Anda di halaman 1dari 118

Bab 1

PENDAHULUAN

Pengembangan PLAXIS dimulai pada tahun 1987 di Universitas Teknik


Delft (Technical University of Delft) dengan inisiatif dari Departemen
Tenaga Kerja dan Pengelolaan Sumber Daya Air Belanda (Dutch
Department of Public Works and Water Management). Tujuan awal adalah
untuk menciptakan sebuah program komputer berdasarkan metode
elemen hingga 2D yang mudah digunakan untuk menganalisis tanggul-
tanggul yang dibangun di atas tanah lunak di dataran rendah Holland. Pada
tahun-tahun berikutnya, PLAXIS dikembangkan lebih lanjut hingga
mencakup hampir seluruh aspek perencanaan geoteknik lainnya. Karena
aktivitas yang terus berkembang, maka sebuah perusahaan bernama
PLAXIS b.v. kemudian didirikan pada tahun 1993. Pada tahun 1998, dirilis
versi pertama PLAXIS untuk Windows.

Maksud dan Tujuan Utama: PLAXIS dimaksudkan sebagai suatu alat


bantu analisis untuk digunakan oleh ahli geoteknik yang tidak harus
menguasai metode numerik. Umumnya para praktisi menganggap bahwa
perhitungan dengan metode elemen hingga yang non-linier adalah sulit
dan menghabiskan banyak waktu. Tim riset dan pengembangan PLAXIS
menjawab masalah tersebut dengan merancang prosedur-prosedur
perhitungan yang handal dan baik secara teoritis, yang kemudian dikemas
dalam suatu kerangka yang logis dan mudah digunakan. Hasilnya, banyak
praktisi geoteknik di seluruh dunia yang telah menerima dan
menggunakannya untuk keperluan rekayasa teknis.

Konsorsium CUR : Penelitian dan pengembangan didukung oleh Center for


Civil Engineering Research and Codes (CUR). Sebuah konsorsium yang
terdiri lebih dari 30 perusahaan di Eropa mendukung pengembangan ini
secara finansial, dan sebuah komite CUR memeriksa efisiensi dan kualitas
1
Helmy Darjanto-2011
dari perangkat lunak yang dihasilkan. Konsorsium CUR juga menyediakan
hubungan yang sangat berharga dengan dunia rekayasa profesional.
Pengembangan untuk masa depan dibahas dalam konsorsium CUR dan
masukan-masukan balik akan diterima setelah versi program yang baru
dirilis.

Jaringan Keilmuan: Pengembangan PLAXIS tidak akan berhasil tanpa


adanya penelitian di universitas maupun institusi penelitian di berbagai
negara. Agar standar teknis yang tinggi dari PLAXIS tetap terjaga, maka
tim pengembangan PLAXIS selalu berhubungan dengan jaringan
penelitian dalam bidang geomekanik dan metode numeris yang luas.
Dukungan langsung diperoleh dari berbagai pusat penelitian berikut :

Delft University of Technology (Belanda) : Prof. F.


Molenkamp
Institut für Geotechnik, Uni Stuttgart (Jerman) : Prof. P.A. Vermeer
BundesAnstalt für Wasserbau (Jerman) : Dr. M. Heibaum, Dr. R.
Schwab
Technical University of Graz (Austria) : Prof. H.F. Schweiger
Laboratoire 3S , Univ. Of Grenoble (Perancis) : Prof. M. Boulon, Dr. G.
Viggiani
University of Oxford (Inggris) : Dr. H.J. Burd
University of Colorado at Boulder (A.S.) : Prof. S. Sture
Massachusetts Institute of Technology (A.S.) : Prof. A.J. Whittle
University of California at Berkeley (A.S.) : Prof. J.M. Pestana
Norwegian Univ. of Science and Tech (Norwegia) : Prof. S. Nordal
Norwegian Geotechnical Institute (Norwegia) : Dr. L. Andresen
National University of Singapore (Singapura) : Prof. H. Tan

Disclaimer:
PLAXIS is a finite element program for geotechnical applications
in which soil models are used to simulate the soil behaviour. The
PLAXIS code and its soil models have been developed with great
care. Although a lot of testing and validation have been
performed, it cannot be guaranteed that the PLAXIS code is free
of errors. Moreover, the simulation of geotechnical problems by
2
Helmy Darjanto-2011
means of the finite element method implicitly involves some
inevitable numerical and modeling errors. The accuracy at which
reality is approximated depends highly on the expertise of the
user regarding the modeling of the problem, the understanding
of the soil models and their limitations, the selection of model
parameters, and the ability to judge the reliability of the
computational results. Hence, PLAXIS may only be used by
professionals that possess the aforementioned expertise. The
user must be aware of his/her responsibility when he/she uses
the computational results for geotechnical design purposes. The
PLAXIS organisation cannot be held responsible or liable for
design errors that are based on the output of PLAXIS
calculations.

Pernyataan Disclaimer tetap menggunakan bahasa Inggris karena


dikhawatirkan timbul perbedaan makna jika menggunakan bahasa
Indonesia.

1. VERSI PLAXIS, PELATIHAN DAN LAYANAN PENGGUNA


Versi terbaru dan produk baru dari P LAXIS yang memuat berbagai fitur
baru, umumnya dirilis secara berkala tiap tahun. Selain itu, pelatihan dan
pertemuan antar pengguna diorganisir secara teratur dan berkala.
Pengguna yang terdaftar akan menerima informasi mengenai
pengembangan-pengembangan baru dan aktivitas lainnya dari PLAXIS.
Informasi yang penting dan berharga untuk pengguna disediakan oleh
PLAXIS dalam bentuk buletin serta dalam situs Internet di www.plaxis.nl.

PLAXIS 2D Versi Profesional: Berbagai permasalahan geoteknik dapat


dianalisis menggunakan versi dengan kemampuan yang tinggi ini.
Penggunaan jaring elemen hingga 2D yang ekstensif juga dimungkinkan
oleh versi ini. Versi Profesional merupakan suatu paket program yang
meliputi deformasi elastoplastis statis, pemodelan tanah tingkat lanjut,
konsolidasi, jaring elemen hingga yang diperbaharui dan aliran laminer air
tanah.

3
Helmy Darjanto-2011
Modul Dinamik 2D : Modul Dinamik PLAXIS merupakan modul program
tambahan untuk PLAXIS 2D Versi Profesional. Modul program ini dapat
digunakan untuk menganalisis getaran dalam tanah serta pengaruhnya
terhadap struktur disekitarnya. Tekanan air pori ekses juga dapat
dianalisis. Walaupun demikian, likuifaksi tidak dapat dianalisis karena
proses likuifaksi yang kompleks serta keterbatasan pemodelan PLAXIS
untuk hal ini. Versi yang akan datang diharapkan telah dapat melakukan
analisis likuifaksi.

PLAXIS 2D Versi Pengenalan: Versi Pengenalan dari PLAXIS tersedia


untuk mereka yang tertarik untuk mengetahui fitur-fitur yang tersedia
serta kemampuan PLAXIS sebelum memutuskan untuk memesan versi
Akademik maupun versi Profesional. Versi Pengenalan juga didasarkan
pada Versi Profesional, tetapi model geometri yang dibuat oleh pengguna
tidak dapat disimpan dan proses perhitungan sesungguhnya tidak dapat
dilakukan. Hasil perhitungan yang dapat dievaluasi hanyalah pada contoh-
contoh latihan yang telah diinstalasi dalam direktori latihan.

PLAXIS 3D Terowongan: Program ini didesain khusus untuk melakukan


analisis terhadap terowongan, tetapi program ini juga dapat digunakan
untuk melakukan analisis geoteknik yang lebih luas lagi. Jaring elemen
hingga 3D dapat dihasilkan dengan tingkat akurasi yang baik. Program
PLAXIS 3D Terowongan merupakan suatu paket program yang meliputi
deformasi elastoplastis statis dan pemodelan tanah tingkat lanjut.

PLAXIS 3D Terowongan Versi Percobaan: Dengan permintaan khusus,


PLAXIS 3D Terowongan dapat dipesan sebagai versi percobaan dengan
rentang waktu pemakaian yang terbatas.

PLAXIS Versi Akademik: Untuk kepentingan pendidikan seperti pada


universitas atau pusat-pusat pendidikan, tersedia versi Akademik dari
PLAXIS dengan harga yang direduksi.

Pelatihan Komputasi dalam Bidang Geoteknik: Pelatihan atau kursus-


kursus mengenai aspek teoritis maupun praktis dari pemodelan komputer
4
Helmy Darjanto-2011
dalam rekayasa geoteknik diadakan secara berkala di beberapa negara,
dengan dukungan dari jaringan keilmuan. Dalam pelatihan semacam ini,
diadakan latihan-latihan serta pembahasan studi kasus dimana peserta
akan mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan berbagai jenis analisis
dengan menggunakan komputer. Walaupun program PLAXIS digunakan
secara intensif dalam pelatihan, namun pelatihan ini tidak bermaksud
untuk membahas program ini secara mendalam. Tujuan utama dari
pelatihan ini adalah untuk mengajarkan pemodelan dengan metode
elemen hingga dalam rekayasa geoteknik, dengan penerapan langsung
pada permasalahan-permasalahan aktual.

Majalah: Majalah berskala internasional diterbitkan dua kali setahun, dan


tersedia untuk seluruh pengguna PLAXIS yang terdaftar. Majalah ini berisi
pembahasan mengenai proyek-proyek yang menggunakan PLAXIS, latar
belakang dari penggunaan pemodelan tanah tingkat lanjut,
pengembangan-pengembangan baru, petunjuk-petunjuk untuk
pemakaian program yang lebih optimal dan jadwal aktivitas.

Situs Internet : Selain informasi yang diberikan dalam majalah, situs


Internet dengan alamat di http://www.plaxis.nl memuat informasi yang
bersifat umum tentang PLAXIS, informasi tentang pelatihan dan
pertemuan pengguna, jawaban-jawaban untuk masalah yang sering
dipertanyakan serta kelompok diskusi untuk para pengguna.

Layanan Pengguna : Dukungan teknis tanpa biaya disediakan melalui


surat elektronik secara terbatas. Layanan profesional tersedia untuk klien
yang ingin mendapatkan dukungan secara ekstensif dan cepat, baik dalam
hal teoritis maupun teknis. Layanan ini tersedia berdasarkan kontrak
tersendiri.

2. SEKILAS FITUR-FITUR DALAM PLAXIS


PLAXIS Versi 7 merupakan paket program elemen hingga untuk digunakan
dalam analisis deformasi dan stabilitas dua dimensi dalam rekayasa
geoteknik. Aplikasi geoteknik umumnya membutuhkan model konstitutif

5
Helmy Darjanto-2011
tingkat lanjut untuk memodelkan perilaku tanah maupun batuan yang
non-linier, bergantung pada waktu serta anisotropis. Selain itu, karena
tanah merupakan material multi-fase, maka diperlukan prosedurprosedur
khusus untuk melakukan analisis terhadap tekanan hidrostatis dan tekanan
nonhidrostatis dalam tanah. Meskipun pemodelan dari material tanah
sendiri merupakan hal yang penting, namun banyak proyek terowongan
yang juga harus mengikutsertakan pemodelan struktur dan interaksi
antara struktur dan tanah. PLAXIS dilengkapi oleh beberapa fitur untuk
menghadapi berbagai aspek struktur dan geoteknik yang kompleks.
Ringkasan mengenai fitur-fitur penting dalam P LAXIS adalah sebagai
berikut.

Pembuatan model geometri secara grafis: Masukan berupa pelapisan


tanah, elemen-elemen struktur, tahapan konstruksi, pembebanan serta
kondisi-kondisi batas dilakukan dengan menggunakan prosedur grafis
yang mudah dengan bantuan komputer, yang memungkinkan pembuatan
model geometri berupa penampang melintang yang mendetil. Dari model
geometri ini jaring elemen hingga 2D dapat dengan mudah dibentuk.

Pembentukan jaring elemen/mesh secara otomatis: PLAXIS secara


otomatis akan membentuk jaring elemen hingga 2D yang acak dengan
pilihan untuk memperhalus jaring elemen secara global maupun lokal.
Program penyusun jaring elemen hingga 2D merupakan versi khusus dari
program Triangle yang dikembangkan oleh Sepra1. (1 Ingenieursbureau
Sepra, park Nabij 3, 2267 AX Leidschendam - Belanda)

Elemen ordo tinggi/High-order elements: Tersedia elemen segitiga


kuadratik dengan 6 buah titik nodal dan elemen segitiga ordo keempat
dengan 15 buah titik nodal untuk memodelkan deformasi dan kondisi
tegangan dalam tanah.

Pelat/Beams: Elemen balok khusus dapat digunakan untuk memodelkan


lentur dari dinding penahan, lining terowongan, elemen cangkang serta
struktur-struktur tipis lainnya. Perilaku dari elemen-elemen ini diatur oleh
kekakuan lentur, kekakuan arah normal penampang dan momen lentur
ultimit. Sendi plastis dapat digunakan untuk elemen pelat yang bersifat
6
Helmy Darjanto-2011
elastoplastis saat momen ultimit termobilisasi. Elemen pelat dengan
antarmuka dapat digunakan untuk melakukan analisis yang realistis dalam
interaksi tanah-struktur.

Antarmuka/Interfaces: Elemen antarmuka atau elemen penghubung


dapat digunakan untuk memodelkan interaksi tanah-struktur. Sebagai
contoh, elemen-elemen ini dapat digunakan untuk memodelkan zona tipis
di antara lining terowongan dengan tanah disekelilingnya yang mengalami
intensitas geser yang tinggi. Nilai sudut geser dan kohesi dari elemen
antarmuka umumnya berbeda dengan nilai sudut geser dan kohesi dari
tanah disekitarnya.

Jangkar/Anchor: Elemen pegas elastoplastis digunakan untuk


memodelkan penjangkaran dan penopang horisontal. Perilaku elemen-
elemen ini diatur oleh kekakuan normal penampang dan sebuah gaya
maksimum. Sebuah pilihan khusus juga tersedia untuk analisis pada
jangkar tanah prategang ataupun sistem penopang prategang lainnya
pada galian.

Geogrids : Geogrids (atau geotekstil) sering digunakan dalam praktek


untuk timbunan yang membutuhkan perkuatan atau untuk struktur
penahan tanah. Elemen-elemen ini dapat dimodelkan dalam PLAXIS
dengan menggunakan elemen-elemen yang khusus untuk menahan gaya
tarik. Elemen ini juga dapat dikombinasikan dengan elemen antarmuka
untuk memodelkan interaksi dengan tanah disekelilingnya.

Model Mohr-Coulomb: Model yang sederhana namun handal ini


didasarkan pada parameter-parameter tanah yang telah dikenal baik
dalam praktek rekayasa teknik sipil. Walapun demikian, tidak semua fitur
non-linier tercakup dalam model ini. Model MohrCoulomb dapat
digunakan untuk menghitung tegangan pendukung yang realistis pada
muka terowongan, beban ultimit pada pondasi dan lain-lain. Model ini juga
dapat digunakan untuk menghitung faktor keamanan dengan
menggunakan pendekatan 'Reduksi phi-c'.

7
Helmy Darjanto-2011
Pemodelan tanah tingkat lanjut/Advanced soil models: Disamping model
Mohr-Coulomb, PLAXIS menawarkan berbagai pemodelan tanah yang
lebih maju. Tersedia sebuah model ordo kedua yang umum, yaitu model
elastoplastis dari model hiperbolik, yang disebut sebagai 'model Hardening
Soil'. Untuk dapat memodelkan dengan akurat perilaku yang tergantung
waktu serta perilaku kompresi logaritmik dari tanah-tanah lunak yang
terkonsolidasi normal, sebuah model yang dapat menganalisis perilaku
rangkak atau creep dari tanah tersedia dalam program ini, yaitu 'model Soft
Soil Creep'. Selain model-model ini, sebuah model khusus juga tersedia
untuk dapat melakukan analisis perilaku anisotropis dari batuan yang
mempunyai kekar atau joint. Pembahasan yang lebih dalam mengenai
model-model ini diberikan dalam Modul Model Material.

Tekanan air pori hidrostatis: Distribusi tekanan air pori yang kompleks
dapat dihitung berdasarkan elevasi dari garis freatik atau masukan
langsung berupa nilai-nilai tekanan air. Sebagai alternatif, perhitungan
aliran air laminer dalam tanah dapat dilakukan untuk memperoleh
distribusi tekanan air pori pada masalah-masalah aliran laminer atau
rembesan.

Tekanan air pori ekses: PLAXIS membedakan antara tanah yang bersifat
terdrainase (drained) dan tak terdrainase (undrained) untuk memodelkan
tanah pasiran yang permeabel serta tanah lempungan yang hampir
bersifat impermeabel atau kedap air. Tekanan air pori akan dihitung dalam
proses perhitungan plastis saat suatu lapisan tanah yang tak terdrainase
menerima pembebanan. Kondisi pembebanan tak terdrainase seringkali
menjadi penentu dalam stabilitas struktur-struktur geoteknik.

Peningkatan beban otomatis/Automatic load stepping: Program PLAXIS


dapat dipilih untuk dijalankan pada modus ukuran rentang beban otomatis
maupun pada ukuran rentang waktu otomatis. Hal ini menghindarkan
pengguna untuk memilih peningkatan beban yang cocok untuk
perhitungan plastis dan menjamin proses perhitungan yang efisien dan
handal.

8
Helmy Darjanto-2011
Pengaturan panjang busur/Arc-length control: Fitur ini memungkinkan
suatu perhitungan yang akurat dari beban runtuh dan mekanisme
keruntuhan dapat dilakukan. Dalam perhitungan beban terkontrol
konvensional, prosedur iterasi akan menjadi divergen saat beban
ditingkatkan melebihi beban puncak. Dengan pengaturan panjang busur,
beban yang diberikan tidak diaplikasikan seluruhnya, tetapi diterapkan
dengan skala yang lebih rendah untuk dapat menghitung beban puncak
maupun beban residual.

Tahapan konstruksi/Staged construction: Fitur yang sangat berguna


dalam PLAXIS ini memungkinkan simulasi yang realistis dari suatu proses
konstruksi ataupun penggalian, yaitu dengan cara mengaktifkan atau
menonaktifkan elemen klaster atau beban, mengubah elevasi muka air,
dan sebagainya. Prosedur ini memungkinkan prediksi tegangan dan
deformasi yang terjadi dengan realistis, misalnya pada saat penggalian
tanah dalam suatu konstruksi bawah tanah.

Analisis Lagrange yang diperbaharui/Updated Lagrangian analysis:


Dengan menggunakan pilihan ini, jaring elemen hingga akan selalu
diperbaharui selama proses perhitungan. Pada kondisi-kondisi tertentu,
analisis konvensional berdasarkan regangan yang kecil akan menghasilkan
perubahan yang signifikan pada geometri dari model. Untuk kondisi-
kondisi seperti ini, disarankan untuk melakukan perhitungan yang lebih
akurat dengan analisis Lagrange yang diperbaharui, yang disebut sebagai
Jaring elemen yang diperbaharui dalam PLAXIS. Pilihan ini tersedia untuk
semua jenis perhitungan.

Konsolidasi: Semakin berkurangnya tekanan air pori ekses terhadap waktu


dapat dihitung dengan menggunakan sebuah analisis konsolidasi. Suatu
perhitungan konsolidasi membutuhkan masukan berupa koefisien
permeabilitas tanah untuk tiap lapisan tanah. Penggunaan prosedur
peningkatan langkah waktu secara otomatis akan membuat analisis
menjadi mudah dilakukan namun tetap handal.

Faktor keamanan: Faktor keamanan umumnya didefinisikan sebagai


perbandingan dari beban runtuh terhadap beban kerja. Definisi ini tepat
9
Helmy Darjanto-2011
untuk pondasi, tetapi tidak tepat untuk turap maupun timbunan. Untuk
struktur-struktur semacam ini, akan lebih tepat untuk menggunakan
definisi faktor keamanan dalam mekanika tanah, yaitu perbandingan
antara kuat geser yang tersedia terhadap kuat geser yang dibutuhkan
untuk mencapai ekuilibrium. PLAXIS dapat digunakan untuk menghitung
faktor keamanan ini dengan menggunakan prosedur 'Reduksi phi-c'.

Tampilan dari keluaran : Program PLAXIS memiliki fitur-fitur grafis yang


sangat baik untuk menampilkan hasil-hasil dari perhitungan. Nilai-nilai
perpindahan, tegangan, regangan dan gaya-gaya dalam dari elemen
struktural dapat diperoleh dari tabel keluaran. Keluaran berbentuk grafis
maupun tabel dapat langsung dicetak, disimpan ke media penyimpan
ataupun ke langsung ke dalam memori clipboard dari Windows® untuk
dapat digunakan dalam perangkat lunak lain.

Lintasan tegangan/Stress paths: Sebuah pilihan khusus tersedia untuk


menggambarkan kurva beban terhadap perpindahan, lintasan tegangan
atau jalur tegangan, lintasan regangan, kurva tegangan-regangan serta
kurva penurunan terhadap waktu. Visualisasi dari lintasan tegangan akan
memberikan informasi yang berharga terhadap perilaku tanah secara lokal
dan memungkinkan analisis yang mendetil terhadap hasil dari perhitungan
dengan PLAXIS.

3. SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS


Kebutuhan sistem operasi: Program PLAXIS dapat digunakan pada
komputer Pentium dengan sistem operasi Windows® 95, OSR2, Windows®
98 dan Windows® ME, tetapi lebih disarankan untuk menggunakan
Windows® NT 4.0 dengan setidak-tidaknya Service Pack 4 atau Windows®
2000 sebagai sistem operasi. Saat ini, program PLAXIS belum sepenuhnya
dicoba pada Windows® XP, tetapi tidak ada indikasi terhadap masalah
yang akan muncul dengan sistem operasi yang baru ini.

10
Helmy Darjanto-2011
Pembaca media eksternal: Untuk instalasi dibutuhkan sebuah drive atau
pembaca media CD-ROM serta sebuah pembaca media disket 3½″ dengan
kapasitas 1.44 Mb.

Hard disk: Instalasi paket program PLAXIS membutuhkan ruang dalam


hard disk sebesar minimum 60 Mb. Disamping itu, disarankan untuk
menyediakan ruang kerja minimum untuk P LAXIS dalam hard disk sebesar
50 Mb, tetapi untuk proyek-proyek yang besar akan diperlukan ruang
dalam hard disk yang lebih besar lagi.

Memori komputer (RAM): Jumlah minimum RAM (Random Access


Memory) yang disarankan adalah 256 Mb pada semua sistem operasi
Windows®. Penggunaan memori yang lebih besar lagi akan memberikan
kecepatan operasional dari program yang lebih tinggi dan/atau
penggunaan jumlah elemen maksimum yang lebih besar dapat diterapkan
dalam model elemen hingga.

Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa kesulitan yang dapat muncul


dengan menggunakan RAM yang lebih besar dari 256 Mb pada sistem
operasi Windows® 95, Windows® 98 dan Windows® ME, sehingga
penggunaan memori di atas 256 Mb mungkin tidak akan terlalu berguna
untuk sistem-sistem operasi ini.

Modus video: Program PLAXIS membutuhkan resolusi layar minimum


sebesar 800× 600 piksel pada palet 256 warna. Walaupun demikian,
disarankan untuk menggunakan resolusi layar minimum 1024× 768 piksel
pada palet warna 16 bit.

Mouse : Dibutuhkan sebuah perangkat penunjuk grafis atau mouse dengan


dua atau tiga tombol. Mouse dengan tombol gulir (scroll mouse) tidak
diperlukan tetapi dapat berguna saat bekerja dengan tabel.

Perangkat pencetak atau printer: Keluaran grafis maupun tabel dapat


dicetak pada semua jenis printer tipe laser atau inkjet, termasuk printer
berwarna. Pencetakan diatur sepenuhnya oleh sistem operasi Windows®.

11
Helmy Darjanto-2011
Keterangan lebih lanjut tentang instalasi perangkat pencetak dapat dilihat
dalam buku petunjuk perangkat tersebut.

Jaringan komputer : Sebuah lisensi tunggal dari PLAXIS dapat


diinstalasikan pada suatu jaringan komputer, tetapi lisensi tunggal hanya
dapat digunakan pada sebuah komputer saja yang terhubung pada
jaringan (workstation) dengan memasang pengunci perangkat keras atau
hardlock key langsung pada komputer tersebut. Lisensi ganda untuk versi
jaringan tersedia melalui pesanan khusus. Instalasi dan penggunaan pada
jaringan komputer untuk lisensi ganda ini memerlukan pemasangan
hardlock pada server jaringan serta perangkat lunak tambahan.

12
Helmy Darjanto-2011
Bab 2
PARAMETER KEKAKUAN TANAH

Penentuan parameter kekakuan tanah, E50 – Eoed, dalam penyelesaian


masalah rekayasa geoteknik sangatlah utama. Bagaimana menentukan
parameter tanah tersebut pada tanah pasir, dan tanah lempung kemudian
bagaimana proses pembebanan yang terjadi apakah dalam kondisi loading
atau unloading akan dibahas dalam bab ini.

Parameter kekakuan untuk tanah elastis linear (Model Mohr-Coulomb)


Dari hukum Hooke 3D persamaan tegangan-regangan tanah dapat dilihat
persamaan dan Gambar 1.1 di bawah ini:

 x 
1
 x ' y ' z '
E
 y   x '  y ' z '
1
E
 z   x ' y '  z '
1
E

Gambar 1.1. Hukum Hooke 3D

E : Modulus Young (kN/m2)


 : Angka Poisson

Terkait dengan parameter E dan  maka hubungan Modulus Bulk, Modulus


Geser dan Modulus Oedometer seperti pada persamaan di bawah ini:

13
Helmy Darjanto-2011
 Modulus Bulk
E
K
3(1  2 )
 Modulus Geser
E
G
2(1   )
 Modulus Oedometer
E (1  )
Eoed 
(1  2 )(1   )

Metoda penentuan parameter kekakuan tanah ini bisa melalui uji


laboratorium, hubungan empiris atau melalui uji di lapangan.

Parameter kekakuan dari uji laboratorium Triaxial

Gambar 1.2. Tegangan – regangan bi linear

Hubungan tegangan – regangan bi linear diasumsikan suatu konstanta


kekakuan rata-rata. Nilai E dan  masing-masing adalah sebagai berikut: E
= E50 dan  = 50.

14
Helmy Darjanto-2011
Kekakuan acuan untuk model lanjut – Hardening Soil (HS)
Model HS termasuk kurva tegangan – regangan non-linear dikendalikan
oleh nilai E50ref artinya nilai E50 pada tekanan acuan, pref = 100 kPa.

1. TANAH PASIR
Parameter kekakuan tanah pasir dari uji laboratorium Triaxial
terdrainasi (drained)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3. Uji triaxial terdrainasi

Sedangkan nilai angka Poisson tanah pasir hasil uji triaxial terdrainasi
dalam kondisi loading adalah:
 = 1/3 (umumnya)
 = lebih besar (> 1/3) untuk pasir padat (dense)
 = lebih rendah (< 1/3) untuk pasir lepas (loose)

15
Helmy Darjanto-2011
Parameter kekakuan tanah pasir dari uji Oedometer
Dari beberapa pengalaman percobaan uji oedometer kemudian dikaitkan
dengan hukum Hooke dan dibandingkan dengan hasil uji triaxial
menunjukkan bahwa hasil uji oedometer adalah identik dengan hasil uji
triaxial atau:

E50ref = Eoedref

maka nilai parameter kekakuannya adalah:


Eoedref = 15 MPa untuk pasir lepas (lihat Gambar 1.3)
Eoedref = 50 MPa untuk pasir padat (lihat Gambar 1.3)

Sedangkan nilai angka Poisson tanah pasir hasil uji oedometer dari hukum
Hooke dengan x = y = 0 adalah:
 x ' 
K0 '  
 y ' 1 

Untuk kondisi unloading maka:

Eoed (unloading)  (23) x Eoed (loading)

dengan nilai angka Poisson yang rendah (berkisar)  = 0.1  0.2.

16
Helmy Darjanto-2011
Contoh 1 (Loading):
Direncanakan suatu timbunan ( = 17 kN/m3) setinggi 3 m di atas lapisan-
lapisan tanah lempung ( = 20 kN/m3), gambut ( = abaikan), lempung ( =
20 kN/m3), dan pasir lepas ( = 20 kN/m3) yang masing-masing
kedalamannya adalah: 3.0 m, 2.0 m, 2.0 m, dan 4.0 m. Hitung E50 lapisan
tanah pasir.

Gambar 1.4. Timbunan


Solusi:
Model Mohr-Coulomb mengasumsikan kekakuan tanah adalah
suatu konstanta kekakuan rata-rata untuk seluruh lapisan bawah
timbunan selama waktu pelaksanaan timbunan:
Tegangan vertikal awal : ’y = (3+2+2) · 10 =70 kPa (peat neglected)
Pertambahan teg. vertikal : ’y = 3·17  50 kPa
Tegangan vertikal rata-2 : ’y +’y/2 = 95kPa
Tegangan horizontal rata-2 : ’x = 95/2 = 47 kPa

 'x
E50  E50
ref

pref
47
E50  15MPa  10MPa
100

Contoh 2 (Unloading):
Suatu lapisan tanah terdiri dari lapisan tanah pasir medium, lempung, dan
pasir padat seperti pada Gambar 1.5 akan digali hingga kedalaman 4.0 m.
kekakuan tanah unloading 2 – 3 kali dari kekakuan tanah kondisi loading.
Hitung E50 lapisan tanah pasir.

17
Helmy Darjanto-2011
Gambar 1.5. Galian
Solusi:
Lapisan pasir medium: ’y = 2 *17 = 34 kPa  ’x = 34/2 = 17 kPa
17
E50  (2) * 30MPa  25MPa --- (hanya 2 kali kekakuan akibat geser)
100

Lapisan pasir bawah: ’y = 4 * 17 + (3 + 1.5) *10 = 113 kPa  ’x = 113/2 = 56
kPa
56
E50  (3) * 50MPa  113MPa
100

2. TANAH LEMPUNG
Parameter kekakuan dari uji laboratorium Triaxial tidak terdrainasi
(undrained)
Eu E
Gu   u dengan u = 0.5
2(1  u ) 3

2
E '  (1  ' ) Eu  0.85Eu untuk ’ = 0.3
3

Gambar 2.1. Kurva tegangan – regangan & hubungan parameter kekakuan

Untuk regangan failure sebesar 1% (linear) (undrained) maka hubungan


parameter kekakuan terhadap kuat geser tanah menjadi:

18
Helmy Darjanto-2011
2cu
Eu50  3Gu   200  cu
1%
Termat et al (1985) menyatakan hubungan parameter kekakuan tanah
terhadap kuat geser undrained dan index plastisitas.
15000  cu
Eu50 
Ip%

Misal: hasil uji laboratorium nilai index plastisitas tanah lempung: Ip =30%
maka Eu50 = 500.cu (Ip = wL – wP).

Sedangkan Duncan & Buchignani (1976) melaksanakan uji plate loading


undrained memberikan kurva hubungan Eu/cu terhadap nilai OCR (over-
consolidation ratio), seperti Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Kurva hubungan Eu/cu terhadap nilai OCR (over-consolidation


ratio)

Misal: OCR = 1, Ip =30% maka nilai perbandingan Eu/cu = 600.

Parameter kekakuan undrained bergantung dengan kuat geser undrained


itu sendiri, misal:
 untuk tanah lempung NC (normally consolidation), Janbu menyatakan:
19
Helmy Darjanto-2011
cu = 0.25 . y’
 untuk tanah lempung OC (over-consolidation)
Janbu:
cu = 0.20 . c’
c’ = tegangan vertikal pra-konsolidasi.
Ladd (1991):
cu = 0.22 . y’(OCR)0.8

Parameter kekakuan dari uji laboratorium Oedometer terdrainasi


(drained)

Gambar 2.3. Uji Oedometer terdrainasi

Ohde (1956), dan Janbu (11963) menyatakan hubungan parameter


kekakuan sebagai berikut:
m
  'y 
Eoed  E ref  
oed p 
 ref 
dengan catatan:
Eoedref = 1 MPa (untuk lempung lunak)
Eoedref = 3 MPa (untuk lempung konsistensinya lebih keras)

Sedangkan untuk m = 1:

20
Helmy Darjanto-2011
1
  'y 
tanah lempung NC, y’ > c’: Eoed  E ref  
oed p 
 ref 
1
  'y 
tanah lempung OC, y’ >c’: Eoed  E ref   .(2  5)
oed p 
 ref 

Contoh 1 (Loading):
Direncanakan suatu timbunan ( = 17 kN/m3) setinggi 3 m di atas lapisan-
lapisan tanah lempung ( = 20 kN/m3), gambut ( = abaikan), lempung ( =
20 kN/m3), dan pasir lepas ( = 20 kN/m3) yang masing-masing
kedalamannya adalah: 3.0 m, 2.0 m, 2.0 m, dan 4.0 m. Hitung E lapisan
tanah lempung kondisi: undrained – drained (E = 2/3 . Eoed).

Gambar 2.4. Timbunan


Solusi:
 Undrained stiffness:
Tegangan vertikal awal : ’y = (3+1) · 10 = 40 kPa
Kuat geser undrained : cu= 0,25 · ’y = 10 kPa
15000  cu 15000 10
E  Eu50    6MPa
Ip% 25

 Drained stiffness:
Tegangan vertikal rata-2 : ’y = (3+1) · (20-10) +17 · (3/2) =
65 kPa
2 2 ref   ' y  2  65 
  2
E Eoed  Eoed  870kPa
3 3 p  3  100 
 ref 

21
Helmy Darjanto-2011
Contoh 2 (Unloading):
Suatu lapisan tanah terdiri dari lapisan tanah pasir medium, dan lempung
seperti pada Gambar akan digali hingga kedalaman 4.0 m. kekakuan tanah
unloading 2 – 3 kali dari kekakuan tanah kondisi loading. Hitung E lapisan
tanah lempung.

Gambar 2.5. Galian

Solusi:
 Undrained excavation:
Termat et al (1985) : Eu = 500cu = 25 MPa
Gu = 1/3 Eu = 8.3 MPa
 Drained long term deformations:
’c = ’y ·OCR = (17 ·4 + 10 ·1,5) ·3 = 249 kPa

ref   ' c

E  Eoed  Eoed 3  2MPa   249 3  15MPa
p   100 
 ref 

Catatan:
Untuk memasukkan data awal material, minimal pengguna harus
mengetahui range dari Modulus Elastisitas material itu sendiri, seperti tabel
di bawah ini.
Modulus Elastis, E Poisson’s
Jenis Tanah
KN/m2 Ratio, 
Pasir Lepas (Loose Sand) 10 500 – 24 000 0.20 – 0.40
Pasir Medium (Medium Dense Sand) 17 250 – 27 600 0.25 – 0.40
Pasir Padat (Dense Sand) 34 500 – 55 200 0.30 – 0.45
Pasir Kelanauan (Silty Sand) 10 350 – 17 250 0.20 – 0.40
Pasir dan Kerikil (Sand and Gravel) 69 000 – 172 500 0.15 – 0.35
22
Helmy Darjanto-2011
Modulus Elastis, E Poisson’s
Jenis Tanah
KN/m2 Ratio, 
Lempung Lunak (Soft Clay) 4 100 – 20 700
Lempung Sedang (Medium Clay) 20 700 – 41 400 0.20 – 0.50
Lempung Kaku (Stiff Clay) 41 400 – 96 600
Range nilai Modulus Elastisitas tanah diambil dari Tabel 5.6,
halaman 223, buku referensi karangan Braja M Das, ‘Principles
of Foundation Engineering,’ Edisi ke 5, 2004.

Konsistensi tanah lempung berdasarkan nilai N-SPT dapat dilihat pada


tabel berikutnya di bawah ini :
qu cu = qu/2
SPT, N Consistency
(kN/m2) (ton/m2)
0–2 Very Soft 0 – 25 0.00 – 1.25
2–5 Soft 25 – 50 1.25 – 2.50
5 – 10 Medium Stiff 50 – 100 2.50 – 5.00
10 – 20 Stiff 100 – 200 5.00 – 10.00
20 – 30 Very Stiff 200 – 400 10.00 – 20.00
> 30 Hard > 400 > 20.00

23
Helmy Darjanto-2011
Bab 3
TEGANGAN AWAL

Banyak permasalahan analisis dalam bidang rekayasa geoteknik


memerlukan penentuan dari kondisi tegangan awal. Tegangan ini
diakibatkan oleh gaya gravitasi dan menyatakan kondisi keseimbangan
dari massa tanah atau batuan yang tak terganggu.

Dalam suatu analisis dengan PLAXIS, tegangan awal ini perlu dihitung
terlebih dahulu oleh pengguna. Terdapat dua buah kemungkinan untuk
menentukan tegangan ini :
 Prosedur-K0
 Pembebanan gravitasi/Gravity loading
Prosedur-K0 hanya digunakan pada kasus dimana permukaan tanah datar
dan dengan pelapisan tanah dan garis freatik datar atau sejajar dengan
permukaan tanah. Untuk kasus-kasusnya selalu gunakan Gravity loading.

Gambar 1. Contoh-contoh kasus dimana Prosedur-K0 tidak boleh


digunakan

1. PROSEDUR – K0
Penyusunan/perhitungan tegangan awal saat proses Input dibutuhkan
untuk mendapatkan koefisien tekanan tanah arah lateral, Ko.

24
Helmy Darjanto-2011
Jika pendekatan ini digunakan, maka pengguna harus menggunakan
pilihan Initial stresses dari sub-menu Generate dalam modus Initial
conditions. Jika digunakan pilihan ini, maka nilai koefisien tekanan tanah
lateral dapat dimasukkan untuk setiap klaster tanah.
Selain parameter K0, pengguna dapat memasukkan nilai dari  Mweight.
Untuk  Mweight = 1.0 maka gravitasi akan sepenuhnya diaktifkan.
Koefisien K0 menyatakan rasio dari tegangan horisontal efektif terhadap
tegangan vertikal efektif :
K0 = 'xx / 'yy
Dalam praktek, nilai K0 untuk tanah terkonsolidasi normal seringkali
diasumsikan berhubungan langsung dengan sudut geser dengan
persamaan empiris berikut :
K0 = 1 – sin 
Pada tanah yang terkonsolidasi berlebih (over-consolidation), K0 umumnya
lebih tinggi dari nilai yang diberikan oleh persamaan ini.

Saat Prosedur-K0 digunakan, PLAXIS akan menghitung tegangan vertikal


yang berada dalam kondisi ekuilibrium dengan berat sendiri dari tanah.
Namun demikian, tegangan horisontal dihitung sesuai dengan nilai K0
yang ditentukan. Bahkan, meskipun nilai K0 ditentukan hingga plastisitas
tidak akan terbentuk, Prosedur-K0 tetap tidak menjamin bahwa kondisi
tegangan yang diperoleh telah berada dalam ekuilibrium. Ekuilibrium
penuh hanya dapat diperoleh untuk permukaan tanah yang horisontal
dengan pelapisan tanah sejajar dengan permukaan dan garis freatik adalah
horisontal. Jika kondisi tegangan di lapangan hanya memerlukan sedikit
koreksi keseimbangan, maka hal ini dapat diselesaikan dengan
menggunakan prosedur yang dijelaskan berikut ini. Jika tegangan tidak
berada dalam kondisi ekuilibrium, maka Prosedur-K0 tidak boleh
digunakan dan harus prosedur Gravity loading harus digunakan.

Kerugian prosedur ini adalah tidak ada kesetimbangan untuk permukaan


miring sedangkan keuntungannya adalah tidak ada perpindahan yang
dihasilkan, hanya tegangan tanah saja.

25
Helmy Darjanto-2011
2. GRAVITY LOADING
Jika digunakan prosedur Pembebanan gravitasi/Gravity loading, maka
tegangan awal (yaitu tegangan yang dibentuk pada 'Tahap awal/Initial
phase') adalah nol. Tegangan awal kemudian dihitung dengan menerapkan
berat sendiri dari tanah dalam tahap perhitungan pertama.

Dalam kasus ini, saat menggunakan model tanah elastis plastis-sempurna


seperti model Mohr-Coulomb, nilai akhir dari K0 sangat tergantung pada
asumsi dari angka Poisson. Karena itu penting untuk menentukan angka
Poisson yang dapat menghasilkan nilai K0 yang realistis. Jika diperlukan,
set data material tersendiri dapat digunakan dengan angka Poisson yang
dipilih untuk menghasilkan nilai-K0 yang tepat dalam pembebanan
gravitasi.

Jika diperlukan nilai K0 sebesar 0.5, misalnya, maka perlu untuk


menggunakan angka Poisson sebesar 0.333.

Prosedur dan langkah-langkah Gravity loading:


 Initial phase
• Abaikan prosedur K0, ΣMweight tetap nol karena hal ini
akan mengatur ulang semua tegangan awal menjadi
nol,
 Phase 1
• Pilih Plastic calculation, Total multipliers,
• Tentukan pengali berat, ΣMweight = 1,
 Phase 2
• Pilih Reset displacements to zero untuk mengabaikan
segala perpindahan akibat peningkatan pengaruh
beban gravitasi.

Kerugian prosedur ini adalah perpindahan non-fisik terbentuk dan


keuntungannya adalah kesetimbangan terjadi di segala hal.

26
Helmy Darjanto-2011
Catatan:
Untuk material undrained:
Pilih Ignore undrained behaviour pada Tahap 1 untuk mencegah
penyusunan tekanan pori berlebih yang tidak realistis.

27
Helmy Darjanto-2011
Bab 4
PEMODELAN UNDRAINED

Dalam kondisi undrained, tidak terjadi ada pergerakan air sehingga


menimbulkan tekanan pori berlebih terbentuk. Analisis undrained adalah
sesuai jika:
 Permeabilitas rendah atau laju pembebanan tinggi.
 Perilaku jangka pendek harus dihitung.
Skema pemodelan yang berbeda dimungkinkan dalam PLAXIS untuk
memodelkan perilaku tanah undrained. Metode-metode ini dijelaskan
secara singkat di sini.

Petunjuk: Pemodelan perilaku tanah undrained jauh lebih rumit daripada


pemodelan perilaku drained. Oleh karena itu, pengguna
disarankan untuk bersikap hati-hati dengan pemodelan
perilaku tanah undrained.

Namun, perlu diketahui sebagian besar pemodelan tanah tidak mampu


memberikan stress-path efektif yang baik dalam kondisi beban undrained.
Akibatnya, mereka akan menghasilkan kuat geser undrained yang salah
jika kuat geser material telah ditetapkan berdasarkan parameter kuat
geser efektif. Masalah lain adalah bahwa untuk parameter kuat geser
efektif material undrained biasanya tidak tersedia dari data penyelidikan
tanah. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa model memungkinkan
untuk sebagai input secara langsung kuat geser undrained.

Jika pengguna ingin memodelkan kekuatan material dari material


undrained dengan menggunakan parameter kuat geser efektif ’ dan c’ ini
28
Helmy Darjanto-2011
dapat dilakukan di PLAXIS dengan cara yang sama seperti untuk material
drained. Keuntungan dari menggunakan parameter kekuatan efektif dalam
kondisi beban undrained adalah bahwa setelah konsolidasi kuat geser akan
diperoleh meningkat secara kualitatif.

Gambar 1. Ilustrasi stress-path: realitas vs model Mohr-Coulomb

Gambar 1 mengilustrasikan sebuah contoh menggunakan model Mohr-


Coulomb. Keterangan tersebut adalah:
(1). Akibat penggunaan model Mohr-Coulomb, tegangan deviatorik
maksimum yang dapat dicapai dalam model adalah over-estimasi.
Dengan kata lain kuat geser pemodelan yang dimobilisasi lebih besar
dari kuat geser tanah undrained yang tersedia,
(2). Kondisi sesungguhnya kuat geser yang terjadi lebih rendah dengan
model Mohr-Coulomb. Situasi inilah yang harus diperhatikan saat
melakukan pemodelan material undrained,
(3). Langkah berikutnya saat proses konsolidasi dari model Mohr-Coulomb
menunjukkan peningkatan kuat geser tanah,
(4). Dibandingkan dengan kekuatan geser sebelumnya, kuat geser
meningkat lagi yang mungkin tidak realistis, terutama untuk tanah
lunak.
Disisi lain, pemodelan lanjut melakukan sampai batasan tertentu yakni
pengurangan tegangan efektif rata-rata dalam pembebanan undrained,
29
Helmy Darjanto-2011
yang pada umumnya disarankan untuk memeriksa kuat geser termobilisasi
dalam program output terhadap kuat geser undrained tersedia ketika
pendekatan tersebut diikuti.

Ikhtisar pemodelan dan jenis allowable drainage, seperti tabel berikut ini:
Tabel 1. Jenis dan model material

Model Material Jenis Material


Drained
Undrained (A)
Linear Elastic
Undrained (C)
Non-porous
Drained
Undrained (A)
Mohr-Coulomb Undrained (B)
Undrained (C)
Non-porous
Drained
Hardening Soil Undrained (A)
Undrained (B)
Drained
Soft Soil
Undrained (A)
Drained
Soft Soil Creep
Undrained (A)
Drained
Modified Cam Clay
Undrained (A)
Drained
NGI-ADP Undrained (B)
Undrained (C)
Drained
User Defined Soil Undrained (A)
Non-porous

Analisis tegangan efektif undrained dengan parameter kekakuan efektif


Suatu perubahan pada tegangan rata-rata total dalam material undrained
pada saat tahap perhitungan Plastic menimbulkan tekanan pori berlebih.
PLAXIS membedakan antara pada kondisi tekanan pori steady dan tekanan
30
Helmy Darjanto-2011
pori berlebih, yang terakhir dibangkitkan karena regangan volumetrik kecil
yang terjadi selama perhitungan plastic dan diasumsikan kompresibilitas
rendah (tetapi bukan nol) dari air pori. Hal ini memungkinkan penentuan
tegangan efektif selama perhitungan plastic undrained dan memungkinkan
perhitungan undrained harus dilakukan dengan parameter kekakuan
efektif. Opsi ini untuk memodelkan perilaku material undrained
berdasarkan parameter kekakuan efektif yang tersedia untuk semua model
material dalam PLAXIS tersebut. Perhitungan undrained dapat dijalankan
dengan parameter kekakuan efektif, dengan nilai eksplisit antara tegangan
efektif dan tekanan pori berlebih.

Analisis tegangan efektif undrained dengan parameter kuat geser


efektif
Analisis tegangan undrained efektif dapat digunakan dikombinasikan
dengan parameter kekuatan efektif ’ dan c’ untuk memodelkan material
kuat geser undrained. Dalam hal ini, perkembangan tekanan pori
memainkan peran penting dalam pembentukan stress-path efektif yang
menyebabkan kegagalan pada nilai realistis kuat geser undrained (cu atau
su). Namun, perlu diketahui bahwa model tanah pada umumnya tidak
mampu menyediakan stress-path efektif dalam pembebanan undrained.
Sebagai hasilnya, mereka akan menghasilkan kuat geser undrained yang
salah jika kekuatan material telah ditetapkan berdasarkan parameter
kekuatan efektif. Masalah lain adalah bahwa untuk parameter kuat geser
efektif material undrained biasanya tidak tersedia dari data penyelidikan
tanah

Analisis tegangan efektif undrained dengan parameter kuat geser


undrained
Khusus untuk tanah lunak, parameter kekuatan efektif tidak selalu
tersedia, dan juga harus berurusan dengan kuat geser undrained terukur (cu
atau su) yang diperoleh dari tes undrained. Kekuatan geser undrained,
bagaimanapun, tidak dapat dengan mudah digunakan untuk menentukan
parameter kekuatan efektif ’ dan c’. Selain itu, bahkan jika parameter
kekuatan efektif harus diambil berikutnya apakah parameter kekuatan
efektif tersebut akan memberikan kekuatan geser undrained yang benar
31
Helmy Darjanto-2011
dalam analisis. Hal ini karena stress-path efektif yang diikuti dalam analisis
undrained mungkin tidak sama seperti dalam kenyataannya, karena
keterbatasan dari model tanah yang diterapkan.

1. UNDRAINED (A)
Jenis salah satu allowable drainage atau metoda Undrained (A)
memungkinkan pemodelan perilaku undrained menggunakan parameter
efektif untuk kekakuan dan kekuatan. Fitur-fitur karakteristik dari metoda
Undrained (A) adalah:
 Perilaku material: undrained,
 Direkomendasikan, tetapi periksa dulu prediksi model kuat geser
undrained,
 Perhitungan undrained dilakukan sebagai analisis tegangan efektif.
Parameter kekakuan efektif (E50’, ’)dan kekuatan efektif (c’, ’, ’)
digunakan dalam perhitungan,
 Tekanan pori yang dihasilkan (mungkin tidak akurat), tergantung pada
model yang dipilih dan parameternya,
 Kuat geser undrained, su, bukan parameter input tetapi hasil dari model
konstitutif. Kuat geser yang dihasilkan harus diperiksa terhadap data
yang diketahui,
 Analisis konsolidasi dapat dilakukan setelah perhitungan undrained,
yang mempengaruhi kuat geser.

Model-model yang tersedia untuk penyelesaian metode Undrained (A)


adalah: model Linear Elastic, model Mohr-Coulomb, model Hardening Soil
(HS), model Hardening Soil (HS) dengan small-strain stiffness, model Soft
Soil (SS), model Soft Soil Creep (SSC), model Modified Cam-Clay (MCC) and
User-defined soil models.

32
Helmy Darjanto-2011
2. UNDRAINED (B)
Jenis metoda Undrained (B) memungkinkan pemodelan perilaku undrained
menggunakan parameter kekakuan efektif dan parameter kuat geser
undrained. Fitur-fitur karakteristik metoda Undrained (B) adalah:
 Perilaku material: undrained,
 Bila tidak ada informasi data parameter kuat geser efektif yang
tersedia,
 Perhitungan undrained dilakukan sebagai analisa tegangan efektif,
 Parameter kekakuan efektif (E50’, ’) dan parameter kuat geser
undrained (cu, =0, =0) digunakan dalam perhitungan,
 Tekanan pori dapat dihitung tetapi sangat tidak akurat,
 Kuat geser undrained su adalah sebuah parameter input,
 Analisa konsolidasi tidak boleh dilakukan setelah perhitungaan
undrained. Jika analisa konsolidasi dilakukan juga maka kuat geser su
harus diperbarui.

Model-model yang tersedia untuk penyelesaian metode Undrained (B)


adalah: model Mohr-Coulomb, model Hardening Soil (HS), model Hardening
Soil (HS) dengan small-strain stiffness dan model NGI-ADP. Catatan bahwa
bila penggunaan metoda Undrained (B) pada model HS atau HS dengan
small-strain stiffness maka modulus kekakuan dari model tersebut tidak
lagi dalam kondisi stress-dependent dan tidak menunjukkan compression
hardening.

3. UNDRAINED (C)
Jenis metoda Undrained (C) memungkinkan simulasi perilaku undrained
dengan menggunakan analisa tegangan total dan parameter undrained.
Dalam hal ini, kekakuan dimodelkan menggunakan modulus Young
undrained Eu dan angka Poisson undrained u dan kuat gesernya

33
Helmy Darjanto-2011
dimodelkan menggunakan kuat geser undrained cu (su) dan  = u = 0°.
Umumnya, angka Poisson mendekati nilai o.5 dipilih antara 0.495 dan
0.499. Nilai eksak 0.5 tidak mungkin diberi karena angka tersebut akan
menyebabkan singularitas dari matrix kekakuan. Kerugian dari pendekatan
ini adalah bahwa tidak ada perbedaan dibuat antara tegangan efektif dan
tekanan pori. Oleh karena itu, semua output mengacu pada tegangan
efektif sekarang harus ditafsirkan sebagai tegangan-tegangan total dan
semua tekanan pori sama dengan nol. Perhatikan bahwa sebuah input
langsung dari kuat geser undrained tidak secara otomatis memberikan
peningkatan kuat geser dengan konsolidasi. Fitur-fitur karakteristik
metoda Undrained (C) adalah:
 Perilaku material: drained,
 Tidak direkomendasi,
 Perhitungan undrained dilakukan sebagai analisa tegangan total,
 Parameter kekakuan undrained (Eu, u=0.495) dan parameter
tegangan undrained (cu, =0, =0) digunakan dalam perhitungan,
 Tekanan pori tidak dihitung,
 Kuat geser undrained su adalah sebuah parameter input,
 Analisa konsolidasi tidak memiliki pengaruh dan tidak harus
dilakukan. Jika analisa konsolidasi dilakukan maka kuat geser su harus
diperbarui.
Model-model yang tersedia untuk penyelesaian metode Undrained (C)
adalah: model Linear Elastic, model Mohr-Coulomb dan model NGI-ADP.

34
Helmy Darjanto-2011
Bab 5
LATIHAN (TUTORIAL)

1. PENDAHULUAN
PLAXIS adalah sebuah paket program yang disusun berdasarkan metode
elemen hingga yang telah dikembangkan secara khusus untuk melakukan
analisis deformasi dan stabilitas dalam bidang rekayasa geoteknik.
Prosedur pembuatan model secara grafis yang mudah memungkinkan
pembuatan suatu model elemen hingga yang rumit dapat dilakukan
dengan cepat, sedangkan berbagai fasilitas yang tersedia dapat digunakan
untuk menampilkan hasil komputasi secara mendetil. Proses
perhitungannya sendiri sepenuhnya berjalan secara otomatis dan
didasarkan pada prosedur numerik yang handal. Konsep ini
memungkinkan para pemula untuk dapat menggunakan paket program ini
hanya dengan mengikuti beberapa jam pelatihan saja.

Modul Tutorial ini disusun dengan tujuan untuk membantu para pemula
menjadi terbiasa dengan program PLAXIS. Latihan-latihan dalam modul ini
membahas berbagai aplikasi praktis yang menarik dan meliputi
penggunaan hampir seluruh fitur yang tersedia dalam program. Walaupun
demikian, pemodelan tanah dibatasi hanya pada model Mohr-Coulomb
saja. Para pengguna PLAXIS diharapkan telah mempunyai pemahaman
dasar mengenai mekanika tanah dan dapat bekerja dalam lingkungan
sistem operasi Windows. Sangat disarankan agar para pengguna mengikuti
seluruh latihan dalam modul ini sesuai dengan urutannya. Latihan-latihan
ini juga tersedia dalam folder latihan yang terdapat dalam sub-direktori
program PLAXIS dan dapat digunakan untuk membandingkan hasil analisis
dari latihan-latihan yang telah dikerjakan.

35
Helmy Darjanto-2011
Modul Tutorial tidak membahas latar belakang teori dari metode elemen
hingga, dan tidak menjelaskan berbagai pemodelan tanah yang tersedia di
dalam program. Berbagai pemodelan tanah dibahas dalam Modul Model
Material, sedangkan latar belakang teori diberikan dalam Modul Dasar
Teori. Untuk keterangan lengkap mengenai fitur-fitur yang tersedia dalam
program, dapat ditemukan dalam Modul Acuan. Selain keseluruhan modul
pedoman secara lengkap, berbagai pelatihan dilakukan secara berkala di
berbagai tempat di seluruh dunia untuk saling berbagi pengalaman dan
informasi mengenai penggunaan program ini.

2. MEMULAI PROGRAM
Bab ini menerangkan beberapa notasi dan prosedur dasar mengenai
bagaimana memasukkan data dalam PLAXIS. Dalam modul ini, pilihan-
pilihan menu dan jendela khusus dalam program akan dicetak dalam huruf
miring. Jika ada tombol pada papan ketik atau tombol pada layar yang
perlu ditekan, maka akan diindikasikan dengan nama tombol di dalam
kurung tajam (misalnya tombol <Enter>).

2.1 Pemodelan Secara Umum


Untuk setiap proyek baru yang akan dianalisis, penting untuk terlebih
dahulu membuat model geometri. Sebuah model geometri adalah
representasi 2D (dua dimensi) dari model tiga dimensi sesungguhnya, dan
terdiri dari komponen titik, komponen garis serta komponen klaster.
Sebuah model geometri yang lengkap akan meliputi massa tanah yang
dapat dibagi menjadi menjadi lapisan-lapisan tanah yang berbeda, elemen-
elemen struktural, tahapan konstruksi serta pembebanan. Ukuran model
harus dibuat cukup besar sedemikian rupa sehingga batas-batas model
tidak mempengaruhi hasil dari permasalahan yang dianalisis. Tiga buah
komponen utama dalam model geometri dijelaskan dengan lebih detil
berikut ini.

Titik/Points:
36
Helmy Darjanto-2011
Titik-titik akan menjadi awal dan akhir dari garis. Titik-titik juga
dapat digunakan untuk menempatkan jangkar, beban terpusat, jenis
perletakan dan untuk penghalusan jaring elemen secara lokal atau
setempat.

Garis/Lines:
Garis-garis berfungsi untuk mendefinisikan batas fisik dari suatu
geometri, perbatasan model dan diskontinuitas yang mungkin
terdapat dalam model seperti dinding atau pelat, batas dari lapisan
tanah yang berbeda atau batas dari tahapan-tahapan konstruksi.
Sebuah garis dapat memiliki beberapa fungsi dan sifat yang berbeda
sekaligus.

Clusters:
Klaster merupakan suatu bidang yang dibatasi oleh beberapa garis
dan membentuk suatu poligon tertutup. PLAXIS secara otomatis
akan mengenali klaster berdasarkan posisi dari garis-garis geometri
yang dibuat. Dalam setiap klaster sifat tanah adalah homogen,
sehingga klaster-klaster dapat dianggap sebagai bagian-bagian yang
membentuk lapisan-lapisan tanah. Setiap tindakan yang
berhubungan dengan suatu klaster akan berlaku juga pada setiap
elemen dalam klaster tersebut.

Setelah sebuah model geometri terbentuk, maka suatu model elemen


hingga dapat secara otomatis dibentuk dengan berdasarkan komposisi dari
klaster-klaster dan garis-garis yang membentuk model geometri tersebut.
Dalam sebuah jaring elemen hingga, dapat dibedakan tiga buah komponen
penyusunnya seperti dijelaskan berikut ini.

Elements:
Saat proses penyusunan jaring elemen, setiap klaster dibagi-bagi
menjadi elemen-elemen segitiga. Sebuah pilihan dapat diambil
antara elemen dengan 15 buah titik nodal dan elemen dengan 6
buah titik nodal. Elemen 15 titik nodal sangat berguna untuk
menghasilkan perhitungan tegangan dan beban runtuh yang akurat.
Di lain pihak, elemen dengan 6 titik nodal dapat dipilih untuk
37
Helmy Darjanto-2011
melakukan proses perhitungan yang singkat. Dengan menganggap
distribusi elemen yang sama (misalnya pada pembuatan jaring
elemen standar yang kasar), maka perlu dipahami bahwa jaring
elemen yang terdiri dari elemen-elemen 15 titik nodal sebenarnya
jauh lebih halus serta jauh lebih fleksibel dibandingkan jaring elemen
yang dibentuk oleh elemen-elemen 6 titik nodal, tetapi proses
perhitungan akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain
elemen-elemen segitiga yang umumnya digunakan untuk
membentuk model dari lapisan tanah, elemen pelat, elemen geogrid
serta elemen interface yang kompatibel dapat digunakan untuk
memodelkan perilaku struktural maupun interaksi tanah-struktur.

Nodes:
Penyebaran titik-titik nodal dalam suatu elemen baik pada elemen
15 titik nodal maupun pada elemen 6 titik nodal ditunjukkan pada
Gambar 2.1. Elemen-elemen yang bersebelahan akan saling
menyatu pada titik-titik nodal milik bersama (common nodes). Dalam
proses perhitungan elemen hingga, perpindahan (ux dan uy) yang
terjadi dihitung pada setiap titik nodal. Titik-titik nodal yang ingin
ditinjau dapat dipilih terlebih dahulu untuk penggambaran kurva
beban-perpindahan.

Stress points:
Berbeda dengan perpindahan yang dihitung pada titik nodal,
tegangan dan regangan yang terjadi dihitung pada setiap titik
integrasi Gauss yang disebut sebagai titik tegangan. Sebuah elemen
15 titik nodal memiliki 12 buah titik tegangan seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.1a, sedangkan elemen 6 titik nodal memiliki 3 buah
titik tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1b. Titik-titik
tegangan yang ingin ditinjau juga dapat dipilih terlebih dahulu untuk
penggambaran lintasan tegangan maupun kurva tegangan-
regangan.

38
Helmy Darjanto-2011
Gambar 2.1. Titik nodal dan titik tegangan.

2.2 Prosedur Input Data


Di dalam PLAXIS, input dapat dibentuk dengan menggunakan mouse
maupun dengan menggunakan papan ketik. Secara umum, dapat
dibedakan empat buah jenis input sebagai berikut :
Obyek geometri (misalnya saat menggambar lapisan tanah)
Teks (misalnya saat memasukkan nama proyek)
Angka (misalnya saat memasukkan berat isi
tanah)
Pilihan (misalnya saat memilih pemodelan tanah)
Umumnya mouse digunakan untuk menggambar dan memilih, sedangkan
papan ketik digunakan saat memasukkan teks dan angka.

2.2.1 Input Obyek Geometri


Pembuatan sebuah obyek geometri didasarkan pada input berupa titik-titik
dan garis-
garis. Hal ini dilakukan dengan menggunakan penunjuk atau kursor mouse
pada bidang gambar. Beberapa obyek geometri disediakan pada barisan
menu ataupun pada toolbar. Hampir seluruh input obyek geometri
didasarkan pada penggambaran garis. Pada setiap modus penggambaran,
garis digambarkan dengan cara menekan tombol utama (tombol kiri)

39
Helmy Darjanto-2011
mouse dalam bidang gambar, dan titik geometri pertama akan terbentuk.
Dengan menggerakkan mouse dan menekan tombol utama mouse lagi,
maka sebuah titik geometri baru akan terbentuk lagi bersamaan dengan
terbentuknya sebuah garis dari titik sebelumnya ke titik yang baru ini.
Penggambaran garis diakhiri dengan menekan tombol sekunder mouse
(tombol kanan), atau dengan menekan tombol <Esc> pada papan ketik.

2.2.2 Input Teks Dan Angka


Seperti perangkat lunak yang lain, diperlukan beberapa input berupa angka
dan teks.
Input yang diperlukan akan ditampilkan dalam kotak editor. Beberapa
kotak editor untuk hal-hal yang spesifik akan dikelompokkan dalam suatu
jendela. Teks atau nilai yang diinginkan dapat diketikkan pada papan ketik,
diikuti dengan tombol <Enter> atau tombol <Tab>. Setelah nilai yang
dimasukkan diterima, kotak isian berikutnya akan berubah warna
(highlighted). Di beberapa negara seperti Belanda, titik desimal dalam
bentuk floating point dinyatakan dengan koma. Jenis tampilan yang
muncul dalam kotak editor dan tabel tergantung pada country setting dari
sistem operasi. Nilai input harus diberikan sesuai dengan pengaturan
tersebut. Dianjurkan untuk format region & language: menggunakanEnglish
US, dan menggunakan measurements sytem adalah metric pada regional
setting agar ada kesesuaian simbol desimal dengan software yang
umumnya menggunakan standar unit metric/british.

Banyak parameter yang telah mempunyai nilai pra-pilih (default). Nilai-nilai


default ini dapat digunakan dengan menekan tombol <Enter> tanpa input
dari papan ketik lainnya. Dengan cara ini, semua kotak isian dalam suatu
jendela dapat dimasukkan hingga tombol <OK> tercapai. Penekanan
tombol <OK> akan mengonfirmasi seluruh nilai yang telah dimasukkan dan
menutup jendela tersebut. Meng-klik kotak isian yang lain dengan mouse
setelah memasukkan suatu nilai ke dalam kotak isian tertentu juga akan
menyebabkan penerimaan nilai tersebut. Nilai-nilai input akan diterima
dengan meng-klik tombol <OK>.

40
Helmy Darjanto-2011
Penekanan tombol <Esc> atau meng-klik tombol <Batal> akan
membatalkan input yang diberikan dan mengembalikan nilai-nilai input
sebelumnya atau nilai-nilai prapilih sebelum jendela tertutup.

Fitur spin edit ditunjukkan dalam Gambar 2.2. Sama seperti kotak isian
pada umumnya, suatu nilai dapat dimasukkan dengan menggunakan
papan ketik, tetapi hal ini juga dapat dilakukan dengan meng-klik ▲ atau
▼ pada bagian kanan setiap spin edit untuk meningkatkan atau
mengurangi nilai yang telah diberikan sebelumnya.

Gambar 2.2. Spin edits.

2.2.3 Input Pemilihan


Pemilihan dapat dilakukan dengan menggunakan radio button, check box
atau combo box seperti dijelaskan berikut ini.

Gambar 2.3. Radio buttons.

41
Helmy Darjanto-2011
Gambar 2.4. Check boxes

Gambar 2.5. Combo boxes.

Radio buttons:
Dalam jendela dengan radio button hanya satu pilihan saja yang
dapat diaktifkan atau dipilih. Pilihan aktif diindikasikan dengan
sebuah titik atau lingkaran berwarna hitam di dalam lingkaran
berwarna putih di depan setiap pilihan. Pemilihan dilakukan dengan
menekan tombol utama mouse di dalam lingkaran putih atau dengan
menggunakan tombol anak panah ke atas dan ke bawah pada papan
ketik. Saat mengubah dari satu pilihan ke pilihan yang lain maka
pilihan yang lama secara otomatis tidak akan aktif lagi. Sebuah
contoh dari radio buttons ditunjukkan dalam Gambar 2.3. Pada
contoh dalam Gambar 2.3 jenis Permeability dipilih pada
Impermeable.

Check boxes:
Dalam jendela dengan check box lebih dari satu pilihan dapat
diaktifkan atau dipilih secara bersamaan. Pilihan yang aktif
diindikasikan dengan tanda check atau tick mark dalam kotak
berwarna putih. Pemilihan dilakukan dengan menekan tombol
utama mouse di dalam kotak putih atau dengan menekan spasi pada
papan ketik. Klik pada pilihan yang telah aktif akan menonaktifkan
pilihan tersebut. Sebuah contoh dari tiga buah check box ditunjukkan
dalam Gambar 2.4
42
Helmy Darjanto-2011
Combo boxes:
Sebuah combo box digunakan untuk menentukan suatu pilihan dari
daftar pilihan yang telah tersedia. Sebuah contoh dari jendela
dengan combo box ditunjukkan dalam Gambar 2.5. Setelah tanda
panah ▼ di sebelah kanan di-klik dengan mouse, sebuah daftar
pilihan (pull down list) akan muncul berisi pilihan-pilihan yang
tersedia. Combo box mempunyai fungsi yang sama dengan suatu
kelompok dari radio button, tetapi dalam bentuk yang lebih ringkas.

2.2.4 Input Terstruktur


Input yang diperlukan diorganisasi sedemikian rupa sehingga menjadi
selogis mungkin. Lingkungan sistem operasi Windows menyediakan
beberapa cara untuk mengorganisasi secara visual dan memberikan
informasi pada layar. Untuk memudahkan pengenalan elemen-elemen
tipikal dari Windows pada bab berikutnya, beberapa jenis input terstruktur
akan dibahas berikut ini.

Gambar 2.6. Kontrol halaman (page control) dan lembar-tab (tab sheet).

Kontrol halaman dan lembar-tab:


43
Helmy Darjanto-2011
Sebuah contoh dari kontrol halaman (page control) dengan tiga buah
lembartab (tab sheet) ditunjukkan pada Gambar 2.6. Dalam gambar
tersebut lembartab kedua untuk input parameter model dari model
Mohr-Coulomb dalam keadaan aktif. Lembar-tab digunakan untuk
menangani jenis-jenis data dalam jumlah besar yang tidak akan
dapat ditampung dalam sebuah jendela. Lembar-tab dapat
diaktifkan dengan meng-klik lembar-tab yang bersangkutan atau
dengan menekan <Ctrl> <Tab> pada papan ketik.

Kotak kelompok/Groupboxes:
Kotak kelompok adalah kotak dengan sebuah judul. Kotak ini
digunakan untuk input-input klaster yang memiliki fitur-fitur serupa.
Dalam Gambar 2.6, lembar-tab aktif memuat tiga buah kotak
kelompok bernama Kekakuan, Kekuatan dan Alternatif.

2.3 Start Program PLAXIS


Diasumsikan bahwa program telah terinstalasi. Disarankan untuk
membuat direktori yang terpisah untuk penyimpanan berkas data. PLAXIS
dapat dijalankan dengan klik-ganda pada ikon Input PLAXIS dalam
kelompok program PLAXIS. Pengguna akan diminta untuk mendefinisikan
permasalahan baru atau membuka proyek yang telah ada. Jika pengguna
memilih untuk membuka proyek yang telah ada, program akan
memberikan daftar empat buah proyek paling akhir yang pernah dibuka
yang dapat dibuka secara langsung. Memilih <<<more files>>> yang berada
pada posisi baris paling atas dari daftar ini akan memunculkan pengaturan
berkas dimana pengguna dapat memilih dan membuka proyek manapun
yang telah ada.

2.3.1 Pengaturan Global


Jika sebuah proyek baru dimulai, jendela Pengaturan global seperti
ditunjukkan dalam
Gambar 2.7 akan muncul. Jendela ini terdiri dari dua lembar-tab. Dalam
lembar-tab pertama berbagai pengaturan untuk proyek harus diberikan.
Nama berkas belum dispesifikasikan disini, tetapi harus diberikan saat
menyimpan proyek.
44
Helmy Darjanto-2011
Pengguna dapat memasukkan keterangan singkat mengenai
permasalahan sebagai judul dari proyek atau deskripsi yang lebih mendetil
dalam kotak Komentar. Judul ini digunakan sebagai nama berkas dan akan
muncul dalam setiap penggambaran output. Kotak komentar merupakan
tempat yang baik untuk menyimpan informasi tentang analisis. Selain itu,
jenis analisis dan jenis elemen harus ditentukan disini. Suatu nilai
percepatan atau akselerasi, disamping percepatan gravitasi, dapat
dimasukkan untuk simulasi pseudo-statik dari beban-beban dinamis.

Lembar-tab kedua ditunjukkan pada Gambar 2.8. Selain satuan dasar


Panjang (Length), Gaya (Force) dan Waktu (Time), dimensi atau ukuran
minimum dari bidang gambar harus ditetapkan disini, sehingga model
geometri dapat termuat dengan baik dalam bidang gambar. Sistem sumbu
global positif adalah sumbu x mengarah ke kanan, sumbu y mengarah ke
atas dan sumbu z mengarah ke pengguna. Model geometri dalam PLAXIS
dibuat dalam bidang x-y. Sumbu z hanya digunakan untuk output tegangan
saja. Kiri (Left) adalah koordinat x terkecil dari model, Kanan (Right) adalah
koordinat x terbesar dari model, Bawah (Bottom) adalah koordinat y
terkecil dari model dan Atas (Top) adalah koordinat y terbesar dari model.

45
Helmy Darjanto-2011
Gambar 2.7. Pengaturan global - Lembar-tab Project.

Gambar 2.8. Pengaturan global - Lembar-tab Dimensions.

Dalam praktek, bidang gambar yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai yang


diberikan akan mempunyai dimensi yang lebih besar daripada nilai-nilai
yang dimasukkan dalam keempat spin edit tersebut. Hal ini terjadi akibat
PLAXIS secara otomatis menambahkan sedikit marjin pada ukuran bidang
gambar dan akibat perbedaan rasio lebar terhadap tinggi antara nilai-nilai
yang dimasukkan dan ukuran layar.

2.3.2 Membuat Model Geometri


Saat pengaturan global telah diisi dan tombol <OK> di-klik, maka jendela
Input utama akan muncul. Jendela utama ini ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Bagian-bagian terpenting dari jendela utama akan dibahas secara singkat
berikut ini.

46
Helmy Darjanto-2011
Gambar 2.9. Jendela utama dari program input.

Menu utama:
Menu utama memuat seluruh pilihan yang tersedia dari toolbar-
toolbar, serta beberapa pilihan lain yang jarang digunakan.

Toolbar (Umum) :
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas umum seperti aktivitas
yang berhubungan dengan berkas, pencetakan, zooming (memperbesar
atau memperkecil obyek) ataupun untuk pemilihan obyek. Toolbar ini juga
memuat tombol-tombol untuk menjalankan sub-program lainnya
(Perhitungan, Output, Kurva).

Toolbar (Geometri):
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas khusus yang
berhubungan dengan pembuatan model geometri. Tombol-tombol ini
disusun secara berurutan, sedemikian rupa sehingga pembuatan geometri

47
Helmy Darjanto-2011
dengan mengikuti tombol-tombol tersebut dari kiri ke kanan akan
menghasilkan suatu model yang lengkap.

Mistar/Rulers:
Pada sisi kiri dan sisi atas dari bidang gambar terdapat mistar yang
menunjukkan koordinat x dan y dari model geometri. Mistar ini secara
langsung akan menunjukkan dimensi dari geometri.

Bidang gambar/Draw area:


Bidang gambar adalah area gambar dimana model geometri dibuat.
Bidang gambar dapat digunakan sama seperti program untuk
menggambar lainnya. Barisan teratur atau grid dari titik-titik kecil pada
bidang gambar dapat digunakan sebagai bantuan untuk menggambar
dengan tepat pada posisi-posisi tertentu sesuai dengan grid tersebut.

Sumbu/Origin:
Jika titik pusat atau salib sumbu berada dalam rentang dimensi yang
ditentukan maka pusat koordinat tersebut akan digambarkan sebagai
sebuah lingkaran kecil dengan sumbu-x dan sumbu-y diindikasikan oleh
anak panah.

Input manual:
Jika penggambaran dengan menggunakan mouse tidak dapat memberikan
tingkat ketepatan yang diinginkan maka baris Input manual dapat
digunakan. Nilai kedua koordinat x dan y dapat diketikkan langsung disini
dengan memberikan spasi diantaranya. Input secara manual juga dapat
digunakan untuk menentukan koordinat baru untuk suatu titik tertentu
atau merujuk pada titik geometri tertentu dengan memasukkan nomor
titik tersebut.

Indikator posisi kursor:


Indikator posisi kursor menunjukkan posisi saat ini dari kursor mouse baik
dalam satuan fisik maupun dalam satuan piksel layar tampilan.

Beberapa obyek di atas dapat dihilangkan dengan menonaktifkan pilihan


yang bersangkutan dalam menu Tampilan.
48
Helmy Darjanto-2011
Gambar 2.10. Toolbar.

Untuk kedua toolbar, nama dan fungsi dari tiap tombol akan ditampilkan
setelah meletakkan posisi kursor pada tombol tertentu selama kurang-
lebih satu detik; sebuah petunjuk akan muncul dalam sebuah kotak
berwarna kuning di bawah tombol yang bersangkutan. Petunjuk-petunjuk
yang tersedia untuk kedua toolbar ditunjukkan dalam Gambar 2.10. Dalam
Modul Tutorial ini, tombol-tombol akan disebut sesuai dengan petunjuk
yang bersangkutan.

Bantuan dapat ditampilkan oleh pengguna dengan menekan tombol <F1>


pada papan ketik. Bantuan ini akan menyediakan latar belakang informasi
tentang bagian tertentu yang dipilih dari program.

Untuk informasi detil mengenai pembuatan model geometri yang lengkap,


pengguna dapat membaca dan berlatih dari berbagai pelajaran dan latihan
yang dibahas dalam Modul Tutorial ini.

3. PENURUNAN FONDASI LINGKARAN DI TANAH PASIR


(Lesson 1)
Dalam bab sebelumnya dibahas beberapa aspek umum dan fitur-fitur
dasar dari program PLAXIS. Dalam bab ini dibahas aplikasi pertama, yaitu
49
Helmy Darjanto-2011
penurunan dari fondasi lingkaran pada tanah pasir. Latihan ini adalah
langkah pertama untuk pengguna agar terbiasa dengan penggunaan
praktis dari program. Langkah-langkah umum untuk membuat suatu
model geometri, penyusunan jaring elemen, eksekusi perhitungan dengan
metode elemen hingga serta evaluasi dari hasil output akan dibahas secara
mendetil disini. Informasi yang tersedia dalam bab ini akan digunakan juga
dalam pelajaran-pelajaran berikutnya. Karena itu, sangat penting untuk
menyelesaikan contoh pertama ini sebelum mencoba contoh-contoh
latihan lainnya.

3.1. Geometri

Gambar 3.1. Geometri dari fondasi lingkaran pada tanah pasir.

Sebuah fondasi lingkaran dengan radius atau jari-jari 1.0 m diletakkan pada
lapisan tanah pasir setebal 4.0 m seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1. Di
bawah lapisan pasir terdapat lapisan batu yang teguh hingga kedalaman
yang besar. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memperoleh perpindahan
dan tegangan-tegangan dalam tanah yang diakibatkan oleh beban yang
diberikan pada fondasi. Perhitungan dilakukan baik untuk fondasi yang
rigid atau kaku maupun fondasi yang fleksibel. Geometri dari model
elemen hingga untuk kedua situasi ini adalah sama. Lapisan batu tidak
diikutsertakan dalam model, melainkan diterapkan sebagai kondisi batas
pada dasar dari lapisan pasir. Agar berbagai mekanisme yang mungkin
terjadi dalam lapisan pasir tersebut dan untuk menghindari pengaruh dari
kondisi batas, maka model diperbesar dalam arah horisontal hingga radius
5 m.
50
Helmy Darjanto-2011
3.2. Fondasi Kaku/Rigid Footing
Dalam perhitungan pertama, fondasi dianggap sangat kaku dan
mempunyai dasar yang kasar. Dalam perhitungan ini fondasi tidak
dimodelkan sebagai sebuah fondasi, tetapi disimulasikan oleh
indentasi atau perpindahan yang merata pada permukaan tanah. Hal
ini menyebabkan pemodelan menjadi sangat sederhana dan karena
itulah contoh ini digunakan sebagai latihan, tetapi pemodelan ini
juga memiliki beberapa kekurangan. Sebagai contoh, pemodelan ini
tidak memberikan informasi apapun mengenai gaya-gaya yang
bekerja pada fondasi. Bagian kedua dari pelajaran ini akan
berhubungan dengan beban luar pada fondasi fleksibel, yang
merupakan pendekatan dengan pemodelan yang lebih baik.

3.2.1. Membuat Input


Jalankan PLAXIS dengan klik-ganda pada ikon program Input. Sebuah
kotak dialog Create/Open project akan muncul dimana pengguna dapat
memilih proyek yang telah ada atau membuat proyek yang baru, Gambar
3.2. Pilih New project dan klik tombol <OK>. Kemudian jendela Pengaturan
global akan muncul, berisi dua buah lembar-tab, yaitu Project dan
Dimensions (lihat Gambar 3.3 dan Gambar 3.4).

51
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.2. Kotak dialog Create/Open project.

Pengaturan global
Langkah pertama dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar
dari model elemen hingga. Hal ini dilakukan di dalam jendela Pengaturan
global. Pengaturan ini meliputi deskripsi permasalahan, jenis analisis, jenis
elemen, satuan dasar dan ukuran bidang gambar. Untuk memasukkan
pengaturan yang tepat untuk perhitungan fondasi dalam latihan ini ikuti
langkah-langkah berikut :
 Dalam lembar-tab Project, masukkan “Lesson 1” dalam Kotak judul
dan ketik “Settlements of a circular footing” dalam kotak Comments.
 Dalam kotak Global ditentukan jenis analisis (Model) dan jenis elemen
dasar (Elemen). Karena pelajaran ini tentang fondasi lingkaran, pilih
Aksial-simetri dari combo box Model serta pilih 15 titik nodal dari combo
box Elemen.

52
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.3. Lembar-tab Proyek dari jendela General settings.

 Kotak Acceleration mengindikasikan sudut percepatan gravitasi telah


ditetapkan sebesar -90°, yang berarti mempunyai arah ke bawah.
Selain percepatan gravitasi, komponen akselerasi yang independen
dapat dimasukkan untuk analisis pseudo-statik. Nilai-nilai komponen
akselerasi diatur tetap nol untuk latihan ini. Klik tombol <Berikutnya>
di bawah lembar-tab atau klik lembar-tab Dimensions.
 Dalam lembar-tab Dimensi, gunakan satuan-satuan pra-pilih dalam
kotak Satuan (Satuan Length = m; Satuan Force = kN; Satuan Time =
hari).
 Dalam kotak Dimensi geometri, ukuran dari bidang gambar harus
dimasukkan. Saat memasukkan koordinat teratas dan terbawah dari
geometri yang akan dibuat, PLAXIS akan menambahkan sebuah
marjin kecil sehingga geometri akan berada di dalam bidang gambar.
Masukkan 0.0, 5.0, 0.0 dan 4.0 masing-masing pada kotak isian Left,
Right, Bottom dan Top dalam kotak dialog.
 Kotak Grid berisi nilai-nilai untuk mengatur spasi grid. Grid ini akan
membentuk matriks titik-titik pada layar yang dapat digunakan
53
Helmy Darjanto-2011
sebagai titik-titik referensi. Titik-titik ini juga dapat digunakan untuk
memasukkan penggambaran tepat pada grid yang telah ada (snap to
grid) saat pembuatan geometri dari model. Jarak antar titik ditentukan
oleh nilai Spacing. Spasi antara titik-titik snap dapat dibagi menjadi
interval yang lebih kecil lagi oleh nilai Number of intervals. Masukkan
1.0 untuk spasi dan 1 untuk interval.
 Klik tombol <OK> untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang telah
dimasukkan. Bidang gambar akan muncul dimana model geometri
dapat mulai digambarkan.

Gambar 3.4. Lembar-tab Dimensions dalam jendela General setting.


Petunjuk: Jika terjadi kesalahan atau untuk suatu alasan pengaturan global
perlu diubah, Anda dapat mengakses jendela General setting
dengan memilih General setting dalam menu File.
Kontur geometri
Setelah pengaturan global di atas selesai dilengkapi, bidang gambar
beserta indikator sumbu koordinat akan muncul. Sumbu x akan menunjuk
ke kanan dan sumbu y menunjuk ke atas. Geometri dapat digambarkan
dimana saja di dalam bidang gambar. Untuk membentuk obyek-obyek
tertentu, Anda dapat menggunakan tombol pada toolbar atau dengan
54
Helmy Darjanto-2011
memilihnya dari menu Geometri. Untuk proyek baru, tombol Geometry line
akan langsung diaktifkan. Jika tidak maka pilihan ini dapat diaktifkan dari
toolbar kedua atau dari menu Geometri. Untuk menggambarkan kontur
dari model geometri pada pelajaran ini, ikuti langkah-langkah berikut :

Pilih Geometry line (telah diaktifkan).

 Tempatkan kursor (sekarang berbentuk pena) pada pusat koordinat.


Periksa bahwa satuan dalam baris status akan menunjukkan 0.0 × 0.0
dan klik tombol utama mouse sekali. Titik geometri pertama (nomor 0)
akan terbentuk.
 Gerakkan sepanjang sumbu x ke posisi (5.0; 0.0). Klik tombol utama
mouse lagi untuk membentuk titik kedua (nomor 1). Pada saat yang
bersamaan garis geometri pertama akan terbentuk dari titik 0 ke titik
1.
 Pindahkan ke posisi (5.0; 4.0) dan klik kembali.
 Pindahkan ke posisi (0.0; 4.0) dan klik kembali.
 Terakhir, gerakkan kembali ke titik pusat (0.0; 0.0) dan klik tombol
utama mouse lagi. Karena titik ini telah ada, titik baru tidak akan
terbentuk, tetapi sebuah garis geometri akan terbentuk dari titik 3 ke
titik 0. PLAXIS juga akan mengenali atau mendeteksi sebuah klaster
(bidang yang dikelilingi dan tertutup oleh garis-garis geometri) dan
memberinya warna yang terang.
 Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri
penggambaran.
Petunjuk : Titik-titik atau garis-garis yang letaknya tidak benar dapat
dimodifikasi atau dihapus dengan mula-mula mengaktifkan
tombol Selection pada toolbar. Untuk menggerakkan sebuah
titik atau garis, pilih titik atau garis tersebut dan seret (drag)
ke posisi yang diinginkan. Untuk menghapus suatu titik dan
garis, pilih titik dan garis yang diinginkan dan tekan tombol
<Delete> dari papan ketik.
55
Helmy Darjanto-2011
Langkah penggambaran yang tidak diinginkan dapat
dihapus dengan menekan tombol Undo pada toolbar atau
dengan memilih Undo dari menu Edit atau dengan menekan
<Ctrl><Z> pada papan ketik.
Garis-garis dapat digambarkan horisontal atau vertikal
secara sempurna dengan tetap menekan tombol <Shift>
pada papan ketik saat menggerakkan kursor.
Geometri yang digambarkan tidak meliputi pelat, sendi, geogrid, interface,
jangkar atau terowongan. Karena itu, Anda dapat melewati tombol-tombol
ini pada toolbar.

Petunjuk: Model geometri lengkap harus diselesaikan sebelum jaring


elemen hingga dapat disusun. Hal ini berarti bahwa kondisi
batas dan parameter dari model harus dimasukkan dan
diaplikasikan pada geometri terlebih dahulu.

Kondisi batas
Tombol kondisi batas terletak di bagian tengah toolbar kedua dan dalam
menu Loads. Untuk masalah deformasi terdapat dua jenis kondisi batas,
yaitu perpindahan tertentu dan gaya tertentu (beban).

Pada prinsipnya, seluruh batas harus mempunyai sebuah kondisi batas


pada tiap arah. Dengan kata lain, jika kondisi batas tidak dinyatakan secara
eksplisit pada suatu batas tertentu (batas bebas), maka kondisi alami akan
diterapkan, yaitu dimana gaya tertentu adalah nol dan perpindahan adalah
bebas.

Untuk menghindari situasi dimana perpindahan dari geometri tidak


terkontrol, beberapa titik dari geometri harus mempunyai perpindahan
tertentu. Bentuk yang paling sederhana dari perpindahan tertentu adalah
sebuah jepit (perpindahan nol), tetapi perpindahan tertentu yang tidak
bernilai nol juga dapat diberikan. Dalam kasus ini penurunan dari fondasi
yang kaku disimulasikan dengan perpindahan dengan nilai tertentu pada
permukaan lapisan pasir.

56
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.5. Model geometri pada jendela Input.

Klik tombol Standard fixities pada toolbar atau pilih Standard


fixities dari menu Loads untuk menerapkan kondisi batas standar.
 PLAXIS kemudian akan membentuk jepit penuh pada dasar geometri
dan kondisi rol pada sisi vertikal (ux = 0; uy = bebas). Jepit pada arah
tertentu akan ditampilkan pada layar berupa dua garis paralel yang
tegak lurus terhadap arah yang dijepit. Karena itu rol akan berupa dua
garis vertikal sejajar dan jepit penuh akan berupa dua pasang garis
vertikal sejajar yang bersilangan (crosshatched lines).
Petunjuk: Pilihan Standard fixities berlaku untuk sebagian besar
permasalahan geoteknik. Pilihan ini merupakan cara yang
cepat dan mudah untuk memasukkan kondisi batas standar.
Pilih tombol Perpindahan tertentu dari toolbar atau gunakan
pilihan yang bersangkutan dari menu Beban.
 Gerakkan kursor ke titik (0.0, 4.0) dan klik tombol utama mouse.
 Gerakkan kursor ke titik (1.0, 4.0) dan klik tombol utama mouse lagi.

57
Helmy Darjanto-2011
 Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri
penggambaran.

Selain titik baru (nomor 4) yang terbentuk, perpindahan tertentu ke arah


bawah sebesar 1 satuan (1.0 m) dalam arah vertikal dan sebuah jepit
perpindahan horisontal terbentuk pada sisi atas dari geometri.
Perpindahan tertentu ditampilkan berupa barisan anak panah yang
berpangkal pada posisi awal dari geometri dan menunjuk pada arah
gerakan.
Petunjuk: Nilai input dari perpindahan tertentu dapat diubah dengan
meng-klik tombol Pilih dan kemudian klik-ganda pada garis
dimana perpindahan tertentu diaplikasikan. Dengan memilih
Prescribed displacements dari kotak dialog Select, maka sebuah
jendela baru akan muncul dimana perubahan dapat dilakukan.
Perpindahan tertentu sebenarnya diaktivasi saat
mendefinisikan tahapan-tahapan perhitungan (Bab 3.2.2).
Pada kondisi awal, perpindahan tertentu belum diaktifkan.

Set data material


Untuk memodelkan perilaku dari tanah, model tanah yang tepat dan
parameter material yang sesuai harus diterapkan pada geometri. Dalam
PLAXIS, sifat atau properti dari tanah dikumpulkan dalam set data material
dan berbagai set data disimpan dalam sebuah basis data material. Dari
basis data, sebuah set data dapat diterapkan pada satu atau beberapa
klaster. Sistem serupa juga berlaku untuk obyek struktural (seperti dinding,
pelat jangkar, geogrid, dan lain-lain), tetapi jenis struktur yang berbeda
akan memiliki parameter yang berbeda, sehingga menjadi set data yang
berbeda pula.

PLAXIS membedakan set data material untuk Soil & Interfaces, Beams,
Anchors dan Geotextiles.

Pembuatan set data material umumnya dilakukan setelah memasukkan


kondisi batas. Sebelum penyusunan jaring elemen, seluruh set data

58
Helmy Darjanto-2011
material harus didefinisikan dan seluruh klaster serta obyek struktural
harus sudah dikaitkan terhadap set data material yang sesuai.
Tabel 3.1. Perilaku material lapisan tanah pasir

Parameter Name Value Unit

Material model Model Mohr-Coul. -


Type of material beha\iour Type Drained -
Dry soil weight dry 17.0 kN/m3
Wet soil weight wet 20.0 kN/m
3

Permeability in horizontal direction kx 1.0 m/day


Permeability in vertical direction ky 1.0 m/day
Yoling's modulus (constant) Eref 13000 kN/m2
Poisson's ratio  0.3 -
2
Cohesion (constant) cref 1.0 kN/m
Friction angle  31.0 
Dilatancy angle  0.0 

Input dari set data material dapat dilakukan dengan menggunakan tombol
Set data material pada toolbar atau dari pilihan yang tersedia dalam menu
Material.

Untuk membuat set material untuk lapisan pasir, ikuti langkah-langkah


berikut :
Pilih tombol Set data material pada toolbar.

 Klik tombol <New> di sisi bawah dari jendela Set data material.
Sebuah kotak dialog akan muncul dengan tiga buah lembar-tab, yaitu
General, Parameter dan Interfaces- lihat Gambar 3.6 dan Gambar 3.7.

 Dalam kotak Set material dalam lembar-tab Umum, tuliskan “Sand”


dalam kotak Identification.

59
Helmy Darjanto-2011
 Pilih Mohr-Coulomb pada combo box Model material dan Drained
pada combo box Jenis material (parameter default).
 Masukkan nilai yang benar pada kotak General properties dan pada
kotak Permeability sesuai dengan properti material pada Tabel 3.1.
 Klik tombol <Next> atau klik pada tab Parameter untuk melanjutkan
dengan memasukkan parameter dari model. Parameter yang muncul
pada tab Parameter tergantung pada model material yang dipilih
(dalam kasus ini adalah model Mohr-Coulomb).

Lihat Modul Model Material untuk penjelasan detil mengenai berbagai


model tanah dan parameter-parameternya.

Gambar 3.6. Lembar-tab General dari jendela set data tanah dan interfaces.

60
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.7. Lembar-tab Parameters dari jendela set data tanah dan
interfaces.

 Masukkan parameter model dari Tabel 3.1 pada kotak isian yang
sesuai dalam lembar-tab Parameter.
 Karena model geometri tidak menggunakan interface, maka lembar-
tab ketiga dapat dilewati. Klik tombol <OK> untuk menerima input
dari set data material ini. Set data yang telah terbentuk akan muncul
dalam tree view dalam jendela Set data material.
 Klik dan seret (drag) set data “Pasir” dari jendela Set data material
(pilih dan tetap tekan tombol utama mouse saat bergerak) ke klaster
tanah dalam bidang gambar dan lepaskan di atasnya (lepaskan
tombol utama mouse). Perhatikan bahwa kursor akan berubah bentuk
untuk mengindikasikan apakah set data dapat diaplikasikan di lokasi
tersebut atau tidak. Aplikasi set data yang benar pada suatu klaster
akan ditunjukkan dengan perubahan warna dari klaster.
 Klik tombol <OK> pada jendela Set data material untuk menutup basis
data.

61
Helmy Darjanto-2011
Petunjuk: PLAXIS membedakan basis data proyek dari basis data global
untuk set data material. Set data dapat saling ditukarkan dari
satu proyek ke proyek yang lain dengan menggunakan basis
data global. Set data dari seluruh pelajaran dalam Modul
Latihan ini disimpan dalam basis data global saat proses
instalasi dari program. Untuk menyalin set data yang telah
ada, klik tombol “Global >>>” pada jendela Set data material.
Seret set data yang sesuai (dalam hal ini adalah “Lesson 1
Sand”) dari tree view basis data global ke basis data proyek
dan lepaskan. Sekarang set data global telah tersedia untuk
proyek ini. Dengan cara yang serupa, set data yang dibuat
dalam basis data proyek juga dapat diseret dan dilepaskan
dalam basis data global.
Set data yang telah ada dapat diubah dengan membuka
jendela set data material, memilih set data yang ingin diubah
dari tree view dan mengklik tombol <Edit>. Alternatif lain,
jendela set data material dapat dibuka dengan klik-ganda
pada suatu klaster dan meng-klik tombol <Ubah> di belakang
kotak isian Set material dalam jendela properti. Sebuah set
data sekarang dapat diterapkan pada klaster tersebut dengan
memilihnya dari tree view basis data proyek dan meng-klik
tombol <Terapkan>.
Program akan melakukan pemeriksaan kelengkapan dari
parameter dari material dan akan memberikan pesan
peringatan jika ditemukan data yang tidak lengkap.

Penyusunan jaring elemen


Setelah model geometri lengkap selesai, model (atau jaring) elemen
hingga dapat disusun. PLAXIS menyediakan prosedur penyusunan jaring
elemen yang sepenuhnya dilakukan secara otomatis, dimana geometri dari
model dibagi menjadi elemen-elemen dasar dan elemen struktural yang
kompatibel, jika ada dalam geometri. Penyusunan jaring elemen akan
mengikutsertakan seluruh titik dan garis yang ada dalam model geometri,
sehingga posisi yang tepat dari seluruh lapisan, beban dan struktur ikut
diperhitungkan dalam jaring elemen hingga. Proses penyusunan didasarkan
62
Helmy Darjanto-2011
pada prinsip triangulasi yang handal, yang mencari segitiga yang
teroptimasi dan akan menghasilkan jaring elemen yang tidak beraturan
(unstructured mesh). Jaring elemen yang tidak beraturan merupakan jaring
elemen yang tidak disusun dari elemen-elemen berdasarkan suatu pola
yang teratur. Walaupun demikian, kinerja numeris dari jaring-jaring elemen
semacam ini umumnya lebih baik dibandingkan dengan jaring elemen
beraturan, yang terbentuk dari elemen-elemen dengan susunan tertentu
yang beraturan. Selain penyusunan jaring elemen itu sendiri, juga dilakukan
transformasi data input (properti material, kondisi batas, set material, dan
sebagainya) dari geometri model (titik, garis dan klaster) menjadi jaring
elemen hingga.

Gambar 3.8. Jaring elemen hingga aksial-simetri dari geometri di sekitar


fondasi.

Untuk menyusun jaring elemen, ikuti langkah-langkah berikut :


Klik tombol General mesh pada toolbar atau pilih Generate dari
menu Mesh/Jaring elemen.

63
Helmy Darjanto-2011
Setelah penyusunan jaring elemen, maka sebuah jendela baru
akan terbuka (jendela Output) dimana ditunjukkan jaring elemen
hingga yang terbentuk (lihat Gambar 3.8).
 Klik tombol <Update> untuk kembali ke modus pembuatan geometri.
Petunjuk: Tombol <Update> harus selalu digunakan untuk kembali ke
modus pembuatan geometri, walaupun hasil penyusunan
jaring elemen tidak memuaskan.
Secara pra-pilih (default), tingkat Global coarseness dari jaring
elemen telah diatur pada tingkat Coarse, yang cukup untuk
digunakan pada pendekatan pertama dari kasus-kasus pada
umumnya. Pengaturan Global coarseness dapat diubah dalam
menu Mesh. Tersedia pula pilihan untuk menghaluskan jaring
elemen secara global maupun lokal.
Pada tahap input modifikasi dari bagian-bagian geometri
ataupun penambahan obyek geometri masih dapat dilakukan.
Jika dilakukan modifikasi pada tahap ini, maka penyusunan
jaring elemen hingga harus dilakukan lagi.
Jika diperlukan, jaring elemen dapat dioptimasi dengan melakukan
penghalusan secara
global maupun lokal. Penghalusan jaring elemen akan dipelajari dalam
pelajaran yang lain. Saat ini disarankan agar jaring elemen hingga yang
terbentuk langsung diterima dan digunakan.

Kondisi awal
Dengan terbentuknya jaring elemen, maka model elemen hingga telah
selesai dibentuk. Walaupun demikian, kondisi awal harus ditentukan dan
dihitung terlebih dahulu sebelum memulai perhitungan. Secara umum,
kondisi awal terdiri dari kondisi awal untuk tekanan air, konfigurasi
geometri awal dan kondisi tegangan efektif awal. Lapisan pasir dalam
proyek ini berada dalam kondisi kering, sehingga tidak diperlukan untuk
memasukkan kondisi air tanah. Namun demikian, analisis memerlukan
perhitungan tegangan efektif yang dapat dilakukan dengan menggunakan
Prosedur-K0.

64
Helmy Darjanto-2011
Kondisi awal diatur dalam modus yang berbeda dengan program Input.
Untuk membentuk kondisi awal dengan benar, ikuti langkah-langkah
berikut :

Klik tombol Kondisi awal pada toolbar atau pilih


Kondisi awal dari menu Awal.
 Pertama sebuah jendela kecil akan muncul dan menunjukkan nilai pra-
pilih/default dari berat isi air, yaitu sebesar 10 (kN/m3). Klik <OK>
untuk menerima nilai tersebut, dan kemudian modus kondisi air awal
akan muncul. Perhatikan bahwa toolbar dan latar belakang dari
geometri telah berubah dibandingkan dengan modus pembuatan
geometri.
Pilihan kondisi awal terdiri dari dua buah modus yang berbeda, yaitu
modus kondisi air awal dan modus konfigurasi geometri awal. Untuk
pindah di antara kedua modus ini dilakukan dengan menggunakan tombol
‘switch’ dalam toolbar.
Karena proyek dalam pelajaran ini tidak mengikutsertakan
tekanan air, maka lanjutkan ke modus konfigurasi geometri
awal dengan meng-klik tombol sebelah kanan dari ‘switch’
(Tegangan dan konfigurasi geometri awal). Garis freatik secara
otomatis akan diletakkan pada dasar geometri.
Klik tombol Generate initial stresses (tanda tambah berwarna
merah) pada toolbar atau pilih Initial stresses dari menu
Generate. Kotak dialog Prosedur-K0 akan muncul.
 Masukkan faktor pengali total untuk berat tanah, Mweight, sebesar
1.0. Hal ini berarti bahwa berat tanah sepenuhnya akan diaplikasikan
dalam perhitungan tegangan awal. Terima nilai-nilai default dari K0
seperti yang disarankan oleh PLAXIS dan klik tombol <OK>.

65
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.9. Tegangan awal pada geometri di sekitar fondasi.
Petunjuk: Prosedur-K0 hanya boleh digunakan untuk pelapisan tanah yang
horisontal dengan permukaan tanah yang horisontal, dan jika
digunakan, dengan muka air tanah yang horisontal pula.
Nilai pra-pilih/default dari K0 dihitung berdasarkan formula
dari Jaky yang menyatakan bahwa K0 = 1 – sin. Jika nilai ini
telah diubah, nilai default dapat diperoleh kembali dengan
memasukkan nilai negatif untuk K0.
 Setelah perhitungan tegangan awal, jendela Output akan muncul dan
menunjukkan tegangan-tegangan efektif yang dinyatakan dalam
tegangantegangan utama (lihat Gambar 3.9).
 Panjang dari garis-garis yang ditampilkan menyatakan nilai tegangan
utama secara relatif dan orientasi dari garis-garis tersebut
menunjukkan arah utama.

 Klik tombol <Update> untuk kembali ke modus konfigurasi geometri


awal. di dalam program Input.
Setelah perhitungan tegangan awal, maka tahap
perhitungan dapat dimulai. Setelah meng-klik tombol

66
Helmy Darjanto-2011
<Calculate>, pengguna akan diminta untuk menyimpan
data dalam hard disk. Klik tombol <Yes>. Jendela
pengaturan berkas akan muncul. Masukkan nama berkas
yang diinginkan dan klik tombol <Save>.

3.2.2. Melakukan Perhitungan


Setelah meng-klik tombol <Calculate> dan menyimpan data masukan,
program masukan akan tertutup dan program Perhitungan akan berjalan.
Program Perhitungan dapat digunakan untuk mendefinisikan dan
mengeksekusi tahap-tahap perhitungan. Program ini juga dapat digunakan
untuk memilih tahapan perhitungan dimana ouput dari program ingin
ditampilkan.

Gambar 3.10. Jendela Calculations dengan lembar-tab General.

Jendela Calculations memuat sebuah menu, sebuah toolbar, satu set


lembar-tab dan sebuah daftar dari tahapan-tahapan perhitungan, seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.10.

67
Helmy Darjanto-2011
Lembar-tab (General, Parameter dan Multipliers) digunakan untuk
mendefinisikan suatu tahapan perhitungan. Seluruh tahapan perhitungan
yang telah didefinisikan akan muncul dalam daftar di bagian bawah
jendela.

Jika program Perhitungan dijalankan langsung setelah input telah selesai


dilakukan untuk suatu proyek baru, sebuah tahap perhitungan pertama
akan disisipkan secara otomatis. Untuk melakukan simulasi penurunan dari
fondasi dalam analisis ini, diperlukan sebuah tahap perhitungan plastis.
PLAXIS mempunyai sebuah prosedur yang mudah digunakan untuk
menerapkan peningkatan beban secara otomatis, yang disebut sebagai
Load Advancement. Prosedur ini dapat digunakan hampir pada seluruh
aplikasi praktis. Dalam perhitungan plastis, perpindahan tertentu
diaktifkan untuk memodelkan penurunan fondasi. Untuk mendefinisikan
tahap perhitungan, ikuti langkah-langkah berikut:
 Dalam lembar-tab General, pilih Plastic dari kotak Calculation type
dalam kotak combo pertama dan pilih Load adv. ultimate level dari
kotak combo kedua.
 Dalam kotak Phase tuliskan (opsional) nama yang sesuai untuk tahap
perhitungan ini (misalnya “Indentation”) dan pilih tahapan perhitungan
yang saat tahapan ini dimulai (dalam kasus ini perhitungan hanya
dapat dimulai dari tahap 0 – Initial phase).
 Klik tombol <Parameters> atau klik pada tab Parameters.

68
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.11. Jendela Calculation dengan lembar-tab Parameters.

 Lembar-tab Parameters memuat parameter-parameter untuk


mengatur perhitungan, seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.11.
Biarkan nilai default untuk jumlah maksimum dari Additional steps
(100) dan pilih Standard setting dari kotak Iterative procedure.
 Dari kotak Input pembebanan, pilih Total multipliers.
 Klik tombol <Define> atau klik tab Multipliers.
 Dalam lembar-tab Multipliers, level dari variasi sistem pembebanan
dapat dispesifikasikan seperti pada Gambar 3.12. Perpindahan yang
ditentukan diaktifkan melalui pengali Mdisp. Masukkan nilai 0.1.
Karena nilai input perpindahan tertentu yang diberikan adalah 1.0 m
arah ke bawah, maka hasil perhitungan ini akan menjadi penurunan
yang merata sebesar 1.0 x 0.1 = 0.1 m.

Definisi dari perhitungan sekarang telah lengkap. Sebelum memulai


perhitungan pertama disarankan untuk memilih titik-titik nodal atau titik-
titik tegangan untuk penggambaran kurva beban-perpindahan atau kurva
69
Helmy Darjanto-2011
tegangan-regangan kelak. Untuk melakukan hal ini lakukan langkah-
langkah berikut:
Klik tombol Sets points for curves pada toolbar. Sebuah jendela
akan terbuka dan menampilkan seluruh titik nodal yang berada
dalam model elemen hingga.
 Pilih titik nodal pada sudut kiri atas. Titik nodal yang telah terpilih
akan diindikasikan dengan ’A’. Klik tombol <Update> untuk kembali ke
jendela Calculation.
 Dalam jendela Calculation, klik tombol <Calculate>. Hal ini akan
memulai proses perhitungan. Seluruh tahapan perhitungan yang
dipilih untuk dieksekusi, diindikasikan oleh anak panah berwarna biru
(→ ) (hanya ada satu tahapan perhitungan dalam kasus ini), secara
prinsip akan dieksekusi sesuai dengan urutan yang diatur oleh
parameter Start from phase.

Gambar 3.12. Jendela Calculations dengan lembar-tab Multipliers.

70
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.13. Jendela informasi perhitungan.
Petunjuk: Tombol <Calculate> hanya akan muncul jika tahapan
perhitungan yang akan dieksekusi dipilih dari daftar tahapan
perhitungan.
Selama proses perhitungan berlangsung, sebuah jendela akan muncul dan
menunjukkan informasi mengenai kemajuan dari tahap perhitungan aktual
(lihat Gambar 3.13). Informasi tersebut selalu diperbaharui tiap saat,
meliputi kurva beban-perpindahan, tingkat beban dari sistem (sesuai
faktor pengali total) dan tingkat kemajuan dari proses iterasi (jumlah
iterasi, kesalahan global, titik plastis, dan lain-lain).

Setelah perhitungan selesai, daftar tahap perhitungan akan diperbaharui


dan sebuah pesan akan muncul dalam kotak memo Log Info. Kotak memo
Log Info menunjukkan apakah proses perhitungan telah selesai/belum
dilakukan. Perhitungan ini seharusnya akan memberikan pesan ’No error’.
Petunjuk: Tahapan perhitungan dapat ditambahkan, disisipkan atau
dihapus dengan menggunakan tombol <Next>, <Insert> dan

71
Helmy Darjanto-2011
<Delete> yang berada di bagian tengah dari jendela
Perhitungan.
Periksa daftar tahapan perhitungan dengan seksama setelah
tiap eksekusi dari tahapan-tahapan perhitungan. Perhitungan
yang telah berhasil dilakukan akan diindikasikan oleh tanda
() berwarna hijau, sedangkan perhitungan yang gagal
dilakukan akan diinsikasikan oleh sebuah tanda silang (×)
berwarna merah. Tahapan-tahapan perhitungan yang dipilih
untuk dieksekusi diindikasikan oleh anak panah (→ ) berwarna
biru.
Jika suatu tahapan perhitungan yang dipilih memiliki indikator
berupa tanda check berwarna hijau atau tanda silang berwarna
merah, toolbar akan menampilkan tombol <Output>, yang
memberikan akses langsung untuk menjalankan program
Ouput. Jika tahapan perhitungan yang dipilih diindikasikan
oleh anak panah berwarna biru, maka toolbar akan
menampilkan tombol <Calculate>.
Untuk memeriksa apakah nilai pengali telah dicapai diakhir perhitungan,
klik pada lembar-tab Multipliers dan pilih tombol radio Reached values.
Selain nilai yang dicapai dari faktor-faktor pengali dalam dua buah kolom
yang telah ada, informasi tambahan ditampilkan di bagian kiri dari jendela.
Untuk kasus ini nilai Gaya-Y merupakan nilai yang penting. Nilai ini
menyatakan gaya reaksi total akibat perpindahan vertikal tertentu yang
diberikan, yang merupakan gaya yang bekerja pada fondasi sebesar 1.0
radian (perhatikan bahwa analisis adalah aksial-simetri). Untuk
memperoleh gaya total dari fondasi, nilai Gaya-Y harus dikalikan dengan 2
 (akan memberikan nilai sekitar 1100 kN).

3.2.3. Menampilkan Hasil Output


Setelah perhitungan telah selesai dilakukan, hasilnya dapat dievaluasi
dalam program Ouput. Dalam jendela Output dapat dilihat perpindahan
dan tegangan-tegangan yang terjadi di seluruh geometri maupun pada
potongan-potongan tertentu serta pada elemen-elemen struktural, jika
memang digunakan.
72
Helmy Darjanto-2011
Hasil komputasi juga dapat dilihat dalam bentuk tabel. Untuk melihat hasil
dari analisis fondasi ini, ikuti langkah-langkah berikut :
 Klik tahapan perhitungan terakhir dalam jendela Calculations.
Kemudian klik tombol <Output> pada toolbar. Program Output akan
mulai dijalankan dan menampilkan jaring elemen terdeformasi (yang
telah diskalakan agar deformasi yang terjadi dapat terlihat dengan
mudah) pada akhir dari tahapan perhitungan yang dipilih tersebut,
dan nilai maksimum dari perpindahan yang terjadi (lihat Gambar 3.14).
 Pilih Total displacements dari menu Deformations. Tampilan akan
menunjukkan perpindahan total dari setiap titik nodal dalam bentuk
anak panah, dimana panjang tiap anak panah secara relatif
menyatakan besarannya.

Gambar 3.14. Mesh/Jaring elemen terdeformasi.

 Combo box pada toolbar saat ini akan menunjukkan Arrows. Pilih
Shadings dari combo box ini. Tampilan akan menunjukkan
perpindahan total yang terjadi dalam bentuk gradasi warna. Sebuah
73
Helmy Darjanto-2011
indeks akan muncul dengan nilai perpindahan untuk setiap batas
warna.
 Pilih Contours dari combo box pada toolbar. Tampilan dari perpindahan
total akan berupa garis-garis kontur dengan label tertentu pada tiap
garis konturnya. Sebuah indeks akan muncul dengan nilai
perpindahan untuk setiap label.
Petunjuk: Selain perpindahan total, dari menu Deformations juga dapat
dipilih tampilan berupa Incremental displacements. Incremental
displacements adalah perpindahan yang terjadi dalam suatu
tahapan perhitungan tertentu (dalam kasus ini adalah tahapan
terakhir). Peningkatan perpindahan dapat berguna untuk
melihat visualisasi mekanisme keruntuhan pada suatu saat
tertentu.
 Pilih Effective stresses dari menu Stresses. Tampilan akan
menunjukkan tegangan-tegangan efektif dalam bentuk tegangan
utama, dengan indikator yang menunjukkan arah dan besaran
relatifnya (lihat Gambar 3.15).
Petunjuk: Tampilan dari tegangan dan perpindahan dapat dikombinasikan
dengan fitur-fitur yang berhubungan dengan geometri, yang
tersedia dalam menu Geometri.

74
Helmy Darjanto-2011
Gambar 3.15. Tegangan-tegangan utama.

Klik tombol Tabel pada toolbar. Sebuah jendela baru berisi tabel
akan muncul dan menunjukkan nilai-nilai dari tegangan Cartesius
pada setiap titik tegangan dari seluruh elemen.

3.3. Fondasi Fleksibel


Perhitungan dimodifikasi sehingga fondasi dimodelkan sebagai sebuah
pelat yang fleksibel. Pemodelan ini memungkinkan perhitungan gaya-gaya
struktural yang terjadi pada fondasi. Geometri yang digunakan pada
latihan ini adalah sama dengan geometri pada latihan sebelumnya, kecuali
adanya elemen tambahan yang digunakan untuk memodelkan fondasi.
Perhitungan akan dilakukan berdasarkan beban yang diberikan, dan bukan
pada perpindahan tertentu yang diberikan. Tidak diperlukan untuk
membuat model yang baru; Anda dapat memulainya dari model
sebelumnya, memodifikasi dan menyimpannya dengan nama yang yang
lain. Untuk melakukan hal ini ikuti langkahlangkah berikut:
Klik tombol Jalankan program Input di bagian kiri toolbar.

 Pilih berkas sebelumnya (“Lesson 1“ atau nama apapun yang telah


diberikan) dari jendela Create/Open project.
 Pilih Save sebagai dari menu File. Masukkan nama yang belum ada
untuk berkas proyek ini dan klik tombol <Save>.
 Pilih garis geometri dimana prescribed displacements berada dan tekan
tombol <Del> pada papan ketik. Pilih Prescribed displacements dari
jendela Select items to delete dan klik tombol <Delete>.

Klik tombol Beam pada toolbar.

 Gerakkan ke posisi (0.0; 4.0) dan tekan tombol utama (tombol kiri)
mouse.

75
Helmy Darjanto-2011
 Gerakkan ke posisi (1.0; 4.0) dan tekan tombol utama mouse, diikuti
penekanan tombol sekunder (tombol kanan) dari mouse untuk
mengakhiri penggambaran. Sebuah pelat akan terbentuk dari titik 3
ke titik 4 yang memodelkan fondasi fleksibel.

Mengubah kondisi batas


Klik tombol Traction – load system A pada toolbar.

 Klik pada titik (0.0; 4.0) dan kemudian pada titik (1.0; 4.0)
 Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri
masukan beban merata. Terima nilai default untuk beban merata (1.0
kN/m2 tegak lurus terhadap kondisi batas). Nilai masukan ini kelak
akan diubah ke nilai sesungguhnya saat beban diaktifkan.

Menambahkan properti material untuk fondasi


Klik tombol Set data material.

 Pilih Pelat dari combo box Jenis set data dalam jendela Set data
material.
 Klik tombol <New>. Sebuah jendela baru akan muncul dimana
properti dari fondasi dapat dimasukkan.
 Ketik “Footing“ dalam kotak Identification dan pilih jenis material
Elastic.
 Masukkan properti seperti yang diberikan dalam Tabel 3.2.
 Klik tombol <OK>. Sebuah set data baru akan muncul dalam tree view
dari jendela Set data material.
 Seret set data “Footing“ ke bidang gambar dan lepaskan pada garis
fondasi. Perhatikan bahwa bentuk kursor akan berubah untuk
menyatakan bahwa set data material dapat diaplikasikan pada garis
geometri yang memodelkan fondasi tersebut.
 Tutup basis data dengan meng-klik tombol <OK>.
76
Helmy Darjanto-2011
Tabel 3.2. Perilaku material footing

Parameter Name Value Unit

Normal stiffness EA 5.106 kN/m


Flexural rigidity EI 8500 kNm2/m
Equivalent thickness d 1.43 m
Weight w 0.0 kN/m/m
Poisson's ratio  0.0 -

Petunjuk: Jika tampilan jendela Set data material menutupi gambar


pondasi, pindahkan jendela tersebut ke posisi lain sehingga
fondasi dapat terlihat dengan jelas.
Tebal ekivalen dihitung oleh PLAXIS secara otomatis dari nilai
EA dan EI. Nilai ini tidak dapat dimasukkan secara manual.

Menyusun jaring elemen


Klik tombol Mesh generation untuk menyusun jaring elemen
hingga. Sebuah pesan akan muncul, memberikan informasi
bahwa tekanan air pori dan tegangan awal harus dihitung ulang
setelah penyusunan ulang dari jaring elemen. Tekan tombol
<OK>.
 Setelah jaring elemen ditampilkan, klik tombol <Update>.
Petunjuk: Penyusunan ulang dari jaring elemen akan menyebabkan
distribusi ulang dari titik-titik nodal dan titik-titik tegangan.
Pada umumnya, kondisi tegangan yang telah terbentuk
sebelumnya tidak akan sesuai dengan posisi titik-titik
tegangan yang baru. Karena itu penting untuk menghitung
kembali tekanan air awal dan tegangan awal dari tanah
setelah penyusunan ulang dari jaring elemen.
Setelah kembali dalam modus Geometry input, klik
tombol <Initial Condition>.

77
Helmy Darjanto-2011
Karena proyek ini tidak melibatkan tekanan air pori, lanjutkan
ke modus Geometry configuration dengan meng-klik tombol
kanan dari ‘switch’ pada toolbar.
Klik tombol Generate initial stresses, kemudian kotak dialog
Prosedur-K0 akan muncul.

 Biarkan Mweight = 1.0 dan terima nilai default untuk K0 pada klaster
tunggal tersebut.
 Klik tombol <OK> untuk menghitung tegangan awal.
 Setelah tegangan-tegangan tanah yang terbentuk ditampilkan, klik
tombol <Updte>.
 Klik tombol <Calculate> dan konfirmasikan penyimpanan proyek ini.

Perhitungan
 Dalam lembar-tab General, pilih Jenis perhitungan : Plastic, Load adv.
ultimate level.
 Masukkan nama yang sesuai untuk identifikasi tahapan ini dan terima
0 – Initial phase sebagai tahapan sebelumnya.
 Dalam lembar-tab Parameter, terima semua pengaturan default
(Loading input: Total multipliers).
 Dalam lembar tab Multipliers masukkan nilai 350 kN/m2 untuk
MloadA (pengali untuk pembebanan sistem A). Perhatikan bahwa
nilai ini akan menghasilkan beban total sebesar kurang-lebih sama
dengan gaya fondasi yang diperoleh dari bagian pertama pelajaran ini.
 (350 kN/m2 ×  × (1.0)2  1100 kN).

Periksa titik-titik nodal dan titik-titik tegangan untuk kurva


beban-perpindahan, untuk melihat apakah titik-titik yang

78
Helmy Darjanto-2011
diinginkan tetap terpilih (jaring elemen telah disusun ulang
sehingga titik-titik nodal mungkin telah berubah!).
 Klik tombol <Calculate> untuk mulai perhitungan.

Menampilkan hasil
 Setelah perhitungan selesai, hasil dari langkah perhitungan terakhir
dapat ditampilkan dengan meng-klik tombol <Output>. Pilih tampilan
yang diinginkan. Perpindahan dan tegangan seharusnya serupa
dengan yang diperoleh dari bagian pertama latihan ini.
 Klik-ganda pada (garis) fondasi. Sebuah jendela baru akan muncul
dimana perpindahan atau momen lentur dari fondasi dapat
ditampilkan (tergantung pada jenis tampilan pada jendela
sebelumnya).
 Perhatikan bahwa menfondasiu telah berubah. Pilih jenis gaya yang
diinginkan dalam menu Gaya untuk menampilkan jenis gaya yang
bekerja pada fondasi.
Petunjuk: Beberapa (sub-)jendela dapat dibuka secara bersamaan dalam
program Output. Semua jendela akan muncul dalam daftar
pada menu Jendela. PLAXIS mengikuti standar Windows
untuk menampilkan subjendela (Cascade, Tile, Minimize,
Maximize, dan sebagainya). Lihat pedoman Windows untuk
penjelasan mengenai standar tampilan ini.
Menggambarkan kurva beban-perpindahan
Selain hasil dari langkah perhitungan terakhir, tampilan berupa kurva
bebanperpindahan seringkali juga berguna. Karena itu program keempat
dalam paket program PLAXIS akan digunakan. Untuk menggambarkan
kurva beban-perpindahan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.17, ikuti
langkah-langkah berikut :

Klik tombol Go to curves program pada toolbar. Hal ini akan


memulai menjalankan program Kurva.
 Pilih Kurva baru dari kotak dialog Create/Open curve.
79
Helmy Darjanto-2011
 Pilih nama berkas dari proyek fondasi yang terakhir dan klik tombol
<Open>.

Jendela Penggambaran kurva akan muncul, terdiri dari dua buah kolom
(Sumbu-X dan Sumbu-Y), dengan beberapa radio button dan dua buah
combo box pada tiap kolom. Kombinasi pilihan dari tiap sumbu
menentukan jenis kurva yang akan digambarkan.

Gambar 3.16. Jendela penggambaran kurva.

 Untuk Sumbu-X pilih Displacement pada radio button, dari combo box
Titik pilih A (0.00 / 4.00) dan dari combo box Jenis pilih -Uy. Karena itu
nilai yang akan digambarkan pada sumbu-x adalah perpindahan
vertikal dari titik A (yaitu pusat dari fondasi).
 Untuk Sumbu-Y pilih Multiplier dari radio button dan pilih  Mstage dari
combo box Jenis. Maka, nilai yang akan digambarkan pada sumbu-y
adalah jumlah perubahan yang telah diaplikasikan.

80
Helmy Darjanto-2011
 Klik tombol <OK> untuk menerima masukan yang diberikan di atas
dan menggambarkan kurva beban-perpindahan. Kurva seperti pada
Gambar 3.17 akan ditampilkan dalam jendela Kurva.
Petunjuk: Untuk masuk kembali ke jendela Curve generation (misalnya jika
terjadi kesalahan, diinginkan penggambaran kembali atau
modifikasi) Anda dapat meng-klik tombol Curve setting pada
toolbar. Jendela Curve setting akan muncul, dimana Anda
harus menekan tombol <Regenerate>. Alternatif lain adalah
dengan membuka jendela Pengaturan kurva dengan memilih
opsi Curve dari menu Format.
Jendela Curve setting dapat digunakan untuk memodifikasi
pengaturan atribut dari suatu kurva.
Jendela Frame setting dapat digunakan untuk memodifikasi
pengaturan dari frame. Jendela ini dapat dibuka dengan
meng-klik Change frame settings pada toolbar atau dengan
memilih opsi Frame dari menu Format.

Gambar 3.17. Kurva beban-perpindahan untuk fondasi.

81
Helmy Darjanto-2011
Perbandingan antara Kasus A dan Kasus B
Saat membandingkan hasil perhitungan yang diperoleh dari Kasus A dan
Kasus B, dapat dilihat bahwa pondasi pada Kasus B, untuk beban
maksimum yang sama sebesar 1100 kN, menghasilkan deformasi yang
lebih besar dibandingkan dengan Kasus A. Hal ini disebabkan karena pada
kasus B jaring elemen yang terbentuk lebih halus akibat adanya elemen
pelat (Secara pra-pilih/default, PLAXIS akan membentuk elemen tanah
yang lebih kecil pada bidang kontak dengan elemen pelat). Pada
umumnya, geometri dengan jaring elemen yang kasar tidak dapat
menerima kelenturan yang cukup, sehingga akan menghasilkan deformasi
yang lebih kecil. Pengaruh kekasaran jaring elemen dalam hasil komputasi
akan lebih berpengaruh pada model aksial-simetri. Namun, jika jaring
elemen yang digunakan sama, maka hasil komputasi dari kedua jenis
model tidak akan jauh berbeda.

4. KONSTRUKSI GALIAN DI BAWAH MUKA AIR (LESSON 2)


Pelajaran ini memberikan ilustrasi mengenai penggunaan PLAXIS untuk
melakukan analisis konstruksi galian yang berada di bawah elevasi muka
air tanah. Hampir semua fitur program yang digunakan dalam Lesson 1
akan digunakan kembali disini. Selain itu, beberapa fitur baru akan
digunakan, seperti penggunaan interface dan elemen jangkar, perhitungan
tekanan air pori dan penggunaan beberapa tahapan perhitungan sekaligus.
Fitur-fitur baru akan dibahas secara mendetil, sedangkan fitur yang telah
dibahas dalam Pelajaran 1 tidak akan dibahas secara mendetil lagi. Karena
itu disarankan agar Lesson 1 telah diselesaikan terlebih dahulu sebelum
melanjutkan dengan latihan ini.

Latihan ini membahas tentang suatu konstruksi galian yang dilakukan di


dekat sungai. Penggalian dilakukan untuk melakukan konstruksi suatu
terowongan berupa pemasangan segmen-segmen terowongan yang telah
difabrikasi sebelumnya. Penggalian akan selebar 30 m dan kedalaman final
adalah 20 m. Terowongan tersebut memanjang dalam arah longitudinal
pada jarak yang cukup panjang, sehingga model regangan bidang dapat
digunakan. Sisi-sisi galian didukung oleh dinding-dinding diafragma

82
Helmy Darjanto-2011
sedalam 30 m, yang didukung oleh penyangga horisontal setiap interval 5.0
m. Lapisan tanah atas setebal 20 m merupakan tanah lempung lunak, yang
dimodelkansebagai lapisan lempung yang homogen. Dibawah lapisan
lempung ini terdapat lapisan pasir yang lebih padat hingga kedalaman
yang cukup besar.

Gambar 4.1. Model geometri dari situasi galian di bawah elevasi muka air.

Batas bawah dari model yang akan dianalisis diambil sebesar 40 m dari
permukaan tanah. Karena geometri adalah simetris, maka analisis akan
dilakukan hanya pada setengah (sisi kiri) bagian saja dari geometri. Proses
galian disimulasikan dalam tiga buah tahapan yang berbeda. Dinding
diafragma dimodelkan oleh pelat, sama dengan yang digunakan untuk
memodelkan pondasi pada pelajaran sebelumnya. Interaksi antara dinding
dan tanah dimodelkan pada kedua sisi dari dinding dengan menggunakan
interface. Interface memungkinkan adanya reduksi dari gesekan dinding
terhadap gesekan pada tanah. Penyangga horisontal dimodelkan oleh
sebuah elemen pegas dimana kekakuan normal merupakan parameter
masukan yang diperlukan.

4.1. Geometri
Untuk membuat model geometri, ikuti langkah-langkah berikut :
Pengaturan global

83
Helmy Darjanto-2011
 Mulailah program Input dan pilih New project dalam kotak dialog
Create/Open project.
 Dalam lembar-tab Project dari jendela Global setting, masukkan judul
yang sesuai, pastikan agar Model diatur pada Plane strain dan Elemen
diatur pada 15 titik nodal.
 Dalam lembar-tab Dimension, terima satuan default (Length = m; Force
= kN; Time = hari) dan masukkan dimensi horisontal (Left, Right)
masing-masing 0.0 dan 45.0 serta masukkan dimensi vertikal (Bottom,
Top) masing-masing 0.0 dan 40.0. Terima nilai default untuk spasi grid
(Spacing = 1 m dan Number of intervals = 1).
 Klik tombol <OK> yang akan diikuti dengan munculnya lembar kerja.

Kontur geometri, lapisan dan struktur


Kontur geometri: Pilih Geometry line dari toolbar (secara otomatis
hal ini seharusnya telah dipilih untuk proyek yang baru). Gerakkan
kursor ke pusat koordinat (0.0; 0.0) dan klik (klik-kiri atau klik
tombol utama mouse). Gerakkan kursor sejauh 45 m ke kanan
(45.0; 0.0) dan klik. Gerakkan kursor sejauh 40 m ke atas (45.0;
40.0) dan klik. Gerakkan kursor sejauh 45 m ke kiri (0.0; 40.0) dan
klik. Terakhir, gerakkan kembali ke pusat koordinat (0.0; 0.0) dan
klik kembali. Sebuah klaster akan terdeteksi. Klik-kanan untuk
mengakhiri penggambaran.
 Pemisahan antara dua buah lapisan tanah : Tombol Geometry line
masih dalam keadaan aktif. Gerakkan kursor ke posisi (0.0; 20.0) dan
klik pada garis vertikal yang telah ada. Sebuah titik (4) akan terbentuk.
Gerakkan kursor ke posisi (45.0; 20.0) dan klik pada garis vertikal yang
telah ada. Sebuah titik yang lain akan terbentuk dan sekarang
terdeteksi dua buah klaster.
Dinding diafragma : Pilih tombol Beams dari toolbar. Gerakkan
kursor ke posisi (30.0; 40.0) pada garis horisontal atas dan
klik.Gerakkan 30 m ke bawah (30.0; 10.0) dan klik. Selain titik
yang berada pada kaki dinding, akan terbentuk titiklain pada
perpotongan dengan garis horisontal yang berada di tengah
84
Helmy Darjanto-2011
(garispemisah lapisan). Klik-kanan pada mouse untuk mengakhiri
penggambaran.
Pemisah tahapan penggalian : Pilih tombol Geometry line
kembali. Gerakkan kursor ke posisi (30.0; 30.0) di dinding dan klik.
Gerakkan ke (45.0; 30.0) dan klik kembali. Klikkanan untuk
mengakhiri penggambaran galian tahap kedua.
Petunjuk: Dalam modus pembuatan geometri tidak diharuskan untuk
memilih tombol pada toolbar secara berurutan dari kiri ke
kanan. Dalam kasus ini, akan lebih mudah dan cepat untuk
menggambarkan dinding terlebih dahulu dan diikuti pemisah
untuk tahapan penggalian dengan menggunakan Geometry
line.
Saat membentuk suatu titik yang berada sangat dekat dengan
suatu garis, titik tersebut umumnya akan dimasukkan
(snapped) pada garis, karena prosedur penyusunan jaring
elemen tidak dapat menangani titiktitik atau garis-garis yang
berada pada jarak yang sangat dekat. Prosedur ini juga
menyederhanakan masukan berupa titik yang memang akan
diletakkan tepat pada suatu garis yang telah ada.
Jika secara tidak sengaja suatu titik yang semula diinginkan
berada pada suatu garis atau titik tertentu terbentuk pada
posisi yang salah, titik ini dapat diseret (dragged) dan
dimasukkan (snapped) pada titik atau garis yang telah ada
dengan sebelumnya mengaktifkan Selection.
Pada umumnya, hanya sebuah titik saja yang dapat berada
pada suatu koordinat tertentu dan hanya sebuah garis saja
yang dapat berada diantara dua buah titik. Titik-titik atau
garis-garis yang berhimpit secara otomatis akan direduksi
menjadi sebuah titik atau sebuah garis saja. Prosedur
menyeret titik-titik ke titik yang telah ada dapat digunakan
untuk menghilangkan titik-titik (dan garis-garis) yang
berlebihan (redundan).

85
Helmy Darjanto-2011
Interfaces: Klik tombol Interface pada toolbar atau dengan
memilih Interface dari menu Geometri. Bentuk kursor akan
berubah menjadi tanda silang dengan anak panah pada tiap
kuadran. Anak panah tersebut menunjukkan sisi dimana interface
akan dibentuk saat kursor digerakkan pada arah tertentu.
 Gerakkan kursor (pusat dari tanda silang menyatakan posisi kursor) ke
posisi puncak dari dinding (30.0; 40.0) dan klik. Gerakkan ke dasar
dinding (30.0; 10.0) dan klik kembali. Sesuai dengan posisi dari anak
panah ‘ke bawah’ pada kursor, maka interface akan dibentuk pada sisi
kiri dari dinding. Serupa dengan hal tersebut, anak panah ‘ke atas’
berada pada posisi di sebelah kanan dari kursor, sehingga saat
bergerak ke atas ke puncak dinding dan meng-klik mouse kembali,
interface akan terbentuk di sisi kanan dinding. Gerakkan kembali ke
(30.0; 40.0) dan klik sekali lagi. Klik-kanan untuk mengakhiri
penggambaran.
Petunjuk: Elemen interface diindikasikan sebagai garis terputus-putus
sepanjang garis geometri. Untuk membedakan interface pada
tiap sisi suatu garis geometri, maka ditambahkan tanda positif
(+) atau tanda negatif (-). Tanda ini tidak mempunyai relevansi
secara fisik maupun pengaruh pada hasil perhitungan.
Pemilihan elemen interface dapat dilakukan dengan memilih
garis geometri yang bersangkutan dan kemudian memilih
interface (positif atau negatif) dari kotak dialog Select.
Penyangga horisontal (strut) : Klik tombol Fixed-end anchor pada
toolbar atau pilih Fixed-end anchor dari menu Geometri. Gerakkan
kursor ke posisi 1.0 m di bawah titik 6 yaitu pada posisi (30.0;
40.0) dan klik-kiri. Sebuah jendela properti akan muncul dimana
sudut orientasi dan panjang ekivalen dari jangkar dapat
dimasukkan. Masukkan Equivalent length sebesar 15 m (setengah
dari lebar galian) dan klik tombol <OK> (sudut orientasi tetap 0°).
Petunjuk: Sebuah jangkar ujung tetap ditampilkan sebagai huruf T yang
diputar dengan ukuran tertentu. Obyek ini sebenarnya
merupakan sebuah pegas yang salah satu ujungnya
dihubungkan pada jaring elemen dan ujung yang lain adalah
86
Helmy Darjanto-2011
tetap (fixed). Sudut orientasi dan panjang ekivalen dari jangkar
harus dimasukkan langsung pada jendela properti. Panjang
ekivalen adalah jarak antara titik hubung dan posisi titik yang
berada pada arah batang jangkar dimana perpindahannya
adalah nol. Secara default, panjang ekivalen adalah 1.0 satuan
dan sudut adalah nol derajat. (yaitu titik jangkar berada pada
arah x positif).
Klik di ‘tengah batang’ pada simbol T akan memilih jangkar
ujung tetap tersebut.

Gambar 4.2. Model geometri dalam jendela Input.

Kondisi batas
Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol Standard fixities
pada toolbar. Program kemudian akan membentuk jepit penuh
pada bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vertikal. Kondisi-
kondisi batas pada kasus ini sesuai untuk memodelkan kondisi
simetris pada sisi kanan batas (garis tengah dari galian). Model
geometri sejauh ini ditunjukkan dalam Gambar 4.2.
87
Helmy Darjanto-2011
Properti material
Setelah memasukkan kondisi batas, properti material untuk klaster-klaster
tanah dan obyek geometri lainnya harus dimasukkan dalam set data.
Properti dari interface termasuk dalam set data untuk tanah (set data
material Soil & Interfaces). Dua buah set data perlu dibuat, satu untuk
lapisan lempung dan satu untuk lapisan pasir. Selain itu set data untuk jenis
set data Beam perlu dibuat untuk dinding diafragma dan set data untuk
jenis set data Anchor diperlukan untuk penyangga horisontal. Untuk
membuat set data material ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Set data material pada toolbar. Pilih Soil & Interfaces
untuk Jenis set data. Klik tombol <New> untuk membuat set data
baru.
 Untuk lapisan lempung, ketik ’Clay’ untuk Identification dan pilih
MohrCoulomb untuk Model material. Karena hanya efek jangka
panjang saja yang ingin dianalisis saat ini, maka perilaku tak
terdrainase (undrained behaviour) tidak ikut diperhitungkan. Karena
itu, jenis material diatur ke Drained.
 Masukkan properti lapisan lempung seperti dalam Tabel 4.1 pada
kotak isian yang sesuai dalam lembar-tab General dan Parameters.
 Klik pada lembar-tab Interfaces. Dalam kotak Strength, pilih Manual.
Masukkan nilai 0.5 untuk parameter Rinter. Parameter ini
menghubungkan kekuatan tanah terhadap kekuatan elemen interface,
menurut persamaan :
tan interface = R · tan inter dan cinter = = Rinter · ctanah
disini :
ctanah = cref (lihat Tabel 4.1)

Karena itu, dengan menggunakan nilai Rinter yang dimasukkan akan


menyebabkan sudut geser dan kohesi (adhesi) interface yang lebih
kecil dibandingkan dengan sudut geser dan kohesi dari tanah dimana
interface tersebut berada.

88
Helmy Darjanto-2011
Pada kotak Permeability, pilih tombol
radio Impermeable. Dengan memberlakukan kondisi ini, semua
interface yang memiliki set data ini memperoleh permeabilitas yang
sangat rendah (dibandingkan dengan permeabilitas tanah)
sepanjang bidang inter-face. Hal ini dilakukan untuk
membuat dinding kedap air. Klik pada tombol<OK> untuk
menutup set data.

Tabel 4.1. Perilaku material lapisan tanah pasir & lempung dan
interface/antarmuka

Parameter Name Clay Sand Unit

Material model Model MC MC -


Type of material behaviour Type Drained Drained -
Dry soil weight dry 16 17 kN/m3
Wet soil weight wet 18 20 kN/m3
Permeability in horizontal direction kx 0.001 1.0 m/day
Permeability in vertical direction ky 0.001 1.0 m/day
Yoling's modulus (constant) Eref 10000 40000 kN/m2
Poisson's ratio  0.35 0.3 -
Cohesion (constant) cref 5.0 1.0 kN/m2
Friction angle  25 32 
Dilatancy angle  0.0 2.0 
Strength reduction factor inter. Rinter 0.5 0.67 -
Interface permeability Perm Imperm. Imperm. -

Petunjuk: Tombol radio Rigid dalam kotak Strength adalah suatu pilihan
langsung untuk interface dengan sifat kekuatan yang sama
dengan tanah (Rinter = 1,0). Demikian pula, tombol radio
Smooth adalah suatu pilihan langsung untuk interface tanpa
memperhatikan kuat geser.
Tombol radio Drain di kotak Permeability dimaksudkan untuk
situasi dimana interface bertindak seperti saluran (misalnya
89
Helmy Darjanto-2011
untuk mempercepat proses konsolidasi). Akibatnya,
permeabilitas dalam arah longitudinal interface menjadi
sangat tinggi dibandingkan dengan permeabilitas tanah.
Tombol radio Neutral digunakan dalam kasus-kasus di mana
interface ini tidak dimaksudkan sebagai Impermeable (untuk
mencegah aliran dalam arah tegak lurus) maupun sebagai
Drain (untuk memudahkan aliran dalam arah longitudinal).
Parameter permeabilitas (untuk interface serta untuk tanah)
hanya penting untuk analisis aliran konsolidasi dan air tanah.
 Untuk lapisan pasir, ketik ’Sand’ untuk Identification dan pilih Mohr-
Coulomb untuk Model material. Jenis material diatur ke Drained.
 Masukkan properti lapisan pasir seperti dalam Tabel 4.1 pada kotak
isian yang sesuai dalam lembar-tab General dan Parameter.
 Klik pada lembar-tab Interfaces. Dalam kotak Strength, pilih Manual.
Masukkan nilai 0.67 untuk parameter Rinter. Tutup jendela set data.
 Seret set data ’Sand’ ke klaster bagian bawah dari geometri dan
lepaskan di atas klaster tersebut. Aplikasikan set data ’Clay’ pada
keempat klaster lainnya (pada 20 m pertama). Secara default,
Interfaces secara otomatis akan diaplikasikan sesuai dengan set data
pada klaster dimana interface berada.
Petunjuk: Selain menerima set data interfaces secara default, set data
tertentu dapat diaplikasikan secara langsung pada interface
dalam jendela propertinya. Jendela ini akan muncul setelah
klik-ganda pada garis geometri dimana interface berada serta
dengan memilih interface yang diinginkan dari kotak dialog
Pilih. Dengan meng-klik tombol <Change> di belakang
parameter Set data material, set data yang diinginkan dapat
dipilih dari tree view untuk Set data material.
Selain parameter Set data material dalam jendela properti,
Virtual thickness factor juga dapat dimasukkan. Nilai ini adalah
murni digunakan untuk kepentingan perhitungan numerik,
yang dapat digunakan untuk optimasi perhitungan numerik

90
Helmy Darjanto-2011
dari interface. Pengguna yang tidak berpengalamanan
disarankan untuk tidak mengganti nilai default.
 Atur Jenis set data dalam jendela Set data material pada Beams dan
klik tombol <New>. Ketik ‘Diaphragm Wall’ untuk Identifikasi dari set
data dan masukkan properti seperti diberikan dalam Tabel 4.2. Klik
tombol <OK> untuk menutup jendela set data.
 Seret set data Diaphragm wall ke dinding dalam model geometri dan
lepaskan pada dinding saat bentuk kursor telah berubah yang
mengindikasikan bahwa aplikasi set data material telah dapat
dilakukan pada elemen tersebut.
Tabel 4.2. Perilaku material diaphragm wall (beam)

Parameter Name Value Unit

Type of behaviour Material type Elastic -


Normal stiffness EA 7.5.106 kN/m
Flexural rigidity EI 1.0.106 kNm2/m
Equivalent thickness d 1.265 m
Weight w 10.0 kN/m/m
Poisson’s ratio  0.0 -

 Atur parameter Jenis set data dalam jendela Set data material ke
Anchors dan klik tombol <New>. Ketik ’Strut’ untuk Identifikasi dari set
data dan masukkan properti seperti diberikan dalam Tabel 4.3. Klik
tombol <OK> untuk menutup jendela set data.
 Seret set data Strut ke dinding dalam model geometri dan lepaskan
pada dinding saat bentuk kursor telah berubah yang mengindikasikan
bahwa aplikasi set data material telah dapat dilakukan pada elemen
tersebut. Tutup jendela Set data material.
Tabel 4.2. Perilaku material strut (anchor)

Parameter Name Value Unit

91
Helmy Darjanto-2011
Type of behaviour Material type Elastic -
Normal stiffness EA 2.106 kN
Spacing out of plane Ls 5.0 m
15
Maximum force Fmax 1.10 kN

Penyusunan jaring elemen


Dalam pelajaran ini digunakan beberapa prosedur sederhana untuk
menghaluskan jaring elemen. Selain penghalusan jaring elemen secara
global, ada beberapa cara yang sederhana untuk menghaluskan jaring
elemen secara lokal dalam klaster, pada suatu garis atau disekitar suatu
titik tertentu. Pilihan-pilihan ini tersedia dalam menu Mesh. Untuk
menyusun jaring elemen yang diinginkan, ikuti langkah-langkah berikut :
 Klik tombol Generate mesh pada toolbar. Beberapa detik kemudian
sebuah coarse mesh akan ditampilkan dalam jendela Output. Klik
tombol <Update> untuk kembali ke input geometri.
 Dari menu Mesh, pilih Global coarseness. Element distribution dalam
combo box akan menunjukkan Coarse, yang merupakan nilai default.
Untuk menghaluskan kekasaran global, ubah pilihan dalam combo box
menjadi Medium dan klik tombol <Generate>. Alternatif lain adalah
dengan menggunakan pilihan Refine global dari menu Mesh. Jaring
elemen yang lebih halus akan ditampilkan dalam jendela Output. Klik
tombol <Update> untuk kembali.
 Titik-titik sudut dari elemen struktural dapat menyebabkan gradien
perpindahan yang besar. Karena itu, penghalusan jaring elemen untuk
area-area semacam itu dibandingkan dengan area yang lain dalam
geometri baik untuk dilakukan. Klik bagian tengah pada bagian
terendah dari dinding (klik tunggal). Garis geometri yang terpilih
sekarang akan berwarna merah. Dari menu Mesh, pilih Refine line.
Akan terlihat penghalusan jaring elemen secara lokal di sekeliling garis
yang dipilih. Klik tombol <Update> untuk kembali.
Petunjuk: Pengaturan jaring elemen disimpan bersama-sama dengan
masukan lainnya. Saat masuk kembali ke dalam suatu proyek
tanpa mengubah konfigurasi geometri maupun pengaturan
92
Helmy Darjanto-2011
jaring elemen, jaring elemen yang sama dapat disusun
kembali dengan hanya menekan tombol Generate mesh pada
toolbar. Walaupun demikian, perubahan sekecil apapun pada
geometri akan menghasilkan jaring elemen yang berbeda.
Pilihan Reset all dari menu Mesh dapat digunakan untuk
mengembalikan pengaturan default pada penyusunan jaring
elemen (Global coarseness = Coarse dan tanpa penghalusan
lokal).

Gambar 4.3. Jaring elemen pekerjaan galian.

Kondisi awal
Kondisi awal dari proyek ini membutuhkan perhitungan tekanan air,
penonaktifan dari struktur dan beban serta perhitungan tegangan tanah
awal. Tekanan air (tekanan air pori dan tekanan air pada kondisi batas
eksternal) dapat dihitung dengan dua cara, yaitu dengan perhitungan
secara langsung berdasarkan masukan dari garis freatik dan tinggi tekan
dari permukaan air dalam tanah, atau berdasarkan hasil dari perhitungan
aliran air dalam tanah (rembesan). Pelajaran ini hanya membahas prosedur
perhitungan secara langsung saja.

93
Helmy Darjanto-2011
Di dalam perhitungan secara langsung, ada beberapa cara untuk
mendefinisikan kondisi air. Cara yang paling sederhana adalah dengan
menggambarkan garis freatik yang akan menghasilkan distribusi tekanan
hidrostatik, berdasarkan nilai berat isi air yang dimasukkan. Garis freatik
global akan secara otomatis diaplikasikan pada seluruh klaster untuk
perhitungan tekanan air pori. Garis freatik ini juga digunakan untuk
menghitung tekanan air eksternal, jika ada. Selain menggunakan prosedur
garis freatik global, klaster-klaster secara individual dapat memiliki garis
freatik yang terpisah ataupun distribusi tekanan air pori yang diinterpolasi.
Disini hanya akan didefinisikan sebuah garis freatik global pada kedalaman
1.0 m dari permukaan tanah.

Setelah perhitungan tekanan air dan sebelum perhitungan tegangan


efektif awal, bagian dari geometri yang tidak aktif dalam keadaan awal
harus dinonaktifkan. Pilihan ini digunakan pada awalnya untuk
menonaktifkan bagian geometri (klaster atau obyek struktural) yang akan
dibangun pada tahap perhitungan berikutnya.

Dalam proyek ini, dinding diafragma dan anchor yang awalnya tidak ada
dan harus dinonaktifkan untuk konfigurasi geometri awal. Prosedur Ko
untuk perhitungan tegangan awal tidak akan memperhitungkan klaster
geometri yang dinonaktifkan. Untuk menghasilkan kondisi awal yang
benar, ikuti langkah-langkah berikut ini:

Klik tombol Kondisi awal pada toolbar.

Petunjuk: Untuk proyek yang baru dibentuk, berat isi air akan ditampilkan
secara langsung saat memasuki Groundwater mode. Saat
masuk kembali ke suatu proyek yang telah ada, masukan
untuk berat isi air dapat dilakukan dengan memilih Water
weight dari menu Geometri dalam Groundwater mode.
Klik <OK> untuk menerima nilai default dari berat isi air sebesar
10 kN/m3. Groundwater condition sekarang akan menjadi aktif,
dimana tombol Phreatic line telah terpilih. Secara default, garis
freatik Global akan terbentuk di dasar geometri.
94
Helmy Darjanto-2011
 Gerakkan kursor ke posisi (0.0; 39.0) dan klik-kiri. Gerakkan 45 m ke
kanan (45.0; 39.0) dan klik. Klik-kanan untuk mengakhiri
penggambaran. Tampilan sekarang akan menunjukkan sebuah garis
freatik Global pada kedalaman 1.0 m di bawah permukaan tanah.
Petunjuk: Garis freatik yang telah ada dapat diubah dengan menggunakan
tombol Selection pada toolbar. Dengan menghapus garis
freatik General (pilih garis freatik dan tekan tombol <Del>
pada papan ketik), garis freatik global default akan terbentuk
kembali di dasar geometri. Masukan grafis atau modifikasi dari
garis freatik tidak akan mempengaruhi geometri yang telah
ada.
Klik tombol Generate water pressure (tanda positif berwarna biru)
pada toolbar. Jendela Water pressure generation akan muncul.
 Pada jendela Water pressure generation, pilih Phreatic line dari kotak
Generate by dan klik tombol <OK>.
 Setelah tekanan air terbentuk, hasilnya akan ditampilkan dalam
jendela Output. Klik tombol <Update> untuk kembali pada
Groundwater condition.
Lanjutkan ke modus Geometry configuration dengan meng-klik
tombol sebelah kanan dari ‘switch’ pada toolbar.
 Klik sekali pada dinding dan strut agar geometri tidak aktif. Elemen-
elemen yang tidak aktif akan berwarna abu-abu. Pastikan seluruh
klaster tanah tetap aktif.
Petunjuk: Klaster yang tidak aktif akan berwarna putih, sama dengan
warna latar belakang, sedangkan klaster aktif akan
mempunyai warna sesuai dengan set data material yang
diaplikasikan. Obyek struktural yang tidak aktif akan berwarna
abu-abu, sedangkan struktur yang aktif akan mempunyai
warna dasar sama dengan warna yang digunakan pada
penggambaran geometri.

95
Helmy Darjanto-2011
Klik tombol Generate initial stresses pada toolbar. Kotak dialog
Prosedur-K0 akan muncul.
 Jaga agar faktor pengali total untuk berat tanah adalah 1.0. Terima
nilai default untuk K0 dan klik tombol <OK>.
 Setelah tegangan efektif awal terbentuk, hasilnya akan ditampilkan
dalam jendela Output. Klik tombol <Update> untuk kembali pada
modus Initial configuration.
 Klik tombol <Calculate>. Pilih <Yes> untuk menjawab pertanyaan
apakah data akan disimpan dan masukkan nama yang diinginkan.

4.2. Perhitungan
Dalam praktek, suatu konstruksi galian merupakan sebuah proses yang
dapat terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, dinding dikonstruksikan
hingga kedalaman yang diinginkan. Sebagian galian kemudian dilakukan
untuk menyediakan ruang kerja untuk pemasangan penyangga horisontal
atau jangkar. Kemudian tanah secara bertahap digali hingga mencapai
kedalaman galian final. Beberapa tindakan khusus umumnya diambil untuk
mencegah masuknya air ke dalam galian. Penyangga juga dapat digunakan
untuk memberikan dukungan pada dinding penahan.

Dalam PLAXIS, proses-proses ini dapat disimulasikan dengan


menggunakan pilihan dalam perhitungan berupa Staged construction.
Staged construction memungkinkan pengaktifan atau penonaktifan dari
berat, kekakuan dan kekuatan dari komponen-komponen yang diinginkan
dalam model elemen hingga. Pelajaran ini menjelaskan penggunaan
pilihan perhitungan yang sangat bermanfaat ini untuk simulasi suatu
galian.
Petunjuk: Pilihan Staged construction tidak hanya ditujukan untuk simulasi
galian atau proses konstruksi saja, tetapi juga dapat digunakan
untuk mengubah distribusi tekanan air, mengubah properti
material (misalnya untuk memodelkan perbaikan tanah) atau
untuk meningkatkan akurasi dari hasil perhitungan
sebelumnya.
96
Helmy Darjanto-2011
Staged construction hanya tersedia dalam perhitungan Plastic jenis tingkat
Load advancement ultimate. Penggalian, sebagaimana dipertimbangkan
dalam contoh ini, adalah dilakukan dalam dua tahap. Pemisahan dari dua
tahap penggalian diperhitungkan selama pembuatan model geometri
dengan memperkenalkan garis geometri pada posisi yang sesuai.
Selanjutnya untuk menentukan dua tahap perhitungan, ikuti langkah-
langkah berikut:
 Selain tahap awal, tahap perhitungan pertama telah otomatis dibuat
oleh program. Dalam lembar-tab General, terima semua default
(Calculation type = Plastic, Load adv. ultimate level; Start from phase =
0 - Initial phase)
 Pada lembar-tab Parameters, pertahankan nilai default dari parameter
Control dan prosedur iterasi. Pilih Staged construction dari kotak input
Loading.
 Klik pada tombol <Define>. Jendela Staged construction sekarang
muncul, menunjukkan bagian yang sedang aktif dari geometri, yaitu
geometri penuh kecuali wall dan strut tersebut. Klik pada wall dan
anchor untuk mengaktifkan mereka (wall harus menjadi biru dan
anchor harus kembali hitam). Selain itu, klik pada cluster di pojok
kanan atas untuk menonaktifkannya. Akibatnya, berat tanah,
kekakuan dan kekuatan dari elemen-eleman dalam klaster akan
dihapus dari perhitungan berikutnya. Hal ini mensimulasikan tahap
penggalian pertama.
Petunjuk: Jendela Staged construction adalah serupa dengan jendela Initial
conditions dari program Input. Perbedaan utama antara Initial
conditions dan Staged construction adalah bahwa yang
pertama digunakan untuk menciptakan initiatial condition,
sedangkan yang kedua digunakan sebagai suatu jenis
pembebanan.
Ketika mengaktifkan objek geometri, parameter kekakuan
dan kekuatan menjadi aktif dari awal perhitungan, sedangkan
berat-nya meningkat secara bertahap. Inilah sebabnya

97
Helmy Darjanto-2011
mengapa penggalian pertama dapat didefinisikan bersama-
sama dengan aktivasi wall dan strut tersebut.
 Klik pada tombol <Update> untuk menyelesaikan definisi dari tahap
konstruksi. Akibatnya, jendela Staged construction tertutup dan
jendela Calculations muncul kembali. Tahap perhitungan pertama
sekarang telah ditetapkan dan disimpan.
 Dalam jendela Calculations, klik tombol <Next>. Sebuah tahap
perhitungan baru akan muncul dalam daftar.
 Dalam lembar-tab General, terima semua kondisi defaults (Calculation
type = Plastic, Load adv. ultimate level; Start from phase = I - <Phase 1>)
 Perhatikan bahwa program secara otomatis menganggap bahwa
pernyataan saat ini harus mulai dari tahap sebelumnya.
 Dalam lembar-tab Parameters, pertahankan nilai default untuk
parameter Control dan prosedur iterasi. Pilih Staged construction dari
kotak input Loading.
 Klik pada tombol <Define>. Jendela Staged construction muncul,
menampilkan konfigurasi geometri saat ini, di mana cluster atas di
sebelah kanan telah dinonaktifkan. Klik pada cluster tepat di bawah
untuk menonaktifkannya (untuk mensimulasikan tahap penggalian
kedua) dan klik pada tombol <Update>.

98
Helmy Darjanto-2011
Gambar 4.4. Jendela Calculations dengan lembar-tab Parameters.

Definisi perhitungan sekarang lengkap. Sebelum memulai perhitungan itu


disarankan agar Anda memilih nodes atau titik-titik tegangan untuk
perhitungan selanjutnya dari kurva beban-perpindahan atau diagram
tegangan dan regangan. Untuk melakukan hal ini ikuti langkah-langkah
yang diberikan di bawah ini.
 Klik pada tombol Set points for curves pada toolbar.
 Pilih beberapa node di dinding pada titik-titik di mana defleksi besar
dapat diharapkan (misal: 30.0; 30.0) dan klik pada tombol <Update>.
 Dalam jendela Calculations, klik tombol Calculate.

Proses perhitungan sekarang harus dimulai. Program menghitung untuk


tahap perhitungan pertama yang dipilih untuk dieksekusi, yakni <Phase 1>.

Selama perhitungan Staged construction, suatu pengali disebut Mstage ini


meningkat dari 0.0 hingga 1.0. Parameter ini ditampilkan pada jendela info
perhitungan. Begitu Mstage telah mencapai nilai 1.0, tahapan konstruksi
99
Helmy Darjanto-2011
selesai dan tahap perhitungan selesai. Jika perhitungan Staged construction
selesai sementara Mstage lebih kecil dari 1.0, program akan memberikan
pesan peringatan. Alasan yang paling mungkin untuk tidak menyelesaikan
suatu tahapan konstruksi adalah bahwa mekanisme kegagalan telah
terjadi, tetapi bisa ada penyebab lain juga.

Dalam contoh ini, kedua tahap perhitungan harus berakhir sukses, yang
ditandai dengan kotak centang hijau dalam daftar. Untuk memeriksa nilai-
nilai multiplier Mstage, klik pada tab Multiplier dan pilih tombol radio
Reached values. Parameter Mstage ditampilkan di bagian bawah kotak
Other yang muncul. Pastikan bahwa nilai ini sama dengan 1.0. Anda
mungkin juga ingin melakukan hal yang sama untuk tahap perhitungan
lainnya.

4.3. Menampilkan Hasil Output


Selain perpindahan dan tegangan dalam tanah, program output bisa
digunakan untuk melihat kekuatan di obyek struktural. Untuk memeriksa
hasil dari proyek ini, ikuti langkah berikut:
 Klik pada tahap perhitungan terakhir dalam jendela Calculations.
 Klik tombol <Output> pada toolbar. Hasilnya, program Output dimulai,
menunjukkan jaring elemen terdeformasi (ditingkatkan) pada akhir
tahap perhitungan yang dipilih, dengan indikasi perpindahan
maksimum (Gambar 4.5).
 Pilih Total increments dari menu Deformations. Plot menunjukkan
peningkatan perpindahan semua node sebagai panah. Panjang panah
itu menunjukkan besarnya relatif.
 Presentasi kotak combo pada toolbar saat ini terbaca Arrows. Pilih
Shadings dari kotak combo. Plot sekarang harus menunjukkan warna

100
Helmy Darjanto-2011
Shadings dari peningkatan perpindahan. Dari plot ini zona geser intens
terlihat di belakang dinding.
 Pilih Effective stresses dari menu Stresses. Plot menunjukkan besar dan
arah tegangan efektif utama. Orientasi dari tegangan utama
menunjukkan zona pasif besar di bawah dasar galian dan zona pasif
kecil di belakang strut (lihat Gambar. 4.6).

Gambar 4.5. Jaring elemen terdeformasi setelah galian.

101
Helmy Darjanto-2011
Gambar 4.6. Principal stresses setelah galian.

Untuk plot gaya geser dan momen lentur pada dinding ikuti langkah-
langkah yang diberikan di bawah ini.
 Klik ganda di dinding. Sebuah jendela baru dibuka menunjukkan
momen lentur pada dinding, dengan indikasi momen maksimum (lihat
Gambar. 4.7). Perhatikan bahwa menu telah berubah.

Gambar 4.7. Momen lentur pada dinding.

Pilih Shear forces dari menu Forces. Plot sekarang menunjukkan gaya geser
di dinding.
Petunjuk: Menu Window dapat digunakan untuk beralih di antara jendela
dengan gaya-gaya di dinding dan tegangan dalam geometri
penuh. Menu ini juga dapat digunakan untuk Tile atau Cascade
dua jendela, yang merupakan pilihan umum dalam lingkungan
Window.
 Pilih jendela pertama (menampilkan tegangan efektif dalam geometri
penuh) dari menu Window. Klik ganda pada strut tersebut. Sebuah
jendela baru sekarang dibuka menunjukkan kekuatan strut dalam
kN/m.

102
Helmy Darjanto-2011
 Klik tombol Go to curves pada toolbar. Hasilnya, program kurva
beban-perpindahan dimulai.
 Pilih New curve dari kotak dialog Create/Open dan pilih nama file dari
proyek galian dari pemohon file.
 Dalam jendela Curve generation, pilih untuk sumbu-x tombol radio
Displacement dan titik A (30.00/30.00) dan dari kotak combo Type pilih
item lUl. Pilih untuk sumbu-y tombol radio Multiplier dan dari kotak
combo Type Mstage.
 Klik tombol <OK> untuk menerima input dan menghasilkan kurva
beban-perpindahan. Hasilnya kurva diplot pada Gambar. 4.8.

Gambar 4.8. Kurva Load-Displacement pada defleksi dinding.

Kurva menunjukkan dua tahap konstruksi. Untuk setiap tahap, parameter


Mstage berubah dari 0.0-1.0. Penurunan kurva kemiringan tahap kedua
menunjukkan bahwa jumlah deformasi plastis meningkat. Hasil
perhitungan menunjukkan, bagaimanapun, bahwa galian tetap stabil pada
akhir konstruksi.

103
Helmy Darjanto-2011
5. KONSTRUKSI TIMBUNAN UNTUK JALAN (LESSON 3)
Konstruksi suatu timbunan di atas tanah lunak dengan elevasi muka air
tanah yang tinggi akan menyebabkan peningkatan tekanan air pori. Akibat
perilaku tak terdrainase ini, maka tegangan efektif akan tetap rendah
sehingga diperlukan rentang waktu konsolidasi tertentu agar timbunan
dapat dikonstruksi dengan aman. Selama proses konsolidasi tekanan air
pori ekses akan terdisipasi sehingga tanah dapat memperoleh kuat geser
yang cukup agar proses konstruksi dapat dilanjutkan.

Pelajaran ini akan membahas suatu konstruksi timbunan untuk jalan


dimana mekanisme di atas akan dianalisis secara mendetil. Dalam analisis
ini akan diperkenalkan tiga buah pilihan perhitungan yang baru, yaitu
analisis konsolidasi, analisis jaring elemen yang diperbaharui dan
perhitungan faktor keamanan dengan menggunakan Phi-c reduction.

Gambar 5.1. Situasi timbunan untuk jalan pada tanah lunak.

5.1 Input
Gambar 5.1 menunjukkan potongan melintang dari timbunan untuk jalan.
Timbunan mempunyai lebar 16.0 m dan tinggi 4.0 m. Kemiringan lereng
adalah 1:3. Permasalahan adalah simetris, sehingga hanya dimodelkan
setengahnya saja (dalam kasus ini digunakan bagian kanan). Material
timbunan adalah tanah pasiran yang lepas. Tanah dasar terdiri dari 6.0
tanah lunak. 3.0 m pertama dari lapisan tanah lunak adalah tanah gambut
dan 3.0 berikutnya adalah tanah lempung. Elevasi muka air tanah tepat
berada pada permukaan tanah asli. Di bawah lapisan tanah lunak terdapat
lapisan pasir padat yang tidak diikutsertakan dalam model.

Model geometri
104
Helmy Darjanto-2011
Timbunan yang ditunjukkan dalam Gambar 5.1 dapat dianalisis dengan
menggunakan model regangan bidang. Untuk contoh ini digunakan
elemen dengan 6 titik nodal. Satuan dasar yang digunakan untuk Length,
Force dan Time adalah m, kN dan hari. Model geometri mempunyai lebar
total 40 m, dimulai dari titik tengah timbunan. Geometri penuh dapat
digambarkan dengan menggunakan pilihan Geometry line. Deformasi dari
lapisan pasir pada Gambar 5.1 diasumsikan tidak terjadi. Karena itu, lapisan
ini tidak diikutsertakan dalam model dan digunakan kondisi jepit untuk
dasar model.

Standard fixities dapat digunakan untuk mendefinisikan kondisi batas.


Geometri dari model ditunjukkan dalam Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Model geometri proyek timbunan untuk jalan.

Tabel 5.1 Properti untuk tanah dan antarmuka/interface

Parameter Name Clay Peat Sand Unit

Material model Model MC MC MC -

105
Helmy Darjanto-2011
Type of behaviour Type Undrained Undrained Drained -
Dry soil weight dry 15 8 16 kN/m3
Wet soil weight wet 18 11 20 kN/m3
-3
Horizontal kx 2.10 1.0
1.10-4 m/day
permeability
Vertical permeability ky 1.10-4 1.10-3 1.0 m/day
Young's modulus Eref 1000 350 3000 kN/m2
Poisson's ratio  0.33 0.35 0.3 -
Cohesion cref 2.0 5.0 1.0 kN/m2
Friction angle  24 20 30 
Dilatancy angle  0.0 0.0 0.0 

Set data material dan penyusunan jaring elemen


Properti dari tanah diberikan pada Tabel 5.1. Tiga buah set data material
harus dibuat, berisi data sesuai dengan data dalam tabel. Lapisan lempung
dan gambut bersifat tak terdrainase. Jenis perilaku ini akan menyebabkan
peningkatan tekanan air pori selama proses konstruksi dari timbunan.
Terapkan set data material yang sesuai pada tiap klaster dalam model
geometri. Setelah memasukkan parameter material, jaring elemen hingga
sederhana dapat disusun dengan menggunakan tingkat kekasaran elemen
Standard coarseness. Lakukan penyusunan jaring elemen dengan menekan
tombol Generate mesh.

Kondisi awal
Dalam Kondisi awal tetapkan berat isi air sebesar 10 kN/m 3. Tekanan air
sepenuhnya adalah tekanan hidrostatik berdasarkan garis freatik global
melalui titik (0.0; 6.0) dan (40.0; 6.0).

Selain garis freatik, perhatian khusus harus diberikan pada kondisi batas
untuk analisis konsolidasi yang akan dilakukan dalam proses perhitungan.
Tanpa memberikan masukan tambahan apapun, seluruh batas akan
mengalirkan air, sehingga air dapat mengalir bebas keluar dari seluruh
batas model dan tekanan air pori ekses dapat berdisipasi ke segala arah.
Pada kasus ini, kondisi batas vertikal sebelah kiri harus tertutup karena
106
Helmy Darjanto-2011
batas ini adalah garis simetri dimana aliran arah horisontal tidak boleh
terjadi. Kondisi batas vertikal sebelah kanan juga harus tertutup karena
tidak ada aliran bebas keluar yang terjadi melalui batas tersebut. Kondisi
batas dasar terbuka karena di bawah lapisan tanah lunak tekanan air pori
ekses dapat secara bebas mengalir ke dalam lapisan pasir yang permeabel
(yang tidak diikutsertakan dalam model). Kondisi batas atas memang
terbuka seperti apa adanya. Untuk dapat menentukan batas konsolidasi
yang benar, ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Closed consolidation boundary (garis berwarna
kuning) pada toolbar.
 Gerakkan kursor ke atas pada batas kiri (0.0; 10.0) dan klik pada titik
tersebut. Gerakkan ke bawah ke titik (0.0; 0.0) dan klik lagi. Klik-kanan
untuk mengakhiri penggambaran batas tertutup ini.
 Gerakkan ke atas ke batas kanan pada (40.0; 6.0) dan klik. Gerakkan
ke bawah ke titik (40.0; 0.0) dan klik kembali. Akhiri batas tertutup ini.
 Klik tombol Generte water pressure untuk menghitung tekanan air dan
kondisi batas konsolidasi.

Setelah perhitungan tekanan air, klik pada ’switch’ untuk memodifikasi


konfigurasi geometri awal. Pada kondisi awal, timbunan belum ada
sehingga untuk menghitung tegangan awal dari model maka timbunan
tersebut harus dinonaktifkan terlebih dahulu.

Klik satu kali pada tiap klaster yang memodelkan timbunan, seperti pada
perhitungan tahapan konstruksi. Setelah timbunan dinonaktifkan (klaster
yang bersangkutan akan mempunyai warna seperti warna latar belakang),
maka geometri yang aktif akan berupa geometri yang horisontal dengan
lapisan-lapisan yang horisontal pula, sehingga Prosedur-K0 dapat
digunakan untuk menghitung tegangan awal. Nilai K0 yang disarankan
untuk lapisan lempung dan lapisan gambut (berdasarkan persamaan yang
diusulkan oleh Jaky : K0 = 1 – sin ) dapat diterima. Setelah perhitungan
tegangan awal dilakukan maka masukan telah selesai dan perhitungan
dapat ditentukan.

107
Helmy Darjanto-2011
Petunjuk: Batas konsolidasi tertutup hanya dapat didefinisikan dengan
meng-klik titik-titik geometri yang telah ada. Program secara
otomatis akan menemukan titik-titik geometri yang berada di
antara titik-titik yang dipilih.
Kondisi batas konsolidasi harus dibentuk pada titik-titik nodal
batas dalam jaring elemen. Hal ini dilakukan bersamaan
dengan perhitungan tekanan air. Oleh karena itu, setelah
memberikan atau mengubah batas konsolidasi, selalu klik
tombol Generate water pressure.

5.2 Perhitungan
Konstruksi timbunan terdiri dari dua tahap, masing-masing membutuhkan
waktu 5 hari. Setelah tahapan konstruksi pertama, dilanjutkan dengan
konsolidasi selama 200 hari agar tekanan air pori ekses dapat berdisipasi.
Setelah tahapan konstruksi kedua, sebuah rentang konsolidasi lain
diberikan sehingga penurunan final dapat diperhitungkan. Karena itu, perlu
didefinisikan empat buah tahapan perhitungan.

Analisis konsolidasi akan mengikutsertakan dimensi waktu ke dalam


perhitungan. Untuk melakukan analisis konsolidasi secara benar maka
langkah waktu yang benar harus dipilih. Penggunaan langkah waktu yang
lebih kecil dari nilai kritis minimum dapat mengakibatkan osilasi tegangan.
Pilihan konsolidasi dalam PLAXIS dapat dilakukan dengan menggunakan
prosedur langkah waktu otomatis yang telah mengikutsertakan interval
waktu kritis dalam perhitungan. Dalam prosedur langkah waktu otomatis
terdapat dua buah kemungkinan, yaitu konsolidasi untuk preioda waktu
yang ditentukan/predefined period (Ultimate time) atau konsolidasi hingga
seluruh tekanan air pori ekses dalam geometri telah mencapai nilai
minimum tertentu (Minimum pore pressure). Dua kemungkinan pertama
akan digunakan dalam latihan ini.

Untuk mendefinisikan tahap-tahap perhitungan, ikuti langkah-langkah


berikut :

108
Helmy Darjanto-2011
 Tahap perhitungan pertama adalah plastic calculation, load
advancement ultimate level. Dalam lembar-tab Parameters pilih Staged
construction untuk Loading input dan klik tombol <Define>. Aktifkan
bagian pertama dari timbunan dalam jendela konfigurasi geometri
dan klik tombol <Update>.
 Kembali dalam jendela Calculation, klik tombol <Next> untuk
membuat tahap perhitungan berikutnya.
 Tahap kedua juga merupakan analisis Consolidation dari kotak combo
pertama dalam lembar General dan Automatic time stepping dari kotak
combo kedua. Dalam Parameters pilih Ultimate time di dalam kotak
Loading input dan masukkan nilai untuk Mtime sebesar 200. Klik
tombol <Next> untuk membentuk tahap perhitungan berikutnya.
Petunjuk: Parameter Mtime suatu pengali total yang mewakili waktu
sesungguhnya dalam suatu perhitungan. Untuk
memperkenalkan suatu perioda konsolidasi tertentu sebesar
t di dalam suatu tahapan perhitungan, maka input nilai
Mtime harus nilai aktual ditambah t.
 Tahap ketiga merupakan plastic calculation, load advancement
ultimate level lagi. Setelah memilih Staged construction dalam lembar-
tab Parameters, dan klik tombol <Defined> dan aktifkan bagian kedua
dari timbunan. Klik <Update> dan masuk ke tahap berikutnya.
 Tahap keempat adalah lagi analisis konsolidasi, automatic time
stepping. Dalam lembar-tab Parameters, pilih Minimum pore pressure
dari kotak Loading input dan terima nilai default sebesar 1 kN/m2 untuk
tekanan air pori minimum.

Sebelum memulai perhitungan, klik tombol Select points for curves dan
pilih titik-titik berikut: Untuk Titik A, pilih kaki timbunan. Titik kedua (Titik
B) akan digunakan untuk menggambarkan proses terbentuknya (dan
berkurangnya) tekanan air pori ekses. Tentukan titik ini di tengah lapisan
tanah lunak, di dekat (tetapi tidak harus tepat berada pada) garis batas
geometri di sebelah kiri. Setelah memilih kedua titik ini, proses
perhitungan dapat dimulai.
109
Helmy Darjanto-2011
Selama analisis konsolidasi berlangsung, peningkatan waktu dapat terlihat
pada bagian atas dalam jendela informasi perhitungan. Selain pengali,
sebuah parameter PPmax akan muncul, yang menunjukkan tekanan air
pori maksimum saat ini. Parameter ini akan berguna pada kasus analisis
konsolidasi dengan pilihan Minimum pore pressure, dimana seluruh nilai
tekanan air pori ditentukan untuk berada di bawah suatu nilai tertentu
yang ditetapkan.

5.3 Output
Dalam jendela perhitungan, pilih tahapan ketiga & keempat secara
bersamaan (dengan menekan tombol <Ctrl> pada papan ketik saat
memilih kedua tahap ini). Jendela output akan menampilkan dua buah
jaring elemen terdeformasi pada kondisi yang berbeda, yaitu pada kondisi
setelah proses konstruksi timbunan tepat selesai dan pada kondisi setelah
konsolidasi secara penuh terjadi.

Melihat hasil perhitungan pada tahap ketiga (setelah konstruksi timbunan


selesai), jaring elemen terdeformasi menunjukkan adanya gaya angkat
pada daerah kaki timbunan serta dataran di belakang timbunan akibat
adanya perilaku tak terdrainase. Dengan mengevaluasi peningkatan
perpindahan total, dapat terlihat adanya suatu mekanisme keruntuhan
yang mulai terbentuk (lihat Gambar 5.3). Selain itu Gambar 5.4
menunjukkan distribusi tekanan air pori ekses yang terjadi. Terlihat jelas
bahwa tekanan air pori ekses tertinggi terjadi di bawah pusat timbunan.

Terlihat pula bahwa penurunan dari permukaan tanah asli serta timbunan
meningkat tajam selama tahap keempat. Hal ini disebabkan oleh disipasi
dari tekanan air pori ekses, yang menyebabkan proses konsolidasi dari
tanah. Gambar 5.5 menunjukkan distribusi sisa tekanan air pori ekses
setelah konsolidasi. Periksa bahwa nilai maksimumnya telah berada di
bawah 1.0 kN/m2.

110
Helmy Darjanto-2011
Gambar 5.3 Peningkatan perpindahan setelah proses konstruksi timbunan.

Gambar 5.4 Tekanan air pori ekses setelah proses konstruksi timbunan.

Gambar 5.5 Kontur tekanan air pori ekses setelah proses konsolidasi
hingga Pexcess (P ekses) < 1.0 kN/m2.

Program Kurva dapat digunakan untuk menampilkan perkembangan


tekanan air pori ekses terhadap waktu di bawah timbunan. Untuk
menggambarkan kurva seperti ini, ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Go to curves program di sudut kiri atas jendela Output.

Pilih New curve dan pilih proyek ini dari pengaturan berkas.

Dalam jendela Curve generation, pilih Time untuk sumbu-x. Untuk sumbu-y,
pilih Excess pore pressure dan pilih titik yang berada di tengah lapisan tanah
lunak (Titik B) dari kotak Point. Setelah meng-klik tombol <OK>, sebuah
kurva seperti pada Gambar 5.6 akan muncul.

111
Helmy Darjanto-2011
Gambar 5.6 secara jelas menunjukkan empat buah tahap perhitungan.
Selama tahap konstruksi timbunan secara tak terdrainase, tekanan air pori
ekses meningkat dalam waktu singkat, sedangkan selama proses
konsolidasi tekanan air pori ekses akan berkurang sejalan dengan waktu.
Dari kurva yang terbentuk dapat terlihat bahwa dibutuhkan lebih dari 900
hari untuk mencapai konsolidasi secara penuh.

Gambar 5.6 Peningkatan tekanan air pori ekses di bawah timbunan.

5.4 Analisis Keamanan


Dalam desain suatu timbunan, merupakan hal yang penting untuk tidak
hanya meninjau stabilitas final, tetapi juga stabilitas selama proses
konstruksi berlangsung. Terlihat jelas dari hasil yang diperoleh bahwa
suatu mekanisme keruntuhan mulai terbentuk setelah konstruksi timbunan
dimulai pada tahap kedua.

Merupakan hal yang menarik untuk mengevaluasi faktor keamanan global


pada tahap perhitungan ini serta tahapan-tahapan konstruksi lainnya.

Dalam rekayasa struktur, faktor keamanan umumnya didefinisikan sebagai


rasio dari beban runtuh terhadap beban kerja. Namun demikian, untuk
struktur tanah definisi ini tidak selalu berguna. Untuk timbunan misalnya,
sebagian besar dari beban diakibatkan oleh berat sendiri dari tanah dan
112
Helmy Darjanto-2011
peningkatan berat dari tanah umumnya tidak mengakibatkan keruntuhan.
Suatu lereng dari tanah non-kohesif tidak akan runtuh dalam suatu
pengujian yang meningkatkan berat sendiri dari tanah (seperti pada uji
centrifuge). Definisi yang lebih tepat untuk faktor keamanan adalah:

dimana S menyatakan kuat geser. Rasio dari kekuatan sebenarnya


terhadap kekuatan minimum yang dihitung untuk mencapai ekuilibrium
adalah faktor keamanan yang secara konvensional digunakan dalam
mekanika tanah. Dengan menerapkan kondisi standar dari Coulomb,
faktor keamanan dapat diperoleh sebagai berikut :

dimana c dan  adalah masukan parameter kekuatan dan  n adalah


komponen tegangan normal aktual. Parameter cr dan  r adalah parameter
kekuatan tereduksi yang mempunyai nilai tepat untuk mempertahankan
ekuilibrium. Prinsip di atas adalah dasar dari metode Phi-c reduction yang
dapat digunakan dalam PLAXIS untuk menghitung faktor keamanan
global. Dengan pendekatan ini maka kohesi dan tangen dari sudut geser
direduksi dengan proporsi yang sama:

Reduksi parameter kekuatan diatur oleh faktor pengali total Msf.


Parameter ini akan ditingkatkan secara bertahap hingga keruntuhan
terjadi. Faktor keamanan kemudian didefinisikan sebagai nilai Msf saat
keruntuhan terjadi, hanya jika saat keruntuhan terjadi suatu nilai yang
kurang lebih konstan telah diperoleh untuk beberapa langkah pembebanan
secara berturut-turut.

Pilihan perhitungan Phi-c reduction tersedia dalam PLAXIS untuk


perhitungan Plastic dari jenis Load advancement number of steps.

113
Helmy Darjanto-2011
Untuk menghitung faktor keamanan global dari timbunan untuk jalan pada
berbagai tahapan konstruksi, ikuti langkah-langkah berikut :
 Klik tombol Go to calculation program untuk masuk ke jendela
Perhitungan.
 Awalnya ingin menghitung angka keamanan tahapan konstruksi
pertama. Kemudian pilih tahapan perhitungan ke dua dan klik tombol
<Insert>. Hasilnya, adalah tahapan perhitungan baru (ke 5) disisipkan
di tahapan 1 dan 2.
 Dalam lembar-tab General, pilih perhitungan Plastic dan pilih Load adv
number of steps dari kotak combo ke 2. Periksa bahwa parameter Start
from phase memang mengacu tahapan perhitungan pertama.
 Dalam lembar-tab Parameter jumlah Additional steps diatur menjadi
30 (nilai default). Untuk tidak memperhitungkan deformasi yang telah
terjadi akibat mekanisme keruntuhan, pilih Reset displacements to
zero. Pilihan Phi-c reduction pada kotak Loading input. Klik tombol
<Define>.
 Dalam jendela Multipliers periksa bahwa peningkatan pertama dari
pengali yang mengendalikan proses reduksi kekuatan, Msf, diatur
menjadi 0.1. Perhitungan keamanan pertama sekarang telah
didefinisikan.
Petunjuk: Nilai default dari Additional steps di perhitungan Load adv
number of steps adalah 30. Berbeda dengan perhitungan
Ultimate level, jumlah langkah-langkah tambahan selalu
dieksekusi secara penuh. Pada sebagian besar perhitungan
phi-c reduction, 30 langkah adalah cukup untuk sampai pada
keadaan failure. Jika tidak, jumlah langkah-langkah tambahan
dapat ditingkatkan sampai maksimum 100.
Bagi kebanyakan perhitungan phi-c reduction Msf = 0.1
merupakan langkah pertama yang cukup untuk memulai
proses. Selama proses perhitungan, pengembangan pengali

114
Helmy Darjanto-2011
total untuk reduksi kekuatan, Msf, secara otomatis
dikendalikan oleh prosedur load advancement.
 Kami sekarang ingin mendefinisikan perhitungan faktor keamanan
setelah tahap konstruksi kedua. Oleh karena itu pilih tahap
perhitungan terakhir dalam daftar dan klik pada tombol <Insert>.
Hasilnya, sebuah tahap perhitungan baru (6) disisipkan antara tahap 3
dan 4.
 Dalam lembar-tab General, pilih Load adv number of steps dari kotak
combo kedua. Periksa apakah parameter Start from phase memang
mengacu pada tahap perhitungan ketiga.
 Dalam lembar-tabt Parameters, pilih opsi Reset displacements to zero,
pilih Phi-c-reduction dan klik pada tombol <Define>.
 Pada jendela Multipliers, periksa bahwa Msf diatur menjadi 0.1.
 Akhirnya kami ingin mengetahui faktor keamanan akhir dari tanggul.
Oleh karena itu pilih lagi tahap perhitungan akhir dalam daftar dan klik
pada tombol <Next>. Hasilnya, perhitungan baru fase (7)
ditambahkan.
 Dalam lembar-tab General, pilih Load adv number of steps dari kotak
combo kedua.
 Dalam lembar-tab Parameters, pilih opsi Reset displacements to zero.
Selain itu, pilih opsi Ignore undrained behaviour, karena dalam kasus ini
dipertimbangkan perilaku jangka panjang. Pilih Phi-c-reduction dan
klik pada tombol <Define>.
 Pada jendela Multipliers, periksa bahwa Msf diatur menjadi 0.1.

Sebelum perhitungan dimulai, perhatikan bahwa hanya tahapan


perhitungan baru dipilih untuk eksekusi () sedangkan tahapan-tahapan
lainnya harus diindikasikan dengan tanda sebagai berikut: .

Evaluasi hasil

115
Helmy Darjanto-2011
Perpindahan tambahan (additional displacements) dihitung saat
perhitungan phi-c reduction dilakukan. Perpindahan total tidak memiliki
arti fisik, tetapi perpindahan peningkatan (incremental displacements)
dalam langkah akhir (saat failure) memberikan suatu indikasi mekanisme
kegagalan yang memadai. Untuk melihat mekanisme 3 tahapan berbeda
dari konstruksi timbunan, pilih tahapan 5, 6, dan 7 secara bersamaan
(gunakan tombol <Ctrl>) dab klik tombol <Output>. Pilih untuk semua
jendela Total increments dari menu Deformations dan ubah penyajian dari
Arrows ke Shadings. Hasil gambar memberikan hasil yang baik dari
mekanisme failure (Gambar 5.7). Besaran dari peningkatan perpindahan
tidak relevan.

Gambar 5.7. Shadings/gradasi dari peningkatan perpindahan terindikasi


sebagian besar mekanisme yang berlaku dari timbunan pada tahap akhir.

Faktor keamanan dapat diperoleh dari pilihan Calculation info dari menu
View. Lembar-tab Multipliers dari jendela Calculation information
menunjukkan nilai aktual dari faktor pengali beban. Nilai Msf menyatakan
faktor keamanan, hanya jika nilai ini kurang-lebih telah konstan pada
beberapa langkah perhitungan sebelumnya.

Namun demikian cara terbaik untuk mengevaluasi faktor keamanan adalah


dengan menggambarkan kurva dimana parameter Msf digambarkan
terhadap perpindahan untuk suatu titik nodal tertentu. Walaupun
perpindahan tidak relevan dalam kasus ini, perpindahan tetap
mengindikasikan apakah suatu mekanisme keruntuhan telah terbentuk.

116
Helmy Darjanto-2011
Untuk mengevaluasi faktor keamanan untuk ketiga situasi dengan cara ini,
ikuti langkah-langkah berikut :
 Klik tombol Go to curves program untuk memulai program Curves.
 Pilih New project dan pilih berkas timbunan jalan dari pengaturan
berkas.
 Dalam jendela Curve generation, pilih perpindahan total dari kaki
timbunan (Titik A) untuk sumbu-x. Untuk sumbu y, pilih Multipliers dan
pilih Msf dari kotak Type. Sebuah kurva seperti pada Gambar 5.8
akan muncul.
Dua garis lurus akhir (ujung) kurva kembali ke lUl = 0 adalah bahwa akibat
perpindahan diatur ulang menjadi 0 pada awal dari tahapan perhitungan
selanjutnya. Perpindahan maksimum tidak relevan. Dapat terlihat bahwa
untuk semua kurva nilai Msf yang diperoleh telah mencapai nilai yang
kurang-lebih konstan. Opsi Zoom dapat digunakan untuk melakukan
verifikasi nilai angka keamanan pada kurva sebelah atas.

Gambar 5.8 Evaluasi faktor keamanan untuk ketiga tahapan konstruksi.

117
Helmy Darjanto-2011
118
Helmy Darjanto-2011

Anda mungkin juga menyukai