9m 8m 9m
17 m 9m
2. Beban Pelat
Tebal pelat diasumsikan sebesar 0.12 m dan sudah diperhitungkan secara otomatis
dalam software SAP 2000 v.14.
3. Beban Trotoar
Lebar trotoar diasumsikan 0.5m dengan tebal 0.3m
Dimensi (m) Density Beban
Tipe Beban
Panjang Lebar Tebal (kN/m3) (kN/m2)
Trotoar 26 0.5 0.3 24 7.2
- Beban Transien
1. Beban Jalur untuk Gelagar (D)
Beban Terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q Kpa, dengan besaran q tergantung panjang total yang dibeb
Jika L < 30 m : q = 9 Kpa Dipakai
Jika L > 30 m : q = 9*(0,15+15/L) 6.54 Kpa Tidak Dipakai
Ltotal 26 m lebar lajur kendaraan 2.5 m
Beban Garis Terpusat dengan Intensitas p Kn/m ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu lintas pada jembata
adalah sebesar 49 kN/m
Distribusi Beban hidup dalam arah melintang
memperoleh momen dan geser dalam arah lon
jembatan. Hal ini dilakukan dengan mempertim
tersebar pada seluruh lebar balok (tidak termas
trotoar) dengan intensitas 100 % untuk panjan
FBD
Jembatan Utama = 40%
Jembatan Pelebaran = 40%
Berdasarkan SNI 1725:2016 semua elemen dari trotoar atau jembatan penyeberangan yang langsung memikul
nominal 5 kPa. Dalam kasus ini, jembatan mempunyai 2 trotoar di kiri dan kanan jembatan, sehingga pada bag
sebesar 5 Kpa.
4. Beban Temperatur (EUn)
5. Beban Gempa
Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan perkalian koefisien
respons elastik (Csm) dengan berat struktur ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan
faktor modifikasi respons (Rd)
Dengan satuan beban merata horisotal memanjang tercapai perpindahan tetap yaitu vs (x) = vs
sepanjang jembatan. Dengan anggapan kolom menahan sendiri gerakan memanjang,
perpindahan diperoleh dengan menggunakan kekakuan pilar k1 dan k2 sebesar 12 EI/H3.
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Wt = QMS + QMA
-Berat sendiri, QMS = 384.31
-Beban mati tambahan, QMA = 193.05
-Berat total, Wt = (QMS + QMA) = 577.363
-Modulus elastik beton, E= 23500
E= 23500000
-Ukuran Pilar, b= 1.70 m h= 0.50
H= 3.50
-Momen inersia pilar, I = 1/12 * b * h3 = 0.0177083
-Kekakuan pilar, k1 = k2 = 3 (12 EI)/H3 = 349416.91
berarti untk memperoleh deformasi 1 m diperlukan gaya 349416.9 m
Faktor a, b, dan g diperhitungkan dengan distribusi beban mati persatuan panjang yang
dianggap konstan
a = Vs L = 0.0009673
b = w Vs L = 0.5584977
g = w Vs2 L = 2.078E-05
-Perioda T, T = 2p Ö [ g / (Po.g.a)] = 0.2942
-Lokasi wilayah gempa Wilayah = 3
-Sehingga Akselerasi puncak di batuan dasar, A= 0.15
-Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium). S= 1.2
-Koefisien respon elastis, Cs = 1.2 AS / T2/3 = 0.4883448
-Cs melebihi 2.5A = 0.375 sehingga digunakan Cs = 1.0
-Faktor modifikasi repon untuk penghubung bangunan atas pda pilar, Rd =
-Gaya geser horisontal statis, EQ = Csm / Rd x Wt = 577.3625
-Tinggi Girder, h= 0.60
-Eksentrisitas, e = h/2 = 0.30
-Momen akibat pengaruh temperatur, M = EQ*e = 173.209
AP 2000 v.14.
26 m
26 m
(A+B)/1.8*5% =
Brake Load
25.10694 kN/m
i permukaan alan ada masing-masing arah longitudinal dan dipilih yang
kN/m
m
m
m4
m2
kNm
kNm2
detik
1
kN
m
m
kNm