Anda di halaman 1dari 7

Analisa Kondisi Lahan Parkir Saga Departemen Store

Elfirah Lukman1)
1)
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong
Jl. Pendidikan No 27 Kota Sorong, Propinsi Papua Barat
Email : fhirazahira@gmail.com

ABSTRAK

Kota Sorong yang memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi pada setiap tahunnya dan
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat hingga saat ini menyebabkan
kebutuhan penduduk untuk melakukan pergerakan semakin meningkat. Pembangunan
pusat-pusat pelayanan dan jasa akan menimbulkan tarikan bagi orang untuk datang.
Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas kota dengan adanya parkir di ruas jalan (on
street parking), maka setiap pusat kegiatan masyarakat diharapkan menyediakan tempat
parkir supaya menghindari on street parking.
Perparkiran adalah salah satu bagian prasarana transportasi yang tidak dapat dipisahkan
dari lalu lintas kota, Lalu lintas berjalan dari suatu tempat memerlukan tempat khusus
untuk parkir, sementara pengendaranya melakukan beberapa urusan, misalnya
keperluan pribadi atau keperluan umum, rekreasi dan pelayanan. (F.D.Hobs hal 222)
Pada Laporan ini akan dibahas beberapa hal mengenai pemanfaatan lahan parkir. Hal
tersebut adalah survey lahan parkir, Komplek Perbelanjaan “SAGA Supermarket &
Dept. Store” sebagai kawasan terbesar pusat pelayanan dan jasa di dalam kota Sorong.

Kata Kunci : lalu lintas,lahan parkir,Kota Sorong


METODOLOGI

SUPERMARKET AREA PARKIR


SAGA MOBIL

Gambar 1. Lokasi Studi

Tahapan Penyusunan Artikel :


1. Penentuan tema
2. Pengambilan data di lokasi studi
3. Analisa data
4. Membuat kesimpulan untuk menjawab tujuan penulisan
Semua metode penulisan dan analisa dalam artikel ilmiah ini merujuk pada panduan
penulisan tugas akhir Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sorong tahun 2014
(Pristianto, Amri, & Rusdi, 2014).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian dengan tema yang sama.
Beberapa hasil penelitian terkait tema artikel ini adalah sebagai berikut:

1. Menurut Warpani (1990) berdasarkan letaknya terhadap badan jalan parkir


dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Parkir di Jalan ( On Street Parking ) Parkir kendaraan di pinggir jalan ini dapat
ditemui di kawasan perumahan maupun pusat kegiatan serta di kawasan lama
yang umumnya tidak siap menampung perkembangan jumlah kendaraan.
Idealnya parkir di jalan harus dihindarkan karena mengurangi lebar efektif jalan
yang seyogyanya dipergunakan untuk kendaraan bergerak. Namun harus diakui
pula bahwa hal 6 ini hampir tidak mungkin dilakukan, sehingga hanya dilakukan
dengan mengatur parkir di jalan sedemikian agar tidak terlalu menghambat
kelancaran arus lalu lintas.
b. Parkir di luar jalan ( Off Street Parking ) Parkir jenis ini mengambil tempat di
pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang juga terbuka untuk umum dan
tempat parkir khusus yang terbatas seperti kantor, hotel, dan sebagainya.
2. Menurut Hoobs (1995), tempat parkir di luar badan jalan secara umum dapat
digolongkan kedalam enam macam yaitu : pelataran parkir di permukaan tanah,
garasi bertingkat, garasi bawah tanah, gabungan, garasi mekanis dan drive in.
3. Menurut Abu Bakar, dkk (1996), kriteria parkir diluar badan jalan antara lain :
a. Rencana umum tata ruang daerah.
b. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas.
c. Kelestarian lingkungan.
d. Kemudahan bagi pengguna jasa.
e. Tersedianya tata guna lahan.
f. Letak antara jalan akses utama dan daerah yang dilayani.

Parkir Menurut Statusnya


Parkir Umum Parkir umum adalah perparkiran yang menggunakan tanah, jalan, dan
lapangan yang pengelolaannya diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Tempat parkir
umum ini menggunakan sebagian badan jalan umum yang dikuasai atau milik
pemerintah yang termasuk bagian dari tempat parkir umum ini adalah parkir di tepi
jalan umum.
Parkir Khusus Parkir khusus adalah perparkiran yang menggunakan tanah-tanah atau
lahan yang tidak dikuasai pemerintah daerah yang pengelolanya diselenggarakan oleh
pihak lain baik berupa badan usaha maupun perorangan. Tempat parkir khusus ini
berupa kendaraan bermotor dengan mendapatkan ijin dari pemerintah daerah, yaitu
meliputi gedung parkir, peralatan parkir, tempat parkir gratis, dan garasi. Gedung parkir
adalah tempat parkir pada suatu bangunan atau bagian bangunan. Pelataran parkir
adalah tempat parkir yang tidak memungut bayaran dari pemilik kendaraan yang parkir
di suatu lokasi. Tempat penitipan kendaraan atau garasi adalah tempat/bangunan milik
perorangan.
Parkir Darurat/Insidentil Parkir darurat/insidentil adalah perparkiran di tempat-tempat
umum baik yang menggunakan lahan tanah, jalan-jalan, lapangan-lapangan milik
Pemerintah Daerah maupun swasta karena kegiatan darurat.
Taman Parkir Taman parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat parkir
kendaraan yang penyelenggaraannya oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga yang
telah mendapat ijin dari Pemerintah Daerah.
Parkir Menurut Tujuannya
Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar/muat barang. Keduanya sengaja dipisahkan
agar satu sama lain masing-masing tidak saling menunggu.

Parkir Menurut Jenis Kepemilikan dan Operasinya


Parkir milik dan yang mengoperasikan Pemerintah Daerah.
Parkir milik Pemerintah Daerah dan yang mengoperasikannya adalah swasta.
Parkir milik dan yang mengoperasikannya swasta.

Satuan Ruang Parkir (SRP)


Satuan ruang parkir adalah ukuran kebutuhan ruang untuk parkir suatu kendaraan
dengan aman dan nyaman dengan pemakaian ruang seefisien mungkin (Siregar, 1999
dalam Munawar, 2005). Besaran satuan ruang parkir merupakan inti ukuran ruang yang
diperlukan untuk memarkir suatu kendaraan. Agar didapat keseragaman dalam
penentuan besarnya daya tampung fasilitas parkir maka perlu ditetapkan Satuan Ruang
Parkir yang dapat digunakan dalam perancangan perparkiran tersebut :
1. Kendaraan Standar Dimensi
2. Ruang Bebas Kendaraan Parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan.
Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang
diukur dari ujung pintu terluar pintu ke badan kendaraan yang ada di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan
kendaraan yang di parkir disampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan,
sedangkan ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk
menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle).
Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar
30 cm (Abu bakar dkk, 1996).
Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Ukuran lebar bukaan pintu kendaraaan tergantung pada
fungsi dan karakteristik pemakai kendaraan yang memakai fasilitas parkir (Abubakar
dkk, 1996). Lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan lebar
bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan pembelanjaan.

Analisa
Karakteristik kondisi lahan parkir Saga Departemen Store :
Data yang diperoleh dihitung dengan persamaan yang telah dijelaskan untuk
mengetahui kondisi parkir di SAGA dengan parameter yang telah ditentukan :
Perhitungan jumlah kendaraan parkir yang terbagi dalam periode 60 menit didapat
akumulasi kendaraan parkir, dan dari perhitungan yang diperoleh dibuat tabel dan grafik
akumulasi parkir per satu jam.
Setelah dilakukan pengolahan data waktu kendaraan akan diperoleh durasi parkir, dan
dengan mengelompokkan kendaraan dalam suatu interval waktu dalam bentuk suatu
tabel dan grafik akan didapat durasi rata –rata parkir kendaraan.
Dengan data akumulasi parkir yang diketahui dilakukan perhitungan indeks parkir
dengan membagi akumulasi parkir tertinggi dengan jumlah ruang yang tersedia, maka
perhitungan indeks parkir dapat ditabelkan.
Tingkat turn over adalah menunjukkan tingkat ruang parkir yang diperoleh dengan
membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk suatu periode tertentu.
Dengan membuat tabel parking turn over kendaraan, maka dapat diketahui tingkat
pemakaian ruang parkir tertinggi dengan satuan kendaraan/ruang hari. Areal parkir
SAGA khusus kendaraan Mobil terdapat dua areal. Luas Areal 1 1400m2 dan Luas
Areal 2 45m2. Dari hasil survei parkir ini dapat diamati jumlah kendaraan yang masuk
dan keluar dari tempat parkir serta durasi kendaraan melakukan parkir. Jumlah
kendaraan yang ada di lokasi parkir sebelum pukul 15.30 WIT sejumlah 33 kendaraan.
Jumlah kendaraan yang masuk ke tempat parkir selama pengamatan adalah 61
kendaraan sedangkan kendaraan yang keluar dari tempat parkir adalah 61mobil.
Perhitungan
Sampel perhitungan
1. Durasi Parkir
Durasi parkir adalah rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang diparkir di
tempat parkir. Durasi parkir dinyatakan dengan persamaan :
Durasi Parkir = TOUT –TIN
dengan :
TIN = waktu kendaraan masuk tempat parkir
TOUT = waktu kendaraan keluar tempat parkir
Durasi parkir motor dengan plat XX-XX00 PW = TOUT –TIN
=16.5 - 16.40
= 25menit

2. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir didefinikan sebagai jumlah kendaraan yang sedang berada pada
suatu tempat parkir pada selang waktu tertentu. Akumulasi parkir dihitung
dengan persamaan :
Akumulasi = Q IN −QOUT+QS
dengan :
Q IN = ∑ kendaraan yang masuk lokasi parkir  
QOUT = ∑ kendaraan yang keluar lokasi parkir
QS = ∑ kendaraan yang telah ada di lokasi parkir sebelum
pengamatan

Tabel 1. Data akumulasi parkir

No Interval Akumulas
. Waktu Qin Qout i
1 15.30 - 15.45 7 9 31
2 15.45 - 16.00 10 7 34
3 16.00 - 16.15 16 12 38
4 16.15 - 16.30 11 12 37
5 16.30 - 16.45 11 8 40
6 16.45 - 17.00 9 9 40
7 17.00 - 17.15 5 8 37
8 17.15 - 17.30 6 4 39

Akumulasi Parkir
Akumulasi (Kendaraan)

50
40
30
20
10
0
15.30 15.45 16.00 16.15 16.30 16.45 17.00 17.15 17.30
Interval Waktu

Grafik 1. Grafik akumulasi parkir

Contoh perhitungan akumulasi parkir pada pukul 15.30 – 15.45 WIT


Akumulasi parker = Q IN −QOUT+QS
=7 − 9 + 3 3  
= 31 mobil
Diperoleh bahwa akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 15.30 – 15. 45 WIT
yaitu sebanyak 31 kendaraan
3. Tingkat Pergantian ( Parking Turn Over )
Tingkat pergantian parkir adalah jumlah kendaraan yang telah memanfaatkan
lahan parkir pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia, yang
dinyatakan dengan persamaan :
Turn QP
Parking ¿
PETAK PARKIR TERSEDIA
dengan :
QP = jumlah kendaraan yang parkir per interval waktu tertentu
(pukul 15.30 – 17.30 WIT)
Turn 94
Parking =0.06
¿ 1400
Nilai parking turn over tidak lebih dari satu, hal ini menunjukkan bahwa terjadi tidak
overload pada lahan parker.

4. Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada
suatu lahan parkir tertentu dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya per hari)
Volume parkir = Qin +Qo
dengan :
Qin = ∑ kendaraan yang masuk lokasi parkir 
Qo = ∑ kendaraan yang telah ada di lokasi parkir sebelum pengamatan
panjang parkir 350
Kapasitas parkir ¿ =
SRP 2.5
= 140 petak 
5. Indeks Parkir
Indeks parkir didefinisikan sebagai presentase dari akumulasi jumlah kendaraan
padaselang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia dikalikan 100%
akumulasi parkir 15
Indeks parker ¿ x 100 %= x 100 %= 10,71%
petak parkir tersedia 140

6. Rata-rata Durasi Parkir


Rata-rata durasi parkir adalah nilai rata-rata lama waktu parkir dari semua
kendaraanyang menggunakan fasilitas parkir
d+ d +⋯+dn
R a t a − r a t a d u r a s i (D)  ¿
n
 dengan :
  d ⋯ dn = durasi kendaraan ke 1 s/d ke n
n = jumlah kendaraan yang parkirRata-rata durasi (D) =
485
R a t a − r a t a d u r a s i (D)  ¿ =12 menit
42
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dari pukul 15.30 –  17.30 WIT didapat
karakteristik Parkir sebagai berikut :
1. Jumlah kendaraan sebelum pengamatan : 33 mobil
2. Jumlah kendaran masuk : 61 mobil
3. Jumlah kendaraan keluar : 61 mobil
4. Akumulasi parkir maksimum : 40 mobil
5. Tingkat pergantian (parking turn over) : 0.06
6. Volume parkir (per satuhari) : 94 mobil
7. Kapasitas parkir : 140 mobil
8. Indeks parkir : 10.71 %
9. Rata-rata durasi parkir : 12 menit

REFERENSI
1. Warpani, S. (1990). Merencanakan Sistem Transportasi.
2. Anonim, (1998). pedoman Perencanaan dan Pengoprasian Fasilitas Parkir,
Direktorat Jendral Perhubungan Darat Jakarta.
3. Abu Bakar, I , dkk. (1996). Pedoman Perencanaan dan Pengoprasian Fasilitas
Parkir. Jakarta. Direktorat Jendral Perhubungan
4. Pristianto, H., Amri, I., & Rusdi, A. (2014, May 9). Pedoman Penulisan Tugas
Akhir Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sorong 2014. http://doi.org/
10.17605/OSF.IO/4VTJM.

Anda mungkin juga menyukai