Anda di halaman 1dari 37

ANGUNAN SILAN

Dr. JONNI MARDIZAL, M.M


TOTOH ANDAYONO, ST, MT
Bangunan Silang
Bangunan silang adalah bangunan pada
irigasi yang berfungsi untuk membawa air
irigasi yang melalui suatu hambatan alam
atau hambatan yang dibuat manusia,
misalnya sungai, jalan, bangunan
dan lain-lain.
Contoh : Talang, Siphon, Gorong-gorong
BANGUNAN PEMBAWA YANG DIGUNAKAN UNTUK
MEMBAWA AIR DARI RUAS HULU KE RUAS HILIR DAPAT
DIBAGI MENJADI 2 KELOMPOK :

• BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUBKRITIS/Fr < 1


{aliran yang kecepatannya < kecepatan
kritis/Fr=1} : GORONG-GORONG, TALANG, FLUM,
SIPHON.
• BANGUNAN DENGAN ALIRAN
SUPERKRITIS/Fr>1 : BANGUNAN TERJUN, GOT
MIRING, BANGUNAN PENGUKUR DAN
PENGATUR DEBIT, PELIMPAH SAMPING
Talang
Adalah saluran terbuka buatan yang digunakan
untuk mengalirkan air irigasi untuk dapat
melintasi suatu sungai, cekungan, saluran lain
dan pada lereng dataran tinggi.

Konstruksi terbuat dari beton, baja yang


didukung oleh pilar-pilar atau kolom dan
dilengkapi dengan saluran masuk (inflow) dan
saluran keluar (outflow).
• Kecepatan (V) Talang lebih besar dari pada
kecepatan (V) di saluran
• Kemiringan (I) maksimum = I.maks. = 0,002.
• V dan I harus dipilih sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi V superkritis/kritis yang akan
mengakibatkan aliran menjadi sangat tidak
stabil.
• Potongan melintang bangunan ditentukan oleh
nilai banding b/h = 1 sampai 3 , sehingga
menghasilkan potongan melintang hidrolis
yang lebih ekonomis. b = lebar bangunan ; h =
kedalaman air.
Syarat pembuatan talang :
• Bila elevasi dasar saluran minimal > 3,00 m di
atas elevasi jalan.
• Bila elevasi dasar saluran minimal > 1,00 m di
atas elevasi muka air banjir maksimum
• Bila elevasi dasar saluran minimal > 0,50 m di
atas elevasi permukaan tanah lembah.
Konstruksi Talang :
• Talang dari PASANGAN BATU, tahan lama.
Perbandingan b : h = 2 : 1 : V = 1,5 - 2 m/det.
• Talang dari KONSTRUKSI BETON : V = 2 - 2,5
m/dt.
• Talang dari KONSTRUKSI BAJA : V = 2.5 - 3 m/dt
Untuk kerangka digunakan profil baja. Untuk bak
talang yang kecil digunakan baja U kanal atau plat
baja.
Persamaan hidrolis
untuk menghitung talang

• Kehilangan energi saat air masuk


 Va  V1 2 
H .masuk   masuk  
 2 g 
• Kehilangan energi saat air keluar
 V2  Va 2 
H .keluar   keluar  
 2g 
Tinggi jagaan untuk talang dihitung
berdasarkan debit dan kecepatan air
yang mengalir serta faktor lain
Debit Tinggi jagaan
(m3/dtk) (M)
 0,5 0,20
0,5 – 1,5 0,20
1,5 – 5,0 0,25
5,0 – 10,0 0,30
10,0 – 15,0 0,4
 15 0,5
Abutment ditetapkan berdasarkan
perhitungan kestabilannya, sedangkan
pilar (bila ada) ditetapkan berdasarkan
perhitungan kekuatan konstruksi dan
kestabilannya.

Tembok sayap berdasarkan


kestabilannya.
Perhitungan kestabilan :
• Stabilitas abutment diperhitungkan terhadap geser,
guling dan kekuatan tanah Pendukungnya.
• Stabilitas pilar (bila ada)
• Stabilitas tembok sayap
Siphon
1. Bangunan pada irigasi yang
digunakan untuk membawa air irigasi
yang akan melewati jalan atau sungai
dengan cara dilewatkan melalui saluran
bawah.
2. Bangunan yang membawa air
melewati bawah saluran lain (biasanya
saluran pembuang) atau jalan raya :
air mengalir karena tekanan.
• Jika muka air di hulu gorong-gorong sedemikian,
sehingga gorong-gorong mengalirkan air secara
penuh bangunan ini disebut “siphon”.
• Fungsi Siphon untuk membawa air irigasi di mana
muka air irigasi sedikit lebih tinggi dari muka air
disungai / permukaan jalan raya / jalan KA,
sehingga harus dilewatkan melalui bawah.
• Siphon yang panjangnya lebih besar dari 100 m
harus dilengkapi manhole (lubang periksa).
Bentuk Hidrolis dan Kriteria Sipon
• Pengaliran melalui pipa yang berisi penuh.
• Sipon dibuat dengan persilangan tegak lurus terhadap sungai /
jalan raya / jalan KA, agar siphon tidak terlalu panjang.
• Kecepatan dalam sipon harus 2x kecepatan di saluran, berkisar
antara (>1,5 – ≤ 3) m/dtk. V
tinggi : kehilangan tinggi
energi bertambah : areal yang diairi berkurang
; V rendah : terjadi endapan & penyumbatan.
• Ukuran minimum sipon diambil 0,60 m.
• Pipa dibuat lingkaran dan beton dibuat bujur
sangkar/bujursangkar modifikasi
• Untuk pipa Siphon yang besar umumnya dibuat
segi empat dari beton bertulang.
• Bagian hilir pipa dibuat kemiringan ≤ dari 1 : 3.
• Bagian pemasukan dilengkapi dengan saringan
(trasrack) untuk menahan kotoran-kotoran besar
supaya tidak terjadi endapan : penyumbatan
SIPHON
Disain siphon secara hidrolis
• Kecepatan aliran
Q
V
A
• Kehilangan energi pada saat masuk
 Va  V1 2 
H .masuk   masuk  
 2 g 

• Kehilangan energi akibat gesekan

2
V .L
hf  2 4 / 3
K .R
• Kehilangan energi pada belokan sipon
2
Va
hbl  K b
2g
Sudut  (dalam derejat)
Sudut
5 10 15 22,5 30 45 60 75 90

nilai 0,02 0,03 0,04 0,05 0,11 0,24 0,47 0,80 1,10
Kb
0,02 0,03 0,04 0,06 0,14 0,30 0,60 1,00 1,40

• Kehilangan energi pada saat keluar


 V2  Va 2 
H .keluar   keluar  
 2 g 
Gorong-gorong
Bangunan pada irigasi yang digunakan untuk membawa
air melewati jalan berupa saluran terbuka dengan
dimensi yang lebih kecil dari pada dimensi salurannya.

Kecepatan yang diizinkan :


1,5 m/dtk : saluran pembawa
3 m/dtk : saluran pembuang

Jarak permukaan bebas aliran :


0,3 m : saluran dari tanah
0,6 m : saluran dari pasangan batu/beton
Disain gorong-gorong secara hidrolis

• Kehilangan energi pada saat masuk


 Va  V1 2 
H .masuk   masuk  
 2 g 

• Kehilangan energi akibat gesekan


2 124,6 2
L V f  1
lingkaran
hf  f . . D3

D 2g f  19,6.m 2 / R
1
3
Non-lingkaran

• Kehilangan energi pada saat keluar


 V2  Va 2 
H .keluar   keluar  
 2 g 

Anda mungkin juga menyukai