Anda di halaman 1dari 25

Bangunan keairan

Bangunan persilangan, gorong-gorong, bangunan terjunan


dan pintu air
Gorong-gorong
Adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran
(irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air
lainnya (biasanya saluran), bawah jalan atau jalan
kereta api.
Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang
lebih kecil dari luas basah saluran hulu maupun hilir
Ada perbedaan antara gorong-gorong pembuang
silang dan gorong-gorong jalan :

Pada gorong-gorong pembuang silang, semua bentuk


kebocoran harus dicegah, untuk itu diperlukan
sarana-sarana khusus’
Gorong-gorong jalan harus mampu menahan berat
beban kendaraan

Ukuran standar diameter gorong-gorong minimun


0,60 m
Koefisien kehilangan energi untuk
peralihan
Standar peralihan saluran
Standar pipa beton
Untuk gorong-gorong pendek (L<20m)
Debit yang melewati gorong-gorong sbb:
Q = μ. A (2.g.Z)^0,5
Dimana :
Q = debit (m^3/det)
μ = koefisien debit
A = luas pipa (m^2)
g = percepatan gravitasi (m/det^2)
Z = kehilangan tinggi energi pada gorong-gorong, m
Kehilangan tinggi energi pada pipa sbb:

Kehi langan masuk ∆H masuk = ξ masuk {(Va-V)^2}/2g


Kehilangan akibat gesekan
∆Hf= Cf.V^2/2g = V^2.L / C^2.R
Dimana :
 C = k.R^1/6, k adalah koefisien kekasarab Strickler (k=1/n =
70 untuk pipa beton.
 R = jari-jari hidrolis,m untuk pipa dengan diameter D R=1/4 D
 L = panjang pipa ,m
 V = kecepatan aliran dalam pipa, m/det
 Va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det

Kehilangan keluar ∆Hkeluar = ξkeluar (Va-V)^2 /2.g


Harga μ dalam gorong-gorong pendek
Tinggi dasar di bangunan sama dengan Tinggi dasar di bangunan lebih tinggi
saluran daripada di saluran
Sisi μ Ambang Sisi μ
Segi empat 0,80 Segi empat segi empat 0,72
Bulat 0,90 Bulat segi empat 0,76
Bulat bulat 0,85
Sipon
Sipon adalah bangunan yang membawa air melewati
bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan.
Pada sipon air mengalir karena tekanan
Diameter minimum sipon 0,60 m
Kehilangan tinggi energi pada sipon :
 Kehilangan masuk
 Kehilangan akibat gesekan
 Kehilangan pada siku
 Kehilangan keluar
Jika persilangan antara saluran dengan lembah tidak
terlalu dalam , maka dapat menggunakan talang air.
Gambar sipon
Bangunan talang air
Bangunan terjunan

Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika


kemiringan permukaan tanah lebih curam dari pada
kemiringan maksimum saluran yang diijinkan
Terbagi 3 kondisi sbb:
 Terjunan tegak jika ∆Z ≤ 1,5 m
 Terjunan miring jika ∆Z ≥ 1,5 m
 Got miring jika ∆Z lebih besar dan aliran yang terjadi
super kritis
Perencanaan hidrolis bangunan dipengaruhi oelh
besaran-besaran sbb:
H = tinggi energi dimuka ambang,m
∆H = perubahan tinggi energi pada bangunan,m
Hd =tinggi energi hilir pada kolam olak,m
q = debit persatuan lebar ambang, m^2/det
g = percepatan gravitasi, m/det^2 (9,81)
n = tinggi ambang pada ujung kolam olak,m
Besaran-besaran tersebut dapat digabung untuk membuat
perkiraan awal tinggi bangunan terjun :
∆Z = (∆H + Hd)-H1
untuk perkiraan awal Hd boleh diandaikan, bahwa :
Hd = 1,67 H1
Kemudian kecepatan aliran pada potongan U dapat
diperkirakan dengan :
Vu = (2g. ∆Z)^0,5
selanjutnya :
Yu= q/Vu
Aliran pada potongan U kemudian dapat dibedakan sifatnya
dengan bilangan Froude tak berdimensi :

Fru = Vu/(g.yu)^0,5
Gambar bangunan terjun tegak
Gambar bangunan terjun miring
Bangunan got miring
Pintu air
Pintu sorong, rumus debit yang dapat dipakai:
Q = k.μ.a.b.(2g.h)^0,5
dimana :
Q = debit, m^3/det
k = faktor aliran tenggelam
μ = koefisien debit
a = bukaan pintu,m
b =lebar pintu,m
g = percepatan gravitasi, m/det^2
h1 =kedalaman air di depan pintu di atas ambang, m
V1^2/2g

H1 h1

a h2 h2

Anda mungkin juga menyukai