OLEH: KELOMPOK 5
D4 - MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Jl. Teknik Kimia, kampus ITS Sukolilo
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen yang
diberikan. Laporan ini berisikan tentang observasi kami terhadap tempat parkir yang ada di
lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Penyelesaian penyusunan laporan kami ini atas dasar bimbingan, bantuan, dan
partisipasi dari semua pihak, untuk itu kami menyampaikan terima kasih pada :
1. Yesica Novrita Devi, S.ST., M.MT. selaku dosen pengantar manajemen.
2. Petugas yang bertugas di bagian tempat parkir.
3. Teman-teman dan pihak manajemen parkiran yang telah mendukung sehingga laporan ini
terselesaikan tepat waktu.
4. Semua orang yang telah membantu agar laporan ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari laporan ini pun masih jauh dari sempurna, untuk itu kami meminta maaf
yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat kesalahan. Kami
berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dengan baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Tempat parkir adalah salah satu fasilitas penunjang yang amat sering kita gunakan dan
mungkin juga hampir setiap hari kita datangi. Sayangnya tempat parkir itu menjadi sebuah
tempat yang walaupun penting tetapi terabaikan. Kita mungkin hanya menempatkan motor
dan mobil kita begitu saja, lalu meninggalkannya dan mengambilnya saat kita pulang. Tanpa
kita berpikir yang lebih detail tentang keadaan tempat parkir.
Untuk pembahasan kali ini, mari kita lihat tempat parkir yang berada di PPNS. PPNS
memiliki 2 tempat parkir yang dibedakan berdasarkan isinya yaitu tempat parkir kendaraan
roda dua dan roda 4. Tempat parkir kendaraan roda dua terletak di bagian belakang dekat
dengan gedung kampus dan sebelah kolam percobaan. Sedangkan tempat parkir untuk
kendaraan roda empat sendiri terletak di bagian depan, di dekat taman. Karena kebanyakan
mahasiswa dan beberapa dosen membawa kendaraan roda dua, jadi kita akan membahas
tempat parkir kendaraan roda dua yang terletak di belakang.
Bisa kita lihat dan sadari sendiri, seberapa sering kita mempertanyakan bagaimana
keamanan tempat parkir itu? Seberapa bersih tempat parkir itu? Seberapa nyaman tempat
parkir itu? Bagaimana manajemennya? Dan lain sebagainya. Sangat jarang sekali kita
memikirkannya. Apalagi memikirkan tentang petugas dan perlakuannya yang dilakukan
terhadap motor atau mobil kita. Kita hanya akan memprotes saat terjadi apa-apa dengan
barang milik kita, dan tidak mempedulikan yang lain.
Sekiranya perlu kita berkumpul dan menyatukan pendapat tentang apa yang terjadi di
tempat parkir kita. Tentang bagaimana perlakukan di tempat parkir kita. Dan bagaimana
solusi terbaik yang ada di tempat parkir kita sehingga kita semua dapat dengan tenang
1
meninggalkan kendaraan kita disana. Dan kita juga dapat berbangga bahwa inilah tempat
parkir kita yang bersih, aman, dan menyenangkan.
Maka dari itu, dengan adanya observasi ini, penulis mengajak mahasiswa terutama
mahasiswa PPNS untuk menyadari dan mungkin juga memperbaiki keadaan tempat parkir
yang kita miliki supaya lebih nyaman, efektif dan efisien.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kondisi tempat parkir kendaraan roda dua yang berada di PPNS.
2. Untuk mengetahui strenght (kekuatan) yang ada di tempat parkir kendaraan roda dua
di PPNS.
3. Untuk mengetahui weakness (kelemahan) yang ada di tempat parkir kendaraan roda
dua di PPNS.
4. Untuk mengetahui opportunities (peluang) yang ada di tempat parkir kendaraan roda
dua di PPNS.
5. Untuk mengetahui threats (ancaman) yang ada di tempat parkir kendaraan roda dua di
PPNS.
6. Untuk mengetahui hasil analisa dan solusi yang bisa diambil dalam memanajemen
tempat parkir.
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil sebagai berikut.
1. Agar permasalahan mengenai tempat parkir kendaraan roda dua di PPNS dapat
terselesaikan.
2. Agar pihak pengguna, penjaga dan manajemen parkir di PPNS dapat merasakan
kenyamanan parkir di tempat parkir kendaraan roda dua yang tersedia.
3. Agar tempat parkir kendaraan roda dua di PPNS lebih efektif dan efisien.
3
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary
Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi.Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur."Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa
Italia(1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks
mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi mnagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur.
Satuan ruang parkir (SRP) merupakan ukuran luas efektif untuk meletakkan satu buah
kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor). Di dalamnya sudah termasuk
ruang bebas di kiri dan kanan kendaraan dengan pengertian pintu bisa dibuka untuk turun
naik penumpang serta hal-hal tertentu seperti ruang gerak untuk kursi roda khusus untuk
4
parkir kendaraan bagi penderita cacat serta ruang bebas depan dan belakang. Bila tanpa
penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang.
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau
gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan
dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu
lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas
parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara.
Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan
fasilitas yang diusahakan.
Bagi sebagian besar kendaraan bermotor, ada tiga cara parkir, berdasarkan susunan
kendaraan - parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong. Ini adalah konfigurasi di
mana pengemudi kendaraan dapat mengakses parkir secara mandiri.
1. Parkir paralel
Parkir sejajar di mana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil
menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan sejajar dengan
tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan,.
Parkir paralel adalah cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan.
Cara ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi
ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke
lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel
dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir.
Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir
dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya.
Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan di mana parkir
ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.
3. Parkir serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran
maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun
5
keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang
yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
6
dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran II :
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III :
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu meminimalkan masalah
internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik (turn around).
7
Kuadran IV :
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu melakukan tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar (defensive).
8
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi
Metode yg digunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti setatus sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.penelitian ini
dilakukan dengan dua metode yaitu :
Penentuan Rumusan
9
Pencarian dasar teori tentang manajemen dan tempat parkir
Pencarian data tentang lokasi tempat parkir di lokasi yang telah dipilih
Pengolahan data
10
BAB 4
PEMBAHASAN
Dilihat dari berbagai aspek masalah dan informasi informasi yang telah didapatkan
oleh peneliti disini dapat dibahas bahwa Manajemen Pengelolaan Lahan Parkir di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya ini masih jauh dari perencanaan manajemen parkir yang baik.
Dilihat dari teorinya R. Terry telah dijelaskan bahwa :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah dilakukan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Dari teori yang telah dipaparkan barusan dapat diketahui bahwa Manajemen
Pengelolaan Lahan Parkir Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sangat berhubungan
dengan empat klasifikasi dari teori manajemen yaitu tentang perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Adapun manajemen yang telah dijalankan dan belum sempurna
adalah :
11
a. Penggunaan kartu parkir terhadap setiap kendaraan yang masuk ataupun keluar
dari lingkungan kampus. Sanksi yang diberikan apabila kartu parkir hilang
dikenakan denda sebesar Rp25.000 dan mengurus kehilangan kartu parkir
tersebut. Namun, program ini tidak begitu efektif, terlihat dari banyaknya
pembawa kendaraan yang mengambil kartu lebih dari satu saat masuk kedalam
maupun keluar tanpa menggunakan kartu.
b. Satuan pengamanan bertugas keliling dalam waktu tertentu untuk memantau
keadaan di setiap lahan parkir untuk tujuan keamanan yang diberikan kepada
pemilik kendaraan agar tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti
kehilangan. Bisanya jika satuan pengamanan menemukan kunci kendaraan yang
tergantung langsung diamankan ke pos satpam untuk diamankan dan
dikembalikan kepada pemilik kendaraan. Namun hal ini pun masih kurang efektif
dilihat dari banyaknya kapasitas kendaraan yang ada dengan jumlah satuan
pengamanan yang terbatas saat berjaga di lapangan, sehingga masih sering terjadi
kasus kehilangan.
c. Penataan penempatan kendaraan motor dilakukan oleh mahasiswa sendiri.
Namun, masih saja ada yang seenaknya sendiri dan memarkirkan kendaraannya
sendiri tanpa memperhatikan kenyamanan orang lain. Hal inilah yang
mengakibatkan lahan parkir tidak tertata rapih, seharusnya pihak satuan
pengamanan sendiri bias lebih tegas terhadap pemilik kendaraan agar tertata.
d. Pos parkir yang ada di parkiran sudah menerapkan sistem keluar masuk yang
berbeda. Namun kenyataannya terkadang pada jam jam tertentu salah satu pintu
parkir itu tertutup dan mengakibatkan saling tunggu menunggu dua arah. Terlebih
lagi pada saat jam masuk kampus atau pulang kampus terjadi kemacetan
sementara.
e. Jalan di parkiran pun banyak yang berlubang, tetapi saat ada laporan tentang itu
hanya ditanggapi dan tidak ada tindakan yang lebih jauh. Menurut pegawai parkir
pekerjaan seperti itu di lakukan oleh proyek yang dilakukan borongan jadi
menyesuaikan dengan proyek.
f. Luas area parkiran menurut kami sudah cukup luas. Tetapi penempatan pola
parkir dan arah parkir masih tidak teratur. Hal itu menyebabkan seakan akan
parkiran tidak luas dan berantakan.
12
g. Selokan yang ditempatkan di beberapa lokasi tempat parkir tidak ditempatkan
dengan benar. Selokan tersebut tidak mempunyai penutup besi dan terkadang
mengganggu alur kendaraan keluar masuk dan menjebak ketika banjir.
Adapun saran yang kami simpulkan berdasarkan hasil penerapan manajemen parkir di
politeknik perkapalan negeri surabaya adalah :
a. Menciptakan kartu parkir berbasis teknologi seperti smartcard dan memakai
palang otomatis seperti mall agar tidak terjadi penyelewengan kartu parkir.
b. Adanya penambahan personil petugas parkir untuk penjagaan dan penataan
tempat parkir yang lebih baik atau bisa juga menggunakan CCTV untuk
memantau keamanan sepeda motor dan ditambah speaker untuk memberi tahu
apabila ada mahasiswa melakukan kesalahan.
c. Adanya penambahan pos penjagaan dan memperbesar akses keluar dan masuk dan
menerapkan sistem palang otomatis agar tidak memperumit petugas parkir untuk
memudahkan kinerja para petugas.
d. Mengadakan proyek untuk memperbaiki jalan-jalan yang berlubang ditempat
parkir dan mengubah pola parkir agar tertata rapi dan juga dibuatkan tutupan pada
selokan agar lebih aman atau diposisikan yang benar agar tidak terjadi banjir /
genangan air saat musim hujan.
Strength (Kekuatan)
Score
No. Indikator Keterangan
1 2 3 4
1. Organisasi Struktur organisasi yang ada di PPNS V
berkaitan dengan bagian tempat parkir
Budaya organisasi V
Pengelolaan organisasi V
2. Lokasi Luas tempat parkir V
Fasilitas tempat parkir V
Keamanan tempat parkir V
Kebersihan tempat parkir V
13
Kerindangan tempat parkir V
Kenyamanan tempat parkir V
3. Kegiatan Proses motor keluar masuk V
Pelayanan penjaga tempat parkir V
Penataan kendaraan V
Weakness (Kelemahan)
Score
No. Indikator Keterangan
1 2 3 4
1. Organisasi Tidak ada kejelasan pembagian tugas V
Kurangnya petugas penjaga V
Kurang adanya pemantauan dari pihak V
manajemen
2. Lokasi Denah lokasi inefisien V
Pembagian tempat dengan parkir dosen V
Jalan rusak dan selokan yang tidak bermanfaat V
Tidak adanya penutup di tempat parkir lantai 2 V
dan bagian belakang
Rumput rumput kecil dan sampah dedaunan V
3. Kegiatan Antrian panjang saat jam sibuk kuliah V
Lamanya pengaduan kerusakan V
Opportunities (Peluang)
Score
No. Indikator Keterangan
1 2 3 4
1. Organisasi Dibentuk cabang organisasi sendiri V
Dibentuk aturan, tugas, kewajiban dan SOP V
yang jelas
Ditambah petugas penjaga V
2. Lokasi Diperbaiki jalan yang rusak V
Diperjelas alur parkiran V
14
Diberi petunjuk tempat parkir di PPNS depan V
Ditambah penutup di lantai 2 dan bagian V
belakang
Diperjelas bagian khusus dosen V
Ditambah cctv V
Ditambah pos ke dua V
Kartu parkir pakai smartcard (pos pakai V
palang)
3. Kegiatan Diberi tindakan tegas bagi siswa yang parkir di V
tempat dosen
Threats (Ancaman)
Score
No. Indikator Keterangan
1 2 3 4
1. Organisasi Ditolaknya usulan dari penjaga ke pihak V
manajemen
2. Kegiatan Susahnya pengaturan kendaraan mahasiswa V
karena tidak adanya kesadaran diri dari
mahasiswa
Kuadran I
15
Penjelasan
Kuadran I :
Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Tempat parkir tersebut memiliki peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
diterapkan dalam kondisi ini adalah :
16
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang dapat kami ambil dari hasil analisa kami adalah :
17
5.2 Saran
Menurut kami, kekuatan (Strength) yang ada di dalam manajemen parkiran harus
dijalankan untuk mengatasi segala kelemahan (weakness) yang terjadi. Untuk kelemahan
serta ancaman (Threats) yang ada harusnya dapat diminimalisir dan ditutupi dengan adanya
peluang (Opportunities) yang tercipta dalam keadaan tersebut agar tercipta manajemen
parkiran yang tepat sesuai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenadamedia Group
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis-swot/
https://id.wikipedia.org/wiki/Parkir
19