Anda di halaman 1dari 13

i

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


FAKULTAS TEKNIK SIPIL

TUGAS
ANALISA STRUKTUR
STATIS TAK TENTU

DOSEN PENGAJAR :
SHANTI WAHYUNI MEGASARI, S.T., M.Eng

DISUSUN
O
L
E
H

SERWEDI
NIM. 21.222.011.13

PEKANBARU - RIAU
TAHUN AKADEMIS 2021/2022
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................2
ANALISA STRUKTUR STATIS TAK TENTU....................................................2
1. Analisa Struktur Statis Tak Tentu.................................................................2
1.1 Penggolongan Struktur..............................................................................2
BAB II......................................................................................................................6
PERSAMAAN TIGA MOMEN..............................................................................6
2. Persamaan Tiga Momen................................................................................6
2.1 Penurunan persamaan tiga momen............................................................6
2.2 Penerapan persamaan tiga momen pada balok statis tak tentu..................8
2.3 Diagram momen pada bentangan sederhana akibat beban yang bekerja 10
2.4 Persamaan tiga momen :..........................................................................10
2.5 Reaksi Perletakan :..................................................................................11
2.6 Diagram gaya geser :...............................................................................11
2.7 Diagram momen......................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
3.1 Daftar Pustaka.........................................................................................12
i

BAB I
ANALISA STRUKTUR STATIS TAK TENTU

1. Analisa Struktur Statis Tak Tentu


Analisa struktur statis tak tentu umumnya membutuhkan persamaan linier secara
simultan, yang jumlahnya tergantung pada cara analisa.

Pada struktur yang besar dan rumit, perhitungan dengan tangan biasanya tidak
praktis, dan penggunaan komputer tidak dapat dihindari. Hanya disini perhitungan
dengan tangan tidak boleh diabaikan, karena metode ini bermanfaat bila misalkan tidak
tersedia komputer, untuk perhitungan prarencana dan pemeriksaan hasil komputer.

1.1 Penggolongan Struktur


Sebagian besar struktur bisa dimasukkan ke dalam penggolongan berikut ini :
balok (beam), portal (frame) atau rangka batang (truss).
- Balok : batang struktural yang hanya menerima beban-beban vertikal
saja.
 bisa dianalisa dengan lengkap apabila diagram geser dan momennya
telah didapatkan.
- Portal/rangka kaku (frame) : struktur yang terdiri dari batang-batang
yang dihubungkan dengan sambungan-sambungan kaki.
 bisa dianalisa dengan lengkap bila diagram aksial, geser dan momennya
di sepanjang rentangan seluruh batangnya telah didapatkan.
- Rangka batang (truss): struktur yang seluruh batangnya biasanya
dianggap dihubungkan oleh sendi-sendi, sehingga momen-momen pada
batang-batang tersebut dihilangkan.
 bisa dianalisa dengan lengkap bila tegangan langsung di seluruh
batangnya telah didapatkan.
a. Balok
Derajat ketidak-tentuan statis diberikan oleh banyaknya reaksi ekstra atau reaksi
lebihan. Jadi balok dalam Gambar (2a) bersifat statis tak tentu derajat satu,
karena ada tiga reaksi yang tak diketahui dan statika hanya memberikan dua
persamaan keseimbangan. Balok dalam Gambar (2b) bersifat statis tak tentu
derajat dua, dan balok dalam Gambar (2c) bersifat statis tak tentu derajat tiga.
i

b. Portal/rangka kaku (frame)


Bila kita tinjau sebuah benda bebas dalam ruang yang dibebani oleh beberapa
gaya (= suatu aksi yang bisa berupa gaya lurus maupun kopel/momen). Agar
benda dalam keadaan kesetimbangan, maka komponen dalam arah sumbu x, y
dan z yang saling tegak lurus harus sama dengan nol.

Persamaan kesetimbangan statisnya adalah :

 Fx = 0,  Fy = 0,  Fz = 0 …………(1)

 Mx =0,  My = 0,  Mz = 0 …………(2)

Jadi pada benda yang dibebani gaya 3 dimensi kita akan


mendapatkan 6 buah persamaan kesetimbangan.

Jika sebuah gaya yang bekerja pada benda bebas itu terletak dalam satu
bidang, maka hanya 3 dari 6 buah persamaan statika yang dapat
digunakan. Misalkan gaya-gaya bekerja dalam bidang x – y, maka
persamaannya :

 Fx = 0,  Fy = 0, M=0 …………(3)
i

Persamaan kesetimbangan pada struktur statis tertentu.

Oleh karena itu, sebuah portal (bidang x-y) bersifat statis tertentu jika
hanya ada tiga reaksi luar, karena statika hanya memberikan tiga syarat
kesetimbangan untuk sebuah sistem gaya-sebidang yang umum.
i

Jadi portal dalam Gambar (3a) bersifat statis tak tentu derajat satu, portal
dalam Gambar (3b) bersifat statis tak tentu derajat tiga, dan portal dalam
Gambar (3c) bersifat statis tak tentu derajat empat.

c. Rangka batang (truss)


Pada sebuah rangka batang, untuk mengetahui apakah suatu struktur
tersebut termasuk ke struktur statis tentu atau struktur statis tak tentu,
dicari derajat ketidak-tentuannya

i = (m + r) – 2j …………(4)

dengan m : jumlah batang

r : jumlah komponen reaksi

j : jumlah titik buhul


Bila i = 0, maka struktur termasuk statis tertentu, dan bila i = 1,
maka struktur termasuk struktur statis tak tentu berderajat satu, dan
seterusnya.
i

BAB II
PERSAMAAN TIGA MOMEN

2. Persamaan Tiga Momen


Persamaan tiga momen menyatakan hubungan antara momen lentur di tiga
tumpuan yang berurutan pada suatu balok menerus yang memikul bebanbeban
yang bekerja pada kedua bentangan yang bersebelahan, dengan atau tanpa
penurunan-penurunan tumpuan yang tak sama.

Hubungan ini dapat diturunkan berdasarkan kontinuitas kurva elastis di


atas tumpuan tengah, yakni kemiringan garis singgung diujung kanan bentangan
sebelah kiri harus sama dengan kemiringan garis singgung di ujung kiri bentangan
sebelah kanan.

2.1 Penurunan persamaan tiga momen


a. Diagram momen pada dua bentangan yang bersebelahan
i

b. Diagram momen pada suatu bentangan

Diagram momen pada bentangan AB dibagi menjadi dua bagian, yaitu


diagram momen akibat beban-beban yang bekerja pada AB apabila
dianggap sebagai suatu balok sederhana, dan diagram momen yang
dihasilkan dari momen-momen MA dan MB dimasing-masing tumpuan

 Bentangan AB dan BC sebagai dua bentangan yang bersebelahan pada


suatu balok yang semula horisontal.
 Karena penurunan yang taksama, tumpuan A dan tumpuan C lebih
tinggi dari tumpuan B, masing-masing sebesar hA dan hC, dengan
demikian kurva elastisnya melalui titik-titik A’, B’, dan C’.
 MA, MB, dan MC sebagai momen lentur di tumpuan A, B, dan C
 Diagram momen pada bentangan AB dan BC yang dibagi menjadi dua
bagian. Diagram momen A1 dan A2 disebabkan oleh beban-beban
pada masing-masing bentangan, dan diagram momen A3, A4 dan A5,
A6, disebabkan oleh masing-masing ujung MA, MB, pada bentangan
AB dan MB, MC pada bentangan BC
 Diagram-diagram momen balok sederhana akibat beban-beban yang
bekerja pada bentangan-bentangannya telah diperoleh sebelumnya, dan
tujuan analisa tersebut adalah memperoleh momen-momen lentur MA,
MB, dan MC di tumpuan.
 Hubungan antara MA, MB, dan MC dapat diturunkan dari kondisi
keselarasan untuk balok menerus di B, atau garis singgung kurva
i

elastis BA’ di B terletak pada garis lurus yang sama dengan garis
singgung kurva elastis BC’ di B.
 Titik hubung B dapat dianggap sebagai suatu sambungan kaku.
 Garis singgung A1BC1 berupa garis lurus, dinyatakan dengan
persamaan :

2.2 Penerapan persamaan tiga momen pada balok statis tak tentu
i

a. Momen di tumpuan A dan E dapat ditentukan dengan


menggunakan persamaan-persamaan statika.
b. Untuk menentukan momen di tumpuan B, C dan D ditentukan
dengan menggunakan persamaan tiga momen.
c. Bila momen lentur di semua tumpuan telah diketahui, setiap
bentangan
d. dapat dianalisa terpisah yaitu sebagai akibat pembebanan yang
diberikan dan momen-momen ujungnya.
e. Reaksi-reaksi di tumpuan dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan statika, sehingga diagram gaya geser dan momen dapat
digambarkan.

f. Jika salah satu ujung balok terjepit, momen lentur di tumpuan


terjepit tidak diketahui.
g. Untuk itu ditambahkan suatu bentangan khayal A0A dengan
panjang L0 yang hanya ditumpu di A0 dan memiliki momen
inersia yang tak terhingga besarnya.
i

2.3 Diagram momen pada bentangan sederhana akibat beban yang


bekerja

2.4 Persamaan tiga momen :


Bentangan AB dan BC
i

2.5 Reaksi Perletakan :

2.6 Diagram gaya geser :

2.7 Diagram momen


i

BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1.

3.1 Daftar Pustaka


https://id.scribd.com/doc/304646579/Statis-Tak-Tentu

https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Mulyati/Bahan%20Ajar%20Analisa
%20Struktur%20II/Bahan%20Presentasi/Pertemuan%20III%2CIV
%2CV.pdf

Anda mungkin juga menyukai