Anda di halaman 1dari 4

Nama : Taruni Nindya Intan Surya Septia Ningrum

Notar : 2102178
Kelas : MTJ 3.13
Mata Kuliah : Manajemen Rekayasa Lalu Lintas

RESUME MATERI PARKIR


Pengertian Parkir
Menurut Abubakar (1998) parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara dengan kata lain setiap kendaraan berhenti pada tempat tempat tertentu baik
yang dinyatakan dengan rambu ataupun tidak.
Fasilitas Parkir
Fasilitas parkir digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memakirkan
kendaraan baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang umu, sepeda motor, atupun kendaraan
besar seperti truk dan lain sebagainya. Selain itu fasilitas parkir juga digunakan untuk
mememnuhi pembangunan fasilitas yang dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata
ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan dan sebagainya.
Saat surveyor sedang melakukan survei inventarisasi fasilitas parkir, maka informasi yang bisa
dikumpulkan tentang kondisi fasilitas parkir adalah sebagai berikut:
1. Lokasi, kondisi, jenis dan jumlah tempat parkir dengan satuan ruang parkir = SRP
2. Tarif parkir yang disesuaikan dengan bangkitan perjalanan atau pertimbangan penggunaan
lahan.
3. Batas waktu, jam ketersediaan dan batasan atau prioritas kepada pemarkir tertentu.
4. Tata letak ruang geometri dan fitur lain seperti penyebrangan dan layanan lainnya
5. Kepemilikan fasilitas di luar jalan.
Menurut Departemen Perhubungan Darat dalam Raharjo (2011) Fasilitas parkir dibedakan
menjadi dua yaitu:
1. Parkir di badan jalan (on street)
Parkir di badan jalan memiliki lima jenis bentuk parkir diantaranya:
a. Parkir paralel yaitu kendaraan diparkir sejajar dengan jalan dan menggunakan panjang
badan jalan yang maksimum dengan kapasitas yang minimum. Tidak ada gerakan saat
memarkir atau keluar dari tempat parkir. Jenis parkir ini merupakan parkir yang paling
aman dari perspektif kecelakaan.
b. Parkir 30° yaitu jenis parkir dengan jumlah kendaraan yang diparkir bisa lebih banyak
dibandingkan dengan parkir paralel.
c. Parkir 45°, karena semakin besar sudut parkir, maka semakin banyak juga jumlah
kendaraan yang dapat diparkir.
d. Parkir 60°, pada kondisi ini kendaraan diparkir dengan sudut 60° kearah jalan.
e. Parkir tegak lurus atau parkir 90°, Pada jenis parkir ini kendaraan membutuhkan
manuver yang sangat rumit dan dapat menyebabkan kecelakaan serta kemacetan lalu
lintas jalan karena lebar jalan akan berkurang banyak.
Dampak buruk yang didapat dari penerapan parkir di badan jalan (on street) yaitu:
a. Kemacetan. Yang mana parkir di badan jalan tentu membutuhkan ruang jalan yang
cukup besar sehingga membuat tingkat kapasitas jalan menurun. Oleh karena itu
kendaraan yang melewati ruang jalan tersebut akan mengurangi kecepataannya dan
waktu tempuh perjalanannya serta penundaan selanjutnya juga akan meningkat.
b. Kecelakaan. Manuver parkir yng sembaranagn dan tidak ahti hati bisa menyebabkan
kecelakaan atau bisa disebut dengan kecelakaan aprkir.
c. Pencemaran Lingkungan. Dikarenakan saat menghentikn dan menyalakan kendaraan
saat parkir dan tidak parkir dapat menghasilkan kebisingan dan asap.
d. Hambatan untuk operasi pemadam kebakaran. Kendaraan yang terparkir di badan jalan
akan menghalangi pergerakan kendaraan pemadam kebakaran.

2. Parkir di luar badan jalan (of street)


Parkir of street merupakan parkir yang dikelola secara profesional sehingga tidak akan
mengganggu lalu lintas jalan. Jenis parkir ini dilakukan dnegan menyediakan alokasi tempat
secara khusus yang memang difungsikan sebagai lahan parkir bukan di bahu jalan. Konsep
parkir off street perlu dirumuskan secara matang baik bagi pemerintah maupun dari pihak
swasta dengan pengadaan lahannya tidak bisa sembarangan, karena pemohon harus
memenuhi syarat dan izin sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66
Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum.

Pengendalian Parkir
Menurut Hobbs (1995) pengendalian parkir on street maupun off street merupakan hal yang
penting untuk mengendalikan lalu lintas agar tingkat kecelakaan, kemacetan, polusi dan
kebisingan dapat ditekan dan juga bisa meningkatkan standar lingkungan serta meningkatkan
kualitas pergerakan pejalan kaki maupun pengedara sepeda. Untuk mengoptimalkan suatu
lahan parkir maka diperlukan adanya rencana perbaikan ruang parkir. Namun sebelum
mengambil tindakan tersebut, surveyor dapat mencari informasi data mengenai ketersediaan
ruang parkir, permintaan parkir dan tingkat penggunaannya dengan melihat dari statistik parkir
(ukuran kinerja parkir) sebagai berikut:
1. Akumulasi Parkir
adalah jumlah kendaraan yang diparkir pada waktu tertentu dan digambarkan dalam kurva
akumulasi.
Perhitungan akumulasi parkir didapat dari:
Akumulasi Parkir = (Jumlah kendaraan masuk − Jumlah kendaraan keluar) + jumlah kendaraan yang sudah ada sebelum survei

2. Volume Parkir
adalah jumlah total kendaraan yang diparkir (yang masuk saja) pada waktu tertentu.
3. Beban Parkir (parking load)
Digambarkan sebagai luas area dibawah kurva akumulasi. Beban parkir dapat diperoleh
dengan mengalikan jumlah kendaraan yang menempati area parkir (akumulasi parkir
kendaraan per jam) dengan periode waktunya. Dinyatakan dengan satuan jam.kendaraan.
Semakin kecil waktu yang akan dihitung maka data yang didapat juga akan semakin akurat.
Beban parkir = akumulasi parkir kendaraan per jam × waktu operasional
𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 (𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭)
𝐁𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐤𝐢𝐫 = 𝐚𝐤𝐮𝐦𝐮𝐥𝐚𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐤𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐧𝐝𝐚𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐦 ×
𝟔𝟎 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
4. Durasi Parkir
Merupakan rasio total jam kendaraan dengan jumlah kendaraan yang diparkir.
Beban Parkir
Durasi Parkir =
Volume parkir
5. Perolehan parkir (parking turnover)
Merupakan rasio jumlah kendaraan yang diparkir dalam satu durasi dengan jumlah tempat
parkir yang tersedia dan dapat dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per SRP per durasi
waktu tertentu. Jika dalam survei jumlah kendaraannya tidak berubah maka hitungannya
tetap satu.
Volume parkir⁄Tatal waktu survei
Perolehan parkir (turnover) =
SRP (petak ruang parkir yang tersedia)
6. Indeks parkir
Bisa disebut dengan okupansi atau efisiensi dan didefinisikan sebagai rasio jumlah ruang
yang ditempati dalam durasi waktu tertentu dengan total ruang yang tersedia.
beban parkir
Indeks parkir = × 100
kapasitas parkir × lama beroperasinya

akumulasi per waktu


Okupansi = × 100
SRP
Beban parkir
Efisiensi =
Total waktu survei

7. Kebutuhan ruang parkir (SRP) atau (Z)


y × Durasi parkir
Z=
Lama waktu survei

Dengan y adalah kebutuhan atau volume parkir (kapasitas parkir).


Untuk memindahkan parkir on street ke off street harus menghitung kebutuhan luas lahan
minimal yang harus disediakan dengan cara menghitung kebutuhan ruang parkir (Z),
kemudian dikali dengan nilai satuan SRP per jenis kendaraan dan hsil akhirnya harus dengan
satuan m2. Sehingga dapat diperoleh luas lahan minimalny yang kemudian ditambahkan
dengan jumlah luas lahan untuk keluar, masuk dan manuver kendaraan.
Survei Parkir
Survei parkir adalah kondisi dimana suatu lahan parkir yang akan menjadi titik acuan
pengambilan data dalam pelaksanaan tugas akhir ataupun perncanaan perubahan bentuk parkir.
Survei parkir dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
1. Survei inventarisasi fasilitas parkir
2. Survei jumlah akumulasi (in-out)
3. Survei durasi dan perputaran (patroli pengamatan tanda nomor kendaraan)
4. Survei wawancara pengguna kendaraan.

Tinjauan Pustaka:
Septyana, A. (2019, Juli). Universitas Ngurah Rai. Retrieved Desember 2023, from unr web
site: http://repo.unr.c.id/41/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai