Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TEKNIS PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DAN PENERAPAN

PARKIR ELEKTRONIK UNTUK PEMBATASAN TERHADAP PARKIR LIAR DI


TULUNGAGUNG
Natasya Novi Amelia Rahmadani
Program Studi Hukum Tata Negara, FASIH, UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH
Jl. Mayor Sujadi no.46, Kudusan, Plosokandang, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung
E-mail : nnatasya535@gmail.com

ABSTRAK
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pusat bisnis di perkotaan mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga sangat
menarik bagi para pelancong dan tentunya mempengaruhi permintaan akan tempat parkir yang
nyaman dan aman. Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna tempat parkir
umum, perlu ditetapkan standar pelayanan parkir yang memungkinkan pemerintah melakukan
pengawasan terhadap penyediaan tempat parkir di sektor publik, swasta, dan daerah. Parkir
merupakan keadaan imobilitas kendaraan yang bersifat sementara. Kondisi parkir yang buruk
dapat mengganggu sistem transportasi, termasuk kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas
disebabkan oleh ketidakteraturan lalu lintas di jalan raya. Kemacetan ini menghambat kelancaran
fungsi masyarakat.

Permasalahan parkir kendaraan menimbulkan permasalahan kemacetan akibat pemanfaatan jalan


sebagai tempat parkir sehingga mengakibatkan kekurangan tempat parkir. Namun, kondisi
tersebut mempunyai nilai ekonomi bagi pemerintah provinsi, karena permasalahan parkir
merupakan salah satu sumber pendapatan daerah bagi pemerintah daerah, sehingga pemerintah
daerah berusaha untuk mengatur peraturan parkir berbayar daerah. Hal ini mengganggu baik
masalah lalu lintas jalan maupun pendapatan daerah. Pemerintah daerah harus bertindak secara
meyakinkan dan proaktif sertamengambil tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat.
Permasalahan parkir juga menjadi masalah utama bagi kota-kota di seluruh dunia.

Setiap tahunnya jumlah kendaraan di kota-kota besar semakin meningkat sehingga berdampak
pada tingkat kemacetan lalu lintas. Banyak orang menggunakan kendaraan untuk berbagai tujuan
dan fokus menggunakan tempat parkir untuk mencapai lokasi tertentu. Ketika kendaraan berhenti
sejenak selama beberapa waktu dan ditinggalkan oleh pengemudi, parkir menjadi elemen
transportasi yang paling penting, dan pengembangan serta pengelolaan parkir dilakukan secara
terpadu dan terkoordinasi di wilayah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin penerapan
pedoman yang efektif melaksanakan perencanaan lingkungan perkotaan, jalan, tertib pengelolaan
pendapatan daerah dan sesuai untuk mengurangi beban sosial. Dalam hal tempat parkir mobil
umum atau pribadi, perlu diberikan ketentuan kepada pemerintah dan operator untuk
merencanakan, mengatur, memantau dan mengendalikan tempat parkir mobil sehingga dapat
digunakan sebagai sumber pendapatan daerah yang potensial untuk mendukung pengoperasian
mobil. taman. Pemerintahan dan perkembangan kota yang baik

Dalam hal tempat parkir mobil umum atau pribadi, perlu diberikan ketentuan kepada pemerintah
dan operator untuk merencanakan, mengatur, memantau dan mengendalikan tempat parkir mobil
sehingga dapat digunakan sebagai sumber pendapatan daerah yang potensial untuk mendukung
pengoperasian mobil. taman. Pemerintahan dan perkembangan kota yang baik. Peraturan Daerah
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Parkir di Kabupaten Tulungagung memberikan
sanksi bagi petugas parkir yang melanggar peraturan tersebut. Sanksi yang diberikan salah
satunya adalah sanksi administratif berupa teguran tertulis dan teguran. Jika yang parkir tetap
melanggar larangan ini, maka izinparkirnya akan dicabut.

Kementerian Perhubungan telah memasang rambu dan marka jalan dititik jalan yang dilarang
parkir. Banyaknya tukang parkir yang tidak menaati rambu larangan parkir, banyaknya praktek
parkir liar di beberapa tempat terlarang di Tulungagung, banyaknya tukang parkir yang
mengenakan tarif parkir melebihi ketentuan atau bahkan tukang parkir yang tidak menaatinya,
tidak membayar pajak ke Kementerian Perhubungan. Pengelolaan parkir di lapangan juga
mengalami kendala karena adanya kepentingan koordinator lapangan yang merasa sebagai
pemilik parkir. Maka, dari itu kami ingin menambahkan tentang pelaksanaan teknis dalam
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan perparkiran di Kabupaten
Tulungagung.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyelenggaraan perparkiran saat ini di Tulungagung?


2. Bagaimana restribusi parkir elektronik saat ini?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penyelenggaraan perparkiran di Tulungagung saat ini.


2. Untuk mengetahui restribusi parkir elektronik saat ini.

Manfaat penelitian
1. Kajian Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan agar pembaca dapat mengetahui informasi mengenai,
penyelengaraan perparkiran di Tulungagung agar tidak terjadi pungli yang berkelanjutan
karna adanya parkir liar. Dan diharapkan bagi pembaca untuk mampu mempelajari peran
pemerintah dalam menanggulangi adanya juru parkir liar, juga bagaimana peran
pemerintah dalam restribusi elektronik untuk perparkiran di Tulungagung.
2. Kajian Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk pemenuhan tugas mata kuliah Etika Profesi
Hukum.

Kajian Pustaka

1. Parkir
Parkir atau dalam bahasa lainya yaitu “park” yang berarti taman. Berdasarkan kamus
Besar Bahasa Indonesia, parkir memiliki arti sebagai tempat menyimpan. parkir dapat
diartikan sebagai kegiatan menyimpan atau meletakkan kendaraan pada tempat tertentu
dengan durasi sesuai dengan kebutuhan pengendara tersebut1. Parkir adalah keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggal oleh pengemudinya
dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan untuk meletakkan atau menyimpan kendaraan
disuatu tempat tertentu yang lamanya tergantung kepada kepadanya selesainya keperluan
dari pengendara tersebut. Dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009 parkir adalah
keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya. Parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan untuk sementara
waktu pada tempat-tempat umum seperti pusat perdagangan perkantoran, bandara, rumah
sakit dan fasilitas umum lainnya.

2. Lahan Parkir
Tempat parkir atau lahan parkir adalah tempat yang disediakan untuk parkir kendaraan
bermotor maupun mobil dan kendaraan yang lain di luar badan jalan yang disediakan
oleh orang atau badan, Penyediaan tempattempat parkir di pinggir jalan pada lokasi jalan

1
Hoobs,F.d, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, (Yogyakarta: Penerbit UGM, 1995).
tertentu baik di badan jalan maupun dengan menggunakan sebagian dari perkerasan jalan.
mengakibatkan, turunnya kapasitas jalan, terhambatnya arus lalu lintas dan penggunaan
jalan menjadi tidak efektif. Kebutuhan Ruang Parkir adalah jumlah tempat yang
dibutuhkan untuk menampung kendaraan yang membutuhkan parkir berdasarkan fasilitas
dan fungsi dari sebuah tata guna lahan. Untuk mengetahui kebutuhan parkir pada suatu
kawasan yang di studi, terlebih dahulu perlu diketahui tujuan dari pemarkir. Fasilitas
parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian yang bersifat tidak
sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu. Tujuan fasilitas parkir
adalah memberikan tempat istirahat kendaraan.2

3. Jenis-jenis Parkir
Dalam perparkiran, pemilik kendaraan harus menempatkan kendaraannya dengan rapi
agar tidak mengganggu pengguna kendaraan lainnya. Pada bagian ini, penjelasan
mengenai jenis-jenis parkir dibedakan berdasarkan penempatan, status, dan jenis
kendaraan.3
1) Jenis Parkir Berdasarkan Penempatan Menurut penempatannya, parkir dibagi
menjadi dua jenis parkir, yaitu parkir di badan jalan dan parkir di luar badan
jalan.
a. Parkir di Badan Jalan (On Street Parking)
Parkir di badan jalan (on street parking), dilakukan di atas badan jalan
dengan menggunakan sebagian badan jalan. Walaupun parkir jenis ini
diminati, tetapi akan menimbulkan kerugian bagi pengguna transportasi
yang lain. Hal ini disebabkan karena, parkir memanfaatkan badan jalan,
mengurangi lebar manfaat jalan, sehingga dapat mengurangi arus lalu
lintas, dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada fungsi jalan
tersebut. Walaupun hanya beberapa kendaraan saja yang parkir di badan
jalan, tetapi kendaraan tersebut secara efektif telah mengurangi badan
jalan. Kendaraan yang parkir di sisi jalan, merupakan faktor utama dari

2
Rinda Hesti Kusumaningtyas, EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAHAN PARKIR, Jurnal Sistem
Informasi tahun 2016, Hal. 17
3
Abubakar I, Dkk, Pedoman Perencanan dan pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas
Angkutan Kota, Direktorat Perhubungan Darat, Jakarta, 1998.
50% kecelakaan yang terjadi di tengah ruas jalan, di daerah pertokoan.
Hal ini terutama disebabkan karena, berkurangnya kebebasan pandangan,
kendaraan berhenti, dan atau keluar dari tempat parkir di depan
kendaraan-kendaraan yang lewat secara mendadak.
b. Parkir di luar Badan Jalan (Off Street Parking)
Parkir di luar badan jalan (off street parking), yaitu parkir yang lokasi
penempatan kendaraannya tidak berada di badan jalan. Sistem parkir ini
dapat berupa pelataran atau taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus
parkir. Secara ideal lokasi yang dibutuhkan untuk parkir di luar badan
jalan (off street parking), harus dibangun tidak terlalu jauh dari tempat
yang dituju oleh pemarkir. Jarak parkir terjauh ke tempat tujuan tidak
lebih dari 300 hingga 400 meter. Bila lebih dari itu, pemarkir akan
mencari tempat parkir lain sebab merasa keberatan untuk berjalan.
2) Jenis Parkir Berdasarkan Status Parkir kendaraan juga dapat dibagi menurut
status lahan parkirnya. Menurut statusnya, parkir dibagi menjadi lima, yaitu:
parkir umum, parkir khusus, parkir darurat, gedung parkir, dan area parkir
Berikut merupakan penjelasan terkait jenis parkir berdasarkan statusnya.
a. Parkir Umum Parkir umum adalah area parkir yang menggunakan lahan yang
dikuasai, dan pengelolaannya diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
b. Parkir Khusus Parkir khusus adalah perparkiran yang menggunakan lahan
yang pengelolaannya diselenggarakan oleh pihak ketiga.
c. Parkir Darurat Parkir darurat adalah perparkiran di tempattempat umum baik
menggunakan tanah , jalan, lapangan yang menggunakan lahan milik
pemerintah daerah, maupun swasta, yang terjadi karena kegiatan yang
insidentil.
d. Gedung Parkir Gedung parkir adalah bangunan yang digunakan sebagai area
parkir yang pengelolannya dikuasai pemerintah daerah, atau pihak ketiga,
yang telah mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah.
e. Area Parkir Area parkir adalah suatu bangunan, atau lahan parkir lengkap
dengan fasilitas sarana perparkiran yang diperlukan, dan pengelolaannya
dikuasai Pemerintah Daerah.
3) Jenis Parkir Berdasarkan Jenis Kendaraan Berdasarkan jenis kendaraan yang
menggunakan area parkir, maka parkir dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Parkir untuk kendaraan roda dua tidak bermesin (sepeda)
b. Parkir untuk kendaraan roda dua bermesin (sepeda motor)
c. Parkir untuk kendaraan roda tiga, roda empat atau lebih dan bermesin (mobil,
taksi, dan lain-lain)

BAB III Metodelogi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai