Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

REKAYASA LALU LINTAS


PARKIR

Disusun Oleh:

Lizza Permatasari (1810503058)


Rakhmah Willy Arianti (1810503073)
Diki Wahyudi (1810503082)
Ami Mutia Hestiwi (1810503084)
Muhammad Misbachul Muhaimin (1810503087)

Dosen Pengampu :
Ria Miftakhul Jannah, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Rekayasa
Lalu Lintas ini.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas pada
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar dan disusun bedasarkan
literatur-literatur yang menjadi referensi penyusun.
Pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ria
Miftakhul Jannah, S.T., M.T. selaku dosen pengasuh mata kuliah Rekayasa Lalu
Lintas.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Magelang, 1 oktober 2019


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
2. 1 Identifikasi Parkir...................................................................................................3
2. 2 Penanganan Masalah Parkir.................................................................................10
2. 3 Kebijakan Parkir..................................................................................................10
2. 4 Metode Menentukan Kebutuhan Parkir................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................13
3. 1 Kesimpulan..........................................................................................................13
3. 2 Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 SRP sepeda motor dan mobil penumpang.....................................................6


Gambar 2. 2 Parkir Tegak Lurus (Perpandicular)................................................................8
Gambar 2. 3 Parkir Sudut (Angle).......................................................................................9
Gambar 2. 4 Parkir khusus bagi penderita cacat................................................................9
Gambar 2. 5 Parkir Paralel (Parallel)..................................................................................9

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP)................................................................7


Tabel 2. 2 Lebar bukaan pintu kendaraan..........................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem transportasi merupakan salah satu komponen atau aspek tak
terpisahkan dalam kebutuhan transportasi yang akan dijalankan, karena dalam
setiap sistem yang berjalan akan saling berpengaruh. Demikian juga parkir karena
setiap perjalanan dengan kendaraan pribadi umumnya selalu diawali dan diakhiri
di tempat parkir. Demikian pula di Indonesia kebutuhan ruang parkir cenderung
meningkat setiap tahunnya dikarenakan perbandingan jumlah kendaraan yang
dipakai dengan lahan yang adasemakin sedikit. Sehingga perlu diupayakan dalam
mengatur layout ruang atau lahan parkir yang akan digunakan dan dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
Parkir merupakan salah satu masalah utama yang muncul dikarenakan
meningkatnya lalu lintas jalan dan dampak dari pembangunan sarana transportasi
yang terus meningkat. Kekurangan ketersediaan ruang parkir di daerah perkotaan
telah meningkatkan permintaan untuk ruang parkir terutama di daerah-daerah
seperti kawasan pusat bisnis yang berdampak terhadap pilihan parkir.
Parkir di sebagian besar perkotaan sudah menjadi sumber konflik dan
inefisiensi. Hal ini membutuhkan tindakan segera untuk mengatasi masalah
tersendiri. Pilihan kebijakan parkir juga memiliki konsekuensi yang lebih luas
yang signifikan. Ada perdebatan yang tajam antara pendekatan yang tersedia dan
implikasinya terhadap tren motorisasi, pertumbuhan lalu lintas, ekuitas
transportasi, pola pembangunan perkotaan, ruang publik, dan emisi polutan udara
dan gas rumah kaca. Kebijakan parkir telah menjadi penting sebelum diakui
seperti sekarang. Hal ini berpengaruh untuk peran ruang parkir yang tidak
berkelanjutan pembangunannya untuk mengatasi permintaan ruang parkir.
Sebaliknya, kebijakan parkir yang bijaksana mungkin menawarkan alat untuk
mengatasi masalah-masalah yang berkembang .

1
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1. Bangimana cara mengidentifikasi masalah parkir ?
1.1.2. Bagaimana penanganan masalah parkir ?
1.1.3. Bagaimana cara penentuan kebijakan parkir ?
1.1.4. Bagaimana metode menentukan kebutuhan parkir ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan adalah :
1.3.1. Dapat mengidentifikasi masalah parkir.
1.3.2. Dapat menangani masalah parkir.
1.3.3. Dapat menentukan kebijakan parkir.
1.3..4. Dapat memilih metode penentuan kebutuhan parkir.

1.4 Metode Penulisan


Metode yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah berdasarkan
studi literatur yang berhubungan dengan pembahasan dalam makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 3 Identifikasi Parkir
Parkir adalah suatu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara dengan pengemudi meninggalkannya atau berhenti cukup lama
untuk menaikkan dan menurunkan muatan (Pedoman Parkir Tahun 1998).
Berdasarkan letaknya dikenal parkir di badan jalan (on street parking) dan parkir
diluar badan jalan (off street parking). Parkir di badan jalan (on street parking)
adalah fasilitas parkir yang menggunakan badan jalan sebagai lahan parkir.
Sedangkan parkir di luar badan jalan (off street parking) adalah fasilitas parkir
yang sengaja dibuat di luar jalan sebagai penunjang kegiatan yang berupa tempat
parkir dan/atau gedung parkir.
Parkir di luar badan jalan sangat perlu memberikan keamanan dan
kenyamanan dibandingkan dengan parkir di badan jalan agar dapat menarik
pengguna parkir. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan pengguna parkir. Keinginan dari pelaku lalu lintas individu
(pengguna parkir) adalah sarana parkir yang bebas serta mudah mencapai tujuan,
aman dan nyaman, serta bebas dari gangguan internal maupun eksternal. Lahan
parkir yang sempit dan berliku-liku tentunya mempersulit pengguna parkir
sehingga pada akhirnya pengguna cenderung lebih memilih parkir di badan jalan
(on street).

2.1.1 Kriteria parkir


Berkaitan dengan besarnya jumlah kebutuhan parkir yang harus
disediakan. Karakteristik parkir meliputi:
a. Kapasitas parkir adalah jumlah kendaraan yang dapat ditampung oleh suatu
area parkir atau jumlah petak parkir yang tersedia pada suatu area parkir
b. Akumulasi parkir dapat dihitung dengan jumlah kendaraan parkir sebelum
survey ditambah dengan jumlah kendaraan yang masuk dikurangi dengan jumlah
kendaraan yang keluar pada periode waktu yang sama, atau dengan menggunakan
rumus berikut:

3
Kp = jumlah kendaraan yang parkir (kendaraan/jam)
t = waktu tinggal kendaraan di lokasi parkir (jam)
∑no = beban parkir sebelumnya (kendaraan)
∑n(masuk) = jumlah kendaraan masuk (kendaraan)
Parkiran Mobil
∑n(keluar) = jumlah kendaraan keluar (kendaraan)

c. Durasi parkir
Durasi parkir adalah rentang waktu parkir sebuah kendaraan di suatu
tempat dalam satu satuan waktu. Durasi parkir rata-rata dapat dihitung
menggunakan rumus berikut:

D = durasi parkir rata-rata (jam/kendaraan)


∑(Nx) = jumlah kendaraan parkir untuk x interval
X = interval x yang ke….(1,2,3…)
I = jumlah interval waktu pengambilan data (jam)
Nr = jumlah kendaraan yang diamati (kendaraan)

d. Tingkat penggunaan parkir/parking turn over (PTO)


Tingkat penggunaan parkir menunjukkan besarnya tingkat penggunaan
satu ruang parkir yang diperoleh dengan membagi jumlah kendaraan parkir
dengan luas parkir/jumlah petak parkir untuk periode tertentu, atau dengan
menggunakan rumus berikut:

4
PTO = tingkat penggunaan parkir (kendaraan/petak parkir/jam)
Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan)
∑PP = jumlah petak parkir (petak parkir)
e. Indeks parkir
Indeks parkir adalah presentase jumlah kendaraan parkir menempati area
parkir. Karakteristik ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat
kebutuhan parkir. Indeks parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

IP = indeks parkir (%)


Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan)
∑PP = jumlah petak parkir (petak parkir)

f. Ketersediaan parkir dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

P = ketersediaan parkir (kendaraan)


N = jumlah petak parkir yang disediakan (petak)
T = waktu (jam)
D = durasi parkir rata-rata (jam/kendaraan)
F = faktor isufiensi, nilainya antara 0.85 – 0.95

g. Kebutuhan parkir Kebutuhan parkir dapat dihitung dengan menggunakan


rumus berikut:
dengan :

5
Np = kebutuhan parkir (petak)
Kp = jumlah kendaraan parkir (kendaraan/jam)
PTO = parking turn over (kendaraan/petak parkir/jam)

h. Satuan Ruang Parkir (SRP)


Satuan ruang parkir (SRP) adalah luasan efektif yang dibutuhkan oleh
suatu kendaraan untuk meletakkan kendaraan tersebut (Pedoman Parkir Tahun
1998). Besarnya SRP untuk tiap-tiap kendaraan bersifat typical sesuai dengan
ukuran dan penggunaan kendaraan tersebut. Penentuan besar SRP didasarkan atas
pertimbangan sebagai berikut:
1) Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang
2) Ruang bebas kendaraan parkir berupa arah lateral dan arah longitudinal
3) Lebar bukaan pintu kendaraan dimana ukurannya merupakan fungsi
karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir

Gambar 2. 1 SRP sepeda motor dan mobil penumpang

6
Tabel 2. 1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP)

Tabel 2. 2 Lebar bukaan pintu kendaraan

2.1.2 Kriteria dalam penentuan tata letak parkir.


Dalam penentuan tata letak parkir, mempunyai beberapa kriteria antara lain :
a. Parkir Terletak pada Muka Tapak yang Datar Tempat parkir diusahakan berada
pada permukaan yang datar. Apabila permukaan tanah asal mempunyai
kemiringan, maka perlu dipikirkan penggunaan grading dengan sistem cut an fill.
Lokasi permukaan yang datar pada area parkir dimaksudkan untuk menjaga
keamanan kendaraan agar parkir dengan aman dan tidak menggelinding.
b. Penempatan Parkir Tidak Terlalu Jauh dari Pusat Kegiatan Hubungan
pencapaian antara tempat parkir dengan bangunan atau tempat kegiatan
diusahakan tidak terlalu jauh. Bila jarak antara tempat parkir dengan pusat
kegiatan cukup jauh, maka diperlukan sirkulasi yang jelas dan terarah menuju area
parkir. Ditinjau dari penggunaannya, tempat parkir terbagi atas :
- Parkir kendaraan beroda lebih dari 4 (empat), misalkan bus dan truk.
- Parkir kendaran beroda 4 (empat), misalkan sedan dan mini bus.
- Parkir kendaraan beroda 3 (tiga), misalkan bemo dan motor sispan.

7
- Parkir kendaraan beroda 2 (dua), misalkan sepeda dan sepeda motor.
2.1.3 Kriteria dari sudut perancangannya (desain)
Prinsip tempat parkir secara garis besar harus memperlihatkan faktor berikut :
 Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir.
 Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat
parkir.
 Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung.
 Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran
sinar matahari.
 Cukup penerangan cahaya di malam hari.
 Tersedianya sarana penunjang parkir, misal tempat tunggu sopir, tempat
sampah Bentuk Tempat Parkir.
Bentuk tempat parkir kendaraan mempunyai beberapa jenis, yakni :
a. Parkir tegak lurus (Perpandicular)

Gambar 2. 2 Parkir Tegak Lurus (Perpandicular)

b. Parkir sudut (Angle)

8
Gambar 2. 3 Parkir Sudut (Angle)

c. Parkir khusus bagi penderita cacat

Gambar 2. 4 Parkir khusus bagi penderita cacat

d. Parkir paralel (Parallel)

Gambar 2. 5 Parkir Paralel (Parallel)

2. 3 Penanganan Masalah Parkir

9
Lahan terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai parker yang terus
berkurang dan jumlah kendaraan bermotor baik beroda dua, empat atau bahkan
lebih. Maka lahan parker menjadi permasalahan yang komplek ketika mempunyai
kendaraan bermotor. Hal tersebut dapat diatasi dengan langkah sebagai berikut:
a. Pengaturan ruas-ruas jalan yang boleh untuk parkir, yang mencakup lokasi
dan pola parkirnya sehingga menghasilkan gangguan terhadap kelancaran
arus lalu lintas minimum.
b. Mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas parkir yang telah ada.
c. Penyediaan fasilitas parkir diluar badan jalan khususnya pada kawasan
perdagangan, jasa dan perkantoran serta tempat hiburan/rekreasi
d. Penambahan item persyaratan dalam pengusulan IMB mengenai
penyediaan fasilitas parkir minimum.
Tahap Jangka Pendek
Pembangunan pusat kegiatan baru, pada pengusulan IMB harus disertai
persyaratan penyediaan fasilitas parkir yang memadai dan Pola parkir yang ada
pada fasilitas parkir di badan jalan tetap dipertahankan, khususnya pola parallel
Tahap Jangka Menengah/Panjang
Penyediaan fasilitas parker diluar badan jalan pada kawasan-kawasan pembangkit
parker

2. 3 Kebijakan Parkir
Kebijakan parkir adalah peraturan yang dibuat oleh Dinas Perhubungan
atau Pemerintah Daerah setempat untuk menentukan peraturan yang berkaitan
dengan parkir. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat membuat
kebijakan parkir
a. Menemukan suatu kompromi antara banyaknya ruang kereb yang
diperuntukkan bagi kendaraan yang bergerak.
b. Membuat persediaan untuk parkir kendaraan pengantar barang, parkir singkat
dan lama
c. Mendesain pelataran parkir dan jalan masuk sedemikian rupa sehingga lalu
lintas jalan tidak diperburuk oleh kendaraan yang masuk dan keluar.
d. Memastikan bahwa kepentingan satuan satuan bisnis disepanjang jalan tersebut
diperbaiki oleh susunan parkir yang bagus.
e. Memastikan bahwa kebijakan parkir dan kebijakan transit umum saling
melengkapi, misalnya, fasilitas parkir mobil yang berdekatan dengan rute bus
cepatakan memperbaiki tingkat-tumpangan bus.

10
f. Memelihara karakter lingkungan sekitar dengan membatasi parkir dan
menegakkan pengendalian tata-guna lahan.
g. Mengendalikan penyediaan dan kebutuhan parkir melalui mekanisme pajak;
mendorong parkir singkat dan mempersulit parkir lama dapat berfungsi untuk
memperbaiki kawasan perdagangan utama(CBD).

2. 3 Metode Menentukan Kebutuhan Parkir


Metode merupakan sebuah cara yang dapat digunakan untuk
memperkirakan sesuatu. Metode dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Metode berdasarkan kepemilikan kendaraan
Metode ini mengasumsikan adanya hubungan antara luas lahan
parkir dengan jumlah kendaraanyang tercatat dipusat kota. Semakin
meningkat jumlah penduduk, maka kebutuhan lahan parkirakan semakin
meningkat karena kepemilikan kendaraan meningkat.

b. Metode berdasarkan luas lantai bangunan


Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan lahan parkir sangat
terkait dengan jumlah kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas lantai
bangunan dimana kegiatan tersebut dilakukan, misalnya: perbelanjaan,
perkantoran, dan lain-lain.

c. Metode berdasarkan selisih terbesar antara kedatangan dan keberangkatan


kendaraan
Kebutuhan lahan parker didapatkan dengan menghitung akumulasi
terbesar pada suatu selang waktu pengamatan. Akumulasi parkir adalah
jumlah kendaraan parkir pada suatu tempat pada selang waktu tertentu,
dimana jumlah kendaraan parkir tidak akan pernah sama pada suatu
tempat dengan tempat lainnya dari waktu ke waktu.
Adapun metode yang dapat dilakukan dalam studi parkir antaranya adalah
sebagai berikut :
a. Cordon Survey, yaitu untuk mendapatkan volume lalulintas
danakumulasinya yang ada dalam daerah studi ( mahal ).
b. Wawancara perpakiran, yaitu untuk mengetahui asal dan tujuan peparkir
dan lamanya serta alas an mengapa parkir di tempat tersebut.
c. Wawancara asal tujuan perjalanan, yaitu untuk mengmpulkan informasi
tentang; asal dan tujuan lokasi, maksud perjalanan, waktu, jenis parkir, dan
karakteristik social ekonomi.
d. Survey kartu pos, yaitu untuk menentukan karakteristik peparkir yang
kendaraannya ada dalam daerah studi pada waktu sibuk dengan

11
menanyakan tujuan perjalanan, lokasi asal dan tujuan, lama parkir dengan
mengisi kartu pos yang terselip diisi permobil dan dikirimkan kembali.
e. Survey motor polisi kendaraan, yaitu untuk mengetahui pergantian parkir
dan pemanfaatan space ( Space occupany ) dengan secara periodic dilihat
nomor polisi kendaraan parkir.
f. Studi rute utama, yaitu untuk menentukan tanda larangan parkir pada jam
sibuk.
g. Studi daerah perumahan.
h. Specific generator study, yaitu untuk menentukan parkirng generator dari
tata guna tanah dengan perhitungan akumulasi sederhana.

12
BAB III

PENUTUP

3. 4 Kesimpulan
Sistem transportasi merupakan salah satu komponen atau aspek tak
terpisahkan dalam kebutuhan transportasi yang akan dijalankan, karena dalam
setiap sistem yang berjalan akan saling berpengaruh. Demikian juga parkir karena
setiap perjalanan dengan kendaraan pribadi umumnya selalu diawali dan diakhiri
di tempat parkir.
Parkir adalah suatu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara dengan pengemudi meninggalkannya atau berhenti cukup lama
untuk menaikkan dan menurunkan muatan (Pedoman Parkir Tahun 1998).

3. 4 Saran
Fasilitas parkir hendaknya harus mempunyai persyaratan seperti berlokasi
yang straregis, aman, mudah digunakan, terlihat secara nyata, disukai, terlindung.
Disarankan bahwa fasilitas parkir harus ditempatkan sedekat mungkin
dengan pintu masuk, dimaksudkan untuk melayani agar kenyamanan dan
keamanan dapat dimaksimalkan serta dalam pandangan yang jelas.
Stand parkir ditempatkan dalam lorong gelap atau di belakang tidak akan
menarik karena, dalam hal keamanan dan kenyamanan tidak mungkin tercapai.
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan penelitian yang berkaitan
pada  jumlah kendaran setiap satuan luas, dan perhitungan menyangkut biaya
secara ekonomis

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Budi.2015. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta : Universitas Trisakti.


file:///F:/Analisis%20Kebutuhan%20Parkir.pdf
file:///F:/Analisis-Penataan-Ruang-Parkir-Pasar-Sentral-Kota-Gorontalo.pdf
file:///F:/CORETAN%20DINDING_%20PARKIR%20-%20MATERI
%20TEKNIK%20SIPIL%20TRANSPORTASI.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai