Direncanakan pemancangan
menggunakan alat Diesel Hammer
untuk tiang pancang beton dengan
diameter 40 cm (berat 200 kg/m = 0.2
ton/m), kedalaman 18 meter dan kuat
dukung ijin 50 ton. Rencanakan final
set (cm/pukulan) yang diperlukan agar
Ilustrasi tahanan tiang saat ditumbuk
saat pemancangan hasil kalendering
segera bisa dievaluasi apakah kuat
dukung ijin terpenuhi.
Formula dinamik lainnya
Secara mendasar, formula-formula dinamik lainnya menggunakan penurunan rumus
yang sama yaitu berdasarkan energi tumbukan yang diberikan hammer.
Selanjutnya energi tumbukan tersebut direspon oleh tiang dengan terjadinya penurunan
yang relatif kecil dan perlawanan pada ujung tiang dan sisi tiang. Perlawanan pada
ujuang tiang dan sisi tiang inilah yang mencegah tiang turun lebih besar.
Selain effisiensi alat penumbuk, pengaruh dari berat tiang dan berat pondasi serta jenis
bantalan antara palu dengan ujung atas tiang juga mempengaruhi peristiwa tumbukan
yang terjadi.
Pada perkembangan selanjutnya, luas penampang, modulus elastisitas dan panjang tiang
juga diperhitungkan dalam memperkirakan daya dukung tiang pancang
Michigan modified ENR formula
■ Dinas pengaturan jalan raya dari Michigan (1965) mengusulkan rumusan
formula dinamik berdasarkan sejumlah catatan pekerjaan yang telah
dilakukan berupa modifikasi rumusan ENR sebagai berikut:
Danish formula
■ Formula ini (Olson and Flaate,1967) melibatkan kekakuan tiang dalam
estimasi daya dukungnya. Faktor keamanan ditentukan 3 hingga 6 untuk
digunakan dalam menentukan daya dukung izin.
PCUB Code formula
■ Dalam perkembangan saat ini, untuk mengestimasi daya dukung
pondasi tiang baik tiang pancang, bor dan lainnya telah sering
digunakan formula Pile Driving Analysis (PDA). Formula ini
dikembangkan berdasarkan teori rambatan gelombang dalam tiang
dan tanah.