Oleh :
Lina Puspa Meliana
(0815011071)
I. PENDAHULUAN
POKOK BAHASAN
I. PENDAHULUAN Kebutuhan
material
semakin
banyak
Pemberian
Limbah fly
tulangan
ash yang
lentur pada
semakin
daerah
menumpuk
tarik balok
Adanya masalah
lentur yang selalu Pemanfaatan
terjadi pada Fly ash
daerah tarik balok sebagai
yaitu lemahnya pengganti
balok beton
terhadap tarik
sejumlah
semen
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perilaku lentur balok beton bertulang akibat
penambahan dan tanpa penambahan fly ash, memanfaatkan
fly ash untuk meningkatkan kualitas beton, serta bahan
pertimbangan bagi perencana dan pelaksana bidang
konstruksi tentang peggunaan fly ash sebagai mineral
addmixture.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Beton Bertulang
Analisis Lentur Balok Beton Bertulang
Kuat Lentur Aktual Balok
Ragam Keruntuhan Balok
Kuat Tekan
Ketahanan Lentur (Flexural Toughness)
Momen Retak Balok
Lebar Retak Balok
Kuat Lentur Balok Beton Bertulang
BETON BERTULANG
Kuat lentur (momen lentur) aktual maksimum yang dapat ditahan oleh balok
akibat beban luar didapat melalui pengujian lentur, yaitu balok diberi beban
terpusat ½p pada jarak ⅓ bentang.
Besar momen lentur maksimum yang terjadi pada balok dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
Mmaks = Mc = Md = ½P . ⅓L = 1/6PL
f’c =
Toughness adalah jumah energi total yang diserap terlebih dahulu untuk
memecahkan benda uji.
I=
Mcr =
ω = 11 . 10-6 . βh . fs .
Kuat lentur balok atau disebut juga momen tahanan nominal (Mn)
diperoleh dengan menghitung momen kopel yang ditimbulkan oleh
resultan gaya tekan (C) atau resultan gaya tarik (T) yang terjadi di dalam
balok.
BAHAN
PERALATAN
TAHAPAN PENELITIAN
ANALISIS PENELITIAN
DIAGRAM ALIR PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
B AHA N
1. Semen
2. Agregat Halus
3. Agregat Kasar
4. Air
5. Baja Tulangan
6. Fly Ash (Abu Terbang)
METODE
PENELITIAN
P ERALATA N
1. Satu Set Saringan
2. Kerucut Abrams
3. Cetakan Benda Uji
4. Oven
5. Timbangan
6. Mesin Pengaduk Beton (concrete mixer)
7. Compression Testing Machine (CTM)
8. Loading Frame dan Hydraulic Jack
9. Microcrack Tester
10. Dial Gauge/Maghnet
11. Piknometer
12. Mesin Getar Dalam (Internal Vibrator)
METODE
PENELITIAN
T AHAPA N P ENELITIA N
1. Pemeriksaan Bahan/Material Dasar
2. Perencanaan Campuran
METODE
PENELITIAN
T AHAPA N P ENELITIA N
1. Pemeriksaan Bahan/Material Dasar
Sebelum material penyusun beton digunakan, terlebih dahulu
dilakukan pemeriksaan material agar dihasilkan beton dengan mutu
sesuai perencanaan. Material tersebut antara lain agregat kasar,
agregat halus, dan semen.
2. Perencanaan Campuran
Pada penelitian ini rencana komposisi campuran beton (mix design)
mengacu pada peraturan ACI 318-89. Mix design ini dilakukan setelah
mendapatkan data-data material beton melalui uji material beton
dimana kuat tekan beton yang direncanakan adalah f’c 24 MPa
dengan slump rencana 75 - 100 mm, serta ukuran agregat maksimum
19 mm. METODE
PENELITIAN
T AHAPA N P ENELITIA N
3. Persiapan Bahan Pencampur Beton dan Cetakan Benda Uji
METODE
PENELITIAN
T AHAPA N P ENELITIA N
4. Pembuatan Benda Uji
METODE
PENELITIAN
T AHAPA N P ENELITIA N
5. Pelaksanaan Pengujian Beton
Pengujian Slump
METODE
PENELITIAN
Mulai
DIAGRAM ALIR PENELITIAN Persiapan Material
Pengujian Material
-(ASTM C-136)
-(ASTM C-128 & ASTM C-127)
-(ASTM C-566 & ASTM C-556)
-(ASTM C-29)
-(ASTM C-117)
-(ASTM C-40).
Tidak
Lulus Syarat ASTM
Ya
Mix Design
Perawatan (Curing)
GNDFN
Pengujian Tekan dan Lentur
Selesai
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Material
Pengujian Kelecakan (Workability)
Pengujian Kuat Tekan
Pengujian Balok Beton Bertulang
P ENGUJIA N M ATERIA L
P ENGUJIA N K ELECAKA N (WORKABILITY)
P ENGUJIA N K UA T T EKA N
Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Tanpa Penambahan Fly Ash
Gambar Kurva
3
BL I
Beban-Lendutan BL I
2
1
0
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00
δ Rata-rata (E-2 mm)
7
y= -0,1610 + 0,0101x + 0,00011x² - 2,42827(10⁻⁷)x³
6 r = 0,99326
5
4 Gambar Kurva
Beban (Ton)
3 Beban-Lendutan BL
2 BL II II
1
0
0.00 100.00 200.00 300.00 400.00
δ Rata-rata (E-2 mm)
P ENGUJIAN B ALOK B ETON B ERTULANG
3. Ketahanan Lentur (Toughness)
8
y= -0,5833 + 0,0334x - 4,75178(10⁻⁵)x² + 2,09721(10⁻⁸)x³
7 r = 0,992234
6
5
Beban (Ton)
4
Gambar Kurva
3
2
BLFA I Beban-Lendutan
1 BLFA I
0
0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00
δ Rata-rata (E-2 mm)
8
y= -0,2236 + 0,0379x - 6,4964(10⁻⁵)x² + 3,31769(10⁻⁸)x³
7 r = 0,995508
6
5
Beban (Ton)
4
Gambar Kurva
3
BLFA II Beban-Lendutan
2
1
BLFA II
0
0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00
δ Rata-rata (E-2 mm)
P ENGUJIAN B ALOK B ETON B ERTULANG