v2 ≥ 32 ( 1/3
d
di mana:
v : kecepatan rata-rata, m/dt
h : kedalaman air, m
d : diameter butir, m
Dalam kondisi biasa, rumus ini dapat disederhanakan menjadi:
v ≈ 10 d0.5
Dengan kecepatan masuk sebesar 1,0 – 2,0 m/dt yang merupakan besaran
perencanaan normal, dapat diharapkan bahwa butir-butir berdiameter 0,01
sampai 0,04 m dapat masuk.
Q=μba
di mana: Q = debit, m3/dt
μ = koefisiensi debit: untuk bukaan di bawah permukaan air
dengan
kehilangan tinggi energi, μ = 0,80
b = lebar bukaan, m
a = tinggi bukaan, m
g = percepatan gravitasi, m/dt 2 (≈ 9,8)
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan, m
Gambar 5.1 menyajikan dua tipe pintu pengambilan.
p 0.50 - 1.50 m
d 0.15 - 0.25 m
z 0.15 - 0.30 m
n 0.05 m
t 0.10 m
n
z
z
a
h
a
d
d
p
p
a b
Bila pintu pengambilan dipasangi pintu radial, maka μ = 0,80 jika ujung pintu
bawah tenggelam 20 cm di bawah muka air hulu dan kehilangan energi
sekitar 10 cm.
Untuk yang tidak tenggelam, dapat dipakai rumus-rumus dan grafik-grafik
yang diberikan pada pasal 4.4.
Elevasi mercu bendung direncana 0,10 di atas elevasi pengambilan yang
dibutuhkan untuk mencegah kehilangan air pada bendung akibat gelombang.
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai.
Ambang direncana di atas dasar dengan ketentuan berikut:
- 0,50 m jika sungai hanya mengangkut lanau
- 1,00 m bila sungai juga mengangkut pasir dan kerikil
- 1,50 m kalau sungai mengangkut batu-batu bongkah.
Harga-harga itu hanya dipakai untuk pengambilan yang digabung dengan
pembilas terbuka; jika direncana pembilas bawah, maka kriteria ini
tergantung pada ukuran saluran pembilas bawah. Dalam hal ini umumnya
ambang pengambilan direncanakan 0 < p < 20 cm di atas ujung penutup
saluran pembilas bawah.
Bila pengambilan mempunyai bukaan lebih dari satu, maka pilar sebaiknya
dimundurkan untuk menciptakan kondisi aliran masuk yang lebih mulus (lihat
Gambar 5.2).
R
Gambar 5.2 Geometri bangunan pengambilan
Hf = c
s s b s
L (l/s = 5)
= 2.24 = 1.8
Gambar 5.3 Bentuk – bentuk jeruji kisi-kisi penyaring dan harga – harga
5.3 Pembilas
Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan-bahan
kasar di depan pembilas pengambilan. Sedimen yang terkumpul dapat dibilas
dengan jalan membuka pintu pembilas secara berkala guna menciptakan
aliran terkonsentrasi tepat di depan pengambilan.
Pengalaman yang diperoleh dari banyak bendung dan pembilas yang sudah
dibangun, telah menghasilkan beberapa pedoman menentukan lebar
pembilas:
- lebar pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya sama dengan
1/6 – 1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antara pangkal-pangkalnya),
untuk sungai-sungai yang lebarnya kurang dari 100 m.
- lebar pembilas sebaiknya diambil 60% dari lebar total pengambilan
termasuk pilar-pilarnya.
Juga untuk panjang dinding pemisah, dapat diberikan harga empiris. Dalam
hal ini sudut a pada Gambar 5.4 sebaiknya diambil sekitar 60 0 sampai 700.
Tinggi tanggul
Tinggi tanggul
0
-7
60
~ 0.6 w
As Bendung
Pintu pada pembilas dapat direncana dengan bagian depan terbuka atau
tertutup (lihat juga Gambar 5.11)
Pintu dengan bagian depan terbuka memiliki keuntungan-keuntungan
berikut:
- ikut mengatur kapasitas debit bendung, karena air dapat mengalir melalui
pintu-pintu yang tertutup selama banjir.
- pembuangan benda-benda terapung lebih mudah, khususnya bila pintu
dibuat dalam dua bagian dan bagian atas dapat diturunkan (lihat juga
Gambar 5.13c).
Kelemahan-kelemahannya:
- sedimen akan terangkut ke pembilas selama banjir; hal ini bisa
menimbulkan masalah, apalagi kalau sungai mengangkut banyak
bongkah. Bongkah-bongkah ini dapat menumpuk di depan pembilas dan
sulit disingkirkan.
- benda-benda hanyut bisa merusakkan pintu.
Saluran Primer
Alat Ukur
Pada waktu mulai banjir pintu pengambilan akan ditutup (tinggi muka air
sekitar 0,50 m sampai 1,0 m di atas mercu dan terus bertambah), pintu
pembilas akan dibiarkan tetap tertutup. Pada saat muka air surut kembali
menjadi 0,50 sampai 1,0 m di atas mercu dan terus menurun, pintu
pengambilan tetap tertutup dan pintu pembilas dibuka untuk menggelontor
sedimen.
Karena tidak ada air yang boleh mengalir di atas dinding pemisah selama
pembilasan (sebab aliran ini akan mengganggu), maka elevasi dinding
tersebut sebaiknya diambil 0,50 atau 1,0 m di atas tinggi mercu.
Jika pembilasan harus didasarkan pada debit tertentu di sungai yang masih
cukup untuk itu muka dinding pemisah, dapat ditentukan dari Gambar 5.6.
Biasanya lantai pembilas pada pada kedalaman rata-rata sungai. Namun
demikian, jika hal ini berarti terlalu dekat dengan ambang pengambilan,
maka lantai itu dapat ditempatkan lebih rendah asal pembilasan dicek
sehubungan dengan muka air hilir (tinggi energi yang tersedia untuk
menciptakan kecepatan yang diperlukan).
Kurve debit
pembilas
tinggi dinding pemisah
.
Kurve debit bendung
hw
Qw
dinding pembilas d.p
(d.p) Qs
Q1
debit banjir
Aliran ke pengambilan
Aliran melalui pembilas bawah
Saluran primer B
A A
DENAH
Penutup atas
pembilas bawah
B
Pembilas bawah
POTONGAN A - A ( 1 )
POTONGAN B - B ( 2 )
POTONGAN A - A ( 2 )
Oleh karena itu, pelat baja bertulang harus dihitung sehubungan dengan
beton yang ditahannya.
h2
kavitas i penuh
k avitasi sebagian
Gambar 5.8 Pusaran (vortex) dan kantong udara di bawah penutup atas saluran
pembilas bawah
5.5 Pintu
5.5.1 Umum
Dalam merencanakan pintu, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:
- berbagai beban yang bekerja pada pintu
- alat pengangkat: - tenaga mesin
- tenaga manusia
- kedap air dan sekat
- bahan bangunan
(1) Pembebanan pintu
Pada pintu sorong tekanan air diteruskan ke sponeng, dan pada pintu radial
ke bantalan pusat. Pintu sorong kayu direncana sedemikian rupa sehingga
masing-masing balok kayu mampu menahan beban dan meneruskannya ke
sponeng; untuk pintu sorong baja, gaya tersebut harus dibawa oleh balok.
Lihat Gambar 5.9.
rencana jarak
1/n
balok untuk pintu
pintu sorong
plat baja
1/n
l
1/n
1/n
pintu radial
karet
pintu
pelat karet
pelat baja
di dasar bangunan pintu
bentuk asli
Gambar 5.10 Sekat air dari karet untuk bagian samping (A), dasar (B) dan atas (C)
pada pintu baja
D B
A Bagian
depan
C terbuka
Bagian
depan
tertutup
B B
D D
T
T
A C
Gambar 5.11 Tipe – tipe pintu pengambilan: pintu sorong kayu dan baja
rantai atau
kabel pengangkat
qudara = 0.1
di mana:
qudara = udara yang diperlukan untuk aerasi per m’ lebar pintu, m 3/dt
qair = debit di atas pintu, m3/dt.m
yp = kedalaman air di atas tirai luapan, m
h1 = kedalaman air di atas pintu, m
Pembilas Pembilas
bawah bawah
A B
C D
yp