalam detail/ gmbr kerja Ripper, Buldozer, excavator dan
Greader .

8 . Galian Perkerasan Berbutir - Galian pd perkerasan berbutir lama dan Dapat dilakukan dengan manual , - Elevasi Desain formasi
pembuangannya yg batas pekerjaannya umumnya menggunakan peralatan badan Jalan .
ditunjukkan dalam detail/ gmbr kerja Buldozer, excavator dan Greader.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

3.2 TIMBUNAN
1 . Timbunan Biasa - Tidak memiliki plastisitas tinggi atau - Systim pemadatan dilakukan - Elevasi Desain Sub Grade
tidak termasuk dalam klasifikasi tanah dengan cara lapis demi lapis - Job Mix Formula Material
A-7-6 SNI-03-6797-2002 dan tebal lapisan 30 cm maks - Pengujian Material / 1000 m3
- Nilai CBR ≥ 6 % (> tnh dasar) * Analisa ayakan = 1 X
- Nilai PI / %Clay maks 1,25 - Alat pemadat, Roller * Indeks Plastis = 1 X
Seafood Roller , Tandem roller * Pemadatan = 1X
* CBR = 1X
- Pembentukan formasi badan - Field Density Test( Sand Cone )
Jalan ( Sub Grade ) dgn Greader interval jarak 100 m panjang

2 . Timbunan Pilihan - Niliai CBR ≥ 10 % - Systim pemadatan dilakukan - Elevasi Desain Sub Grade
- Indeks Platisitas maks = 6 % Maksimum dengan cara lapis demi lapis - Job Mix Formula Material
- Kepadatan (Field Density ) : dan tebal lapisan 30 cm maks - Pengujian Material / 1000 m3
* 100 % u / tebal lapisan s/d 30 cm * Analisa ayakan = 1 X
* 95 % u / tebal Lapisan berikutnya > 30 cm - Alat pemadat, Roller * Indeks Plastis = 1 X
Seafood Roller , Tandem roller * Pemadatan = 1X
* CBR = 1X
- Pembentukan formasi badan - Field Density Test( Sand Cone )
Jalan ( Sub Grade ) dgn Greader interval jarak 100 m panjang

3 . Timbunan Pilihan Berbutir - Diatas tanah lunak dgn CBR < 2% - Systim pemadatan dilakukan - Elevasi Desain Sub Grade
- Indeks Platisitas = 6 % Maksimum dengan cara lapis demi lapis - Job Mix Formula Material
- Kepadatan (Field Density ) : dan tebal lapisan 30 cm maks - Pengujian Material / 1000 m3
* 100 % U / tebal lapisan < 30 cm * Analisa ayakan = 1 X
* 95 % u / tebal Lapisan berikutnya > 30 cm - Alat pemadat, Roller * Indeks Plastis = 1 X
Seafood Roller , Tandem roller * Pemadatan = 1X
* CBR = 1X
- Pembentukan formasi badan - Field Density Test( Sand Cone )
Jalan ( Sub Grade ) dgn Greader interval jarak 100 m panjang

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 4 PELEBARAN PERKERASAN


DAN BAHU JALAN

4.1 PELEBARAN PERKERASAN - Lebar pelebaran harus sesuai dengan - Sebelum dihampar lapis resap - Elevasi Desain dan tebal lapisan
gmbr rancangan pengikat harus disemporotkan pada
lapis pondasi yg sudah disiapkan - Field Density Test ,
- Pelebaran praktis minimim ; Lebar interval jarak 50 m panjang
pelebaran perkerasan permukaan - Lapis perekat harus disemprot pada
dan perkerasan pondasi agregat 1,2 m permukaan vertikal dari tepi - Pengujian Material / 500 m3
perkerasan lama * Indeks Plastis = 5 X
* Gradasi Campuran = 5 X
- Pemadatan menggunakan alat * Compaction = 1 X
pemadat mekanis atau alat
pemadat bergerak bolak-balik

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

4.2 BAHU JALAN - Bahu jalan dengan laburan aspal tidak - Sebelum dihampar lapis resap - Elevasi Desain dan tebal lapisan
boleh > -1,0 cm di bawah atau diatas pengikat harus disemporotkan pada
elevasi rancangan lapis pondasi yg sudah disiapkan - Field Density Test ,
interval jarak 50 m panjang
- Bahu jalan dengan semen tanah tidak - Lapis perekat harus disemprot pada
boleh berbeda > 10% dari elevasi rancangan permukaan vertikal dari tepi - Pengujian Material / 500 m3
perkerasan lama * Indeks Plastis = 5 X
- Bahu jalan tanpa laburan aspal tidak * Gradasi Campuran = 5 X
boleh > 1,5 cm di bawah atau - Pemadatan menggunakan alat * Compaction = 1 X
diatas elevasi rancangan pemadat mekanis atau alat
pemadat bergerak bolak-balik
- Permukaan akhir bahu jalan tidak boleh
lebih tinggi atau lebih rendah dari
1,0 cm thp tepi jalur lalu lintas

- Lereng melintang tidak boleh bervariasi


> 1,0 % dari lereng melintang rancangan

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 5 PERKERASAN BERBUTIR


5.1 LAPIS PONDASI AGGREGAT - Aggregate Kasar tertahan ayakan 4,75mm - Tebal Pemadatan : - Elevasi Desain dan tebal lapisan
1 . LPA Kelas (A) 100 % batu-belah, dan paling sedikit mem- * Tebal minimum = 2 x tebal -
punyai satu bidang pecah . maksimum size Aggregate.
* Tebal maksimum = 20 cm - Field Density Test
- Memenuhi Gradasi Campuran, Sand Cone dengan interval jarak
( lihat Tabel 5.1.2 ) Spesifikasi - Jenis alat pemadat : masing-masing maks 200 m
mximum size 37,5 mm * Vibro Roller
- Sifat-sifat Aggregate : * Tandem atau Tire Roller - Job Mix Formula
* Abrasi Test maksimum = 40 % - Pengujian Material / 1000 m3
* Indeks Plastis = 0 - 6 - Kadar Air Pemadatan : * Indeks Plastis = 5 X
* PI x Lolos no . 200, maks = 25 3% dibawah OMC atau * Gradasi Campuran = 5 X
* Batas Cair , maksimum = 25 1 % ditas OMC * Compaction = 1 X
* Bagian yang lunak, maks = 5 % * CBR = 1X
* C B R minimum = 90 % - Pemadatan dilaksanakan dari
- Kepadatan lapangan tepi dan bergerak kearah
Field Density Test = 100 % minimum sumbu jalan - Stock Pile dari masing-masing
praksi material harus terpisah,
- Pemadatan bagian super elevasi tidak boleh bercampur .
dimulai dari bagian sisi yang
rendah bergerak menuju sisi
bagian yang lebih tinggi .

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

2 . LPA Kelas (B) - Memenuhi Gradasi Campuran, - Jenis alat pemadat : - Elevasi Desain dan tebal lapisan
( lihat Tabel 5.1.2 ) Spesifikasi * Vibro Roller
mximum size 50 mm * Tandem atau Tire Roller - Field Density Test
Sand Cone dengan interval jarak
- Sifat-sifat Aggregate : - Kadar Air Pemadatan : masing-masing maks 200 m
* Abrasi Test maksimum = 40 % 3% dibawah OMC atau
* Indeks Plastis = 6 - 12 1 % ditas OMC - Job Mix Formula
* Batas Cair , maksimum = 35
* Bagian yang lunak, maks =5% - Pemadatan dilaksanakan dari - Pengujian Material / 1000 m3
* C B R minimum = 60 % tepi dan bergerak kearah * Indeks Plastis = 5 X
sumbu jalan * Gradasi Campuran = 5 X
- Kepadatan lapangan * Compaction = 1 X
Field Density Tset = 100 % minimum - Pemadatan bagian super elevasi * CBR = 1X
dimulai dari bagian sisi yang
- Aggregate Kasar tertahan ayakan 4,75mm rendah bergerak menuju sisi - Stock Pile dari masing-masing
60 % batu-belah, dan paling sedikit mem- bagian yang lebih tinggi . praksi material harus terpisah,
punyai satu bidang pecah . tidak boleh bercampur .

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

3 . LPA Kelas (S) - Memenuhi Gradasi Campuran, - Jenis alat pemadat : - Elevasi Desain dan tebal lapisan
( lihat Tabel 5.1.2 ) Spesifikasi * Vibro Roller
mximum size 37.5 mm * Tandem atau Tire Roller - Field Density Test
Sand Cone dengan interval jarak
- Sifat-sifat Aggregate : - Kadar Air Pemadatan : masing-masing maks 200 m
* Abrasi Test maksimum = 40 % 3% dibawah OMC atau
* Indeks Plastis = 4 - 15 1 % ditas OMC - Job Mix Formula
* Batas Cair , maksimum = 35
* Bagian yang lunak, maks =5% - Pemadatan dilaksanakan dari - Pengujian Material / 1000 m3
* C B R minimum = 50 % tepi dan bergerak kearah * Indeks Plastis = 5 X
sumbu jalan * Gradasi Campuran = 5 X
- Kepadatan lapangan * Compaction = 1 X
Field Density Tset = 100 % minimum - Pemadatan bagian super elevasi * CBR = 1X
dimulai dari bagian sisi yang
rendah bergerak menuju sisi - Stock Pile dari masing-masing
bagian yang lebih tinggi . praksi material harus terpisah,
tidak boleh bercampur .

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

5.4 LAPIS PONDASI SEMEN


TANAH - Semen: Portland Cement type I (SNI 15-2049-2004 - Sebelum penambahan Semen - Elevasi Desain dan ketebalan
Tanah dihaluskan dulu, kecuali
- Air: Air tawar bebas dari endapan dan partikel batuan atau krikil, - Field Density Test ,
larutan atau bahan suspensi yang mungkin sehingga memenuhi ketentuan interval jarak 200 m panjang
dapat merusak mutu . 100 % lolos ayakan 25 mm
75 % lolos ayakan no.4 - Job Mix Formula
- Tanah,
* Indeks Plastis Rendah ( Jenis laterit ) - Setelah tercampur merata, pe - - Pengujian Material ,
* Lolos ayakan no.200 < 50 % (ayakan scr basah nambahan air seperlunya me- dengan interval jarak 500 m :
* Max Size # 3" ( 75 mm ) nyamai Kadar Air Optimum dan UCS = 1 X
* PH Campuran setelah 1 jam > 12.2 batas atasnya harus 2% dari kadar CBR = 1 X
air optimum DCP pada lokasi pengam-
- Rentan Kadar Cement 3 - 8 % dari bilan sampel .
berat tanah asli (kering oven) - Proses campuaran semen sam-
pai dengan pemadatan selesai
- Sifat-sifat Campuran : dalam waktu 60 menit .
* UCS Minimum = 20 kg/cm2
Target = 24 Kg/cm2
Maks = 35 Kg/cm2 - Tanah Dasar ( Sub Grade )
Nilai CBR = 6 % minimum .
* CBR Minimum = 100 %
Target = 120 %
Maks = 200 %

- Field Density Test , Minimum = 97 %

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 6 A. PERKERASAN ASPAL


6.1 1 . Lapis Resap Pengikat - diencerkan dengan minyak tanah 80 pph s/d 85 pph, - Sebelum Prime Coat , permukaan - Sertifikasi aspal dari pabrik
( Prime Coat ) Equivalent dengan viskositas aspal cair hasil kilang lapisan Base harus kering dan
jenis (MC - 30) / Penetrasi 80/100 atau 60/70 bersih dari bahan organik , - Job Mix Formula
dengan alat Air Compressor
- Rentan takaran pemakaian : - Standart takaran l/m2
0,4 - 1,3 l/m2 pada permukaan LPA - Tidak boleh dilaksanakan saat angin Evaluasi hasil percobaan .
kencang, hujan atau mau hujan

2 . Lapis Perekat - Rentan takaran pemakaian : - Jenis Alat ,


( Tack Coat ) Asphalt Distributor atau
Hand Sprayer Asphalt

- Lapisan berikutnya di hampar


setelah bahan resap pengikat
telah sepenuhnya meresap ke
dalam lapis atas pondasi, dan
berumur 2 hari minimum, dan
maksimum 14 hari .

- diencerkan dengan minyak tanah 25 pph s/d 30 pph , - Temperatur Penyemprotan :


aspal pen.60/70 atau pen.80/100memenuhi AASHTO M20

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.2 B. LABURAN ASPAL


1 . SATU LAPIS ( BURTU ) - Butiran Aggregate harus bersih dan keras - Peralatan , - Job Mix Formula
2 . DUA LAPIS ( BURDA ) batu pecah dari bahan yang awet . Asphalt Ditributor, mempunyai - Menguji mutu bahan
mesin penggerak sendiri menurut ketentuan Aggregate
- Abrasi , maksimum = 30 % lihat Tabel 6.2.2(1).(b) Spesifikasi
- Kelekatan aspal,minimum = 95 % Dump Truck Aggregate Sprayding
- Persentase kerikil pecah yang tertahan - Minimal satu (1) kali pengujian
ayakan 4,74mm mempunyai dua bidang - Pemadatan dengan Tire Roller untuk 75 m3 Aggregate
pecah minimum = 90 %
- Penyemprotan bahan aspal harus
- Gradasi Aggregate , lihat Tabel 6.2.2(2) merata pada semua titik .
* Untuk permukaan aspal lama
- Pemakaian bahan, lihat Tabel 6.2.2(3) harus dibersihkan dari semua
kotoran dengan alat Air Comp .

* Untuk permukaan tidak ber Aspal


Harus di Prime Coat dulu, ke -
mudian dibersihkan .

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.3 CAMPURAN ASPAL PANAS


1 . Latasir ( Sand Sheet ) - Grade yang digunakan : - Digunakan untuk lalulintas ringan - Job Mix Formula
HRSS Klass ( A ) - Tebal lapisanSS-A = Min. 1,5 cm
HRSS Klass ( B ) - Tebal lapisanSS-B = Min 2 cm - Tidak boleh digunakan lapis tebal - Kepadatan Lapangan > 98 %
pada lalulintas berat, (karena keta
Combined Grade Campuran : -hanan rendah) terhadap alur - Core Drill dilaksanakan dengan
Ayakan no : HRSS- (A) HRSS-(B) ( rutting ) interval jarak 200 m maks
- Semua campuran beraspal
harus mengandung bahan 19 mm 100 100 - Gunakan Pasir yang mempunyai - Gradasi Hot Bin / 250 m3 = 2 X
pengisi yang di tambahkan 9,5 mm 90 - 100 - angularitas yang lebih besar agar
tidak kurang dari 1 % 2,36 mm - 75 - 100 dapat memberikan campuran yang - Sand Equivalent /250 m3 = 1 X
0,075 mm 10 - 15 8 - 13 lebih kuat dan lebih tahan
terhadap deformasi . - Marshall /200 ton Hot Mix = 2 X
- Kuantitas pemakaian - Karakteristik Campuran :
additive anti striping dalam * Penyerapan kadar aspal = 2 % maks MANUAL CAMPURAN : - Extraction/200 ton Hot mix = 2 X
rentang 0,2 % - 0,4 % * Rongga dlm aggt (VMA) = 20 % min 1. Menghitung Kadar Aspal ( Pb )
terhadap berat aspal. Anti
* Stabilitas Marchall = 200kg min Pb = '0,035 CA + 0,045FA +
striping harus digunakan
untuk semua jenis aspal. * Kelelehan = 2 - 3 0,18 F + k Jika Campuran dengan Manual :
* Marshall Quotient = 80 kg/mm Dengan asumsi gradasi Spec : 1 . Bak campuran dari metal
* Kadar Aspal = sebesar yang - CA = 15 % ; FA = 70 % ; F = 13 % 2 . Alat pengaduk manual
yang diperlukan dan k = 2 % 3 . Alat (takaran) perbandingan
* Rongga dlm camp.(VOLDS) = 3 - 6 % Maka : Volume Campuran .
* Rongga terisi aspal (VFA) = 75 % Kadar Aspal Pb = 8,05 % 4 . Alat pengukur temperatur
- Ketentuan Kepadatan :
* Untuk Lataston (HRS) > 97 % 2. Perhitungan Proporsi Campuran Penghamparan dengan Manual :
* Untuk semua Asumsi : 1 . Kereta sorong angkat hot Mix
Campuran aspal > 98 % BSG = 2,0 ton/m3 2 . Skope, Garu dan alat perata
Bilamana benda uji inti dari lapisan beraspal BD Aspal = 1,036 kg/liter 3 . Buat Mal ditepi mengatur
dalam satu segmen tidak memenuhi persyaratan BD pasir lepas = 1,533 kg/liter Ketebalan dan kerataan
tebal atau kepadatan, maka panjang yang tidak Maka : 4 . Buat garis tepi atau pakai tali
memenuhi syarat harus dibongkar atau dilapis
Perbandingan campuran Panas : untuk mengatur garis tepi agar
kembali dengan tebal nominal minimum yang di
syaratkan Aspal = 4 liter tidak berkelok-kelok .
Pasir = 24 liter 5 . Alat pemadat Tandem Roller
lintasan pemadatan cukup

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

2 . Lataston ( HRS ) - Max Size ( 19 mm ) - Ketentuan Viskositas/suhu Campuran - Job Mix Formula
HRS - WC - Tebal minimum HRS-WC = 3,0 cm PA.S Suhu * Combined Grade
HRS - Base - Tebal minimum HRS-BASE = 3,5 cm * AMP 0.2 155±1 Material Cold Bin
* Finisher 0,2 - 1,0 130 - 150 * Combined Grade
- Aggregate Kasar tertahan ayakan no. 8 * Pem. pertama 1-2 125 - 145 Aggregate Hot - Bin
harus batu pecah dan kekuatan sbb : * Pem. Kedua 2 - 20 100 - 125
* Soundness Test = 12 % maks * Pem. Akhir < 20 > 95 - Pengujian Material ,
- Semua campuran beraspal
harus mengandung bahan * Abration Test = 40 % maks * Abrasi / 5000 m3 = 1 X
pengisi yang di tambahkan * Kelekatan = 95 % Minimum - Temperature Aggregate, * Gradasi / 1000 m3 = 1 X
tidak kurang dari 1 % * Kepipihan = 10 % maks tidak melampaui 10 C diatas tem- * Gradasi Aggregate Hot Bin
peratur aspal . 250 m3 = 1 X
- Aggregate Halus lolos ayakan no.8 , * Sand Equivalent
- Kuantitas pemakaian boleh menggunakan Pasir maks = 15 % - Kalibrasi bukaan pintu Cold Bin, 250 m3 = 1 X
additive anti striping dalam berdasarkan komposisi campuran
rentang 0,2 % - 0,4 % Gradasi Campuran : praksi material ( Combined Grade ) - Produksi Hit Mix / 200 ton
terhadap berat aspal. Anti
Ayakan no HRS-WC HRS-Base menetralisir over flow di AMP . * Marshall Test = 2 X
striping harus digunakan
untuk semua jenis aspal. * Extraction Test = 2 X
3/4 ( 19 mm ) 100 100 - Kalibrasi Timbangan ,
1/2 ( 13 mm ) 90 - 100 90 - 100 Tera timbangan( Standart Weigth ) - Kepadatan dan Tebal
3/8 ( 10 mm ) 75 - 85 65 - 90 * Core Drill
No.8 2.36 mm 50 - 72 35 - 55 - Proporsi Campuran- Hot Aggregate interval jarak 200 m panjang
No.30 0,6 mm 35 - 60 15 - 35 dan setting timbangan, berdasarkan Bilamana benda uji inti dari lapisan
No.200 (0,074) 6 - 10 2 - 9 berat (percentase) combined grade beraspal dalam satu segmen tidak
dari Fraksi 2 Material Hot-Bin . memenuhi persyaratan tebal atau
kepadatan, maka panjang yang tidak
- Pen . Grade Asphalt 60/70 yang memenuhi
memenuhi syarat harus dibongkar atau
AASHTO M 20 - Trial Section ,( Uji-coba ) dilapis kembali dengan tebal nominal
Penghamparan dan pemadatan minimum yang di syaratkan
- Ketentuan Sifat-sifat Campuran : untuk memastikan jumlah lintasan
* Absorpsi maks 1,7 alat pemadat serta persentase penu
* Kadar Aspal sesuai JMF runan tebal hamparan terhadap
* VMA min (HRS-WC= 18%, HRS Base 17%) tebal padat , dengan demikian
* Voids Field Asphalt Min = 68 dapat ditentukan tebal hamparan
* Stability Min = 800 kg yang menghasilkan tebal padat
* Kelelehan Min = 3 mm sesuai rencana ( gambar )
* Marshall Quotient Min = 250 kg/mm
* Voids Min = 3% - Peralatan :
* Air Compressor
- Ketentuan Kepadatan : * Finisher
* Untuk Lataston (HRS) > 97 % * Roller / Tandem
* Untuk semua * Tire Roller
Campuran aspal > 98 % * Alat pendukung lainnya

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

CAMPURAN ASPAL PANAS - Ketentuan Viskositas/suhu Campuran - Job Mix Formula


3 . Laston PA.S Suhu * Combined Grade
AC - WC - Max Size (19 mm), tebal lapisan = 4 cm (min) * AMP 0.2 155±1 Material Cold Bin
AC - BC - Max Size (25,4 mm), tebal lapisan = 6 cm (min) * Finisher 0,2 - 1,0 130 - 150 * Combined Grade
AC - Base - Max Size (37,5 mm), tebal lapisan = 7,5 cm (min) * Pem. pertama 1-2 125 - 145 Aggregate Hot - Bin
Aggregate tertahan ayakan no.8 , * Pem. Kedua 2 - 20 100 - 125
harus batu pecah dan kekuatan sbb : * Pem. Akhir < 20 > 95
* Soundness Test = 12 % maks - Pengujian Material ,
* Abration Test = 40 % maks - Temperature Aggregate, * Abrasi / 5000 m3 = 1 X
- Semua campuran beraspal
harus mengandung bahan * Kelekatan = 95 % Minimum tidak melampaui 10 C diatas tem- * Gradasi / 1000 m3 = 1 X
pengisi yang di tambahkan * Kepipihan = 10 % maks * Gradasi Aggregate Hot Bin
tidak kurang dari 1 % - Aggregate Halus lolos ayakan no.8 , - Kalibrasi bukaan pintu Cold Bin, * Sand Equivalent
boleh menggunakan Pasir maks = 15 % berdasarkan komposisi campuran 250 m3 = 1 X
praksi material ( Combined Grade )
- Kuantitas pemakaian Gradasi Campuran : menetralisir over flow di AMP . - Produksi Hit Mix / 200 ton
additive anti striping dalam Ayakan no AC-WC AC -BC AC -Base * Marshall Test = 2 X
rentang 0,2 % - 0,4 % 37,5 mm 100 - Kalibrasi Timbangan , * Extraction Test = 2 X
terhadap berat aspal. Anti
25 mm 100 90 - 100 Tera timbangan( Standart Weigth )
striping harus digunakan
untuk semua jenis aspal. 19 mm 100 90 - 100 73 - 90 - Kepadatan dan Tebal
12,5 mm 90 - 100 71 - 90 55 - 76 - Proporsi Campuran- Hot Aggregate * Core Drill
9,5 mm 72 - 90 58 - 80 45 - 66 dan setting timbangan, berdasarkan interval jarak 200 m panjang
2,36 mm 28 - 39,1 23 - 34,6 19 - 26,8 berat (percentase) combined grade
1,18 mm 19 - 25,6 15 - 22,3 12 - 18,1 Bilamana benda uji inti dari lapisan
0,60 mm 13 - 19,1 10 - 16,7 7 - 13,6 beraspal dalam satu segmen tidak
0,30 mm 9 - 15,5 7 - 13,7 5 - 11,4 memenuhi persyaratan tebal atau
kepadatan, maka panjang yang tidak
0,15 mm 6 - 13 5 - 11 4,5 - 9
memenuhi syarat harus dibongkar
0,075 mm 4 - 10 4 - 8 3 - 7 dari Fraksi 2 Material Hot-Bin . atau dilapis kembali dengan tebal
nominal minimum yang di syaratkan
- Pen . Grade Asphalt 60/70 yang memenuhi - Trial Section ,( Uji-coba )

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


Bilamana benda uji inti dari lapisan
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM beraspal dalam satu segmen tidak
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN memenuhi persyaratan tebal atau
kepadatan, maka panjang yang tidak
memenuhi syarat harus dibongkar
atau dilapis kembali dengan tebal
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN nominalPENGENDALIAN
minimum yang di MUTU
syaratkan

AASHTO M 20 Penghamparan dan pemadatan


untuk memastikan jumlah lintasan
- Ketentuan Sifat-sifat Campuran : alat pemadat serta persentase penu
Absorpsi maks 1,2 1,2 1,2 runan tebal hamparan terhadap
Kadar Aspal Sesuai kebutuhan JMF tebal padat , dengan demikian
VMA 15 14 13 dapat ditentukan tebal hamparan
VFA 65 63 60 yang menghasilkan tebal padat
Stability (min) 800 800 1800 sesuai rencana ( gambar )
Kelelehan (min) 3 3 4.5
M - Q (min) 250 250 300 - Peralatan :
Voids 2 2 2 * Air Compressor
* Finisher
Rongga dlm camp.(VOLDS) = 3 - 5 % * Roller / Tandem
* Tire Roller
- Ketentuan Kepadatan : * Alat pendukung lainnya
* Untuk Lataston > 98 %

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.4 LASBUTAG DAN LATASBUSIR - Campran aspal terdiri dari Agg. Kasar dan - Bila ada permukaan yg lubang, - Job Mix Formula
halus, Asbuton, bahan peremaja lokasi yg rusak hrs digali untuk
membuang bahan yg lepas dan - Analisa Ayakan = 2X
- Material yang digunakan Asbuton lunak
* Kadar Air = 6 % maks - Kadar Air = 2X
* Kadar Aspal rata" = < 15 % - Permukaan perkerasan lama
dibersihkan dan diberikan lapisan - Core Drill
- Kadar aspal harus di tentukan dng metode perekat (tack coat)
Extraksi Reflux - Gradasi Aggregat
Gradasi Bahan Asbuton : - Penghamparan hanya boleh
Ukuran Ayakan dilakukan pada permukaan yg - Stabilitas dan Kelelehan
Persen Berat yg Lolos
ASTM (mm) kering
1/2" 12,7 100 - Marshall Test = 3X
4 4,75 90 - 100 - Penghamparan hrs sesuai dng
30 0,60 35 - 100 garis, ketinggian, dan bentuk - Kadar Aspal
penampang melintang
Gradasi Aggregat Kasar : - Sand Cone = 4X
Ukuran Ayakan - Pemadatan :
Persen Berat yg Lolos
ASTM (mm) Penggilasan campuran terdiri - Pemeriksaan kerataan sesuai
3/4" 12,7 100 dari 3 operasi yg terpisah : dng toleransi permukaan yg
1/2" 4,75 30 - 100 pengilasan awal dan kedua perki- disyaratkan
3/8" 9,5 0 -55 raan waktu mulai setelah peng-
4 4,75 0 - 10 hamparan adalah 1 jam, sedang
200 0,075 0-1 penggilasan akhir dlm waktu
2 minggu
Gradasi Aggregat Halus :
Ukuran Ayakan Persen Berat yg Lolos - Peralatan :
ASTM (mm) Latasbusir A Latasbusir B * Alat pencampuran dpt berupa :
3/8" 9,5 100 100 AMP atau Concrete Mixing Plan
4 4,75 98 - 100 72 - 100 Kapasitas minimal 500 Kg
8 2,36 93 - 100 72 - 100 * Tangki Pencampur
30 0,6 76 - 100 25 - 100 * Roller / Tandem
200 0,075 0-8 0-8 * Tire Roller
* Alat pendukung lainnya
- Sifat - sifat campuran Lasbutag dan Latasbusir
Tabel 6.4.3(2) Spesifikasi

* Dalam keadaan kering


- Kadar air agregat kasar : 2 % (maks)
- Kadar air agregat halus : 3 % (maks)

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI NOVEMBER 2010


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM - Material yang digunakan meliputi : - Penyemprotan Aspal , - Gradasi dan Kuantitas
Aggregate Pokok, Pengunci dan penutup Pen . 60/70 temperature 165 - 175 Aggregate pokok dan pengunci
Kekuatan Aggregate harus memenuhi Pen. 80/100 temperature 155 - 165
syarat : - Penetrasi dan Kuantitas Aspal
* Abrasi = 40 % maks - Prime Coat,diatas permukaan base L/m2 dan temperatur penyepro
* Kelekatan thd Aspal = 95 % min sudah meresap dan kering tan aspal dilapangan .
* Indeks Kepipihan = 25 % maks minimal berumur 2 X 24 Jam
- Dimensi , Tebal dan Lebar
- Gradasi Fraksi Aggregate : 1 .Penghamparan Aggregate Pokok serta persentase kemiringan
Tebal Lapisan dengan jumlah Kg/m2 sesuai permukaan .
7 -10 5-8 4-5 tebal rencana
Agg.Pokok 2- Gunakan Mal ( balok ) untuk - Kerataan permukaan
75 mm 100 mengatur tebal lapisan dibuat sa- hasil pemadatan .
63 mm 90 - 100 100 ma dengan tebal balok, dan me -
50 mm 35 - 70 95 - 100 100 ngatur garis tepi tidak ber kelok2 . - Peralatan penghamparan,
37,5 mm 0 - 15 35 - 70 95 - 100 Asphalt Suprayer
25 mm 0-5 0 - 15 - 3 . Pemadatan, Aggregate Suprayer
19 mm - 0-5 0-5 Selama pemadatan , kerataan
permukaan harus dipelihara
Agg . Pengunci menambah Aggregate pada ba-
25 mm 100 100 100 gian yang cekung dan mengu -
19 mm 95 - 100 95 - 100 95 - 100 rangi pada bagian yang cembung
9,5 mm 0-5 0-5 0-5
Agg . Penutup 4 . Penyemprotan aspal panas
12,7 mm 100 100 100 segera setelah pemadatan
9,5 mm 85 - 100 85 - 100 85 - 100 dilaksanakan .
4,75 mm 10 - 30 10 - 30 10 - 30
2,36 mm 0 - 10 0 - 10 0 - 10 5 . Penghamparan dan pemadatan
Pen . Aspal 60/70 atau 80/100 (AASHTO M20) aggregate pengunci dilakukan

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

segera setelah penyemprotan


Kuantitas Aggregate dan Aspal , aspal selesai
Kg/m2 lihat Tabel 6.6.3 (1) dan 6.6.3 (2) spec
Contoh Lapen Sebagai Lapis Permukaan : - Pemadatan dengan
Tebal = 7 Cm; Aggregate, Aspal / m2 Tandem Roller 6 - 8 Ton
Agregat Pokok Agregat Aspal Agregat minimum 6 lintasan dengan kec.
Pengunci Penutup 3 km/jam
140 kg 25 kg 5,5 Kg 14 Kg
atau :
133 kg 25 kg 6,70 Kg 14 Kg
Tebal = 5 Cm; Aggregate, Aspal / m2
Agregat Pokok Agregat Aspal Agregat
Pengunci Penutup
105 kg 25 kg 3,7 Kg 14 Kg

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN

DIV. 7 7,1 BETON


Struktur - Material - Peralatan Campuran :
* Portland Cement tipe I, II, III, IV, dan V * Pengaduk ( Molen )
* Air bersih, bebas dari minyak, garam, asam, * Vibrator
basa, gula atau organik
* Aggregat - Sebelum Pengecoran Beton
seluruh acuan , tulangan dan
- Ketentuan gradasi aggregat Tabel 7.1.2 (1) Spesifikasi lain yang harus dimasukkan
ke dalam beton(seperti pipa atau
Mutu beton dan penggunaannya : selongsong) harus sudah dipa-
Jenis beton fc' (Mpa) (Kg/cm2) Uraian sang dan diikat kuat supaya tdk
Mutu tinggi ≥ 45 ≥ K500 Beton prategang : tiang bergeser pada saat pengecoran
pancang, gelagar, pelat
beton prategang - Pengecoran Beton harus dilanjut
Mutu sedang 20 ≤ x < 45 K250 ≤ x < K500 Beton bertulang : pelat kan tanpa berhenti sampai dengan
lantai jembatan, gelagar, sambungan konstruksi, yang telah
diafragma, gorong2 disetujui sebelumnya atau sampai
Mutu rendah 15 ≤ x < 20 K175 ≤ x < K250 Beton tak bertulang : pekerjaan selesai .
beton siklop, trotoar,
pas. batu - Beton harus di cor sedemikian
10 ≤ x < 15 K125 ≤ x < K175 Lantai kerja sehingga terhidar dari segregasi
partikel kasar dan halus campuran
- Ketentuan Mutu Aggregat : Halus (Maks) Kasar (Maks)
* Abrasi - 40% - Beton tidak boleh jatuh bebas ke
* Soundness Test 10% (Na); 18% (Mg) 12% (Na); 18% (Mg) dalam cetakan dengan ketinggian
* Clay Lump 3% 2% > 150 cm dan tidak boleh di cor
* Lolos no.200 5% umum; 3% abrasi 1% langsung di dalam air.

- Ketentuan sifat-sifat campuran - Air tidak boleh di alirkan diatas

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN

* Beton yang digunakan harus memenui kelecakan (slump), atau dinaikkan ke permukaan pe-
kekuatan (strength) dan keawetan (durability) kerjaan beton dalam waktu24 jam

* Bila uji beton < 28 hari , kuat beton yang disyaratkan tidak - Pemadatan : Alat Penggetar mekanis
memenuhi ketentuan di larang untuk melakukan pengecoran dari luar harus mapu menghasilkan
lebih lanjut 5000 putaran / menit
Berat effective = 0,25 Kg
* Beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat di lakukan
pembongkaran dan penggantian seluruh beton

- Gradasi Aggregate
lihat Tabel 7.1.2 (1) Spesifikasi

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN

7.3 Baja Tulangan - Baja Tulangan harus baja polos atau berulir - Baja Tulangan diameter ≥ 2 cm harus
dibengkokkan dng mesin pembengkok
Tebal Selimut Beton Minimum untuk Acuan Pemadatan Standar
Kuat Tekan (Mpa) Tebal Selimut Beton Minimum (cm) - Tulangan harus dibersihkan dari
20 3,5 kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak
25 3 percikan adukan atau lapisan lain
30 2.5 yang dapat merusak beton
35 2.5
40 2.5
Tabel. 7.4.2(1) Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan
Tegangan Leleh Karakteristik
Mutu Sebutan
Baja Tulangan (kg/cm2)
U24 Baja Lunak 2,400
U32 Baja Sedang 3,200
U39 Baja Keras 3,900
U48 Baja Keras 4,800

- Kawat pengikat harus memenuhi SNI 07-6401-2000

7.4 Baja Struktur - Baja Struktur adalah bahan struktur jembatan baja seperti rangka - Perakitan unit" harus dilakukan di
dan gelagar baja termasuk komponen baja komposit spt balok, bengkel sebelum dibawah kelapangan
pelat, ring, baut, dll
- Baut harus dimasukkan ke lubang tanpa
adanyanya kerusakan pada uliran
Sifat Mekanis Baja Struktural
Tegangan Putus Tegangan Leleh Peregangan minimum - Kelandaian bidang kontak antara baut
Jenis Baja
Minimum (MPa) Minimum (MPa) (%) dan murtidak boleh melebihi 1 : 20 thd

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN

BJ 34 340 210 22 bidang tegak lurus sumbu baut


BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18 - Permukaan baja harus di cat atau di
BJ 50 500 290 16 galvanis
BJ 55 550 360 13

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


KASAN SPESIFIKASI UMUM
ENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

PENGENDALIAN MUTU

- Job Mix Formula

- Slump Test

- Compressive Strength

- Umur Benda Uji Beton


7 Hari dan 28 Hari

- Benda Uji beton berupa silinder


150 x 300 mm atau kubus
150 x 150 x 150 mm

- Pengujian kuat beton tidak kurang


dari satu pengujian kuat tekan
untuk setiap 60 meter kubik.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


KASAN SPESIFIKASI UMUM
ENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

PENGENDALIAN MUTU

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


KASAN SPESIFIKASI UMUM
ENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

PENGENDALIAN MUTU

- Mutu bahan harus sesuai dng standar


rujukan : SNI 07-1154-1989,
SNI 07-1155-1989

kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak

- Mutu bahan harus sesuai dng standar


rujukan : SNI 07-0722-1989,
SNI 07-3015-1992, SNI 05-3065-1992

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


KASAN SPESIFIKASI UMUM
ENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

PENGENDALIAN MUTU

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

7,8 ADUKAN SEMEN - Bahan / Material, - Seluhruh bahan kecuali air - Pemeriksaan / pengujian
(MORTAR) * Semen yang memenuhi ketentuan harus dicampur , baik dalam Material
SNI 15-2049-2004 kotak yang rapat atau dalam
* Aggregate Halus harus memenuhi alat pencampur yang disetujui , - Job Mix Formula
ketentuan dalam AASHTO M45-89 sampai campuran menunjukkan
* Air , Air tawar dan bersih warna campuran yang merata . - Kondisi Peralatan Campuran
Kemudian air ditambahkan .
- Kuat Tekan minimum = 50 Kg / cm2 (28 hari) - Proposi Campuran
Identik dengan Campuran 1 : 5 - Adukan semen yang tidak di -
Perbandingan Campuran ( Volume ) gunakan dalam 45 menit setelah
Kg liter air ditambah harus dibuang .
(1zak) Semen 50 15
Pasir 115 75 - Permukaan yang akan menerima
Air 9 9 w/c = 60 % adukan semen harus dibersihkan
dan dibasahi sampai merata ,se-
- Kekentalan ( konsistensi ) yang diperlukan belum adukan semen di
tetapi tidak boleh melebihi 70 % dari tempatkan.
berat semen yang digunakan .

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

7,9 PASANGAN BATU - Umumnya digunakan untuk : - Landasan adukan tebal ≥ 3 cm, - Pemeriksaan / pengujian
* Dinding Penahan disiapkan sebelum penempatan Material
* Tembok kepala gorong-gorong masing-masing batu
* Gorong-gorong Pelat - Job Mix Formula
- Batu harus dipasang dengan
- Dimensi Batu , muka yang terpanjang mendatar, - Kondisi Peralatan Campuran
Ukuran batu dalam arah manapun tidak dan muka yang tampak harus di
boleh kurang dari 15 cm (≥ 15 cm) pasang sejajar di muka dinding - Proposi Campuran
dari batu yang terpasang.
- Bentuk Batu,
* Harus lancip atau lonjong - Lubang sulingan D = 50 mm
* Dpt ditempatkan saling mengunci dengan jarak + 2 m dari sumbu
bila dipasang bersama-sama . ke sumbu lainnya .

- Batu , harus bersih , keras dan awet - Timbunan dibelakang deletasi harus
dari bahan drainase porous berbutir
- Adukan pengisi pas. batu kosong harus kasar dengan gradasi menerus .
K175 (fc' 15 Mpa)

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

7,10 PAS. BATU KOSONG & - Umumnya digunakan perlindungan : - Keranjang bronjong hrs dibentangkan dgn - Memeriksa Kualitas material
BRONJONG * Tebing sungai, Lereng Timbunan kuat utk memperoleh bentuk serta posisi sifat-sifat dan batas normali-
lereng galian dan permukaan lainnya yang benar dgn menggunakan bentang sasi ukuran
yang rawan terhdp erosi penarik, sebelum pengisian batu.

- Kawat bronjong hrs baja seng yg memenuhi - Batu dimasukan satu persatu sehingga
SNI 07-6892-2002 kelas I , lapisan galvanis mencapai kepadatan maks dan rongga
minimum 0,26 kg/m2 seminimal mungkin .

Karakteristik kawat bronjong : - Setelah pengisian tepi dari tutup hrs diben-
- Tulangan tepi dia = 4 mm, 6 SWG tangkan dengan batang penarik atau ulir
- Jaringan dia = 3 mm, 8 SWG penarik pada permukaan atas dan diikat
- Pengikat dia = 2.1 mm, 14 SWG
- Kuat Tarik = 4200 Kg/cm2 - Bilamana keranjang dipasang satu
- Perpanjangan = 10% (min) diatas yang lainnya, sambungan vertikal
harus dibuat berselang - seling.
- Anyaman harus merata berbentuk segi
enam dengan tiga lilitan dan lubang
80 X 60 mm dan tidak lepas-lepas .

- Sifat-sifat Batu,
* Abrasi = 40 % maks
* Berat Jenis = 2,3 ton / m3
* Penyerapan Air =4%
* Soundness = 10% maks

- Bentuk Batu,
* Bersudut tajam, berat > 40 kg
* Dimensi minimum 300 mm

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

- Batu harus keras dan awet

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 8 1. PERBAIKAN RETAK DENGAN Lebar retak yang diperbaiki lebih dari 0.15 mm dan Cairan perekat epoksi wajib memiliki
BAHAN EPOKSI Bahan perekat harus mempunyai daya rekat yang maksimum 1 mm sertifikat hasil pengujian dari instansi yang
sangat baik dan dapat merekatkan dengan sempurna berwenang yang menyatakan jenis, grade,
Tidak digunakan untuk struktur yang mengalami kelas yang diusulkan
kebocoran
Bahan perekat harus berpenetrasi sampai ke dalaman
retakan yang paling kecil di dalam struktur yang terjadi Metode pelaksanaan pekerjaan yang
dengan sempurna tanpa adanya penutupan lalu lintas Seluruh elemen harus dibersihkan sesuai ketentuan diusulkan wajib dilengkapi dengan hasil
diatas struktur jembatan sebelum pekerjaan dimulai pengujian (atau sertifikat) beserta jenis
peralatan yang digunakan dan jadwal
pelaksanaannya
Bahan perekat memiliki kekentalan tertentu sesuai Kondisi tempat kerja dan tempat penyimpanan
spesifikasi harus aman terhadap segala gangguan dan diberi
tanda khusus
Tidak boleh mengalami susut pada waktu mengering Sebelum pekerjaan dimulai, harus dilakukan
pengujian tekanan yang ada pada tabung
penyuntik agar sesuai dengan persyaratan
Tahan terhadap air hujan, CO2, asam, bahan kimia
lainnya dan sebagainya Pembersihan permukaan tidak boleh menggunakan yang ada. Dilaksanakan di lokasi pekerjaan
bahan yang bersifat asam atau korosif. atau lokasi lain yang disetujui dan disaksikan
Pembersihan harus dilakukan sedemikian rupa oleh Pengawas Pekerjaan
Bahan perekat harus memenuhi ketentuan ASTM sehingga debu, kotoran akibat pekerjaan
C881/881M-15 atau AASHTO M235M/M235-13 dengan pembersihan tidak masuk ke dalam celah/retak
persyaratan berikut: yang akan mengganggu pelekatan bahan epoksi
Tipe IV Semua bahan epoksi yang terdiri atas 2
• Viscosity campuran komponen dan sesuai dengan spesifikasi ini
2.0 Pa.s
maksimum (25°C) Grade 1 harus dipasok dalam 2 kaleng yang tidak
maks (25°C) Grade 1 Dasar tabung penyuntik (nipple) harus dilekatkan
sedemikian rupa tepat di tengah garis (celah) reaktif. Jumlah yang dipasok harus sesuai
• Gel time, menit, minimum 30 menit dengan proporsi yang disarankan untuk
retakan pada permukaan yang retak dengan
• Bond strength, minimum campuran akhir sesuai petunjuk dari pabrik.
menggunakan bahan penutup (sealant) untuk
2 hari 7.0 Mpa merekatkannya sehingga cairan bahan perekat
14 hari 10.0 MPa dapat masuk ke dalam celah retakan sesuai
• Kuat tekan leleh dengan yang disyaratkan.
Semua bahan epoksi yang diterima di
7 hari > 70 MPa lapangan harus diberi tanda khusus pada
• Modulus kuat tekan, min > 1400 MPa kaleng bahan epoksi (yang terdiri atas 2
komponen yaitu komponen A berisi epoksi
Jarak antar nipple tabung penyuntik tergantung resin/base agent dan komponen B berisi
pada lebar dan dalamnya retakan sehingga jumlah (curing agent /hardener) dan juga untuk
tabung penyuntik dapat seefisien mungkin. Jumlah bahan penutup
Bahan penutup permukaan retak yang akan digunakan serta lokasi tabung penyuntik harus disetujui
harus dapat melekat dengan baik sepanjang celah/retak terlebih dahulu oleh Pengawas Pekerjaan.
pada permukaan beton selama pelaksanaan
penyuntikan dan curing, mempunyai kekuatan untuk BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
menahan tabung penyuntik tetap dalam posisinya dan
mampu mencegah terjadinya kebocoran/rembesan
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Semua bahan yang diterima harus dibuat


laporan sesuai dengan jumlah kaleng bahan
epoksi (base agent dan hardener) dan bahan
Setelah dilakukan pembersihan dan pemasangan penutup serta jumlah tabung penyuntik yang
tabung penyuntik, sepanjang jalur retakan yang ada dilengkapi dengan tanggal kemasan dan
harus ditutup dengan bahan penutup (sealant) tanggal kadaluwarsanya.
selebar 5 cm dan tebal sekitar 3 mm. Setelah jalur
Bahan penutup digunakan untuk menutup bagian luar retakan tertutup semua dengan bahan penutup dan
sepanjang garis retakan agar bahan perekat (epoksi bahan penutup mengeras, maka dapat
resin) tidak dapat mengalir keluar/merembes dari celah dilaksanakan tahap berikut yaitu pemasangan Penerimaan bahan tersebut harus dilengkapi
retak yang tidak tertutup oleh tabung penyuntik. tabung penyuntik sampai melekat dengan baik. dokumen keaslian produk dari pabrik
Tahapan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh pembuat berupa jaminan pabrik sesuai
Pengawas Pekerjaan dengan jenis bahan yang akan digunakan
serta tanggal kadaluwarsa untuk bahan
Persyaratan pengujian bahan penutup (sealant) untuk
epoksi (base agent dan hardener) dan
dapat menahan bahan epoksi keluar dari retakan Setelah tabung penyuntik terpasang, maka sealant.
adalah: dilakukan pencampuran bahan epoksi yang terdiri
■ Berat Jenis 1,70 ± 0,10 atas 2 komponen sesuai dengan petunjuk dari
■ Kekuatan lentur > 40 MPa pabrik pembuatnya. Semua tabung penyuntik yang telah
■ Tegangan leleh tekan > 60 MPa dilepaskan dari permukaan retak harus terisi
■ Modulus elastisitas tekan > 4 x 103 MPa penuh dengan bahan perekat epoksi.
■ Kekuatan tarik > 20 MPa
■ Kekuatan kejut > 1,5 KJ/m2 Semua permukaan telah dibersihkan dan
Bahan epoksi yang telah tercampur (dengan
■ Kekerasan > 85 HdD perbandingan sesuai dengan spesifikasi dari pabrik harus dalam kondisi bersih dan rapi.
■ Tegangan geser tarik > 11 MPa pembuat) tersebut dimasukkan ke dalam tabung
penyuntik sampai batas pengendalian tekanan yang
berupa plastik penutup tabung atau pembatas lain
Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam
pada tabung penyuntik sampai tabung mempunyai
Tabung penyuntik adalah alat yang digunakan untuk mutu pekerjaan perbaikan retak atau adanya
tekanan sekitar 3 kg/cm2. Pengisian tabung
memasukkan bahan perekat/epoksi ke dalam keraguan terhadap hasil yang dilaksanakan,
penyuntik dilakukan sampai semua tabung
celah/retak sampai ke bagian celah/retak yang paling Pengawas Pekerjaan dapat meminta
penyuntik terisi dengan bahan epoksi sesuai
kecil dengan tekanan dan kecepatan rendah. Penyedia Jasa untuk melakukan pengujian
dengan persyaratan batas tekanan yang
tambahan yang diperlukan untuk menjamin
disyaratkan.
bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil
dengan meminta pihak ketiga untuk
Pekerjaan tersebut harus terus diawasi dan melaksanakannya. Biaya pengujian
Tabung penyuntik tersebut terdiri atas 2 (dua) bagian dilakukan pemeriksaan pada setiap tabung tambahan tersebut menjadi tanggung jawab
yang terpisah yaitu pipa penyetel dan tabung penyuntik. penyuntik. Apabila epoksi di dalam tabung sudah Penyedia Jasa.
Tabung penyuntik dapat terbuat dari bahan yang elastis mulai berkurang, maka harus diisi lagi dengan
seperti ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) resin atau bahan epoksi secara terus menerus sehingga
plastik yang mempunyai fungsi setara. Tabung semua tabung terisiBALAI
hinggaBESAR PELAKSANAAN
batas yang ditentukan JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
penyuntik harus dapat menghasilkan tekanan rendah
Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam
mutu pekerjaan perbaikan retak atau adanya
keraguan terhadap hasil yang dilaksanakan,
Pengawas Pekerjaan dapat meminta
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM Penyedia Jasa untuk melakukan pengujian
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN tambahan yang diperlukan untuk menjamin
bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil
dengan meminta pihak ketiga untuk
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PekerjaanPERSYARATAN
tersebut harus terus diawasi dan
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
melaksanakannya. MUTU
Biaya pengujian
Tabung penyuntik tersebut terdiri atas 2 (dua) bagian dilakukan pemeriksaan pada setiap tabung tambahan tersebut menjadi tanggung jawab
yang terpisah yaitu pipa penyetel dan tabung penyuntik. penyuntik. Apabila epoksi di dalam tabung sudah Penyedia Jasa.
Tabung penyuntik dapat terbuat dari bahan yang elastis mulai berkurang, maka harus diisi lagi dengan
seperti ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) resin atau bahan epoksi secara terus menerus sehingga
plastik yang mempunyai fungsi setara. Tabung semua tabung terisi hingga batas yang ditentukan
penyuntik harus dapat menghasilkan tekanan rendah
yang terus menerus secara konstan sehingga dapat Jenis pengujian tambahan yang dilakukan
menekan bahan perekat ke dalam retakan sampai pada untuk pekerjaan ini adalah melakukan
retakan yang paling kecil tanpa bantuan alat bantu. pengujian yang tidak merusak yaitu dengan
Tekanan rendah tersebut harus dihasilkan oleh tabung menggunakan alat Ultra Pulse Velocity (UPV)
Apabila semua tabung telah terisi penuh dan tidak minimal 3 lokasi pada lokasi yang ditentukan
penyuntik itu sendiri (internal pressure) tanpa bantuan
kompresor atau pompa. Pompa yang digunakan hanya ada lagi yang berkurang volumenya dari batas yang secara acak oleh Pengawas Pekerjaan.
untuk memasukkan cairan epoksi ke dalam tabung ditentukan atau posisi epoksi sudah tidak berubah
penyuntik. lagi, yang mengindikasikan bahwa semua retakan
sudah terisi penuh, pengisian bahan epoksi
dihentikan. Bahan epoksi akan mulai mengikat Apabila hasil pengujian beton inti tidak
(setting) dan menjadi keras dalam waktu sekitar 3 memenuhi syarat di mana bahan epoksi
Tabung penyuntik harus mempunyai batasan volume jam atau sesuai dengan yang disyaratkan produk tidak masuk ke dalam celah yang
yang digunakan. diharapkan, maka Penyedia Jasa harus
epoksi untuk pengendalian tekanan rendah yang harus
dihasilkan dan dapat dengan mudah dilihat dan diamati memperbaiki perbaikan retak tersebut
dengan petunjuk dari Pengawas Pekerjaan.
di lapangan pada waktu pengisian bahan epoksi.
Penyelesaian akhir dimulai dengan melepaskan
tabung penyuntik setelah 1 (satu) hari selesainya
pekerjaan penyuntikan bahan epoksi ke dalam
retakan.
Tekanan rendah yang dihasilkan oleh tabung penyuntik
(sekitar 3 kg/cm2 dengan toleransi sebesar 5%) untuk
Setelah tabung penyuntik dan tabung penyuntik
dapat memasukkan cairan epoksi ke dalam retakan
dilepas dari tempat retakan, kemudian dilakukan
yang paling kecil secara terus menerus selama proses
perapihan atau perataan permukaan bahan
penetrasi bahan epoksi berlangsung, dan penggunaan
penutup retakan (sealant), sehingga permukaan
jenis tabung penyuntik tersebut harus mendapat
struktur menjadi rata dan rapih.
persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Pekeijaan
sebelum digunakan.

2. PERBAIKAN DIMENSI STRUKTUR Bahan untuk patching yang digunakan adalah : Penerimaan Bahan
Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh bahan
BETON i) Beton dengan mutu yang sama atau lebih tinggi dari a) Semua bahan patching dan graut yang
yang akan digunakan beserta sertifikat hasil
beton yang akan digantikan, atau pengujian dari instansi yang berwenang. diterima di lapangan harus sesuai dengan
spesifikasi bahan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
ii) Untuk bahan patching yang akan dilewati kendaraan Penyedia Jasa harus memberitahu Pengawas
b) Penerimaan bahan tersebut harus
pada umur beton yang lebih awal (pada bagian atas Pekeijaan secara tertulis sebelum pelaksanaan dilengkapi dengan sertifikat produk hasil
lantai kendaraan), bahan patching harus mempunyai pekerjaan penambalan disertai metode penambalan pengujian laboratorium oleh instansi yang
kuat tekan minimal 21 MPa pada saat struktur tersebut (patching) atau graut beserta peralatan yang
berwenang
dibuka untuk lalu lintas.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


Penerimaan Bahan
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM a) Semua bahan patching dan graut yang
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN diterima di lapangan harus sesuai dengan
spesifikasi bahan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
ii) Untuk bahan patching yang akan dilewati kendaraan
b) Penerimaan bahan tersebut harus
pada umur beton yang lebih awal (pada bagian atas
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN dilengkapiPENGENDALIAN
dengan sertifikat produk
MUTU hasil
lantai kendaraan), bahan patching harus mempunyai
pengujian laboratorium oleh instansi yang
kuat tekan minimal 21 MPa pada saat struktur tersebut (patching) atau graut beserta peralatan yang
berwenang
dibuka untuk lalu lintas. digunakan, dan jadwal pelaksanaannya.
Jika diperlukan bahan pelindung baja tulangan
(untuk baja tulangan eksisting yang sudah berkarat
Penerimaan Hasil Kerja
Ketebalan jenis bahan patching yang digunakan harus dengan bahan anti korosi) Penyedia Jasa harus a) Semua permukaan yang sudah dipatching
sesuai dengan jenis kerusakan dan fungsi struktur memberitahu Pengawas Pekerjaan tentang
persyaratan bahan pelindung baja tulangan yang dan digraut harus terisi penuh dan sesuai
beton yang akan diperbaiki. Ketebalan permukaan yang dengan dimensi dan elevasi yang sudah
akan diperbaiki tidak lebih dari 'A tebal elemen beton akan digunakan yang meliputi persyaratan bahan
anti korosi pelapis baja tulangan dan data ditentukan.
eksisting atau 80 mm sampai elemen beton yang baik. b) Semua permukaan harus dalam kondisi
teknisnya.Jasa harus menjaga dan bertanggung
Penyedia bersih dan rapi Semua permukaan telah
jawab terhadap kondisi tempat kerja agar selalu dibersihkan dan harus dalam kondisi bersih
Persyaratan bahan jadi/bahan pabrikan untuk kekuatan
dalam keadaan siap dalam setiap tahapan dan rapih.
awal tinggi (ASTM C928/C928M-13):
pelaksanaan dan aman terhadap gangguan
i) Kuat tekan 3 jam min 3.5 MPa terhadap lingkungan serta bahan yang akan
1 hari min 14 Mpa digunakan.
7 hari min 28 Mpa Perbaikan Atas Pekerjaan Patching dan
28 hari min kuat tekan hari ke-7 Graut yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Sebelum struktur beton diperbaiki, harus dilakukan
pembersihan dan pengupasan lapisan beton yang a) Pekerjaan perbaikan dimensi yang tidak
Bahan graut adalah bahan yang digunakan untuk keropos/lemah terlebih dahulu. memenuhi ketentuan seperti yang
perbaikan dimensi beton yang menggunakan acuan. disyaratkan, harus diperbaiki dengan
Acuan yang digunakan harus kedap. mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh
Struktur beton yang telah dikupas harus dibersihkan Pengawas Pekerjaan.
sehingga tidak ada bahan-bahan lepas yang masih
Bahan graut harus mempunyai sifat tidak menyusut dan melekat dengan menggunakan alat penyemprot air b) Perbaikan atas pekerjaan penambalan
mempunyai kuat tekan minimal sama atau lebih besar atau udara bertekanan tinggi. (Patching) yang tidak menempel dengan baik
dengan mutu beton eksisting (lepas), retak atau bergeser harus dibongkar
dan diperbaiki kembali sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi ini. Penyedia
Bahan graut yang digunakan harus dapat menyatu Setelah semua pekerjaan persiapan dilaksanakan Jasa harus mengajukan detail rencana
dan permukaan beton siap untuk ditambal perbaikan untuk mendapatkan persetujuan
dengan beton eksisting dan jika menggunakan bahan
dari Pengawas Pekerjaan sebelum memulai
pabrikan penggunaannya harus sesuai petunjuk pabrik. (patching), maka dilakukan persiapan pencampuran
bahan sesuai dengan persyaratan bahan pada pekerjaannya.
Pasal 8.1.2 dari Spesifikasi ini.
Spesifikasi kuat tekan bahan untuk graut yang c) Bilamana terjadi perbedaan pendapat
digunakan mempunyai spesifikasi yang setara atau terhadap mutu pekerjaan perbaikan dimensi
lebih besar dari kuat tekan beton eksisting. atau adanya keraguan terhadap hasil yang
Baja tulangan yang terekspos, dibersihkan dengan dilaksanakan, Pengawas Pekerjaan dapat
sikat kawat sehingga semua bahan yang mudah meminta Penyedia Jasa melakukan
lepas bersih dan terlepas dari baja tulangan. pengujian tambahan dengan alat khusus
Jika diperlukan bahan anti korosi sebagai pelindung seperti Ultrasonic Pulse Velocity atau Pulse
baja tulangan pada baja tulangan eksisting, maka Echo untuk memastikan bahwa semua
bahan yang digunakan harus sesuai dengan ASTM bagian telah terisi dengan bahan perbaikan
A775/A775M-17. Semua baja tulangan yang harus BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN graut. Agar dapat dinilai
NASIONAL X EDISIdengan
2010 adil,
REV. II (2012)
diberi proteksi dengan bahan anti korosi sebagai Pengawas Pekerjaan dapat meminta pihak
perlindungan terhadap permukaan baja tulangan ketiga untuk melaksanakannya. Biaya
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM c) Bilamana terjadi perbedaan pendapat
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN terhadap mutu pekerjaan perbaikan dimensi
atau adanya keraguan terhadap hasil yang
dilaksanakan, Pengawas Pekerjaan dapat
meminta Penyedia Jasa melakukan
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN pengujian PENGENDALIAN
tambahan dengan MUTU
alat khusus
Jika diperlukan bahan anti korosi sebagai pelindung seperti Ultrasonic Pulse Velocity atau Pulse
baja tulangan pada baja tulangan eksisting, maka Echo untuk memastikan bahwa semua
Ukuran baja tulangan pengganti harus sesuai bagian telah terisi dengan bahan perbaikan
bahan yang digunakan harus sesuai dengan ASTM dengan ukuran baja tulangan eksisting dengan
A775/A775M-17. Semua baja tulangan yang harus graut. Agar dapat dinilai dengan adil,
panjang penyaluran yang memenuhi persyaratan Pengawas Pekerjaan dapat meminta pihak
diberi proteksi dengan bahan anti korosi sebagai Seksi 8.3 Baja Tulangan.
perlindungan terhadap permukaan baja tulangan ketiga untuk melaksanakannya. Biaya
digunakan untuk menjaga agar karat tidak menjalar. pengujian tambahan tersebut menjadi
Persyaratan bahan anti korosi untuk baja tulangan tanggung jawab Penyedia Jasa.
Apabila baja tulangan eksisting telah dilapisi
harus sama dengan bahan yang digunakan pada baja pelindung karat, maka baja tulangan pengganti juga
tulangan eksisting. harus diberi perlindungan anti karat yang sama
dengan pelindung karat pada baja tulangan
eksisting.
Bahan anti korosi ini merupakan pelindung terhadap
korosi pada baja tulangan, yang terbuat dari powder
coating dengan komposisi organik kecuali pigment Pekerjaan persiapan penambalan dimulai dengan
dapat digunakan yang inorganik memberi tanda pada bagian-bagian yang akan
ditambal, kemudian dilakukan pembentukan
Persyaratan bahan anti korosi ini harus tahan terhadap segiempat dengan sudut 45° ke bagian dalam
bahan kimia, Cathodic Disbondment, Salt Spray (bagian luar lebih besar dibanding bagian dalam
Resistance, Chloride Permeability, Coating Flexibility, yang akan di patching) menggunakan concrete
Relative Bond Strength in Concrete, Abrasion cutter.
Resistance, Impact Test

Lakukan chipping pada daerah tersebut dengan


menggunakan alat sederhana atau light jack
hammer sampai ke permukaan beton yang padat.
Kemudian bersihkan permukaan yang telah selesai
di chipping, dan pastikan bahwa permukaan
tersebut tidak mengandung lapisan oli, debu dan
bahan asing lainnya.

Setelah pekerjaan chipping selesai, maka lakukan


tahapan pelaksanaan berikutnya :
i) Basahi permukaan beton yang akan dipatching
sampai kondisi lembab (apabila menggunakan
bahan dasar semen).
ii) Aduk bahan patching dengan baik.
iii) Aplikasikan adukan material tersebut kemudian
ratakan sampai sama dengan permukaan beton
lama.
iv) Lakukan perawatan (curing) pada permukaan
patching tersebut selama proses pengeringan dan
pengerasan.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


iv) Lakukan perawatan (curing) pada permukaan
patching tersebut selama proses pengeringan dan
pengerasan.

Graut
i) Chipping bagian yang akan diperbaiki sampai ke
dalaman di mana beton dalam kondisi padat.
ii) Untuk bagian di mana baja tulangan terlihat,
maka lakukan chipping sampai 2 cm - 3 cm di
belakang baja tulangan.
iii) Bersihkan permukaan chipping dan juga baj a
tulangan.

i) Bersihkan permukaan beton yang akan


diperbaiki/digraut sampai tidak mengandung lapisan
oli, debu, bahan lepas atau bahan asing lainnya.
ii) Basahi permukaan beton yang akan
diperbaiki/digraut dengan air sampai lembab.
iii) Pastikan antara tulangan yang terlihat dengan
beton dibelakangnya mempunyai jarak 2 cm sampai
3 cm.
iv) Pasang acuan sedemikian rupa sehingga kuat
dan kaku untuk dapat menahan beban dan bentuk
yang diharapkan. Acuan harus terbuat dari bahan
yang kedap air dan mempunyai permukaan yang
halus. Dianjurkan bahan acuan diberi lapisan film
(oil form) untuk mencegah menempelnya bahan
graut pada acuan.

v) Acuan dilengkapi dengan lubang untuk


memasukkan bahan graut dan lubang udara.
vi) Acuan harus kuat menahan tekanan bahan graut
selama proses pelaksanaan.
vii) Campur Bahan graut sesuai dengan komposisi
yang disyaratkan.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

viii) Bahan graut tersebut harus segera dipompa ke


dalam bagian yang akan digraut sampai terisi
penuh. Hal ini diindikasikan dengan keluarnya
bahan graut dari lubang udara.
ix) Tutup lubang udara tadi dan biarkan selama 30
detik untuk memastikan bahwa bahan sudah masuk
ke dalam beton lama dan memenuhi semua ruang
yang ada. Tutup lubang masuk setelah selesai
pemompaan.

x) Buka acuan setelah 3 hari atau setelah bahan


graut mencapai kekuatan yang disyaratkan.

3. PENGECATAN STRUKTUR BETON Jenis cat yang digunakan pada pengecatan beton Pengecatan struktur beton dibagi dua yaitu Penyedia Jasa harus mengajukan jenis cat
adalah jenis cat yang tahan terhadap bahan kimia, air, pengecatan dengan maksud proteksi dan yang akan digunakan untuk pengecatan
chloride, CO2, tahan terhadap UV, kelembaban udara, pengecatan untuk dekoratif. kepada Pengawas Pekeijaan disertai dengan
tidak mudah retak, mempunyai penampilan yang sertifikat yang merupakan jaminan keaslian
menarik, estetika, daya lekat yang tinggi serta tahan produk sesuai dengan spesifikasi yang
terhadap abrasi. Pengecatan untuk proteksi dilaksanakan pada disyaratkan di atas.
elemen utama beton seperti elemen bangunan atas
jembatan beton dan bangunan bawah yang
terdampak oleh kondisi lingkungan seperti di
daerah pantai dan di daerah padat lalu lintas (polusi Penyedia Jasa melakukan uji pulloff dan
Jenis cat harus sesuai dengan persyaratan dan harus tinggi), dan berfungsi sebagai anti karbonasi serta harus memenuhi nilai minimal 1,4 MPa untuk
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari pabrik mempunyai umur proteksi sedang dengan umur jenis cat protektif.
pembuat berdasarkan spesifikasi serta sertifikat yang keawetan minimal 5 tahun.
menjamin keaslian bahan cat yang digunakan dan
disetujui oleh Pengawas Pekeijaan.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan alat
pengukur ketebalan cat (elcometer atau yang
Cat yang digunakan harus tahan terhadap cuaca (UV), Pengecatan yang bersifat dekoratif dilaksanakan setara) dalam kondisi basah (WFT - Wet Film
tahan terhadap alkali, tahan terhadap karbonasi. Thickness) dan alat pengukur ketebalan cat
pada elemen jembatan dengan tujuan untuk dalam kondisi kering (DFT - Dry Film
menambah nilai estika, dan mempunyai umur Thickness). Khusus untuk aplikasi di daerah
keawetan 3 tahun. pasang surut cukup menyediakan alat
Untuk memastikan hasil akhir yang dapat diterima,
pengukuran ketebalan cat dalam kondisi
maka harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap
basah (WFT).
semua permukaan yang telah dicat terhadap kerusakan
serta dilakukan juga pengukuran ketebalan cat dengan Sebelum dilakukan pengecatan, harus dipastikan
menggunakan alat pengukur ketebalan cat dalam permukaan beton telah bebas dari kerusakan
kondisi basah maupun kering. seperti retak, gompal, keropos, dll. Bila terdapat
kerusakan pada beton, maka harus diperbaiki Personil yang melakukan pekerjaan
persiapan permukaan dan pengecatan harus
memenuhi
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN kualifikasi
NASIONAL dan kompetensi
X EDISI 2010 REV. II (2012)
personil yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berkompeten atau yang telah mengikuti
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Sebelum dilakukan pengecatan, harus dipastikan


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI permukaan PERSYARATAN PELAKSANAAN
beton telah bebas dari kerusakan PENGENDALIAN MUTU
seperti retak, gompal, keropos, dll. Bila terdapat
kerusakan pada beton, maka harus diperbaiki Personil yang melakukan pekerjaan
persiapan permukaan dan pengecatan harus
Untuk pengecatan dekoratif dapat menggunakan jenis memenuhi kualifikasi dan kompetensi
cat : Water-based Portland cement, Water-based Sebelum melaksanakan persiapan permukaan, personil yang dikeluarkan oleh lembaga yang
polymer latex, Single-component polymer dan Two- harus dipastikan beton telah bebas dari segala berkompeten atau yang telah mengikuti
component polymer. kerusakan (cacat) beton. pelatihan sistem pengecatan

Untuk pengecatan protektif dapat menggunakan jenis Metode persiapan permukaan tergantung pada
cat : Methyl methacrylate, Alkyl- alkoxysilane, Polyvinyl sistem pengecatan yang akan digunakan yang Semua pekerjaan persiapan permukaan
butyral, Acrylics, Epoxy, Polyurethane, Chlorinated mengacu pada SSPC-SP13/NACE 6, ICRI harus dilakukan dengan menggunakan
rubber, Asphalt, Coal tar dan polyvinyl chloride. guideline No. 310.2R-2013 dan ASTM seperti peralatan manual/'power-tool dan peralatan
dalam daftar rujukan Pasal 8.3.1.3). abrasive blasting yang sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan.

Seluruh material cat yang akan digunakan harus Metode persiapan permukaan mengikuti standar
mempunyai tanda atau nomor produksi dan harus SSPC-SP13, yang terdiri atas 2 jenis metode
sesuai dengan lembar data yang dikeluarkan oleh pembersihan yaitu : Kuas yang digunakan untuk pekerjaan stripe-
pabrikan serta telah melalui proses pengujian di coat harus mempunyai ukuran yang cukup
laboratorium. • Pembersihan secara mekanik mengikuti ASTM dan dibuat dari bahan yang sesuai untuk cat.
D4259-88(2002)
• Pembersihan secara kimia mengikuti ASTM
D4260-05(2017)

• Sebelum dilakukan pengecatan, permukaan Apabila digunakan alat penyemprot untuk


Seluruh material cat harus dikemas dalam kemasan asli struktur beton yang mengalami retak > 0,15 mm aplikasi pengecatan, jenis, ukuran lubang
yang dikeluarkan oleh pabrikan di mana tercantum sampai 1 mm harus diperbaiki sesuai dengan Seksi dan rasio tekanan yang dibutuhkan harus
nomor identifikasi produk dan label yang sesuai. 8.1, dan perbaikan dimensi sesuai dengan Seksi sesuai dengan yang dipersyaratkan pada
8.2 dari Spesifikasi ini. lembar data yang dikeluarkan oleh pabrikan.
Kemasan atau wadah material harus benar-benar
tertutup sebelum digunakan untuk memastikan tidak Peralatan pemeriksa yang dibutuhkan untuk
ada debu, kotoran maupun udara yang Setiap sebelum dan sesudah dilakukan metode mengontrol kualitas pekerjaan dan
mengkontaminasi material. pembersihan di atas, permukaan beton harus lingkungan adalah:
dibersihkan dengan alat pembersih bertekanan i). Sling phsycometric atau elektronik
tinggi (sesuai ASTM D4258- 05(2017)) agar hygrometer, kalkulator dew point dan
Lembar data terbaru yang memuat seluruh informasi
permukaan bebas dari debu, material lepasan, thermometer untuk mengukur temperatur
tentang cat yang digunakan termasuk di dalamnya
minyak dan lain-lain. permukaan sesuai dengan ASTM E337-15.
lembar data keselamatan bahan harus dilampirkan oleh
pabrikan sebelum material digunakan.

ii). Blotter paper sesuai dengan ASTM


Apabila digunakan pembersihan dengan
D4258-05(2017).
menggunakan blasting dengan penyemprotan
udara dapat dilakukan, tetapi harus dikontrol
sedemikian rupa dengan adanya air yang
mengurangi masalahBALAI
debuBESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
pada lingkungan.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


Apabila digunakan pembersihan dengan
menggunakan blasting dengan penyemprotan
Bahan pelarut atau pengencer yang digunakan harus udara dapat dilakukan, tetapi harus dikontrol iii). Alat ukur ketebalan cat basah sesuai
sesuai lembar data produk yang dikeluarkan oleh sedemikian rupa dengan adanya air yang dengan ASTM D4414- 95(2013).
pabrikan. mengurangi masalah debu pada lingkungan. iv). Alat ukur ketebalan cat kering sesuai
Pencampuran cat dengan bahan pelarut mengikuti ASTM D6132-13(2017).
petunjuk pabrikan. Pengecatan tidak diizinkan apabila masih terdapat v). Pull-off Adhesion Tester (Self-center)
permukaan yang kering. Partikel agregat lepas sesuai dengan ASTM D 4541-17.
yang masih tersisa tidak boleh lebih dari agregat
dengan saringan No. 16 (1,5 mm).
Untuk memastikan hasil akhir yang dapat
diterima, maka harus dilakukan pemeriksaan
Pelayanan ringan (Light service) digunakan untuk akhir terhadap semua permukaan yang telah
permukaan dan pelapis yang mengalami paparan dicat terhadap kerusakan serta dilakukan
minimal terhadap lalu lintas, bahan kimia, dan juga pengukuran ketebalan cat dengan
perubahan suhu serta yanag bersifat dekoratif. menggunakan alat pengukur ketebalan cat
Pelayanan yang berbahaya (severe service) kering.
digunakan pada permukaan dan pelapis yang akan
memiliki paparan signifikan terhadap lalu lintas,
bahan kimia, dan perubahan suhu yaitu pengecatan
yang sifatnya protektif.
Semua material cat harus dalam kemasan
tertutup rapat dan mempunyai label resmi
pabrik pembuat yang menyatakan nama
pabrik, jenis produk, nomor batch, tanggal
Pengecatan kadaluwarsa.
a. Pencampuran (cat mixing)
Pencampuran antara masing - masing komponen Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat
harus sesuai dengan petunjuk keaslian produk yang menyatakan:
dan persyaratan dari pabrik pembuat. a) Nama dan alamat pabrik pembuat
b) Pengecatan Cat Dasar b) Referensi produk
Pengecatan cat dasar harus dilaksanakan sesuai c) Identifikasi nomor batch
dengan petunjuk dan persyaratan dari pabrik d) Jumlah produksi dalam batch
pembuat. e) Tanggal pembuatan.
Cat yang terdiri atas 2 komponen (binder dan
primer) harus dicampur dengan baik sehingga Bahan cat harus memenuhi persyaratan
merata sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang ditentukan pada Pasal 8.3.2 dari
pembuat. Spesifikasi ini.
c) Lapisan Kedua dan/atau Lapisan Akhir
Pelaksanaan pengecatan lapisan kedua atau akhir
dilaksanakan setelah lapisan pertama atau cat Permukaan beton harus memenuhi Standar
dasar mengering dan mempunyai ketebalan kering Tingkat Persiapan sesuai Pasal 8.3.2 dari
yang diukur dengan alat DFT dan sesuai dengan Spesifikasi ini.
petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN


Pelaksanaan PELAKSANAAN
pengecatan lapisan kedua atau akhir PENGENDALIAN MUTU
dilaksanakan setelah lapisan pertama atau cat Permukaan beton harus memenuhi Standar
dasar mengering dan mempunyai ketebalan kering Tingkat Persiapan sesuai Pasal 8.3.2 dari
yang diukur dengan alat DFT dan sesuai dengan Spesifikasi ini.
petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat

Tebal cat harus memenuhi persyaratan


Pengecatan lapisan ini dilaksanakan dengan cara ketebalan yang ditentukan
disemprotkan menggunakan alat khusus, kuas atau
roller sampai ketebalan cat sesuai dengan petunjuk
dan persyaratan dari pabrik pembuat. Warna hasil pengecatan harus dipastikan
merata dan tidak ada indikasi akan timbulnya
bercak-bercak dan semua permukaan sudah
Pengukuran ketebalan cat yang telah diaplikasikan tertutup oleh bahan cat dengan ketebalan
diperiksa dengan alat sesuai dengan kondisinya sesuai dengan persyaratan.
yaitu dengan alat untuk pengukuran pada saat cat
sudah mengering. Untuk memastikan hasil akhir,
maka :
Penerimaan mutu dari uji tidak merusak pada
ketebalan cat dengan acuan SSPC PA2-
2012 uji tebal kering harus mencapai
• Pada aplikasi daerah kering harus dilakukan
minimum 80% dari tebal yang
pengukuran ketebalan cat pada waktu cat setelah
dipersyaratkan, dan maksimum 120% dari
mengering. Pengukuran tersebut dimaksudkan
tebal kering yang dipersyaratkan.
untuk memastikan kondisi solid content cat yang
diaplikasikan pada permukaan beton. Pengukuran
tebal kering pada aplikasi di daerah kering harus
mengacu pada ASTM D6132-13(2017).
Jumlah titik uji mengikuti persyaratan yang
• Pengukuran ketebalan cat basah ( WFT- Wet telah diatur dalam SSPC PA2-2012
FilmThickness ) dilakukan secara acak dengan
menggunakan alat pengukur ketebalan cat basah
atau yang setara dari setiap lapisan (shift) atau
setiap aplikasi pada masing - masing batch number
ataupun setiap perubahan. Alat pemeriksaan
ketebalan cat harus sesuai dengan rekomendasi
ASTM D4414-95(2013) Standard Practice for
Measurement of Wet Film Thickness by Notch Jika terdapat perbedaan pendapat, dapat
Gages. dilakukan pengujian yang bersifat merusak
dengan cara pull off pada lapisan yang
mempunyai ketebalan di atas 150 pm
dengan nilai Minimal 1,4 MPa (untuk
permukaan dan pelapis yang akan memiliki
paparan minimal terhadap lalu lintas, bahan
d) Untuk pengecatan dekoratif, jumlah pelapisan kimia, dan perubahan suhu dilakukan 14 hari
dan ketebalan cat mencapai keseragaman setelah selesai curing) dan 2,1 MPa (untuk
(uniformity) dalam warna dan teksture. Tanpa permukaan dan pelapis yang akan memiliki
merusak/menurunkan kualitas/mutu
BALAI paparan
struktur beton. JALAN
BESAR PELAKSANAAN signifikanXterhadap
NASIONAL lalu REV.
EDISI 2010 lintas,II (2012)
bahan kimia, dan perubahan suhu). Analisa
interpretasi dari hasil uji daya Tarik perlu
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM Jika terdapat perbedaan pendapat, dapat
dilakukan pengujian yang bersifat merusak
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN dengan cara pull off pada lapisan yang
mempunyai ketebalan di atas 150 pm
dengan nilai Minimal 1,4 MPa (untuk
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN permukaan dan pelapis yangMUTU
PENGENDALIAN akan memiliki
paparan minimal terhadap lalu lintas, bahan
d) Untuk pengecatan dekoratif, jumlah pelapisan kimia, dan perubahan suhu dilakukan 14 hari
dan ketebalan cat mencapai keseragaman setelah selesai curing) dan 2,1 MPa (untuk
(uniformity) dalam warna dan teksture. Tanpa permukaan dan pelapis yang akan memiliki
merusak/menurunkan kualitas/mutu struktur beton. paparan signifikan terhadap lalu lintas,
bahan kimia, dan perubahan suhu). Analisa
e) Untuk pengecatan protektif, jumlah pelapisan interpretasi dari hasil uji daya Tarik perlu
dan ketebalan cat tergantung pada bahan cat yang dicantumkan berkaitan dengan kerusakan
digunakan dan mengikuti ACI 515.2R-13. adhesi atau kohesi dari lapisan permukaan
f) Pengecatan harus mempertimbangkan kondisi beserta antar lapisan permukaan cat dengan
cuaca sesuai dengan bahan cat digunakan. acuan ASTM D4541-17.

Ketebalan cat yang dapat diterima, apabila


ketebalan cat pada luasan yang ditentukan
mempunyai ketebalan tidak lebih dari 15%
dengan ketebalan tidak kurang dari 90%
terhadap ketebalan cat yang disyaratkan.

Pekerjaan pengecatan struktur beton yang


tidak memenuhi syarat sesuai dengan Pasal
8.3.3 dari Spesifikasi ini harus diperbaiki
tanpa adanya kompensasi apapun dan hasil
perbaikan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.

4. PENGUATAN STRUKTUR BETON Persiapan Permukaan


Bahan FRP (Fiber Reinforced Polymer) yang digunakan Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh
untuk jenis perkuatan adalah bahan FRP sesuai dengan bahan yang akan digunakan beserta
Gambar Kerja serta bahan epoksi khusus yang i) Semua jenis lapis permukaan atau pelindung
sertifikat hasil pengujian dan sertifikat
digunakan untuk menjadikan FRP menjadi bahan permukaan struktur beton yang akan diperkuat
keaslian produk yang akan digunakan dari
komposit dan melekatkan bahan FRP komposit tersebut dengan bahan FRP harus dibersihkan sampai pabrik pembuat sesuai dengan persyaratan
pada struktur beton. permukaan beton yang kuat. Apabila pada
yang merupakan hasil perhitungan dan
permukaan beton atau selimut beton mengelupas,
Gambar.
atau terjadi karat, gompal dan/atau retak, maka
permukaan atau struktur beton tersebut harus
Jenis bahan wet lay-up FRP dapat digunakan untuk diperbaiki terlebih dahulu sesuai dengan Seksi 8.1
berbagai lokasi perkuatan, sedangkan untuk FRP jenis dan Seksi 8.2. Penyedia Jasa harus memberikan jaminan
laminasi hanya digunakan untuk perkuatan bagian pelat ii) Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam keawetan sesuai dengan yang disyaratkan
lantai beton dan gelagar beton atau beton pratekan. harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari dari pabrik pembuat (garansi produk).
minimum 2 cm.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Jenis bahan wet lay-up FRP dapat digunakan untuk


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN
berbagai lokasi SPESIFIKASI
perkuatan, sedangkan untuk FRP jenis PERSYARATAN PELAKSANAAN Penyedia PENGENDALIAN MUTUjaminan
Jasa harus memberikan
laminasi hanya digunakan untuk perkuatan bagian pelat ii) Bagian-bagian ujung struktur beton yang tajam keawetan sesuai dengan yang disyaratkan
lantai beton dan gelagar beton atau beton pratekan. harus dibulatkan terlebih dahulu dengan jari-jari dari pabrik pembuat (garansi produk).
minimum 2 cm.
Karakteristik FRP yang dipasang harus sesuai dengan iii) FRP yang bergelombang atau tidak sejajar
Penyedia Jasa harus memberitahu
kuat tarik desain sesuai dengan Tabel 8.4.2.1) dan dalam arah serat tidak boleh lebih dari 5 derajat.
Pengawas Pekeijaan secara tertulis sebelum
Tabel 8.4.2.2) yang disyaratkan. pelaksanaan pekerjaan perkuatan beserta
Pencampuran bahan FRP dengan Epoksi peralatan yang digunakan dan jadwal
Daya lekat epoksi antara permukaan beton dan FRP i) Batas temperatur pencampuran bahan epoksi pelaksanaannya.
dinyatakan dengan nilai pengujian pull off minimum harus berada pada batasan antara 10°C - 38°C.
sebesar 3 MPa.
ii) Bahan epoksi harus dicampur dengan komposisi Sebelum dilaksanakan pemasangan,
atau proporsi yang telah ditetapkan dari pabrik Penyedia Jasa harus memperlihatkan
Penyedia Jasa harus memberikan sertifikat pengujian pembuat dengan mesin pengaduk kecepatan material yang akan dipasang kepada
bahan FRP yang dikeluarkan oleh laboratorium rendah sesuai dengan petunjuk yang sudah Pengawas Pekerjaan untuk dicek
independen yang berkompeten. ditentukan oleh pabrik pembuat. kesesuaiannya dengan Technical Data Sheet
iii) Pencampuran bahan epoksi tersebut tidak boleh (TDS) dan jenis yang telah disetujui oleh
Sifat-sifat Material Bahan FRP dalam Bentuk Dry melebihi batasan waktu pencampuran sesuai Pengawas Pekerjaan.
dengan petunjuk dari pabrik pembuat.
iv) Pelaksanaan saturasi antara epoksi dan bahan Selama pelaksanaan pekerjaan perkuatan
FRP harus dilakukan dengan hati-hati dan terukur. selain perkuatan dengan bahan FRP, lalu
Bahan FRP yang telah dibasahi dengan bahan lintas pada jembatan harus ditutup dan dapat
epoksi harus segera diaplikasikan. dibuka kembali setelah pelaksanaan
pekerjaan selesai.
v) Semua persyaratan pencampuran baik untuk
bahan epoksi resin maupun serat FRP harus akurat
sesuai dengan petunjuk yang tertulis pada setiap Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
bungkusan/data teknis produk.

Pemasangan FRP a) Semua material epoksi yang dikirim dan


Bahan Steel Plate Bonding i) Semua permukaan struktur beton yang telah akan digunakan untuk perkuatan dengan
dipersiapkan untuk diperkuat diberi lapisan epoksi bahan FRP atau Steel plate bonding harus
i) Tebal plat baja minimal 4 mm dan jumlah dan dengan menggunakan kuas atau roll. dalam kemasan dengan label produk dan
kedalaman ankur/baut yang digunakan harus melalui dengan jelas memperlihatkan nama pabrik
analisa struktur.
ii) Kemudian serat FRP yang sudah dilaburi dengan atau pemasok, nama jenis produk dan
tercantum tanggal produksi serta masa pakai
ii) Ankur/baut mutu tinggi, ring baut serta mur yang akan epoksi dipasangkan pada struktur beton dengan
menggunakan rol untuk menekan sesuai dengan (tanggal kadaluwarsa).
digunakan harus memenuhi persyaratan mutu bahan
yang dibuktikan dengan pengujian dari instansi yang arah serat yang disyaratkan dalam perancangan.
berwenang dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dan b) Material FRP harus dibungkus dengan
iii) FRP yang dipasang tersebut harus melekat pada suatu bahan yang dapat melindungi FRP dari
sesuai dengan Gambar.
struktur beton sampai menjadi kesatuan (tidak kerusakan selama pengiriman. Kerusakan
boleh terdapat rongga antara bahan FRP dengan dapat teijadi akibat air, sinar ultra violet,
struktur beton), dan dipasang sesuai dengan arah panas dan kotoran. Bungkus pelindung
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN
serat yang disyaratkan. NASIONALselama
harus dipelihara X EDISI 2010 REV.
periode II (2012)
pengiriman
dan penyimpanan.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN b) MaterialPENGENDALIAN


FRP harus dibungkus MUTU dengan
iii) FRP yang dipasang tersebut harus melekat pada suatu bahan yang dapat melindungi FRP dari
struktur beton sampai menjadi kesatuan (tidak kerusakan selama pengiriman. Kerusakan
boleh terdapat rongga antara bahan FRP dengan dapat teijadi akibat air, sinar ultra violet,
iv) Bahan, jumlah lapisan, dan ketebalan cat yang akan struktur beton), dan dipasang sesuai dengan arah panas dan kotoran. Bungkus pelindung
diaplikasikan pada permukaan luar pelat baja harus serat yang disyaratkan. harus dipelihara selama periode pengiriman
mengikuti metode pengecatan sesuai dengan Seksi 8.7. dan penyimpanan.
iv) Untuk bagian sambungan, bahan FRP tersebut
v) Mutu bahan untuk perkuatan menggunakan steel harus dibuat overlap antara lapis awal dan lapis c) Selama penyimpanan, seluruh material
plate bonding merujuk pada persyaratan mutu bahan berikutnya sebesar 100 - 200 mm dan searah serat harus diberikan perlindungan dari sinar
dalam RSNI T-03-2005 “Perencanaan Struktur Baja yang disyaratkan. matahari, air hujan dan kotoran.
Untuk Jembatan”
d) Semua material yang digunakan untuk
perkuatan eksternal stressing, harus
Bahan External Stressing v) Setelah selesai pemasangan lapis pertama, disimpan pada tempat yang bersih,
semua rongga udara harus dikeluarkan dengan terlindung serta aman terhadap cuaca
i) Strand baja pretegang yang digunakan untuk
menekan permukaan FRP menggunakan tangan
penahan struktur sesuai dengan Seksi 8.2.
sehingga seragam, dan menghasilkan permukaan
ii) Ankur sebagai penahan ujung strand megacu pada akhir yang disyaratkan. Jika dibutuhkan, pelapisan Penerimaan Bahan
Seksi 7.2. berikutnya dapat diaplikasikan setelah lapisan a) Semua bahan yang diterima di lapangan
pertama telah memenuhi syarat. harus diberi tanda dan dibuat laporan sesuai
iii) Baja untuk Ankur, baut penahan dan deviator yang
dipasang pada bagian bawah struktur jembatan beton dengan jumlah penerimaan bahan.
sesuai dengan Gambar Rencana sesuai dengan Seksi Curing (perawatan)
7.2. dan Seksi 7.4. b) Penerimaan bahan tersebut harus
i) Waktu curing (perawatan) bahan fiber tersebut dilengkapi dengan dokumen/sertifikat
adalah 48 - 72 jam dan tergantung pada batas keaslian produk dari pabrik pembuat berupa
Alat Steel Plate Bonding temperatur dan kelembaban udara pada waktu jaminan pabrik sesuai dengan jenis bahan
i) Alat Pemotong plat baja. pemasangan sesuai dengan jenis perkuatan yang akan
ii) Selama proses curing struktur yang diperkuat dilaksanakan.
ii) Alat pembersih permukaan beton menggunakan alat
pembobok dan gurinda dengan persyaratan alat yang harus terlindungi dari air, suhu dan bahan kimia
terdapat dalam Seksi 8.2 “Perbaikan Dimensi Struktur yang dapat mengurangi mutu. Penerimaan Hasil Kerja
Beton” dan /atau ACI 546R-14.
iii) Lapisan bahan fiber yang telah mengeras harus a) Semua perkuatan yang telah dipasang
harus memenuhi ketentuan seperti yang
iii) Alat pembersih permukaan pelat baja menggunakan mempunyai ketebalan yang merata dan saling
mengikat antar lapisan tanpa adanya udara yang disyaratkan dalam Gambar.
water jet, sand blasting, sikat, gurinda, bahan kimia, api,
dan lain-lain mengikuti ketentuan dari metode persiapan terperangkap atau celah yang terjadi di antara
permukaan pada ISO 12944-4:2017 dan harus lapisan bahan FRP. b) Semua permukaan yang telah diperkuat
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. iv) Untuk lapisan kedua atau seterusnya dilakukan harus dalam kondisi bersih dan rapih.
sesuai data teknis produk
iv) Tabung penyuntik dan pipa/selang penyalur,
kompresor bertekanan rendah mengikuti syarat Benda Uji dan Pengujian
peralatan pada Seksi 8.1 “Perbaikan Retak dengan Pekerjaan Akhir a) Benda uji disyaratkan untuk setiap
i) Setelah selesai semua proses pelaksanaan pengujian bahan FRP minimal 5 buah
Bahan Epoksi”.
pemasangan FRP pada permukaan struktur beton, dengan dimensi benda uji mengikuti
v) Alat cover meter yang merupakan alat untuk apabila disyaratkan maka permukaan tersebut ketentuan dari ASTM D 3039/D3039M-17
mendeteksi tebal selimut beton serta diameter dan
dimensi baja tulangan di dalam beton dan harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

a) Benda uji disyaratkan untuk setiap


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN pengujian PENGENDALIAN
bahan FRP minimal 5 buah
MUTU
dengan dimensi benda uji mengikuti
v) Alat cover meter yang merupakan alat untuk apabila disyaratkan maka permukaan tersebut ketentuan dari ASTM D 3039/D3039M-17
mendeteksi tebal selimut beton serta diameter dan dapat dilapisi kembali dengan plesteran 2-3 jam
dimensi baja tulangan di dalam beton dan harus setelah selesai pemasangan bahan FRP. Pengujian terdiri atas beberapa hal sebagai
mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. berikut:
ii) Permukaan FRP yang telah selesai di-curing
vi) Bor baja dan bor beton. kemudian dapat diberi lapisan cat atau mortar Ultimate tensile strength
vii) Kuas rol perata epoksi. semen setelah permukaan FRP kering sebagai tensile modulus
bahan protektif atau dekoratif.
Alat External Stressing
iii) Selama proses penyelesaian pekerjaan, daerah
Pengencangan Strand dari satu sisi maupun kedua sisi yang sudah dilapisi dengan bahan FRP harus
menggunakan jack/alat penarik dengan terus dilindungi dengan plastik dan harus diberi papan
memantau manometer dan mengukur elongation Strand peringatan untuk menghindari kerusakan pada Pengujian dilakukan pada laboratorium yang
sesuai dengan gambar rencna yang telah disetujui oleh bahan tersebut. telah disetujui sebelumnya oleh Pengawas
Pengawas Pekerjaan. Pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai, maka
Pemeriksaan dan Perbaikan harus dipilih secara acak lokasi yang tidak
membahayakan struktur untuk dilakukan uji
i) FRP harus diberi perawatan yang maksimal,
pull off untuk menguji kelekatan antara
permukaan FRP yang sudah mengeras harus
permukaaan beton dengan FRP minimal
diperiksa dengan palu atau dengan jarum tusuk
dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda.
untuk mendeteksi adanya gelembung atau rongga
Apabila ada bagian yang mengalami
udara, apabila ditemukan hal tersebut, maka harus
kegagalan hasil uji tarik pull off < 3 MPa
dilakukan perbaikan dengan menyuntikkan bahan
dengan toleransi 5%, maka bagian yang lain
epoksi ke dalam rongga tersebut.
wajib dilakukan pengujian, evaluasi dan
ii) Perbaikan terhadap adanya gelembung/rongga perbaikan. Hasil pengujian minimal sama
udara antara FRP dengan beton dilakukan sebagai dengan hasil pengujian yang tercantum
berikut: dalam technical data sheet yang digunakan.

1) Buat lubang diameter 5 mm pada kedua ujung


rongga udara. Untuk FRP dengan posisi vertikal
buat lubang bor pada bagian atas dan bawah.
Jumlah lubang disesuaikan dengan kondisi dan b) Penguj ian strand harus meruj uk pada
kebutuhannya. penguj ian dalam SNI 1154:2011

2) Pasang grouting port untuk memasukkan bahan 5) Supervisi


epoksi ke dalam bagian yang berongga dan
menekan keluar udara yang ada didalamnya.
Selama pekerjaan pemasangan bahan FRP
3) Suntikkan bahan epoksi dengan tekanan rendah ini, harus selalu di bawah pengawasan
melalui grouting port secara bertahap dari salah tenaga yang terlatih dan bersertifikat.
satu ujung sampai bahan epoksi keluar dari Pengawasan dilakukan dengan cara
grouting port yang lainnya. pengamatan pada kegiatan sebagai berikut:

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

4) Diamkan daerah graut selama 12 jam sebelum Persiapan


grouting port dilepas. Label pada kemasan material
Pencampuran epoksi
iii) Pemeriksaan akhir dilakukan kembali untuk Aplikasi epoksi pada bahan FRP
memastikan apakah masih terdapat rongga udara Pengeringan (curing) bahan FRP
di antara bahan FRP dengan beton yang diperkuat. Pengambilan benda uji
Perkuatan dengan bahan FRP dapat diterima,
apabila gelembung udara yang berada di dalam
lapisan antara beton dan FRP tidak lebih dari 5% Untuk pekerjaan Steel Plate Bonding,
terhadap luas total wrapping, dengan kriteria tidak pengawasan dilakukan dengan cara
terdapat gelembung dengan diameter lebih dari 20 pengamatan pada kegiatan sebagai berikut :
mm. a .Pengawasan terhadap tingkat kerataan
dan kebersihan permukaan beton sebelum
Pelaksanaan Steel Plate Bonding dipasang perkuatan
Persiapan b. Pengawasan titik lubang ankur
i) Bersihkan permukaan dari lapisan yang telah c. Pengawasan uj i kuat tarik baja
terpasang sebelumnya hingga mendapati d. Pemeriksaan epoksi dalam pelat baja
permukaan beton keras.
Untuk pekerjaan External Stressing,
pengawasan dilakukan dengan cara
ii) Lakukan pembersihan mekanis menggunakan
pengamatan pada kegiatan sebagai berikut :
gurinda atau alat lainnya untuk membersihkan
permukaan beton keras dari sisa bahan pelapis a. Pengawasan pekerjaan persiapan, bahan
yang masih menempel. Metode pembersihan harus dan peralatan
dalam keadaan kering. b. Pengawasan pemasangan blok ankur dan
deviator serta asesoris lainnya
iii) Lakukan perbaikan dimensi dengan patching
terhadap beton yang terekspos tulangannya atau c. Pengawasan pemasangan Strand dan
perbaikan retak pada bagian struktur yang HDPE
mengalami retak. d. Pengawasan proses stressing dan camber
iv) Lakukan perataan permukaan (Leveling) akibat penarikan strand
terhadap beton yang akan diperkuat. e. Pengawasan proses graut

v) Lakukan Marking Area terhadap permukaan yang


akan diperkuat di mana penandaan ini mencakup
batas plat besi yang akan dipasang serta titik baut Penyedia Jasa yang melaksanakan
yang akan dipasang sesuai Gambar Keija yang pekerjaan dengan bahan FRP harus
telah disetujui Pengawas Pekerjaan. menunjukkan semua hasil pengujian yang
telah dilakukan oleh laboratorium
independen dan berkompeten. Data hasil
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN pengujian yang wajib
NASIONAL diserahkan
X EDISI terdiriII dari
2010 REV. (2012)
kuat tarik (tensile strength), kuat lekat ke
permukaan (bonding strength to substrate)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Penyedia Jasa yang melaksanakan


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU
pekerjaan dengan bahan FRP harus
menunjukkan semua hasil pengujian yang
telah dilakukan oleh laboratorium
Pemasangan independen dan berkompeten. Data hasil
pengujian yang wajib diserahkan terdiri dari
kuat tarik (tensile strength), kuat lekat ke
i) Setelah melakukan penandaan (marking) permukaan (bonding strength to substrate)
terhadap permukaan yang akan diperkuat, dan menunjukkan sertifikat hasil pengujian
selanjutnya ditentukan titik pengeboran untuk glass transition temperature dan garansi
pemasangan ankur/baut dengan menggunakan alat keawetan (durability) selama 10 tahun.
metal detector/bar scaner agar pengeboran yang
dilakukan tidak menimbulkan kerusakan terhadap
baja tulangan eksisting yang ada di dalam beton Penyedia Jasa melakukan perbaikan atas
tersebut. Disarankan untuk menggunakan ankur pekerjaan yang tidak memenuhi syarat
sementara (Dynabolt) untuk mempermudah dengan mengikuti petunjuk yang
pelaksanaan pekerjaan. diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

ii) Pengeboran yang dilakukan harus tegak lurus


terhadap bentang dan permukaan beton eksisting. Bilamana terjadi perbedaan pendapat
Diameter dan panjang/kedalaman ankur harus terhadap mutu hasil pekerjaan atau adanya
mengikuti Gambar Kerja. keraguan dari data pengujian yang ada,
Pengawas Pekerjaan dapat meminta
Penyedia Jasa untuk melakukan pengujian
oleh pihak ketiga. Biaya pengujian tambahan
iii) Pastikan ankur yang akan dipasang bebas dari tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
bahan yang dapat mengurangi mutu dari beton, Jasa.
tulangan, bahan pelekat dan angkur tersebut.
Penyedia Jasa harus mengajukan detail
iii) Pastikan ankur yang akan dipasang bebas dari rencana perbaikan untuk mendapatkan
bahan yang dapat mengurangi mutu dari beton, persetujuan dari Pengawas Pekerjaan
tulangan, bahan pelekat dan angkur tersebut. sebelum memulai pekerjaannya.

iv) Apabila diperlukan, angkur dapat dilapisi dengan


bahan anti karat.

v) Pastikan kerataan, kelurusan, serta jumlah


angkur mengikuti Gambar Kerja yang telah
disetujui.

vi) Bersihkan plat baja dari terak, karat serta bahan


lainnya menggunakan.metode pembersihan yang
telah disetujui.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


vi) Bersihkan plat baja dari terak, karat serta bahan
lainnya menggunakan.metode pembersihan yang
telah disetujui.

vii) Lakukan pencampuran terhadap bahan perekat


mengikuti petunj uk dari pabrik pembuat.

viii) Pengaplikasian steel plate bonding pada beton


dengan epoksi tergantung dari bidang yang akan
diperkuat serta metode pelaksanaan yang telah
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
1) Metode Tabung Penyuntik

a. Pasang angkur baut pada lubang bor di ikuti


dengan ring baut dan mur baut untuk
mengencangkan pelat baja. Metode pengencangan
mengikuti persyaratan yang telah disetujui.

b. Gunakan bahan penutup untuk menutup celah-


celah yang ada antara pelat baja dengan struktur
beton, sambungan pelat baja, daerah antara pelat
baja dengan pipa penyuntik dan pipa udara.

c. Suntikkan bahan perekat yang sesuai dengan


persyaratan pada Pasal 8.1.2 dari Spesifikasi ini
melalui lubang yang sudah diberi pipa-pipa
penyuntik pada pelat baja, kemudian pompakan
bahan perekat sampai penuh yaitu dengan terlihat
adanya cairan yang keluar dari pipa udara.
2) Metode Pelekatan Pelat Baja pada Perkuatan
a. Pasang pelat baja pad lokasi yang telah
ditentukan dengan memasang Ankur/baut, agar
pelat baja terpasang pada struktur beton.
b. Angkat pelat baja secara bersama-sama dengan
tetap menjaga kerataannya.

c. Setelah pelat baja terpasang dengan kuat dan


stabil, maka dapat dilanjutkan dengan memasukkan
bahan epoksi yang BALAI BESAR
berfungsi PELAKSANAAN
sebagai perekat JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
antara pelat baja dengan permukaan beton.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

c. Setelah pelat baja terpasang dengan kuat dan


stabil, maka dapat dilanjutkan dengan memasukkan
bahan epoksi yang berfungsi sebagai perekat
antara pelat baja dengan permukaan beton. i

d. Dalam proses pemasangan ini, harus ada lubang


untuk memasukkan bahan epoksi dengan tekanan
rendah dan menerus serta adanya lubang pada
bagian ujung lainnya untuk mengeluarkan udara
dan control bahwa bahan epoksi sudah mengisi
penuh rongga antara pelat baja dan permukaan
struktur beton.
ix) Buang lapisan perekat yang mencuat dari sisi
plat.

x) Ketuk plat menggunakan alat pengetuk besi/palu


atau yang setara dan pastikan berbunyi nyaring
atau menggunakan alat deteksi yang memadai. Hal
tersebut mengindikasikan tidak ada lagi rongga
udara yang terjebak di dalamnya.
xi) Apabila ada indikasi rongga, harus diperbaiki
dengan melakukan pengeboran dan injeksi dengan
bahan perekat/epoksi hingga penuh.

xii) Setelah bahan perekat mengering, lapisi pelat


baja dengan bahan anti korosi menggunakan
bahan dan metode pengecatan yang telah disetuju.

Pelaksanaan External Stressing


Pekerjaan Persiapan

i) Pekerjaan persiapan dari perkuatan dengan cara


external stressing ini meliputi perbaikan dimensi
akibat retak, keropos, gompal serta penyetelan
kerataan pada permukaan beton yang akan
diperkuat.
ii) Pembersihan permukaan dari material yang
dapat merusak atau menurunkan mutu beton
maupun mutu dari bahan perkuatan ini.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


ii) Pembersihan permukaan dari material yang
dapat merusak atau menurunkan mutu beton
maupun mutu dari bahan perkuatan ini.
Pelaksanaan
i) Periksalah permukaan beton dengan alat cover
meter agar posisi tulangan eksisting beton dapat
diketahui sehingga meghindari kerusakan tulangan
saat pengeboran lubang ankur baut.
ii) Tandai titik pengeboran lubang ankur baut yang
akan dipasang dengan mengikuti hasil pembacaan
dari alat cover meter dan pastikan mengikuti
Gambar Kerja.
iii) Pengeboran lubang ankur baut, pemasangan
blok ankur, deviator dan asesoris lainnya
dilaksanakan dengan mengikuti Gambar Kerja.

iv) Kabel harus diberi perlindungan dengan HDPE


atau bahan pelindung strand/kabel yang setara.

v) Gaya penarikan strand/kabel dan jumlah


strand/kabel yang dipasang harus sesuai dengan
Gambar Kerja dan dipastikan bahwa semua gaya
terdistribusi dengan baik sehingga peningkatan
kapasitas yang direncanakan dapat tercapai.
vi) Bahan graut dan cara pelaksanaan graut
mengacu pada Seksi 8.2 “Perbaikan Dimensi
Struktur Beton”
vii) Semua material baja dalam sistem perkuatan
yang digunakan harus diberi lapisan pelindung anti
karat.

5. PENGGANTIAN DAN Jenis baut yang digunakan untuk mengganti baut biasa
PENGENCANGAN BAUT atau mutu tinggi harus sesuai dengan mutu baut Semua elemen sambungan yang
dengan persyaratan pada struktur baja asalnya. menggunakan baut mutu tinggi harus diganti
Sambungan yang menggunakan baut biasa sesuai mutu dan/atau ukuran baut lama.
Mutu baut harus sesuai dengan persyaratan pada Seksi dilakukan pengencangan baut dengan persyaratan
7.4. Baja Struktur. bahwa kondisi baut belum mengalami
kerusakan/cacat dan karat serta belum mengalami
pengencangan secara maksimal.
BALAI BESARUntuk baut biasa JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
PELAKSANAAN
yang sudah mengalami kerusakan/cacat dan karat
perlu dilakukan penggantian baut yang baru.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI Sambungan PERSYARATAN PELAKSANAAN


yang menggunakan baut biasa PENGENDALIAN MUTU
Mutu baut harus sesuai dengan persyaratan pada Seksi dilakukan pengencangan baut dengan persyaratan
7.4. Baja Struktur. bahwa kondisi baut belum mengalami
kerusakan/cacat dan karat serta belum mengalami
pengencangan secara maksimal. Untuk baut biasa Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan
Baut mutu tinggi atau mutu sedang yang dipasang yang sudah mengalami kerusakan/cacat dan karat hasil pengujian pabrik yang menunjukkan
harus sudah diberi lapisan anti korosi berupa hot dip perlu dilakukan penggantian baut yang baru. kekerasan, kuat tarik baut yang akan
galvanis sebagai proteksi serta lapisan Molibdenum Sambungan dengan baut harus dilengkapi dengan digunakan sesuai dengan jenis baut yang
disulfida (MoS2) sebelum dikemas. ring sehingga menjamin tidak terjadi celah. digunakan dalam pekerjaan. Laporan
pengujian ini harus diserahkan dengan atau
Pengangkutan dan Penyimpanan Bahan sebagai pengganti sertifikat pabrik.
Baut mutu tinggi digunakan untuk sambungan elemen
struktur utama dengan perhitungan kekencangan baut
sesuai dengan nilai geser yang berdasarkan hasil uji
bahan, diameter baut dan kekuatan preload baut yang Setiap elemen baut harus dilindungi terhadap
digunakan. terjadinya korosi dan disimpan dalam suatu wadah Penyedia Jasa harus memberitahu kepada
(drum/kotak) yang kedap udara dan harus diberi Pengawas Pekerjaan secara tertulis
label (tanda) yang menyatakan kuantitas, dimensi sekurang-kurangnya 24 jam sebelum
Baut mutu sedang dapat digunakan untuk sambungan (diameter, panjang) baut, mutu dan jenis baut, memulai pelepasan, pemasangan untuk
pada elemen sekunder struktur jembatan. pabrik pembuat, dengan suatu tanda khusus pada penggantian dan pengencangan baut pada
bagian depan kemasan. struktur jembatan baja.
Panjang Baut pengganti tidak boleh lebih pendek dari
dari baut yang akan diganti (minimum 5 ulir pada ujung
baut yang terlihat pada bagian luar). Semua baut struktur baja harus diangkut dengan
cara sedemikian rupa sehingga pada waktu
diangkut dan dibongkar di tempat tujuannya tidak Semua bahan baku atau cetakan yang
Jenis baut mutu tinggi A325 yang digunakan adalah mengalami tegangan, deformasi, atau kerusakan dipasok untuk pekerjaan, bilamana diminta
jenis baut tipe 1 yaitu baut yang terbuat dari bahan lainnya. oleh Pengawas Pekerjaan, harus disertai
medium carbon steel. Untuk Baut mutu tinggi A490 sertifikat dari pabrik pembuatnya yang
adalah jenis menyatakan bahwa bahan tersebut telah di
Semua baut dengan panjang dan diamater yang produksi sesuai dengan formula standar dan
sama, serta mur yang sudah menjadi kesatuan memenuhi semua ketentuan dalam
Baut grade A dan B pada baut mutu sedang digunakan harus dikirim dalam kotak, krat atau tong, dan berat pengendalian mutu dari pabrik pembuatnya.
untuk baut penyambung dan studs (shear connector kotor dari setiap kemasan tidak boleh melebihi 150 Sertifikat harus menunjukkan semua hasil
pada komposit). Diameter maksimum baut grade ini kg. Daftar dan uraian dari bahan-bahan yang pengujian sifat-sifat fisik, kimiawi, dan
maksimum 1,5 inch dan harus memenuhi syarat kuat terdapat di dalam setiap kemasan harus tertulis dan mekanik dan diserahkan kepada Pengawas
tarik (tensile strength) sesuai dengan persyaratan dalam disebutkan pada bagian luar kemasan serta dan Pekerjaan tanpa biaya tambahan
ASTM A307-14e1. diusahakan tidak mudah hilang atau tersobek pada
waktu pengiriman.
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
Baut grade C adalah baut yang nonheaded dan untuk Pengawas dengan mengecek/memeriksa
penggunaan sebagai anchor bolts yang mengacu pada bukti tertulis yang menunjukkan bahwa
ASTM A36/A36M-14
Baut yang sudah terkirim ke lapangan yang berada bahan-bahan yang diterima telah sesuai
dalam drum atau kotak sesuai pengiriman dari dengan ketentuan persyaratan bahan pada
pabrik harus disimpan pada tempat yang kering dan Pasal 7.4.2. dari Spesifikasi ini.
aman (gudang) denganBALAI BESAR PELAKSANAAN
ketentuan sebagai berikut: JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Bahan yang diterima harus diperiksa oleh


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PengawasPENGENDALIAN
dengan mengecek/memeriksa
MUTU
bukti tertulis yang menunjukkan bahwa
Baut yang sudah terkirim ke lapangan yang berada bahan-bahan yang diterima telah sesuai
dalam drum atau kotak sesuai pengiriman dari dengan ketentuan persyaratan bahan pada
pabrik harus disimpan pada tempat yang kering dan Pasal 7.4.2. dari Spesifikasi ini.
aman (gudang) dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Seluruh baut mutu tinggi yang berada dalam Hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan
kemasan harus ditempatkan di atas penyangga sebagaimana yang disyaratkan sesuai
kayu di dalam gudang atau tempat penyimpanan dengan Pasal 7.4.4.
aman dan kering.
b) Baut mutu tinggi harus disimpan berdasarkan
dimensinya, dan tidak boleh dalam satu kemasan
berisi lebih dari satu jenis dimensi.
c) Semua elemen sejenis harus disimpan di suatu
tempat untuk kemudahan pengenalan.
d) Seluruh baut dan perlengkapan kecil harus
disimpan dalam penampung atau kaleng di lokasi
yang kering dan tidak terekspos cuaca.

a) Kalibrator Tegangan

Kapasitas alat pengencang baut (alat torsi momen)


harus sesuai dengan persyaratan. Sebelum
dilakukan pengencangan, maka alat pengencang
baut harus dikalibrasi dulu terhadap kondisi tensile
yang ada pada baut dengan alat Skidmore Wilhelm
(yang sudah terkalibrasi) setiap hari sebelum
digunakan untuk menyatakan penyesuaian kuat
tarik baut dengan alat torsi momen dan toleransi
sesuai dengan diameter baut yang akan
dikencangkan. Pemeriksaan uji kapasitas
pemutaran pada alat torsi momen harus
berdasarkan persyaratan agar didapat jaminan
kekencangan baut sesuai dengan rancangannya.
Kalibrasi tegangan dilakukan terhadap pemasangan
baut pada sambungan pretensioned dan
sambungan slip kritis dengan cara sebagai berikut :
i) Konfirmasikan kesesuaian perakitan pengikat
lengkap, termasuk pelumasan untuk pemasangan
tanpa alasan apapun; dan,

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN


i) Konfirmasikan PELAKSANAAN
kesesuaian perakitan pengikat PENGENDALIAN MUTU
lengkap, termasuk pelumasan untuk pemasangan
tanpa alasan apapun; dan,
ii) Konfirmasikan prosedur dan penggunaan yang
tepat oleh baut dengan metode pretensioning yang
akan digunakan.

b) Pelaksanaan Kalibrasi

Dilakukan pelaksanaan kalibrasi dengan paling


sedikit 3 contoh baut untuk setiap jenis baut dengan
kombinasi diameter, panjang, grade, dan tipe yang
digunakan dengan menggunakan kalibrator
tegangan untuk memverifikasi kuat tarik yang
dicapai oleh baut.

Tipe baut baja mutu tinggi :


• Tipe 1 - 120ksi (A325) - carbon, carbon boron,
alloy, or alloy boron steel
• Tipe 1 - 150ksi (A490) - alloy or alloy boron steel

Tabel Torsi Maximum yang Diizinkan untuk Desain


Tegangan Minimum

Tabel 8.5.3.2) Rotasi Yang Diizinkan

3) Uliran Baut

Untuk tumpu, seluruh uliran baut harus berada di


luar bidang geser. Uliran baut yang sudah
dikencangkan harus menonjol minimal 5 ulir dari
BALAI
mur pada bagian sisi BESAR PELAKSANAAN
luar mengacu pada pedoman JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
pemasangan jembatan rangka baja.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Untuk tumpu, seluruh uliran baut harus berada di


luar bidang geser. Uliran baut yang sudah
dikencangkan harus menonjol minimal 5 ulir dari
mur pada bagian sisi luar mengacu pada pedoman
pemasangan jembatan rangka baja.

4) Pemasangan Baut Mutu Tinggi dan Baut Biasa


a) Umum

Bagian-bagian yang akan dilakukan pemasangan


baut mutu tinggi dan baut biasa perlu
memperhatikan letak atau posisi pemasangan baut.
Selain itu juga perlu memperhatikan baut yang akan
diganti harus sama dalam hal dimensi dan mutu.
b) Penyelesaian Permukaan Bidang Kontak

Permukaan bidang kontak dan tempat-tempat yang


berdekatan dengan sekeliling elemen-elemen baja
di mana baut mutu tinggi akan dipasang harus
dibersihkan dari semua karat, terak pabrik, cat,
gemuk, cat dasar, dempul atau benda-benda asing
lainnya.
c) Tahapan Pemasangan Baut
i) Kondisi Snug-Tightened
Semua lubang baut harus dipastikan pas untuk
pemasangan tanpa menyebabkan kerusakan atau
gesekan akibat ulir. Untuk memastikan lubang baut
akan berada pada posisinya, maka dapat
digunakan pen untuk meluruskan lubang dalam
pemasangannya. Pemasangan Baut tidak boleh
melebihi dari kemiringan 1:20. Dalam pemasangan
baut dengan kondisi Snug-Tightened perlu
diberikan tanda atau garis pada mur untuk
mengetahui posisi awal sebelum diberi
pretensioning.
ii) Kondisi Pretensioning (Baut Mutu Tinggi)

Pada kondisi pretensioning menggunakan prosedur


kalibrasi yang dijelaskan pada Pasal 8.5.3.3).b).
Setelah tercapai pretensioning diberikan tanda atau
garis sebagai posisi akhir. Sudut yang dibentuk
menunjukkan besar sudut rotasi yang dibentuk
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI Pada kondisi pretensioningPELAKSANAAN


PERSYARATAN menggunakan prosedur PENGENDALIAN MUTU
kalibrasi yang dijelaskan pada Pasal 8.5.3.3).b).
Setelah tercapai pretensioning diberikan tanda atau
garis sebagai posisi akhir. Sudut yang dibentuk
menunjukkan besar sudut rotasi yang dibentuk

5). Pengencangan Baut


Pengencangan baut dilakukan untuk baut biasa
atau baut yang terletak pada elemen sekunder yang
mengalami kelonggaran sesuai cara kondisi snug-
tightened di atas.
Pengencangan baut mutu tinggi menggunakan alat
torsi momen manual atau mekanik dengan
kekencangan nilai torsi sesuai dengan mutu,
diameter dan kondisi permukaan baut.

6. PENGELASAN ELEMEN BAJA Bahan dasar pelat yang digunakan dalam pengelasan Persiapan
a) Tipe pengelasan yang digunakan dalam
STRUKTUR JEMBATAN memiliki pilihan kriteria sebagai berikut : Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
perbaikan adalah tipe full penetration (las tumpul).
Pengawas Pekerjaan daftar peralatan dan
a) Mutu baja yang sesuai dengan elemen struktur baja Jika menggunakan tipe lain perlu dibuktikan terlebih
yang akan disambung sesuai dengan Gambar. personil yang akan digunakan untuk
b) Mutu baja yang berbeda dengan elemen struktur baja dahulu dengan analisis perhitungan sambungan pelaksanaan pekerjaan pengelasan berikut
yang akan disambung tetapi masih dalam satu Grade las.
sertifikat para pelaksana pekerjaan yang
atau Kelas dapat dilihat pada Tabel 8.6.2.1) di bawah
b) Permukaan yang akan dilas harus dikondisikan masih berlaku dan sesuai dengan jenis
ini.
dalam keadaan bersih dan bebas terhadap benda- keahlian (kualifikasi) mencakup 4 tipe posisi
c) Ketebalan dari bahan baja dasar (base metal) yang benda asing seperti oli, minyak, cat dan lain pengelasan yaitu posisi datar, horisontal,
digunakan setidaknya harus lebih besar atau sama sebagainya dengan menggunakan sikat kawat atau vertikal, dan overhead (di atas).
dengan 3 mm lain sebagainya.
c) Pengelasan tidak boleh dilaksanakan pada saat
kondisi hujan dan kecepatan angin tinggi. Peralatan yang digunakan adalah peralatan
Bahan elektroda yang sudah dibuka dan terbuka pada las listrik dengan cara las busur listrik dan
atmosfer bisa digunakan kembali dengan 2 kondisi harus berada dalam kondisi baik dan siap
sebagai berikut : Pengelasan pakai, termasuk alat penunjang serta alat
a) Jika elektroda sudah terpapar udara untuk rentang a) Peralatan untuk proses pengelasan dalam penyimpanan bahan las dan alat untuk
waktu tertentu maka harus dilakukan pengeringan kondisi siap pakai termasuk bahan las yang akan pengering bahan las.
kembali. digunakan sesuai dengan spesifikasinya (diameter
b) Jika elektroda sudah terpapar udara untuk rentang batang las, dan sudut pengelasan). Permukaan logam yang akan dilas harus
waktu tertentu perlu dilakukan pengujian sebelum dalam kondisi halus, rata, seragam, dan
b) Pastikan bahwa pelaksana pengelasan bebas dari kotoran, debu, dan bahan-bahan
digunakan kembali. mempunyai sertifikasi pengelasan yang masih yang dapat mempengaruhi kualitas hasil
c) Waktu izin yang ditentukan untuk elektroda yang berlaku untuk kondisi dan jenis pengelasan dalam pengelasan.
terpapar udara ditentukan pada Tabel 8.6.2.2). kualifikasinya.
c) Pastikan arus listrik (voltage) dalam kondisi yang
tepat untuk menjamin hasil yang baik. Kontrol arus

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


tepat untuk menjamin hasil yang baik. Kontrol arus
termasuk input panas, ukuran las dan ke dalaman
penetrasi las. Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
d) Peralatan keselamatan (K3) harus disiapkan dan pengawas penerimaan bahan dengan
digunakan untuk melindungi dari percikan api. mengecek/memeriksa bukti tertulis
(spesifikasi pada kemasan kawat elektroda)
e) Untuk pengelasan cara busur listrik yang yang menunjukkan bahwa bahan-bahan
menggunakan elektroda berselaput perlu yang telah diterima harus sesuai dengan
diperhitungkan tebal pelat atau komponen bahan ketentuan persyaratan bahan pada Pasal
yang akan dilas dan kecepatan pengelasan. 8.6.2 dari Spesifikasi ini.

f) Untuk pengelasan yang berlapis, setiap lapisan Pemeriksaan Permukaan


berikut akan dilaksanakan, permukaan lapisan
sebelumnya harus dibersihkan terlebih dahulu dari a) Permukaan akhir hasil pengelasan harus
terak (ampas leburan logam seperti timah dan diperiksa dengan baik dengan pemeriksaan
sebagainya) yang menempel pada permukaan visual untuk memastikan tidak adanya cacat
dengan menggunakan sikat kawat dan diakhiri
dengan sikat bulu. b) Pemeriksaan visual dilaksanakan untuk
memastikan bahwa las bebas dari cacat
g) Tingkat kesulitan pengelasan menjadi dasar retak, semua bagian berkas las sudah terisi
pertimbangan untuk memilih kualifikasi tukang las dengan bahan las, permukaan las rapih,
yang sesuai dengan sertifikasi yang dibutuhkan. tidak adanya timbunan las yang berlebihan,
takikan las tidak lebih dari 0,4 mm.
h) Pendinginan pekerjaan pengelasan tidak boleh
dilakukan dengan penyiraman air. Pendinginan
c) Cekungan permukaan las maksimum yang
harus menggunakan udara.
diizinkan adalah 1,2 mm dari permukaan
komponen baja yang dilas dan cembung
Permukaan Akhir maksimum 3 mm serta tebal las minimum
sama dengan tebal pelat yang disambung.
a) Hasil akhir pengelasan harus diperiksa secara
visual dan jika hasil pengelasan meragukan, harus d) Tinggi permukaan timbunan las minimal
dilakukan pemeriksaan dengan alat khusus atau 1,5 mm dari permukaan pelat atau elemen
menggunakan bahan khusus untuk memastikan baja yang disambung dan overlap tergantung
bahwa kepadatan atau tidak adanya rongga di pada ketebalan pelat baja.
dalam las yang telah dilaksanakan.
e) Pemeriksaan khusus hasil pengelasan
b) Permukaan las yang menonjol harus dibuat dilakukan sesuai dengan Petunjuk
sedemikian rupa sesuai dengan Spesifikasi. Pengawas lapangan dengan menggunakan
bahan dye penetrant atau alat ultrasonic.
c) Setelah dilakukan pemeriksaan hasil pengelasan, Apabila ditemukan hasil pengelasan tidak
untuk melindungi hasil pengelasan dari korosi, memenuhi persyaratan, maka dilakukan
maka permukaan pengelasan harus dilapisi dengan perbaikan dengan cara pengelupasan hasil
bahan pelindung minimal sama dengan bahan pengelasan dan dilakukan pengelasan ulang.
pelindung pada struktur baja eksisting Semua biaya pemeriksaan khusus dan
perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN Jasa. NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM e) Pemeriksaan khusus hasil pengelasan
dilakukan sesuai dengan Petunjuk
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN Pengawas lapangan dengan menggunakan
bahan dye penetrant atau alat ultrasonic.
c) Setelah dilakukan pemeriksaan hasil pengelasan, Apabila ditemukan hasil pengelasan tidak
untuk melindungi hasil pengelasan dari korosi, memenuhi persyaratan, makaMUTUdilakukan
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN
maka permukaan PELAKSANAAN
pengelasan harus dilapisi dengan perbaikan PENGENDALIAN
dengan cara pengelupasan hasil
bahan pelindung minimal sama dengan bahan pengelasan dan dilakukan pengelasan ulang.
pelindung pada struktur baja eksisting Semua biaya pemeriksaan khusus dan
perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.

7. PENGECATAN STRUKTUR BAJA


Cat yang digunakan harus sesuai dengan tingkat Pekerj aan ini terdiri atas persiapan permukaan dan
kebersihan permukaan substrat (logam bahan dasar) pengecatan dengan j enis cat yang sesuai dengan Kategori tingkat keawetan umur proteksi cat
struktur baja yang akan diberi lapisan pelindung dan kategori dan kondisi serta lingkungannya yang ditentukan sesuai dengan SNI ISO 12944-5-
umur proteksi yang disyaratkan. mempunyai tingkat proteksi pendek dan sedang. 2012, yaitu pendek (perkiraan keawetan
rendah) dengan umur proteksi 2 - 5 tahun,
sedang (tingkat kewetan menengah) dengan
umur 5 - 15 tahun serta panjang (tingkat
Pengecatan untuk elemen utama jembatan seperti keawetan tinggi) dengan umur lebih dari 15
Jenis cat yang digunakan untuk struktur baja dengan tahun
batang tepi atas, diagonal, batang tepi bawah,
tingkat proteksi sedang dan dapat disesuaikan dengan
gelagar melintang atau gelagar pada jembatan baja
kondisi lingkungannya sesuai dengan SNI ISO 12944-6-
komposit diberi lapisan pelindung dengan tingkat
2012 dengan persyaratan untuk cat dasar (yang terdiri Ketebalan lapisan pelindung sesuai dengan
keawetan sedang dan untuk elemen sekunder
atas binder dan primer), dimana binder menggunakan masa tingkat keawetan dan disesuaikan
seperti sandaran dan/atau pagar pengaman
jenis Epoksi atau polyurethane dan primer dengan kondisi lingkungan dimana struktur
(guardrail) dapat diberi lapisan pelindung dengan
menggunakan zinc atau moisture cured urethane (dapat jembatan baja berada.
tingkat keawetan pendek, masing-masing sesuai
yang berupa aluminium flakes) dan lapisan akhir adalah
dengan kondisi lingkungannya.
jenis adalah jenis epoksi, Polyurethane (EP, PUR) atau
epoksi dengan aluminum flakes yang tahan terhadap
cuaca dan UV serta jamur. Jenis cat untuk cat dasar, Jenis peralatan Penyedia Jasa harus mengajukan jenis cat
atau akhir dapat mempergunakan jenis yang sama. yang akan digunakan untuk pengecatan
Jenis peralatan minimal yang harus disiapkan oleh
ulang permukaan sesuai dengan jenis
Penyedia Jasa dalam mencapai suatu tingkat
lapisan pelindung yang disyaratkan kepada
Ketebalan cat untuk elemen utama struktur baja kebersihan yaitu:
Pengawas Pekerjaan disertai dengan
ditentukan setebal 240 mikron yang terdiri atas adalah: • SSPC SP1 Solvent Cleaning (Chemical Cleaning) sertifikat yang merupakan jaminan keaslian
a) Lapisan dasar dengan binder jenis epoksi atau • ISO-St2 (SSPC-SP2) Hand Tool Cleaning adalah produk sesuai dengan spesifikasi yang
polyurethane dengan primer jenis moisture cured sikat kawat, kape, atau amplas, disyaratkan.
urethane (dapat berupa aluminium) atau zinc adalah 80 • ISO-St3 (SSPC-SP3) Power Tool Cleaning adalah
mikron sikat kawat elektrik, Penyedia Jasa memberikan penjelasan cara
pelaksanaan pengecatan yang diusulkan
b) Lapisan akhir (top coat) dengan binder jenis epoksi • ISO-Sa1 (SSPC-SP7) adalah Brush-off Blast untuk mendapatkan ketebalan sesuai
atau polyurethane dengan campuran zinc atau moisture Blasting, dengan persyaratan dengan
cured urethane (aluminium flakes) adalah 160 mikron • ISO-Sa2.5 (SSPC-SP10) adalah Near-White Metal mempertimbangkan masalah lingkungan dan
Blast Blasting, keselamatan kerja
• SSPC SP11 adalah Power Tool Cleaning To Bare
Ketebalan cat untuk elemen sekunder dan sandaran
Metal Penyedia Jasa harus menyediakan alat
baja dan pagar pengaman (guard rail) adalah 160
• SSPC- WJ4 adalah Light Waterjetting yang pengukur ketebalan cat dalam kondisi basah
mikron yang terdiri atas lapisan dasar 40 mikron dan
(WFT - Wet Film Thickness) dan alat
lapisan akhir 120 mikron, dengan bahan cat epoksi atau mempunyai tekanan kurang dari 5000 psi
pengukur ketebalan cat dalam kondisi kering
polyurethane.
(DFT - Dry Film Thickness). Khusus untuk
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
aplikasi di daerah pasang surut cukup
menyediakan alat pengukuran ketebalan cat
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN Ketebalan cat untuk elemen sekunder


PERSYARATAN dan sandaran
SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN Penyedia PENGENDALIAN MUTU alat
Jasa harus menyediakan
baja dan pagar pengaman (guard rail) adalah 160
• SSPC- WJ4 adalah Light Waterjetting yang pengukur ketebalan cat dalam kondisi basah
mikron yang terdiri atas lapisan dasar 40 mikron dan
(WFT - Wet Film Thickness) dan alat
lapisan akhir 120 mikron, dengan bahan cat epoksi atau mempunyai tekanan kurang dari 5000 psi
pengukur ketebalan cat dalam kondisi kering
polyurethane.
(DFT - Dry Film Thickness). Khusus untuk
Persiapan Permukaan aplikasi di daerah pasang surut cukup
menyediakan alat pengukuran ketebalan cat
Jenis cat yang digunakan sebagai cat dasar atau akhir a) Blast cleaning (Sa 2 atau Sa 2‘A) digunakan
dalam kondisi basah (WFT)
pada daerah pasang surut adalah jenis Epoxy untuk pekerjaan persiapan permukaan, apabila cat
polyamine dengan solid content 100% dan mempunyai yang digunakan sebagai binder adalah epoksi atau
toleransi tinggi terhadap kelembaban, serta dapat polyurethane dengan primer Zinc sebagai lapisan
diaplikasikan langsung apada permukaan yang basah dasar.
atau terendam air. Jenis cat ini harus mempunyai Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Penyedia
ketahanan korosi yang disebabkan oleh ALWC b) Power tool atau hand tool (St 2 atau St 3) dapat Jasa harus melakukan uji pulloff untuk
(accelerated low water corrosion) dan MIC digunakan untuk pekerjaan persiapan permukaan membuktikan tingkat kelekatan cat pada
(Microbiologically Influence Corrosion). Ketebalan cat yang menggunakan jenis cat epoksi atau substrat (lapisan dasar) dengan nilai minimal
untuk daerah basah atau pasang surut adalah 500 polyurethane sebagai binder dan primer yang sebesar 3 MPa sesuai dengan tingkat
mikron, yang terdiri atas lapisan dasar 250 mikron dan menggunakan jenis aluminium flakes. pembersihan permukaan baja sesuai dengan
lapisan akhir 250 mikron. cara pembersihan yang diusulkan Penyedia
c) Pembersihan permukaan dilaksanakan Jasa dengan tingkat kerusakan yang terjadi.
berdasarkan tingkat kerusakan sesuai Tabel Uji pulloff dapat dilaksanakan minimal 3
8.7.3.1), Tabel 8.7.3.2) dan Tabel 8.7.3.3) benda uj i atau lokasi dengan pelat uj i atau
Jenis cat yang digunakan tersebut harus sesuai dengan
spesifikasi dan disertai sertifikat keaslian bahan cat langsung pada struktur baj a yang akan
serta garansi umur keawetan dari pabrik/distributor dan Pengujian Kelembaban dicat.
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Sebelum dilakukan pengecatan pada daerah
kering, permukaan (substrat) baja harus diperiksa
dan diukur kelembabannya dengan syarat sebagai Sebelum menentukan metode pengecatan
berikut: yang akan digunakan, Penyedia Jasa harus
Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang menentukan kategori korosifitas berdasarkan
baik dan mudah dilapiskan pada permukaan secara a) Pengukuran kelembaban udara harus dilakukan korosifitas akibat udara dan akibat air atau
merata, memiliki ketebalan dan waktu pengeringan pada sebelum pengecatan dilakukan dan harus tanah sesuai dengan ISO 12944-2:2017.
yang tertentu, tahan terhadap pengaruh sifat kimia dan harus berada 3°C di atas di atas titik embun
fisik cuaca. Uji kelekatan dilakukan dengan (Dewpoint)
Penyimpanan Cat
menggunakan pengujian Pull-off Adhesion Tester (Self- Semua material harus disimpan dalam
center) sesuai dengan ISO 4624 -2016 dan harus b) Maksimal kelembaban yang diperkenankan ruangan yang sesuai dan mempunyai
memiliki nilai pada setiap pengujian minimum 3 MPa dalam aplikasi pengecatan maksimal 83 % - 85 % sirkulasi udara dan temperatur ruang yang
dengan toleransi 5% terhadap substrat. cukup.
c) Apabila kelembaban melebihi batas maksimal
maka seluruh kegiatan pengecatan harus di
Berdasarkan fungsinya setiap lapisan cat harus hentikan, kecuali jenis cat yang digunakan adalah Material tidak boleh ditempatkan langsung di
mempunyai sifat sebagai berikut: moisture tolerant dan atas pertimbangan dari pabrik atas lantai, gunakan lembaran kayu atau
1. Cat dasar, menjamin pelekatan yang baik pada pembuat. papan di atas lantai untuk mencegah agar
substrat dan lapisan berikutnya. d) Pengukuran harus mengacu ke ASTM E337-15 material tidak bersentuhan langsung dengan
2. Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata Measuring Humidity with a Psychrometer (the lantai.
antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir. Measurement of Wet- and Dry-Bulb Temperatures)

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN


d) Pengukuran PELAKSANAAN
harus mengacu ke ASTM E337-15 PENGENDALIAN MUTU
2. Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata Measuring Humidity with a Psychrometer (the
antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir. Measurement of Wet- and Dry-Bulb Temperatures)
3. Cat akhir, merupakan permukaan yang halus, licin Lembar keselamatan bahan seluruh produk
serta mudah dibersihkan dan tahan terhadap serangan Pengecatan harus ditempatkan di dekat material dan
zat-zat kimia, tahan terhadap lingkungan serta a) Pencampuran Cat (Mixing) mudah untuk di akses.
mempunyai fungsi estetika. Pencampuran antara masing - masing komponen
harus sesuai dengan petunjuk dan persyaratan dari
Seluruh material cat yang akan digunakan harus Alat pemadam api atau karung pasir harus
pabrik pembuat.
mempunyai tanda atau nomor produksi dan harus ditempatkan dengan jarak tidak lebih 10
b) Pengecatan Cat Dasar meter dari ruang penyimpanan untuk
sesuai dengan lembar data teknis (Technical Data
Sheet) yang dikeluarkan oleh pabrikan serta telah i) Pengecatan cat dasar harus dilaksanakan sesuai menanggulangi apabila terjadi kebakaran
melalui proses pengujian di laboratorium sesuai SNI dengan petunjuk dan persyaratan dari pabrik atau tumpahan material.
ISO 12944-6-2012. pembuat.
ii) Pengadukan cat yang akan di aplikasikan Kualifikasi Personil
Seluruh material cat harus dikemas dalam kemasan asli mengacu ke SSPC PA 1 -2016 Shop, Field, and Personil yang melakukan pekerjaan
yang dikeluarkan oleh pabrikan di mana tercantum Maintenance of Metals.
persiapan permukaan dan pengecatan harus
nomor identifikasi produk dan label yang sesuai serta memenuhi kualifikasi dan kompetensi
tanggal kadaluwarsanya. iii) Sebelum seluruh permukaan di lakukan
Pengecatan harus dimulai dari bagian yang sulit di personil yang dikeluarkan oleh lembaga yang
jangkau dan sempit termasuk sudut - sudut lancip berkompeten dan telah mengikuti pelatihan
atau runcing dengan mengacu ke SSPC PA Guide pengecatan dari pabrik cat (clinic coating)
Kemasan atau wadah material harus benar-benar
tertutup rapat sebelum digunakan untuk memastikan 11:2008 Guide To Methods For Protection Of
tidak ada debu, kotoran mau pun udara yang Edges, Crevices, And Irregular Steel Surfaces. Peralatan Minimum
mengkontaminasi material.
iv) Sebelum pengecatan dimulai, harus dilakukan i) Semua pekerjaan persiapan permukaan
pengukuran kelembaban permukaan baja yang harus dilakukan dengan menggunakan
Lembar data teknis terbaru yang memuat seluruh akan dicat (ASTM E377-15 - Measuring humidity peralatan manual/'power-tool dan/atau
informasi tentang cat yang digunakan termasuk di with physicometer). Kecuali untuk aplikasi di daerah peralatan abrasive blasting yang sesuai
dalamnya lembar data keselamatan bahan harus pasang surut tidak perlu dilakukan pengukuran dengan standar yang dipersyaratkan.
ii) Kuas yang digunakan untuk pekerjaan
dilampirkan oleh pabrikan sebelum material digunakan. kelembaban.
stripe-coat harus mempunyai ukuran yang
cukup dan dibuat dari bahan yang sesuai
v) Pelaksanaan pengecatan lapisan dasar
untuk cat.
Tidak diizinkan menggunakan bahan pelarut atau menggunakan mesin semprot dan dibantu dengan
pengencer kecuali ditentukan dalam lembar data produk kwas untuk menjangkau bagian-bagian yang sulit. iii) Apabila digunakan alat penyemprot untuk
yang dikeluarkan oleh pabrikan atau diizinkan oleh Khusus untuk aplikasi daerah pasang surut aplikasi pengecatan, jenis, ukuran lubang
Pengawas Pekerjaan. menggunakan sikat bulat dan rasio tekanan yang dibutuhkan harus
vi) Cat yang terdiri atas 2 komponen atau lebih sesuai dengan yang dipersyaratkan pada
harus dicampur dengan baik sehingga merata lembar data yang dikeluarkan oleh pabrikan.
sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuat. iv) Peralatan pemeriksa yang dibutuhkan
c) Lapisan Kedua dan/atau Lapisan Akhir untuk mengontrol kualitas pekerjaan dan
lingkungan adalah:

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN


iv) Peralatan pemeriksa yangMUTU
dibutuhkan
untuk mengontrol kualitas pekerjaan dan
lingkungan adalah:
i) Pelaksanaan pengecatan lapisan kedua atau 1.Sling phsycometric, kalkulator dew point
akhir dilaksanakan setelah lapisan pertama atau cat dan thermometer untuk mengukur
dasar mengering dan mempunyai ketebalan kering temperatur permukaan sesuai dengan ASTM
sesuai dengan petunjuk dan persyaratan dari pabrik E337-15
pembuat 2. Pictorial standard photograph sesuai
dengan ISO 85011:2007 atau SSPC/NACE
ii) Pengecatan lapisan ini dilaksanakan dengan cara
disemprotkan menggunakan alat khusus, kwas atau 3. Blotter paper sesuai dengan ASTM
roller sampai ketebalan cat sesuai dengan petunjuk D4285-83(2012)
dan persyaratan dari pabrik pembuat. 4. Alat ukur ketebalan cat basah sesuai
dengan ASTM D4414- 95(2013)
iii) Pengukuran ketebalan cat yang telah
diaplikasikan diperiksa dengan alat sesuai dengan 5. Alat ukur ketebalan cat kering sesuai
kondisinya yaitu dengan alat untuk pengukuran ASTM D1186-01 Metoda B Tipe I
pada saat cat sudah mengering. Untuk memastikan 6. Pull-off Adhesion Tester (Self-center)
hasil akhir, maka : sesuai dengan ISO 4624-2016.
1. Pada aplikasi daerah kering harus dilakukan Semua peralatan harus terkalibrasi sebelum
pengukuran ketebalan cat pada waktu cat digunakan
setelah mengering. Pengukuran tersebut
dimaksudkan untuk memastikan kondisi solid Untuk memastikan hasil akhir yang dapat
content cat yang diaplikasikan pada permukaan diterima, maka harus dilakukan pemeriksaan
baja. Pengukuran tebal kering pada aplikasi di akhir terhadap semua permukaan yang telah
daerah kering harus mengacu pada SSPC PA2- dicat terhadap kerusakan serta dilakukan
2012. juga pengukuran ketebalan cat dengan
menggunakan alat pengukur ketebalan cat
2. Pengukuran ketebalan cat basah ( WFT - Wet kering.
FilmThickness ) dilakukan secara acak dengan
menggunakan alat pengukur ketebalan cat Penerimaan Hasil Pekerjaan
basah atau yang setara dari setiap lapisan (shift)
a) Penerimaan Bahan Cat
atau setiap aplikasi pada masing - masing batch
number ataupun setiap perubahan. Alat Bahan cat harus memenuhi persyaratan
pemeriksaan ketebalan cat harus sesuai dengan yang ditentukan pada Pasal 8.6.2 dari
rekomendasi AsTM D 4414-95(2013). Spesifikasi ini.
b) Penerimaan mutu pembersihan permukaan
Permukaan baja harus memenuhi
Standar Tingkat Persiapan sesuai Pasal
8.6.3.2) dari Spesifikasi ini.
c) Tebal cat harus memenuhi persyaratan
ketebalan yang ditentukan

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

d) Warna hasil pengecatan harus dipastikan


merata dan tidak ada indikasi akan timbulnya
bercak-bercak dan semua permukaan sudah
tertutup oleh bahan cat dengan ketebalan
sesuai dengan persyaratan.

Pengujian pada Aplikasi Daerah Kering


(Selain Aplikasi Daerah Pasang Surut)
Pengujian yang tidak Merusak:
a) Penerimaan mutu dari uj i tidak merusak

pada ketebalan cat dengan acuan SSPC


PA2-2012 uji tebal kering harus mencapai
minimum 80% dari tebal yang
dipersyaratkan, dan maksimum 120%
dari tebal kering yang dipersyaratkan.
b) Jumlah titik uji mengikuti persyaratan
yang telah diatur dalam SSPC PA2-2012

Perbaikan untuk Hasil Akhir yang Tidak


Memenuhi Syarat

Pekerjaan pengecatan struktur baja yang


tidak memenuhi syarat sesuai dengan Pasal
8.7.3 dari Spesifikasi ini. harus diperbaiki
tanpa adanya kompensasi apapun dan hasil
perbaikan harus mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan

8 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Kesiapan Kerja


Bahan baja yang digunakan untuk perbaikan dan Pekerjaan perbaikan dan/atau penggantian terdiri
ELEMEN BAJA penggantian harus mempunyai mutu yang setara a) Sebelum dilakukan pekerjaan perbaikan
dari pekerjaan pemotongan, penyambungan, dan penggantian elemen utama struktur
dengan struktur baja yang disambung dan sesuai pelurusan kembali struktur baja, dan pekerjaan jembatan baja, harus ada hasil
dengan Pasal 7.4.2 dari Spesifikasi ini. perbaikan elemen baja yang mengalami kerusakan pemeriksaan lendutan terlebih dahulu
akibat karat atau lain sebagainya. yang terjadi pada struktur jembatan baja
Alat sambung berupa baut, mur, dan ring harus baik akibat beban mati maupun beban
mempunyai mutu yang setara sesuai dengan Pasal Pemotongan dan penyambungan kembali dengan hidup.
8.5.2 dari Spesifikasi ini. baja yang baru dapat dilaksanakan dengan b) Apabila diperlukan perancah untuk
menggunakan las dan sambungan baut.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN


Pemotongan PELAKSANAAN
dan penyambungan kembali dengan PENGENDALIAN MUTU
baja yang baru dapat dilaksanakan dengan
menggunakan las dan sambungan baut. menopang struktur jembatan baja yang
akan diperbaiki atau diganti elemennya,
Bahan yang digunakan untuk pengelasan harus maka Penyedia Jasa harus memberikan
mempunyai mutu yang setara dengan Pasal 8.6.2 dari Persiapan
kajian analisis terhadap kekuatan
Spesifikasi ini. a) Perlu dilakukan pengamatan lendutan yang jembatan dan perancah jika dilakukan
terjadi sebelum dilakukan pelaksanaan pelepasan dan perbaikan elemen baja
perbaikan dan penggantian elemen baja. yang membuat pelemahan pada struktur.
b) Perancah yang digunakan untuk menopang c) Apabila pelaksanaan pembuatan perancah
struktur baja yang akan diperbaiki, harus tidak dimungkinkan, maka Penyedia Jasa
dipasang pada posisi yang aman dari gangguan dapat mengusulkan kepada Pengawas
terhadap aliran sungai dan lalu lintas sungai. Pekerjaan untuk melaksanakan perbaikan
c) Pelaksanaan perancah harus sedemikian dengan dan penggantian elemen struktur baja
dengan cara lain atau metode
kekuatan yang telah diperhitungkan dan dapat pelaksanaan lain yang diusulkan dengan
dipertanggung jawabkan serta dilaksanakan lebih dahulu dilakukan kajian yang
sesuai dengan Gambar. mendalam mengenai kekuatan jembatan
d) Untuk persiapan pekerj aan penggantian baut pada saat pelaksanaan.
mengikuti Seksi 8.5 dan pekeij aan pengelasan d) Metode pelurusan atau perbaikan elemen
mengikuti Seksi 8.6 dari Spessifikasi. baja harus disetujui terlebih dahulu oleh
Pengawas Pekerjaan. Pastikan bahwa
elemen baja yang akan diperbaiki masih
Peralatan dapat dilakukan dengan cara dingin.
a) Peralatan pemasangan dan pengencangan baut, Apabila hal tersebut tidak dapat
yaitu alat torsi momen mekanik atau manual,
dilaksanakan, maka pelurusan kembali
harus sesuai dengan Pasal 7.4.2.4) yang
dengan cara memanaskan harus
disesuaikan dengan mutu serta diameter baut
mengacu pada pelurusan komponen baja
yang dipasang.
dengan memperhitungkan perubahan
b) Untuk pengelasan peralatan yang digunakan sifat-sifat material baja akibat pemanasan
sesuai dengan Pasal 7.4.2.4) dan Seksi 8.8 dari yang terjadi dan harus disetujui oleh
Spesifikasi ini. Pengawas Pekerjaan.

Pelaksanaan
Sambungan yang dilaksanakan harus sesuai
a) Pelaksanaan perbaikan dan penggantian elemen
baja yang merupakan pekerjaan penyambungan dengan persyaratan, untuk penggantian dan
dan pemotongan ini harus sesuai dengan pemasangan baut sesuai dengan Pasal
dimensi dan lokasi elemen struktur baja yang 7.4.2.2) dan pelaksanaan sambungan las
diperbaiki. sesuai dengan Seksi 8.6 dari Spesifikasi.
b) Pemotongan dan penyambungan kembali elemen
struktur baja harus dilaksanakan dengan
memastikan tidak terjadi pelemahan pada Mutu bahan yang digunakan untuk perbaikan
keseluruhan struktur dan apabila diperlukan dan penggantian elemen harus dipastikan
sesuai dengan mutu struktur baja yang
terpasang, dengan adanya jaminan sertifikat
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
mutu baja X EDISI
dari pabrik 2010 REV. II (2012)
pembuat.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


Mutu bahan yang digunakan untuk perbaikan
keseluruhan struktur dan apabila diperlukan dan penggantian elemen harus dipastikan
dapat menggunakan perancah yang sesuai sesuai dengan mutu struktur baja yang
dengan bentuk elemen struktur dan fungsi baja terpasang, dengan adanya jaminan sertifikat
yang akan diperbaiki. mutu baja dari pabrik pembuat.
c) Penggantian elemen struktur baja dilaksanakan
berdasarkan Gambar yang disediakan oleh
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengawas Dilakukan pengecekan besar lendutan yang
Pekerjaan. terjadi setelah pekerjaan selesai. Jika
lendutan yang terjadi lebih besar
d) Pelaksanaan perbaikan dan penggantian elemen
ini harus dipastikan tidak menimbulkan adanya dibandingkan pada saat jembatan belum
gaya akibat beban tambahan. Pada saat diperbaiki maka dilakukan perbaikan
pelaksanaan perbaikan dan penggantian pekerjaan untuk mengembalikan kondisi
elemen baja harus dilakukan pemberhentian lendutan sebelumnya.
kegiatan lalu lintas untuk menghindari
penambahan beban.
e) Setelah pekerjaan perbaikan atau penggantian
elemen selesai perlu dilakukan pemeriksaan
lapisan pelindung elemen yang diganti atau
diperbaiki. Pelapisan elemen yang diperbaiki
harus sesuai dengan bahan pelapisan yang
digunakan sebelumnya.

9 PERKUATAN STRUKTUR BAJA Kesiapan Kerja


Bahan yang digunakan untuk perkuatan dengan Peningkatan atau perkuatan struktur jembatan baja
penambahan elemen harus mempunyai mutu sesuai dalam seksi ini adalah dengan menggunakan a) Penyedia
pelaksanaanJasapekerjaan
harus mengajukan
kepada tahapan
dengan persyaratan yang diberikan pada Pasal 7.4.1.5) penambahan elemen baja atau dengan menambah Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan
dari Spesifikasi ini. gaya dengan menggunakan kabel prategang. dimulai.
b) Penyedia Jasa harus melakukan
Persiapan pemeriksaan visual kondisi jembatan
Bahan yang digunakan untuk perbaikan dan pada semua elemen utama dan elemen
penggantian elemen baja harus sesuai dengan a) Pastikan bahwa semua peralatan, kelengkapan
struktur jembatan sebelum dilakukan
pesyaratan pada Seksi 8.8 mengenai perbaikan dan untuk pekerjaan perkuatan sudah dipesan dan pelaksanaan perkuatan untuk
penggantian elemen baja dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan hasil memastikan bahwa semua elemen
rancangan jembatan dalam kondisi sama dengan
b) Lakukan pengukuran camber atau lendutan yang data rancangan perkuatan.
Bahan yang digunakan untuk perkuatan dengan cara
ada pada saat sebelum pelaksanaan perkuatan c) Semua kelengkapan untuk perkuatan
external stressing yaitu penambahan gaya dengan struktur jembatan terutama perkuatan
menggunakan kabel prategang sesuai dengan Pasal dilaksanakan.
dengan cara external stressing harus
7.2.2.5). Perlindungan kabel prategang terhadap korosi sudah disiapkan sesuai dengan Detailed
menggunakan HDPE atau bahan lain yang setara. Pelaksanaan Engineering Design atau Gambar Kerja
a) Sebelum dilakukan pekerjaan perkuatan struktur sebelum pelaksanaan di lapangan
baik dengan penambahan elemen baja maupun dilaksanakan.
Bahan penyambungan dengan baut harus sesuai dengan perkuatan menggunakan external
dengan persyaratan Seksi 8.5 mengenai pengencangan
baut.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


Bahan penyambungan dengan baut harus sesuai dengan perkuatan menggunakan external
dengan persyaratan Seksi 8.5 mengenai pengencangan d) Pastikan bahwa kondisi lantai jembatan
stressing perlu diperhatikan mengenai
baut. pemberhentian lalu lintas yang lewat karena sebelum dan sesudah pelaksanaan
dapat menimbulkan beban tambahan pada saat perkuatan tidak mengalami kerusakan
Bahan sambungan dengan las mengikuti persyaratan pelaksanaan.
pada Seksi 8.6 mengenai pengelasan struktur baja b) Penambahan Elemen Penerimaan Bahan
i) Pastikan elemen atau komponen yang akan Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
dipasang telah sesuai dengan Gambar. pengawas penerimaan bahan dengan
Bahan untuk angkur harus mampu menahan paling mengecek/memeriksa bukti tertulis yang
sedikit 95% kuat tarik minimum baja prategang. ii) Apabila diperlukan pelepasan baut, maka menunjukkan bahwa bahan-bahan yang
Perlengkapan harus disediakan untuk perlindungan perlu diperhatikan kondisi jembatan dan dampak telah diterima harus sesuai dengan
angkur dari korosi yang akan terjadi pada struktur baja selama ketentuan persyaratan bahan pada Pasal
terjadi pelepasan baut tersebut. 8.9.2 dari Spesifikasi ini.
Bahan dan dimensi deviator harus sesuai dengan Gamba
iii) Untuk pelaksanaan pengencangan dan
penggantian baut mengikuti Pasal 8.5.3 dan Hasil Pekerjaan
untuk pelaksanaan pengelasan mengikuti Pasal a) Penyedia harus menyerahkan hasil
8.6.3 dari Spesifikasi ini. kalibrasi alat penarik kabel (jack) sesaat
c) Perkuatan dengan External Stressing sebelum penarikan dilangsungkan.
b) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan
i) Pastikan semua elemen untuk perkuatan
dengan external stressing seperti angkur, pelaksanaan tahapan pekerjaan berupa
deviator, kabel dan peralatan penarikan dalam catatan mengenai besar nya pemberian
kondisi baik dan dapat dipertanggung jawabkan gaya tarik kabel, hasil pengukuran berupa
sesuai dengan dimensinya. nilai pada strain gauge dan penambahan
ii) Pastikan kondisi perletakan jembatan atau
kenaikan camber.
bearing dalam kondisi baik. Jika sebelum
pelaksanaan kondisi bearing mengalami
kerusakan atau penurunan kondisi maka Perbaikan Hasil Yang Tidak Sesuai
dilakukan penggantian.
Semua hasil pekerjaan yang tidak
iii) Penarikan kabel external stressing harus memuaskan dan tidak sesuai dengan
melewati tahapan-tahapan sesuai dengan persyatan harus diperbaiki tanpa adanya
Gambar termasuk tambahan tegangan tambahan biaya atau kompensasi apapun.
maksimum akibat penarikan kabel.
iv) Peralatan penarikan kabel (jack) harus
dikalibrasi telebih dahulu
v) Sebelum dilakukan pemasangan kabel, kabel
harus diberi perlindungan menggunakan HDPE
atau bahan sejenis yang setara.
vii) Penarikan pada struktur baja sisi kiri dan
kanan harus dilaksanakan secara serentak
bersama-sama agar pada saat penaikan
serentak kiri danBALAI
kananBESAR
jembatan tidak terjadi JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
PELAKSANAAN
puntir, yang membahayakan struktur jembatan.
Perlu dilakukan pengamatan lawan lendut
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


vii) Penarikan pada struktur baja sisi kiri dan
kanan harus dilaksanakan secara serentak
bersama-sama agar pada saat penaikan
serentak kiri dan kanan jembatan tidak terjadi
puntir, yang membahayakan struktur jembatan.
Perlu dilakukan pengamatan lawan lendut
(camber) atau lendutan jembatan secara terus
menerus selama proses penarikan kabel
berlangsung.
viii) Setelah proses penarikan kabel selesai
dilaksanakan, maka semua bagian kabel harus
diberi penutup untuk perlindungan terhadap
korosi dan di dalamnya diberi gemuk. Untuk
keperluan pemeliharaan, penggantian,
penegangan ulang atau keperluan pemeriksaan
perlu direncanakan adanya kabel dengan
panjang di belakang angkur dengan panjang
minimum 50 cm.
ix) Deviator dan juga angkur harus diberi
perlindungan terhadap korosi baik dengan cara
galvanis maupun dengan cara pengecatan
(coating).
x) Dilakukan pemberhentian penarikan jika
sudah mencapai kondisi sebagai tegangan yang
disyaratkan atau lendutan rencana yang
disyaratkan.
xi) Setelah selesai dilakukan penarikan dan
kondisi yang disyaratkan sudah terpenuhi maka
perlu diperiksa lagi kondisi jembatan dan
elemen-elemen jembatan dalam kondisi baik.

10 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Kayu Penyimpanan dan Perlindungan Material


Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan
STRUKTUR KAYU a) Penyedia Jasa harus menyediakan tempat yang
Jenis bahan atau material kayu yang akan digunakan tahan terhadap cuaca. Material kayu harus tempat kerja di mana pekerjaan struktur kayu
sebagai struktur utama jembatan kayu secara lengkap disimpan di atas ganjal kayu agar tidak terkena akan ditempatkan, termasuk pembongkaran
atau untuk konstruksi lantai kayu pada jembatan langsung dengan tanah sepanjang waktu dari setiap struktur yang harus dibongkar
sementara atau semi permanen harus mempunyai mutu penyimpanan. atau diperbaiki
minimum sama dengan kayu kelas I jika tidak disebut b) Segera setelah kayu diterima di tempat
pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan
lain dalam Gambar.
disusun sehingga tidak menyentuh tanah secara
Mutu kayu yang digunakan untuk struktur
langsung dan diletakkan pada tempat yang jembatan kayu harus mempunyai mutu kayu
paling tidak kayu kelas I dengan
perlindungan-perlindungan terhadap rayap
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
atau keropos.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


Mutu kayu yang digunakan untuk struktur
langsung dan diletakkan pada tempat yang jembatan kayu harus mempunyai mutu kayu
Bahan Pendukung sudah disediakan dan sesuai dengan paling tidak kayu kelas I dengan
persyaratan. perlindungan-perlindungan terhadap rayap
Material pendukung mencakup pelat baja pengaku, baut c) Apabila material kayu tersebut berupa kayu atau keropos.
sambungan, paku, klem serta bahan-bahan lain yang
diperlukan dalam pekerjaan struktur kayu. Mutu bahan
yang digunakan sebagai pendukung harus sesuai Toleransi
bundar, maka harus disusun sedemikian rupa
dengan persyaratan dalam Gambar atau disetujui oleh sehingga setiap batang beban dari batang yang a) Paku
Paku diproduksi dalam beberapa ukuran,
Pengawas Pekerjaan. berdampingan dengan jarak tidak kurang dari bentuk dan bahan. Biasanya ukuran
7,5 cm. Demikian juga balok kayu bentuk diameternya berkisar antara 2,75 sampai
Bahan Pelindung persegi harus disusun seperti kayu bundar atau 8 mm, dan panjangnya antara 40 sampai
disusun tegak lurus terhadap lapisan di 200 mm.
Semua material pelindung seperti ter, petrolleum jelly, bawahnya atau dipisahkan dengan tumpuan
b) Plat Baja (Punch Metal Plate)
cat, bahan anti serangga dan lain sebagainya, harus pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan
mendapat persetujuan dari Pengawas pekerjaan bentuk kayu. Kayu pada setiap lapisan harus Plat baja merupakan salah satu bagian
dengan melengkapi spesifikasi bahan dan/atau sertifikat dipisahkan dengan kayu yang berdampingan joint/sambungan diantara bidang elemen
dari pabrik pembuat. dengan jarak horizontal minimal 2,5 cm. batang kayu. Plat baja yang diproduksi
dengan digalvanis dengan ukuran antara
0,9 sampai 2,5 mm, pemasangannya
Pengerjaan Kayu
membutuhkan peralatan khusus dari
pabrik. Untuk struktur truss kayu minimal
Pekerjaan pelaksanaan struktur kayu ini sesuai
ketebalan plat baja harus tidak kurang
dengan Gambar dengan hasil akhir sesuai dengan
dari 35 mm.
persyaratan. Dalam hal pemotongan, pengetaman,
penyambungan tidak tertera atau tidak disyaratkan, c) Baut
maka perlu diusulkan kepada Pengawas Pekerjaan
untuk menentukannya. Biasanya kepalanya berbentuk nut/bulat,
segi empat atau segi delapan.
Diameternya berukuran antara 12 sampai
Sambungan
30 mm. Untuk memudahkan
a) Semua sambungan harus dilaksanakan dengan pemasangan, besarnya lubang kayu
rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tempat baut, diperbolehkan toleransinya
tanpa menggunakan pasak atau pengikat. melebihi diameter baut sebesar 1 mm.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada d) Sekrup
Gambar, maka bagian kayu struktur tidak boleh Sekrup yang digunakan biasanya
disambung untuk seluruh panjangnya, ujung- berdiameter antara 6 sampai 20 mm,
ujung balok kayu harus dipotong tegak dan dengan panjang antara 25 sampai 300
untuk bidang kontak harus saling berhubungan mm.
dengan baik.
b) Semua lubang-lubang baut, dan lubang-lubang Persyaratan Kerja
a) Pengajuan Kesiapan Kerja
penyambung lain dilaksanakan dengan bor
dengan ukuran yang sesuai dan teliti. Semua Sebelum memulai suatu pekerjaan
lubang pen dan sambungan-sambungan kayu pemancangan, Penyedia Jasa harus
dibentuk sehingga sambungan menjadi rapat. mengajukan kepada Pengawas
Lubang-lubang untuk
BALAIbaut
BESARharus
PELAKSANAAN
dibor dengan JALAN NASIONAL
Pekerjaan X EDISI
hal-hal 2010
sebagai REV.: II (2012)
berikut
mata bor yang mempunyai diameter 1,5 mm
lebih besar dari diamater baut, kecuali lubang
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


penyambung lain dilaksanakan dengan bor
dengan ukuran yang sesuai dan teliti. Semua Sebelum memulai suatu pekerjaan
lubang pen dan sambungan-sambungan kayu pemancangan, Penyedia Jasa harus
dibentuk sehingga sambungan menjadi rapat. mengajukan kepada Pengawas
Lubang-lubang untuk baut harus dibor dengan Pekerjaan hal-hal sebagai berikut :
mata bor yang mempunyai diameter 1,5 mm
lebih besar dari diamater baut, kecuali lubang i) Program yang terinci untuk pekerjaan
baut untuk lantai jembatan yang mempunyai pemasangan struktur jembatan jembatan
diameter lubang sama dengan diameter baut dan lantainya yang ditunjukkan melalui
yang digunakan. Gambar Kerja.
c) Apabila digunakan paku persegi (paku jembatan)
diameter lubang baut sama dengan tebal batang ii) Rincian metode yang diusulkan untuk
paku. Di mana pada Gambar tertera pekerj aan pemasangan j embatan dan
penggunaan alur maka baut harus diletakkan lantainya, termasuk peralatan yang
sedemikian rupa pada alur itu sehingga dapat digunakan oleh Penyedia Jasa.
Persetujuan tertulis dari Pengawas
bergerak pada arah susut kayu.
Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas
harus diperoleh terlebih dahulu sebelum
Sambungan Dengan Pelat Besi memulai setiap pekerjaan yang akan
a) Kecuali disyaratkan
strip, paku, lain pada
pelat, cincin baut Gambar, semua
dan lain-lain dilakukan.
pekerjaan besi harus terbuat dari baja lunak b) Apabila diperlukan penopang berupa
(mild steel).
perancah, maka Penyedia Jasa harus
b) Semua pekerjaan besi setelah fabrikasi dan
mengajukan usulan struktur perancah
sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan, harus yang dilengkapi dengan perhitungannya
digosok dan dibersihkan dan dimasukkan dalam kepada Pengawas Pekerjaan untuk
minyak “linseed" dalam keadaan panas atau mendapat persetujuan.
bahan lain yang telah disetujui.
c) Baut harus mempunyai bentuk kepala baut yang Pelaporan
sesuai, persegi atau bundar, dengan aur a) Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh
persegi, dengan panjang ulir minimum 4 kali material yang hendak digunakan dengan
diameter baut. Semua mur harus pas betul data pengujian yang diperlukan sesuai
tanpa toleransi. Panjang baut yang tertera pada persyaratan yang disyaratkan dalam
Gambar hanya merupakan ukuran perkiraan, Pasal 8.10.2 dan disesuaikan dengan
dan Penyedia Jasa harus menyediakan baut- keperluannya.
baut dengan panjang yang cukup sesuai dengan b) Penyedia Jasa harus mengirim secara
kondisi di lapangan.
tertulis hasil dari seluruh pengujian
d) Ujung baut tidak boleh lebih dari setengah kali pengendalian mutu yang disyaratkan
segera setelah siap atau diminta oleh
Pengawas Pekerjaan.
diameter lebih panjang dari mur, apabila
berlebihan maka kelebihan panjang itu harus
dipotong. Cincin baut persegi harus digunakan Penerimaan Bahan
di belakang semua mur dan baut, kecuali dalam
hal kepala baut terbenam pada permukaan kerb,
gelagar dan papan lantai
BALAI j embatan.
BESAR Di mana JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
PELAKSANAAN
kepala baut harus dipasang terbenam pada
lubang persegi atau bundar, maka cincin baut
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

diameter lebih panjang dari mur, apabila


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN
berlebihan PELAKSANAAN
maka kelebihan panjang itu harus PENGENDALIAN MUTU
dipotong. Cincin baut persegi harus digunakan
di belakang semua mur dan baut, kecuali dalam
hal kepala baut terbenam pada permukaan kerb, Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
gelagar dan papan lantai j embatan. Di mana pengawas penerimaan bahan dengan
kepala baut harus dipasang terbenam pada mengecek/ memeriksa bukti tertulis yang
lubang persegi atau bundar, maka cincin baut menunjukkan bahwa bahan-bahan yang
tidak digunakan. telah diterima harus sesuai dengan
e) Semua tempat di mana kepala baut terbenam ketentuan persyaratan bahan pada Pasal
harus diisi padat dengan campuran aspal pasir 8.10.2 dari Spesifikasi ini.
untuk mencegah masuknya air ke dalam lubang
tersebut. Jaminan Mutu
f) Tidak diperkenankan memasang ganjalan kayu
di bawah baut atau mur. Mutu bahan yang dipasok dan cara kerja,
proses serta hasil akhir harus dipantau dan
Ukuran cincin baut yang digunakan harus sesuai dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
dengan Tabel 8.10.3.1). Standar Rujukan dalam Pasal 8.10.1.3). dan
dilengkapi dengan sertifikat dan/atau
spesifikasi bahan dari pabrik pembuat.

Perbaikan dan Penggantian Struktur Utama

Bagian struktur yang mengalami kerusakan


dan harus dilakukan perbaikan dan/atau
penggantian, sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Mutu kayu yang digunakan
minimal sama dengan mutu kayu struktur
utama yang ada pada kondisi baru. Semua
Papan Lantai struktur yang telah diperbaiki dan sesuai
a) Balok persegi dipasang sedemikian rupa sehinggadengan Pasal 8.10.3 dari Spesifikasi ini.

bagian yang terletak di luar adalah selalu bagian


yang jauh dari galih kayu. Bagian galih dari
semua balok persegi harus diletakkan
menghadap ke bawah. Seluruh ketidaksamaan
tebal papan lantai jembatan harus diratakan
untuk mendapatkan permukaan yang rata
b) Permukaan papan lantai di mana akan diletakkan

kerb harus diratakan sehingga benar-benar rata


untuk sepanjang kiri dan kanan jembatan,
sehingga terdapat perletakan yang kokoh untuk
setiap balok kerb. Tepi gelagar yang bundar
harus dibuat rata untuk mendapatkan
permukaan yangBALAI BESAR PELAKSANAAN
rata sekurang-kurangnya 15 JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
cm untuk papan lantai atau gelagar melintang.
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI kerb harus diratakan sehingga


PERSYARATAN benar-benar rata
PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU
untuk sepanjang kiri dan kanan jembatan,
sehingga terdapat perletakan yang kokoh untuk
setiap balok kerb. Tepi gelagar yang bundar
harus dibuat rata untuk mendapatkan
permukaan yang rata sekurang-kurangnya 15
cm untuk papan lantai atau gelagar melintang.

Perlindungan Terhadap Pasang Surut


a) Tiang-tiang pada daerah pasang surut harus
dilindungi seperti tercantum pada Gambar,
terhadap organisme laur, dengan menggunakan
pipa beton yang diisi dengan bahan pengisi
yang disetujui Pengawas Pekerjaan atau
dengan menggunakan selimut logam, atau
dengan menggunakan bahan perlindungan lain
yang disetujui.

b) Perlindungan tersebut dilakukan untuk melindungi


minimal 40 cm di bawah muka air rendah atau
elevasi setelah penggerusan yang diperkirakan,
yang mana lebih rendah, dan 50 cm di atas
elevasi muka air tertinggi.

Perlindungan dengan Petrolium Jelly


a) Semua bagian ujung kayu pada pekerjaan
jembatan kayu harus dilapisi dengan petroleum
jelly dalam keadaan panas, atau bahan lain
yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan,
segera setelah kayu diserahkan di lokasi
pekerjaan.
b) Ujung setiap batang kayu yang telah dipotong
menurut panjangnya yang diingini pada
penyelesaian pekerjaan, perlu diberi
perlindungan seperti tersebut di atas.

Perlindungan dengan Minyak Pengawet Kayu


a) Kecuali pada bagian-bagian yang disyaratkan
untuk dicat, diberi ter atau diolah dengan
petroleum jelly, maka semua permukaan kayu
harus dilapisi dengan 2 kali lapisan kreosot,
sebelum ditempatkan pada posisinya.
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU


untuk dicat, diberi ter atau diolah dengan
petroleum jelly, maka semua permukaan kayu
harus dilapisi dengan 2 kali lapisan kreosot,
sebelum ditempatkan pada posisinya.
b) Semua sambungan pada ujung kayu perlu

mendapat perhatian khusus dan pada


penyelesaian pekeijaan, minyak pengawet kayu
harus dituangkan pada sambungan-sambungan.
Semua bagian yang diminyaki harus
diselesaikan dahulu sebelum dimulai pekerjaan
pengecatan dan tidak ada satu bagianpun yang
diminyaki selama atau segera setelah hujan
atau selama permukaan kayu basah. Diperlukan
paling tidak 48 jam berselang setiap
penggunaan minyak pada bagian yang sama.

Perlindungan dengan Ter


a) Permukaan atas papan lantai kendaraan
jembatan harus diberi satu lapisan cold tar,
diberikan dalam keadaan panas, dan kemudian
ditaburi dengan lapisan tipis pasir kasar yang
bersih.
b) Permukaan batang-batang yang akan ditutup
dengan lapisan logam dan juga bagian dalam
penutup logam itu, harus diberi aspal (ter)
sebelum dipasang seperti disyaratkan.
c) Semua pemberian ter harus diselesaikan sebelum
sebelum memulai pengecatan dan aspal (ter)
tidak diberikan selama atau segera sesudah
hujan atau selama permukaan kayu basah.

Pekerjaan Perbaikan dan Penggantian Struktur Kayu


a) Pelaksanaan perbaikan atau penggantian struktur
kayu harus mempertimbangkan keseimbangan
struktur akibat hilangnya sementara struktur
yang akan diganti
b) Apabila perbaikan atau penggantian struktur

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

memerlukan perancah, maka Penyedia Jasa


harus melaksanakan penggunaan perancah
sebagai penopang yang dilengkapi dengan
perhitungan kekuatan dan kestabilannya.
c) Setelah selesai pekerjaan perbaikan dan/atau
penggantian struktur tersebut, maka struktur
harus diberi lapisan pelindung sesuai dengan
kondisinya serta lokasi di mana struktur tersebut
berada.

11 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Ketentuan Bahan yang disyaratakan dalam Pasal 7.11.2 Persiapan : Pengajuan Kesiapan Kerja
SAMBUNGAN SIAR MUAI (EXPANSION dari Spesifikasi ini harus berlaku. Persiapan diawali dengan pembersihan pada area
a) Penyedia Jasa mengusulkan rencana kerja
JOINT) yang akan diperbaiki dan pemberian tanda
(marking) guna meminimalkan volume klasifikasi dan tipe dari expansion Joint
pembongkaran pada sambungan siar muai menurut pergerakan yang terjadi pada
tersebut. jembatan

Perbaikan :
a) Spalling/Gom pal
Gompal dapat terjadi pada beton, binder aspal
pada tipe aspaltic plug, maupun silikon pengisi
pada tipe silicone seal.
Perbaikan untuk gompal pada beton dapat b) Penyedia Jasa harus mengajukan metode
diperbaiki mengacu pada Seksi 8.2 tentang pembongkaran, pembersihan sambungan
Perbaikan Dimensi Struktur Beton. siar muai lama serta pemasangan
Perbaikan pada binder aspal dilakukan dengan sambungan siar muai baru sesuai dengan
mengacu pada metode pelaksanaan pada Pd.T- Gambar.
13-2005-B Pelaksanaan Pemasangan Siar Muai c) Penyedia Jasa harus menyerahkan rincian
Jenis Aspaltic Plug Untuk Jembatan
dari semua bahan sambungan siar muai
Perbaikan pada silikon yang menipis atau rusak dan penutup (seal) yang diusulkan untuk
dapat dilakukan dengan cara pembongkaran mendapat persetujuan dari Pengawas
dan pelapisan kembali bahan pengisi silikon Pekerjaan.
sesuai Gambar. d) Penyedia Jasa harus menyerahkan rincian
b) Karet yang Rusak
sambungan yang lengkap untuk
mendapat persetujuan dari Pengawas
Kerusakan pada karet pengisi yang sering
Pekerjaan, termasuk gambar kerja dan
terjadi antara lain karet yang terlepas dari
sertifikat dari pabrik pembuatnya untuk
pegangan/angkurnya, karet pengisi yang putus,
produk dan bahan yang digunakan di
dan karet yang menipis pada expansion joint
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
dalamnya. JikaXdata
EDISI 2010 REV.
tersebut tidak II (2012)
tipe compression seal, strip seal, modular dan
tersedia, Pengawas Pekerjaan dapat
juga finger plate. Karet yang rusak diganti
memerintahkan Penyedia Jasa untuk
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN sambungan yang lengkapMUTU


PENGENDALIAN untuk
mendapat persetujuan dari Pengawas
Kerusakan pada karet pengisi yang sering
Pekerjaan, termasuk gambar kerja dan
terjadi antara lain karet yang terlepas dari
sertifikat dari pabrik pembuatnya untuk
pegangan/angkurnya, karet pengisi yang putus,
produk dan bahan yang digunakan di
dan karet yang menipis pada expansion joint
dalamnya. Jika data tersebut tidak
tipe compression seal, strip seal, modular dan
tersedia, Pengawas Pekerjaan dapat
juga finger plate. Karet yang rusak diganti
memerintahkan Penyedia Jasa untuk
dengan bahan yang mempunyai minimal mutu
melaksanakan pengujian pada lembaga
yang sama.
yang independen untuk memastikan
c) Baut pengikat rusak/putus kualitas dan properti dari bahan tersebut.
Baut pengikat yang rusak/putus diganti dengan Rincian setiap modifikasi terhadap
mutu dan dimensi yang sama. pekerjaan struktur harus juga diserahkan.
d) Finger Joint yang patah e) Penyedia Jasa harus bertanggung jawab

Finger Joint yang patah dilakukan penggantian. untuk melindungi dan menj aga
Untuk penanganan sementara, dapat dilakukan keamanan bahan dan hasil kerja selama
dengan pengelasan pada bagian yang putus, periode konstruksi.
mengacu pada Seksi 8.6 Pengelasan Elemen
Struktur Baja. Penerimaan Bahan
e) Baja Siku
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
Baja siku yang mengalami korosi akibat Pengawas Pekeijaan dengan memeriksa
pengikisan pelindung karat dan faktor bukti tertulis yang menunjukkan bahwa
lingkungan lainnya pada tingkat lanjut dan bahan-bahan telah sesuai dengan ketentuan
mengakibatkan hilangnya komponen baja siku, persyaratan bahan pada Pasal 8.11.2
maka kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan
cara pelapisan kembali dengan bahan pelapis Penyimpanan Bahan
anti karat. Apabila elemen sambungan siar muai
telah mengalami kerusakan yang cukup parah, Elemen utama sambungan siar muai
dilakukan penggantian elemen baja siku dengan (expansion joint) yang diterima disusun
bahan yang mempunyai mutu dan dimensi yang berdasarkan jenisnya serta disimpan pada
sama. tempat yang terlindung dari cuaca dan
f) Asphaltic _ plug kontaminasi bahan yang mengakibatkan
penurunan mutu.
Sambungan siar muai jenis aphaltic plug yang
rusak harus diperbaiki dengan menggunakan
bahan sesuai dengan Pasal 7.11.2. 5) dan 6) Pengendalian Mutu
serta cara pelaksanaan mengacu pada Pasal Mutu dan dimensi bahan yang dipasok dan
7.11.3.4) dari Spesifikasi ini. hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan
sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal
8.11.2 dari Spesifikasi ini.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak


Memenuhi Ketentuan

Perbaikan atas pekerjaan siar muai tipe


asphaltic plug dan silikon yang tidak
memenuhi ketentuan, mengacu pada
persyaratan sesuai dengan Pasal 7.11.1.6)
dari Spesifikasi ini.

Perbaikan pekerjaan yang tidak memenuhi


elevasi dan gap seperti pada Gambar Kerja
untuk tipe strip seal, compression seal,
modular dan finger plate harus dilakukan
perbaikan dengan pembongkaran dan
pemasangan kembali sesuai elevasi dan gap
yang disyaratkan

Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima


Penyedia Jasa juga harus bertanggung
jawab atas pemeliharaan dari semua
sambungan siar muai yang telah selesai dan
diterima selama periode kontrak.

12 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Ketentuan Bahan yang disyaratkan dalam Pasal 7.12.2 Penggantian perletakan harus sesuai
LANDASAN (BEARING) dari Spesifikasi harus berlaku Landasan (bearing) yang akan diganti harus sesuai dengan jenis landasan eksisting
dengan Gambar dan ditentukan dengan jelas
tentang jenis dan tempat pemasangan pada saat
Apabila jenis landasan eksisting tidak sesuai
tiba di tempat kerja. Peralatan kerja harus
karena perkembangan beban lalu lintas,
disediakan sebagaimana diperlukan. Alat-alat
maka bisa digantikan dengan jenis landasan
penjepit sementara dapat digunakan untuk menj
lain.
aga posisi tidak berubah dari tempat semula, tetapi
tidak boleh digunakan untuk menyandang atau
menggantung landasan kecuali dirancang khusus
Jenis landasan yang digunakan pada
untuk maksud tersebut.
penggantian landasan sesuai dengan
persyaratan pergerakan lateral, longitudinal,
Pemindahan beban bangunan atas jembatan pada vertikal, rotasi dan ketahanan terhadap
landasan tidak diperkenankan sampai kekuatan beban.
dudukan landasan telah cukup untuk menahan
beban yang diberikan

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Pemindahan beban bangunan atas jembatan pada


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI landasanPERSYARATAN PELAKSANAAN
tidak diperkenankan sampai kekuatan PENGENDALIAN MUTU
dudukan landasan telah cukup untuk menahan
beban yang diberikan Penerimaan Bahan
a) Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
Bilamana diperlukan, pengaturan yang cocok harus pengawas penerimaan bahan dengan
dilaksanakan untuk menampung pergerakan termal mengecek/memeriksa bukti tertulis yang
dan deformasi elastis dari bangunan atas jembatan menunjukkan bahwa bahan-bahan yang
yang belum selesai. telah diterima harus sesuai dengan
ketentuan persyaratan bahan pada Pasal
8.12.2 dari Spesifikasi ini.
Untuk menampung rangka dan penyusutan beton
b) Landasan karet laminasi baja yang sudah
ditambah pergerakan akibat temperatur pada lolos dalam pengujian tekan, geser dan
bangunan atas jembatan, maka landasan harus bahan sesuai dengan Pasal 7.12.2.
disetel sebelumnya sesuai dengan petunjuk dengan bukti tertulis sesuai dengan
Pengawas Pekerjaan. persyaratan yang dapat diterima dan
dipasang.
Dudukan Landasan
Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak
Pemilihan bahan landasan harus berdasarkan cara
Memenuhi Ketentuan
pemasangan landasan, ukuran celah yang akan
diisi landasan, kekuatan yang diperlukan dan waktu a) Landasan yang tidak memenuhi ketentuan
pengerasan (setting time) dudukan mortar yang
diperlukan tidak boleh dipasang dalam pekerjaan,
kecuali dapat ditunjukkan dengan
pengujian dan perhitungan yang dapat
diterima oleh Pengawas Pekerjaan,
Dalam pemilihan bahan landasan, maka faktor-
bahwa kinerja landasan tidak terganggu
faktor berikut harus dipertimbangkan : jenis
dengan dimensi di luar toleransi yang
landasan; ukuran peletakan; pembebanan pada
diizinkan dan tidak ada beban tambahan
landasan; urutan dan waktu pelaksanaan;
yang dilimpahkan pada bangunan atas
pembebanan dini; ketentuan geser (friction);
atau bagian bangunan bawah jembatan
pengaturan dowel; ruangan untuk mencapai
landasan; tebal bahan yang diperlukan; rancangan b) Landasan yang dipasang tidak memenuhi
dan kondisi permukaan pada lokasi landasan;
penyusutan bahan landasan. toleransi pemasangan yang
memperhitungkan pengaruh temperatur,
harus dibongkar dan bilamana tidak
Pengajuan Kesiapan Kerja mengalami kerusakan dapat dipasang
a) Penyedia Jasa harus menyerahkan metode kembali atas persetujuan dari Pengawas
pengangkatan pada proses penggantian
Pekerjaan
landasan (bearing) dan dongkrak sesuai dengan
kapasitas yang dibutuhkan dan menunjukkan c) Landasan yang rusak selama penanganan,
pemasangan, termasuk pelepasan dan
dimensi serta lokasi di mana dongkrak akan pemasangan kembali sesuai dengan (b)
ditempatkan.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN
pengangkatan pada proses penggantian
landasan (bearing) dan dongkrak sesuai dengan
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN
kapasitas PELAKSANAAN
yang dibutuhkan dan menunjukkan PENGENDALIAN MUTU
dimensi serta lokasi di mana dongkrak akan pemasangan kembali sesuai dengan (b)
ditempatkan. di atas, atau selama operasi lanjutan,
b) Penyedia Jasa harus menjelaskan proses harus disingkirkan dari tempat kerja dan
pengangkatan untuk setiap tahapan diganti.
pengangkatan dan penggantian landasan yang d) Sebelum landasan dipasang, Penyedia
akan dilaksanakan Jasa harus dapat menunjukkan bukti
c) Penyedia Jasa harus menyerahkan rincian jenis tertulis kepada Pengawas Pekerjaan
yang menyatakan bahwa seluruh
landasan yang diusulkan untuk digunakan landasan telah memenuhi persyaratan
beserta sertifikat pabrik yang menunjukkan (mekanis maupun fisik) untuk digunakan.
bahwa bahan yang digunakan sudah sesuai Perbaikan atau penggantian atas
dengan Spesifikasi ini selambat-lambatnya 30 landasan yang telah terpasang dan tidak
hari sebelum pemasangan. memenuhi persyaratan menjadi tanggung
d) Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh bahan jawab Penyedia Jasa.
dan sertifikat hasil pengujian dari instansi yang
independen yang diusulkan kepada Pengawas
Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima
Pekerjaan untuk disetujui. Bahan yang dipasok
akan dibandingkan dengan bahan yang telah
disetujui dan lengkap dengan hasil Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa
pengujiannya. untuk melaksanakan perbaikan terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
atau gagal sebagaimana disyaratkan dalam
Penyimpanan dan Pengamanan Bahan
Pasal 8.1.1.8) di atas, Penyedia Jasa juga
harus bertanggungjawab memelihara semua
Setelah perletakan (bearing) tiba di tempat maka landasan yang telah selesai agar tetap
harus diperiksa untuk menjamin bahwa landasan dalam kondisi baik.
tersebut sesuai dengan perencanaan dan tidak
mengalami kerusakan selama pengiriman.
Kerusakan pada perletakan harus segera
diberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan secara
tertulis.

Perletakan harus disimpan di tempat yang


melindungi dari kerusakan akibat cuaca,
kelembapan, suhu, dan dari benda-benda asing
seperti kotoran, minyak, gemuk, dan benda-benda
lain yang tidak dikehendaki.

Pengangkatan Bangunan Atas

Bangunan atas yang diangkat dengan dongkrak


harus secara simultan dan bersamaan dengan
penyetelan keseragaman
BALAI untuk
BESAR mendapatkan
PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
elevasi yang merata dan bersamaan pada semua
bagian elemen bangunan atas yang diangkat
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Bangunan atas yang diangkat dengan dongkrak


harus secara simultan dan bersamaan dengan
penyetelan keseragaman untuk mendapatkan
elevasi yang merata dan bersamaan pada semua
bagian elemen bangunan atas yang diangkat
dengan menggunakan manifold yang berperan
meratakan tekanan pada semua dongkrak secara
bersamaan

Penyetelan Landasan Selain Elastomer

Untuk mengatasi getaran dan benturan yang tidak


diharapkan, maka penyetelan posisi landasan harus
dilaksanakan. Sambungan geser atau baut jangkar
harus dipasang dengan akurat dalam ceruk yang
dicetak di dalam struktur dengan menggunakan mal
dan rongga yang tertinggal dalam ceruk harus diisi
dengan suatu bahan yang mampu menahan beban
yang berkaitan. Baut toleransi rapat harus dipasang
dengan menggunakan landasan sebagai mal. Perlu
perhatian khusus terhadap pencegahan pengotoran
landasan selama pemasangan baut.

Penyetelan Landasan Elastomer


Landasan elastomer dapat diletakkan langsung
pada dudukan mortar beton, asalkan berada dalam
batas toleransi yang disyaratkan untuk kedataran
dan kerataan.

Landasan Yang Menunjang Lantai Beton Cor


Langsung Di Tempat

Bilamana landasan dipasang sebelum pengecoran


langsung pada penggantian lantai beton, maka
acuan sekitar landasan harus ditutup dengan rapi
untuk mencegah kebocoran adukan encer.
Landasan, terutama permukaan bidang kontak,
harus dilindungi sepenuhnya selama operasi
pengecoran. Pelat geser harus ditunjang
sepenuhnya dan perhatian khusus harus diberikan
untuk mencegah pergeseran,
BALAI BESARpemindahan atau
PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
distorsi landasan akibat beban beton yang masih
basah di atas landasan. Setiap adukan semen yang
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN
Bilamana JEMBATAN
landasan dipasang sebelum pengecoran
langsung pada penggantian lantai beton, maka
acuan sekitar landasan harus ditutup dengan rapi
untuk mencegah kebocoran adukan encer.
No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI Landasan, PERSYARATAN PELAKSANAAN
terutama permukaan bidang kontak, PENGENDALIAN MUTU
harus dilindungi sepenuhnya selama operasi
pengecoran. Pelat geser harus ditunjang
sepenuhnya dan perhatian khusus harus diberikan
untuk mencegah pergeseran, pemindahan atau
distorsi landasan akibat beban beton yang masih
basah di atas landasan. Setiap adukan semen yang
mengotori perletakan harus dibuang sampai bersih
sebelum mengeras.

13 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Baja Sandaran mengacu pada Pasal 7.13.2.1) dari Pekerjaan Pembongkaran Pengajuan Kesiapan Kerja
SANDARAN (RAILING) Spesifikasi ini. Untuk pekerjaan pembongkaran sandaran lama a) Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar
dilakukan mengacu pada Seksi 7.15
kerja kepada Pengawas Pekerjaan untuk
Baut pemegang mengacu pada Pasal 7.13.2.2) dari “Pembongkaran Struktur” dari Spesifikasi ini
setiap jenis sandaran yang akan
Spesifikasi ini. dibongkar dan diperbaiki. Pabrikasi tidak
Pekerjaan Perbaikan Sandaran Baja. boleh dimulai sebelum gambar kerja
Bahan pekerjaan beton mengacu pada Pasal 7.13.2.3) Perbaikan dilakukan terhadap bagian-bagian disetujui Pengawas Pekerjaan
dari Spesifikasi ini. sandaran baja yang rusak. b) Penyedia Jasa harus menggunakan
a) Untuk kerusakan pada komponen baja material yang sesuai atau setidaknya
bahan yang dipakai telah berlogo SNI.
dilaksanakan perbaikan berupa pelurusan
bagian baja yang bengkok dan perataan baja
yang penyok, penggantian dan penyambungan Penerimaan, Penyimpanan dan
bagian yang rusak/putus dengan pengelasan Pengamanan Bahan
dilaksanakan sesuai Seksi 8.6 “Pengelasan a) Setiap bahan
kerusakan sandaran
berat sepertiyang mengalami
melengkung atau
Elemen Baja Struktur Jembatan”. penyok akibat faktor eksternal harus
b) Untuk pembersihan bagian-bagian yang diganti.
mengalami korosi dilaksanakan sesuai Seksi 8.7 b) Bahan sandaran yang mengalami
kerusakan pada sambungan dengan
“Pengecatan Struktur Baja” pengelasan harus dikembalikan untuk
c) Apabila salah satu komponen mengalami diperbaiki pengelasannya dan dicat
dengan bahan galvanis.
kerusakan cukup berat, Penyedia Jasa dapat
c) Bahan sandaran yang mengalami
mengusulkan kepada Pengawas Pekerjaan
untuk melakukan penggantian komponen, kerusakan pada lapisan galvanis atau
dengan bahan yang sama mengikuti Seksi 8.8 lapisan cat atau lubang baut/angkur
“Perbaikan dan Penggantian Elemen Baja”. harus dikembalikan untuk diperbaiki.
d) Untuk baut-baut yang mengalami kendur atau d) Bahan yang digunakan untuk perbaikan
rusak/cacat, dapat dilakukan pengencangan sandaran baja harus disimpan dalam
atau penggantian baut sesuai Seksi 8.5 tempat/ruangan yang terlindungi dari
“Penggantian dan Pengencangan Baut”. cuaca dan kontaminasi bahan lain yang
dapat menurunkan mutu, terutama yang
dapat memicu korosi
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)
RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN sandaran baja harus disimpan
PENGENDALIAN MUTUdalam
tempat/ruangan yang terlindungi dari
cuaca dan kontaminasi bahan lain yang
e) Untuk bagian-bagian atau komponen yang hilang dapat menurunkan mutu, terutama yang
dapat memicu korosi
dapat dilakukan dengan penggantian komponen
dengan bahan yang sama mengikuti Seksi 8.8 e) Penerimaan bahan pembentuk beton
“Perbaikan dan Penggantian Elemen Baja”. mengacu pada Seksi 7.1, dan Seksi 7.3
dari Spesifikasi ini
Perkerjaan Perbaikan Sandaran Beton.
Perbaikan dilakukan terhadap bagian-bagian Penerimaan bahan
sandaran beton yang rusak (gompal, keropos,
pecah, karbonasi). Untuk kerusakan di atas dapat Semua bahan yang diterima di lapangan
diperbaiki dengan mengikuti prosedur yang telah harus sesuai dengan syarat bahan yang
ditentukan pada Seksi 8.2 “Perbaikan Dimensi ditentukan dalam Pasal 8.13.2 dari
Struktur Beton”. Spesifikasi ini.
Untuk kerusakan pada bagian beton yang retak,
dapat dilakukan sesuai Seksi 8.2 “Perbaikan Retak Penerimaan Pekerjaan
Dengan Bahan Epoksi”.
Pekerjaan Perbaikan sandaran diterima
apabila seluruh pekerjaan telah memenuhi
Pekerjaan Perbaikan Sandaran Beton-baja pelaksanaan pada Pasal 8.4.3 dari
Untuk kerusakan pada bagian beton-baja Spesifikasi ini.
dilaksanakan perbaikan mengikuti butir 1 dan 2 di
atas sesuai dengan kerusakannya. Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak
Memenuhi Ketentuan
Pengecatan Elemen Baja atau Beton Penyedia Jasa wajib untuk melaksanakan
perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak
Untuk penerapan pelapis anti karat pada sandaran memenuhi syarat sebagai berikut :
baja mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan a) Pekerjaan perbaikan untuk sandaran baja,
dalam Seksi 8.7 “Pengecatan Struktur Baja” yang
mengatur cara pengecatan berdasarkan tingkat sandaran beton dan sandaran beton-
korosi dan lokasi. Pengecatan dekoratif maupun baja yang tidak memenuhi ketentuan
proteksi pada sandaran berbahan beton dapat mutu bahan dan dimensi, haras ditolak
mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam dan diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas
Seksi 8.3 “Pengecatan Struktur Beton”. Pekerjaan.
b) Pekerjaan pengecatan pada sandaran yang
tidak memenuhi ketentuan mutu bahan,
ketebalan cat dan keseragaman
pengecatan harus ditolak dan diperbaiki
sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima


Penyedia Jasa harus bertanggung jawab
terhadap semua sandaran jembatan yang
telah selesai dan diterima, selama masa
kontrak.

14 PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN Ketentuan Bahan yang disyaratkan pada Pasal Pengajuan Kesiapan Kerja Penerimaan Bahan
DRAINASE LANTAI JEMBATAN 7.16.2.2) dari Spesifikasi ini harus berlaku. a) Penyedia Jasa harus menunjukkan bahan yang
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh
dipakai berserta sertifikat jaminan mutu untuk
pengawas penerimaan bahan dengan
pipa cucuran jembatan, bahan pelindung serta
mengecek/memeriksa bukti tertulis yang
bahan penyambung.
menunjukkan bahwa bahan-bahan yang
b) Penyedia Jasa harus menjelaskan metode telah diterima harus sesuai dengan
perbaikan atau penggantian pipa cucuran ketentuan persyaratan bahan pada Pasal
kepada Pengawas Pekerjaan beserta peralatan 8.14.2 dari Spesifikasi ini.
yang akan dipakai.
Penyimpanan dan Penanganan Bahan
Pekerjaan Penggantian Pipa Cucuran
Perbaikan dilakukan terhadap bagian-bagian pipa Bagian-bagian pipa harus disimpan ditempat
yang bocor. yang terlindungi dari sinar matahari secara
langsung dalam waktu yang lama. Tempat
penyimpanan pipa dimaksudkan untuk
Untuk kerusakan pada pipa cucuran yang bocor mengkindari perubahan bentuk akibat
dilaksanakan perbaikan berupa memotong bagian temperatur yag mengakibatkan pelenturan
yang paling dekat pada titik kebocoran dengan atau pembengkokan pipa.
memotong ujung pipa yang satu dan juga ujung
lainya pada bagian atas sambungannya sesuai
ukuran diameter pipa yang sama dengan bagian Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak
yang bocor. Kemudian dilem khusus pada bagian Memenuhi Ketentuan
permukaan dalam penyambungannya.
Selama pengangkutan, penyimpanan,
penanganan atau pemasangan, setiap Pipa
Sambungan antara lantai jembatan dan pipa cucuran yang mengalami kerusakan seperti
cucuran harus kedap air dan pipa cucuran yang patah atau rusak, harus diganti.
terbuat dari pipa PVC harus dapat diikat dengan
baik ke dalam beton lantai jembatan. Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dari
Untuk kerusakan pada pipa cucuran yang pecah semua deck drain dan pipa cucuran yang
harus diganti. telah selesai dan diterima selama masa
kontrak.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dari


No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN semua deckPENGENDALIAN MUTU yang
drain dan pipa cucuran
telah selesai dan diterima selama masa
kontrak.
Penggantian deck drain dan pipa cucuran dengan
bahan baja galvanis atau PVC harus sesuai dengan
dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan
dalam Gambar Keija.

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 9 PEKERJAAN HARIAN


- Bahan dan peralatan yang digunakan harus - Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
sesuai dengan ketentuan mutu dan kinerja diterbitkan suatu perintah pekerjaan oleh
serta mendapat persetujuan dari Direksi direksi pekerjaan
Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai
- Gambar dan dokumen kontrak yang diperlukan
untuk menentukan detail pekerjaan

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)


RINGKASAN SPESIFIKASI UMUM
KEGIATAN PENANGANAN JALAN DAN JEMBATAN

No JENIS PEKERJAAN PERSYARATAN SPESIFIKASI PERSYARATAN PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

DIV. 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN


- Pekerjaan meliputi : perkerasan , bahu jalan, - Perkerasan - Perkerasan
drainase dan perlengkapan jalan dan jembatan a. Perkerasan berpenutup aspal, memelihara a. patching < 40cm x 40cm
permukaan aspal : menutupi retak",
- Laburan aspal pada permukaan retak luasnya penambalan lubang dan galian kecil b. sealing < 10% per 100m
tdk boleh > 10% / 100 m
b. Perkerasan tanpa penutup aspal ; - Bahu jalan
- Pengisian dan penambalan lubang tidak boleh pengisian lubang dan keriting dan perataan pengisian lubang, bukan re-konstruksi
> 40 x 40 cm ringan dengan grader pemotongan rumput (tinggi maks. 5cm)
pada ruang milik jalan
- bahan yg digunakan harus sama atau lebih - Bahu jalan
tinggi mutunya dari bahan yang di sekitarnya pengisian lubang dng agregat bahu jalan, - Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan
pembuangan semak", rumput (> 5cm) dan pembersihan saluran & gorong-gorong
penghalang lainnya
- Perlengkapan Jalan
- Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan pembersihan perlengkapan jalan,
Pembuangan bahan yg lepas, sampah, endapan pengecatan huruf yang tidak terbaca
dan pertumbuhan tanaman yg tdk dikehendaki
yang mungkin akan menghalangi aliran air - Jembatan
permukaan pemeriksaan komponen utama jembatan
pembersihan kompenen jembatan
- Perlengkapan Jalan pemeriksaan kondisi semua saluran air yg
Pembersihan dan perbaikan rambu jalan, berdekatan dng jembatan selama &
bag. rel pengaman, pagar pengarah, patok km setelah banjir
atau perlengkapan jalan lain yg rusak

- Jembatan
Pemeriksaan dan pelaporan kondisi
komponen dan struktur, pembersihan
lubang dan kotoran

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL X EDISI 2010 REV. II (2012)

Anda mungkin juga menyukai