Anda di halaman 1dari 9

BETON KOMPOSIT

Oleh :

Muhammad Andan Pramesta


(1494094005)

Dosen Pembimbing

Ayu Roesdyningtyas Dyah Anggraeny, S. T., M. T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASYIM ASYARI

2016
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, hidayah, dan
karunianya sehingga tugas makalah yang berjudul BETON KOMPOSIT ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Tidaklupa pula kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi
dalam upaya penyelesaian makalah ini.

Kami sangat berharap bahwa makalah yang kami buat ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang telah membaca makalah kami ini
pada umumnya dan bermanfaaat untuk pembelajaran yang lebih baik lagi bagi
kami pribadi pada khususnya.

Namun demikian, dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa


tidak menutup kemungkinan dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran
dari pihak-pihak yang telah meneliti makalah kami ini demi keberhasilan yang
lebih baik lagi untuk waktu yang akan datang. Karena kami menyadari bahwa
segala kekurangan itu datangnya dari kita sendiri sebagai manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan dan jika terdapat kelebihan, semua itu tentu karena kehendak
Allah SWT.

Wassalamualaikum Wr.W
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beton adalah suatu material yang tahan terhadap tekanan, akan tetapi tidaktahan terhadap
tarikan. Sedangkan baja adalah suatu material yang sangat tahanterhadap tarikan. Dengan
mengkombinasikan beton dan baja sebagai bahanstruktur maka tegangan tekan dipikulkan kepada
beton sementara tegangan tarikdipikulkan kepada baja, dan inilah yang disebut dengan Beton
Prategang Betonprategang pada dasarnya adalah beton dimana tegangan tegangan internaldengan
besar serta distribuisi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehinggategangan tegangan yang
diakibatkan oleh beban beban diluar lawan sampai satutingkat yang diinginkan. Beton Prategang
adalah beton bertulang yang telahdiberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan
tarik potensial dalambeton akibat beban kerja.Beton prategang merupakan struktur komposit
antara dua bahan, yaitubeton dan baja mutu tinggi.
Komposit adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih material
dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah material baru yang
memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material pengusunnya. Salah satu contoh
paling mudah dari material komposit adalah beton cor yang tersusun atas campuran dari
pasir, batu koral, semen, besi, serta air. Nampak bahwa material-material penyusun
tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda, namun ketika dicampurkan dengan
perbandingan serta teknik tertentu akan menghasilkan beton yang sangat kuat, keras, dan
tahan terhadap berbagai cuaca.

Baja yang dipakai disebut Tendon yang di kelompokan dan membentuk


kabel.Penerapan sistem beton prategang sudah mulai digunakan padatahun 1886 saat PH.
Jackson dari California, Amerika Serikat membuatkonstruksi pelat atap.Kemudian pada
tahun 1888, CEW Doehring mendapatkan hak paten untukpenegangan pelat beton dengan
kawat baja. Tetapi gaya prategang yangditerapkan dalam waktu yang singkat menjadi
hilang, karena rendahnyamutu dan kekuatan baja.Struktur Beton Prategang
Pertama(Jackson, 1886) Untuk mengatasi hal ini oleh G.R. Steiner pada tahun 1908,
diusulkandilakukannya penegangan kembali (USA). Sedangkan J. Mandl dan M.
Koenendari Jerman, menyelidiki identitas dan besar kehilangan gaya prategang.Pada tahun
1928, Eugene Freyssinet seorang Insinyur dari Perancisberhasil menemukan pentingnya
kehilangan gaya prategang dan usaha untukmengatasinya. Dan ia berhasil memberikan
pratekan

B. Rumusan Masalah
1. Penertian beton komposit
2. Material komposit
3. Kelebihan dan kekurangan beton komosit
C. Tujuan Pembahasan
Memahami tentang beton komposit

BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Beton Komposit

Beton komposit merupakan struktur yang terdiri dari 2 material atau lebih dengan sifat
bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan yang
lebih baik.Komposit baja dengan beton didasarkan pada pemikiran bahwa beton mempenyai
perilaku yang menguntungkan ketika menerima beban tekan dan perilaku yang kurang
menguntungkan ketika menerima beban tarik.
Sedangkan baja mempunyai kemampuan bahan yang sama baik untuk beban tarik dan
tekan tetapi harus diwaspadai terhadap bahaya tekuk ketika menerima beban tekan. Elemen
strukrut komposit yang menerima beban lentur disebut dengan balok komposit. Elemen struktur
komposit yang menerima beban tekan, atau tekan dan lentur disebut dengan kolom komposit.
Elemen struktur komposit dapat menahan beban sekitar 33% - 50% lebih besar daripada beban
yang dapat dipikul oleh balok baja saja.Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi
terjadinya slip antara baja dan beton dapat dicegah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang
penghubung geser (shear connector).
Struktur komposit (Composite) merupakan struktur yang terdiri dari dua material
atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan sehingga
menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik. Umumnya srtuktur komposit berupa :

1. Kolom baja terbungkus beton / balok baja terbungkus beton (Gambar 1.a/d).
2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang (Gambar 1.b/c).

3. Balok baja yang menahan slab beton (Gambar 1.e).

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 1. Macam-macam Struktur Komposit

Perencanaan komposit mengasumsi bahwa baja dan beton bekerja sama dalam memikul
beban yang bekerja, sehingga akan menghasilkan desain profil/elemen yang lebih ekonomis.
Dismping itu struktur komposit juga mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah lebih
kuat (stronger) dan lebih kaku (stiffer) dari pada struktur non-komposit.

Metode Load and Resistance Factor Design (LRFD) sebenarnya merupakan suatu
metode yang baru dan telah lama diperkenalkan, namun di Indonesia relatif masih jarang
disentuh oleh kalangan akademisi maupun praktisi di lapangan, Oleh sebab itu pada makalah
ini mencoba sedikit membahas penggunaan metode LRFD

B. Material beton komposit


1. Beton
Seperti telah di ketahui bahwa beton adalah campuran dari Semen, Agregat kasar ( split ),
Agregat halus ( pasir ), Air dan bahan tambahan yang lain. Perbandingan berat campuran beton
pada umumnya Semen 18 %, Agregat kasar 44 %, Agregat halus 31 % dan Air 7 %. Setelah
beberapa jam campuran tersebut dituangkan atau dicor pada acuan ( formwork ) yang telah
disediakan, bahan-bahan tersebut akan langsung mengeras sesuai bentuk acuan ( formwork )
yang telah dibuat. Kekuatan
beton ditentukan oleh kuat tekan karakteristik ( fc ) pada usia28 hari.
Kuat tekan karakteristik adalah tegangan yang melampaui 95 % dari pengukur- an
kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes penekanan contoh ( sample ) beton dengan ukuran
kubus 150 x 150 mm, atau silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm.
Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai benda uji ( sample ).

Benda Uji Perbandingan Kekuatan


Kubus 150 x 150 x 150 mm 1.00

Kubus 200 x 200 x 200 mm 0.95

Silinder ( Dia. 150 ) x ( H = 300 ) mm 0.83

Perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai umur beton ( benda uji ).

Umur Benda Beton ( hari ) 3 7 14 21 28 90 365

Perbandingan kekuatan 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35

Pada kuat
konstruksi
tekan fbeton prategang biasanya dipergunakan beton mutu tinggi de-
ngan c = 30 40 MPa, hal ini diperlukan untuk menahan tegangan
tekan pada pengangkuran tendon ( baja prategang ) agar tidak terjadi keretakan-
keretakan.
Kuat tarik beton mempunyai harga yang jauh lebih rendah dari kuat tekannya.
'
SNI 03 2874 2002 menetapkan untuk kuatf c sedang
tarik beton ts = 0,50
kan ACI menetapkan ts = 0,60
2. Baja Prategang
Didalam praktek baja prategang ( tendon ) yang dipergunakan ada 3
(tiga )macam, yaitu :
a. Kawat tunggal
(wire ).
Kawat tunggal ini biasanya dipergunakan dalam beton prategang
dengan sis- tem pra-tarik ( pretension method ).
b. Untaian kawat
(strand ).
Untaian kawat ini biasanya dipergunakan dalam beton prategang dengan
sistem pasca-tarik ( post-tension ).
c. Kawat batangan
(bar )
Kawat batangan ini biasanya digunakan untuk beton prategang dengan
sistem pra-tarik ( pretension ).
Selain baja prategang diatas, beton prategang masih memerlukan
penulangan biasa yang tidak diberi gaya prategang, seperti tulangan
memanjang, sengkang, tulangan untuk pengangkuran dan lain-lain.

Tabel Tipikal Baja


Prategang

Jenis Diameter Luas Beban Putus Tegangan Tarik


2
Baja Prategang ( mm ) ( mm ) ( kN ) ( MPa )
3 7.1 13.5 1900

Kawat Tunggal 4 12.6 22.1 1750

( wire ) 5 19.6 31.4 1600

Untaian Kawat 7
9.3 38.5
54.7 57.8
102 1500
1860

( strand ) 12.7 100 184 1840

23 415 450 1080

26 530 570 1080


Kawat Batangan
29 660 710 1080
( bar )
32 804 870 1080

Jenis-jenis lain tendon yang sering digunakan untuk beton prategang pada
sitem pre-tension adalah seven-wire strand dan single-wire. Untuk seven-
wire ini, satu bendel kawat teriri dari 7 buah kawat, sedangkan single wire
terdiri dari kawat tunggal.
Sedangkan untuk beton prategang dengan sistem post-tension sering
digunakan tendon monostrand, batang tunggal, multi-wire dan multi-
strand. Untuk jenis post-tension method ini tendon dapat bersifat bonded (
dimana saluran kabel diisi dengan material grouting ) dan unbonded saluran
kabel di-isi dengan minyak gemuk atau grease. Tujuan utama dari grouting
ini adalah untuk :

Melindungi tendon dari korosi


Mengembangkan lekatan antara baja prategang dan beton sekitarnya.

C. Kelebihan dan kelemahan beton komposit


1. Bahan komposit mempunyai density mempunyai kepadatan yang lebih rendah
Sehingga mempunyai kekuatan dan kekakuan yang spesifik /lebih tinggi
2. Dilihat dari segi berat ,material lebih ringan di banding dengan bahan
konvensional ,hal ini mempengaruhi dengan berat bahan bangunan dan desain
bawah yaitu fondasi
3. Pada pengerjaannya material komposit mudah di bentuk sehingga tidak
menyulitkan dalam proses pengerjaannya
4. Tahan terhadap cuaca dan korosi
5. Bahan komposit mempunyai ritangan baik terhadap kakisan
6. Lebih kuat dan tidak getas
7. Koefisien lebih rendah
8. Di lihat segi biaya ,material komposit lebih murah dan ekonomis

Kelemahan
1. Tidak tahan terhadap beban kejut dan beban tabrak
2. Lebih sulut di bentuk secara plastis
3. Kurang elastis
4. Analisa cenderung

Anda mungkin juga menyukai