Disusun Oleh :
Lailatun Najah (
Muchammad Nazaruddin (
M. Tandya Lesmana (
Nano Lukito (
Naufal Jevits Muhammad ( 1341320075 )
Opin Naibaho (
Sabra El Satila (
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan yang berjudul
Analisa Kebutuhan Parkir Depan Gedung Kimia Polteknik Negeri Malang untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teknik Lalu Lintas ini dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini sebagai salah satu tugas untuk mahasiswa semester 6 Program Studi D4
Manajemen Rekayasa Konstruksi Politeknik Negeri Malang.
Isi laporan ini meliputi data-data dan analisa yang kami peroleh dari survey langsung di
lapangan.
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Orang tua kami yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil.
3. Bapak Burhamtoro, ST., MT. selaku dosen mata kuliah Manajemen Rekayasa
Transportasi.
4. Rekan-rekan mahasiswa D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi.
5. Seluruh pihak yang membantu sehingga terwujudnya laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan
atau kelemahan isi laporan sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun akan sangat
diharapkan.
Terima kasih.
Malang, 23 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman judul ..
Kata pengantar .
Daftar Isi ..
i
ii
iii
Bab I Pendahuluan
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Latar belakang
Tujuan dan sasaran
Ruang lingkup
Rumusan masalah
Batasan masalah
Metode penelitian
1
2
2
2
3
3
11
19
22
24
26
29
31
33
35
36
36
39
41
41
41
42
42
Bab V Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
43
3
5.2 Saran
Daftar Pustaka
44
45
BAB I
PENDAHULUAN
1. Studi pustaka
Studi pustaka yaitu metode dengan mencari data tempat yang akan kami
survei dari buku atau internet sebagai pengetahuan awal.
2. Observasi
Observasi yaitu metode penelitian untuk mendapatkan data dengan cara
survey di tempat yang akan kami analisis yaitu Area Parkir Depan Gedung
Kimia.
3. Analisis data
Analisis yaitu metode penelitian untuk mengetahui pengaruh data hasil
observasi terhadap perumusan masalah yaitu kelayakan parkir di Area Parkir
Depan Gedung Kimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Kepentingan dan keinginan dari setiap pelaku lalu lintas yang berbeda menjadi
bertolak belakang satu dengan lainnya. Pelaku A meginginkan parkir bebas yang dapat
memicu kemacetan, sedangkan pelaku B tidak menginginkan kemacetan. Untuk mengatasi
hal ini, terutama di pusat pusat bisnis atau daerah yang padat lalu lintas, pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah dan badan yang berwenang dalam menangani masalah jalan raya
mengeluarkan berbagai aturan yang bertujuan untuk mengoptimumkan pemakaian jalan raya.
8
Di era globalisasi seperti sekarang ini, sediaan ruang terutama di daerah perkotaan
yang menjadi pusat bisnis dan padat lalu lintas sangat terbatas, sedangkan perparkiran sangat
berkaitan dengan kebutuhan ruang. Keinginan dari pelaku yang terjun langsung dalam
masalah pemikiran ini menjadi tumpang tindih. Untuk mengatasi halini terutama di pusatpusat bisnis ataupun daerah yang padat lalu lintasnya pemerintah dan badan yang
berwenang dalam menangani jalan raya mengeluarkan berbagai aturan yang tujuannya untuk
mengoptimumkan pemakaian jalan.
Jumlah tempat parkir pada pusat kota menengah dan besar belum cukup mengatasi
kebutuhan. Ini merupakan permasalahan yang meningkat sangat cepat seiring dengan
meningkatnya pemilik kendaraan pribadi. Begitu seseorang membeli mobil, dia pasti
menggunakannnya, terutama karena mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan angkutan umum.
Kebijakan perparkiran dilakukan untuk meningkatkan kapasitas jalan yang sudah ada.
Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut
karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai tempat parkir. Lebih jauh lagi,
pengelolaan parkir yang kurang baik cenderung menjadi penyebab kemacetan karena antrian
kendaraan yang menunggu tempat kosong untuk parkir. Antrian kendaraan ini akan
menghambat pergerakan arus lalu lintas. Permasalahan parkir harus dipikirkan apalagi
Gramedia adalah salah satu toko buku yang terletak di Jalan Raya Margonda yang memiliki
banyak pengunjung dengan mobilitas yang tinggi dengan menggunakan kendaraan pribadi.
dengan
peraturan
berikut:
1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 66 Tahun 1993, tentang Fasilitas
Parkir untuk Umum.
2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 4 Tahun 1994, tentang Tata Cara
3.
No.272/HK.105/DRJD/96
tentang
Dimana :
AP = Akumulasi parkir
n = Jumlah kendaraan yang parkir (unit)
t
= Waktu parkir (jam)
Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang telah diparkir pada suatu tempat
persatuan waktu (biasanya per hari). Dari data volume parkir bisa didapatkan atau ditentukan
hari puncak dalam satu minggu bahkan hari puncak dalam satu bulan. Jika tarif yang
dikenakan adalah sistem tetap maka berdasarkan data volume parkir saja bisa dihitung
pendapatan lahan parkir.
10
11
Dimana :
TO = Parking turn over
S n = Jumlah kendaraan yang parkir (unit)
R = Ruang parkir yang tersedia (SRP)
3. Indeks Parkir
Indeks parkir adalah ukuran lain untuk menyatakan penggunaan pelataran parkir yang
dinyatakan dalam persentase ruang, yang ditempati oleh kendaraan parkir.
Untuk
menentukan kebutuhan parkir dapat diketahui dari waktu puncak parkir dan indeks parkir.
Waktu puncak parkir memberikan gambaran tentang besarnya permintaan parkir pada waktu
tertentu. Apabila dibandingkan dengan kapasitas normal dapat diketahui seberapa besar
kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh prasarana parkir yang tersedia. Dengan menggunakan
indeks parkir dapat diketahui apakah permintaan parkir sebanding atau tidak dengan
kapasitas yang tersedia. Jika nilai indeks parkir > 100 %, berarti permintaan ruang parkir
lebih besar dari kapasitas yang ada. Jika nilai indeks parkir < 100 %, berarti permintaan
masih dapat dipenuhi (Hobbs, 1995). Indeks Parkir dihitung menggunakan persamaan
dibawah ini :
Dimana :
IP = Indeks Parkir
AP = Akumulasi Parkir
R = Ruang Parkir yang tersedia
4. Durasi Parkir
Adalah waktu yang digunakan oleh suatu kendaraan pada waktu tertentu tanpa
berpindah-pindah, yang dinyatakan dalam satuan menit (Hobbs, 1995).
Persamaan :
12
Dimana :
D = total durasi
n = jumlah kendaraan yang masuk dan keluar selama waktu survei
Dimana :
Z = Ruang parkir yang dibutuhkan (unit)
Y = Jumlah kendaraan yang parkir selama periode penelitian (unit)
D = Rata-rata durasi parkir (jam)
T = Lama waktu pengamatan (jam)
13
d
B
Keterangan :
a = jarak gandar
h = tinggi total
b = depan tergantung
B = lebar total
c = belakang tergantung
L = panjang total
d = lebar
2. Ruang bebas kendaraan parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal
kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan
dibuka, yang diukur dari ujung luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada
disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu
kendaraan
dengan
dengan
kendaraan
yang
diparkir
di
sampingnya
pada
saat
14
Bp
a1
SRP
Lp
Keterangan:
B
: Lebar Total
: Panjang
A1.A2 : Jarak
Bp
: Lebar
Lp
: Panjang SRP
Lebar bukaan pintu, pengguna fasilitas parkir, dan golongan kendaraan dibagi 3 dan dapat
dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini
Tabel 2.1 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Mobil Penumpang
Jenis Bukaan Pintu
Pintu depan/belakang
Parkir
Karyawan/pekerja kantor
Gol
I
perkantoran,perdagangan,pemerintahan
, dan universitas
15
Pintu depan/belakang
Terbuka Penuh 75 cm.
hotel,
pusat
Orang cacat
III
Jenis Kendaraan
1. a. Mobil penumpang golongan I
2,30 x 5,00
2,50 x 5,00
3,00 x 5,00
2. Bus / truk
3,40 x 5,00
3. Sepeda motor
0,75 x 2,00
Gambar satuan ruang parkir mobil penumpang pada gambar 2.3 berikut :
B
Bp
a1
SRP
a2
Lp
Keterangan:
B
: Lebar Total
: Panjang
A1.A2 : Jarak
Bp
: Lebar
Lp
: Panjang SRP
Untuk Mobil Penumpang sendiri itu dibedakan menjadi tiga, yaitu golongan 1, golongan 2,
dan golongan 3 berikut ini penjelasan 3 golongan tersebut.
Tabel 2.3 Golongan Mobil Penumpang
Golongan I
Golongan II
Golongan III
B = 170
A1 = 10
Bp = 230 = B + O + R
O =55
L = 470
Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5
B = 170
A2 = 20
A1 = 10
Bp = 250 = B + O + R
O =75
L = 470
Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5
A2 = 20
B = 170
A1 = 10
Bp = 300 = B + O + R
17
O =80
L = 470
Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5
A2 = 20
(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat,
1996)
2. Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truk
Untuk bus atau truk, dapat dibagi ke dalam tiga jenis golongan berdasarkan ukuran
kendaraan, yakni kecil, sedang, besar. Pada halaman berikutnya bisa dilihat gambar satuan
ruang parkir (SRP) beserta dimensi untuk ukuran bus atau truk kecil, sedang dan besar.
18
200
SRP
17550
darat, 1996)
700
a) Pusat Perdagangan
Kebutuhan (SRP)
10
20
50
100
500
100
150
200
114
150
59
67
88
125
415
777
100
125
150
175
200
250
300
400
500
b) Pusat Perkantoran
Jumlah Karyawan
19
Administra
Kebutuhan si
(SRP)
Pelayanan
Umum
235
236
237
238
239
240
242
246
249
288
289
290
291
291
293
395
298
302
c) Pasar Swalayan
100
Luas area (x 100m)
50
75
100
150
200
300
400
500
0
105
Kebutuhan (SRP)
225
250
270
310
350
440
520
600
d) Pasar
100
Luas area (x 100m)
Kebutuhan (SRP)
40
50
75
100
200
300
400
500
120
230
160
185
240
300
520
750
970
10
11
e) Sekolah/Perguruan
Tinggi
Luas area (x 1000m)
12
24
Kebutuhan (SRP)
60
80
100
120
140
160
180
200
220
160
320
640
f) Tempat Rekreasi
50
100
150
200
400
800
Kebutuhan (SRP)
103
109
115
122
146
196
295
494
892
100
150
200
250
350
400
550
600
650
<100
154
155
156
158
161
162
165
166
167
100-150
300
450
476
477
480
481
484
485
487
150-200
300
450
600
798
799
800
803
804
806
105
111
111
112
142
Tarif Buku
(S)
200-250
300
450
600
900
20
h) Rumah Sakit
100
Jumlah Tempat Tidur
50
75
100
150
200
300
400
500
Kenutuhan (SRP)
97
100
104
111
118
132
146
160
200
10
40
50
60
70
80
90
100
150
230
235
290
340
390
440
490
540
590
i) Gelanggang Olahraga
Juml. Tem. Penonton
(x 100)
Kebutuhan (SRP)
j) Bioskop
100
Jumlah Tempat Duduk
300
400
500
600
700
800
900
Kebutuhan (SRP)
198
202
206
210
214
218
222
224
Golongan I
2,3 m
2,3 m
5,4 m
11,2 m
Golongan II
2,5 m
2,5 m
5,4 m
11,2 m
Golongan III
3,0 m
3,0 m
5,4 m
11,2 m
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke
lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel
dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir.
Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir
dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya.
Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir
ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.
2.6.3
maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun
22
keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang
yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus.
Metode parkir dengan sudut tertentu, yaitu menyudut 30, 45 dan 60. Metode ini
sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan badan jalan dan efisiensi ruang parkir.
Parkir menyudut (30, 45 dan 60) digambarkan pada Gambar 2.7, Gambar 2.8 dan Gambar
2.9, sedangkan untuk ukurannya di jelaskan pada Tabel 2.4, Tabel 2.5, dan Tabel 2.6.
Golongan I
2,3 m
4,6 m
3,45 m
4,7 m
7,6 m
Golongan II
2,5 m
5,0 m
4,30 m
4,85 m
7,75 m
Golongan III
3,0 m
6,0 m
5,35 m
5,0 m
7,9 m
Golongan I
2,3 m
3,5 m
2,5 m
5,60 m
9,3 m
Golongan II
2,5 m
3,7 m
2,6 m
5,65 m
9,35 m
Golongan III
3,0 m
4,5 m
3,2 m
5,75 m
9,45 m
Golongan I
2,3 m
2,9 m
1,45 m
5,95 m
10,55 m
Golongan II
2,5 m
3,0 m
1,50 m
5,95 m
10,55 m
Golongan III
3,0 m
3,7 m
1,85 m
6,00 m
10,60 m
mencukupi, sehingga badan jalan yang berada di sekitarnya digunakan untuk lahan parkir.
Apabila badan jalan tersebut dilalui lalu lintas dalam jumlah yang cukup besar maka bisa
dipastikan bahwa parkir di badan jalan akan menimbulkan permasalahan lalu lintas
(kecepatan menurun dan waktu tempuh meningkat).
A. Berikut ini adalah jenis jenis parkir menurut penempatannya :
1. Parkir di tepi jalan (on-street parking).
24
Yang dimaksud dengan fasilitas parkir di badan jalan adalah fasilitas parkir yang
menggunakan tepi jalan sebagai ruang parkirnya
a. .Kerugian :
1. Mengganggu lalu lintas
2. Mengurangi kapasitas jalan karena adanya pengurangan lebar lajur lalu
lintas
3. Meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan
b. Keuntungan :
1. Murah tanpa investasi tambahan
2. Bagi pengguna tempat parkir bisa lebih dekat dan mudah
c. Posisi sudut parkir parkir :
1. Sejajar dengan sumbu jalan (0%)
2. Tegak lurus sumbu jalan (90%)
3. Membuat sudut dengan sumbu jalan (30%, 45%, 60%)
1.
2.
3.
4.
2.8.2
80
100
120
140
800
0
160
9000
180
1000
0
200
11000
220
1200
0
240
Pengaturan Parkir
26
Parkir merupakan salah satu alat dalam pengaturan manajemen lalu lintas, selain itu
parkir juga digunakan sebagai sumber pendapatan asli daerah. Sehingga, perlu diatur
sedemikian rupa, pendapatan retribusi parkir diperoleh dan lalu lintas dapat berjalan
lancar.Masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi dan kemudian
dapat memarkirnya ditempat tujuan perjalanan, baik parkir di ruang parkir maupun di luar
jalan.
Pengaturan parkir diatur oleh Dinas LLAJ Tingkat II baik parkir dipinggir jalan dan
pelataran maupun bangunan yang dimiliki pemerintah. Pengaturan parkir diluar jalan
dikendalikan oleh Dinas Tata Kota. Pengaturan dikendalikan melalui Izin Mendirikan
Bangunan.
2.8.3
sepanjang badan jalan tanpa melebarkan jalan untuk pembatas parkir. Parkir di tepi jalan ini
baik untuk pengunjung yang ingin dekat dengan tujuannya, tetapi untuk lokasi yang intensitas
penggunaan lahan yang tinggi, cara ini kurang menguntungkan karena akan menyebabkan
berkurangnya kapasitas jalan dan menimbulkan kemacetan. Parkir di tepi jalan
memungkinkan jika kondisi jalan lebar dan mempunyai kondisi lalu lintas yang tidak terlalu
padat.
2.8.4
di bangunan khusus parkir ataupun di halaman terbuka. Sedangkan beberapa jenis parkir di
luar jalan diantaranya yaitu :
-
Gedung parkir atau basement, yaitu ruang parkir pada suatu bagian bangunan.
Pelataran parkir, yaitu ruang parkir pada suatu bidang tanah di luar badan jalan.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, berkaitan dengan parkir di luar jalan ini,
yaitu : penyediaan petak parkir yang optimal, peningkatan efisiensi pengendara pada saat
keluar-masuk ruang parkir, menciptakan suasana yang aman dan nyaman, dan menata pintu
masuk dan keluar fasilitas parkir denganjalur pejalan kaki atau arus lalu lintas setempat agar
nyaman dan aman.
27
kaki menuju tempat tujuan akan lebih jauh, kecuali untuk ruang parkir yang menyatu atau
merupakan bagian dari bangunan atau gedung yang dituju. Selain itu pendestrianpun harus
diperhatikan, karena dengan jauhnya pengunjung berjalan ketempat tujuan, maka tingkat
pelayanan bagi para pejalan kaki pun harus diperhatikan seperti trotoar, jembatan
penyebrangan, zebracross, dan lain-lain.
28
Faktor lokasi sangat berpengaruh sebagai penentu jenis dan cara parkir. Suatu
kawasan kota yang difungsikan sebagai pusat kegiatan kota akan membutuhkan sarana parkir
yang lebih luas daripada kawasan-kawasan lainnya, misalnya kawasan perumahan. Kawasan
kota dengan lalu lintas yang padat akan membutuhkan pemecahan tersendiri dibanding
dengan jenis dan cara parkir di kawasan kota dengan lalu lintas kurang padat.
Di kawasan pusat kegiatan pada kenyataannya kebutuhan akan sarana parkir di luar
jalan (off street parking) cukup besar, meski pada umumnya memiliki lahan yang terbatas.
Nilai tanah yang tinggi dan daya tampung yang sedikit membuat pelataran parkir menjadi
tidak ekonomis. Oleh karena di kawasan pusat kegiatan kota penggunaan sarana parkir yang
sesuai adalah dengan bangunan parkir yang bertingkat.
3. Pengukuran / Besaran Dalam Parkir
a. Akumulasi Parkir
Merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat pada waktu tertentu, dan
dapat dibagi sesuai dengan kategori jenis dan maksud perjalanan. Akumulasi ini berkaitan
erat dengan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satu jam kendaraan per periode
waktu tertentu (Lihat Rumus 2.1)
Akumulasi=KmK
..................................... (2.1)
Bila pada pengambilan data sudah ada kendaraan parkir, maka dapat dilihat pada
Rumus 2.2
Akumulasi=KmKk + x
..................................... (2.2)
b. Volume Parkir
Menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah
kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari).
c. Pergantian Parkir (Parking Turnover)
Menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi
volume parkir dengan ruang parkir untuk periode waktu tertentu (Lihat Rumus 2.3).
29
T=
...........
(2.3)
d. Durasi Parkir
Lama waktu suatu kendaraan parkir di suatu ruang parkir (Rumus 2.4)
Akumulasi=Ti
..................................... (2.4)
Akumulasi parkir
Ruang parkir yang tersedia
...............
(2.5)
(2.6)
4. Faktor Perkembangan
Tingkat laju dan gerak masyarakat kota selalu berkembang diikuti dengan semakin
tingginya tingkat motorisasi. Oleh karena itu, hal ini harus diikuti dengan peningkatan
penyediaan fasilitas-fasilitas transportasi, antara lain termasuk fasilitas parkir. Dengan adanya
perkembangan-perkembangan ini, maka harus ada pertimbangan dalam jangka pendek (1-5
tahun) maupun dalam jangka panjang (10-20 tahun). Hal-hal yang mempengaruhi faktor
perkembangan ini adalah :
-
Perkembangan aktivitas
Tingkat motorisasi
5. Faktor sirkulasi
Perancangan
parkir
tidak
bisa
dipisahkan
dari
faktor
sirkulasi
terutama
Jumlah
Komulatif
selama waktu pengamatan maka kita mampu menganalisa data tersebut hingga kita peroleh
volume kendaraan serta durasi kendaraan yang parkir. Dengan mengetahui rata-rata lamanya
kendaraan parkir dan berapa jumlah kendaraan yang sudah parkir selama waktu penelitian
maka kebutuhan lahan parkir bisa kita hitung dengan menghitung akumulasi terbesar pada
selang waktu pengamatan. Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan parkir di suatu tempat
pada selang waktu tertentu, dimana jumlah kendaraan parkir tidak akan pernah sama pada
suatu tempat dengan tempat lainnya dari waktu ke waktu. Dengan mencatat setiap plat
31
kendaraan yang masuk dan yang keluar maka kita bisa menganalisa.
b. Metode berdasarkan pada kepemilikan kendaraan
Metode ini mengasumsikan adanya hubungan antara luas parkir dengan jumlah
kendaraan yang tercatat di pusat kota. Semakin meningkat jumlah penduduk, maka
kebutuhan lahan parkir akan semakin meningkat karena kepemilikan kendaraan meningkat.
Penyediaan tempat parkir yang memenuhi seluruh kebutuhan parkir di pusat kota secara
ekonomis tidak akan pernah layak. Karena setiap kendaraan memerlukan lantai seluas 15
meter persegi. Dipihak lain, kebutuhan ruang rata-rata bagi seorang pegawai kantor kurang
dari 10 meter persegi. Dengan demikian, apabila semua pegawai pergi ke kantornya
mengendarai mobil, yang masing-masing dinaiki dua orang, maka ruang parkir yang
diperlukan akan lebih besar dari ruang perkantoran.
Disamping itu, tempat-tempat parkir di pusat kota tidak akan memenuhi kebutuhan
orang-orang yang berbelanja seperti yang terjadi di pusat perbelanjaan modern di kawasan
pinggiran kota. Di tempat seperti ini, areal parkir lebih luas dua kali atau lebih dibanding luas
lantai gedung.
c. Metode berdasarkan luas lantai bangunan
Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan lahan parkir sangat terkait dengan
jumlah kegiatan yang dinyatakan dalam besaran luas lantai bangunan dimana kegiatan
tersebut dilakukan, misalnya : pusat perbelanjaan, perkantoran, sekolah, universitas atau
perguruan tinggi, dan lain-lain. Pusat-pusat kegiatan di kota akan memaksimalkan setiap luas
lantai bangunan untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mampu menarik kedatangan
konsumen, disertai dengan kedatangan kendaraan. Sehingga ketertarikan suatu kegiatan yang
dinyatakan dalam besaran luas lantai bangunan akan menimbulkan suatu kegiatan baru yaitu
pergerakan kendaraan, dimana kendaraan yang datang harus mampu diatur dengan baik
dalam sistem perparkiran.
tunggu yang terjadi bagi kendaraan di tempat antrian juga terdapat perbedaan. Proses
kedatangan dan pelayanan di tempat antrian disetiap kejadian dapat dijelaskan sebagai
berikut :
34
35
BAB III
METODOLOGI PERHITUNGAN
36
Setelah seluruh data yang diperlukan telah diperoleh maka akan dikoreksi kembali
apakah masih ada data yang di perlukan dalam analisa nantinya. Berdasarkan dara yang telah
tersedia dilakukan analisa untuk memperoleh hasil yang diharapkan dari penelitian ini.
Data-data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah :
Data sekunder
Data Primer
1.2.1 Pengambilan Data Sekunder
Permintaan data sekunder pada kantor gramedia depok tidak disetujui, sehingga
penulis tidak mendapatkan data sekunder. Data primer yang didapat penulis sudah
1.2.2
37
Data primer merupakan data yang diperoleh penulis dengan cara survei
langsung daerah kajian pada periode tertentu. Survey dilakukan pada kondisi
puncak, dimana volume lalu lintas
Gramedia Depok tinggi. Objek survey adalah kendaraan roda empat ataupun roda
dua yang masuk area parkir Gramedia Depok.
1.3 Metode Pengolahan Data
Data-data yang telah diperoleh dari survey akan dianalisis dengan menggunakan
perhitungan berdasarkan formula yang sudah ada sesuai karakteristik parkir, sehingga di
dapat nilai-nilai atau parameter-parameter yang dimaksud. Data tersebut dapat juga disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik.
Data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dipergunakan untuk menghitung
selisih kendaraan yang masuk dan keluar setiap interval waktu tertentu. Jumlah kendaraan
yang parkir selama interval waktu tertentu tersebut diketahui dengan menjumlahkan selisih
kendaraan yang masuk dan keluar dari lokasi parkir. Dari hasil perhitungan ini tentunya dapat
dilihat interval waktu tertentu pada hari-hari pengamatan dimana jumlah kendaraan yang di
parkir adalah maksimum.
38
BAB IV
ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA
Dari hasil survey di lapangan pada lembar lampiran, data-data yang diperoleh di
lapangan dapat dibuat suatu analisa data :
1
Karakteristik Parkir
Kedatangan dan keberangkatan kendaraan yang parkir selama satu hari adalah tidak
merata, karena fasilitas parkir kendaraan pada Gramedia Depok disediakan untuk
Pengunjung, dan Pegawai Gramedia Depok tersebut. Pada toko buku ini terdiri dari tiga jam
kerja yaitu jam pagi, siang, dan malam. Dengan mengetahui karakteristik-karakterisitk arus
pada tempat tersebut diharapkan dapat membantu menghitung kebutuhan parkir itu.
2
Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir pada lokasi survey selama periode
waktu tertentu. Pada penelitian ini perhitungan dikelompokan pada 15 menit selama 3 jam.
Periode
15:00
15:15
15:30
15:45
16:00
16:15
16:30
16:45
17:00
17:15
17:30
17:45
Total
15:15
15:30
15:45
16:00
16:15
16:30
16:45
17:00
17:15
17:30
17:45
18:00
jumlah motor
yang masuk
14
17
18
25
22
29
27
24
25
22
21
19
249
kendaraan yang
sudah ada
sebelum survei
140
94
39
Periode
jumlah
mobil yang
masuk
15:00 15:15
15:15 15:30
15:30 15:45
15:45 16:00
16:00 16:15
16:15 16:30
16:30 16:45
16:45 17:00
17:00 17:15
17:15 17:30
17:30 17:45
17:45 18:00
Total
9
10
6
6
5
7
42
13
14
10
7
8
6
101
42
Periode
Kendaraan
mas
Keluar
uk
Akumulasi
94
15:00 - 15:15
14
21
87
15:15 - 15:30
17
20
84
15:30 - 15:45
18
14
88
15:45 - 16:00
25
23
90
40
16:00 - 16:15
22
18
94
16:15 - 16:30
29
16
107
16:30 - 16:45
27
25
109
16:45 - 17:00
24
17
116
17:00 - 17:15
25
22
119
17:15 - 17:30
22
21
120
17:30 - 17:45
20
21
119
17:45 - 18:00
17
17
119
Periode
Kendaraan
Masuk
keluar
Akumulasi
42
15:00 - 15:15
10
41
15:15 - 15:30
10
43
15:30 - 15:45
45
15:45 - 16:00
11
40
16:00 - 16:15
38
16:15 - 16:30
36
16:30 - 16:45
13
10
39
16:45 - 17:00
14
45
17:00 - 17:15
10
11
44
17:15 - 17:30
45
17:30 - 17:45
45
17:45 - 18:00
42
Durasi Parkir
Durasi Parkir adalah lama parkir kendaraan pada suatu lokasi parkir
yang dapat dibuat pada interval waktu tertentu dalam penelitian ini waktu
survey adalah 2 jam. Berikut hasil perhitungan untuk durasi parkir
kendaraan di Gramedia Depok Mall.
Durasi Parkir (menit)
Sepeda Motor
Mobil
32
36
Pergantian Parkir
Kendaraan
Roda Dua
(Sepeda Motor)
Roda Empat
(Mobil)
Jml kend.
Selama
survey (Nt)
(Kendaraan)
Jumlah
Total
Parkir
(S)
Lama
Period
e (Ts)
(Jam)
Pergantian
Parkir (TR)
(kend/SRP/ja
m)
343
140
0,81
143
63
0,75
Kapasitas Parkir
42
Jenis
Kendaraan
Jumlah
Petak (S)
SRP
Rata-rata
lama parkir
(Ts)
Jam/Kendara
an
Kapasitas
Parkir
KP
= S/D
SRP*Kend./Ja
m
140
63
0,53
0.6
264
105
Sepeda
Motor
Mobil
Kendaraan
Jumlah
Total Parkir
(S)
0
Roda Dua
Roda Empat
1
140
63
Lama
Periode
Survey (Ts)
(Jam)
2
3
3
Waktu
Rata-Rata
lama parkir
(jam/kend)
3
0,53
0.6
Insufficiency
Factor (F)
Penyediaan
Parkir
(SRP*Jam)
4
0.8
0.8
5=(1*2*4)/3
633
252
4.6.
Indeks Parkir
43
Keterangan
Jumlah Parkir Maksimum
Kapasitas Parkir Tersedia
Indeks Parkir
Kendaraan
Roda Empat
45
63
71,5%
Kendaraan
Roda Dua
120
140
85,7%
44
BAB V
KESIMPULAN
1 Kesimpulan
Dari analisa yang telah di lakukan, dapat di tarik beberapa
kesimpulan bahwa dari empat poin masalah yang telah dibicarakan
sebelumnya ,ada beberapa poin masalah yang dapat diperjelas lagi :
1. Pada poin masalah ke-satu ini dikatakan bahwa Kapasitas parkir
gramedia tidak seimbang dengan kapsitas dari toko buku gramedia itu sendiri ,
ternyata diketahui meskipun pengunjung toko buku gramedia ini cukup banyak
dan gedung nya pun mampu menampung banyak pengunjung, pengunjung hanya
membutuhkan waktu yang sedikit untuk mengunjungi toko buku ini. Hal ini dapat
dilihat dari durasi rata-rata parkir kendaraan yakni hanya sekitar 30 menit,
sehingga area parkir gramedia ini masih mampu mengatasi jumlah pengunjung
yang datang.
2. Untuk poin masalah ke-dua dikatakan Banyaknya pengguna parkir gramedia
yang justru tujuannya bukanlah gramedia melainkan lokasi perbelanjaan di
sekitarnnya hal ini memang benar terjadi, diketahui dari pengelola yang
mengatakan banyaknya kendaraan yang masih parkir meskipun toko buku
gramedia sudah tutup, tetapi sampai saat ini hal itu tidak terlalu mempengaruhi
kondisi parkir di gramedia tersebut.
3. Poin masalah ke-tiga mengatakan Jarak antara loket pengambilan tiket dan pintu
masuk gramedia yang terlalu pendek , hal ini benar, hanya saja siklus masuk dan
keluarnya kedaraan yang parkir cenderung lambat, sehingga saat melakukan
survey, kami tidak melihat kondisi antrian yang sangat panjang, tapi hal ini perlu
dipertimbangkan kembali oleh pengelola untuk mencegah terjadi antrian apabila
sewaktu-waktu terjadi ledakan pengunjung
4. Poin amasalah ke-empat mengatakan Loket pengambilan tiket mobil dan motor
yang digabung hal ini sebaiknya segera diperbaiki, dikarenakan banyak
terjadinya kesalah pahaman pengunjung saat akan transaksi di loket masuk dan
keluar. Selain itu, hal ini juga dapat memperpanjang antrian apabila suatu waktu
pengunjung yang datang sangat ramai.
45
2 Saran
1 Untuk
46