1. Pengertian Kantilever
Secara Umum Kantilever merupakan penonjolan balok yang hanya
disokong pada salah satu sisinya, berakar pada desain struktur dan
perhitungan mekanika teknik bangunan.
2. Balok Kantiver
Balok kantilever merupakan jenis balok dimana salah satu
tumpuannya adalah jepit, sementara ujung yang lainnya bebas. Pada
balok kantilever, momen lenturnya negatif, artinya serat atas mengalami
tarik, serat bawah mengalami tekan. Pada realitasnya, kantilever
biasanya berada pada ujung-ujung plat lantai.
1
digunakan tetapi untuk ruang-ruang yang tidak menghasilkan beban berat
terhadap elemen struktur.
3. Beban (muatan)
Dalam pelajaran Teknik sipil diperguruan tinggi kita akan sering sekali
menemui yang namanya beban, berikut adalah sedikit mengenai jenis-jenis
beban muatan,bisa kita lihat dibawah ini:
2
Sebelum lebih jauh, perlu diketahui analisa struktur itu dibagi atas 2 yaitu :
1. Mekanika statis tertentu
Pada statis tertentu jumlah reaksi dari perletakannya <= 3 reaksi perletakan
2. Mekanika statis tak tentu
Sedangkan di statis tak tentu jumlah reraksi dari perletakannya > 3 Di analisa
struktur ini kita akan mempelajari kontruksi yang bersifat statis tertentu yaitu
mempelajari tentang struktur dalam keadaan seimbang. Dimana konsep
terpentingnya yang haru-harus selalu di ingat dalam struktur statis tertentu
yaitu :
Balok sederhana
Lintang
dan Normal
3
Baiklah supaya lebih jelasnya kita akan mempelajari satu persatu melalui
contoh-contoh berikut ini
1. Balok sederhana
JAWAB :
Reaksi perletakan
Perlu diingat kembali
(syarat tanda dalam perletakan)
Jika gaya bekerja searah jarum jam ,terhadap titik yang ditinjau maka
tandanya adalah (+) Positif
Namun jika gaya bekerja berlawanan jarum jam maka tandanya adalah (-)
negatif
Sigma MA = 0
-RB.4 + P.2 = 0 RB.4 = 2.2
RB = 1 ton
4
Sigma MB = 0
RA.4 - P.2 = 0 RA=2.2/4 = 1 ton
Komponen arah vertical
Sigma V = 0 RA + RB – P = 0
1 +1 – 2 = 0
UNTUK MOMEN
MA = 0
MB = 0 MC = RA.LC = RA .2 = 2 TM
Jika gaya bekerja searah jarum jam ,terhadap titik yang ditinjau maka
tandanya adalah (+) Positif
Namun jika gaya bekerja berlawanan jarum jam maka tandanya adalah (-)
negatif
UNTUK NORMAL
Karena Sigma H=0 Ha = 0
Maka gaya normal (tidak ada)
5
rangkumantekniksipil.blogspot.com
rangkumantekniksipil.blogspot.com
6
Perlu menguraikan gaya beban terlebih dahulu menjadi (P sin a) dan (P cos
a)
Sigma H=0
RAH = P cos a (kekanan)
Perlu diperhatikan juga beban tepusat miring ada gaya normalnya
Na = -RaH
Dengan Beban Merata,
Komponen Horizontalnya :
Sigma H=0
RaH = 0
4 + 4 – 2.4 = 0
7
Untuk Momen
MA = 0
MB = 0
Mx = RA.x – Luasan . (titik Berat/Jaraknya)
=RA.x – q.x.(1/2x)
=RA.x – 1/2qx2
M2 = RA.2 – 1/2.q.(2)2
= RA .2 – 1/2 .q.(2)2
= 4 Tm
Untuk Lintang
DA = RA
D2 = RA – q.2
= 4 – 2.2 = 0
DAB = RA – q.4
= -4 Tm
8
Dengan Beban merata Segitiga
9
Sigma H = 0
HA = 0
Reaksi perletakan tidak memerlukan Sigma M di sustu titik. Tetepi cukup
periksa saja komponenn gaya vertikalnya saja , karena hanya ada 1
tumpuan
Sigma V = 0
RA – P = 0
RA = P = 2 ton
Untuk Momennya
MB = 0
MA = -P.4 = -2 . 4 = -8 Tm (terjadi momen negative (-))
Untuk Lintangnya
DA = RA = 2 T
DB= RA – P = 2 – 2 = 0
Untuk normalnya Tidak ada normal karena tidak ada komponen gaya
Horizontalnya.
10
4. Contoh Soal Balok Kantilever
Mencari reaksi perletakan
Contoh kasus beban Merata :
CEK
R=VA+VB
qL = qL → LOLOS
11
CONTOH SOAL BEBAN MERATA :
Jawab :
∑MB = 0
VA.L-R. 1/2 L -P . 2 = 0
VA.8 – 24 . 1/2 . 8 -10.2=0
8VA – 96 -20 = 0
8VA = 116
∑MB = 0
VB.L -R. 1/2L – P.6 = 0
8VB – 96 – 60 = 0
8VB = 156
VB=156/8 = 19.5 T
12
CEK
R + P = VA + VB
24 + 10 = 14.5 + 19.5
34 = 34 → LOLOS
Reaksi yang akan terjadi tentunya adalah Reaksi Vertikal dan Reaksi
Momen pada tumpuan jepit di titik A.
13
Tinjau pada titik A (pusat rotasi di titik A)
(w x 5) – MA = 0
100×5 – MA = 0
MA = 500 kN
RA – w = 0
RA = w = 100 kN
POTONGAN (0 – 10 m)
untuk Q0 = 100 kN
14
untuk Q10 = 100 – 100 = 0 kN
15