51
4. SALURAN PASANGAN
Q = debit, m3/ dt
v = kecepatan, m/dt
C = koefisien tanah rembesan, m/hari
0,035 = faktor konstanta, m/km
Harga – harga C dapat diambil seperti pada Tabel 4.2.
- Pasangan batu
- Beton,
- Tanah
- Dapat juga menggunakan Beton Ferro cement
4.2.2. Tanah
Tebal pasangan tanah diambil 60 cm untuk dasar saluran dan 75 cm
untuk talut saluran.
Bentuk yang umum dipakai dalam saluran irigasi adalah bentuk U (tapal
kuda).
3 m
Plat pengaku
R = A/P
V = k x R2/3 x I1/2
Q = VxA
jurkan pemakaiannya:
- pasangan batu : kecepatan maksimum 2 m/dt
- pasangan beton : kecepatan maksimum 3 m/dt
- pasangan tanah : kecepatan maksimum yang diizinkan
seperti tertuang dalam bab 2.4 .
- Ferrocemen : kecepatan 3 m/dt
Saluran dengan bilangan Froude antara 0,55 dan 1,4 dapat memiliki
pola aliran dengan gelombang tegak (muka air bergelombang. yang
akan merusak kemiringan talut). Harga-harga k untuk saluran ini dapat
menyimpang sampai 20 persen dari harga anggapan yang
menyebabkan bilangan Froude mendekati satu. Oleh karena itu kisaran
0,55 -1,4 adalah relatif lebar.
Untuk perencanaan saluran dengan kemiringan medan yang teratur.
seperti yang dibahas dalam Bab 3. bilangan Froude akan kurang dari
0,3 dan dengan demikian di bawah 0,55.
½ 1/2
F= Vx g x`h =V gh m+n ..... (4.2)
2 m +n
Dimana :
F = bilangan Froude
v = kecepatan aliran, m/dt
w = lebar pada permukaan air, m
A = luas potongan melintang basah, m²
g = percepatan gravitasi, m/dt 2 ( 9,8)
m = kemiringan talut saluran, 1 vert. : m hor.
n = perbandingan lebar dasar/ kedalaman air
Harga – harga untuk pasangan keras hanya akan dicapai jika pasangan
itu dikonstruksi dengan baik.
….. (4.3)
Di mana:
k= koefisien kekasaran Strickler untuk potongan melintang,
m1/3/dt
p= keliling basah, m
Pj = keliling basah bagian i dari potongan melintang, m
kj = koefisien kekasaran bagian i dari potongan melintang,
m1/3/dt.
keseimbangan ini.