Anda di halaman 1dari 7

5.3.1.

Siphon

Siphon adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain
(misalnya pembuang) atau jalan. Pada siphon, air mengalir karena tekanan. Diameter
pipa minimum siphon adalah 0,6 meter. Biasanya siphon dikombinasi dengan
pelimpah tepat disebelah hulu agar air tidak meluap diatas tanggul saluran hulu. Agar
pipa siphon tidak tersumbat dan tidak ada orang atau binatang yang masuk secvara
kebetulan maka mulut pipa ditutup dengan kisi-kisi penyaring (trashcrack)

Kecepatan aliran dalam siphon harus 2 kali lebih tinggi dari kecepatan normal
aliran dalam saluran dan tidak boleh kurang dari 1 m/detik. Kecepatan maksimum
sebaiknya tidak lebih dari 3m/detik.

Kehilangan tinggi energi pada siphon :

a. Kehilangan masuk

b. Kehilangan akibat gesekan

c. Kehilangan pada siku

d. Kehilangan keluar.

Kisi-kisi penyaring terbuat dari jeruji baja yang mencakup seluruh bukaan.
Kehilangan tinggi energi pada kisi-kisi penyaring dihitung dengan :

Hf = c (v2/2g)

Dengan:

hf = kehilangan tinggi energi (m)

v = kecepatan melalui kisi-kisi (m/detik)

g = percepatan gravitasi

c = koefisien

Secara umum ada 2 cara dalam mendesain siphon. Pertama untuk


menentukan desain pipa dengan debit, panjang dan kondisi-kondisi lain yang
diijinkan. Kedua adalah menentukan head atau tinggi energi pada debit, panjang
dan diameter.

Kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah:

72
73

2 m/dt untuk pipa beton

2,5 m/dt untuk pipa beton sentrifugal

4,5 m/dt untuk pipa baja

Normalnya, untuk desain kecepatan maksimum dalam pipa adalah 1,5-2 kali
kecepatan maksimum yang diijinkan (1-3 m/dt), di saluran terbuka yaitu 1,5-2
m/dt. Hal ini lebih ekonomis bila dibandingkan dengan perencanaan siphon yang
mempunyai debit dan panjang yang sama. Kecepatan minimum harus lebih dari
1,3 m/dt atau lebih besar dari kecepatan di bagian upstream (di bagian hulu
siphon).

Dalam perencanaan siphon, hal-hal yang perlu diperhatikan berdasarkan


saran U.S. Bureau of Reclamation adalah:

1. Dalam merencanakan peralihan dari saluran menuju siphon, biasanya


diusahakan agar puncak lubang siphon terletak sedikit dibawah muka air
normal yang masuk. Hal ini akan memperkecil kemungkinan pengurangan
kapasitas siphon akibat masuknya udara ke dalam siphon. Letak puncak
bukaan siphon ini disebut perapat air (water seal). Nilai yang disarankan
untuk perapat air ini berkisar antara minimum 1,1 hv dan maksimum 18 inch
atau 1,5 hv, dipilih yang terbesar.Pemakaian nilai minimum untuk peralihan
yang direncanakan dengan baik secara teoritis mengakibatkan aliran air
hampir hampir menyentuh puncak bukaan, sedangkan pemakaian nilai yang
lebih besar sampai maksimum menghasilkan perapat air diatas bukaan
siphon. Besarnya perapat yang cocok bergantung pada kemiringan dan
ukuran tabung siphon. Umumnya tabung yang besar dan curam memerlukan
perapat yang besar. Untuk siphon panjang berdasarkan kondisi tertentu maka
tempat permukaannya tidak memerlukan perapat. Dengan demikian dapat
terjadi loncatan hidrolis di dalam siphon dan hasil pengoperasiannya tidak
begitu baik.

2. Setelah perapat ditentukan untuk bangunan pemasukan, dihitung kecepatan


pada dinding hulu, dan jumlah penurunan muka air dengan mengabaikan
kehilangan energi akibat gesekan, diambil sebesar 1,1 hv. Kemudian
dimisalkan suatu profil aliran, kesinggungan dengan muka air di saluran
pada awal peralihan dan melalui titk di dinding awal berdasarkan perhitungan
74

diatas. Belum ada data yang tersedia untuk menentukan bentuk profil aliran
yang baik.

3. Pada perencanaan bangunan pengeluaran (outlet structure) kemiringan dasar


tidak perlu menyinggung kemiringan gorong-gorong tertutup pada dinding
hulu seperti untuk bangunan pemasukan , kecuali bila kecepatan aliran di
dalam siphon cukup tinggi dan kemiringan peralihan cukup terjal.

RUMUS UMUM UNTUK KEHILANGAN ENERGI


Saluran aliran Saluran Saluran
Keterangan deras tertutup pipa aliran lambat
Kecepatan V1 V2 V3 V4
Energi hV1 hV2 hV3 hV4
Koefisien kekasaran n1 n2 n3 n4
Gradien hidrolik I1 I2 I3 I4
a. transisi terbuka di inlet

karena kekasaran = L1 x (I1+ I2) /2

convergence = K1 x (h V1 – h V3)

K2 = 0,2

K1 = 0,1

b. transisi tertutup di inlet

karena kekasaran = 2D x ( I2 + I3) /2

c. pipa di siphon

karena kekasaran = L x I1

d. transisi tertutup di inlet

karena kekasaran = 2D x (I3+I2)/2

e. transisi terbuka di inlet

karena kekasaran = L2 x ( I2+ I4) /2

dimana K2 = 0,3
75

Gambar 5.4.1.siphon
5.4.2. Talang
Talang adalah bangunan yang mengalirkan air dengan permukaan bebas yang
merupakan saluran buatan yang dibuat dari pasangan batu, beton, baja, atau kayu
untuk melintasi lembah, jalan, atau rel kereta api.
Kecepatan di dalam talang lebih tinggi daripada kecepatan di potongan
saluran biasa. Tetapi kemiringan dan kecepatan dipilih sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi kecepatan superkritis atau mendekati kritis, karena liran cenderung tidak
stabil. Kemiringan maksimum pada talang adalah 0,002.
 Lokasi : Saluran SS 4.1
 Bentuk Talang : segi empat
 Slope Saluran Transisi = 0.000203
Diketahui data Saluran :
Q = 1,07 m3/dt
h = 0,839 m
b = 1,679 m
z = 1,5
v = 0,507 m/dt
 Slope talang, dengan perhitungan
76

Diketahui data Talang :


b = 1,697 m
h = 0,839 m
Q = 1,07 m3/dt
A =bxh
= 1,697 x 0,839
= 1,424 m2
P = b + 2h
= 1,697 + 2 (0,839)
= 3,375 m
R =A/P
= 1,424 / 3,375
= 0,422 m
V =Q/A
= 1,07 / 1,424
= 0,751 m/dt
V = (k) (R2/3) (S1/2)
0,751 = (40) (0,4222/3) (S1/2)
S = 0,00117
 Kehilangan pada Inlet yang diakibatkan perubahan bentuk
Bell mouth type

f = Koefisien = 0,08
V = Kecepatan di talang = 0,751 m/dt
Q = Debit disaluran = 1,07 m3/dt

 Kehilangan pada Inlet yang diakibatkan transisi


Bell mouth type

f = Koefisien = 0,10
V1 = Kecepatan di saluran = 0,507 m/dt
77

V2 = Kecepatan di talang = 0,751 m/dt


Q = Debit di saluran = 1,07 m3/dt

 Kehilangan pada outlet yang diakibatkan perubahan bentuk


Bell mouth type

f = Koefisien = 0,08
V1 = Kecepatan di saluran = 0,507 m/dt
V2 = Kecepatan di talang = 0,751m/dt
Q = Debit di saluran = 1,07 m3/dt

 Kehilangan pada Inlet yang diakibatkan transisi


Bell mouth type

f = Koefisien = 0,2
V1 = Kecepatan di saluran = 0,507 m/dt
V2 = Kecepatan di talang = 0,751 m/dt
Q = Debit di saluran = 1,07 m3/dt

 Kehilangan tinggi di sill (Sill Head Loss)


Sill adalah ambang pertemuan antara saluran terbuka dan gorong-gorong

Round type
fs = Koefisien = 0

 Kehilangan Tinggi Energi Akibat Gesekan


Pada Saluran :
78

Vsal = 0,507 m/dt


I = 0,00038
l = 1,039 m
h =I*l dimana : l = lebar saluran
= 0,00038 * 1,039
= 0,000395 m
Pada talang :
Vtalang = 0,751 m/dt
I = 0,00117
l = 1,039 m
h =I*l dimana : l = lebar saluran
= 0,00117 * 1,039
= 0,00122 m
 Kehilangan Tinggi Total (Total Head Loss)
h = hfinlet + hftransisi + hooutlet + hotransisi + hs + hsal + htalang
= 0,0023 + 0,0016 + 0,0013 + 0,00313 + 0 + 0,000395 + 0,00122
= 0,009945 m

Anda mungkin juga menyukai