Anda di halaman 1dari 11

ELASTIS, PLASTIS DAN ULTIMIT

DARI BETON & BAJA

F I A N A PRI A N S YA H ( 1 1 6 130074)
H E L MI A ZI Z P ( 1 1 6 130054) STATIKA &
PU PU N G S A E PU L L OH ( 1 1 6 130099) MEKANIKA BAHAN
S I S K A RI ZK I F ( 1 1 6 130102 )
PENGERTIAN BAJA
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) sebagai unsur dasar dan karbon (C) sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0,2 % hingga 2,1 % berat
sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal
atom besi. Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon lebih kecil 1,7 %, sedangkan
besi mempunyai kadar karbon lebih besar dari 1.7 %. Baja mempunyai unsur-unsur lain
sebagai pemadu yang dapat mempengaruhi sifat dari baja. Penambahan unsur-unsur dalam
baja karbon dengan satu unsur atau lebih, tergantung dari pada karakteristik baja karbon yang
akan dibuat.
DEFINISI BETON
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus,
agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. (SNI
03- 2847 – 2002, Pasal 3.12 )

Sifat utama dari beton, yaitu sangat kuat terhadap beban tekan, tetapi juga bersifat getas /
mudah patah atau rusak terhadap beban tarik. Dalam perhitungan struktur, kuat tarik beton ini
biasanya diabaikan.
DEFINISI BETON BERTULANG
Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak
kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan
berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya.
(SNI 03- 2847 – 2002, Pasal 3.13 )
ELASTIS & PLASTIS
Jika sebuah benda diberi gaya tarik atau tekan, maka benda tersebut akan meregang
(berdeformasi memanjang / memendek). Namun jika suatu ketika gaya tersebut dihilangkan,
maka benda tersebut akan kembali seperti semula (seperti sebelum diberi gaya). Keadaan ini
disebut sebagai keadaan elastis, yaitu suatu keadaan dimana benda kembali dari bentuk
deformasinya ketika beban / gaya yang bekerja pada benda tersebut dihilangkan.

Dalam kondisi elastis, besarnya gaya berbanding lurus dengan besarnya deformasi.
ELASTIS & PLASTIS
Namun ada suatu keadaan dimana jika gaya atau beban yang bekerja pada benda tersebut
ditambah besarnya, benda tersebut tidak bisa kembali ke bentuk semula atau kembali seperti
sebelum benda tersebut berdeformasi. Keadaan ini disebut sebagai keadaan Plastis atau
Inelastis.
DAKTALITAS
Dimulai dari titik awal (tegangan = 0 dan regangan = 0) hingga mencapai titik putus/runtuh.
Disini terlihat, saat deformasi benda sudah mencapai batas elastisnya (sudah mencapai titik
leleh), benda tidak langsung putus, tetapi mengembangkan regangannya terlebih dahulu
hingga mencapai titik batasnya baru kemudian runtuh/putus.
DAKTALITAS
Jadi, daktalitas adalah kemampuan sebuah benda untuk mengembangkan regangan diatas titik
lelehnya.

Tetapi tidak semua benda memilki mekanisme keruntuhan dengan alur seperti tersebut. Ada
benda yang mana ketika regangannya sudah mencapai leleh, maka saat itu juga regangan
putus terjadi, jadi regangan leleh sama dengan regangan putusnya atau dengan kata lain, saat
terjadi titik leleh maka saat itu benda langsung putus. Semisal karet, saat menarik karet
sehingga karet mengalami perpanjangan, maka ketika perpanjangan sudah mencapai batas
(titik leleh), karet langsung putus dan tidak ada pengembangan regangan.
KEKUATAN BATAS / ULTIMIT
Anggapan yang digunakan pada metode Kekuatan Batas / Ultimit :

1. Bidang penampang rata sebelum terjadinya lentur tetap rata setelah terjadinya lentur dan tetap
berkedudukan tegak lurus pada sumbu bujur balok, oleh karena itu nilai regangan dalam penampang
komponen struktur terdistribusi linier atau sebanding lurus terhadap jarak ke garis netral.

2. Tegangan beton tekan 1/2fc’, apabila beban terus meningkat tegangan yang terjadi tidak linier dengan
regangan

3. Dalam perhitungan kapasitas momen ultimate kuat tarik beton diabaikan dan seluruh gaya tarik
dibebankan seluruhnya kepada tulangan tarik. Beban ultimit adalah semua beban yang bekerja dikalikan
faktor beban
BAJA TULANGAN
Terdapat empat fase kurva
tegangan - regangan dari baja
tulangan, dimulai dari titik
awal (tegangan = 0, regangan=
0), kemudian secara kontinue
beban terus ditingkatkan
hingga akhirnya baja
mengalami keruntuhan (putus)
.
TAHAPAN KONDISI BETON
Tahap Plastis. Ketika bahan-bahan beton pertama kali dicampurkan, bentuknya menyerupai sebuah
“adonan”. Lunak, encer, sehingga dapat dituang dan dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Tahapan ini
dinamakan kondisi plastis. Beton harus dalam kondisi plastis pada saat penuangan (pengecoran) dan
pemadatan (kompaksi).

Beton adalah material yang bersifat kaku / plastis (tidak elastis). Nilai kuat tekan dan tarik bahan beton tidak
berbanding lurus, dimana suatu perbandingan kasar dapat dipakai bahwa nilai kuat tarik bahan beton normal
hanya berkisar antara 9% - 15% dari kuat tekannya. Beton harus dalam kondisi plastis pada saat penuangan
(pengecoran) dan pemadatan (kompaksi). Ketika beton tidak lagi lunak, dan mulai mengeras, kondisinya
dinamakan setting. Setting terjadi setelah kompaksi (pemadatan) dan pemolesan akhir (finishing).

Anda mungkin juga menyukai