Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan kendaraan bermotor dewasa ini kian bertambah hampir tak
terkendali. Khususnya sepeda motor, hal ini dapat kita lihat dari data yang ada kota
Malang(Malang dalam anka 2013), total jumlah kendaraan tahun 2012 berjumlah
471.272 unit.yang terdiri dari 84.834 unit mobil penumpang, 18.671 unit truk, dan
367.767 unit sepeda motor. Pertumbuhan jumlah kendaraan sepeda motor dari tahun
2008 2012 berjumlah 175.000 unit. Dari data diatas jelas menunjukan jumlah
sepeda motor sangat banyak dan mengakibatkan permasalahan transportasi
tersendiri., khususnya di ruas ruas jalan perkotaan. Persimpangan lalu lintas yang
diatur dengan lampu lalu lintas juga tidak luput dari dampak keberadaan sepeda
motor ini.
Hal ini ditandai dengan adanya penumpukan sepeda motor yang memenuhi mulut
mulut persimpangan selama fase merah. Keadaan ini terlihat tidak beraturan dan tidak
jarang para pemakai sepeda motor melakukakan pelanggaran lalu lintas di
persimpangan seperti melampui garis henti, menutup pergerakan lalu lintas belok kiri
langsung dan menghalangi pergerakan pejalan kaki.
Sebagai kendaraan bermotor terkecil, sepeda motor merupakan kendaraan yang
memiiki mobilitas dan maneuver pergerakan yang tinggi. Factor mobilitas serta
fleksibilitasnya pergerakan sepeda motor dalam memanfaatkan ruang mendorong
pengemudi untuk melakukan manuver yang lebih variatif dibandingkan kendaraan
roda empat. Sepeda motor mampu melewati ruang kosong menempati celah celah
kendaraan secara acak, dan baru berhenti bilamana tidak ada lagi ruang untuk
bergerak.
Ketika memasuki persimpangan, pengemudi sepeda motor cenderung memilih
ruang sedekat mungkin ke garis henti (stop line) yang ada dipersimpangan daripada
berada dibelakang kendaraan lain. Tidak jarang kendaraan kendaraan ini
menempatkan diri hingga melampui garis henti. Terbatasnya ruang pada mulut
persimpangan membuat sepeda motor juga sering menggunakan lajur pejalan kaki
sebagai tempat menunggu, sehingga mengurangi lajur efektif pejalan kaki pada zebra
cross
Pada saat sinyal hijau, kendaraan sepeda motor tersebut tampak berebut secepat
mungkin dengan berbagai manuver pergerakan untuk keluar dari kelompok pada
mulut persimpangan. Akibat manuver tersebut tidak jarang menimbulkan konflik lalu
lintas yang diperkirakan memiliki pengaruh atau gangguan pergerakan terhadap
kendaraan lainnya. Kondisi lalu lintas ini banyak ditemukan pada persimpangan
persimpangan yang diatur lampu lalu lintas di kota malang.
Oleh karena kondisi tersebut, maka diperlukan suatu penelitian yang mengarah
pada kajian atau tinjauan pergerakan sepeda motor ketika keluar dari bentukan
kelompok tak beraturan dari sepeda motor terhadap lalu lintas serta tinjauan
penyediaan fasilitas khusu sepeda motor pada persimpangan. Tesis ini mencoba
mengangkat permasalahan tersebtu melalui sebuah penelitian dengan topik :
Perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) sepeda motor pada persimpangan
bersinyal di kota Malang. Tesis ini akan mengkaji karakteristik lalu lintas sepeda
motor pada kaki persimpangan dan merencanakan desain ruang henti khusus untuk
sepeda motor pada persimpangan bersinyal di beberapa titik lokasi. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat member masukan terhadap kebijakan system transportasi
perkotaan khususnya yang berkaitan dengan prasaran jalan untuk mengatur sepeda
motor di persimpangan.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
yang terjadi, antara lain:
a. Terjadinya penumpukan sepeda motor yang tidak beraturan pada mulut
persimpangan selama fase merah diperkirakan dapat berpengaruh terhadap
pergerakan lalu lintas dikaki persimpangan serta konflik lalu lintas
dipersimpangan pada fase hijau.
b. Penumpukan kendaraan sepeda motor pada mulut persimpangan diperkirakan
karena tidak tersedianya fasilitas khusus sepeda motor hal ini ditandai dengan
masih bersatunya semua kendaraan pada kaki persimpangan dalam satu ruang
yang tidak terpisah, yang menggunakan satu garis henti secara bersama sama
c. Tertutupnya akses sepeda motor menuju mulut persimpangan oleh kendaraan roda
4 menyebabkan terjadinya penumpukan sepeda motor di pangkal pulau jalan.
Kondisi ini sering menimbulkan konflik lalu lintas, khususnya pada detik detik
awal fase lampu hijau menyala yang diakibatkan oleh pergerakan sepeda motor
yang memaksa masuk ke lajur lalu lintas dari lajur kiri.
d. Sering terjadinya pelanggaran marka oleh pengendara sepeda motor untuk
memperoleh lajur yang pas ketika memasuki awal fase hijau.
e. Kemudian akibat terhambatnya pergerakan sepeda motor menuju mulut
persimpangan selama fase merah, seringkali sepeda motor masuk kemulut atau
depan persimpangan dari lajur belok kiri langsung, yang menyebabkan tidak
teraturnya penumpukan sepeda motor dimulut persimpangan.
f. Untuk mengurangi dampak dari penumpukan sepeda motor secara tak beraturan
serta tingginya konflik sepeda motor di mulut persimpangan, dinilai perlu
memberikan pengaturan sepeda motor pada persimpangan melalui fasilitas RHK
(Ruang Henti Khusus) sepeda motor.

1.3 Rumusan Masalah


Untuk mendapatkan hasil yang relevan dengan tujuan studi ini, maka
permasalahan penting dalam penelitian ini adalah:
a. Dimana lokasi rencana ruang henti khusus sepeda motor?
b. Bagaimana pra desain ruang henti khusus sepeda motor?

1.4 Batasan Masalah


Beberapa batasan masalah dalam penelitian adalah
a. Studi ini dilakukan di Kota Malang, Indonesia
b. Penelitian ini dilakukan pada persimpangan bersinyal di kota Malang sebagai
berikut:
3 Persimpangan :
1. Bale Arjosari St. Raden Panji Suroso St
2. Sunandar Priyo Sudarmo St. Sulfat St.
3. MT. Haryono St. Gajayana St.
4. Jaksa Agung Suprapto St. Jendral Basuki Rahmat St. Mayjen Panjaitan St.
4 Persimpangan :
1. R. Panji Suroso St. L.A Sucipto St. Sunandar Priyo Sudarmo
2. Laksamana Martadinata St. Kebalen St. Kolonel Sugiono St. Sartono St.
3. Galunggung St. Simpang Bondowoso St. Tidar Raya St.
4. Jendral Basuki Rah,at St. Kahuripan St. Semeru St.

c. Survai dilakukan pada tiga segmen waktu yaitu pagi, siang, dan sore dengan
cuaca cerah.
d. Survai Penelitian dibatasi pada analisis pelayanan kinerja jalan berdasarkan MKJI
1997

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain:
a. Menenetukan lokasi rencana ruang henti khusus sepeda motor
b. Menentukan pra desain ruang henti khusus sepeda motor

Anda mungkin juga menyukai