Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
MALANG

TUGAS BETON PRATEGANG


RESUME BLOK UJUNG
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7
BAGUS AKBAR MAULANA 155060100111023
M. FIQIH ILHAM ABDILLAH 155060100111029
RAKHA SJAHPUTRA 155060101111037
M. ZAERI SETIAWAN 155060101111043
REY DAVID BRIAN S. 155060107111027

TAHUN AJARAN 2017


DESAIN LENTUR PADA ELEMEN BETON PRATEGANG

Pendahuluan

Tegangan lentur merupakan hasil dari momen lentur eksternal. Dalam banyak hal,tegangan
tersebut mengontrol pemilihan dimensi geometris penampang beton prategang, baik beton
tersebut pratarik ataupun pascatarik. Proses desain lentur pada elemen beton prategang terdiri
dari, yakni :
Pemilihan geometri prarencana, dan dengan coba-coba dan penyesuaian akan berakhir
dengan penampang akhir dengan detail geometris penampang beton dan ukuran serta
alinyemen strands prategang
Penampang yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan lentur yang meliputi
tegangan beton dan tegangan baja.
Setelah itu, faktor-faktor lain seperti kapasitas geser dan torsi, defleksi dan retak
dianalisis dan dipenuhi

Asumsi Dasar ( sumber : https://www.academia.edu/5033063/MODUL_PRATEGANG_2 )

Dalam analisis lentur untuk suatu komponen struktur beton prategang berlaku asumsi berikut:

1. Variasi regangan pada penampang adalah linier, yaitu regangan di beton dan baja yang
melekat padanya dihitung berdasarkan asumsi bahwa penampang bidang datar selalu tetap.
2. Beton tidak menerima tegangan tarik. Hal ini berlaku untuk struktur dengan prategang
penuh (fully prestressed). Pada struktur dengan prategang sebagian (partially prestressed),
tegangan tarik terbatas bisa saja terjadi pada penampang.
3. Tegangan tekan pada beton dan baja (baik baja tulangan maupun tendon) didapat dari
hubungan tegangan dan regangan yang aktual atau diidealisasikan.

Untuk analisis awal, terutama dalam menentukan dimensi penampang dan level dari
prategang, digunakan metode penjumlahan tegangan pada daerah-daerah kritis. Harga
penjumlahan tegangan harus lebih kecil dari tegangan izin material. Analisis lanjutan untuk
menentukan kondisi struktur dilakukan dengan analisis penampang,

Tahap Pembebanan

Beban yang bekerja pada beton prategang adalah beban mati eksternal dan beban hidup
parsial pada kekuatan beton yang berbeda-beda untuk berbagai tahap pembebenan. Tahap-
tahap pembebanan tersebut dapat diringkas sebagai berikut ;

1. Gaya prategang awal Pi pada kondisi transfer, yaitu pada saat gaya prategang
ditransfer dari strand ( tendon ) ke beton.
2. Beban mati total WD dapat di-asumsikan bekerja bersama-sama Pi jika balok ditumpu
sederhana ( tanpa perancah ).
3. Perlu dipertimbangkan jika ada beban mati tambahan seperti beban pekerja, peralatan
dll, WSD ( Superimposed dead load ).
4. Akibat kehilangan gaya prategang jangka pendek ( short term losses ), menyebabkan
gaya prategang menjadi Peo
5. Pada saat layan ( service condition ) diperhitungkan beban-beban hidup (liveload ),
beban gempa ( earthquake load ) dll. Pada saat ini akibat kehilangan gaya prategang
akibat pengaruh waktu ( long term losses ) gaya prategang effektif menjadi Pe.
6. Beban lebih ( overload ) pada kondisi-kondisi tertentu, hal ini mengarah pada kondisi
batas pada keadaan unlimited.

Gambar distribusi lentur pada berbagai pembebanan

Dari gambar tersebut dapat dilihat :


(a) Penampang balok
(b) Tahap pemberiaan prategang awal
(c) Berat sendiri dan prategang efektif
(d) Beban mati penuh di tambah
(e) Beban kerja penuh ditambah prategang efektif
(f) Kondisi batas tegangan pada saat beban ultimit pada balok berkurang

Tegangan Yang Di-Ijinkan Pada Tendon Prategang ( Sesuai ACI Dan SNI )
( sumber : ardi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Beton+Prategangz.pdf )

Tegangan tarik pada tendon tidak boleh melebihi :


a. Akibat gaya penarikan ( jacking ) :
Tegangan tarik pada tendon tidak boleh melebihi 0,94 fpy dan harus lebih kecil dari :
0,80 f pu
Nilai maksimum yang direkomendasikan oleh produsen tendon
b. Segera setelah transfer gaya prategang:
Tegangan tarik pada tendon tidak boleh melebihi 0,82 fpy dan tidak boleh lebih besar dari :
0,74 fpu.
c. Pada beton prategang dengan sistem pasca tarik, pada daerah angkur dan sambungan
segera setelah penyaluran gaya prategang, tegangan tarik pada tendon tidak boleh melebihi
0,70 fpu.
Dimana : fpy = tegangan leleh baja prategang ( tendon ).
fpu = tegangan ultimate baja prategang ( tendon )
Berdasarkan peraturan perencanaan CSA ( Kanada ), tegangan tarik pada tendon dibatasi
seperti tabel dibawah ini :

Tabel Batasan Tegangan Tendon ( dalam fpy )

Penentuan Besaran Geometris Penampang

Pada kondisi layan, balok diasumsikan homogen dan elastik, sedangkan pemilihan
penampang biasanya didasarkan pada modulus penampang minimum yang diperlukan untuk
menahan semua pembebanan setelah terjadinya kehilangan prategang.
Ditinjau balok prategang di bawah ini.

Tegangan beton ditengah-tengah bentang balok secara umum dapat ditulis :

Dimana : : Tanda minus adalah tekanan.


fca Tegangan beton pada serat paling atas dari balok
fcb : Tegangan beton pada serat paling bawah dari balok.
P : Gaya prategang
e : Eksentrisitas gaya prategang terhadap pusat berat penampang beton.
Ac : Luas penampang beton
Ig : Momen Inersia penampang beton terhadap garis netral penampang beton (
sumbu x x )
ya : Jarak dari pusat berat penampang beton ke sisi/serat atas penampang.
yb : Jarak dari pusat berat penampang beton ke sisi/serat bawah penampang.
M : Momen luar yang harus dipikul balok.
cgc : Garis yang melalui pusat berat penampang.
cgs : Garis lintasan tendon

Tegangan yang terjadi pada saat transfer

Tegangan efektif setelah kehilangan gaya prategang

Tegangan pada kondisi layan ( service )

Di mana : Mr = Mo + Mto+ M,
Pi = prategang awal
Pe = prategang efektif sesudah kehilangan
e = eksentrisitas tendon dari pusat berat penampang beton, cgc
r2 = kuadrat dari jari-jari girasi
St/Sb = modulus penampang atas/bawah penampang beton
Tahap dekompresi
menunjukkan peningkatan regangan baja akibat bertambahnya beban dari tahap prategang
efektif P, bekerja sendiri sampai tahap beban tambahan mengakibatkan tegangan tekan di
beton pada level cgs menjadi nol. Pada tahap ini, perubahan tegangan beton akibat
dekompresi adalah :

Balok dengan Eksentrisitas Tendon Bervariasi


Balok diberi prategang dengan berbentuk haarped dan draped. Eksentrisitas
maksimum biasanya terjadi di penampang tengah bentang yang menentukan untuk
kasus balok bertumpuaan sederhana.
Gaya prategang efektif :

Kehilangan prategang :

Dimana : = rasio prategang residual

Jika tegangan di serat beton aktuall samadengan tegangan izin maksimum, maka
perubahan tegangan sesudah kehilangan adalah :

Tegangan netto :
Serat atas
Serat bawah

Modulus penampang

Eksentrisitas tendon prategang di tengah bentang

Dimana :

Jadi,

Gambar Tegangan serat maksimum pada balok dengan tendon draped atau harped
Balok dengan Eksentrisitas Tendon Konstan
Balok dengan eksentrisitas tendon konstan adalah balok dengan tendon lurus,
sebagaimana terjadi pada balok pracetak bertumpuan sederhana dengan bentang
sedang. Karena tendon mempunyai eksentrisitas besar di tumouan, yang
menyebabkan terjadinya tegangan tarik besar di serat atas tanoa adanya reduksi
momen akibat tambahan beban M + M + M, maka harus digunakan eksentrisitas
tendon di tengah bentang yang lebih kecil dibandingkan dengan balok seruoa dengan
tendon berbentuk draped.

Perubahan tegangan sesudah kehilangan :

Tegangan neto
Serat atas

Dimana : fcs = Tegangan beban kerja aktual du beton


Serat bawah
Representasi grafis modulus penampang untuk penampang nominal ditunjukkan dalam
gambar di atas. Gambar tersebut dapat digunakan pemilihan penampang coba-coba awal di
dalam proses desain menjadi lebih mudah.

Modulus penampang

Nilai eksentrisitas
Gambar Tegangan serat maksimum di tumpuan penampang balok dengan tendon lurus.
LAMPIRAN
1. Detail geometri penampang
2. Tabel Teagangan Izin
3. Tabel Spesifikasi tendon

Sumber : Ir.Soetoyo,Konstruksi Beton Pratekan


.)
BEBERAPA PENAMPANG STANDAR PRACETAK T
GANDA, T TERBALIK, PENAMAPANG INTI BERLUBANG,
DAN PENAMPANG JEMBATAN AASHTO

Anda mungkin juga menyukai