TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2. Istilah-Istilah Parkir
1) Parkir (Parking)-
Tempat pemberhentian kendaraan pada jangka waktu tertentu (sesuai dengan
kebutuhannya) atau dengan kata lain pemberhentian sementara kendaraan
yang sedang tidak digunakan.
5) Kapasitas (Capacity)
Jumlah kendaraan yang dapat parkir pada suatu lokasi pada waktu tertentu.
7
c. Persatuan waktu dan kenaikan progresif menurut waktu
7) Parking deficiency
Tingkat dimana permintaan parkir melebihi tempat parkir yang tersedia,
dinyatakan dalam jumlah ruang parkir.
8
mengendalikan jumlah pemarkir dipusat kota dan mendorong pemakai
angkutan umum.
2) Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama didaerah pusat kota ataupun
pusat kegiatan. Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir dipinggir jalan
yang tujuan utamanya untuk melancarkan arus lalu lintas serta pembatasan
ruang parkir di luar jalan yang dilakukan melalui IMB (Ijin Mendirikan
Bangunan).
3) Kebijakan penegakkan hukum yang tegas terhadap pelanggar ketentuan
dilarang parkir dan dilarang berhenti serta memarkir diluar tempat yang telah
ditentukan untuk itu, bentuk penegakan hukum dapat dilakukan melalui
penilangan seperti yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
9
menjadi tempat parkir yang berarti mengurangi lebar efektif jalan dan dengan
sendirinya menurunkan kapasitas ruas jalan yang bersangkutan.
Sehingga hal inilah yang sering disebut sebagai indikasi permasalahan
parkir yang sangat pelik. Berdasarkan cara penempatannya dan dalam
operasional sehari-hari, parkir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu
parkir pada badan jalan (on street parkirng) dan parkir diluar badan jalan (off
street parking). Permasalahan yang sering terjadi dikawasan perkotaan adalah
kurangnya fasilitas parkir diluar badan jalan, baik berupa taman parkir atau
lahan khusus parkir sehingga mengakibatkan beban parkir terakumulasi dibadan
jalan yang berakibat pada kurangnya kapasitas jalan seperti adanya
kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas.
10
Ditinjau dari sudut perancangannya (desain) maka kriteria dan prinsip
tempat parkir secara garis besar harus memperlihatkan faktor berikut :
1. Waktu penggunaan dan pemanfaatan tempat parkir.
2. Banyaknya kebutuhan jumlah kendaraan untuk menentukan luas tempat
parkir.
3. Ukuran dan jenis kendaraan yang akan ditampung.
4. Mempunyai keamanan yang baik dan terlindung dari panas pancaran
sinar matahari.
5. Tersedianya sarana penunjang parkir, misal tempat tunggu sopir, tempat
sampah.
11
2) Parkir sudut (Angel)
12
4) Parkir paralel (Parallel)
1) Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang berada dalam tempat
parkir dalam periode waktu tertentu. Volume parkir dapat dihitung dengan
menggunakan kendaraan yang menggunakan areal parkir dalam waktu tertentu.
Jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir yaitu jumlah kendaraan
per periode waktu tertentu, waktu yang digunakan kendaraan untuk parkir,
13
dalam menit atau jam, menyatakan lama parkir diperlukan untuk mengetahui
pengguna ruang parkir yang ada dilokasi penelitian. Untuk membantu guna
analisa data survey volume parkir, dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
Volume Parkir = Ei – X
2) Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan kendaraan yang parkir
disuatu tempat pada waktu tertentu dan dibagi sesuai dengan jenis maksud
perjalanan. Dimana integrasi dari akumulasi parkir selama periode tertentu
menunjukan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam
kendaraan per periode waktu tertentu. Data akumulasi dapat disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik yang telah dianalisa sehingga dapat tergambar akumulasi
parkir sesuai dengan kategori maksud perjalanan. Nilai akumulasi parkir tidak
sama pada suatu tempat dan dengan waktu tertentu. Pada saat nilai akumulasi
melebihi kapasitas parkir yang telah tersedia.
Perhitungan akumulasi parkir dapat menggunakan persamaan :
Keterangan:
AP = Akumulasi Parkir
3) Durasi Parkir
Lama waktu parkir atau durasi parkir adalah waktu yang dihabiskan oleh
pemarkir pada ruang parkir. Lamanya parkir dinyatakan dalam jam. Suatu ruang
14
parkir akan mampu melayani lebih banyak kendaraan jika digunakan untuk
parkir kendaraan dalam waktu yang singkat dibandingkan dengan ruang parkir
yang digunakan untuk parkir kendaraan dalam waktu yang lama. Menurut waktu
yang digunakan untuk parkir, maka parkir dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Parkir waktu singkat
Parkir waktu singkat adalah pemarkir yang menggunakan ruang parkir
kurang dari 1 (satu) jam dan untuk keperluan belanja.
b) Parkir waktu sedang
Parkir waktu sedang adalah pemarkir yang menggunakan ruang parkir antara
1 (satu) jam sampai 4 (empat) jam dan untuk keperluan berdagang.
c) Parkir waktu lama
Parkir waktu lama adalah pemarkir yang menggunakan ruang parkir lebih
dari 4 (empat) jam, biasanya keperluan bekerja.
Untuk menghitung Durasi Parkir dapat menggunakan persamaan sederhana
seperti dibawah ini:
4) Indeks Parkir
Indeks parkir adalah ukuran lain untuk menyatakan penggunaan
pelataran parkir yang menyatakan penggunaan pelataran parkir yang dinyatakan
dalam presentase persen (%) ruang yang ditempati oleh kendaraan parkir. Untuk
menentukan kebutuhan parkir dapat diketahui dari waktu puncak parkir dan
indeks parkir. Waktu puncak parkir memberikan gambaran tentang besarnya
permintaan parkir pada waktu apabila diabndingkan dengan kapasitas normal
dapat diketahui seberapa besarkebtuhan yang dapat dipenuhi oleh prasarana
parkir yang tersedia. Denga menggunakan indeks parkir dapat diketahui apakah
permintaan parkir sebanding atau tidak dengan kapasitas yang tersedia, jika nilai
indeks parkir >100% maka berarti ruang parkir lebih besar dari kapasitas. Untuk
menganalisa indeks parkir dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
15
Indeks parkir ( IP ) = X 100%
5) Tunr Over
Turn over adalah tingkat angka penggunaan ruang parkir pada periode
tertentu yang diperoleh. Tingkat pergantian parkir akan menunjukan tingkat
penggunaan ruang parkir yang diperoleh dari pembagian antara volume
kendaraan yang parkir selama waktu pengamatan. Untuk menganalisa tingkat
turn over dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
TR =
Keterangan:
TR = Turn Over (kendaraan/petak/jam)
n = Jumlah Total volume parkir selama survey
R = Ruang parkir yang tersedia (SRP)
KRP = Vp x SRP
Dimana :
Vp = Akumulasi Maksimal
16
7) Kebutuhan Ruang Manuver Pada On Street Parking
Berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat KEMENHUB Pada BAB II Tahun 2008 tentang lampiran
Teknis Penyelenggaraan Parkir yang membahas tentang kebutuhan ruang
manuver kendaraan saat parkir pada badan jalan (On street Parking). Ruang
manuver kendaraan parkir tentunya memberikan space/zona manuver bagi
kendaraan yang ingin parkir pada badan jalan selain itu juga, yang tentunya juga
akan memakai sebagian badan jalan sebagai ruang manuver parkir. Keberadaan
ruang manuver parkir untuk umumnya berupa gedung parkir atau taman parkir
yang berada pada badan jalan. Penyelenggaraan pedoman ini bertujuan untuk
menunjang keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas, sehingga kebutuhan
akan ruang manuver parkir pada penetapan lokasi parkir harus dirancang agar
tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. (Direktorat perhubungan darat,
2008 ).
17
Keterangan:
18
atau pembelanjaan. Untuk pusat kegiatan pertokoan atau perbelanjaan. Besaran
lebar bukaan pintu umumnya maksimum karena suasana rileks dan adanya
barang bawaan, sehingga ukuran lebar bukaan untuk pintu depan/belakang
adalah sebesar kurang lebih 75 cm. Sehingga untuk menentukan SRP
didasarkan atas pertimbangan tentang:
19
3) Lebar Bukaan Pintu Kendaraan
Ukuran lebar bukaan pintu kendaraan fungsi karakteristik pemakai kendaraan
yang memanfaatkan fasilitas parkir. Lebar pintu kendaraan karyawan kantor
akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan
perbelanjaan. Karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas
parkir dibedakan menjadi tiga yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Karyawan/pekerja kantoran
Pintu depan/
Tamu/pengunjung I
Belakang terbuka tahap
(perkantoran, perdagangan,
awal 45 cm
pemerintahan, universitas)
Pengunjung ( Tempat
Pintu depan/ olahraga, pusat
20
4) Penetuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka penetuan Satuan Ruang
Parkir (SRP) dibagi menjadi tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan
SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan;
21
Keterangan :
B = 170 a1 = 10 Bp = B + O + R
Gol I O = 45 L = 470 Lp = L + a1 + a2
B = 170 a1 = 10
Gol II O = 75 L = 470
B = 170 a1 = 10
22
Gambar 2.8a. Saatuan Ruang Parkir (SRP) untuk kendaraan roda dua
Gambar 2.8b Satuan Ruang Parkir (SRP) Untuk kendaraan roda dua
Satuan Ruang Parkir ( SRP ) Untuk kendaraan beroda dua (dalam cm) :
B = 0.70 L = 1.75
R = 0.30 Lp = 2.00
A1 = 0.20 Bp = 0.80
23
A2 = 0.05
Keterangan :
24
1) Pola Parkir Paralel
a) Pola Parkir Paralel Pada Daerah Latar
25
c) Pola Parkir Paralel Pada Daerah Turunan
bilamana dapat membentuk sudut 30o, 45o, 60o Pola parkir ini memiliki daya
tampung lebih banyak jika dibandingkan dengan pola parkir paralel (parkir sudut 0º).
Kemudahan dan kenyaman pengemudi melakukan manuver masuk dan keluar
keruangan parkir lebih besar dibandingkan dengan parkir sudut 90°.
26
a) Pola Parkir Sudut 30°
27
c) Pola Parkir Sudut 90 º
3) Larangan Parkir
a) Sepanjang 6 meter sebelum dan sesudah tempat penyeberangan kaki atau
tempat penyeberangan sepeda yang telah ditentukan.
28
b) Sepanjang 25 meter sebelum dan sesudah tikungan tajam dengan radius
kurang dari 500 meter.
29
d) Sepanjang 100 meter sebelum dan sesudah perlintasan sebidang
30
f) Sepanjang 6 Meter sebelum dan sesudah akses bangunan gedung.
31
2.10. Pola parkir Dilahan Tersedia
Berbeda dengan pola parkir pada badan jalan (on street parking) yang mana
jelas memanfaatkan sebagian bahu jalan untuk diperuntukkan menjadi lahan
parkir. Pada pola parkir berikut ini adalah pola parkir yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggunakan lahan parkir atau area
parkir yang tersedia oleh pihak pengelola yang memang diperuntukkan untuk
menampung jumlah kendaraan dalam kapasitas maksimum. Namum dalam pola
parkirnya dengan pola parkir pada badan jalan (on street parking) tidak jauh
berbeda seperti halnya juga menggunakan pola parkir tegak lurus, pola parkir
menyudut dan pola parkir berhadapan.
32
2) Pola Parkir Sudut Berhadapan
sudut 45₀ Saja melainkan juga bisa diterapkan pola parkir sudut lainnya seperti
Kebutuhan area parkir berbeda antara yang satu dengan lainnya sesuai dengan
peruntukannya. Pada umumnya ada jenis 2 peruntukan parkir yaitu:
33
5) Sekolah
6) Tempat Rekreasi \
7) Hotel dan Tempat Penginapan
8) Rumah Sakit
34
Tabel 2.4 Nilai SRP berbagai jenis kegiatan
Pusat Perkantoran
Hotel / Tempat
0,2 – 1,0 Per jumlah kamar
Penginapan
35