Anda di halaman 1dari 28

Manholes (lubang kontrol)

 berfungsi memudahkan pengawasan dan pemeliharaan


 sistem drainase  penampang pipa.

Jarak dan penempatan

Pada pertemuan antara pipa pada saluran drainase.


Perubahan diameter pipa.
Perubahan kemiringan dan perubahan alinyemen.
Manholes sebaiknya tidak ditempatkan dilapisan
perkerasan jalan.
Jarak manholes 50 – 200 m.
Untuk saluran besar yang dapat dilalui satu orang,
jarak manholes > 150 m.
Prinsip pokok perencanaan manholes
Ruang cukup untuk satu orang yang bekerja di
dalamnya.
Penutup (cover) yang ada di permukaan jalan
harus cukup kuat terhadap beban lalu lintas di
atasnya.
Pemasangan harus rata agar tidak mengganggu
lalu lintas (pejalan kaki, kendaraan) diatasnya.
Mudah dibuka oleh petugas, tapi tidak mudah
dibuka oleh orang yang tidak berwenang.
Jarak Manhole Menurut Diameter

Diameter (mm) Jarak Antar Manhole (m)


< 200 50 – 100
200 – 500 100 – 125
500 – 1000 125 – 150
> 1000 150 – 200
Sumber : Materi Training Proyek PLP Sektor Air Limbah, DPU 1986
Beberapa konstruksi manholes
Konstruksi tikungan saluran pipa
Tikungan
Alignment tikungan saluran pipa perlu dibuat dengan
hati-hati, sehingga diperoleh konstruksi yang seragam
penampangnya, kemiringan dan jari-jarinya.
Di beberapa tempat perlu ditempatkan manhole.
Gambar konstruksi tikungan pipa

Konstruksi tikungan saluran pipa


GORONG-GORONG (Anunimus, Kriteria Perencanaan bag.
bangunan KP – 04)

Gorong –gorong adalah bangunan perlintasan


karena adanya saluran yang melintasi jalan,
bawah jalan KA.
Perencanaan gorong-gorong didasarkan atas
besarnya debit pengaliran sesuai dengan keadaan
saluran dan sifat-sifat hidrolisnya.
Merupakan pengaliran pada saluran terbuka
(tanpa tekanan).
Dibuat dari pasangan batu dan ditutup pelat
beton bertulang
Lanjutan

Untuk maksud pemeliharaan dimana gorong-


gorong harus terbebas dari endapan lumpur,
dengan batasan kecepatan dalam gorong-gorong
harus lebih besar atau sama dengan kecepatan
minimal yang diambil adalah 1 m/detik.

Dapat pula berupa aliran tertutup (dengan


tekanan), tetapi membutuhkan headloss besar.
Kecepatan aliran disyaratkan 1,5 – 3 m/detik.
Kecepatan aliran pada saluran terbuka:
0,6 – 3 m/detik
Gorong-gorong segi empat
Lanjutan

Gorong-gorong pendek (L < 20 meter) aliran penuh

di mana :
Q = debit (m3/dt)
μ = koefisien debit
g = percepatan gravitasi (m/det2) (= 9,8)
A = luas pipa (m2)
z = kehilangan tinggi energi pada gorong – gorong
(m)
lanjutan

 Kehilangan akibat masuk dan keluar:


va  v1 
2
ΔH keluar  ξ keluar .
va  v 2 
2

ΔH masuk  ξ masuk . 2g
2g
di mana :
ξmasuk, keluar = faktor kehilangan energi yang bergantung kepada
bentuk hidrolis peralihan dan apakah kehilangan itu pada
peralihan masuk atau keluar
va = kecepatan rata – rata yang dipercepat dalam
pipa (m/det)
v1, v2 = kecepatan rata – rata di hulu (v1) atau di hilir (v2)
(m/det)
lanjutan

Tabel Harga μ dalam gorong-gorong pendek

Tinggi dasar di bangunan Tinggi dasar di bangunan lebih tinggi


sama dengan di saluran daripada di saluran

Bentuk sisi μ Ambang Bentuk sisi μ

Segi empat 0,80 Segi empat Segi empat 0,72

Bulat 0,90 Bulat Segi empat 0,76

- Bulat Bulat 0,85


Kehilangan akibat gesekan:

V 2 V 2L
ΔH f  C f .  2
2g C R

C = kR1/6 , k adalah koefisien kekasaran Strickler (k = 70


untuk pipa beton)
R = jari-jari hidrolis, m
L = panjang pipa, m
V = kecepatan aliran dalam pipa, m/det
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Kehilangan tekanan pengaliran penuh di dalam gorong-gorong
dapat dihitung dengan rumus :
V2 P
∆ H = ---- (1 + a + bL ----- )
2g 4A
Di mana : ∆ H = perbedaan tinggi muka air dimuka dan
dibelakang gorong-gorong(m)
V = kecepatan air dalam gorong-gorong (m/detik)
g = gaya gravitasi (m/detik)
L = panjang gorong-gorong (m)
P = keliling basah gorong-gorong (m)
A = luas penampang basah gorong-gorong (m2)
a = koefisien kontraksi pada perlengkapan
gorong-gorong dimana :
a = 1/µ - 1 dengan µ = 0,80 – 0,83
b = koefisien gesekan pada dinding gorong-
gorong, dimana :
Untuk gorong-gorong bulat :
b = 1,50 (0,01989 + 0,0005078/d)
Untuk gorong-gorong persegi :
b = 1,50 (0,01989 + 0,0005078/ 4 R)
SIPHON
Diameter minimum 0,6 m
Dilengkapi dengan saringan/ kisi-2 (trashrack)
Dilengkapi dg manhole untuk L > 100 m
Kecepatan min 2 x > V saluran atau > 1,5 m/det.
Kecepatan maks < 3 m/det
Tinggi muka air perapat 1,1 – 1,5 selisih kecepatan
saluran dan siphon (sekitar 0,45 m, minimum 0,15 m)
lanjutan

 Perubahan arah aliran yang mendadak (pd bagian siku, digunakan


haga koefisien kehilangan energi yang dinyatakan dalam Kb.

 Dengan ketentuan :
Kb = koefisien kehilangan energi

penampang SUDUT ( )

  5o 10o 15o 22,5o 30o 45o 60o 75o 90o

Bulat 0,02 0,03 0,04 0,05 0,11 0,24 0,47 0,8 1,1

Segi empat 0,02 0,04 0,05 0,06 0,14 0,3 0,6 1 1,4
Kisi-kisi Penyaring

Kisi-kisi penyaring harus dipasang pada


bukaan/lubang masuk bangunan  benda-benda
yang menyumbat menimbulkan akibat-akibat
yang serius, misalnya pada siphon dan gorong-
gorong yang panjang.
Kisi-kisi penyaring dibuat dari jeruji-keruji baja
dan mencakup seluruh bukaan. Jeruji tegak dipilih
agar bisa dibersihkan dengan penggaruk.
Kehilangan tinggi energi pada kisi-kisi dihitung
dengan :
hf = c. v2/2g

c =  [s/b]4/3 sin 
di mana : hf = kehilangan tinggi energi, m
v = kecepatan melalui kisi-kisi, m/det
g = percepatan gravitasi, m/det2
c = koefisien berdasarkan:
 = faktor bentuk, 2,4 untuk jeruji segi
empat dan 1,8 untuk bulat)
s = tebal jeruji, m
b = jarak bersih antar jeruji, m
 = sudut kemiringan dari bidang horizontal
Gambar : kisi-kisi penyaring
va  v1 2 va  v 2 
2
ΔH masuk  ξ masuk . ΔH keluar  ξ keluar .
2g 2g

 di mana :
ξmasuk, keluar = faktor kehilangan energi yang bergantung kepada
bentuk hidrolis peralihan dan apakah kehilangan
itu pada peralihan masuk atau keluar
va = kecepatan rata – rata yang dipercepat dalam
bangunan pembawa (m/det)
v1, v2 = kecepatan rata – rata di hulu (v1) atau di hilir (v2)
(m/det)
 di mana :
Hf = kehilangan akibat gesekan (m)
v = kecepatan dalam bangunan (m/det)
L = panjang bangunan (m)
R = jari – jari hidrolis (m) (A/P)
A = luas basah (m2)
P = keliling basah (m)
C = koefisien Chezy (= k R1/6)
k = koefisien kekasaran Strickler (k = 1/n = 70 untuk pipa
beton.
g = percepatan gravitasi (m/det2) (= 9,8)

Anda mungkin juga menyukai