Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL ILMIAH

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR DI UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BETON
BERTULANG

YUDA BRIYANSAH
1503010037

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

M. Agus Salim Al Fathoni, S.T., M.T Sulfah Anjarwati, S.T., M.T


NIK : 2160119 NIK : 2160176

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
JULI 2019
PERENCANAAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BETON
BERTULANG

PLANNING OF MOTORCYCLE PARKING BUILDING IN UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH PURWOKERTO USING REINFORCED CONCRETE
CONSTRUCTION

Yuda Briyansah1, M.Agus Salim², Sulfah Anjarwati³


1
Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Sains
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
E-mail address : yudabriyansah@gmail.com
2
Pengajar Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
E-mail address : assalimaku@gmail.com

³Pengajar Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains,


Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia
E-mail address : sulfahanjarwati75@gmai.com

Abstrak
Universitas Muhammadiyah Purwoketro merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM)
terbaik di Jawa Tengah dan peringkat ke 6 di Indonesia. Salah satu masalah dari kampus ini
adalah kebutuhan ruang parkir, meskipun telah disediakan ruang parkir pada masing-masing
fakultas, tetapi pada kenyataannya masih banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Tujuan
dari penelitian ini adalah merencanakan penambahan kapasitas ruang parkir yang ada.
Perencanaan gedung parkir sepeda motor di Universitas Muhammadiyah Purwoketro terdiri 6
lantai dan dapat menampung 650 SRP sepeda motor. Struktur gedung parkir di rencanakan
menggunakan konstruksi beton bertulang dengan mutu beton fc 22,5 Mpa dan mutu baja fy 410
Mpa. Pada struktur beton tebal plat atap 100 mm,tebal plat lantai 120 mm,tebal plat tangga 150
mm, balok anak 400 x 200mm, balok induk 750 x 350, sloof 750 x 350, ring balok 500 x
300mm,kolom persegi 600 x 600mm. Pada intinya gedung parkir ini di rencanakan untuk
memenuhi kebutuhan yang ada dan membuat nyaman pengguna pengendara sepeda motor

Kata kunci: Gedung Parkir, Sepeda Motor, Struktur Gedung


Abstract
Universitas Muhammadiyah Purwokerto is the best Muhammadiyah college (PTM) in Central
Java and ranks 6th in Indonesia. However, the need for parking spaces still becomes one of the
problems of this campus although parking spaces have been provided in each faculty. It is found
that there are still many vehicles parked on the roadside. The purpose of this study is to plan
for increasing the available parking space capacity. The planning of the motorcycle parking
building at Universitas Muhammadiyah Purwokerto consists of 6 floors and can accommodate
650 SRP motorbikes. The parking structure is planned to use reinforced concrete construction
with fc’ 22.5 Mpa concrete quality and fy 410 Mpa steel quality. The roof plate thickness of the
concrete structure is 100 mm, the floor plate thickness is 120 mm, the plate thickness is 150 mm
with 400 x 200 mm beam, beam 750 x 350, sloof 750 x 350, beam ring 500 x 300mm, square
column 600 x 600mm. The point is this parking building is planned to meet the needs and to
make motorbike riders feel comfortable

Keywords: Parking Building, Motorcycle , Building Structure

PENDAHULUAN
Sebagai salah satu Universitas Swasta yang ada di Purwokerto, Universitas Muhamadiyah
Purwokerto merupakan perguruan tinggi swasta yang terakreditasi B. UMP menempati
peringkat ke 2 Perguruan Tinggi Muhamadiyah ( PTM) terbaik di Jawa Tengah dan ke 6 di
Indonesia. Universitas Muhamadiyah Purwokerto mempunyai banyak keunggulan slogan “Start
here Go Anywhere” untuk menciptakan generasi yang Unggul Modern dan Islami yang siap
bersaing di kancah lokal dan dunia di era milenial ini (http://ump.ac.id,2018). Disisi lain, UMP
masih memiliki kekurangan pada bidang sarana prasarana untuk keperluan akademik maupun
non akademik, salah satunya adalah lahan dan gedung parkir. Permasalahan yang timbul adalah
semakin banyakya pengguna sepeda motor dilingkungan kampus yang tidak di imbangi dengan
sarana tempat parkir, hal ini menjadi salah satu masalah berkaitan dengan kenyamanan civitas
akademika yang berada di kampus. Permasalahan parkir ini salah satunya terjadi di lingkungan
Fakultas Teknik dan Sains, Fakultas Ekonomi serta Fakultas Farmasi. Melihat fenomena ini,
timbul pemikiran untuk merencanakan gedung parkir sepeda motor di sebelah utara Fakultas
Farmasi yang sudah di bangun tempat parkir 1 lantai dengan luas bangunan ± 572 m² namun
tidak dapat menampung jumlah kendaraan banyak. Perencanaan gedung parkir sepeda motor
Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggunakan konstruksi beton berulang, dengan atap
pelat lantai beton diharap bisa memberikan solusi. Oleh karena itu penulis sangat berminat untuk
melakukan penelitian ini untuk mengetahui kondisi dan memberikan solusi dengan adanya
perencanaan gedung parkir sepeda motor di sebelah utara Fakultas Farmasi.
METODE
Lokasi Penelitian
Lokasi perencanaan dan penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Lokasi
Perencanaa
n

Gambar 1. Lokasi Perencanaan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Pengumpulan Data
Tahapan yang pertama dalam melakukan perhitungan kebutuhan ruang parkir sepeda motor
Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk menampung mahasiswa Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik dan Sains, Fakultas Farmasi. Tahapan yang kedua yaitu Desain Gedung Parkir
Sepeda Motor di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Analisis dan Pembahasan


Menghitung Kebutuhan Satuan Ruang Parkir (SRP)

Tabel 1. Kebutuhan ruang parkir untuk sekolah/perguruan tinggi

Jumlah
1100 1200
Mahasiswa 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000
0 0
(Orang)
Kebutuhan
60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
(SRP)
Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996

Ruang Lingkup Perencanaan


Ruang lingkup perencanaan meliputi beberapa tahapan-tahapan antara lain: persiapan,
mendesain bangunan dan perhitungan struktur, setelah semua teori dan peraturan dipenuhi,
maka perencanaan suatu konstruksi harus memenuhi berbagai syarat konstruksi yang telah
ditentukan, yaitu:
Teknis
Persyaratan teknis yang harus di penuhi suatu bangunan yaitu bangunan yang di dirikan
harus kokoh agar deformasi yang terjadi tidak melebihi yang di tentukan serta kuat untuk
menerima beban yang di pikul.
Fungsional
Hal ini berkaitan dengan penggunaan ruang yang biasanya akan mempengaruhi
penggunaan bentang elemen struktur yang di gunakan.
Artistik (Estetika)
Konstruksi yang dibangun harus memperhatikan aspek-aspek keindahan, tata letak dan
bentuk sehingga yang menempatinya akan merasa aman dan nyaman.
Perencanaan Dimensi
Menurut Soehartono, 2018 untuk menentukan dimensi struktur dijelaskan sebagai berikut:
Perencanaan Dimensi Balok
Balok Induk
Untuk Panjang balok = L (Bentang),
Tinggi h = L/10- L/12, Lebar b = h/2
Balok Anak
Luas plat ≥ 20m², maka di butuhkan balok anak.
Tinggi h = L/16, Lebar b= h/2
Perencanaan Dimensi Kolom
Kolom persegi
Kk = 1,2 kb
lk lb
= 1,2
H Lb
1 1
𝑥𝑏 𝑥ℎ³ 𝑥 𝑏𝑥ℎ³
12 12
= 1,2
H Lb

Asumsi b=h
Dimana :

KK,kb = Notasi untuk perhitungan

b = lebar balok

h = tinggi balok
Lb = bentangan balok arah y

H = bentangan balok arah x

Asumsi b=h

Perencanaan Dimensi Plat lantai dan Plat Atap (Dak)

Menurut SNI-2847-2013 pasal 9.5.3.3 Tebal pelat minimum dengan balok yang
menghubungkn tumpuan pada semua sisi sebagai berikut :

β = ly/ lx

fy
ln( 0,8+ )
1400
hmin = 36+9β
fy
ln( 0,8+ )
1400
hmax =
36

Dimana : ly : Bentangan Panjang

lx : Bentangan Pendek

ln : Balok terpanjang

hmin : Tebal minimum plat

hmax : Tebal maksimum plat

Menghitung kebutuhan satuan ruang parkir sepeda motor

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ukuran kebutuhan ruang parkir pada
pusat kegiatan untuk sekolah/perguruan tinggi dapat di lihat tabel 1. Kebutuhan ruang
parkir untuk sekolah/perguruan tinggi.
Diketahui : Jumlah Mahasiswa = 3500 orang
Kebutuhan SRP untuk 3500 mahasiswa diperoleh dari perhitungan interpolasi. Jadi di
peroleh kebutuhan untuk 3500 mahasiswa adalah 70 satuan ruang parkir
Desain Awal Denah Perencanaan Gedung Parkir

• Desain gedung parkir lantai 1 dan lantai 2

Gambar 2. Denah lantai 1 dan lantai 2

Desain gedung parkir lantai 3, 4, dan lantai 5

Gambar 3. Denah lantai 3,4 dan lantai 5


• Desain gedung parkir lantai 6

Gambar 4. Denah lantai 6

Pemilihan Kriteria Desain


Tipe Bangunan : Gedung Parkir Sepeda Motor
Tinggi Bangunan : 20,4 m
Struktur Bangunan : Beton Bertulang
Mutu beton (fc’) : 22,5 Mpa
Mutu baja tulangan (fy) : 240 Mpa (BJTP)
: 410 Mpa (BJTD)
Atap : Dak
Perencanaan Dimensi Penampang
Menurut Soehartono, 2018 sebelum mendesain struktur harus menentukan dimensi penampang
struktur di jelaskan sebagai berikut :
Perencanaan Dimensi Balok
Untuk panjang balok bentangan L= 7m = 7000 mm
Tinggi : h = 1/10 x L
= 1/10 x 7000
= 700 mm
Lebar : b =h/2
= 700 / 2
= 350 mm

Jadi dimensi Balok Induk yang di gunakan adalah 700x350 mm

Perencanaan Dimensi Balok Anak


Apabila Luas plat lantai : 6m x 7m = 42 ≥ 20 m² maka di butuhkan balok anak.
Panjang balok anak = 6m = 6000 mm
Tinggi : h = 1/16 x L
= 1/16 x 6000
= 375 → 400 mm
Lebar : b = h/2
= 400 / 2
= 200 mm

Jadi dimensi Balok anak yang di gunakan adalah 400 x 200 mm

Perencanaan Dimensi Kolom


Kolom persegi
KK = 1,2 kb
Lk Ib
= 1,2
H Lb
1 1
x bxh³ x bxh³
12 12
= 1,2 𝑥
6000 7000

1667361,111 = 1715000

Asumsi b =h
1 1
x b⁴ x bxh³
12 12
= 1,2 𝑥
H Lb

1 1
x b⁴ x 350x 700 ³
12 12
= 1,2 𝑥
6000 7000

b⁴
= 1715000
7200

b⁴ = 123480000000
b = 592,787

Dicoba pakai = 600 mm

Kontrol :
1 1
x b4 x bxh 3
12
≥ 1,2 x 12
H Lb

1 1
x 600⁴ x 350 x 700 3
12
≥ 1,2 x 12
6000 7000

1800000 ≥ 1715000 → OK

Jadi di gunakan kolom 600 x 600 mm

Perencanaan Dimensi Plat Lantai


Plat lantai di tinjau dari nilai bentangan yang terpanjang :
Luas Plat 7 x 6 = 42 m² karena luasan pelat > 20 m² maka ditambahkan balok anak
pada bentang 7 m dan bentang 6 m, penambahan balok anak terdapat dua buah balok
anak pada luasan 42 m², sehingga luasan plat menjadi 3,5 x 3 = 10,5 m²
Menurut SNI-2847-2013 pasal 9.5.3.3 Tebal pelat minimum dengan balok yang
menghubungkan tumpuan pada semua sisi sebagai berikut :

Perencanaan tebal pelat di tinjau dari jarak bentang maksimum sebagai berikut :

β = ly/ lx

= 4,5 /2,5
= 1,8 β ≤ 2 ( pelat dua arah )
fy
ln( 0,8+ )
1400
hmin = 36+9β
240
4500( 0,8+ )
1400
= 36+9 x 1,8

= 83,80
fy
ln( 0,8+ )
1400
hmax = 36
240
4500( 0,8+ )
1400
= 36

= 121,42
Digunakan tebal (h) = 120 mm (plat lantai)

Digunakan tebal (h) = 100 mm (plat atap)

Pemodelan Struktur
Perencanaan gedung parkir sepeda motor untuk pemodelan struktur dibuat dengan Program
SAP 2000.v.20 (Structure Analysis Program) yang ditunjukkan di bawah ini :

Gambar 5. Pemodelan struktur gedung parkir 3 dimensi

Perhitungan Beban Mati (Dead Load)

Beban Mati pada Plat Lantai Dasar


Tebal pelat 12 cm
Beban mati yang bekerja pada plat lantai meliputi :
Beban spesi penutup lantai (3 cm) = 0,03 x 2100 = 63 Kg/m²
Total beban mati pada plat lantai = 63 Kg/m²
Beban Mati pada Plat Lantai Tingkat Selanjutnya
Tebal pelat 12 cm
Beban mati yang bekerja pada plat lantai meliputi :
Beban spesi penutup lantai (3 cm) = 0,03 x 2100 = 63 Kg/m²
Berat Instalasi ME = 25 Kg/m²
Beban Plafound + penggantung = 20 Kg/m²
Total beban mati pada plat lantai = 108 Kg/m²
Beban Mati pada Plat Atap
Tebal Pelat 10 cm
Beban mati yang bekerja pada plat atap meliputi :
Berat waterproofing aspal tebal (3cm) = 0,03 x 14 = 42 Kg/m²
Beban spesi penutup lantai (2 cm) = 0,02 x 2100 = 42 Kg/m²
Beban Plafound + penggantung = 20 Kg/m²
Berat Instalasi ME = 25 Kg/m²
Total beban mati pada plat lantai = 129 Kg/m²

Beban Mati pada Balok

Beban mati yang bekerja pada balok meliputi:


Beban dinding pasangan bata ½ batu = 3,4 x 250 = 850 kg/m
Beban dinding pasangan bata ½ batu = 1,5 x 250 = 375 kg/m
Beban Curtain wall kaca + rangka = 1 x 60 = 60 kg/m
Beban dinding partisi (cladding) = 3,5 x 20 = 70 kg/m
Perhitungan Beban Hidup (Live Load)
Beban hidup adalah beban yang bekerja pada lantai bangunan ruang yang digunakan.
Besarnya beban hidup lantai bangunan ditunjukkan sebagai berikut :
Beban hidup fungsi untuk gedung parkir:
Lantai bawah = 800 kg/m²
Lantai tingkat lainya = 400 kg/m²
Beban hujan (40-0,8.) : 40-0,8 x 5° = 36 kg/m²
Lantai atap dak = 96 kg/m²
Tangga dan jalan keluar = 488,21 kg/m²
Menghitung Beban Angin
Dalam penginputan beban angin terdapat beberapa koefisien yang diperlukan antara lain :
Kecepatan Angin Dasar V = 3.173 mph.
Faktor Arah Angin Kd = 0,85.
Kategori Eksposur B
Faktor Topografi Kzt = 1,0
Faktor Efek Tiupan Angin G = 0,85.
Koefisien Tekanan Eksternal (Cp) :
Angin Datang (Windward) = 0,8
Angin Pergi (Leeward/Other) = -0,3
Menghitung Beban Gempa
Beberapa ketentuan untuk beban gempa disesuaikan dengan SNI 03-1726-2012 dan hasil
uji SPT pada tanah lokasi gedung tersebut. Dengan ketentuan sebagai berikut :
Jenis Tanah didasarkan dari data N-SPT yang didapatkan 24,3607 masuk ke dalam
katagori tanah sedang (SD)
Faktor keutamaan dan kategori resiko struktur gedung termasuk kedalam kategori tipe
IV dengan nilai koefisien 1,5 yang akan digunakan dalam menghitung SF (Scale
Factor) pada load case gempa. Maka didapatkan SF = 2,943

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Input Beban

Gambar 6. Input beban mati spesi penutup lantai ,ME,Plafound dll

Gambar 7. Input beban hidup untuk fungsi gedung parkir


Gambar 8. Input beban hujan pada plat atap dak

Gambar 9. Input beban hidup pekerja pada plat atap dak

Gambar 10. Input beban mati beban mati dinding, clading, partisi, kaca+rangka dll.

Perencanaan Tulangan Balok

Data perencanaan :

h = 700 mm Ø = 10 mm

b = 350 mm fc = 22,5 Mpa

ts = 40 mm fy = 250 Mpa

D = 22 mm
Menentukan Persyaratan Komponen Struktur Balok

Prinsip perencanaan balok induk SNI 2847-2013 Pasal 21.5.1.1 adalah sbb:

Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali tinggi efektif elemen
struktur.

Tinggi efektif, d = h-ts- Ø- ½ tul

= 700-40-10- ½ 22

= 639 mm

Ln = 7000 - 600
= 6400 mm → 6,4 m
4d = 4 x 639
= 2556 mm → 2,5 m
Karena Ln = 6,4 m > 2,5 m (Terpenuhi)
Rasio perbandingan lebar dan tinggi
Perbandingan lebar terhadap tinggi balok (b/h) tidak boleh kurang dari 0,3.
b/h = 350/700
= 0,5 > 0,3 (Terpenuhi)
Perhitungan Penulangan Balok Induk
Perhitungan Tulangan Utama
Balok yang akan dianalisis ditunjukkan pada frame 121 Gambar di bawah ini :

Gambar 11. Frame balok yang akan di analisis


Detail luas tulangan utama adalah sebagai berikut :
Digunakan tulangan ulir dengan diameter tulangan 22.
As D22 = ¼ ℼ d²
= ¼ x 3,14 x 22²
= 378,73 mm²
Tulangan utama daerah tumpuan
Luas tulangan bagian atas = 1304 mm²
Jumlah tulangan = 1304/378,73
= 3,44 → dipakai 4 buah
Luas tulangan bagian bawah = 565 mm²
Jumlah tulangan = 565/378,73
= 1,49 → dipakai 2 buah
Tulangan utama daerah lapangan
Luas tulangan bagian atas = 681 mm²
Jumlah tulangan = 681/378,73
= 1,80 → dipakai 2 buah
Luas tulangan bagian bawah = 832 mm²
Jumlah tulangan = 832/378,73
= 2,20 → dipakai 3 buah

Gambar 12. Detail Penulangan Balok Induk B 35x70

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan perencanaan gedung parkir sepeda motor 6 lantai yang berada di
Universitas Muhammadiyah Purwokerto di rencanakan menggunakan struktur beton
bertulang, dengan kapasitas ruang yang dapat di tampung untuk kendaraan parkir sepeda
motor dalam satu waktu adalah 707 sepeda motor.

Data perencanaan :

Tipe Bangunan = Gedung Parkir Sepeda Motor

Mutu Beton (fc’) = 22,5 Mpa

Mutu Baja Tulangan = 240 Mpa (BJTP)

= 410 Mpa (BJTD)

Dimensi Plat Lantai :

Tebal plat dalam perencanaan ini ada 2 tipe tipe dengan ketebalan untuk plat lantai 120 mm
dan plat atap 100 mm
Dimensi Struktur :

Dimensi Panjang (cm) Lebar (cm)


Balok Induk 75 35
Balok Anak 40 20
Balok Sloof 75 35
Ring Balok 50 30
Kolom 60 60

Dimensi Tangga
Tebal plat tangga dan Bordes = 15 cm
Jumlah antrede =8
Jumlah optrede =9
Kemiringan tangga = 35⁰

SARAN
• Perlunya analisis lebih lanjut terhadap struktur porlal balok dan kolom agar dapat
meminimalis kebutuhan dimensi struktur pada perencanan gedung parkir sepeda motor
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
• Dalam perencanaan struktur gedung parkir perlunya di rencanakan struktur bawah
(pondasi) agar di peroleh perencanaan yang kuat, aman, dan efisien. Selain itu dalam
pemilihan tipe pondasi perlu memperhatikan faktor lingkungan di sekitar lokasi bangunan
serta daya dukung tanahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adelia,E., Priliwindiani,R. (2014). Perencanaan Pembangunan Showroom B Tunas Auto Graha


Pribumi. Skripsi. Politeknik Negri Sriwijaya. Palembang

Badan Standarisasi Nasional. (2013). Beban Minimum untuk Perancangan


Bangunan Gedung dan Struktur Lain. SNI 03-1727-2013. Jakarta: Standar
Nasional Indonesia

Badan Standarisasi Nasional. (1987). Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung. SKBI-1.3.5.3-1987. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum

Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa


Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. SNI 03-1726-2012.
Jakarta : Standar Nasional Indonesia

Badan Standarisasi Nasional.(2013). Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung. SNI-2847-2013. Bandung: Badan Standarisasi Nasional

Badan Standarisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Gedung .
SNI 03-1727-2002. Jakarta: Standar Nasional Indonesia
Bayu B. (2018). Peninjauan Ulang Perhitungan Struktur Balok dan Kolom Gedung J
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto

BMKG, (2015). Laporan Iklim Harian. [Online] Available at: http// dataonline.bmkg.go.id/ di
akese pada 5 April 2019

Departemen Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996). Pedoman Teknis


Penyelenggara Fasilitas Parkir. Jakarta: Direktorat Jendral Perhubungan Darat

Elizabeth,M., Wuritno,B., Siswanto,B,A. (2017). Structure Design Of Parking Building Sunter


Park View Apartement With The Equivalent Static Analysis Method. Indonesia :
Engineering Faculty International Journal of Civil Engineering and Technology
(IJCIET) Volume 8, Issue 12, December 2017, pp. 703–717, Article ID:
IJCIET_08_12_077

Elizabeth,M., Wuritno,B., Siswanto,B,A. (2018). Perencanaan Struktur Gedung Parkir Sunter


Park View Apartement Dengan Metode Analisa Statik Ekuivalen. Semarang : Fakultas
Teknik.

H Kusuma Gideon-Andriono Takim. (1997). Desain Struktur Rangka Beton


Bertulang di Daerah Rawan Gempa (CUR3). Jakarta:Erlangga.

Prasetyo,E., Wicaksono.D. (2016). Desain Gedung Kuliah 21 Lantai Di Universitas Trunojoyo


Bangkalan Madura. Skripsi. Universitas Trunojoyo Bangkalan Madura. Madura

PUSKIM_PU, 2011. Desain Spektra Indonesia. [Online] Available at http://


puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011/ di akese pada 5 April 2019
Satyarno, I., Nawangalam, P. & Pratomo, R.I. (2012). Belajar SAP 2000: Analisis
Gempa. Yogyakarta: Zamil Publishing.

Satyarno, I., Nawangalam, P. & Pratomo, R.I. (2012). Belajar SAP 2000 Edisi Kedua: Analisis
Gempa. Yogyakarta: Zamil Publishing.

Setiawan,A.(Ade,M Ed). (2008). Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD


(Berdasarkan SNI 03-1729-2002).Jakarta: Erlangga.

Setiawan,A.(Simamarta,L Ed).(2016). Perencanaan Struktur Beton Bertulang (Berdasarkan


SNI 2847-2013). Jakarta: Erlangga.

Siswanto,B,A., Afif,Salim,M,. (2018). Basic Criteria Design Of Earthquarke Resistant Building


Structures”. Indonesia : Engineering Faculty. International Journal of Civil Engineering
and Technology (IJCIET) Volume 9, Issue 4, April 2018, pp. 1426–1436, Article ID:
IJCIET_09_04_158.

Soehartono & Amariansyah, W. (2018). Perencanaan Gedung Parkir Sepeda Motor 3 Lantai
Dari Konstruksi Beton Bertulang. Jurnal Neo Teknika Vol. 4 No 1, Juni 2018, hal. 44-
55

Sudarmono. (2010). Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium Dua Lantai. Skripsi.


Universitas Sebelas Maret. Surakarta

https://www.scribd.com/doc//Pengertian AUTOCAD)
https://aryasuryawanblog.wordpress.com/2016)
http://ump.ac.id,2018
http://http://www.iaeme.com/ijciet/issues.asp?JType=IJCIET&VType=8&IType=12 ISSN
Print: 0976-6308 and ISSN Online: 0976-6316.
http://www.iaeme.com/ijciet/issues.asp?JType=IJCIET&VType=9&IType=4 ISSN Print:
0976-6308 and ISSN Online: 0976-6316
https://www.academia.edu/37576709/Perhitungan_Beban_Angin_Gedung_Excel.xlsx

Anda mungkin juga menyukai