Anda di halaman 1dari 36

GARIS PENGARUH

PENGERTIAN GARIS PENGARUH


 Garis pengaruh diilustrasikan seperti jembatan yang dilewati oleh sebuah mobil
seperti gambar berikut.
 Gaya-gaya di dalam batang akan berubah sesuai dengan posisi mobil dan gaya
maksimum pada masing-masing batang akan terjadi pada posisi mobil yang
berbeda. Perencanaan masing-masing batang harus didasarkan pada gaya
batang maksimum yang mungkin dihasilkan akibat mobil yang berpindah dari
ujung A ke ujung E.

Struktur jembatan rangka batang dibebani oleh beban hidup (muatan bergerak)
PENGERTIAN GARIS PENGARUH
 Kalau kita meninjau atau melihat suatu jembatan, maka struktur tersebut selalu
dilewati oleh suatu muatan berjalan.
 Kedudukan beban tersebut selalu berubah-ubah, sehingga pengaruhnya pada
setiap tampang konstruksi akan selalu berubah-ubah pula
 Disisi lain kalau kita menganalisa struktur, maka yang dicari dari struktur tersebut
adalah reaksi-reaksi, kemudian gaya-gaya dalamnya, yaitu gaya dalam momen,
lintang, dan normal.
 Jika dua hal tersebut dipadukan, maka kaitannya adalah berapa besarnya nilai
maksimum dari gaya-gaya dalam di suatu tempat di struktur tersebut, jika ada
muatan yang berjalan di suatu tempat di struktur tersebut, jika muatan yang berjalan
di atasnya?
 Untuk menjawab hal tersebut diperlukan suatu garis pengaruh. Garis pengaruh ini
sebagai alat bantu untuk mencari nilai reaksi, gaya dalam momen, lintang, dan
normal jika di atas struktur jembatan tersebut berjalan suatu muatan.
PENGERTIAN GARIS PENGARUH

 Garis pengaruh digunakan sebagai dasar perhitungan pada konstruksi yang


menerima beban yang bergerak.
 Yang dimaksud dengan beban bergerak adalah kedudukan muatan yang selalu
berubah, misalnya, mobil atau kereta api.
 Akibat muatan yang berubah ini pengaruhnya terhadap penampang konstruksi
juga akan berubah.
 Untuk keperluan ini, kita memerlukan lukisan garis pengaruh. Garis pengaruh
adalah suatu garis yang menunjukkan besarnya pengaruh dari suatu muatan
untuk setiap perubahan kedudukan muatan.
 Garis pengaruh merepresentasikan efek dari beban bergerak pada titik tertentu
dalam struktur sedangkan diagram gaya dalam (Momen, Lintang dan Normal)
merupakan representasi efek dari beban tersebut terhadap keseluruhan bagian
struktur.
PENGERTIAN GARIS PENGARUH

 Garis pengaruh adalah garis yang menentukan atau mempengaruhi besarnya


gaya, momen pada keadaan atau posisi yang ditinjau dengan muatan beban
bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan kedudukan yang selalu
berubah.
 Besarnya nilai reaksi atau gaya – gaya dalam untuk titik yang ditinjau tersebut,
ditunjukkan oleh garis dibawah beban satuan tersebut.
 Garis pengaruh ini hanya memberikan indikasi posisi pendekatan, sedangkan
untuk mengetahui posisi kritis secara pasti perlu Trial and error. Sebagai taksir
awal posisi kritis adalah Beban terbesar pada rangkaian gaya terpusat sering
terjadi pada posisi ordinat terpanjang dari diagram garis pengaruh.
 Garis pengaruh merupakan cara lain untuk mencari reaksi perletakan, gaya
lintang dan momen pada suatu konstruksi yang terbebani beban luar statis.
 Dengan kata lain garis pengaruh dapat pula dipergunakan untuk mencari
besarnya reaksi perletakan, gaya-gaya dalam batang tanpa hukum
keseimbangan (M = 0 ; V = 0 ; H = 0)

 Garis pengaruh dibedakan menjadi:


1.   Garis pengaruh gaya reaksi/ reaksi perletakan (pada tumpuan).
2.   Garis pengaruh gaya lintang (pada suatu penampang).
3.   Garis pengaruh momen (pada suatu penampang).
 Garis pengaruh dipergunakan untuk mengetahui dimana letaknya muatan sesuatu
muatan yang bergerak yang dapat menimbulkan akibat yang paling buruk.
 Dipakai pertolongan muatan bergerak sebesar 1 satuan (P = 1). Jangkauan gaya-
gaya dalam yang dapat dicari meliputi seluruh titik pada batang konstruksi.
 Untuk mempermudah suatu penyelesaian, maka di dalam suatu garis pengaruh,
muatan yang dipakai sebagi standar adalah beban P sebesar satu satuan (ton atau
kg atau Newton) yang berjalan di atas struktur jembatan tersebut.
 Sedangkan bentuk garis pengaruh tersebut adalah suatu garis yang menunjukkan
nilai dari apa yang akan dicari tersebut, misalnya : reaksi atau gaya dalam momen,
lintang, dan normal di suatu tempat pada gelagar tersebut
 Garis pengaruh adalah garis yang menunjukkan besarnya reaksi atau gaya dalam
momen, lintang, dan normal di suatu titik akibat pengaruh dari muatan sebesar 1
ton berjalan.
 Garis pengaruh adalah diagram yang menunjukan besarnya reaksi perletakan
atau gaya dalam (momen,lintang) pada suatu irisan akibat muatan terpusat yang
bergerak sebagai muatan yang terpusat.
 Sebagai muatan terpusat, umumnya diambil P = 1 (satuannya). Pada garis
pengaruh ini, sebagai variabelnya adalah letak beban (karena bergerak), sedang
letak perletakan atau irisan yang akan digambarkan GP dalam keadaan tetap atau
diam.
 Arti Garis Pengaruh berbeda dengan gambar bidang gaya dalam.
 Pada gambar bidang gaya dalam (M, L)
• Variabelnya : letak penampang / irisan
• Beban : diam/ tidak bergerak

 Garis pengaruh yang sudah selesai digambar, dapat digunakan untuk :


• Beban terpusat : bergerak / diam
• Beban merata : bergerak / diam

 Gambar garis pengaruh dapat digunakan untuk menentukan tempat


kedudukan beban (terpusat atau merata) yang memberikan harga dari
reaksi perletakan atau gaya dalam tersebut seperti yang diinginkan, misal :
maksimum
Garis pengaruh pada balok
A. Garis pengaruh Reaksi Perletakan :
Aturan yang digunakan untuk menggambarkan GP reaksi perletakan adalah
sebagai berikut :
 Tentukan arah reaksi perletakan yang mungkin terjadi sesuai dengan sifat
perletakannya ( rol, sendi, jepit)
 Menentukan letak sistem koordinat, untuk menyatakan letak beban
terpusat P.
 Meletakan beban P=1 dan menyatakan posisinya terhadap titik 0 dari
sistem koordinat yang dipilih.
 Menyusun persamaan reaksi perletakan : f(P,x)
 Menggambarkan GP dari persamaan yang sudah diperoleh dari langkah 4
Garis pengaruh berlaku pada bentuk- bentuk konstruksi seperti :
1. Konstruksi Statis Tertentu meliputi : konstruksi Balok diatas perletakan
biasa dan dengan kantilever 
2. Konstruksi kantilever murni.
3. Konstruksi Balok Gerber 
Tanda gambar Garis Pengaruh :

 Positif (+) : Selama beban berada pada daerah +, arah reaksi perletakan yang
terjadi sesuai dengan yang dimisalkan/digambarkan.
 Negatif (-) : Selama beban berada pada interval daerah -, arah reaksi perletakan
yang terjadi berlawanan dengan arah yang dimisalkan / digambarkan.

 Cara melihat Free-body melalui irisan dapat dikerjakan dengan :


• Melihat ke satu arah
• Melihat free-body yang tidak ada beban
 Cara penggunaan Garis Pengaruh :
1. Untuk beban terpusat P pada kedudukan tertentu
Reaksi perletakan / gaya dalam = P x (ordinat GP dibawah beban P)

2. Untuk beban terbagi rata


a. Beban merata konstan :
Reaksi perletakan/ gaya dalam = q x (luas GP sepanjang beban pusat
tersebut bekerja)
b. Beban merata tidak konstan dipakai cara integrasi
Garis pengaruh pada balok
B. Garis Pengaruh Gaya Lintang
 Untuk menggambar garis pengaruh gaya lintang, kita jalankan beban P = 1
satuan sepanjang struktur
 Kita hitung besarnya gaya lintang di titik yang ditinjau pada beberapa posisi/
letak beban P
 Hubungkan nilai-nilai yang diperoleh dengan suatu garis, sehingga didapatkan
garis pengaruh lintang
Contoh : Garis pengaruh reaksi perletakan dan gaya dalam
1. Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A
dan tumpuan rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total L,
dibebani oleh sebuah beban terpusat vertikal P berjarak x dari titik A.
Hitung reaksi-reaksi perletakan di A dan B, gaya dalam potongan di tengah
bentang, dan gambarkan garis pengaruhnya !
Bentang BI (0 ≤ x ≤ ½ L )
V=0
Lx + VB = 0
Lx = - VB
L I-I = - VB

M=0
Mx – VB (x) = 0
Mx = VB ( x )
M I-I = VB (½ L)
Bentang AI (0 ≤ x ≤ ½ L )
V=0
Lx - VA = 0
Lx = VA
L I-I = VA

M=0
Mx – VA (x) = 0
Mx = VA ( x )
M I-I = VA (½ L)
Tugas 1
1. Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik A dan tumpuan
rol pada titik B). Balok memiliki panjang bentang total 5 m, dibebani oleh sebuah beban
terpusat vertikal P berjarak x dari titik A.

Hitung reaksi-reaksi perletakan di A dan B, gaya dalam potongan, dan gambarkan garis
pengaruhnya !
P = 1 satuan
I

A I B
x
2m 3m

2.
1. Sebuah balok dengan kondisi tumpuan sendi-rol (tumpuan sendi pada titik B dan tumpuan
rol pada titik C). Balok memiliki panjang bentang total 7 m, dibebani oleh sebuah beban
terpusat vertikal P berjarak x dari titik A.

Hitung reaksi-reaksi perletakan di B dan C, gaya dalam potongan sejarak 4 m dari A dan
gambarkan garis pengaruhnya !
P = 1 satuan
I

A D
x B I C
2m 2m 2m 1m
BEBAN BERJALAN/ BEBAN BERGERAK

 Beban berjalan atau beban bergerak yaitu beban yang dapat menimbulkan getaran
dinamik, Beban ini sangat berpengaruh sekali dalam struktur. Karena beban ini
bersifat melintas dan mempunyai tagangan yang mengejutkan maka perlu
direncanakan berapa tegangan maksimum yang mungkin akan terjadi pada
struktur.
 Beban yang bergerak (melintas) pada struktur dapat berupa:
1.  Beban orang, baik sendiri maupun kelompok (yang dapat diasumsikan sebagai
beban merata).
2.  Beban kendaraan, Kereta Api, Truk Gandeng, Bus, Trailer, Peti Kemas,
Pesawat terbang, Angkutan lainnya.
 Beban bergerak harus diperhatikan dalam perencanaan struktur (terutama
pada jembatan) sehingga dalam analisis dapat ditentukan pengaruh
kedudukannya terhadap tegangan maksimum yang mungkin terjadi.
Beberapa jenis beban kendaraan antara lain :
1. Jalan Rel (Sesuai Skema Beban Gandar 1988)

P = 18 ton (beban terpusat)


Q = 6 t/m (beban merata
2. Jalan Raya

Anda mungkin juga menyukai