Anda di halaman 1dari 111

BAHAN AJAR

MEKANIKA BAHAN

Oleh:

F.X. Ferry Munaf

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
FEBRUARI 2022

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 1


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN KELAS A ( 127 Halaman )
Daftar Isi
Nomor Bab Materi Halaman
1 - Cover Bahan Ajar Mekanika Bahan 1
2 - Daftar Isi 2
3 - Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) 3
4 - Pokok - Pokok Perkuliahan 4
5 Bab I Tegangan dan Perubahan Panjang Akibat Gaya Normal 5
6 I.1 Pendahuluan 5
7 I.2 Tegangan 5
8 I.3 Perubahan Panjang Akibat Gaya Normal ( Mulur ) 7
9 I.4 Mulur Akibat Berat Sendiri 9
10 Bab II Momen Statik dan Momen Inersia ( Momen Lembam ) 11
11 II.1 Momen Statik 11
12 II.2 Momen Inersia ( Momen Lembam ) 13
13 II.3 Momen Inersia Polar 14
14 II.4 Jari - Jari Lembam ( Jari - Jari Inersia ) 15
15 II.5 Momen Inersia Pusat 15
16 Bab III Tegangan dan Lendutan Akibat Momen Lentur 19
17 III.1 Pendahuluan 19
18 III.2 Pengertian 19
19 III.3 Tegangan Akibat Momen Lentur 19
20 III.4 Lendutan 25
21 III.5 Beberapa Kasus 28
22 III.5-1 Kasus 1. Balok Kantilever dibebani Muatan Terpusat 28
23 III.5-2 Kasus 2. Balok Kantilever dibebani Muatan Terbagirata 30
24 III.5-3 Kasus 3. Balok Kantilever dibebani Muatan Momen 32
25 III.5-4 Kasus 4. Balok di Atas Dua Perletakan dibebani Muatan
Terpusat 34
26 Bab III III.5-5 Kasus 5. Balok di atas Dua Perletakan dibebani Muatan
Terbagirata 38
27 III.5-6 Kasus 6. Balok di atas Dua Perletakan dibebani Muatan
Momen 41
28 Bab III III.6 Menentukan Lendutan Dengan Diagram Bidang Momen
Sebagai Beban 44
29 III.7 Meghitung Luas Bidang Momen dan Letak Titik Berat
Tampang 46
30 III.8 Beberapa Kasus Menggunakan Diagram Bidang Momen 47
31 Bab IV Tegangan dan Lendutan Akibat Gaya Lintang 57
32 IV.1 Pendahuluan 57
33 IV.2 Tegangan Geser 58
34 IV.3 Beberapa Kasus 62
35 IV.3-1 Kasus 1. Balok Tampang Persegi 62
36 IV.3-2 Kasus 2. Tampang Balok T 63
37 Bab V Tekuk 66
38 V.1 Pendahuluan 66
39 V.2 Kolom Pendek 66
40 V.3 Kolom Langsing 71

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 2


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN KELAS A ( 127 Halaman )
Daftar Isi
Nomor Bab Materi Halaman
41 Bab VI Dasar - Dasar Statik Tak tentu 77
42 VI.1 Pendahuluan 77
43 VI.2 Struktur Statis Tertentu 77
44 VI.3 Struktur Statis Tak Tertentu 77
45 VI.3-1 Balok Jepit - Sendi 78
46 VI.3-2 Balok Jepit - Jepit 79
47 VI.4 Kasus Balok Terletak di Atas Tiga Tumpuan 82
48 VI.4-1 Cara Lendutan dan Reaksi X 82
49 Bab VI VI.4-2 Cara Momen Peralihan 83
50 VI.5 - 1 Contoh Perhitungan Balok Statis Tak Tentu
Balok di Atas Tiga Perletakan Sendi - Sendi 84
51 VI.5 - 2 Contoh Perhitungan Balok Statis Tak Tentu
Balok di Atas Tiga Perletakan Jepit - Jepit 88
52 VI.5 - 3 Contoh Perhitungan Balok Statis Tak Tentu
Balok di Atas Empat Perletakan Jepit - Jepit 92
53 Bab VI VI.5 Struktur Balok Menerus 103
54 VI.5-1 Kasus 1. Balok Terletak di Atas Tiga Tumpuan 105
55 VI.5-2 Kasus 2. Balok Terletak di Atas Empat Tumpuan 106
56 VI.5-3 Kasus 3. Balok Terjepit Kedua Ujungnya dan Ditumpu Oleh
57 Daftar Pustaka 109
58 Lampiran I : SNI 111
59 Lampiran II : Rencana Pembelajaran Semester ( RPS ) 113

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 3


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Mata Kuliah : MEKANIKA BAHAN

Judul MEKANIKA BAHAN


Kode 14221008 Semester : 2 SKS : 3 sks
Tujuan  Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai dasar-dasar
perhitungan Mekanika Bahan pada Konstruksi Statis Tertentu

 Mahasiswa mampu menganalisis dan dapat menguasai penerapan


dasar-dasar pengetahuan Mekanika Bahan untuk mendukung konstruksi dalam
perancangan konstruksi dalam bidang Teknik Sipil

Topik  Tegangan dan Perubahan Panjang Akibat Gaya Normal


 Momen Statik dan Momen Inersia ( Lembam )
 Tegangan dan Lendutan Akibat Momen Lentur
 Menentukan Lendutan dengan Diagram Bidang Momen Sebagai Beban
 Tegangan dan Lendutan Akibat Gaya Lintang
 Tekuk
Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Persyaratan Mata Kuliah :
Persyaratan  Statika
Persyaratan Topik :
Tidak ada
Perkuliahan Tatap Muka : 150 menit ( 3 x 50 )
Terstruktur : 180 menit ( 3 x 60 )
Mandiri : 180 menit ( 3 x 60 )
Penilaian Kehadiran = 0 %
Tugas Kecil dan Tugas Besar = 25 %
Ujian Tengah Semester = 25 %
Ujian Akhir Semester= 50 %
Buku Teks  Sidharta S.Kamarwan, Statika, Bagian dari Mekanika Teknik UI Press
 Sidharta S.Kamarwan, Mekanika Bahan (Bagian dari Mekanika
Teknik) : UI Press
 Soemono, Mekanika Teknik (Kokoh)
Referensi  Timoshenko & Young, Theory of Structure
 Timoshenko & Young, Structure of Material

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 4


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
POKOK – POKOK PERKULIAHAN
MEKANIKA BAHAN

Pertemuan Garis Besar Materi Perkuliahan


Ke
1 Tegangan dan Perubahan Panjang Akibat Gaya Normal
2 Momen Statik ( Titik Berat )
Momen Inersia ( Lembam )
3 Tegangan dan Lendutan Akibat Momen Lentur
4 Tegangan dan Lendutan Akibat Momen Lentur
5 Tegangan dan Lendutan Akibat Momen Lentur
6 Tegangan dan Lendutan Akibat Gaya Lintang
7 Tegangan dan Lendutan Akibat Gaya Lintang
8 Ujian Tengah Semester
9 Teori Tekuk
Kolom Pendek
10 Teori Tekuk
Kolom Langsing
11 Perhitungan Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Balok Jepit - Sendi
12 Perhitungan Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Balok Jepit - Jepit
13 Perhitungan Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Persamaan Tiga Momen
Balok di atas 3 perletakan
14 Perhitungan Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Persamaan Tiga Momen
Balok di atas 4 perletakan
15 Perhitungan Dasar-Dasar Statik Tak Tentu
Persamaan Tiga Momen
Balok di atas 4 perletakan
16 Ujian Akhir Semester

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 5


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
BAB I TEGANGAN DAN PERUBAHAN PANJANG AKIBAT GAYA NORMAL

I.1 Pendahuluan
Mekanika Bahan merupakan bagian dari Mekanika Teknik. Materi yang akan dibahas untuk
menjelaskan pengetahuan dasar yaitu mekanika-nya bahan berkenaan dengan perubahan bentuk
konstruksi yang dibebani muatan tertentu, berupa Tegangan dan Mulur.
Setiap bagian dari bangunan maka konstruksi merupakan tulang punggung. Maksud utama dari
konstruksi adalah untuk menciptakan ruangan, khususnya pada konstruksi bangunan gedung untuk
membentuk dan melindungi ruangan agar berguna untuk sesuatu yang diperlukan. Bangunan-
bangunan tersebut diciptakan dengan memanfaatkan bahan - bahan bangunan, seperti : batu kali,
batu bata, kayu, baja, aluminium, beton dan lainnya. Bahan-bahan ini diolah dan digunakan
sedemikian rupa sehingga konstruksi yang dibentuk mampu mendukung gaya-gaya.
Konstruksi ini direncanakan dan diperhitungkan sedemikian rupa sehingga dimensi dari konstruksi
tersebut kuat mendukung beban, dan estetika memenuhi selera.
Seringkali suatu konstruksi akan mengalami perubahan bentuk bila dibebani yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Perubahan bentuk yang terjadi mempunyai arti penting dalam
mempelajari dimensi dari konstruksi itu sendiri. Konstruksi-konstruksi demikian melibatkan
masalah-masalah Gaya Dalam, Tegangan dan perubahan Bentuk. Untuk mempelajari tegangan dan
perubahan bentuk akan dibahas tentang : Tegangan dan Perubahan Bentuk akibat Gaya Normal,
Momen Lentur dan Gaya Lintang.
I.2 Tegangan
Untuk mempelajari Tegangan dan Perubahan Panjang pada struktur batang, dipilih struktur suatu
tugu yang dibebani Gaya P, akan mengalami pembagian beban yang merata pada setiap bagian
tampang seperti pada Gambar I.1. Di dalam statika dikatakan bahwa pada tugu timbul Gaya
Normal ( N ) = P
Gaya Normal N ini tersebar merata pada seluruh tampang A, sehingga beban setiap satuan luas
akan sebesar Gaya Normal dibagi luas tampang. Beban setiap satuan luas ini disebut tegangan,
yang dinyatakan sebagai σ (sigma) dengan satuan Kg/cm2
P

 ( Sigma )  [ Kg/cm 2 ]
Rumus Umum untuk : A
N  Gaya Normal  [ Kg ]
Tegangan Akibat Gaya Normal
A  Luas Tampang  [ cm 2 ]
N Kg
  ( )
N
A cm 2
Gambar I.1 Gaya Normal pada tugu.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 6


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Soal I.2.1
Suatu pondasi dibebani muatan P = 32 ton, adapun luas permukaan pondasi 80 x 80 cm2
Berapa Tegangan yang terjadi pada permukaan pondasi ?
Jawab : Tegangan yang terjadi

N 32000 Kg
      5 Kg/cm2
A 80 cm x 80 cm A
P
Soal I.2.2
Sebatang besi beton dengan garis tengah 2 cm digantungi muatan P = 4.4 ton, seperti pada gambar.
Berapa Tegangan yang terjadi pada besi beton itu ?
Jawab : Tegangan pada besi beton adalah

N P 4400 Kg
     1400 Kg/cm2
A 1 1
.  . D2 x 3.14 x ( 2 cm ) 2
4 4
P
Soal I.2.3
Suatu balok diletakkan di atas pondasi pasangan, seperti pada gambar, dibebani muatan P = 12 Ton
Ukuran tampang permukaan pondasi adalah 20 x 20 cm2 dan 10 x 10 cm2. Tegangan yang
terjadi pada pondasi dapat dihitung sebagai berikut : P  12 Ton

Jawab : Reaksi perletakan VA = 8 ton


A  B
VB = 4 ton C

Tegangan yang terjadi di permukaan pondasi 4.00 8.00


VB  4 Ton
N V 8000 Kg VA 8 Ton
σA     A     20 Kg/cm 2
A A 20 cm x 20 cm

N V 4000 Kg
σB     B     40 Kg/cm 2
A A 10 cm x 10 cm
Soal I.2.4
Suatu papan loncat seperti pada gambar, terdiri dari sebuah papan yang diikat dengan baut pada
perletakan A dan terletak pada tumpuan B. Berapa Tegangan yang terjadi pada perletakan A
maupun B ? Adapun garis tengah baut ф = 1 cm, dan bila tampang permukaan pondasi 10 x 10
cm2, maka Tegangan dapat dihitung sebagai berikut jika P= 200 Kg berada di titik C ? P  200 Kg

Jawab : Reaksi perletakan VA = 400 Kg A


B C
VB = 600 Kg 2.00 4.00
VA VB
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 7
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Tegangan yang terjadi :
N VA 400 Kg
σA         510 Kg/cm 2
A 1 1
 D2 x 3.14 x ( 1 cm ) 2
4 4

N V 600 Kg
σB     B     6 Kg/cm 2
A A 10 cm x 10 cm
Soal I.2.5
Sebuah tugu dengan berat 25 ton berdiri di atas pondasi pasangan batu kali yang mempunyai
ukuran 50 cm x 50 cm. Berapa Tegangan yang terjadi pada permukaan pondasi ?
Soal I.2.6
Bila pasangan batu kali hanya mampu menahan Tegangan 5 Kg/cm2. Berapa luas tampang pondasi
pasangan batu kali yang diperlukan, untuk menerima beban terpusat P = 20 ton.
Soal I.2.7
Beberapa batang besi beton ditarik di bangku tarik. Berapa besar gaya tarik yang diperlukan, agar
pada besi terjadi Tegangan Tarik sebesar 1000 Kg/cm2 ? Garis tengah besi yang dicoba berturut-
turut : 8 mm; 12 mm; 18 mm; 22 mm; 32 mm.
I.3 PERUBAHAN PANJANG AKIBAT GAYA NORMAL ( MULUR )
Rumus untuk Mulur atau Perpanjangan menurut Robert Hooke, seorang cendekiawan
Inggris tahun 1678 merumuskan : VA
Bid. N
N
d  ( cm ) A
AE A

Dimana : N = Gaya Normal (Kg)


B
 = panjang batang awal (cm) d NP
B'
A = luas tampang (cm2)
P
E = Modulus Elastisitas dari bahan (Kg/cm2)
Gambar I.2 Batang digantungi beban P
d = mulur (cm)

Soal I.3.1
Sebuah kawat ditarik oleh gaya P = 2 Ton. Garis tengah kawat 1cm. Panjang kawat 4.00 m.
Dibuat dari baja dengan E = 2 . 106 Kg/cm2. Berapakah mulur kawat tersebut setelah dibebani ?
Jawab :

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 8


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
N
d  ( cm ) N  2 Ton  2000 Kg
AE
  4.00 m  400 cm
1 1
A   D2  . (3.14) . ( 1 cm )2  0.785 cm2
4 4
  4.00 m
E  2 .106 Kg/cm2
2000 Kg . 400 cm
d   0.50 cm
0.785 cm2 . 2 .106 Kg/cm2
P  2 Ton

Soal I.3.2
Sebuah Derek mengangkat benda dari lantai dasar ke lantai 5 sebuah gedung. Panjang kawat
penggantung 18.00 m. Garis tengah kawat 2 cm, Modulus Elastisitas kawat ( E ) = 2.106
Kg/cm2.Berat benda 1.5 Ton. Berapa Mulur kawat dan berapa besar Tegangan yang terjadi ?
Soal I.3.3
Sebuah Derek mengangkat benda yang beratnya 3 Ton. Panjang kawat penggantung15.00 m.
Berapa Garis tengah kawat ( D ) yang diperlukan, bila tegangan pada kawat tidak boleh lebih besar
dari 1000 Kg/cm2 dan mulurnya tidak lebih dari 3 cm.
Modulus Elastisitas Kawat ( E ) = 2,1.106 Kg/cm2
Soal I.3.4
Beberapa batang besi beton ditarik pada bangku tarik. Panjang semua batang sama, yaitu : 40 cm.
Berapa Mulur dan berapa Tegangan yang terjadi pada masing-masing batang tersebut, bila masing-
masing batang ditarik dengan gaya aksial P = 1200 Kg. E = 2,1.106 Kg/cm2. Garis tengah masing-
masing batang : 12 mm ; 16 mm ; 19 mm ; 22 mm ; 25 mm dan 32 mm
Soal I.3.5
Beberapa batang besi beton ditarik pada bangku tarik. Panjang semua batang-coba sama, yaitu : 40
cm. Berapa Gaya yang diperlukan untuk menarik batang-batang tersebut agar pada batang-coba
hanya terjadi tegangan sebesar 1000 Kg/cm2? Berapa pula mulurnya masing-masing batang pada
setiap percobaan itu ? Mulur dan berapa Tegangan yang terjadi pada masing-masing batang tersebut,
bila masing-masing batang ditarik dengan gaya aksial P = 1200 Kg. E = 2,0.106 Kg/cm2. Garis
tengah masing-masing batang : 12 mm ; 16 mm ; 19 mm ; 22 mm ; 25 mm dan 32 mm

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 9


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
I.4 Mulur akibat berat sendiri
Hitunglah perpanjangan d dari sebuah batang yang panjangnya dan tampangnya A, yang
tergantung tegak lurus di bawah pengaruh berat sendiri seperti pada gambar I.3
Penyelesaian :
Bila berat jenis bahan adalah c, maka batang menderita berat sendiri terbagi rata,
yang akan menimbulkan Gaya Normal Nx pada potongan m-n sebesar :
Nx = c . A . x ……………………………………(a)
Akibat Nx pada elemen tersebut adalah mulur, sebesar :
N . dx …………………………………..………(b)
dd  x
AE

Sehingga jumlah perpanjangan seluruhnya menjadi :



N X .dx
d ...................................( c )
0
AE
Substitusikan (a) kedalam persamaan (c), didapat :

c . A . x dx C
d A
0
AE E

c.A c.A  1 2  c A 2 G
d  x . dx  A . E  2 . x  0  2 A E  2 A E ..........( d )
A.E
Bilamana G adalah berat seluruh batang. n'

m'
dx
m n

Gambar I.3 Mulur akibat berat sendiri

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 10


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Soal I.4.1
Sebuah tugu dengan ukuran tampang 1.50 m x 1.50 m dengan tinggi 10 m, dibuat dari beton
dengan berat jenis c = 2.5 Ton/m3, dimuati arca yang beratnya 20 Ton. Apakah tegangan di atas
tugu sama dengan tegangan pada dasar tugu ? Berapa besar tegangan itu ?
Jawab :
Dari diagram gaya normal dapat dibaca bahwa gaya normal di atas sama dengan 20 Ton, sedangkan
gaya normal di dasar tugu sebesar berat arca ditambah berat tugu, yaitu 56,25 Ton, sehingga berat
seluruhnya 76.25 Ton. Luas tampang tugu 2.25 m2. Jadi tegangan dapat dihitung sebagai berikut :

N 20000 Kg
di atas : σ a    0,9 Kg/cm 2
A 22500 cm 2
20000
N 76250 Kg atas
di dasar : σ d    3,33 Kg/cm 2
A 22500 cm 2

dasar
76250
Soal I.4.2 Tugu Bidang Normal
Sebuah kantilever dibebani gaya-gaya aksial P1 = 4 ton ; P2 = - 3 ton, P3 = 2 ton, seperti pada
gambar. Carilah perubahan panjang seluruh batang, bila luas tampang batang 2 cm2 dan
E = 2,1.106 Kg/cm2. P1
C D P3
A
B P2
2.00 2.00 2.00
Soal I.4.3
Sebuah menara dibebani oleh suatu ruang kerja di atasnya. Tampang melintang dari menara
berbentuk sebuah cincin dengan ukuran seperti pada gambar. Berat ruang kerja 135 ton. Berat jenis
bahan 2 ton/m3, dan E = 1,2 .105 Kg/cm2. Berapa susut akibat oleh beban dan berat sendiri, serta
berapa besarnya tegangan pada potongan paling bawah ?

Tebal 25 cm

24.00

2.00 m
Gambar Menara Tampang Menara

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 11


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
BAB II MOMEN STATIK DAN MOMEN INERSIA
II.1 Momen Statik
Momen Statik suatu tampang adalah :

t
MS   y . dA
y1

Momen Statik suatu tampang sama dengan nol, bila Momen Statik tersebut dihitung
terhadap Garis Netral yang melalui Titik Berat tampang.
II.1.1 TAMPANG SEGI EMPAT Y

t t
1
Ms   y . dA
0
  y. b . dy
0

2
b [ y 2 ]t dy
t
1
Ms  b . t2 A  b.t y0
y
2
Ms 1 X
y0   t b
A 2
1
Jadi Titik Berat tampang terdapat pada garis t dari absis X. Dengan cara yang sama,
2
1
Titik Berat tampang terdapat pada garis b dari sumbu Y
2
II.1.2 TAMPANG SEGI TIGA
dA  C 1 . dy

C1 
tc  y
.C C
tc tc - y
dA
A 
1
.C . t c dy tc
2
tc tc y
t -y Y0
Ms   y dA   y . c . C . dy
tc
0 0
A C1 B
tc

Ms 
C 
.   y -
1 2 
y  . dy
C
tc 0  tc 
1
Ms  .C . t c2
6

Ms 1
Y0   tc .......... .......diu kur dari AB.
A 3

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 12


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Diketahui suatu tampang berbentuk L seperti pada gambar.
Tentukan letak Titik Berat tampang.

Y Yo

15

20
x1
T ( 5 ; 7,5 ) Xo
x0
y1
y0
II 5
y2
X
0
5 10
x2

Momen Statik

Bagian Luas
Sumbu X Sumbu Y
(A)
y A.y x A.x

( 5 x 20 ) y1 ( 5 x 20 x 10 ) x1 ( 5 x 20 x 2,5 )
I
100 10 A . y1 = 1000 2,5 A . x1 = 250
( 10 x 5 ) y2 ( 10 x 5 x 2,5 ) x2 ( 10 x 5 x 10 )
II
50 2,5 A . y2 = 125 10 A . x2 = 500
Jumlah 150 1125 750

Titik Berat Tampang didapat :

Terhadap Sumbu X : Yo 
A.y 
1125
 7.5
A 150

Terhadap Sumbu Y : Xo 
A.x 
750
 5
A 150
T ( X o ; Yo )  T ( 5 ; 7.5 )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 13


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II.2 MOMEN INERSIA ( MOMEN LEMBAM )
A

Y
2
I  dA
Y 0
dA
y

Y
2
IX  dA

x x IY  X
2
dA
0

Ix = Momen Inersia tampang terhadap sumbu X


Iy = Momen Inersia tampang terhadap sumbu Y
Ix dan Iy selalu positip dan berdimensi cm4
II.2.1 MOMEN INERSIA TAMPANG SEGI EMPAT TERHADAP SUMBU MELALUI
TITK BERAT
y2
Y
y
2
IX  . dA dA  b . dy
y1

1
t dy
1 2

2
t
t y
X
 y . b . dy
2
I 
1
-
1
t t
2 2
1
 t
 1 3  2 b
IX  b .  y 
 3   1t
2

1 1
IX  b . t3 Analog IY   b3 . t
12 12

II.2.2 Momen Inersia Tampang Segi Tiga terhadap sumbu melalui Titik Berat
Y
A
y
2
IX  dA
t'
dy t
y
X

B C
a'
a

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 14


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
2 t' a'
t'  ty dA  a' . dy 
3 t a
a2  a2 
a'   t  y . dA   t  y .dy
t 3  t 3 
2
t
3
a 2 
y
2
IX  . .  . t - y  . dy
1 t 3 
- t
3

a 2 
IX  .   . t y 2 - y 3  . dy
t 3 
2
 t
a  2 3 1 4  3
IX   ty  y 
t  9 4   1 t
3

a  2 8 4 1 16 4 2 1 4 1 1 4 
IX  . .t  . t  . t  . t 
t  9 27 4 81 9 27 4 81 

1 1 3
IX  a.t 3 Analog IY  a. t
36 36

II.3 MOMEN INERSIA POLAR


Momen Inersia penampang terhadap titik pusat sumbu 0, disebut Momen Inersia Polar, Ip.

r
2
Ip  dA
Karena : r 2  x 2  y 2
 
maka : I p   x 2  y 2 dA   x 2 dA   y 2 dA
Ip  IX  IY
Ip juga mempunyai dimensi cm4, dan selalu positip.
Adapun momen sentrifugal tampang terhadap sumbu X dan Y, Cxy

C xy   x . y . dA
Cxy mempunyai dimensi cm4, dan dapat bernilai positip atau negatip.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 15


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II.4 JARI - JARI LEMBAM ( JARI – JARI INERSIA )
Bila suatu tampang dengan luas A, mempunyai sistem sumbu utama X – Y, dan Momen Inersia
Utama Ix, Iy, maka jari-jari Inersia dirumuskan sebagai :

I2 2
Iy I x  rx2 .A
r  x
x r 
y
A A I y  ry2 .A

II.5 MOMEN INERSIA PUSAT


Suatu tampang dalam sistem Koordinat sumbu X – Y, dimana Titik 0 ( 0,0 ) adalah Titik Berat
tampang tersebut.
Sumbu X,Y disebut sebagai sumbu utama, sedangkan Momen Inersia terhadap sumbu X,Y tersebut
dinamakan Momen Inersia Pusat.
Suatu elemen kecil dA, dengan Koordinat (x,y) terhadap sumbu utama, atau dengan Koordinat
(x’,y’) terhadap sumbu X’ - Y’, dapat dicari Momen Inersia-nya terhadap sumbu y’x’.

I 'x   y 2 . dA  a 2  dA  2a  y . dA
Y' Y
karena  y . dA  0 , dengan demikian :
dA
y I 'x   y' .dA
2

0 x
a y' I 'x   ( y  a ) 2 . dA
0'
x' I 'x   ( y 2  2 ay  a 2 ) . dA
C x
x'
I 'x   y 2 .dA  a 2  dA

Dengan cara di atas dapat dibuktikan


I 'y  I y  A . a 2 I 'x  I x  A.a 2
C x' y'  C xy  A . a . c

 r' .dA   x .dA   y '2 .dA  I 'x  I 'y


2
I 'p  '2

   
I 'p  I x  a 2 A  I y  c 2 A  I x  I y   a 2  c 2 A  
I 'p  I p  r02 . A

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 16


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Diketahui suatu tampang berbentuk L seperti pada gambar.
Tentukan letak Titik Berat tampang tersebut.
Hitung Besarnya Momen Inersia Terhadap Sumbu X ( Ix ) dan Momen Inersia terhadap Sumbu Y
( Iy )

Y Yo

15

20
x1
a y1 T ( 5 ; 7,5 ) Xo
x0 a y2
y1
y0 a x1 a x2 II 5
y2
X
0
5 10
x2

Sumbu X Sumbu Y
Bagian Luas Ix = Iy =
(A) y A.y 1/12 b t3 ay A .(ay) 2
x A.x 1/12 b3t ax A . (ax)2

1 2 3 4= 5 6 7= 8 9= 10 11 12 =
Kolom (2x3) 2 x ( 6 )2 (2x8) 2 x (11)2
5 x 20 y1 A . y1 ay1 A . (ay1)2 x1 A . x1 ax1 A . (ax1)2
I
100 10 1000 3333.33 2.5 625 2.5 250 208.33 2.5 625
10 x 5 y2 A . y2 ay2 A . (ay2)2 x2 A . x2 ax2 A . (ax2)2
II
50 5 125 104.17 5 1250 10 500 416.67 5 1250
Jumlah 150 1125 3437.5 1875 750 625 1875

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 17


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Titik Berat Tampang didapat

Terhadap Sumbu X : Yo  A . y  1125


 7.5
A 150

 
A.x 750
Terhadap Sumbu Y : Xo   5
A 150
T ( X o ; Yo )  T ( 5 ; 7.5 )

a y1  y1  y o  10  7.5  2.5
a y2  y o  y 2  7.5  2.5  5
a x1  x o  x 1  5  2.5  2.5
a x2  x 2  x o  10  5  5

I 'X  I ox  A . ( a y ) 2  3437.5  1875  5312.5

I 'y  I oy  A . ( a x ) 2  625  1875  2500

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 18


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Bab III TEGANGAN DAN LENDUTAN AKIBAT MOMEN LENTUR
III. 1 PENDAHULUAN
Momen Lentur seringkali terjadi pada balok yang terletak di atas dua perletakan atau kantilever.
Balok merupakan bagian dari konstruksi yang lazim digunakan untuk mengalihkan beban-beban
Vertikal menjalar ke arah Horizontal yang menimbulkan lentur.

III. 2 PENGERTIAN
Momen Lentur pada batang menyebabkan perubahan bentuk batang, yaitu berupa lendutan, yang
kemudian menyebabkan timbulnya tegangan lentur.
Lendutan akibat beban terpusat pada konstruksi batang mempunyai hubungan sebagai :

P . n
d  k.
EI

dengan k merupakan faktor yang tergantung pada bentuk konstruksi, dan I merupakan faktor
tampang balok, serta n menunjukkan bahwa rumus tersebut bukan fungsi linier.
III.3 Tegangan Akibat Momen Lentur.
a) b)
A B y
M M

c) y

d) Y
r
r e)

E F h1
A B y X
G y H h2

dA
Gambar III.1: Balok sederhana yang mengalami lentur murni.

Momen M pada Gambar III.1a di atas menimbulkan Momen Lentur murni pada balok sederhana
AB. Jika batang tidak kaku sempurna serta Gaya Dalam masih dalam batas elastis maka sumbu
batang akan melendut.Menurut Bernoulli, pada suatu lendutan apabila batas elastis belum
dilampaui, maka tampang setiap bagian batang akan tetap datar seperti sebelumnya.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 19


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Hal ini berarti bahwa perubahan panjang tiap-tiap lapisan sejajar dengan sumbu batang berbanding
lurus dengan jarak terhadap sumbu (Gambar III.1b).
Menghitung besarnya regangan yang terjadi pada suatu lapisan sejauh y dari sumbu, pada Gambar
III.1d. Pada suatu lapisan sejauh y dari sumbu didapat perbandingan :

GH  EF y ………………………… (3.1a )

EF r

Sedangkan menurut Hukum Hooke pada lapisan tersebut terdapat regangan :

GH  EF σy
 ε 
EF E ………………………………………..… ( 3.1b )
Dari persamaan 3.1a dn 3.1b dapat disimpulkan bahwa Tegangan pada lapisan tersebut :

E
σy  y ………………………………………..…… ( 3.2 )
r

Rumus 3.2 menunjukkan bahwa tegangan pada tiap-tiap lapisan berbanding lurus dengan jarak dari
sumbu netral. Tegangan di atas sumbu netral bersifat desak, dan tegangan di bawah sumbu netral
bersifat tarik. Dari rumus tersebut tidak diketahui letaknya garis netral dan r. ( Dengan persamaan
di atas dapat dicari nilai-nilai tersebut ).
Jika pada suatu lapisan y terdapat Tegangan sebesar σy, berapakah gaya yang timbul pada suatu
tampang dA pada lapisan tersebut?
Gaya yang bekerja pada tampang dA adalah :

E
dT  σ . dA atau dT  .y.dA ................................................ ( 3.3a )
r
Dari persamaan ( 3.3a ) dapat dihitung gaya tarik pada bagian tarik sebesar :

h
E 1
T   y.dA ……………………………………………..( 3.3b )
r 0

Dengan cara yang sama didapat pula gaya desak :

h
E 2
K   y.dA ………………………………………….. ...( 3.3c )
r 0

Pada konstruksi yang hanya menderita Momen Lentur Murni, sumbu netral terletak pada lapisan
yang mengalami Tegangan sama dengan nol, dengan kata lain :

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 20


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
A A
E
r 0
y . dA  0 Hal ini berarti :  y . dA  0 ...........................( 3.3d )
0

Yang berarti pula sumbu netral didapat bila y = 0 atau berarti bahwa sumbu netral berimpit dengan
sumbu batang. Persamaan ( 3.3d ) disebut Momen Statik. Persamaan ini sering digunakan untuk
mencari Titik Berat suatu tampang.
Selanjutnya gaya pada persamaan ( 3.3a ) mengakibatkan momen terhadap sumbu netral sebesar :
E ………………( 3.4a )
dM  dT . y  . y 2 . dA
r
Dengan demikian dapat dihitung jumlah momen di seluruh tampang adalah :

A
E
M . y 2 . dA …………………………………………….( 3.4b )
r 0

Berdasarkan keseimbangan maka momen pada persamaan ( 3.4b ) ini melawan momen lentur Mx,.
Selanjutnya bila persamaan ( 3.2 ) dan ( 3.4b ) disatukan akan diperoleh :

σy σy Mx . y
Mx  . y 2 . dA  . Ix atau y  ( 3.5 )
y y Ix

I x   y 2 . dA

Dengan : I x   y 2 . dA yang selanjutnya disebut Momen Inersia terhadap sumbu netral X


y = Jarak suatu lapisan terhadap sumbu netral, dimana terdapat tegangan σy
Mx = Momen lentur pada tampang yang ditinjau.
σy = Tegangan lentur pada lapisan sejauh y dari sumbu netral dengan arah
tegangan menurut sumbu X
Soal III.3.1
Suatu balok kantilever dibebani muatan terpusat P = 1 Ton di B seperti pada gambar.
Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 30 cn x 50 cm
Ditanyakan :
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam
d) Hitung Tegangan yang terjadi pada potongan I, II dan II akibat momen lentur
e) Gambar Diagram Tegangan Lentur

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 21


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
P  1 Ton
Jawab :

HA A I II III
B 50
1.00 1.00 1.00 1.00
MA 4.00
VA 30
Bidang Momen
M A  4.000 Penampang Balok

Bidang Gaya Lintang


a) Reaksi Perletakan
VA  1.000 VA  1.000
X  0  HA  0

Bidang Gaya Normal Y  0  VA  1 Ton (  )


HA  0
M  0 
A
M A  P. 4  4 Tonm ( )

Besarnya Momen di potongan


Potongan I : M I  - P. 3  - 3 Tonm b) Persamaan Gaya Dalam
Potongan II : M I  - P. 2  - 2 Tonm A - B : M x  VA . x - M A
Potongan III : M I  - P. 1  - 1 Tonm 0  x  4 L x  VA
1 3 1 Nx  - HA  0
IX  bt  ( 30 cm ) ( 50 cm ) 3  312500 cm4
12 12
Tegangan yang terjadi di potongan :
M .y 300000 Kg.cm . 25 cm.
Potongan I : σ I  I   4
  24 Kg/cm2
IX 312500 cm
MII . y 200000 Kg.cm . 25 cm.
Potongan II : σ II    4
  16 Kg/cm2
IX 312500 cm
MIII . y 100000 Kg.cm . 25 cm.
Potongan III : σ III      8 Kg/cm2
IX 312500 cm4

Tampang Balok Gambar Diagram Tegangan :


24 Kg/cm 2 16 Kg/cm2 8 Kg/cm2

Tarik
25
t  50 Garis Netral

Tekan
25
24 Kg/cm2 8 Kg/cm 2
30 16 Kg/cm 2
Potongan III
Potongan I Potongan II

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 22


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Soal III.3.2
Suatu balok di atas dua perletakan dibebani muatan terpusat P = 1 Ton di C seperti pada gambar.
Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 30 cn x 50 cm
Ditanyakan :
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam
d) Hitung Tegangan yang terjadi pada Titik C akibat momen lentur MC
e) Gambar Diagram Tegangan Lentur tersebut
Jawab :
P  1 Ton
HA A
 B
C
50
2.00 3.00
VA VB
Bidang M 30

Penampang Balok

a) Reaksi Perletakan
M C  1.200
X  0  HA  0
Bidang L
VA  0.60 VA  0.60 Y  0  VA  VB  1 Ton
M  0 
A
 VB . 5  P . 2  0
VB  0.40 Ton (  )
VB  0.40 VB  0.40
M B
 0  VA . 5  P . 3  0
Bidang N VA  0.60 Ton (  )
HA  0

b) Persamaan Gaya Dalam Persamaan Gaya Dalam


A - C : M x   VA . x   0.60 x C - B : M x  VA . x  P . ( x  2 )
0  x  2 L x   VA  0.60 Ton M x  0.60 x  1 . ( x  2 )
Nx   HA  0 2  x  5 L x  VA  P  0.60  1
L x   0.40 Ton
Nx   HA  0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 23


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Besarnya Momen di Titik C :
M C  VA . 2 m  600 Kg x 200 cm  120000 Kgcm

Tegangan yang terjadi di Titik C :

MC . y 120000 Kgcm x 25 cm.


σC      9.6 Kg/cm 2
IX 312500 cm 4

Tampang Balok GambarDiagram Tegangan

9.6 Kg/cm 2

Tekan
25
t  50 Garis Netral

25
Tarik

30 9.6 Kg/cm 2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 24


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.4 LENDUTAN
Pada perencanaan sebuah balok akan melibatkan tegangan dan lendutan. Apabila sebuah balok
sederhana ditumpu oleh dua perletakan menahan momen M pada kedua ujungnya, seperti pada
Gambar III.2, maka balok akan melendut yang menimbulkan pula tegangan.
Misalkan bentuk lendutan balok yang dibebani itu seperti pada Gambar III.2

a) M A B M

d

b) r
A B

x dx

Gambar III.2 Balok sederhana dibebani Momen


Beban tersebut menimbulkan momen lentur yang simetri, yang mengakibatkan pula lendutan yang
simetri. Lendutan tersebut dapat dinyatakan di dalam suatu persamaan diferensial dalam salib
sumbu orthogonal X-Y, seperti Gambar 3.2, dan dianggap bahwa bentuk lengkungan dari lendutan
ini pada setiap titik hanya tergantung kepada besarnya momen lentur pada titik tersebut.
Dari persamaan 3.4b, hubungan antara lengkungan, momen dan kekakuan batang dapat dinyatakan
sebagai : 1 M
 ...........................................................( 3.6 )
r EI
Untuk menggambarkan bentuk lengkungan tersebut dapat dipelajari lendutan di titik X. Bila garis
singgung di titik X membentuk sudut putar θ, maka :

dy dy dy
tgθ  atau tgθ  θ atau θ  arc tg
dx dx dx

Selanjutnya bila jari-jari lengkungan r dan panjang busur diferensial lengkungan ds didapat
hubungan persamaan :

1 dθ
 .......................................................... ( 3.7 )
r ds

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 25


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Disepakati bahwa Momen Lentur positip bila sumbu batang cekung ke atas. Dengan demikian
lengkungan akan positip bila titik pusat lengkungan ada di sebelah atas sumbu batang. Dari uraian
itu dapat dikatakan bahwa sudut θ menjadi semakin kecil bila titik X semakin jauh dari titik A.
Dengan kata lain semakin besar ds semakin kecil dθ. Oleh karena itu nilai dθ dari persamaan di
ds
atas dinyatakan negatip. Dengan demikian :

dy d2y
d.arctg
1 dθ dx . dx 1 dx 2
  atau - ...........................( 3.8 )
r dx dx ds r   dy  2 
2

1    
  dx  
Dari rumus 3.6 dan 3.8 dapat disimpulkan bahwa :
d2y
Mx dx 2
 ...................................... ( 3.9 )
EI x 3
  dy   2 2

1    
  dx  
Rumus tersebut berlaku bagi batang yang sangat lentur.
dy
Bagi balok konstruksi yang sangat kaku, maka θ sangat kecil,sehingga tgθ = θ = bernilai kecil,
dy
2 dx
dan nilai   sangat kecil sekali. Dengan ketelitian yang cukup baik, nilai pangkat dua tersebut
 dx 
dapat diabaikan, sehingga persamaan ( 3.9 ) bagi balok konstruksi dapat dinyatakan sebagai :

Mx d2y
  2 ....................................... ( 3.10 )
EI x dx

Persamaan tersebut dapat pula diperoleh dengan cara berikut. Rumus ( 3.7 ) menyatakan hubungan :

1 dθ

r ds
Bagi balok konstruksi hanya diperkenankan suatu lendutan yang sangat kecil, sehingga lengkungan
sumbu balok ini sangat landai. Pada kasus seperti ini dan dengan ketelitian yang cukup tinggi
dianggap : dy
ds  dx dan θ  tg θ 
dx
Substitusikan nilai – nilai ini ke dalam persamaan ( 3.7 ) akan diperoleh :

1 d2y
 2 .........................................( 3.11 )
r dx

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 26


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Dengan demikian didapat pula persamaan :
M d2 y
  2 .................................. ( 3.12)
EI dx
Persamaan (3.9 ) dan ( 3.10 ) merupakan persamaan diferensial lendutan, dan untuk memperoleh
lendutan pada tiap-tiap bagian dari struktur, persamaan di atas harus diselesaikan dahulu.
Persamaan lendutan yang didapat dari hitungan ini disebut Persamaan garis elastik.
Persamaan Diferensial Lendutan :

Mx d2 y d2 y
 2  EIX .   MX
EIx dx dx2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 27


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5 BEBERAPA KASUS :
III.5-1 Kasus 1. BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN TERPUSAT
Carilah persamaan garis elastik dari Balok Kantilever yang dimuati beban terpusat P, seperti pada
gambar III.3
P P MB
x HB
A  B A
x B
 ; EI yA
θ oA  ; EI
VB
Gambar III.3 : Balok Kantilever dibebani muatan terpusat
Momen lentur di X adalah :
Mx = – P . x
Sehingga persamaan lendutan adalah :
Balok Kantilever - 1
d2y
EI. 2  P.x Reaksi Perletakan
dx
dy 1 2 H B  0 ; VB  P ; M B  P . 
EI.  Px  C1
dx 2 1
Lendutan : EI.y A  P . 3
1 3
EI.y  Px 3  C1 x  C 2
6 1
Putaran sudut : EI.θ oA  P  2
Bagaimana mendapatkan C1 dan C2 ? 2

Bila x =  , maka θ = 0 dan y = 0. Nilai – nilai tersebut bila disubstitusikan ke dalam


persamaan di atas, akan diperoleh : C   1 P .  2 dan
1
C2  P . 3
1
2 3

Sehingga persamaan umum garis elastik menjadi :


1 1 1
EI.y  P . x 3  P .  2 x  P .  3 ..........................................................3.13a 
6 2 3
1 1
EI.θ  P x 2  P .  2 ........................................................................3.13b 
2 2

Lendutan terbesar terdapat di titik A, bila x = 0, yaitu :


1
EI.y maks  P .  3 dan Putaran sudut - nya :
3
1
EI.θ maks  P  2
2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 28


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Diketahui Balok Kantilever dari bahan beton bertulang, dibebani muatan terpusat
P = 1 Ton di titik A seperti pada gambar. L = 4.00 m Penampang balok berbentuk empat persegi
panjang dengan ukuran 30 cm x 50 cm ; Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan Putaran Sudut dan Lendutan Maksimum.
Jawab :
Balok Kantilever  1
P 1 Ton
50 Reaksi Perletakan
x
A  B Q  q .  ; VB  q . 
x
 H B  0 ; M B  q 2
30 1
Lendutan : EI y A  q . 4
Penampang Balok 8
1 3 1 1
IX  bt  ( 30 cm ) ( 50 cm ) 3  312500 cm4 Putaran Sudut : EI θ oA  q .  4
12 12 6
P  1 Ton  1000 Kg
L  4.00 m  400 cm
E beton  105 Kg/cm2

P . 3
Lendutan Maksimum : y Max 
3E I
1000 Kg x ( 400 cm ) 3
y Max   6.84 cm
3 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

P .2
Putaran Sudut Maksimum : θ Max 
2EI
1000 Kg x ( 400 cm ) 2
θ Max   0.017
2 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 29


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5-2 KASUS 2. BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN TERBAGIRATA
Turunkan persamaan garis elastik pada Balok Kantilever yang dimuati beban penuh terbagi rata q,
seperti pada gambar III.4 q MB
q
A HB
A x B yA B
x
Q
QX  ; EI θ oA  ; EI VB
Gambar III.4 : Balok Kantilever dibebani muatan terbagirata

1
Momen Lentur di X adalah : M X   q x2
2
Persamaan lendutan menjadi :
Balok Kantilever  2
d2y qx 2 Reaksi Perletakan
EI.  
dx 2 2 Q  q .  ; VB  q . 
dy 1 3 HB  0 ; M B  q 2
EI.  qx  C1
dx 6
1
1 Lendutan : EI y A  q . 4
EI.y  qx 4  C1 x  C 2 8
24
1
Berapa C1 dan C2 ? Putaran Sudut : EI θ oA  q .  4
6
Tinjaulah putaran sudut dan lendutan di titik B ! Berapa ?
Akan diperoleh :
1 1
C1   q .  3 dan C2  q . 4
6 8

Bila nilai – nilai itu disubstitusikan ke dalam persamaan umum lendutan akan diperoleh persamaan
garis elastik :
1
 
q x 4  4  3 x  3  4 ..............................................................3.14a 
EI.y 
24
1
 
EI.θ  . q x 3   3 ............................................................................3.14b 
6
Dimana lendutan maksimum ? Berapa besarnya ? Berapa pula besar putaran sudutnya ?
Lendutan maksimum sebesar :

1
EI .y Maks  q . 4 dan Putaran Sudut terbesar, terdapat di Titik A
8
1
EI .θ A  q . 3
6

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 30


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Diketahui Balok Kantilever dari bahan beton bertulang, dibebani muatan terbagirata q = 1 Ton/m
sepanjang AB seperti pada gambar.
L = 4.00 m Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 30 cm x 50 cm
Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan Putaran Sudut dan Lendutan Maksimum
Jawab :
q  1 Ton/m
1 3 1
IX  bt  ( 30 cm ) ( 50 cm )3  312500 cm4
A x B 12 12
x
Q q  1 Ton/m  1000 Kg/100 cm  10 Kg/cm
Q X   4.00 m
L  4.00 m  400 cm
E beton  105 Kg/cm2
50

30

Penampang Balok
q . 4
Lendutan Maksimum : y Max 
8EI
10 Kg/cm x ( 400 cm ) 4
y Max   1.024 cm
8 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

q . 3
Putaran Sudut Maksimum : θ Max 
6EI
10 Kg/cm x ( 400 cm ) 3
θ Max   0.00341
6 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 31


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5-3 KASUS 3. BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN MOMEN
Balok Kantilever dimuati momen lentur M seperti pada gambar III.5
Carilah persamaan garis elastik.

M MB
M A x HB
B
x yA A B
 ; EI
θ oA  ; EI
VB
Gambar III.5 : Balok Kantilever dibebani muatan Momen
Penyelesaian :
Jadi : M x  M Balok Kantilever - 3
d2y Reaksi Perletakan : H B  0 ; VB  0 ; M B  M
EI.  M
dx 2 1
Lendutan : EI.y A  M . 2
dy 2
EI.  M.x  C1
dx Putaran sudut : EI.θ oA  M . 
1
EI.y  M.x 2  C1 .x  C 2
2

Dengan cara yang sama seperti contoh di atas akan didapat persamaan umum :

dy
E I.  M . x  M .  .................................( 3.15a )
dx

1 1
E I.y  M . x 2  M .  . x  M .  2 ..........( 3.15b )
2 2

d2y
EIx .   MX   M
dx 2
Lendutan t erbesar terdapat di Titik A, bila x  0, yaitu :
1
EI . y Max  M . 2
2

Putaran Sudutnya :
EI  Max  M . 

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 32


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Diketahui Balok Kantilever dari bahan beton bertulang, dibebani muatan M = 1 Tonm di Titik A
seperti pada gambar. L = 4.00 m Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan
ukuran 30 cm x 50 cm
Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan Putaran Sudut dan Lendutan Maksimum
Jawab :

M A x
B
x
  4.00 m

1 1
IX  b t3  x ( 30 cm ) x ( 50 cm ) 3  312500 cm 4
12 12
50 M  1 Tonm  100000 Kgcm
L  4.00 m  400 cm
E beton  10 5 Kg/cm 2
30

Penampang Balok

M . 2
Lendutan Maksimum : y Max 
2EI
100000 Kgcm x ( 400 cm ) 2
y Max   0.256 cm
2 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

M.
Putaran Sudut Maksimum : θ Max 
EI
100000 Kgcm x ( 400 cm )
θ Max   0.00128
10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 33


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5-4 KASUS 4. BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN DIBEBANI MUATAN
TERPUSAT
Sebuah balok sederhana menumpu di atas dua perletakan, dan dimuati beban terpusat P pada titik C,
seperti pada gambar III.6. Carilah persamaan garis elastik pada balok tersebut.
P
A x B
 C
x
a b

Gambar III.6 : Lendutan pada Balok di atas dua perletakan
b a
VA  P (  ) VB  P (  )
 
P.b
Bagian A  C : M X  VX . x  . x

0  x  a
P.b
Bagian A C : M X  VX . x  P ( x  a )  . x  P(x a)

a  x  
Pb
Bila a  x  0 , Mx 
x

Pb
dan   x  a , Mx  x  P(xa)

Dari persamaan tersebut dapat diturunkan persamaan lendutan sebagai berikut :
d2y Pb
a  x  0, EI
2
  x ...................................................................( 3.16a )
dx 
d2y Pb
  x  a , EI 2   x  P ( x  a ) ................................................( 3.16b )
dx 
Selanjutnya didapat persamaan putaran sudut :
dy Pb 2
a  x  0 , EI   x  C1 .................................................................( 3.16c )
dx 2
dy Pb 2 P ( x  a )2
  x  a , EI   x   C 2 ........................................( 3.16d )
dx 2 2
Dan akhirnya didapat pula persamaan lendutan :
Pb 3 P ( x  a )3
a  x  0 , EI y   x   C1 x  C 3 ........................( 3.16e )
6 6
Pb 3 P ( x  a )3
  x  a , EI y   x   C2 x  C4 .....................( 3.16f )
6 6
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 34
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Selanjutnya dicari C1 , C2 , C3 , dan C4 ? Sejalan dengan kasus-kasus di atas nilai C1 , C2 , C3 , dan
C4 didapat bila :
1. Pada titik x = a, maka nilai lendutan dari persamaan ( 3.16e ) dan ( 3.16f ), yaitu lendutan
menurut persamaan bagian kiri dan kanan titik C adalah sama, sehingga didapat : C1 = C2
dan C3 = C4
2. Pada titik A, yaitu bila x = 0, didapat y = 0, menurut persamaan ( 3.16e ) didapat
C3 = 0. Oleh karena itu C3 = C4 = 0.
3. Apabila x = ℓ , yang berarti y = 0 dimasukkan ke dalam persamaan ( 3.16f ) akan
didapat : P.b.(  2  b 2 )
C1  C 2 
6 

Dari persamaan – persamaan di atas didapat persamaan garis elastik sebagai :


Pbx 2
a  x  0 , (   b 2  x 2 ) ....................................................( 3.16g )
EI y  
6
Pbx P ( x  a )3
  x  a , EI y   ( 2  b2  x 2 )  ................. ............( 3.16h )
6 6
Dengan putaran sudut :
dy Pb
a  x  0 ; EI  (  2  b 2  3 x 2 ) ..................................................( 3.16i )
dx 6
dy Pb P ( x  a )2
  x  a ; EI  (  2  b 2  3x 2 )  .. ...... .................( 3.16j )
dx 6 2

Dari persamaan tersebut, carilah lebih lanjut :


1. Putaran Sudut pada tumpuan
2. Letak dan besarnya lendutan maksimum
3. Carilah besaran – besaran di atas bila beban P menangkap di tengah bentang !

Pa b(  b)
Putaran Sudut di A : θ A 
6 EI 
Pa b(  a)
Putaran Sudut di B : θ B 
6 EI 
Pab
Lendutan di Titik C  y C  ( 2  b2  a 2 )
6 EI 
1 P . 3
Jika a  b    y C 
2 48 EI

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 35


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Suatu balok di atas dua perletakan dibebani muatan terpusat P = 1 Ton di C seperti pada gambar.
Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 30 cm x 50 cm
Balok terbuat dari beton bertulang, Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan :
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam
d) Hitung Tegangan yang terjadi pada Titik C akibat momen lentur MC
e) Gambar Diagram Tegangan Lentur
f) Besarnya Lendutan di Titik C
g) Putaran Sudut Di Titik A dan B
Jawab : P  1 Ton

HA A
 B
C 50
2.00 3.00
VA VB
Bidang M 30

Penampang Balok
a) Reaksi Perletakan
M C  1.200 X  0  HA  0
Bidang L
VA  0.60
Y  0  VA  VB  1 Ton
VA  0.60
M  0 
A
 VB . 5  P . 2  0
VB  0.40 Ton (  )
VB  0.40 VB  0.40 M B
 0  VA . 5  P . 3  0
Bidang N VA  0.60 Ton (  )
HA  0

b) Persamaan Gaya Dalam Persamaan Gaya Dalam


A - C : M x  VA . x  0.60 x C - B : M x  VA . x  P . ( x  2 )
0  x  2 L x   VA   0.60 Ton M x  0.60 x  1 . ( x  2 )
Nx   HA  0 2  x  5 L x  VA  P  0.60  1
L x   0.40 Ton
Nx   HA  0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 36


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Besarnya Momen di Titik C
M C  VA . 2 m  600 Kg x 200 cm  120000 Kgcm
Tegangan yang terjadi di Titik C

MC . y 120000 Kgcm x 25 cm
σC    4
  9.6 Kg/cm 2
IX 312500 cm

Tampang Balok Gambar Diagram Tegangan


9.6 Kg/cm 2

. Tekan
25
t  50 Garis Netral

25
Tarik

30 9.6 Kg/cm2

1 3 1
IX  bt  ( 30 cm ) ( 50 cm )3  312500 cm4
12 12
E beton  10 Kg/cm2
5

Pa b(  b)
Putaran Sudut di A : θ A 
6 EI 
1000 Kg x 200 cm x 300 cm x ( 500 cm  300 cm )
θA  5 2 4
 5,12 . 10 - 4
6 x 10 Kg/cm x 312500 cm x 500 cm
Pa b(  a)
Putaran Sudut di B : θ B  
6 EI 
1000 Kg x 200 cm x 300 cm x ( 500 cm  200 cm )
θA  5 2 4
 4,48 . 10 - 4
6 x 10 Kg/cm x 312500 cm x 500 cm
Pab
Lendutan di Titik C  y C  ( 2  b2  a 2 )
6 EI 
1000 Kg x 200 cm x 300 cm
yC  5 2 4
x [(500 cm) 2  (300 cm) 2  (200 cm ) 2 ]
6 x 10 Kg/cm x 312500 cm x 500 cm
y C  0.0768 cm
1 P . 3 1000 Kg x ( 500 cm ) 3
Jika a  b    yC    0.083 cm
2 48 EI 48 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 37


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5-5 KASUS 5 BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN DIBEBANI MUATAN
TERBAGIRATA
Carilah persamaan garis elastik dari suatu struktur, bila dimuati beban terbagi rata q ( Kg/m ),
seperti pada gambar III.7
q

A x B
x

Gambar III.7 : Balok sederhana dimuati beban terbagi rata

Penyelesaian :
1
VA  VB  q
2
1 1
Momen lentur di titik X didapat : M x  q..x  q x 2
2 2
Selanjutnya didapat :
d2y qx q x2
EI 2    .......................................................... ......( 3.17a )
dx 2 2
dy q  x2 q x3
EI     C1 ....................................................( 3.17b )
dx 4 6
q  x3 q x4
EI y     C1 x  C 2 .................................( 3.17c )
12 24
Berapa C1 dan C2 ?
Sebagai akibat dari simetri, maka putaran sudut di tengah-tengah sama dengan nol, yaitu bila
1 dy
x   didapat  0.
2 dx
q 3
Setelah disubstitusikan didapat : C1 
24
Di samping itu lendutan pada perletakan adalah nol, dan didapat : C2 = 0
Sehingga persamaan garis elastik adalah :
q
EI.y 
24
 
 3 x  2  x 3  x 4 ................................................................(3.17d)

dy q
EI. 
dx 24
 
 3  6  x 2  4 x 3 .............................................................(3.17e)
Dari persamaan tersebut didapat : EI . yMaks.  5 . q . 4 di tengah - tengah bentang dan
384
1
EI . θMaks.  q . 3 di tumpuan A dan B
24
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 38
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Suatu balok di atas dua perletakan dibebani muatan terbagirata q = 1 Ton/m sepanjang AB seperti
pada gambar.
Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 30 cn x 50 cm
Balok terbuat dari beton bertulang, Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan :
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam
d) Hitung Tegangan Maksimum yang terjadi akibat momen lentur MMax
e) Gambar Diagram Tegangan Lentur
f) Besarnya Lendutan Maksimum
g) Putaran Sudut di perletakan A dan B
Jawab :
q  1 Ton/m

HA A
B
50
  5 .00 m
VA VB
30
Bidang M
Penampang Balok

a) Reaksi Perletakan :
Q  q .   1 . 5  5 Ton
M Max  3.125
X  0  H  0 A

Bidang L  Y  0  V  V  5 Ton
A B
VA  2.500
 M  0   V . 5  Q . 2,5  0
A
B

VB  2.50 Ton (  )
M B
 0  VA . 5  Q . 2,5  0
VB  2.500 VA  2.50 Ton (  )
Bidang N b) Persamaan Gaya Dalam
HA  0
1
A - B : M x  VA . x  . q . x2
2
1
M x  2.50 x  . 1 . x 2
2
0  x  5 L x  VA  q . x  2.50  1 . x
Nx   HA  0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 39


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Besarnya Momen Maksimum
1 1
M Max  q .  2  x ( 1000 Kg/m ) x ( 5.00 m ) 2
8 8
M Max  3125 Kgm  312500 Kgcm

Tegangan Maksimumyang terjadi :

M Max . y 312500 Kgcm x 25 cm.


σ Max     25 Kg/cm2
IX 312500 cm 4

Tampang Balok Gambar Diagram Tegangan

25 Kg/cm2

Tekan
25
t  50 Garis Netral

25
Tarik

25 Kg/cm2
30

1 1
IX  b t3  x ( 30 cm ) x ( 50 cm ) 3  312500 cm 4
12 12
E beton  10 Kg/cm 2
5

Lendutan Maksimum di tengah bentang


5 q 4 5 10 Kg/cm x ( 500 cm ) 4
y Maks.   x
384 EI 384 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4
y Maks.  0.052 cm

Putaran Sudut di Tumpuan A dan B


1 1 10 Kg/cm x ( 500 xcm ) 3
A  B  3
q.  x  0.00167
24 24 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 40


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.5-6 KASUS 6. BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN DIBEBANI MUATAN MOMEN
Sebuah balok di atas dua perletakan, seperti pada gambar III.8, dimuati beban momen lentur M
di perletakan B. Carilah persamaan garis elastik.

X
A  B M
x

VA
 VB
Gambar III.8 : Balok sederhana dimuati beban momen M

Penyelesaian :
M
Mx  VA . x   . x

d2y M
Jadi : EI 2  .x
dx 
dy M 2
EI  .x  C
dx 2
M 3
EI y  x  C1 x  C2
6
Dengan cara yang sama dapat dicari persamaan garis elastik untuk :
dy M x2 M
EI  ...............................................................( 3.18a )
dx 2 6
M x3 Mx
EI y   .............................................................( 3.18b )
6 6
M M
dan θA  dan θB 
6 3 EI
Selanjutnya lendutan terbesar terdapat bila   0, yaitu : jika :
dy M x2 M
EI
   0
dx 2 6
Setelah diselesaikan didapat lendutan maksimum pada :
1
x   3  0.577 
3

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 41


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
CONTOH SOAL
Suatu balok di atas dua perletakan dibebani muatan Momen Lentur
M = 1 Tonm di B seperti pada gambar.
Penampang balok berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
30 cn x 50 cm. Balok terbuat dari beton bertulang, Ebeton = 105 Kg/cm2
Ditanyakan :
a) Hitung Reaksi Perletakan
b) Persamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam pada Titik B akibat momen lentur M
d) Gambar Diagram Tegangan Lentur
e) Besarnya Lendutan Maksimum
f) Putaran Sudut Di Titik A dan B
Jawab :
M  1 Tonm
A X

B
x
50
  5.00 m

VA VB
30

Penampang Balok
Bidang M
MB 1.00
a) Reaksi Perletakan
X  0  HA  0
Y  0  VA  VB  0

Bidang L
M  0 
A
 VB . 5  M  0
VB  0.2 Ton (  )

VA  0.20
M B
 0  VA . 5  M  0
VA  0.20 VA   0.2 Ton (  )

Bidang N
HA  0 b) Persamaan Gaya Dalam
A  B : M x   VA . x   0.20 x
Besarnya Momen di Titik B 0  x  5 L x   VA   0.20 Ton
M B  1 Tonm  100000 Kgcm Nx   HA  0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 42


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Teganganyang terjadidi Titik B

MB . y 100000 Kgcm x 25 cm.


σB   4
  8 Kg/cm2
IX 312500 cm

Tampang Balok Gambar Diagram Tegangan


8 Kg/cm2

Tarik
25
t  50 Garis Netral

Tekan 25

30 8 Kg/cm2

1 1
IX  b t3  x ( 30 cm ) x ( 50 cm ) 3  312500 cm 4
12 12
E beton  10 Kg/cm2
5

M 100000 Kgcm x 500 cm


Putaran Sudut di A : θ A      0.00027
6 EI 6 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4
M 100000 Kgcm x 500 cm
Putaran Sudut di B : θ B      0.00053
3 EI 3 x 10 5 Kg/cm 2 x 312500 cm 4
Lendutan Maksimum pada :
1
x  .  3  0.577 
3

M. x 2
d  (   x2 ) 
6 EI 
100000Kgcm x 0.577 x 500 cm
d  5 2 4
x [ ( 500 cm ) 2  ( 0.577 x 500 cm ) 2 ] 
6 x 10 Kg/cm x 312500cm x 500 cm
d  0.051 cm

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 43


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.6 MENENTUKAN LENDUTAN DENGAN DIAGRAM BIDANG MOMEN
SEBAGAI BEBAN
Adalah salah satu cara untuk menentukan lendutan dan putaran sudut dengan menggunakan bidang
momen sebagai beban. Sebagai dasar perhitungan dipakai rumus :

B 1 M
A 
M r EI
1 dθ
M 
r ds
dx x
m n
d 1 M
r dθ  .ds sehingga dθ  .ds ............. ( 3.19a )
d r EI
B
B

Karena lendutan pada konstruksi hanya diizinkan sangat kecil, maka ds = dx. Sehingga persamaan
( 3.19a ) dapat ditulis sebagai :
M
dθ  .dx
EI
atau
1
dθ  .(Mdx ) .......... .......... . ( 3.19b )
EI
Di sini tampaklah hubungan antara putaran sudut dengan bidang momen, yang dapat dinyatakan
sebagai suatu perubahan sudut dθ sama dengan luas bidang momen yang bertautan dibagi angka
kekakuan EI. (Mdx) pada rumus di atas merupakan luas bidang momen yang bertautan. Dengan
demikian putaran sudut pada suatu titik sama dengan luas bidang M yang bertautan. Selanjutnya
perubahan lendutan suatu titik sejauh x dari n dapat dihitung sebesar :
M.dx
x . dθ  x . ................................................(3.19c)
EI
Hal ini berarti perubahan lendutan sama dengan momen dari bidang M yang bertautan terhadap titik
n dibagi EI. Nilai di atas berlaku pula bagi setiap bagian yang mengalami perubahan, sehingga
perubahan sudut antara A dan B akan didapat dengan menjumlahkan elemen-elemen ini dari
persamaan (3.19b), yaitu :
l
1
EI 0
θ . M.dx...... .........................................................(3.19d)

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 44


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Rumus (3.19d) menunjukkan bahwa tangen sudut garis singgung antara A dan B dari
lengkungan itu adalah sama dengan luas dari diagram bidang momen yang bertautan, dibagi
oleh angka EI. Bagaimana menghitung lendutannya ?
Dengan pemikiran yang sama didapat :

l
M
d .x.dx.....................................................................(3.19e)
0
EI

Dengan demikian lendutan suatu titik sama dengan momen terhadap titik tersebut dari luas
bidang momen yang bertautan. Dalam hal ini tampak bahwa bidang momen dianggap sebagai
beban pada struktur tersebut. Cara ini dikenal sebagai Metode Momen Lentur sebagai Beban
atau The Area – Moment Method.
Untuk kasus – kasus yang teratur cara di atas mudah diterapkan, hanya perlu diingat bahwa
cara tersebut cocok untuk struktur kantilever.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 45


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.7 Menghitung Luas Bidang Momen dan Letak Titik Berat Tampang
1
b a c
2
2
t 1 t
2
t t 3
1
b t
3
L 1
(ba)
Luas  b . t 3 b L 1
1 (bc)
Luas  b . t 3
Parabola 2
Parabola
t
1
t
b
4
b L L 3
b
1 8
Luas  b.t b
3 2
Luas  b.t
3
Hiperbola
t Sin t
2
1 b
b 3
b L 5 b L
1 2
Luas  b .t Luas  b.t
4 
Gambar III.9 Luas dan Titik Berat Tampang

Untuk mencari lendutan pada struktur balok di atas dua perletakan memerlukan perhatian khusus
yang akan dibahas pada kasus-kasus berikut. Untuk memudahkan hitungan dengan metode diagram
M sebagai beban, perlu mengetahui luas dan titik berat bidang-bidang momen yang dihadapi seperti
digambarkan pada gambar III.9.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 46


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
III.8 BEBERAPA KASUS MENGGUNAKAN DIAGRAM BIDANG MOMEN
KASUS 1. LENDUTAN PADA BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN
TERPUSAT
Sebuah balok Kantilever dimuati beban terpusat P pada ujung bebasnya, seperti pada Gambar 10
Diminta : Menghitung putaran sudut dan lendutan di titik A

P
A x
x B

P. 
P.x
2

3
1
L P .2
2
Gambar III.10 : Balok Kantilever dibebani muatan terpusat

Penyelesaian :
Gambarkan Diagram Bidang M akibat beban P :
Putaran Sudut di A :
1
P. 
Luas.bidang.M 2 P . 2
θA   
EI EI 2EI

Dan Lendutan di A :
1 2
P 2. . 
Momem bidang M terhadap A 2 3 P 3
dA   
EI EI 3EI

Carilah Putaran Sudut dan Lendutan pada suatu Titik X :


Dengan cara yang sama didapat :
1 1 1
EI.θ A  P x (  x)  P  (  x)  P ( 2  x 2 )
2 2 2

Setelah diselesaik an didapat :


P(  2  x 2 )
θx 
2EI
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 47
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Selanjutny a dapat dihitung lendutanny a :
1 1 1 2
EI.d x  P . x . (  x) . . (  x)  P .  . (  x) . . (  x)
2 3 2 3

1 1
EI.d x  P . x . (  x)  P .  . (  x) 2
6 3

1
EI.d x  P (x  2 ) . (  x) 2
6

1 1 1
EI.d x  P x 3  P.  2 x  P.  3
6 2 3

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 48


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
KASUS 2. LENDUTAN PADA BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN
TERBAGIRATA
Balok Kantilever dimuati beban penuh terbagi rata q, seperti pada gambar III.11
Carilah : θB dan dB , serta θx dan dx
Jawab : q
1 1 1
EIθ B  . .q. 2 .  q. 3 B x
3 2 6 x

3 1 1
EI.d B  .. .q. 3  .q  4 1 2
4 6 8 MA  q
1 2
q x2
2

Gambar III.11 : Balok Kantilever dibebeni muatan terbagirata


Persamaan umum juga didapat bila diteliti suatu titik X sejauh x dari A

1 1 1 1
EI.θ x  .q .  3  . .q.x 2 .x  .q.( 3  x 3 )
6 3 2 6
1 3 1 1
EI.y x  .q .  3 ( .  x)  .q.x 3 . .x
6 4 6 4
1 1 1
EI.y x  .q. 4  .q. 3 .x  .q.x 4
8 6 24

KASUS 3. LENDUTAN PADA BALOK KANTILEVER DIBEBANI MUATAN MOMEN


Balok Kantilever dimuati beban Momen, seperti pada gambar III.12. Carilah θB . dB, θx, dx.
Jawab :
θB 
M.
dan M.x x
EI θx  A BM
EI
x
M. 2

dB  M.x 2
2 EI dx 
2EI
M M

Gambar III.12 : Balok Kantilever dibebani muatan momen M

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 49


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
KASUS 4. LENDUTAN PADA BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN
DIBEBANI MUATAN TERPUSAT
Balok sederhana di atas dua perletakan dimuati beban titik P, seperti pada gambar III.13. Hitunglah
besarnya putaran sudut dan lendutan, dengan menggunakan metode luas bidang momen sebagai
beban.

P
a) A x B

a C
b

b)
A' m B'
Pab

n 

c) A P B
y
1 d
e
,
dB
x
B'
VB

Gambar III.13 : Balok di atas dua perletakan dibebani muatan terpusat

Jawab : Langkah perhitungan


1. Hitung reaksi perletakan VA dan VB akibat beban terpusat P
2. Gambar bidang momen dan hitung luas bidang momen :
1. Hitung reaksi perletakan akibat luas bidang momen
2. Putaran sudut adalah hasil dari reaksi perletakan dibagi EI
3. Lendutan dititik C adalah momen dititik C =”MC” dibagi EI

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 50


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Momen dari Bidang .M terhadap titik B
dB 
EI

ab (  b)
P. .
dB  2 3  P.ab.(   b)
EI 6 EI

d B P.ab.(   b)
θ1  
 6 EI 

Selanjutnya, lendutan dan putaran sudut pada titik X dapat dihitung sebagai berikut :
y  ce - de
Dengan :
x P.ab.x.(   b)
ce  .d B 
 6 EI 

Momen bid. A mn terhadap X P. b. x 3


de  
EI 6 EI 
P. a.b.x. (  b) P . b . x3
Jadi y  
6 EI  6 EI 

P.b.x
y  . ( 2  b2  x 2 )
6 EI 
Demikian pula putaran sudut θ didapatkan dari :
θ x  θ1  θ1/
P.a .b.(   b ) ' P .b. x2
dengan θ1  dan θ 
1
6 EI  2 EI 

P.x.b
sehingga θx  . ( 2  b2  3 x 2 )
6 EI 

Bila diteliti kembali hitungan di atas, maka dapat dicatat hal-hal berikut ini.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 51


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
1
(a)
3 1
(b)
3
Pab

A B
K
a b
V ' 1 VB'
A L Pab
2

Gambar III.14 :Bidang Momen sebagai beban

Soal di atas menimbulkan Bidang Momen seperti gambar III.14 di atas. Kalau Bidang Momen ini
dianggap sebagai beban, maka dapat dihitung Reaksi, Gaya Lintang dan Momen Lentur-nya. Bila
dihitung dapat diringkaskan hasilnya sebagai berikut :
Luas Bidang M = L = ½ P a b , dianggap sebagai beban.
Beban Bidang M ini menimbulkan reaksi di A dan B, sebesar :

  b 1 P.a.b P.a.b .(   b )
VA'  . . 
3  2 6
  a 1 P.a.b P.a.b .(   a )
VB'  . . 
3  2 6
Bila nilai tersebut dibagi angka kaku EI akan sama dengan θA dan θB :
Dari hitungan di atas, yaitu : P.a.b (   b )
θA 
6 EI 
P.a.b (   a )
θB 
6 EI 
Selanjutnya Momen Lentur akibat beban bidang M pada suatu titik X dapat dihitung dan
didapatkan :
1
M 'x  V A' . x  K . x
3
P a b . x . (  b ) P.b.x2 1
M 'x   . x
6 2 3
2 2 2
P .b.x .(   b  x )
M 'x 
6

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 52


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Demikian pula Gaya Lintang akibat beban bidang M pada titik X dapat dihitung, dan didapat :

P b ( 2  b2  3 x 2 )
L' x  V A'  K 
6

Bila nilai-nilai tersebut dibagi angka kaku EI, akan didapatkan lendutan y dan putaran sudut θ.
Persamaan y dan θ di atas berlaku bagi 0 ≤ x ≤ a . Bila dikehendaki persamaan lendutan di
sebelah kanan P, maka dengan cara yang sama dapat ditempuh menyelesaikannya. Cara yang
ditempuh dengan memisalkan balok AB’ sebagai kantilever ini dikenal sebagai Conjugate Beam.
Bila a = b, maka :
1 2
P.  .x
2 1 2
y  ( 2    x2 )
6 EI  4

P .x 3
y  ( 2  x 2 )
12 EI 4

P 3
dan θ  ( 2  3 x 2 )
12 EI 4

P 2
Bila x  0, didapatkan y  0 dan θ A 
16 EI
1 P3
x   , didapatkan y  dan θ x  0
2 48 EI

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 53


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
KASUS 5. LENDUTAN PADA BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN
DIBEBANI MUATAN TERBAGIRATA
Balok sederhana di atas dua perletakan dimuati beban terbagi rata q, seperti pada gambar III.15
Hitunglah besarnya putaran sudut dan lendutan, dengan menggunakan metode luas bidang momen
sebagai beban.
q
A B
x

Bid. M
1 2
Mx q 
8

A!
B !!
!!
y x

1
 B! d
Yo*

B!
Gambar III.15 : Balok sederhana dengan dibebani muatan terbagi rata

Luas Bid. M
 B' 
EI
1 2
q
2 8 q 3
B  .
'

3 EI 12 EI
q 3 1 q 3
d  .  
12 EI 2 24 EI
3
q
1   A 
24 EI
Selanjutny a :
3 2 1 q x3 (   x )
EI . y o  ( x ) . ( x ) . ( q x ) . (   x ) yo 
8 3 2 8 EI
x
yx  . d  y0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 54


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
sehingga persamaan lendutan didapat :

q 3 x q x 3. (   x )
yx  
24 EI 8 EI
yx 
qx
24 EI

. 3  3 x 2 . (   x ) 
Demikian pula :
x   1   x'
1 2  1
  q x .(   x ) . x )   .q x2.(   x )
EI . 
2 3  3
3 2
q qx
Jadi : x   .(   x )
24 EI 3 EI
q
x  . ( 3  8 x 2 .   8 x )
24 EI
1
Persamaan ini hanya berlaku bila 0  x  
2
Dari persamaan di atas didapatkan nilai lendutan dan putaran sudut maksimum, yaitu :

5 q 4
d Maks 
384 E I

q 3
θA  θB 
24 EI

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 55


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
KASUS 6. LENDUTAN PADA BALOK DI ATAS DUA PERLETAKAN
DIBEBANI MUATAN MOMEN
Balok sederhana di atas dua perletakan dimuati beban momen M , seperti pada gambar III.16.
Hitunglah besarnya putaran sudut dan lendutan, dengan menggunakan metode luas bidang momen
sebagai beban ( θA , θB dan dx )

A X B M
x ( - x )


x M
.M

B
A a B
A dx
e
c
 B!
d

Gambar III.16 : Balok Sederhana dibebani muatan Momen M


Penyelesaian :
Luas Bid. M M
 B'  
EI 2 EI
M 1 M 2
d  .  
2 EI 3 6 EI
x M 2 Mx
ae  . 
 6 EI 6 EI
x2 1 1 M x3
ce  . M . . x . 
2 3 EI 6 EI 

Mx M x3 Mx
dx    .( 2  x 2 )
6 EI 6 EI  6 EI 
d M
A  
 6 EI
M M M
B   A   B!    
6 EI 2 EI 3 EI

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 56


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Bab IV Tegangan dan Lendutan Akibat Gaya Lintang
IV.1 PENDAHULUAN
Gaya Lintang lazimnya dikaitkan dengan Momen Lentur. Pada bab ini akan dibahas Tegangan
Akibat Gaya Lintang. Karena Gaya Lintang sukar dipisahkan dari Momen Lentur, maka akan
dibahas sekaligus Tegangan dan Lendutan akibat Momen Lentur maupun akibat Gaya Lintang.
Gaya Lintang pada suatu balok mengakibatkan partikel-partikel bahan cenderung bergeser dari satu
terhadap yang lain. Pada sambungan-sambungan baut, menggambarkan Gaya Lintang sederhana,
yang menghasilkan Tegangan Geser. Gaya Geser yang terjadi diperhitungkan sebagai Gaya lintang
dibagi luas tampang batang seperti pada gambar IV.1.
Kejadian lain menggambarkan beberapa lapis papan yang bertumpu di atas dua perletakan dimuati
beban terpusat P, seperti pada gambar IV.2. Pembebanan demikian akan menimbulkan lenturan
pada seluruh papan, dan menimbulkan tegangan geser sepanjang sisi dua papan yang berbatasan.
Tegangan ini sangat penting untuk dipelajari.
Akibat dari sifat pergeseran ini menghasilkan pula perubahan bentuk, dari suatu elemen berbentuk
bujur sangkar berubah menjadi elemen berbentuk jajaran genjang seperti pada gambar IV.3,
sehingga perubahan bentuk ini dapat diukur dari perubahan sudutnya. Perubahan ini sangat
tergantung pada sifat kontruksi bahan. Seperti halnya sifat elastik pada balok melentur, pada
peristiwa ini terdapat pula sifat apa yang disebut Modulus Geser.
P

P
 
A

Gambar IV.1 Tegangan Geser pada baut.

P
P

Gambar IV.3. Lendutan akibat Gaya Lintang.


Gambar IV.2. Tegangan Geser antara lapisan papan.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 57


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
IV.2 TEGANGAN GESER
Baut penyambung yang menahan Gaya Lintang akan mengalami Tegangan Geser sederhana yang
dapat dihitung sebagai Gaya lintang dibagi luas tampang baut. Pada gambar IV.4 Suatu balok
sederhana terletak di atas dua perletakan menahan Gaya Lintang. Pada suatu tampang X akan
terdapat keseimbangan antara jumlah tegangan geser pada seluruh tampang dengan gaya lintang di
tempat tersebut. Menurut Bernaoulli beranggapan bahwa :
1. Jumlah Tegangan Geser pada seluruh tampang akan sama besar dengan Gaya Lintang pada
tampang tersebut.
2. Arah Tegangan Geser akan sejajar dengan Gaya Lintang, yaitu sejajar dengan sumbu Y, dan
dinyatakan dengan tanda τxy.
3. Pada peristiwa lentur dua dimensi pembagian tegangan geser adalah Uniform melebarkan
garis sejenis cc.
Berdasarkan pengertian tersebut, keseimbangan suatu elemen dx, dy dapat diperhitungkan
sebagai :
 xy . b . dy . dx   yx . b . dx . dy atau  xy   yx ..............................( 4.1 )
Yang berarti bahwa tegangan geser yang bekerja tegak lurus satu sama lain pada suatu
elemen akan sama besar. Hal ini telah membuktikan pula adanya tegangan geser sejajar sumbu
batang akibat gaya lintang. Dengan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya
lintang pada suatu balok akan menimbulkan tegangan geser pada tiap-tiap lapisan sejajar sumbu
batang.
Bagaimana tegangan geser pada lapisan tepi atas dan bawah dari suatu balok yang berbentuk
persegi ? P P

a) A B
x

Y X
b) c)
y Z
dy
 yx
 yx
d) dy
 xy  xy  xy
 yx dx
b

Gambar IV.4. Distribusi Tegangan Geser.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 58


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Dapat dipahami bahwa pada kedua lapisan paling tepi dari balok ini tidak terdapat geseran.,
sehingga pada kedua lapisan ini terdapat tegangan geser sama dengan nol. Dengan demikian
disimpulkan bahwa pada tampang yang menahan gaya lintang, terdapat tegangan geser yang tidak
merata.
Pada peristiwa di atas, struktur akan stabil apabila setiap bagian pada struktur itu dalam keadaan
seimbang. Setiap bagian dari struktur itu akan seimbang bila tegangan-tegangan yang bekerja
padanya dalam keadaan seimbang pula. Hal ini dapat diperhitungkan pada keseimbangan elemen
pada gambar IV.5a, b d.
T1  T 2  G  0 ..................................................................... ( 4.2a )
sedangkan
G   yx . b . dx
M.y
T1   1 . dA   Ix
. dA

( M  dM ) . y
T2   2 . dA   IX
. dA

Substitusikan nilai - nilai T1 , T2 dan G ke dalam persamaan ( 4.2a ), akan didapat :


( M  dM ) . y M.y
 IX
. dA  
IX
dA  τ yx . b . dx.

dM . y
 I X . dA  τ yx . b . dx ..........................................................( 4.2b )
atau
dM 1
dx b . I X 
τ yx  . . y . dA

atau
L
b . IX 
τ yx  . y . dA ....................................................................( 4.2c )

M m m' M  dM

X h X
dA y y1 1
h
2
n n'
x dx b  max

a) b) c)

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 59


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
T2 2

 yx
G dy
 yx
dA
 xy
dx dx
T1 b 1 b
d)
e)
Gambar IV.5. Diagram Tegangan Geser.

Mengingat pengertian persamaan ( 3.5 ) pada Bab III, persamaan ( 4.2c ) dapat dinyatakan sebagai :

L . Ms
τ xy  ........................................................................( 4.3 )
b . IX

Berdasarkan persamaan tegangan ( 4.1 ) didapat

L . Ms
τ xy  τ yx 
b . IX
dengan
L  Gaya Lintang pada suatu tampang
Ms  Momen Statik tampang bagian di atas - nya garis sejajar garis netral melalui titik yang
ditinjau terhadap garis netral
b  lebar tampang batang
I X  Momen Inersia tampang batang terhadap garis netral

Bagi balok dengan tampang persegi, maka dA  b . dy , sehingga rumus ( 4.2c ) di atas menjadi :
1
t
2
L
 xy 
IX
.  y . dy
0
......................................................( 4.4a )

atau
1
L t
 xy  y2 2
2 Ix y1

atau
L  1 
 xy  .  t 2  y12  ......................................( 4.4b )
2 IX  4 
merupakan persamaan parabola.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 60


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Persamaan tersebut menggambarkan distribusi tegangan geser pada suatu tampang yang
berbentuk parabola. Gambar 4.5c
L . t2
Bila y1  0 , didapat  xy  ................................................( 4.4c )
8 IX
Bila y1  t , didapat  xy  0 ................................................( 4.4d )
Dari hitungan pada persamaan ( 4.3c ) dan ( 4.3 d ) dapat disimpulkan bahwa  xy maksimum
terdapat pada sumbu batang, dan tegangan geser sama dengan nol terdapat pada tepi atas dan
tepi bawah batang tersebut.
1
Untuk tampang segiempat : I X  b . t 3 , maka persamaan ( 4.4c ) dapat dinyatakan sebagai :
12
3L
τ xy . Maksimum  ..........................................................( 4.5 )
2 b.t
atau
3L 3
τ xy. Maksimum  atau τ xy. Maksimum  . τ rata  rata.
2A 2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 61


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
IV. 3 BEBERAPA KASUS
IV.3-1 KASUS 1. BALOK TAMPANG PERSEGI
Suatu balok tampang persegi menahan gaya lintang L = 10 ton, seperti pada gambar IV.6
Lukis diagram tegangan geser dan hitung besarnya tegangan geser maksimumnya.
. y
dy 30
t  60 y
 max X
30
b  25
Gambar IV.6. Tampang Persegi.
Penyelesaian :
L . Ms
Rumus umum tegangan geser :  xy 
b . IX
Selanjutnya : L  10 ton  10.000 Kg.
Ms  Momen Statik bagian yang diarsir saja terhadap sumbu X.
1
1 1 t
t t 2
2 2
1
Ms   y dA
0
  y . b . dy
0

2
b . y2 , merupakan fungsi parabola
0

dengan persamaan :
1 1
Ms  b . ( t 2  y2 )
2 4
b  25 cm
1
IX  25 . 603  450.000 cm4
12
Jadi persamaan tegangan geser adalah :
10000 Kg x 12.5 cm x ( 900  y 2 )
τ xy   0.011 x ( 900  y 2 ), yang merupakan
25 cm . 450000 cm2
fungsi parabola.

Tegangan maksimum terjadi bila y  0 , dan didapatkan:


10000 Kg x 12.5 cm x ( 900  y 2 )
τ maks.   10 Kg/cm2
25 cm . 450000 cm2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 62


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
IV. KASUS 2. TAMPANG BALOK T
Kasus yang masih banyak sekali dijumpai pada konstruksi-konstruksi bangunan ialah balok T
Bagaimana tegangan geser yang terjadi pada suatu balok T, seperti pada gambar IV.7
Untuk mempelajari tegangan geser ini perlu memperhatikan 3 daerah, yaitu : ( 1 ) Bagian Flens
( 2 ) Bagian Rib dan ( 3 ) letak tegangan geser maksimum.
Carilah lebih dahulu letak titik berat tampang.
Y B
P P
t 1 Q 2
3
R
4 y a Q R
τ max
X
T h(T-t)

τ max
b
Gambar IV.7. Tegangan Geser pada balok T
L . Ms
Berdasarkan persamaan (4.3 ) :   dapat dihitung tegangan geser pada Flens, bila
b . IX
diketahui Gaya lintang L , lebar Flens B dan Momen Inersia I X , sedangkan Momen Statik Ms
pada daerah Flens dapat dihitung sebagai berikut :
1 1
Ms 12  B . ( a  y ) .
(a  y)  B . ( a 2  y2 )
2 2
Dengan demikian tegangan geser pada Flens menjadi :
1
B . ( a 2  y2 )
L.
2 L . ( a 2  y2 )
 12   .................................( 4.5 ).
B . Ix 2 IX
Selanjutnya dengan persamaan ( 4.5 ) dapat dihitung besarnya tegangan geser di Titik P, Q R
sebagai berikut :
Bila y = a, didapat τp = 0, yaitu tegangan geser pada permukaan atas.
L
Bila y = ( a - t ) , didapat  Q  ( 2 a t  t 2 ) yaitu, tegangan geser pada batas Flens dan
2 IX
Rib.
Bagaimana tegangan geser pada titik R pada Rib di bawah titik Q ?
Momen Statik di Flens dapat dihitung sebagai Ms = ½ B . ( 2 a t - t ), masukkan nilai tersebut
ke dalam rumus umum tegangan geser, dengan mengingat lebar geser di Rib yang diperhitungkan,
didapat tegangan geser di R sebagai :

L.B.( 2 a t  t2 ) B
R   . Q ............................................( 4.6 )
2 b . IX b

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 63


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Hal ini berarti bahwa tegangan geser di titik R lebih besar daripada tegangan geser di titik Q,
sehingga grafik yang dapat dilukiskan di daerah ini akan timbul suatu loncatan seperti terlihat pada
gambar IV.7 Jika demikian halnya, maka tegangan geser maksimum mungkin terdapat di daerah
Rib. Selanjutnya untuk memperhitungkan tegangan geser maksimum, perlu ditinjau persamaan
tegangan geser di daerah Rib.
Dengan cara yang sama dapat diperhitungkan :
1 1
Ms 34  B.( 2 a t  t2 )  b .{ ( a  t ) 2  y 2 ) }
2 2
sehingga didapat :
L.B.( 2 a t  t2 ) L . b .{ ( t  a ) 2  y 2 }
τ 34  
2 b . IX 2 b IX
L . {( t  a ) 2  y 2 }
τ 34  τR  .....................................( 4.7 )
2 IX
Dari persamaan ( 4.7 ) tegangan geser maksimum didapat dengan memasukkan y  0 , dan
didapat :
L . ( t  a )2
τ Maks  τR 
2 IX
Carilah persamaan tegangan geser dan besarnya tegangan maksimum, bila diketahui :
B  120 cm, b  20 cm T  60 cm t  12 cm dan Gaya Lintang L  18 ton.
Diketahui Balok Beton berbentuk Tampang T menahan Gaya Lintang L = 2,5 Ton seperti pada Gambar.
Ditanyakan : Hitung dan Gambar Diagram Tegangan Gesernya.
Jawab :
B  160
P P
t  15 1 I 2
Q Q R
R y 26.25
3 4 X
H  75 y1
II
T  60 y 0  48.75 y a  26.25
y2 y b  y 0  48.75

b  40
τ max

Bagian Luas A y ( cm ) Ms = A . y a A . a2 IX0


(cm2)
I 160 x 15 67.5 162000 18.75 843750 45000
2400
II 60 x 40 30 72000 18.75 843750 720000
2400
Jumlah 4800 234000 1687500 765000

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 64


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
a 1  y1  y 0  67.5  48.75  18.75 cm
y0 
 Ms  48.75 cm
A a 2  y 0  y 2  48.75  30  18.75 cm
I 'X   I oX  A.a 2
 2452500 cm 4
L . Ms
Tegangan Geser pada balok T :  :
b . IX
1
Ms12  B . ( a  y ) . ( a  y )
2
1
Ms12  B . ( a 2  y 2 )
2
Tegangan Geser pada Flens :
1
L . B . ( a 2  y2 ) .
L . ( a 2  y2 ) .
 2 
B . IX 2 IX
Flens atas : y  a   P  0
Flens bawah : y  ( a  t )  26.25  15  11.25 cm

2500 ( 26.252  11.25 2 )


Q 
2 . 2452500
2500 x ( 689.0625  126.5625 )
Q 
2 x 2452500
1406250
Q   0.2866  0.29 Kg/cm 2
49050000

Daerah Rib :
L . B . ( 2at  t 2 ) 2500 x 160 x [( 2 x 26.25 x 15  15 2 ) ].
R  
2 b . IX 2 x 40 x 2452500
 R  1.1467 Kg/cm 2   R  1.15 Kg/cm 2

 Max terjadi di garis netral :


L . ( t  a )2
 Max  R 
2 IX
 Max  1.15  0.065  1.215 Kg/cm

atau
L . Ms 2500 x ( 40 x 48.75 ) ( 48.75 ) 2
 Max    1.211 Kg/cm2
b . IX 40 x 2452500

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 65


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
BAB V TEKUK
V.1 Pendahuluan
Tiang pada suatu gedung merupakan bagian penting dari suatu konstrusi yang berfungsi untuk
meneruskan bermacam-macam beban yang bekerja pada gedung untuk diteruskan ke bumi. Beban
yang bekerja pada tiang diharapkan jatuh pada sumbu kolom ( sentris ), jika beban tidak sentris
akan menimbulkan tekuk
V.2 Kolom Pendek
Pada sebuah Kolom Pendek yang dibebani muatan terpusat P eksentris, maka kolom akan mendapat
Gaya tekan yang menangkap pada sumbu ditambah Momen M = P.e seperti pada gambar V.1
dibawah ini. Pada setiap tampang kolom akan mengalami tegangan Normal sebesar :

P M.y
σ1  dan tegang an lentur σ 2  sehingga tegangan menjadi :
A IX
P M.y
σ   .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ... ( 5.1 )
A IX
Rumus ( 5.1 ) merupakan persamaan Linear.

MP.e
e P P P

y y y

c2 c1

c 2 c1
a) b) c)

Gambar V.1 Kolom Pendek dimuati beban eksentris

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 66


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Nilai y mungkin positif atau negatif, sehingga nilai tegangannya mungkin tarik atau tekan. Ambilah

y = c1 dan persamaan ( 5.1 ) menjadi :

P M . c1
σ Max    ............................................ ( 5.1a )
A IX
Tegangan pada lapisan tepi ini menjadi Tekan maksimum.
Jika diambil y   c 2 , maka persamaan ( 5.1 ) menjadi :

P M . c2
σ Min    ....................... ( 5.1b )
A IX
Dari persamaan ( 5.1b ) , bahwa tegangan pada lapisan ini mungkin positif atau negatif.

Pada umumnya diharapkan Kolom selalu mendapatkan tegangan Tekan. Oleh karenanya perlu
diatur agar gaya yang eksentrik masih tetap akan menghasilkan nilai tegangan Tekan.
I
Bila r 2  , maka persamaan ( 5.1b ) menjadi :
A
P e . c2
σ  (1  ) ............................................................. ( 5.1c )
A r2
e.c
Tegangan ini menjadi positif bila ( 2 2 ) lebih besar dari 1,
r
dan akan menjadi negatif bila suku tersebut lebih kecil dari 1.

Mencari nilai batas eksentrik untuk beban gaya normal pada tampang sebuah kolom persegi yang
mempunyai ukuran lebar b dan tebal t, agar kolom tidak mengalami tegangan tarik, gambar V.2

X e P
e . c2
Bila 1
Y r2
e.c 2  r 2
Z 1 I
e. t
2 A
1 1 2
e. t  t
b 2 12
t 1
Didapat e t
6
Gambar V.2 Perspektif Kolom

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 67


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Hal ini berarti, agar kolom selalu menahan tegangan tekan, maka batas e ≤ 1/6 t.
Pengertian ini penting bagi struktur yang menggunakan bahan-bahan seperti batu bata, beton yang
batas tegangan tariknya sangat kecil dibandingkan dengan tegangan tekan hancur. Dengan
menetapkan batas e pada tampang kolom, maka dapat dicegah timbulnya tegangan tarik pada
kolom akibat gaya eksentrik ini.
Bila gaya tekan P menangkap dititik A, seperti pada gambar V.3, maka gaya tersebut dapat
diuraikan menjadi : 1) Gaya Normal Sentrik pada sumbu O. 2) Gaya Momen Kopel terhadap O,
yaitu :
b

v
Y
a 0 n
m 
A
u
Z

Gambar V.3 Tampang Kolom

MY  P.n
MZ  P.m
Sehingga tegangan yang terjadi adalah :
P P.m.y P.n .z
     .......... .......... ......... ( 5.2 )
A IZ IY

IY
Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai jari - jari energi r y2 
A
Iz
dan r z2 sehingga persamaan ( 4.2 ) menjadi :
A
P m.y n .z
   (1   ) .......... .......... ...... ( 5.2a )
A rz2
r y2
Persamaan ( 4.2 ) akan sama dengan Nol, bila :
m.y n .z
1  2
  0 .......... .......... .......... ...( 5.2b )
rz r y2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 68


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Persamaan ( 5.2b ) ini merupakan garis lurus ab, yang disebut sebagai Garis Nol, yaitu garis yang
melalui serat – serat yang mempunyai tegangan sama dengan nol. Semua serat pada kolom yang
terletak pada daerah yang tidak diarsir akan mengalami tarik, bila kolom tersebut dimuati beban
normal di A. Garis nol ini didapat dengan mencari nilai – nilai u dan v, yaitu sebesar :

rz2 ry2
u   ; v  
m n

Dengan pengertian eksentris e dan garis nol pada kolom, akan dapat dicari batas pada kolom, agar
gaya aksial yang bekerja di dalam batas tersebut selalu menimbulkan tegangan tekan.
Agar supaya kolom seperti pada gambar V.4, selalu bersifat tekan, maka perlu dicari batas e pada
tampang kolom. Hal ini berarti mencari nilai m dan n, agar garis nol terletak pada sisi tampang,
yaitu u = ½ t dan v = ½ b. Setelah dihitung didapat :
Y

m
m Z
t

n n

Gambar V.4 Inti Tampang Persegi


rz2 2 rz2 1 ry2 2 ry2 1
m      t n      b
1 t 6 1 b 6
t b
2 2
I 1 2 Iy 1 2
bila rz2  z  t dan ry2   b
A 12 A 12

Pada kolom persegi, batas tersebut berbentuk layang – layang, seperti gambar IV.4 yang
selanjutnya disebut Inti.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 69


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Soal V.2.1 : Carilah inti dari tampang berikut ini.
20
20
50 80
60
60
20
30 20 80 20
30 30 60 30 60
20
Gambar A : Pelbagai Tampang Kolom

Soal V.5.2 : Carilah nol pada profil berikut yang dibebani muatan terpusat, di A, seperti pada
gambar.

A A 20 A 20
50 60
60
20
30 75 75
60 30 60
50
Gambar B : Beberapa Tampang Kolom

Soal V.5.3 : Carilah tegangan yang terjadi pada kolom pendek yang dibebani muatan
P = 120.000 Kg, bila tampang kolomnya seperti pada gambar di bawah ini.

70 P

50

100

Gambar C : Kolom Pendek

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 70


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
V.3 KOLOM LANGSING
Berbeda dengan kolom Pendek, pada kolom Langsing kesetabilannya agak kurang. Pada Kolom
Langsing jika dberi beban gaya aksial P, seperti pada gambar V.5 diasumsikan bahwa : 1) Kolom
berdiri tegak lurus. 2) Tampang kolom disemua bagian sama. 3) Kolom dibuat dari bahan yang
homogen. 4) Mempunyai sifat elastik. Dari hasil percobaan bahwa kolom tetap tegak bila P kecil.
Maksudnya yaitu bila ujung bebas kolom itu bergeser ke salah satu sisi, maka kolom akan kembali
lagi segera setelah gaya tersebut hilang. Jika kolom diberi beban P besar maka kolom menjadi tidak
setabil, kejadian ini disebut Tekuk ( lateral buckling ). Gaya yang menyebabkan kejadian ini
disebut Gaya Tekuk, yang dinyatakan dengan PT. Disepakati kemungkinan – kemungkinan yang
terjadi seperti diperlihatkan pada gambar V.6 digawah ini.
P PT
PT d PT PT

 x
EI 

II III IV

Gambar V.5 Kolom Langsing dimuati beban Aksial

I
Gambar V.6 Beberapa Peristiwa Tekuk pada Kolom

Analisa pada gambar V.6 – II sebagai berikut : Pada sebuah titik X pada kolom akan terjadi
momen lentur sebesar : MX = – P . ( d – y )

Dari persamaan Diferensia l lendutan :


d2y M
2
  ..................................... ( 5.3 )
dx EI
d2y P.( d  y )
atau : 2
 ............................( 5.3a )
dx EI
P
Dengan menggunaka n faktor k 2  , rumus di atas menjadi :
EI
2
d y
2
 k 2 y  k 2 d  0 ...................( 5.3b )
dx

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 71


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Setelah disederhanakan persamaan ( 5.3b ) akan diperoleh :
y  C1 sin kx  C 2 cos kx  d .................................. ( 5.4a )
dy
dan  C1 k cos kx  C 2 k sin kx .................................. ( 5.4b )
dx
dy
Apabila x  0, diperoleh y  0 dan  0. Bila disubstitu sikan kedalam
dx
persamaan  persamaan ( 4.4a dan 4.4b ) akan didapat : C1  0 dan C 2   d
Dan persamaan ( 4.4a ) menjadi :
y  d ( 1  cos kx ) ........................................................( 5.5 )
Selidikilah bila x  . Pada x  , didapat y  d, sehingga Persamaan ( 5.5 ) akan menjadi :
d  d ( 1 - cos k )
atau d cos k  0 ................................................................ ( 5.5a )

Hal ini berarti bahwa : 1) d mungkin sama dengan nol, yang berarti bahwa ujung kolom tetap di
tempat atau kolom tetap tegak dalam keadaan seimbang dan tidak tidak ada batas yang patut
dikemukakan untuk beban P ini. 2) Mungkin cos kℓ = 0, yang berarti :

k  ; bila n merupakan bilangan khayal, dan batas P didapat bila n  1, yang memberikan :
2
π π2 π 2 . EI
k  atau k 2  2 ; sehingga : PT  ......................... ( 5.6 )
2 4 4 2
Bilamana rumus ( 4.6 ) dimasukan ke dalam ( 4.5 ) akan didapat :
π.x
y  d ( 1  cos ) ....................................................................( 5.7 )
2
Persamaan ini disebut persamaan Elastik untuk kolom.

Rumus – rumus di atas dikenal dengan Rumus Euler untuk kolom langsing dengan salah satu ujung
terjepit dan ujung lainnya bebas.
Dengan cara – cara yang sama didapat menurut Gambar V.6 sebagai berikut :

π 2 . EI Min
Kejadian Tekuk I : PT 
2
π 2 . EI Min
Kejadian Tekuk II : PT 
4 2
2 π 2 . EI Min
Kejadian Tekuk III : PT 
2
4 π 2 . EI Min
Kejadian Tekuk IV : PT 
2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 72


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Apakah rumus tersebut berlaku umum? Pada bangunan – bangunan arsitektur sering dijumpai
kejadian I dan IV. Kejadian ini digunakan sebagai dasar pembahasan.
Tegangan kritis yang terjadi pada kejadian I, bila tampang kolom A, sampai batas berlakunya
hukum Hooke didapat tegangan:

PT π 2 EI Min
σT 
 ....................................... ( 5.8a )
A 2 A
2 I 
Dengan menggunakan jari - jari inersia rMin  Min , serta angka kelangsingan λ  ,
A rMin
π2E π2E
didapat tegangan kritis : σ T   2 .................................... ( 5.8b )
 2  λ
 
 rMin 
Tegangan ini menggambarkan suatu diagram lengkung asimtot, seperti pada gambar IV.7.
Karena tegangan kritis ini berlaku dalam batas hukum Hooke, maka :

π2 E E
σ T  σ atau 2
 σ atau λ  π . ............................ ( 5.9 )
λ σ

Suku – suku λ, E dan σ untuk bahan – bahan tertentu mempunyai nilai tertentu. Oleh karena itu
batas λ perlu ditetapkan.
Misalnya untuk baja St. 37, tegangan batasnya σ  2000 Kg/cm 2 dan E = 2.100.000 Kg/cm2, maka
didapat : λ > 102.
Dan untuk baja St. 52 dengan σ  3000 Kg/cm 2 didapat : : λ > 83.

σT
4000

3000
Tetmayer

2000

1000
EULER

50 100 150 200 250 λ


Bambar V.7 Diagram Hubungan σ - λ

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 73


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Hasil di atas menggambarkan λ di bawah 102 tidak berlaku bagi rumus Euler di atas.
Tinjauan lain dari persamaan ( 4.8a ), ialah :

PT π 2 EI Min PT .  2
 atau I Min  .............. ( 5.9a )
A 2 A π2 . E

Untuk bahan baja dengan E = 2,1 . 106 Kg/cm2, maka persamaan ( 4.9a ) dapat dinyatakan sebagai :
Imin = 0,385 PT . ℓ2
Bila : I dalam cm4 ; PT dalam ton ; ℓ dalam m.
Dengan memasukkan angka aman, misalnya : n = 3,5 didapat :
Imin = 1,348 PT . ℓ2
Dengan cara yang sama untuk kayu pada peristiwa I didapat :
Imin = 7,79 PT . ℓ2
Dengan memasukkan angka aman didapat :
Imin = 15,58 PT . ℓ2
Tnjauan ini berdasarkan sifat tampang batang.

Rumus Tetmayer
Apabila Rumus Euler tidak berlaku, maka untuk menetapkan batas tegangan dilakukan pelbagai
percobaan, tetapi karena banyak faktor, sehingga perhitungan yang didapat memberikan hasil yang
tidak pasti. Pengembangan lebih lanjut teori ini akan dibahas pada masing – masing konstruksi baja,
kayu atau beton.
Hasil percobaan yang dilakukan oleh L. von Tetmayer dimana rumus Euler untuk λ di atas angka
tertentu sangat mirip dengan rumus Euler, tetapi di bawah batas tersebut memberikan beban tekuk.
Misalnya untuk baja-cor, Tetmayer memberikan nilai batas λ = 105. Disini hanya diberikan rumus
Tetmayer untuk baja pada peristiwa I, bila angka langsing 105 > λ >, dan ditulis :

σT = 3.100 – 11,4 λ ........................................... ( 5.10 )

Rumus lain untuk konstruksi baja sering menggunakan :

σT = 1746 – 11,4 λ ........................................... ( 5.11 )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 74


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Kasus :
1. Hitunglah gaya tekan yang diizinkan untuk kolom DIL 24, bila tinggi kolom 5 m dan
σ  1400 Kg/cm 2 . imin = 6,3 cm ; A = 98,5 cm2.
Penyelesai an : Lihat daftar profil baja.
I Min  I y  3920 cm 4
 500
λ   80
i min 6,31
Keadaan ini tidak termasuk daerah Euler, maka diambil :

σT = 1746 – 11,4 λ
σT = 1746 – 11,4 . 80 = 1746 – 912 = 834 Kg/cm2.

Pizin = σ . A = 384 . 98,5 = 82.149 Kg.

2. Suatu kolom baja mempunyai tinggi 5 m yang dibebani muatan aksial P = 50 ton. Tetapkan
profil yang cocok untuk kolom tersebut, σ  1400 Kg/cm 2 . Bila kejadian ini pada daerah
Euler akan didapat :
Imin = 1,348 PT . ℓ2
Imin = 1,348 50 . 52 = 1685 cm4.

Dari daftar baja untuk DIL 20 didapat Imin = Iy = 2000 cm4. Dari ketetapan tersebur didapat
500
imin = 5,27 cm, sehingga: λ   94,9  105 masih diluar daerah Euler.
5,27
Dengan rumus Tetmayer didapat :

σT = 1746 – 11,4 λ
σT = 1746 – 11,4 . 94,9 = 664 Kg/cm2.

Dari hasil tegangan tersebut diperlukan profil dengan luas tampang :

P P 50000
σ  A   75.5 cm 2 .
A σ 664
Dari daftar tabel baja didapat : DIL 22

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 75


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
SOAL V.3.1
Suatu kolom beton, tingginya 2 m, mempunyai tampang 30 x 40 cm2. Kolom tersebut menahan
gaya eksentrik P = 50 ton, seperti pada gambar A. Tetapkan garis nol pada tampang tersebut.
Tetapkan pula tegangan-tegangan maksimum dan minimum. Periksa batas gaya tekuknya.
P  50 Ton
5

10
40
  2.00 m

30

Gambar A : Kolom dengan tampang persegi.


1. Carilah inti dari tampang beton kolom pada gambar A, jika tegangan tekan beton
σ = 200 Kg/cm2

2. Sebuah rangka batang baja, salah satu batangnya mempunyai gaya batang desak sebesar 1.2
ton. Pilihlah profil baja siku yang dapat menahan gaya tersebut. Panjang batang dari sumbu
ke sumbu 1.25 m. E = 2,1.106 Kg/cm2

A B
 
K  1.2 ton   1.25 m K  1.2 ton

Gambar B : Batang desak

3. Sebuah kolom memikul beban terpusat P = 10 ton. Pilihlah profil baja yang diperlukan
untuk memikul beban tersebut, bila angka aman k = 2, dan kasus yang ditinjau adalah kasus
kolom yang dijepit kedua ujungnya seperti pada gambar C, serta tegangan baja yang
diizinkan σ  1200 Kg/cm 2, dan E = 2,1.106 Kg/cm2.

P A B P  10 Ton

  6.00 m

Gambar C : Kolom baja

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 76


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Bab VI Dasar – Dasar Statik Tidak Tentu
VI.1 Pendahuluan
Suatu struktur balok sederhana yang memenuhi syarat kesetimbangan statik disebut Balok Statik
Tertentu karena hanya ada 3 reaksi yang dicari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan 3
persamaan kesetimbangan seperti pada gambar VI.1.

VI.2 STRUKTUR STATIK TERTENTU

A B Syarat Kesetimbangan

A B
X  0

Y  0
Gambar VI.1 Balok Sederhana
M  0

VI.3 STRUKTUR STATIK TIDAK TERTENTU

Jika suatu Struktur balok yang dijepit kedua ujungnya, atau balok yang terletak di atas tiga tumpuan
atau lebih, maka struktur tersebut akan menimbulkan lebih dari tiga buah reaksi perletakan, padahal
persyaratan kesetimbangan statik yang tersedia hanya 3 buah persamaan, sehingga diperlukan
penambahan persamaan. Tambahan persamaan ini diperoleh dari sifat perubahan bangun struktur,
baik berupa lendutan maupun perubahan sudut. Struktur demikian disebut Struktur Statik Tidak
Tertentu. Pada balok terjepit kedua ujungnya, terdapat 6 buah reaksi, sehingga diperlukan
penambahan 3 persamaan lagi yang dapat diturunkan dari perubahan bentuk. Struktur demikian
disebut statik tidak tentu tingkat 3. Dengan 6 persamaan itu keenam reaksi dapat dicari. Setelah
menghitung reaksi perletakan, kemudian dapat dihitung gaya dalamnya.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 77


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.3.1 Balok Jepit – Sendi
P *) Terdapat 1 ( satu ) kelebihan reaksi.
A B * *) Diselesaikan dengan perubahan bentuk.

P a) Cara Lendutan
MA Misalkan perletakan B dilepas,
A B
maka ujung balok akan melendut sebesar d, yaitu :
a b
 P.a 3 P.a 2 .b
VA VB d  ........................ ( 6.1a )
P 3EI 2EI
A B d1 Sebenarnya perletakan B tidak melendut,
θ
a b
d2 d berarti lendutan di B sama dengan nol.
θ Oleh karena itu di B harus diberi Gaya X

sebagai lawan lendut.
X
Besarnya lawan lendut :
X 3
d'  ........................... ( 6.1b )
3 EI
3
P.a 2 . ( a  b)
 Tentunya d  d' , setelah dihitung didapat : X  2
3
Jadi VB  X, selanjutnya dapat dihitung VA dan M A ;
Persamaan Gaya Dalam dan Gambar diagram Gaya Dalam.
b) Cara Putaran Sudut
Perletakan A jepit, dirubah menjadi Sendi dengan kelebihan reaksi M A
P P .a .b.(   b )
MA
Akibat P : θ A   .......... . ( 6.2a )
A B 6 EI 
a MA .
b Akibat M : θ 'A   .......... .......... ..... ( 6.2b )
3 EI

VA VB Karena Perletakan A Jepit : θ A  θ 'A  0
P P .a .b.(   b ) MA .

A B 6 EI  3 EI
θA

P .a .b.(   b )
θ ' MA  [ ] .......... .... ( 6.2c )
MA B 2 2
A A

Setelah didapat nilai M A , maka dapat dihitung reaksi perletakan VA dan VB ;


Persamaan Gaya Dalam dan Gambar Diagram Gaya Dalam.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 78


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.3.2 Balok Jepit - Jepit
Untuk balok jepit - jepit, maka perletakan A dan B dirubah
P menjadi Sendi dan Rol dengan reaksi kelebihan M A dan M B ,
MA MB dicari dengan cara putaran sudut.
A B
a b

VA VB P.a.b.   b 
Akibat P : θ A  
P 6 EI 
A B P.a.b.   a 
θA θB θB   .......... ..... ( 6.3a )
6 EI 
 Akibat M A : θ 'A  
MA .
Pab 3 EI
 MA .
dan θ 'B   .......... ...... ( 6.3b )
6 EI
MA θ'A θ'B MB .
A B Akibat M B : θ "A  
6 EI
MA
- dan θ "B  
MB .
3 EI
.......... ....... ( 6.3c )
A θ"A θ"B B Persamaan : θ A  θ 'A  θ "A
MB
θ B  θ 'B  θ "B
- MB
P.a .b.(   b ) M . MB .
   A  ......... a)
6 EI  3 EI 6 EI
P.a .b.(  a b ) M . MB .
   A  ......... b)
6 EI  6 EI 3 EI
Dari kedua persamaan di atas didapat :
P . a . b2
MA   
2
P.a2 .b
MB    ................................... ( 6.3d )
2
1 P.
Jika a  b    M A  M B 
2 8
Selanjutnya dapat dihitung besarnya :
Reaksi Perletakan VA dan VB
Persamaan Gaya Dalam
Gambar Diagram Gaya Dalam

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 79


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.3.3 Soal :

Carilah Reaksi Perletakan, persamaan gaya dalam dan diagram gaya dalam
pada beberapa kasus struktur dibawah ini :

P  1 Ton P  1 Ton
A B A B
2m 3m 2m 3m

q  200 Kg/cm 2 q  200 Kg/cm 2

A B A B
5m 5m

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 80


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.4 Kasus Balok Terletak di Atas Tiga Tumpuan
Suatu struktur balok terletak di atas tiga tumpuan dibebani muatan tepusat P, seperti pada gambar
VI.2 dibawah ini. Ditanyakan hitung reaksi perletakannya.
P P
B C A B C
A 
 D
a D
b a b
1 2 1 2
MB MB
A
θ θ Pab
2
θ Bki θ Bka
X
(b)
(a)
Gambar VI.2 Balok terletak di atas tiga tumpuan

VI.4.1 Cara Lendutan dan Reaksi X


Misalkan perletakan B dilepas, struktur berubah menjadi balok sederhana AC. Dari rumus lendutan
didapat lendutan di B sebesar :

P.b.  1
d . [  2   12  b 2 ] .......................... ( 6.4a )
6 EI 
Sebenarnya perletakan B tidak melendut, oleh karena itu harus
diberikan Gaya reaksi X sebagai lawan lendut. dari rumus lendutan
didapat :
X. 1 . 2
d'  . [  2   12   22 ] .......................... ( 6.4b )
6 EI 
Karena perletakan di B tidak melendut, maka d  d ' ; dari persamaan didapat :

P.b.  1 X. 1 . 2
. [  2   12  b 2 ]  . [  2   12   22 ] .......... .......... .... ( 6.4c )
6 EI  6 EI 

b . [  2   12  b 2 ]
X . P .......... .......... .......... .......... .......... ........ ( 6.4d )
 2 . [  2   12   22 ]

Nilai X  Reaksi VB , selanjutny a dapat dihitung reaksi VA dan VC .


Persamaan Gaya Dalam dan Gambar Diagram Gaya Dalam.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 81


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.4.2 Cara Momen Peralihan
Cara lain untuk menghitung reaksi kelebihan pada struktur adalah dengan menggunakan cara momen
pada tumpuan.Dalam hal ini momen yang terjadi di titik B, sehingga mengalami putaran sudut
seperti pada gambar VI.2b. Dari rumus persamaan putaran sudut :

M B . 1
 Bki  ............................................... ( 6.5a )
3 EI
MB .  2 P a b ( 2  b )
 Bka   .................. ( 6.5b )
3 EI 6 EI  2

Persamaan putaran sudut :  Bki   Bka


M B . 1 MB .2 P a b(2  b)
  
3 EI 3 EI 6 EI  2
didapat :
P a b(2  b)
MB   .......... .......... ........ ( 6.5c )
2  2 ( 1   2 )

Setelah nilai M B didapat, selanjutny a dapat dihitung reaksi VA , VB dan VC


Nilai M B disebut Momen Peralihan.

VI.4.3 Soal – soal :


Carilah Reaksi perletakan, persamaan Gaya Dalam dan Gambar Diagram Gaya Dalam pada soal
dibawah ini. Diketahui : P = 1 Ton ; K = 2 Ton dan q = 1 Ton/m.

Soal 1
P  1 Ton Soal 3
K q  1 Ton/m
A B C A
D  C
2m 6m 3m
E 5m
6m B 6m

Soal 2
q  1 Ton/m P  1 Ton

A B C

D
6m 2m 4m

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 82


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.5 - 1 CONTOH PERHITUNGAN BALOK STATIS TAK TENTU
BALOK DI ATAS TIGA PERLETAKAN SENDI - SENDI
METODE MOMEN PERALIHAN
SOAL - 1 : Diketahui Balok Statik Tak Tentu di atas Tiga Perletakan Sendi dibebani
muatan Terpusat P  1 Ton di D dan Muatan ter bagirata q  1 Ton/m
sepanjang A - B seperti pada gambar. a  b  3 m ;  1   2  6 m ; EI  1
Ditanyakan dengan menggunaka n Metode Momen Peralihan ( M B )
I) Hitung Momen di Titik B
II) Hitung Reaksi Perletakan Tanda Putaran Sudut :
III) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya dalam Searah Jarum Jam   (Positip)
IV) Gambar Diagram Gaya Dalam Berlawanan Arah Jarum Jam   ( Negatip )
Jawab : I. Menghitung Momen M B di Titik B

q  1 Ton/m P  1 Ton I. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B


B I.1 Balok A  B :
A C
D 1. Akibat Beban terb agirata q  1 Ton/m
EI ;  1  6 m EI ;  2  6 m 1 1
EI . θ oA   q  31   1 . 63   9 Tonm 2
a 3m b 3m 24 24
1 1
EI . θ oB Kiri   q  31   x 1 x 63   9 Tonm 2
Balok A  B 24 24
q 1  1 Ton/m 2. Akibat Momen M B
1. M B . 1
EI . θ 'B Kiri  
A B 3
  2 MB
θoA θ oBKiri
M B . 1
EI . θ 'A     MB
EI ;  1  6 m 6
VA VB

Putaran Sudut di B : θ B Kiri  θ oB Kiri  θ 'B Kiri
Putaran Sudut di B : θ B Kiri   9  2 M B ....... ( a )

2. θ'A θ'B Kiri II. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B


A B II.1 Balok B  C :
MB
EI ;  1  6 m
1. Akibat Gaya Terpusat P  1 Ton di D
P a b ( 2  b )
VA VB EI . θ oB Kanan  
6 2
Balok B  C 1 x 3 x 3 x (9)
EI . θ oB Kanan     2.25 Tonm 2
P  1 Ton 6 x 6
P a b ( 2  a )
B  C EI . θ oC  
6 2
θ oB Kanan D θ oC
1 x 3 x 3 x (9)
EI . θ oC     2.25 Tonm 2
a 3m b3m 6 x 6
VA VB 2. Akibat Momen M B
EI;  2  6 m
M .
 EI . θ 'B Kanan   B 2   2 M B

M . 
3
EI . θ 'C   B 2   M B
6
Putaran Sudut di B : θ B Kanan  θ oB Kanan  θ 'B Kanan
Putaran Sudut di B : θ B Kanan   2.25  2 M B ....... ( b )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 83


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Persamaan pada titik B :

B θ 'B Ka θ 'C C θ B Kiri  θ oB Kiri  θ 'B Kiri   9  2 M B


MB θ B Kanan  θ oB Kanan  θ 'B Kanan   2.25  2 M B
EI;  2  6 m θ B Kiri  θ B Kanan
VA VB
 9  2 M B   2.25  2 M B
4 M B  11.25  M B  2.8125 Tonm

II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)


BALOK A  B :
Diketahui Balok A  B dibebani muatan terbagirata q  1 Ton/m
sepanjang A  B dan Momen M B   2.8125 Tonm di B seperti
pada gambar. Q  q .  1  6 Ton
Ditanyakan : II - 1a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 1b) Persamaan Gaya Dalam
II - 1c) Menghitung Momen Maximum
III) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 1a) Hitung Reaksi Perletakan

IV.) GambarDiagramGaya DalamBalok A  B II - 1a) Reaksi Perletakan Balok A  B


q  1 Ton/m Q  q .   6 Ton ; M B Kiri  2.8125 Tonm
x M B Kiri

A x B M B
 0  VA .  1  Q . 3  M B Kiri  0
VA . 6  6 . 3  2.8125  0
QX Q  6 Ton
15.1875
3m 3m VA   2.531 Ton ( )
6
VA 1  6 m VB  M A  0   VB .  1  Q . 3  M B Kiri  0
M B Kiri  2.8125  VB . 6  6 . 3  2.8125  0
20.8125
Bidang M VB   3.469 Ton ( )
 6

II - 1b) Persamaan Gaya Dalam
M Max  0.390
Balok A  B : 0  x  6
Bidang L 1
VA  2.531 M X  VA . x  q x 2
2
 1
M X  2.351. x  .1 . x 2
2

L X  VA  q x  2.531  1 x
VB Kiri  3.469 NX   HA  0
Bidang N

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 84


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II - 1c) Menghitung M Max Balok A  B
dMx
M Max  0
dx
VA  1 x  0  x  2.531 m
1
M Max  VA x  q x 2  M B Kiri
2
1
M Max  2.531 . (2.531)  . 1. (2.531) 2  2.8125
2
M Max   0.390 Tonm

III.) Tabel untuk menggambar Diagram Gaya Dalam

Bagian X MX LX NX
A - B 0 MA 0 + 2.531 0
2.531 MMax + 0.390 0 0
6 MB - 2.8125 - 3.469 0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 85


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK B  C
Diketahui Balok B  C dibebani muatan terpusat P  1 Tondi Titik D
dan Momen MB Kanan  2.8125 Tonm seperti pada gambar.
Ditanyakan: II - 2a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 2b) Persamaan Gaya Dalam
III) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 2a) Hitung Reaksi Perletakan
IV) Gambar Diagram Gaya Dalam Balok B  C II - 2a) Reaksi Perletakan Balok B  C
P  1 Ton ; M B Kanan  2.8125 Tonm
P  1 Ton
M B Kanan M C
 0:

B  C VB Kanan .  2  P . 3  M B Kanan  0
D VB Kanan . 6  1 . 3  2.8125  0
3m 3m 5.1875
VB Kanan   0.969 Ton ( )
2  6 m 6
VB Kanan VC
 MB  0 :
 VC .  2  P . 3  M B Kanan  0
Bidang M
MB Kanan  2.8125  VC . 6  1 . 3  2.8125  0
0.1875
 VC 
6
 0.031 Ton ( )
 
M D  0.093 II - 2b) Persamaan Gaya Dalam
Bidang L
VB Kanan  0.969 VB Kanan  0.969 Balok B  C : B  D : 0  x  3
 M X  VB Kanan . x  M B Kanan
LX  VB Kanan   0.969 Ton

VC  0.031 N X   H BC  0
VC  0.031
Bidang N Balok B  C : D  C : 3  x  6
H BC  0 M X  VB Kanan . x  P1 (x  3)  M B Kanan
LX  VB Kanan  P   0.031 Ton
N X   H BC  0

III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam


Bagian X Mx Lx Nx
B - D 0 MB - 2.8125 + 0.969 0
3 MD + 0.093 + 0.969 0
D - C 3 MD + 0.093 - 0.031 0
6 MC 0 - 0.031 0
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 86
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.5 - 2 CONTOH PERHITUNGAN BALOK STATIS TAK TENTU
BALOK DI ATAS TIGA PERLETAKAN JEPIT - JEPIT
METODE MOMEN PERALIHAN
1. Diketahui Balok Statik Tak Tentu di atas Tiga Perletakan : A dan C Jepit, B  Sendi
dibebani muatan Terpusat P  1 Ton di D dan Muatan terbagirata q  1 Ton/m
sepanjang A - B seperti pada gambar. a  b  3 m ; 1   2  6 m ; EI  1
Ditanyakan dengan menggunakan Metode Momen Peralihan ( M B )
I) Hitung Momen M A ; M B ; MC
II) Hitung Reaksi Perletakan
III) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV) Gambar Diagram Gaya Dalam I. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B
Jawab : I. Hitung Momen M A ; M B ; MC I.1 Balok A  B
1. Akibat Beban terb agirata q1  1 Ton/m
q  1 Ton/m P  1 Ton 1
EI . θ oA   q1  31
24
A B 1
 C EI . θ oA   x 1 x 63   9 Tonm 2
EI ;  1  6 m
D 24
EI ;  2  6 m
a 3m b 3m 1
EI . θ oB Kiri   q1  31
Balok A  B
24
1
q 1  1 Ton/m EI . θ oB Kiri   x 1 x 63   9 Tonm 2
1. 24
A B 2. Akibat Momen M B
θoA θ oBKiri M B . 1
EI . θ 'A     MB
EI ;  1  6 m 6
VA VB
 EI . θ 'B Kiri  
M B . 1
3
  2 MB

2. Akibat Momen M A
2. θ 'B Kiri
θ 'A B M A . 1
A EI . θ"A     2 MA
3
MB M A . 1
EI . θ 'B Kiri     MA
VA EI ;  1  6 m
VB 6

 Putaran
( Karena
Sudut di A
Perletakan
: θ A  θ oA  θ 'A  θ "A  0
Jepit )
3. Putaran Sudut di A : θA  9  M B  2 M A  0
A θ "A θ "B Kiri
B Putaran Sudut di A : M A  4.5  0.5 M B
MA
Putaran Sudut di B: θ B Kiri  θ oB Kiri  θ 'B Kiri  θ "B Kiri
EI;  1  6 m Putaran Sudut di B: θ B Kiri   9  2 MB  MA
VA VB Putaran Sudut di B: θ B Kiri   9  2 M B  4.5  0.5 M B
Putaran Sudut di B: θ B Kiri   4.5  1.5 M B ....... ( a )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 87


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Balok B  C
1. P  1 Ton II. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B
B II. 1 Balok B  C :
o D θ o C
θ B Kanan C 1. Akibat Gaya Terpusat P  1 Ton di D
P a b ( 2  b )
a 3 b3 EI . θ oB Kanan  
VA VB 6 2
EI;  2  6 m
1 x 3 x 3 x (9)
EI . θ oB Kanan     2.25
2.
 6 x 6
P a b ( 2  b )
B θ 'B Ka θ 'C C EI . θ oC  
6 2
MB 1 x 3 x 3 x (9)
EI . θ oC     2.25
6 x 6
EI;  2  6 m 2. Akibat Momen M B
VA VB
 MB . 2
EI . θ 'B Kanan     2 MB
3
3. M .
θ"BKa θ"C C EI . θ 'C   B 2   M B
B 6
MC 3. Akibat Momen M C
VA EI ;  2  6 m MC . 2
VB EI . θ 'B Kanan     MC
6
M .
EI . θ "C   C 2   2 M C
3
Putaran Sudut di B : θ B Kanan  θ oB Kanan  θ 'B Kanan  θ"B Kanan
Putaran Sudut di B : θ B Kanan   2.25  2 M B  M C ....... ( b )
Putaran Sudut di C : θ C  θ oC  θ 'C  θ"C  0
Karena Perletakan Jepit
Putaran Sudut di C : θ C   2.25  M B  2 M C
Putaran Sudut di C : M C   1.125  0.5 M B
Putaran Sudut di B : θ B Kanan   2.25  2 M B  1.125  0.5 M B
Putaran Sudut di B : θ B Kanan   1.125  1.5 M B ....... ( b )

Persamaan pada titik B


θ B Kiri  θ oB Kiri  θ 'B Kiri  θ"B Kiri   4.500  1.5 M B ....... ( a )
θ B Kanan  θ oB Kanan  θ 'B Kanan  θ"B Kanan   1.125  1.5 M B ........( b )
θ B Kiri  θ B Kanan
 4.5  1.5 M B   2.25  1.5 M B
3 M B  5.625  M B  1.875 Tonm
M A  4.5  0.5 M B  4.5  0.9375  3.5625
M C  1.125  0.5 M B  1.125  0.9375  0.1875

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 88


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK A  B :
Diketahui Balok A  B dibebani muatan terbagirata q  1 Ton/m
sepanjang A  B dan Momen M A  3.5625 Tonm ; M B Kiri   1.875 Tonm
Q  q . 1  6 Ton, seperti pada gambar.
Ditanyakan : II - 1.a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 1.b) Persamaan Gaya Dalam
II - 1.c) Menghitung Momen Max
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram gaya Daalam
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 1.a) Hitung Reaksi Perletakan

IV.) GambarDiagramGaya DalamBalok A  B


x q  1 Ton/m M B Kiri II - 1.a) Reaksi Perletakan Balok A  B
M A  3.5625 Tonm ; M B Kiri  1.875 Tonm ; Q  6 Ton
A x B
MA
M B
 0  VA .  1  Q . 3  M A  M B Kiri  0
QX Q  6 Ton VA . 6  6 . 3  3.5625  1.875  0
a 3m b 3m 19.6875
VA   3.281 Ton ()
VA 1  6 m VB 6
 M A  0   VB . 1  Q . 3  M A  M B Kiri  0
 VB Kiri . 6  6 . 3  3.5625  1.875  0
MA  3.5625
Bidang M M B Kiri  1.875 16.3125
VB Kiri   2.719 Ton ()
- - 6

M Max  1.820
II - 1.b) Persamaan Gaya Dalam
Bidang L Balok A  B : 0  x  6
VA  3.281 1
M X  VA . x  q x 2  M A
 2
1
 M X  3.281 . x  . 1 . x 2  3.5625
2
L X  VA  q x  3.281  1 x
VB Kiri  2.719
Bidang N NX   HA  0
II - 1.c) Menghitung M Max Balok A  B
dMx
M Max  0
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam dx
Bagian X Mx Lx Nx VA  1 x  0  x  3.281 m
A - B 0 MA 3.5625 + 3.281 0 1
3.281 MMax + 1.820 0 0 M Max  VA . x  . q . x 2  M A
2
6 MB - 1.875 - 2.719 0 1
M Max  3.281 x 3.281  . 1. (3.281) 2  3.5625
2
M Max   1.820 Tonm

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 89


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK B  C :
Diketahui Balok B  C dibebani muatan ter pusat P  1 Tondi Titik D
dan Momen M B Kanan  1.875 Tonm seperti pada gambar.
Ditanyakan : II - 2.a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 2.b) Persamaan Gaya Dalam
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 2.a) Hitung Reaksi Perletakan

IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam Balok B  C


II - 2.a) Reaksi Perletakan Balok B  C
P  1 Ton
P  1 Ton ; M B Kanan  1.875 Tonm
M B Kanan MC
M C  0.1875 Tonm
B  C
D M C
 0:
3m 3m VB Kanan .  2  P . 3  M B Kanan  M C  0
2  6 m VB Kanan . 6  1 . 3  1.875  0.1875  0
VB Kanan VC
4.6875
Bidang M VB Kanan   0.781 Ton ()
M B Kanan  1.875 6
 MB  0 :

 - M C  0.1875
 VC .  2  P . 3  M B Kanan  M C  0

M D  0.657  VC . 6  1 . 3  1.875  0.1875  0
Bidang L
VB Kanan  0.781 1.3125
VB Kanan  0.781 VC   0.219 Ton ()
6

 II - 2.b) Persamaan Gaya Dalam
VC  0.219
VC  0.219 Balok B  C : B  D : 0  x  3
Bidang N M X  VB Kanan . x  M B Kanan
H BC  0.219
M X  0.781 x  1.875
L X  VB Kanan   0.781 Ton
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
N X   H BC  0
Bagian X MX LX NX Balok B  C : D  C : 3  x  6
B - D 0 MB - 1.875 + 0.781 0 M X  VB Kanan . x  P (x  3)  M B Kanan
3 MD + 0.657 + 0.781 0 M X  0.781 x  1 (x  3)  1.875
D - C 3 MD + 0.657 - 0.219 0 L X  VB Kanan  P   0.219 Ton

6 MC 0.1875 - 0.219 0
N X   H BC  0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 90


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.5-3 CONTOH PERHITUNGAN BALOK DI ATAS EMPAT PERLETAKAN
PERHITUNGAN BALOK MENERUS DENGAN MENGUNAKAN
METODE PERSAMAAN TIGA MOMEN
Balok Statis Tak Tentu di atas empat perletakan seperti pada gambar. Dimuati beban
terbagirata q = 2 Ton/m sepanjang B - C, serta beban terpusat P1 = 3 Ton di E dan P2 = 3 Ton di
F seperti pada gambar. Kekakuan Balok A – B = C – D = 2 EI
B – C = 3 EI ; a = 5 m ; b = 7 m ; c = 7 ; d = 5 m ; L1 = L2 = L3 = 12 m
Perletakan A dan D Jepit Sempurna, maka Putaran Sudut : ƟA = 0 dan ƟD = 0
Ditanyakan : dengan menggunakan Metode Persamaan Tiga Momen :
I. Momen Akhir / Momen Ujung MA ; MB MC dan MD
II. Hitung Reaksi Perletakan.
III. Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV. Gambar Diagram Gaya Dalam ( Bidang M , L dan N )

P1  3 Ton q  2 Ton/m P2  3 Ton

Jawab : I ) Menghitung Momen yang terdapat pada


A B C D

E
F Perletakan dengan Metode Persamaan Tiga Momen
a5m b  7 m  2  12 m ; 3 EI c7m d5m a) Struktur Statis Tak Tentu dirubah menjadi Struktur
1 12m ; 2EI 3 12m; 2 EI Statis Tertentu
b) Hitung Putaran Sudut pada setiap perletakan
P1  3 Ton q  2 Ton/m c) Perletakan A  D Jepit Sempurna : θ A  θ D  0

A B C
 I. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B
E
2 EI ;  1  12 m 3 EI ;  2  12 m I.1 Balok A  B :
a  5 m b  7 m I.1.a) Akibat Gaya Terpusat P1  3 Ton di E
Balok A  B P1 a b (  1  b )
θ oA  
P1  3 Ton 6 . 2 EI .  1
MA MB
A E B EI . θ oA  
3 x 5 x 7 x ( 19 )

1995
θA  θ B Kiri 6 x 2 x 12 144
o 2
EI . θ A   13.854 Tonm
a 5m b7m
P1 a b (  1  a )
VA 2EI;  1  12 m
V Kiri θ oB Kiri  
6 . 2 EI .  1
B

 EI . θ oB Kiri  
3 x 5 x 7 x ( 17 )

1785
P1  3 Ton 6 x 2 x 12 144
A B EI . θ oB Kiri   12.396 Tonm 2
θ oA E θ oB Kiri
Tanda Putaran Sudut :
a 5m b7m
Searah Jarum Jam   (Positip)
VA 2EI;  1  12 m
VBKiri Berlawanan Arah Jarum Jam   ( Negatip )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 91
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
I.1b. Akibat Momen M A di A
θ 'A θ 'B Kiri M A . 1 12 M A
A B θ 'A   
MA 3 (2EI) 3 (2EI)
2EI ; 1 12m EI θ 'A   2 M A
VA VB M A . 1 12 M A
 θ 'B Kiri  
6 (2EI)

6 (2EI)
MKiri
"
B
EI θ 'B Kiri   M A
θ " θ
A A B Kiri B
I.1c. Akibat Momen M B di B
2EI ; 1 12m
M B . 1 12 M B
VA VB θ"A   
6 (2EI) 6 (2EI)
Balok BC EI θ"A   M B
q  2 Ton/m
MB MC M B . 1 12 M B
θ"B Kiri   
3 (2EI) 3 (2EI)
B C
θB Kanan θ C Kiri EI θ"B Kiri   2 M B
I.1d) Titik A :
3EI ;  2  12 m
EI θ A  EI θ oA  EI θ 'A  EI θ"A  0 ............... (Persamaan 1)
V Kanan
VCKiri
B
 EI θ A   13.854  2 M A  M B  0
q  2 Ton/m
M A   6. 927  0.5 M B
I.1e) Titik B :
B o C
θ B Kanan
θ o
C Kiri EI θ B Kiri  EI θ oB Kiri  EI θ 'B Kiri  EI θ"B Kiri ....... (Persamaan 2)
EI θ B Kiri   12.396  M A  2 M B
3EI ;  2  12 m
EI θ B Kiri   12.396  ( 6.927  0.5 M B )  2 M B
Kiri
V Kanan
B
V C EI θ B Kiri   5.469  1.5 M B
Bentang A  B  C
Balok B  C : Tinjau Titik B
I. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B
I.2 Balok B  C :
θ 'B Kanan θ 'C Kiri I.2.a) Akibat Beban terbagirata q  2 Ton/m
B C 1 q  32
MB θ oB Kanan  
2EI; 2 12m
24 3EI
1 1
VBKanan VCKiri EI . θ oB Kanan   x x 2 x 123   48 Tonm 2
 24 3
1 q  32
θ oC Kiri  
24 3EI
θ"B Kanan θ"C Kiri 1 1
B C EI . θ oC Kiri   x x 2 x 123   48 Tonm 2
MC 24 3
2EI; 2 12m

VBKanan VCKiri
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 92
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
I. Bentangan A  B  C : Tinjau Titik B
I.2 Balok B  C :
I.2.b) Akibat Momen M B
MB .2 M . 12
θ 'B Kanan    B
3 (3EI) 9 EI
4
EI θ 'B Kanan   M B
3
I.2.b) Akibat Momen M B
MB .2
θ 'C Kiri     MB
6 (3EI)
M B . 12 2
EI θ 'C Kiri     MB
18 3
I.2.c) Akibat Momen M C
M C .  2 M C . 12
θ "B Kanan   
6 (3EI) 18 EI
2
EI θ "B Kanan   M C
3
I.2.c) Akibat Momen M C
MC . 2 M . 12
θ "C Kiri    C
3 (3EI) 9 EI
4
EI θ "C Kiri   MC
3
Persamaan pada Titik B : ............................ (Persamaan 2)
EI θ B Kanan  EI θ oB Kanan  EI θ 'B Kanan  EI θ"B Kanan
4 2
θ B Kanan   48  MB  MC
3 3
θ B Kanan   48  1.333 M B  0.667 M C ....... (Persamaan 3)
Persamaan 4 pada Titik B : θ B Kiri  θ B Kanan
 5.469  1.5 M B   48  1.333 M B  0.667 M C
2.833 M B  0.667 M C   53.469 .............. ( 4 )

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 93


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. BENTANGAN B  C  D
q  2 Ton/m
P2  3 Ton

B C
 D
F
c7m d5m
3EI;  2  12 m 2EI ;  3  12 m
q  2 Ton/m P2  3 Ton
MB MC MC MD
B C C F D
c7m d5m
2EI ;  3  12 m
3EI;  2  12 m

VB Kanan VC Kanan VD
VC Kiri
II. Bentangan B  C  D : Tinjau Titik C II. Bentangan B  C  D : Tinjau Titik C
II.2 Balok B  C : II.2 Balok B  C :
II.2.a) Akibat Beban terbagirata q  2 Ton/m II.2.b) Akibat Momen M B
1 q  32 MB .2 M . 12
θ oB Kanan   θ 'B Kanan    B
24 3EI 3 (3EI) 9 EI
1 1 4
EI . θ oB Kanan   x x 2 x 123   48 Tonm 2 EI θ 'B Kanan   M B
24 3 3
3
1 q 2 II.2.b) Akibat Momen M B
θ oC Kiri  
24 3EI MB .2
1 1 θ 'C Kiri     MB
o
EI . θ C Kiri   3
x x 2 x 12   48 Tonm 2
6 (3EI)
24 3
M B . 12 2
Bentang B  C  D EI θ 'C Kiri     MB
6 (3EI) 3
Balok B  C : Tinjau Titik C II.2.c) Akibat Momen M C
M C .  2 M C . 12
' θ "B Kanan   
θ '
θ 6 (3EI) 18 EI
B C
B Kanan C Kiri

MB 2
EI θ "B Kanan   M C
2EI; 2 12m 3
V Kanan
VCKiri II.2.c) Akibat Momen M C
B
 θ "C Kiri  
MC . 2
 C
M . 12
3 (3EI) 9 EI
θ"B Kanan θ"C Kiri 4
C EI θ "C Kiri   M C
B 3
MC
2EI; 2 12m
EI θ CKiri  θ CKiri  θ 'CKiri  θ "CKiri
o

2 4
VBKanan VCKiri EI θ CKiri   48  M B  M C ........ (Persamaan 5)
3 3

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 94


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Bentang B  C  D II.2 Balok C  D :
Balok C  D : Tinjau Titik C II.2.a) Akibat Gaya Terpusat P2  3 Ton di F
q  2 Ton/m P2  3 Ton P2 c d (  3  d )
θ oC Kanan  
B C 6 (2EI)  3
 D
F 3 x 7 x 5 x ( 17 ) 1785
3 EI ;  2  12 m 2 EI ;  3  12 m EI . θ oC Kanan   
6 x 2 x 12 144
c7m d  5 m
EI . θ oC Kanan   12.396 Tonm 2

P2  3 Ton
MC MD
II.2.b) Akibat Momen M C
C F D MC . 3
 θ θ 'C Kanan  
θ C Kanan D
3 (2EI)
c7 d 5 M . 12
EI θ 'C Kanan   C   2 MC
2EI;  3  12 m 6
VD II.2.c) Akibat Momen M D
VCKanan
MD . 3
 θ "C Kanan  
6 (2EI)
P2  3 Ton M . 12
EI θ "C Kanan   D   MD
C F D 12
θ oC Kanan
 θo
D II.2.d) Akibat Momen M D
c7 d 5 MD . 3
θ "D  
2EI;  3  12 m 3 (2EI)
M . 12
VCKanan  VD EI θ "D   D
6
  2 MD

θ 'C Kanan F θ 'D


C  D Persamaan pada Titik C :
MC
c7 d 5
θ C Kiri  θ oC Kiri  θ 'C Kiri  θ"C Kiri
θ C Kiri   48  0.667 M B  1.333 M C ....... (Persamaan 5)
2EI;  3  12 m
θ C Kanan  θ oC Kanan  θ 'C Kanan  θ"C Kanan
VCKanan VD
 θ C Kanan   12.396  2 M C  M D ............. (Persamaan 6)
MD θ D  θ oD  θ 'D  θ"D
C θ"C Kanan F θ" θ D   13.854  M C  2 M D  0
 D D
2 M D   13.854  M C
c7 d 5
M D   6.927  0.5 M C ........... (Persamaan 7 )
2EI;  3  12 m θ C Kanan   12.396  2 M C  (  6.927  0.5 M C )
VCKanan VD θ C Kanan   5.469  1.5 M C ....... ( Persamaan 8)

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 95


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Persamaan pada Titik C : θ C Kiri  θ C Kanan
 48  0.667 M B  1.333 M C   5.469  1.5 M C
0.667 M B  2.833 M C   53.469 ........ (Persamaan 9 )

Dari Persamaan 4 dan 9 :


2.833 M B  0.667 M C   53.469 [ x 0.667 ]
0.667 M B  2.833 M C   53.469 [ x 2.833 ]
 7.581 M C   115.814
1.890 M B  0.445 M C   35.664
1.890 M B  8.026 M C   151.478 ()
7.581 M C  115.814
M C   15.277 Tonm
0.667 M B  2.833 M C   53.469
0.667 M B   53.469  ( 2.833 x 15.277 )
0.667 M B   53.469  ( 43.279 )
0.667 M B   10.190
M B   15.277 Tonm

M A   6.927  0.5 M B
M A   6.927  0.5 (  15.277 )
M A   6.927  7.639   0.712 Tonm
M D   6.927  0.5 M C
M D   6.927  0.5 (  15.277 )
M D   6.927  7.639  0.712 Tonm

Setelah Nilai Momen M B dan M C didapat, Struktur Balok sudah menjadi


Struktur Statis Tertentu. Momen M A ; M B M C dan M D dipindahka n ke struktur
balok menjadi M A ; M B Kiri dan M B Kanan ; M C Kiri dan M C Kanan ; M D
Kemudian dilanjutkan menghitung Reaksi Perletakan dengan tin jauan
Free - body ; Persamaan Gaya Dalam dan Gambar Diagram Gaya Dalam.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 96


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
MENGHITUNG REAKSI PERLETAKAN (FREE - BODY)
PERSAMAAN GAYA DALAM
TABEL UNTUK MENGGAMBAR DIAGRAM GAYA DALAM
GAMBAR DIAGRAM GAYA DALAM
P1  3 Ton P2  3 Ton
q  2 Ton/m

A B C
  D
E F
a 5m b 7 m 3EI ;  2  12 m c7 m d  5 m

2EI ; 1  12 m 2EI ;  3  12 m
q  2 Ton/m
P1  3 Ton P2  3 Ton
MA MB Kiri MB Kanan MC Kiri MC Kanan MD
A  B C D
E 
F
a 5m b7m c7m d5m
2 EI ;  1  12 m 3 EI ;  2  12 m 2 EI ;  3  12 m

Data Struktur :
P1  P2  3 Ton
q  2 Ton/m
Bentang A  B :  1  12 m ; EI  2
Bentang B  C :  2  12 m ; EI  3
Bentang C  D :  3  12 m ; EI  2
Hasil Momen :
M A  M D  0.712 Tonm
M B  M C  15.277 Tonm

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 97


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK A  B :
Diketahui Balok A  B dibebani muatan terpusat P1  3 Ton di Titik E
dan Momen M A  0.712 Tonm ; M B Kiri  15.277 Tonm seperti pada gambar.
Ditanyakan : II - 1.a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 1.b) Persamaan Gaya Dalam
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 1.a) Hitung Reaksi Perletakan
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam Balok A  B
P1 II - 1.a) Reaksi Perletakan:
MA MB Kiri
A  B
M B
0 
E VA . 1  P1 . 7  MA  MB Kiri  0
5m 7m
VA .12  3 . 7  0.712  15.277  0
 1  12 m
VA 21  0.712  15.277
VB Kiri VA 
12
Bidang M 6.435
VA   0.536 Ton ()
M A  0.712 M B Kiri  15.277 12
   MA  0 
  VB Kiri . 1  P1 . 5  MA  MB Kiri  0
 VB Kiri .12  3 . 5  0.712  15.277  0
M E  1.968
15  0.712  15.277
Bidang L
VB Kiri 
12
VA  0.536 VA  0.536
 29.565
VB Kiri   2.464 Ton ()
12

VB Kiri  2.464 VB Kiri  2.464
II - 1.b) Persamaan Gaya Dalam
Bidang N
H AB  0 Balok A  B : A  E : 0  x  5
M X  VA . x  M A
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam L X  VA   0.536 Ton
N X   H AB  0
Bagian X MX LX NX
Balok A  B : E  B : 7  x  12
A - E 0 MA 0.712 + 0.536 0 M X  VA . x  P1 (x  5)
5 ME + 1.968 + 0.536 0 L X  VA  P1   2.464 Ton
E - B 5 ME + 1.968 - 2.464 0 N X   H AB  0
12 MB - 15.277 - 2.464 0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 98


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK B  C
Diketahui Balok B  C dibebani muatan terbagirata q  2 Ton/m
sepanjang B  C dan Momen M B Kanan   15.277 Tonm di B dan
M C Kiri   15.277 di C seperti pada gambar. Q  q .  2  24 Ton
Ditanyakan : II - 2.a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 2.b) Persamaan Gaya Dalam
II - 2.c) Mengitung Momen Maximum
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 2.a) Hitung Reaksi Perletakan
a) Reaksi Perletakan :
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam Balok B  C M C
0 
x q  2 Ton/m
MC Kiri
VB Kanan .  2  Q . 6  M B Kanan  M C Kiri  0

x VB Kanan .12  24 . 6  15.277  15.277  0


B C 144
M B Kanan VB Kanan   12 Ton ()
6m Q 6m 12
 2  12 m  MB  0 
VB Kanan  VC Kiri .  2  Q . 3  M B Kanan  M C Kiri  0
VC Kiri
Bidang M  VC Kiri .12  24 . 6  15.277  15.277  0
M B Kanan  15.277 M C Kiri  15.277
144
VC Kiri   12 Ton ()
12
  II - 2.b) Persamaan Gaya Dalam
 Balok B  C : 0  x  12
1
M Max  20.723 M X  VB Kanan . x  q x 2  M B Kanan
VB Kanan  12.000 2
Bidang L 1
M X  12 . x  . 2 . x 2  15.277
 2
L X  VB Kanan  q x  12  2 x
 N X   H BC  0
VC Kiri  12.000
Bidang N II - 2.c) Menghitung M Max Balok B  C
H BC  0
dMx
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam M Max  0
dx
Bagian X MX LX NX
12
VB Kanan  q x  0  x  6m
2
B - C 0 MB - 15.277 + 12.00 0 1
M Max  VB Kanan x  q x 2  M B Kanan
6 MMax + 20.723 0 0 2
B-C 6 MMax + 20.723 0 0 1
M Max  12 . ( 6 )  . 2. ( 6 ) 2  15.277
12 MC - 15.277 - 12.00 0 2
M Max  72  36  15.277
M Max   20.723 Tonm
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 99
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
II. Menghitung Reaksi Perletakan (Free  Body)
BALOK C  D
Diketahui Balok C  D dibebani muatan terpusat P2  3 Ton di Titik F
dan Momen MC Kanan  15.277 Tonm ; M D  0.712 Tonm seperti pada gambar.
Ditanyakan: II - 3.a) Hitung Reaksi Perletakan
II - 3.b) Persamaan Gaya Dalam
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam
Jawab : II - 3.a) Hitung Reaksi Perletakan
IV.) Gambar Diagram Gaya Dalam Balok C  D
II - 3.a) Hitung Reaksi Perletakan :
P2
x MD M D
0 
C x  D VC Kanan .  3  P2 . 5  M C Kanan  M D  0
MC Kanan F VC Kanan . 12  3 . 5  15.277  0.712  0
7m 5m
 3  12 m VC Kanan . 12  15  15.277  0.712  0
VC Kanan VD 29.565
VC Kanan   2.464 Ton ()
MC Kanan  15.277 12

_
Bidang M MD  0.712
 MC  0 
   VD .  1  P2 . 7  M C Kanan  M D  0
  VD . 12  3 . 7  15.277  0.712  0
M F  1.968  VD . 12  21  15.277  0.712  0
6.435
VC Kanan  2.464 Bidang L VD   0.536 Ton ()
VC Kanan  2.464 12

II - 3.b) Persamaan Gaya Dalam
 Balok C  D : C  F : 0  x  7
Bidang N
VD  0.536 VD  0.536 M X  VC Kanan . x  M C Kanan
HCD  0 L X  VC Kanan   2.464 Ton
N X   H CD  0
III.) Tabel Untuk Menggambar Diagram Gaya Dalam Balok C  D : F  D : 7  x  12
Bagian X MX LX NX
M X  VC Kanan . x  P2 (x  7)  M C Kanan
C - F 0 MC - 15.277 + 2.464 0
M X  2.464 x  3 (x  7)  15.277
7 MF + 1.968 + 2.464 0
L X  VC Kanan  P2   0.536Ton
F - D 7 MF + 1.968 - 0.536 0 N X   H CD  0
12 MD - 0.712 - 0.536 0

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 100


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
q  2 Ton/m
P1  3 Ton P2  3 Ton
MA MB Kiri MB Kanan MC Kiri MC Kanan MD
A  B C D
E 
F
a 5m b7m c7m d5m
2 EI ;  1  12 m 3 EI ;  2  12 m 2 EI ;  3  12 m

Bidang M
MB  15.277 MC  15.277
MA  0.712 MD  0.712
   
A  B  C  D
M E  1.968 M Max  20.723 M F  1.968

Bidang L
VA  0.536 VB Kanan 12 VC Kanan  2.464

  
  
VB Kiri  2.464 VC Kiri  12 VD  0.536

Bidang N

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 101


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.6 STRUKTUR BALOK MENERUS
Struktur balok menerus merupakan balok yang terletak di atas banyak perletakan. Struktur
dianggap terletak di atas satu perletakan sendi, sedangkan perletakan yang lain dianggap
perletatakan geser / rol seperti pada gambar VI. 3. Dengan anggapan ini maka semua perletakan
antara akan hanya menerima satu reaksi yang tidak diketahui. Jadi derajad statik tidak tentu-nya
struktur ini sama dengan jumlah perletakan geser-antara, yaitu perletakan nomor 1 sampai dengan
nomor 6, gambar VI.4.

P K
0 1 2 3 4 5 6 7
1 2

Gambar VI.3 Struktur Balok Menerus


A1 A2
M1 M2 M3

1 a
1 b1 2 2 a 2 b2 3

Gambar VI.4 Momen Peralihan

Jika pada balok menerus dibebani muatan terpusat P, bagaimana cara mencari reaksi
perletakannya?. Misalkan struktur di atas dipotong-potong menjadi sistem balok sederhana, dan
perhatikan balok 1 – 2 dan 2 – 3 seperti pada gambar VI.4 yang terletak di atas perletakan 1, 2 dan
3. Misalkan momen M1, M2 dan M3, merupakan momen peralihannya. Untuk menghitung momen
lentur M1, M2 dan M3 persyaratan putaran sudut akan dimanfaatkan. Misalnya θ10 harus sama
dengan putaran sudut θ12. Untuk menghitung putaran sudut di atas tumpuan ini digunakan metode
luas bidang momen sebagai beban.
Oleh karena itu harus dicari dahulu bidang momen akibat beban luar ini. Pada soal di atas
didapatkan :
 M . M 2 . 1 A .a 
θ 2ki    1 1   1 1  ......................... ( 6.6a )
 6 EI 3 EI EI  1 
 M . M2 . 2 A .b 
θ 2ka    3 2   2 2  ....................... ( 6.6b )
 6 EI 3 EI EI  2 
Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut akan didapat
persamaan momen lentur sebagai berikut :
 M1 .  1 M 2 . 1 A .a   M3 .  2 M2 . 2 A .b 
   1 1      2 2   0 ................. ( 6.6c )
 6 EI 3 EI EI  1   6 EI 3 EI EI  2 
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 102
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Bila angka kaku EI seluruh balok sama, setelah diselesaikan diperoleh persamaan berikut ini.
Dengan demikian pada tumpuan 2 didapat satu persamaan tambahan.

6 A1 . a 1 6 A2 . b2
M 1 .  1  2 M 2 . ( 1   2 )  M 3 .  2    .......... ...... ( 6.6d )
1 2
Dengan demikian semua kelebihan momen tump uan dapat dicari.
Persamaan ini disebut Persamaan Tiga Momen.
Dengan menurunkan persamaan tiga momen pada semua tumpuan - antara
akan diperoleh momen peralihan pada seluruh balok.

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 103


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.6.1 KASUS 1. BALOK TERLETAK DI ATAS TIGA TUMPUAN
Misalkan struktur yang dibahas adalah balok ABC yang dibebani muatan P dan K, seperti pada
gambar VI.5. Maka didapat MA dan MC sama dengan Nol, A1 = ½ a.b.P dan A2 = ½ c. d. K
Pada soal ini terdapat 1 ( satu ) kelebihan momen, maka diperlukan satu persamaan momen
peralihan. Selanjutnya dapat diturunkan persamaan :

P K
A B C
 
a b c d
1 2

MB
Pab Kcd
1 2

Gambar VI.5 Balok terletak di atas tiga tumpuan

1 Pab (  1  a ) Kcd (  2  d )
MB . ( 1   2 )  
3 6 1 62
atau
Pab (  1  a ) Kcd (  2  d )
MB    ............................... ( 6.7 )
2 . 1 2 . 2
1
Bila K  P ; a  b  c  d   ; maka didapat :
2
P a 2 ( 2a  a ) 3 Pa 3 3
MB      P. 
2.8.a 2 8a2 16

Selanjutnya reaksi perletakan A, B dan C dapat dicari dan gambar diagram gaya dalam dapat
digambar.
Jika konstruksi tersebut dibebani muatan terbairata, maka dari persamaan ( 6.7 ); beban P diganti
dengan q.dx dan persamaan menjadi : 
x . (  1  x ) (  1  x ) . q . dx
MB   
0
2  . 1
Setelah diselesaikan didapat :
1
M B   q .  12
8

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 104


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.6.2 KASUS 2. BALOK TERLETAK DI ATAS EMPAT TUMPUAN
Balok menerus di atas Empat tumpuan dibebani muatan terpusat P di E seperti pada gambar VI.6 ,
Balok tersebut adalah balok statis tak tentu tungkat dua. Carilah reaksi perletakannya.

P
A B C D

E
a b
EI 1  1 EI 2  2 EI 3 3

ME
MB
Pab MC
2

Gambar VI.6 Balok terletak di atas empat perletakan

Dengan menggunakan persamaan tiga momen, dapat dicari momen peralihan B dan C. Dari
persamaan lendutan dapat diturunkan persamaan berikut ini :
1
b . a.b. P . b
2 MB ( 1   2 )  MC .  2  2 .............................. ( 6.8a )
I 22
1
b . a.b. P . a
MB . 2  2 MC (  2   3 )   2 2 .............................. ( 6.8b )
I2
Jika momen inersia ( IX ) dan panjang balok serta letak beban tidak simetri, maka persamaan di atas
menjadi : M B 1 MB 2 MC  2 a.b.P (  2  b )
     .......... ......... ( 6.8c )
3 EI 1 3 EI 2 6 EI 2 6 EI 2  2
MC 3 MC  2 MB 2 a.b.P (  2  a )
     .......... ......... ( 6.8d )
3 EI 3 3 EI 2 6 EI 2 6 EI 2  2

Dari kedua persamaan diatas maka momen peralihan dapat dihitung. Pada kasus balok terletak di
atas empat tumpuan yang simetris, Maka MB = MC = M, ℓ1 = ℓ3 = ℓO dan I1 = I3 = IO maka
persamaan ( 6.8c dan 6.8d ) menjadi : M 0 M 2 P  22
   
3 EI 0 2 EI 2 16 EI 2
Setelah diselesaik an
didapatkan :
P 2 1
M . .......... .......... .......... ... ( 6.8e )
8  2  0 . I2 
1  
 3  2 I0 
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 105
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
VI.6.3 KASUS 3. BALOK TERJEPIT KEDUA UJUNGNYA DAN DITUMPU
OLEH DUA PERLETAKAN DIANTARANYA
Balok menerus dijepit kedua ujungnya dan ditumpu oleh dua perletakan dibebani muatan terpusat
P di E seperti pada gambar VI.7 , Balok tersebut adalah balok statis tak tentu tungkat dua.
Carilah reaksi perletakannya.

P
B C
A  D
E
a b
EI 1  EI 2 2 EI 3  3
1

ME
MB
Pab MC
 2 MA MD

Gambar VI.7 Balok terjepit dan ditumpu

Dengan persamaan tiga momen dapat diturunkan persamaan berikut ini :

M A 1 M B 1
  0 ..................................................................... ( 6.9a )
3 EI 1 6 EI 1
M A 1 M B 1 MB 2 MC  2 Pa b(2  b)
     ............... ( 6.9b )
6 EI 1 3 EI 1 3 EI 2 6 EI 2 6 EI 2  2
MD 3 MC 3 MC  2 MB 2 Pa b(2  a )
     ............... ( 6.9c )
6 EI 3 3 EI 3 6 EI 2 6 EI 2 6 EI 2  2
MD 3 MC 3
  0 ..................................................................... ( 6.9d )
3 EI 3 6 EI 3

Apabila letak beban dan strukturnya simetris, yang berarti IAB = ICD = IO dan a = b = ½ ℓ,
maka MA = MD dan MB = MC ; bentangan ℓAB = ℓCD = ℓO ; menyebabkan persamaan
( 6.9a,b,c dan d ) menjadi :

MA O MA O
  0 .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ( 6.9e )
3 IO 3 IO
MA O MB O MB 2 Pa b (2 a )
    .......... .......... .......... ( 6.9e )
6 IO 3 IO 2 I2 6EI 2
Oleh karena simetri momen yang dicari hanya MA dan MB. Dengan kedua persamaan di atas
momen tersebut dapat dicari. Setelah diselesaikan didapatkan :

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 106


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
1 1
MB   P ............................ ( 6.9 f )
8  1  O I2 
 1  
 2  2 I O 
Sedangkan M B  2 M A .
Kemudian dapat dicari reaksi perletakannya.
Bila Balok dibebani muatan terbagirata q (Kg/m ), carilah reaksi perletakan
dan Gambar diagram gaya dalamnya.

VI.6 SOAL - SOAL


Diketahui Struktur balok di atas banyak tumpuan seperti gambar di bawah ini :
Ditanyakan : a) Carilah Reaksi Perletakan
b) Pesamaan Gaya Dalam
c) Gambar Diagram Gaya Dalam

Soal 1
P P P
B C
A D
3 3 3 3 3 3

Soal 2 q
A D
B C
6 6 6

Soal 3 q q
P
B C D
A
E
a b
1 2 3

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 107


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Daftar Pustaka
1. Ludolph & Potma, Grafostatica, Batavia : J.B. Wolters – Groningen.
2. Sidharta S.K. Statika, Bagian dari Mekanika Teknik, Penerbit UI Press, 1995
3. Sidharta S.K. Mekanika Bahan, Bagian dari Mekanika Teknik, Penerbit UI Press, 1995
4. Soemono, Statika, Penerbit ITB, Bandung, 1978

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 108


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
MATERI

I. TEGANGAN DAN PERUBAHAN PANJANG AKIBAT GAYA NORMAL


II. TITIK BERAT
III. MOMEN INERSIA
IV. TEGANGAN DAN LENDUTAN AKIBAT MOMEN LENTUR
V. TEGANGAN DAN LENDUTAN AKIBAT GAYA LINTANG
VI. TEKUK
VII. DASAR – DASAR STATIK TAK TENTU

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 109


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
LAMPIRAN I
PENGUKURAN
Besaran – besaran Fisis, Standar dan Satuan :
Sistem Satuan Internasional (S.I)
Satuan S.I untuk gaya disebut Newton (N)

1 N = 1 Kg.m/s2

Satuan Gaya adalah gaya yang akan mempercepat massa 1 Kg sebesar 1 m/s2
Definisi : Satuan Gaya didefinisikan sebagai sebuah Gaya yang menimbulkan satu satuan
percepatan bila dikerjakan pada satu satuan massa.
Satuan ini disebut Newton (N).

F = m * a F = Gaya (Newton)
m = massa (Kg)
a = percepatan (m/s2)

Tabel : Satuan – satuan dalam F = m * a

Sistem Satuan Gaya Massa Percepatan


S.I Newton (N) Kilogram (Kg) m/s2

c.g.s Dyne Gram (Gram) cm/s2


B.E Pound ( lb ) Slug Kaki/s2

1 pon = 4.45 N
Percepatan Gravitasi (g) : 32.1740 Kaki/s2 ~ 32 Kaki/s2
g = 9.8006 m/s2 ~ 10 m/s2
1N = 105 dyne
1 Kg = 1000 gram = 103 gram
1 m/s2 = 100 cm/s2 = 102 cm/s2

Hubungan satuan SI - Satuan “lama” ( susunan satuan teknis ) g = 10 m/dt2


Satuan
SI SI “ lama “ SI “ lama “
Gaya 1N 0.1 Kg 10 N 1 Kg
1 kN 100 Kg 10 kN 1 Ton
Gaya per panjang 1 N/m 0.1 Kg/m 10 N/m 1 Kg/m
1 kN/m 100 Kg/m 10 kN/m 1 Ton/m
Gaya per luas- 1 N/m 2
0.1 Kg/m 2
10 N/m2 1 Kg/m2
penampang 1 kN/m 2
100 Kg/m 2
10 kN/m2 1 Ton/m2
1 N/mm2 10 Kg/cm2 0.1N/mm2 1 Kg/cm2
Gaya per volume 1 N/m3 0.1 Kg/m3 10 N/m3 1 Kg/m3
1 kN/m 3
100 Kg/m 3
10 kN/m3 1 Ton/m3
1 MN/mm3 100 Ton/cm3
Momen dari suatu 1 Nm 0.1 Kgm 10 Nm 1 Kgm
gaya 1 kNm 100 Kgm 10 kNm 1 Tonm
BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 110
MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022
Tenaga 1 J = 1 Nm 0.1 Kgm 10 J 1 Kgm
Perbedaan Temperatur 1K 1 oC 1K 1 oC
Temperatur Nivo 0K - 273 oC + 273 K 0 oC
Tegangan ( fy ) 1 MPa 10 Kg/cm2
240 MPa 2400 Kg/cm2

1 kNm = 106 Nmm


1 kNm = 100 Kgm
g = 9.8 ~ 10 N/Kg
1 N = 1 Kg * 1 m/s2 = 1 Kgm/s2

BAHAN AJAR MEKANIKA BAHAN A - 128 HALAMAN 111


MINGGU, 25 JULI 2021 - FOLDER - WORD - 1 - B
28 February 2022

Anda mungkin juga menyukai