Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR SEMESTER MANAJEMEN LALU LINTAS

PENERAPAN KEBIJAKAN DAN FASILITAS SISTEM


PARK AND RIDE DI KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :
Robby Awaludin 2017091005
Teguh Aditya Pratomo 2020091012
Achmad Rizal Saputra 2020091017
Alya Sofia Munggarani 2020091021
Ferdi Salam 2020091039

Dosen Pengampu :
Ir. Fredy John Philip Sitorus, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, laporan ujian akhir semester ini dapat kami selesaikan. Dengan pembuatan laporan
ini diharapkan dapat memberikan ilmu mengenai ruang lingkup mengenai manajemen parkir
terutama sistem park and ride yang dapat digunakan dengan layak dan memiliki kualitas sesuai
dengan ketentuan yang di tetapkan serta di harapkan bagi setiap para pengguna nya.

Demikian laporan ini kami buat dengan segala kelebihan serta kekuranganya, yang
mana kami berharap kirtik dan saran demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat serta pengetahuan bagi pembaca.

Tangerang Selatan, 8 Juni 2023

i | Laporan Akhir Semester Manajemen Laulu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penilitian............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Permasalahan Parkir Di Kota Tangerang ........................................................ 3
2.2 Definisi Park and Ride ....................................................................................... 6
2.3 Penerapan Sistem dan Fasilitas Park and Ride Di Kota Tangerang ................ 8
2.4 Kebijakan Pendukung Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang ................... 9
2.5 Solusi Penerapan Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang ......................... 10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 16
3.2 Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17

ii |Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
ABSTRAK
Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam transportasi perkotaan yaitu masalah
kemacetan dan parkir yang tidak teratur. Kegiatan yang sering terjadi pada pergerakan
penduduk suatu kota berupa perjalanan menuju kantor, sekolah, pusat perbelanjaan dan pusat
kegiatan lainnya. Dari banyaknya aktivitas pergerakan masyarakat, maka masalah parkir ini
menjadi permasalahan yang krusial di beberapa kota besar di Indonesia. Penataan parkir yang
kurang tepat dan pengelolaan parkir yang belum maksimal menyebabkan terjadinya kemacetan
lalu lintas di beberapa area di perkotaan. Peningkatan kebutuhan ruang parkir yang tidak dikitu
oleh peningkatan ketersediaan kapasitas ruang parkir di pusat perbelanjaan, berpotensi
menyebabkan permasalahan seperti kemacetan arus lalu lintas karena adanya kendaraan yang
parkir di fasilitas umum seperti trotoar dan bahu jalan, kerawanan terjadinya kecelakaan lalu
lintas, penurunan kualitas pelayanan jalan, dan lain-lain. Fasilitas parkir sebagai aspek penting
dalam sistem transportasi perlu dilakukan manajemen, sehingga penggunaannya efisien dan
dapat menciptakan lalu lintas yang tertib dan lancar. Pemilihan lokasi parkir dengan tingkat
kepuasan yang didapatkan oleh pengguna parkir antara lain tarif, jarak berjalan menuju tempat
tujuan, kenyamanan, kemudahan mendapat lokasi parkir.
Kata kunci : Sistem, Parkir, Fasilitas, Kebijakan

ABSTRACT
Common problems that are often encountered in urban transportation are congestion problems
and irregular parking. Activities that often occur in the movement of residents of a city in the
form of trips to offices, schools, shopping centers and other activity centers. Of the many
community movement activities, this parking problem has become a crucial problem in several
major cities in Indonesia. Improper parking arrangement and parking management that has
not been maximized cause traffic jams in several areas in urban areas. The increase in the need
for parking spaces that are not covered by the increase in the availability of parking space
capacity in shopping centers, has the potential to cause problems such as traffic congestion
due to vehicles parking in public facilities such as sidewalks and road shoulders, vulnerability
to traffic accidents, decreased quality of road services, and others. Parking facilities as an
important aspect of the transportation system need to be managed, so that their use is efficient
and can create orderly and smooth traffic. The selection of parking locations with the level of
satisfaction obtained by parking users includes rates, walking distance to the destination,
comfort, ease of getting a parking location.
Keywords : System, Parking, Facility, Rules

iii|Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Parkir adalah salah satu aspek yang tidak terpisahkan dalam
kebutuhan sistem transportasi, karena setiap perjalanan dengan kendaraan
pribadi selalu dimulai dan diakhiri di tempat parkir. Pada dasarnya parkir
merupakan kebutuhan umum yang awalnya berfungsi untuk melayani.
Sesuai dengan fungsi tersebut, ruang parkir yang disediakan melihat dengan
permintaan seiring kebutuhan orang yang berkendara untuk mengakses
suatu tempat.

Masalah parkir yang utama dikarenakan meningkatnya lalu lintas


jalan dan dampak dari pembangunan sarana transportasi yang terus
meningkat. Kekurangan ruang parkir di daerah perkotaan telah
meningkatkan permintaan ruang parkir itu sendiri, terutama di daerah
seperti kawasan pusat bisnis yang berdampak terhadap pilihan parkir. Oleh
ebab itu masalah parkir diatur dalam undang-undang Nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Salah satu sistem yang banyak diterapkan untuk memanajemen


parkir adalah park and ride. Dimana park and ride adalah sebuah sistem
parkir di mana anda menitipkan kendaraan anda di ruang parkir dan
kemudian beralih ke transportasi umum. Park and ride dibuat untuk
membantu orang menggunakan transportasi publik di daerah perkotaan
dengan arus lalu lintas yang padat. Secara umum, tujuan park and ride
adalah untuk memberi orang tempat umum untuk berpindah dari kendaraan
berkapasitas rendah ke kendaraan bermotor. Sistem ini juga mencoba
merekayasa sistem pergerakan dengan mengubah moda yang digunakan
dalam arus pergerakan orang.

Beberapa wilayah di Indonesia terutama Kota Tangerang masih


sangat asing dengan sistem ini, karena kebanyakan masyarakatnya masih

1 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
menggunakan kendaraan pribadi dan parkir di dalam gedung perkantoran
maupun pusat perbelanjaan serta masih minimnya penggunaan transportasi
umum. Namun, dibeberapa daerah sudah ada yang menerapkan sistem park
and ride di sekitar transportasi umum yang nantinya akan dibahas pada
laporan akhir semester manajemen lalu lintas dengan judul “Penerapan
Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang masalah yang sudah dijabarkan diatas.
Maka dari itu, pada laporan ini dapat dirumuskan beberapa masalah :

1. Apa yang menjadi permasalahan parkir di Kota Tangerang?


2. Sejauh manakah sistem park and ride sudah diterapkan di Kota
Tangerang?
3. Bagaimana kebijakan – kebijakan yang mendukung sistem park
and ride di Kota Tangerang?
4. Bagaimana fasilitas penunjang sistem park and ride yang ada di
Kota Tangerang?
5. Solusi apa yang dapat meningkatkan fasilitas serta penerapan
sistem park and ride di Kota Tangerang?

1.3 Tujuan Penilitian


Melihat dari beberapa rumusan masalah yang ada, maka tujuan dibuatnya
laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui mengenai sistem park and ride;
2. Mendapatkan gambaran tentang sejauh mana penerapan sistem
serta fasilitas park and ride di Kota Tangerang;
3. Mengetahui kebijakan yang diterbitkan untuk mendukung
sistem park and ride di Kota Tangerang;
4. Memberikan solusi mengenai sistem park and ride di Kota
Tangerang.

2 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan Parkir Di Kota Tangerang


Parkir berfungsi sebagai hubungan antara perjalanan dan aktivitas
lainnya, sehingga terdapat suatu faktor penting dengan cara
mempertahankan keselarasan antara kapasitas dan volume. Maka, perlu
disesuaikan antara volume dan kapasitas parkir yang seimbang. Di Kota
Tangerang masih banyak titik – titik kemacetan yang disebabkan karena
permasalahan parkir dan jalan yang kecil. Berikut adalah identifikasi
permasalahan yang terjadi :

1. Kapasitas parkir yang tidak sebanding dengan volume kegiatan


Volume kegiatan yang besar berbanding lurus dengan kapasitas
ruang kegiatan, yang mana membutuhkan ruang parker yang besara
juga sebagai transit dari perjalanan yang pengunjung kegiatan
tersebut. Kapasitas parkir tergantung dari penyelanggara fasiitar
parkir.
2. Ruang parkir yang tidak menunjang besarnya volume kendaraan
Ruang kegiatan yang besar secara langsung menimbulkan volume
kendaraan yang besar. Maka dari itu, jika ruang parkir tidak dapat
menunjang fasilitas parkir para pengunjung maka volume kendaraan
tidak akan dapat mencukupi ruang parkir
3. Parkir tidak sesuai kebutuhan
Kebutuhan parkir yang tidak dapat memenuhi standar kebutuhan
parkir, yang menjadikan volume kendaraan tidak seimbang dengan
kapasitas parkir yang tersedia.

3 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
Faktor dari ketidak seimbangan volume parkir dan kapasitas parkir
juga dapat menyebabkan masalah baru, diantaranya adalah:
1. Parkir liar yang semakin membesar
Ruang parkir yang sedikit mengakibatkan tidak dapat menampung
volume kendaraan yang besar. Maka dari itu, mengakibatkan
pengguna kendaraan untuk memakirkan kendaraan mereka di
pinggir jalan yang bukan seharusnya menjadi tempat parkir atau
disebut parkir liar

2. Menyebabkan kecelakaan
Kebutuhan volume parkir yang besar mengakibatkan pengguna
kendaraan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan yang mana,
termasuk ruas pengguna jalan untuk melewati jalan tersebut. Dengan
adanya parkir liar membuat ruang kendaraan untuk lewat semakin
sempit dan meghalangi pandangan pengguna jalan lain yang dapat
mengakibatkan kecelakaan

4 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
3. Antrian panjang
Ruang parkir yang sedikit menyebabkan macet dan membuat antrian
panjang yang disebabkan oleh parkir liar yang menyebabkan
sempitnya ruas jalan.

4. Menghambat pengguna jalan lain


Kurangnya ruang parkir bagi pengguna kendaraan mengakibatkan
pengguna kendaraan memarkiran kendaraannya secara liar.
Pengendara yang memarkir akan melanjutkan aktivitasnya dengan
melanjutkan perjalanannya yang mana aka nada aktivits keluar
masuk kendaraan yang ingin memarkirkan kendaraannya. Aktivitas
ini dapat menghambat pengguna jalan lain karena akan
mengakibatkan kemacetan di sekitar area parkir liar.

5 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
2.2 Definisi Park and Ride
Park and Ride adalah kegiatan dimana Anda memarkir kendaraan
pribadi di dekat jalur angkutan umum kemudian melanjutkan perjalanan
dengan bus atau kereta api. Fasilitas ini sering berada di stasiun kereta api
di pinggiran kota atau di halte/halte bus di pinggiran kota (Abubakar, 2011).
Menurut O'Flaherty (2006), parkir didefinisikan sebagai tindakan parkir di
tempat parkir yang telah ditentukan dan kemudian pergi ke suatu tujuan
dengan angkutan umum. Fasilitas park and ride dapat diklasifikasikan
sebagai fasilitas transfer antar moda. Layanan ini membantu penumpang
keluar dari kendaraan pribadinya dan melanjutkan perjalanan dengan
angkutan umum. Dengan kata lain, regulasi ini adalah tempat di mana
mereka dapat mengubah mode dari penggunaan rendah ke mode
penggunaan yang lebih tinggi (Spillar, 1997).
Keuntungan penyediaan layanan park and ride Menurut Abubakar
(2011), keuntungan dari pengembangan fasilitas park and ride adalah
sebagai berikut:
1. Pengurangan biaya dan waktu tempuh, terutama pada saat
kendaraan pribadi mengalami kemacetan parah, sedangkan
angkutan umum umumnya lancar (bus/light rail);
2. Membantu mengurangi kemacetan di pusat lalu lintas dan juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatasi pembatasan lalu lintas;
3. Mari kita dorong masyarakat untuk meningkatkan penggunaan
angkutan umum;
4. Pengurangan konsumsi bahan bakar dan juga pengurangan gas
rumah kaca, karena angkutan umum menyebabkan lebih sedikit gas
rumah kaca per penumpang/km daripada mobil pribadi;
5. Mengurangi kebutuhan parkir di destinasi perkotaan.

Dalam penerapan sistem park and ride, acuan peraturan yang


digunakan harus sejalan dan sesuai dengan penyelenggaraan pelayanan
perparkiran di Indonesia yang di atur melalui Keputusan Dirjen
Perhubungan Darat No. 272/HK.105/DRJD/96 tentang petunjuk teknis
penyelenggaraan fasilitas perparkiran. Peraturan ini mengatur mengenai

6 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
persyaratan ruang parkir secara umum, dan berdasarkan peraturan tersebut,
kriteria dan ketentuan ruang parkir harus memenuhi beberapa persyaratan
ruang parkir, antara lain konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan.

Dalam penerapannya, fasilitas park and ride diklasifikasikan dalam


beberapa tibe. Berikut tipe fasilitas park and ride berdasarkan jarak terhadap
wilayah tujuan utama (central bussiness district) sebuah kota, antara lain :

1. Tipe Sub Urban


Berdasarkan Asosiasi Jalan Raya dan Transportasi di Amerika
(American Association of State Highway and Transportation Officials ),
fasilitas park and ride tipe sub urban terletak pada 6,4 – 48,3 km (4 – 30
mil) jauhnya dari pusat kota/CBD dandilengkapi dengan
pelayananperpindahan intermoda. Perpindahanintermoda yang paling
dominan adalahantara kendaraan pribadi dan angkutanumum, namun
dapat juga terjadi antara angkutan umum dan sepeda, pejalankaki,
carpool, vanpool, atau antar jemput. Moda angkutan umum yang
disediakandapat berupa bus lokal atau patas, kereta api (komuter,
antarkota, kereta cepat), kapal feri, dan paratransit.
2. Tipe remote long distance lots
Lokasi fasilitas parkir tipe ini terletak pada lingkungan yang baru di
wilayahsetingkat kabupaten atau kota satelit sebagai dampak dari
meningkatnya biaya hidup di wilayah kota metropolitan. Jarak antara
fasilitas park and ridetipe remote long distance lots dari pusat kota utama
berkisar antara 64,4 – 128,7 km (40 – 80 mil) atau lebih.
3. Tipe Urban Lokal
Fasilitas park and ride tipe urban lokal mengisi kekosongan antara
sub urbandan CBD dalam suatu wilayah metropolitan. Jarak fasilitas ini
antara 1,6 – 6,4 km(1 – 4 mil) dari CBD dan seringkali merupakan
fasilitas parkir informal, shared use, dan opportunistic lots. Fasilitas
parkir ini biasanya hanya dilengkapi dengan trayek angkutan umum
lokal dalam kota.

7 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
4. Tipe Perifer
Fasilitas park and ride tipe perifer merupakan fasilitas yang
dibangun pada wilayah pinggiran di sekitar CBD/pusat kota yang
bertujuan menyediakan lahanparkir untuk wilayah pusat aktivitas
perekonomian. Salah satu tipe perifer adalah fasilitas park and ride tipe
satelit yang telah dibahas sebelumnya.Tujuanutama pengembangan
fasilitas parkir tipe 74 Warta Penelitian Perhubungan, Volume 27,
Nomor 2, Maret-April 2015 ini adalah untuk menyediakan tempat parkir
yang relatif murah dan lahan yang tidak terbatas sehingga
mempermudah perjalanan menuju pusat kota/CBD. Fasilitas park and
ride tipe perifer jika dianalisis secara kritis, tidak sesuai untuk
mengurangi jumlah perjalanan dan kemacetan di jalan-jalan pusat kota.

2.3 Penerapan Sistem dan Fasilitas Park and Ride Di Kota Tangerang
Penerapan sistem park and ride di Kota Tangerang adalah langkah
yang dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan mendorong
penggunaan transportasi umum. Sistem Park and Ride memungkinkan
pengendara untuk meninggalkan mobil mereka di tempat parkir yang
nyaman di dekat stasiun atau terminal transportasi umum, lalu melanjutkan
perjalanan menggunakan transportasi umum ke tujuan akhir mereka.
Namun sejauh ini, baru beberapa tempat saja di Kota Tangerang
yang menyediakan fasilitas park and ride yang kapasitasnya pun belum
begitu besar. Salah satunya ialah park and ride pada terminal Poris Plawad,
kantung parkir yang sudah ada sejak tahun 2012 ini di tujukan untuk
mengurangi kepadatan lalu lintas dari Kota Tangerang menuju Jakarta.
Dengan luas kurang lebih 2.500 m², kapasitas yang dapat ditampung pada
park and ride terminal Poris Plawad hanya 70 kendaraan pada awal
berdirinya tempat ini. Hal tersebut melihat juga dengan jumlah kebutuhan
parkir dan mobilitas di terminal. Harga yang dipatok untuk kendaraan pun
terbilang tidak cukup mahal, tarif untuk kendaraan yang parkir di fasilitas
park and ride terminal Poris Plawad diantar Rp. 3.000,- sampai Rp. 15.000,-

8 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
Selain di terminal Poris Plawad, ada lagi fasilitas park and ride yang
berada di dekat halte Transjakarta Puri Beta 2. Dengan jarak kurang lebih
200 m dari halte, kapastias yang dapat ditampung cukup luas dan selalu
hampir penuh setiap harinya. Hal ini menjadi salah satu faktor pengurangan
kepadatan lalu lintas ke arah Jakarta. Dengan tarif sekitar Rp. 5.000,- sampai
dengan Rp. 10.000,- masih perlu banyak penambahan pada tempat tersebut,
seperti atap penutup agar kendaraan terlindungi serta tempat penitipan helm.
Park and ride halte Transjakarta Puri Beta 2 ini beroperasi setiap hari dari
jam 5 pagi hingga jam 10 malam.

2.4 Kebijakan Pendukung Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang


Tujuan dari sistem park and ride adalah untuk mengurangi
kemacetan di kota-kota besar. Di Kota Tangerang, sistem ini diterapkan
dengan menyediakan parkir di lokasi strategis dan kemudian
menghubungkannya dengan moda transportasi massal seperti bus atau
kereta api. Kebijakan ini dirancang untuk mengurangi jumlah kendaraan
yang ada di jalan raya dan mengurangi kemacetan dengan mendorong
pengendara untuk meninggalkan mobil mereka di tempat parkir dan beralih
ke transportasi massal.

Di beberapa lokasi penting di Kota Tangerang, seperti stasiun kereta,


terminal bus, dan pusat perbelanjaan, akan ada sistem Park and Ride di
mana orang dapat memarkir kendaraan mereka dan kemudian naik
transportasi massal untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka.

Selain itu, kebijakan ini memberikan harga parkir yang lebih murah
bagi orang yang menggunakan sistem park and ride untuk menjadi opsi
yang lebih murah daripada membawa kendaraan sendiri ke pusat kota.
Kebijakan ini diharapkan akan mengurangi kemacetan di jalan raya dan
meningkatkan penggunaan transportasi massal di Kota Tangerang.

Beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam kebijakan sistem


park and ride Kota Tangerang adalah sebagai berikut:

9 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
• Setelah memarkir kendaraannya di lokasi park and ride, pengguna
sistem park and ride harus membeli tiket transportasi massal untuk
melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir.
• Hanya kendaraan roda empat atau lebih ke atas yang dapat
menggunakan sistem park and ride.
• Waktu parkir di lokasi park and ride dibatasi hingga 24 jam.

2.5 Solusi Penerapan Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang


Untuk mendukung peningkatan penerapan sistem park and ride
serta fasilitas penunjangnya. Berikut ini merupakan beberapa langkah yang
dapat diambil untuk menerapkan fasilitas sistem Park and Ride di Kota
Tangerang:

1. Identifikasi lokasi strategis

Identifikasi area-area yang strategis di sekitar stasiun atau terminal


transportasi umum yang memiliki ruang parkir yang cukup untuk mobil
pengendara. Lokasi yang ideal adalah yang mudah diakses oleh jalan-
jalan utama dan memiliki koneksi transportasi umum yang baik.

2. Pembangunan tempat parkir

Bangun atau perluas fasilitas parkir di lokasi strategis tersebut.


Pastikan ada ruang yang mencukupi untuk mobil pengendara dan
fasilitas keamanan yang memadai, seperti pencahayaan yang baik dan
pengawasan CCTV.

10 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
3. Pengaturan tarif parkir

Tetapkan tarif parkir yang wajar dan kompetitif agar lebih


terjangkau daripada biaya parkir di pusat kota atau area tujuan utama.
Hal ini akan mendorong pengendara untuk memilih menggunakan
fasilitas park and ride daripada membawa mobil mereka sendiri ke pusat
kota.

4. Tingkatkan fasilitas transportasi umum

Pastikan transportasi umum yang tersedia di area tersebut dapat


mengakomodasi peningkatan jumlah pengguna dengan kenyamanan
dan keandalan yang tinggi. Tingkatkan jadwal dan frekuensi layanan
transportasi umum ke dan dari lokasi park and ride.

11 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
5. Kampanye dan informasi

Lakukan kampanye publik dan penyuluhan kepada masyarakat


mengenai manfaat sistem park and ride dan bagaimana
menggunakannya. Sediakan informasi yang jelas mengenai lokasi Park
and Ride, jadwal transportasi umum, tarif parkir, dan kemudahan akses.

6. Evaluasi dan penyesuaian


Lakukan evaluasi rutin terhadap penggunaan fasilitas park and ride
serta kinerja transportasi umum di area tersebut. Jika diperlukan,
lakukan penyesuaian terhadap lokasi, kapasitas parkir, atau layanan
transportasi umum untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Perlu diperhatikan pula faktor pendukung masyarakat di Kota


Tangerang dapat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi pengguna
park and ride serta transportasi umum. Dalam buku Transport Planning and
Traffic Engineering yang ditulis oleh CA O’Flaherty pada tahun 2006, terdapat
6 kriteria yang harus disediakan untuk menunjang keberhasilan penggunaan
park and ride:

1. Park and ride perlu dilayani dengan sistem transportasi umum yang
menawarkan layanan dengan frekuensi yang tinggi dan dapat diandalkan,
baik menuju dan dari pusat kota.
Secara umum interchange dengan layanan angkutan berfrekuensi
sering atau banyak lebih menarik potensi pengguna park and ride, hal ini
dikarenakan para pelaku perjalanan dapat memaksimalkan waktu
perjalanannnya (travel-time), khususnya saat perjalanan pulang. Dari
sebuah studi yang dilakukan di Inggris, penggunaan park and ride disertai
pelayanan kereta jarak jauh dengan frekuensi waktu setengah jam terbukti
lebih diminati masyarakat. Pada area perbelanjaan headway yang
direkomendasikan untuk angkutan bis adalah 10 menit. Headway angkutan
bis yang tidak lebih dari 5 menit sangat dibutuhkan terutama saat peak hour
(saat periode perjalanan menuju tempat bekerja). Salah satu aturan yang
digunakan secara luas dan praktis adalah ketika pelaku perjalanan
menghabiskan waktu satu menit untuk menunggu angkutan bis, hal itu

12 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
setara –dalam hal pengaruh penggunaan angkutan umum– dengan 3 menit
di dalam angkutan bis.

2. Moda transportasi umum dengan layanan yang cepat menuju pusat kota
Dapat dikatakan park and ride merupakan salah satu titik tambahan
dalam perjalanan pelaku pergerakan. Park and ride sangat berpengaruh
pada waktu perjalanan dan kenyamanan bagi pelaku pergerakan. Hal ini
disebabkan karena park and ride mengharuskan para pelaku pergerakan
untuk meninggalkan kendaraan pribadinya di tengah perjalanannya,
berjalan menuju pemberhentian transportasi umum dan menggunakan
transportasi umum untuk meneruskan perjalanan menuju pusat kota. Maka
dari itu sangat penting untuk menyediakan transportasi umum yang
memadai, seperti kapasitas yang besar, pemisahan jalur, dan prioritas jalur
angkutan itu sendiri. Ketika pemisahan dan prioritas ini tidak dipenuhi
transportasi umum ini akan terjebak pada kemacetan lalu lintas, kehandalan
layanan akan menurun, serta waktu perjalanan yang semakin lama. Hal ini
akan menyebabkan para pelaku pergerakan menerima sedikit keuntungan
atau manfaat dari penggunaan park and ride.

3. Tarif parkir dan biaya penggunaan transportasi umum dari dan menuju pusat
kota harus lebih murah dari tarif parkir di pusat kota dan biaya yang
dikeluarkan ketika berpergian dengan kendaraan pribadi
Jika biaya round trip pengguna park and ride lebih besar, para
pelaku pergerakan akan cenderung tetap menggunakan kendaraan
pribadinya dan lebih memilih memarkir kendaraannya di pusat kota, atau
kemungkinan lain para pengendara akan mencoba memarkir kendaraannya
secara gratis di pinggir jalan.

13 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
4. Tersedianya area parkir yang memadai dan mudah diakses kapanpun
Area parkir yang tidak mudah diakses para pengendara akan
menyebabkan para potensi pengguna lebih memilih memarkir
kendaraannya di pinggir jalan atau melanjutkan perjalanan menuju pusat
kota dengan kendaraan pribadi.

5. Lokasi park and ride yang strategis


Pada area kota yang memiliki jalan lingkar luar, fasilitas park and
ride sebaiknya ditempatkan di lokasi dimana jalan tersebut memotong jalan
radial utama menuju pusat kota. Park and ride sebaiknya ditempatkan
berdekatan dengan jalan radial kota. Di Inggris secara ideal fasilitas ini
diletakkan di sisi kiri jalan menuju pusat kota. Akses menuju park and ride
harus sesingkat mungkin, dan rancangannya harus mendukung kendaraan
yang masuk dan keluar dari interchange terutama saat peak hour. Lokasi
park and ride yang tidak strategis tidak jarang dikaitkan dengan lokasinya
yang terlalu berdekatan dengan destinasi atau pusat kota. Jika fasilitas ini
ditemparkan terlalu dekat dengan destinasi akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar dibandingkan dengan keuntungannya, seperti sulitnya
mengalihkan rute utama, dan pergantian kendaraan pribadi menjadi
transportasi umum.

6. Park and ride perlu dirancang dan dikelola dengan baik


Park and ride seharusnya dirancang dengan memenuhi standar
seperti pada parkir di pusat kota. Jarak dari fasilitas parkir menuju bus stop
misalnya harus sesingkat mungkin. Fasilitas minimum yang harus
disediakan termasuk shelter untuk berlindung yang dilengkapi dengan
tempat duduk, dan dibersihkan setiap harinya, bilik telepon untuk keadaan
darurat, dan pencahayaan yang baik (sangat penting untuk menjaga
keamanan saat malam hari). Pada kota yang lebih besar kemudahan dan
informasi turis perlu dipertimbangkan.

14 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam transportasi perkotaan yaitu
masalah kemacetan dan parkir yang tidak teratur. Fasilitas parkir sebagai aspek penting
dalam sistem transportasi perlu dilakukan manajemen, sehingga penggunaannya efisien
dan dapat menciptakan lalu lintas yang tertib dan lancar.

Masalah parkir yang utama dikarenakan meningkatnya lalu lintas jalan dan
dampak dari pembangunan sarana transportasi yang terus meningkat. Salah satu sistem
yang banyak diterapkan untuk memanajemen parkir adalah park and ride. Tujuan dari
sistem Park and Ride adalah untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar.

Jika ingin membuat lahan untuk park and ride ada yang harus di perhatikan yaitu,
lokasi yang strategis, dekat dengan stasiun atau terminal. Serta perhatikan keamanan dan
fasilitas yang ada.

3.2 Saran
Lakukan kampanye publik dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
manfaat sistem park and ride dan bagaimana menggunakannya. Sediakan informasi
yang jelas mengenai lokasi Park and Ride, jadwal transportasi umum, tarif parkir,
dan kemudahan akses.

15 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani Bella. (2017). PEMODELAN PELUANG PENGGUNAAN FASILITAS PARK


AND RIDE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGGUNAAN TRANSJAKARTA
DI KOTA TANGERANG.
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG
PENYELENGGARA PERHUBUNGAN. (2018).
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG TENTANG RESTRIBUSI JASA USAHA.
(2011)
Palupiningtyas Selenia. (2015). KRITERIA FASILITAS PARK AND RIDE SEBAGAI
PENDUKUNG ANGKUTAN UMUM MAS SAL BERBASIS JALAN CRITERIA OF
PARK AND RIDE FACILITIES TO SUPPORT ROAD-BASED MASS TRANSIT.
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013
TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN. (2012).

16 | Laporan Akhir Semester Manajemen Lalu Lintas


Penerapan Kebijakan dan Fasilitas Sistem Park and Ride Di Kota Tangerang

Anda mungkin juga menyukai