iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik Pada
Ruas Jalan di Kota Denpasar (Studi Kasus : Jalan Maluku) ini sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
Tersusunnya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak
pihak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, informasi, dukungan
dan bantuan lainnya. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc sebagai Dosen Pembimbing
I, Bapak Dr. I Made Agus Ariawan, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II, Orang
tua dan keluarga, Rekan-rekan Teknik Sipil Angkatan 2013, serta semua pihak yang
telah membantu dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini.
Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa
penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sebagai
masukan untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Penulis
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ..................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR NOTASI ............................................................................................... xi
vi
2.10.2 Net Present Value (NPV) ........................................................... 34
2.10.3 Internal Rate of Return (IRR) .................................................... 35
2.10.4 Metode Payback Period ............................................................. 36
2.11 Analisis Sensitivitas ................................................................................. 37
vii
4.8.2 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 2 .............. 70
4.8.3 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 3 .............. 71
4.8.4 Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 4 .............. 72
4.9 Metode Payback Period ........................................................................... 72
4.10 Analisis Sensitivitas ................................................................................. 74
4.10.1 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 1 ............................. 74
4.10.2 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 2 ............................. 75
4.10.3 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 3 ............................. 76
4.10.4 Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 4 ............................. 77
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR NOTASI
Ab : Annual Benefit
Ac : Annual Cost
B(t) : Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t
BCR : Benefit Cost Ratio
C(t) : Besaran total dari komponen biaya pada tahun ke-t
d : Tingkat bunga yang diperhitungkan
D : Rata-Rata Lamanya Parkir (Jam).
Ei : Kendaraan yang Masuk Ke lokasi Parkir (Kendaraan).
Ex : Kendaraan yang Keluar Ke lokasi Parkir (Kendaraan).
F : Faktor Pengurangan Akibat Pergantian Parkir, Nilai Antara 0,80 s/d 0,90.
I : Investasi
Ix : Interval Waktu Survai (Jam).
IP : Indeks Parkir.
IRR : Internal Rate of Return
i1 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV positif
i2 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV negatif
KP : Kapasitas Parkir (SRP/Jam).
n : Umur Rencana
NPV : Net Present Value
Nt : Jumlah Total Kendaraan Selama Survei (Kendaraan).
Nx : Jumlah Kendaraan Parkir Selama Interval Waktu Survei (Kendaraan).
PAD : Pendapatan Asli Daerah.
Ps : Penyediaan Parkir (SRP)
S : Jumlah Petak Parkir Yang Tersedia di Lokasi Penelitian (SRP).
SRP : Satuan Ruang Parkir.
T : Lamanya Survei (Jam).
t : Jumlah tahun
TP : Tarif parkir
TPE : Terminal Parkir Elektronik.
TPP : tingkat penggunaan parkir (turnover) dalam satu hari dalam satu SRP
TR : Angka Pergantian Parkir (Kend/SRP/Jam).
Ts : Lama Periode Analisis/Waktu Survai (Jam).
V : Volume Parkir.
X : Kendaraan Yang Sudah Parkir Sebelum Waktu Survei (Kendaraan).
x : Jumlah dari Interval
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Masalah parkir adalah masalah kebutuhan ruang dimana penyediaan ruang
dibatasi oleh luas wilayah dan tata guna lahan di daerah tersebut. Semakin besar
volume lalu lintas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau menuju pusat
kegiatan, maka semakin besar pula kebutuhan ruang parkir. Bila ruang parkir tidak
cukup, maka kendaraan tersebut akan mengambil parkir di tepi jalan di seputar
kawasan tersebut, sehingga menyebabkan kesemrawutan. Jadi parkir di badan jalan
(on street parking) harus diatur dan dibatasi dengan cara menyediakan ruang parkir
sesuai kebutuhan (Suthanaya, 2010).
Dengan berkembangnya teknologi, masalah perparkiran masa kini dapat
ditanggulangi dengan penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE). Penggunaan
Terminal Parkir Elektronik (TPE) harus dilakukan berdasarkan Peraturan
Daerah setempat untuk menetapkan jalan atau kawasan mana yang akan diterapkan
Terminal Parkir Elektronik. Dalam peraturan daerah juga harus dirumuskan
besarnya denda terhadap pelanggaran ketentuan parkir. Kunci keberhasilan
penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) adalah penerapan penegakan
hukum yang tegas terhadap pelanggaran parkir. Di Indonesia, terminal parkir
elektronik sudah digunakan di wilayah parkir tepi jalan di Jakarta, Bandung, dan
Palembang.
Jalan Maluku yang terletak di kelurahan di Dauh Puri Kangin, Kecamatan
Denpasar Barat ini sangat dekat dengan Pusat Perbelanjaan Ramayana dan
perkantoran. Selain itu juga banyak terdapat pertokoan yang menimbulkan tarikan
perjalanan yang mempengaruhi parkir pada Jalan Maluku. Berdasarkan informasi
dari Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Denpasar, Jalan Maluku merupakan salah
satu ruas jalan dengan pendapatan parkir tertinggi di Kota Denpasar, sehingga
berpotensi untuk penerapan Terminal Parkir Elektronik.
Untuk mengatasi masalah parkir sebagai langkah awal diperlukan adanya
kajian mengenai parkir. Penelitian mengenai karakteristik parkir di badan jalan (on
street parking) pernah dilakukan di Ruas Jalan Waturenggong oleh Yasa (2008)
dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 48 kend/jam dan sepeda
motor sebesar 40 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan ringan
sebesar 0,126 dan sepeda motor sebesar 0,101 dan di Jalan Monkey Forest oleh
Yoga (2015) dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 10 kend/jam
2
dan sepeda motor sebesar 20 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan
ringan sebesar 1,10 dan sepeda motor sebesar 3,55. Untuk kondisi saat ini,
khususnya di Jalan Maluku belum diketahui karakteristik parkir di daerah tersebut.
Selain itu, perlu juga diketahui kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir
Elektronik (TPE) pada lokasi tersebut. Oleh karena itu maka diperlukan adanya
kajian mengenai Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir
Elektronik Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar.
3
3. Dapat menjadi refrensi bagi pemerintah dalam memberikan solusi dan
kebijakan untuk mengatasi perparkiran di kawasan Jalan Maluku.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Parkir didefinisikan sebagai tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti
demi keselamatan. Parkir mempunyai tujuan yang baik, akses yang mudah dan jika
seseorang tidak dapat memarkir kendaraannya, dia tidak bisa membuat suatu
perjalanan. Jika parkir terlalu jauh dari tujuan maka orang akan beralih ke tempat
lain. Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan
tujuan perjalanan antara 300-400 adalah jarak berjalan yang pada umumnya masih
dianggap dekat (Tamin, 2000).
Masalah parkir telah menimbulkan persoalan pelik di banyak kota besar
karena keterbatasan ruang kota. Meskipun demikian, parkir justru dapat
dimanfaatkan sebagai peluang dan potensi atau salah satu alat pengelola lalu lintas
kota. Parkir berkaitan erat dengan kebutuhan ruang, sedangkan sediaan ruang
terutama di daerah perkotaan sangat terbatas tergantung pada luas wilayah kota, tata
guna lahan, dan bagian wilayah kota. Yang mana, bila ruang parkir dibutuhkan di
wilayah pusat kegiatan, maka sediaan lahan merupakan masalah yang sangat sulit,
kecuali dengan mengubah sebagaian peruntukannya.
Dalam membahas masalah perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah
penting, yaitu sebagai berikut :
1. Kapasitas Parkir : kapasitas parkir (nyata)/kapasitas yang terpakai dalam satu-
satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan (parkir kolektif) oleh pihak
pengelola.
2. Kapasitas Normal: kapasitas parkir (teoritis) yang dapat digunakan sebagai
tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas parkir dalam
gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai bangunan, maka makin besar
luas lantai bangunan, makin besar pula kapasitas normalnya.
3. Durasi Parkir: lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi.
4. Kawasan parkir: kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan jalan
sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk.
5
5. Kebutuhan parkir: jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang besarnya
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi,
tingkat kesulitan menuju daerah yang bersangkutan, ketersediaan angkutan
umum, dan tarif parkir.
6. Lama Parkir: jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang tersedia yang
dinyatakan dalam 1/2 jam, 1 jam, 1 hari.
7. Puncak Parkir: akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan kendaraan.
8. Jalur sirkulasi: tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk
dan keluar dari fasilitas parkir.
9. Jalur gang: merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang berdekatan.
10. Retribusi parkir: pungutan yang dikenakan pada pemakai kendaraan yang
memarkir kendaraannya di ruang parkir.
Jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahun terutama jenis kendaraan
pribadi jelas menjadi penyebab utama meningkatnya kebutuhan akan ruang parkir.
Kota-kota lama yang dibangun sebelum era kendaraan bermotor pasti mengalami
kesulitan untuk menyediakan lahan parkir tanpa pengorbanan besar, apalagi di
pusat kegiatan kota. Setiap pelaku lalu lintas mempunyai kepentingan yang berbeda
dan menginginkan fasilitas parkir sesuai dengan kepentingannya. Keinginan para
pengguna parkir ini patut diperhatikan oleh penyedia tempat parkir dalam
merencanakan dan merancang fasilitas parkir. Selain itu, lokasi tempat parkir
dengan tempat yang dituju harus berada dalam jarak yang dapat dijangkau dengan
berjalan kaki.
6
1. Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan (on street parking)
Parkir di badan jalan (on street parking) dilakukan di atas badan jalan dengan
menggunakan sebagian badan jalan. Walaupun parkir jenis ini diminati, tetapi
akan menimbulkan kerugian bagi pengguna transportasi yang lain. Hal ini
disebabkan karena parkir memanfaatkan badan jalan akan mengurangi lebar
manfaat jalan sehingga dapat mengurangi arus lalu lintas dan pada akhirnya
akan menimbulkan gangguan pada fungsi jalan tersebut. Walaupun hanya
beberapa kendaraan saja yang parkir di badan jalan tetapi kendaraan tersebut
secara efektif telah mengurangi badan jalan. Kendaraan yang parkir di sisi jalan
merupakan faktor utama dari 50% kecelakaan yang terjadi ditengah ruas jalan
didaerah pertokoan. Hal ini terutama disebabkan karena berkurangnya
kebebasan pandangan, kendaraan berhenti dan atau keluar dari tempat parkir di
depan kendaraan-kendaraan yang lewat secara mendadak (Ditjen Perhubungan
Darat, 1998).
7
a. Parkir di tepi jalan (on street parking) b. Parkir di luar jalan (off street perking)
Gambar 2.1 Model-Model Pola Parkir
Sumber: Abubakar (1998)
Fasilitas parkir di luar badan jalan dapat dikelompokkan atas dua bagian,
yakni:
1. Fasilitas untuk umum yaitu tempat parkir berupa gedung parkir atau taman
parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri.
2. Fasilitas parkir penunjang yaitu berupa gedung parkir atau taman parkir yang
disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama (Abubakar, 1998).
Penetapan lokasi parkir dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum,
dilakukan dengan memperhatikan :
1. Rencana umum tata ruang daerah,
2. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas,
3. Kelestarian lingkungan,
4. Kemudahan bagi pengguna jasa.
Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gedung parkir atau taman
parkir harus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan
lokasi parkir harus dirancang agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas
(Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat 1998).
8
mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir
tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain.
Pada ruang parkir dikendalikan, ruang parkir harus diberi ruang marka pada
permukaan jalan. Ruang parkir dibagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Ruang parkir sejajar; lebih diinginkan jika kendaraan-kendaraan berjalan
melampaui ruang parkir tersebut dan kemudian masuk mundur. Ukuran standar
untuk bentuk ini adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter.
2. Ruang parkir bersudut, makin besar sudut masuknya, maka makin kecil luas
daerah masing-masing ruang parkirnya, akan tetapi makin besar juga lebar jalan
yang diperlukan untuk membuat lingkaran membelok bagi kendaraan yang
memasuki ruang parkir.
9
Mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang didasarkan
atas lebar bukaan pintu kendaraan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
10
Analisis-analisis yang telah dilakukan secara matematis terhadap masing-
masing jenis kendaraan dapat dilihat pada uraian sebagai berikut :
a. Satuan Ruang Parkir untuk mobil penumpang ditunjukkan dalam gambar
berikut:
Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)
Sumber: Abubakar (1998)
11