Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Introduction
Laporan ini merupakan tugas mata kuliah desain struktur lanjut. Struktur utama yang
direncanakan menggunakan komponen beton bertulang. Dalam proses perencanaan struktur ini
mempertimbangkan beberapa hal antara lain fungsi bangunan, stabilitas, kehandalan. Semua hal
aitu harus dipertimbangkan mengingat rencana lokasi bangunan dari tugas ini terletak pada
daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa. Dengan demikian, struktur harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga komponen struktur tetap aman ketika gempa terjadi.
Dalam tugas ini hanya terbatas pada desain elemen balok, kolom, dan joint. Detail perencanaan
struktur diperlihatkan dalam gambar perencanaan.

1.2 Basic Data


Secara umum, data-data yang berkenaan dengan perencanaan gedung ini adalah sebagai berikut :

- Fungsi gedung : Gedung lojistik


- Sistem struktur : Sistem struktur rangka beton pemikul momen menengah
- Material struktur
Balok : Beton Bertulang fc25
Kolom : Beton Bertulang fc25
Plat : Beton Bertulang fc25
- Baja tulangan struktur : BJTD 19 (fy = 400 Mpa) & BJTD 10 (fy = 400 Mpa)
- Dimennsi elemen structural :
Balok :(30x50) dan (25x40)
Kolom :(30x40) dan (30x30)

1
BAB II
DASAR-DASAR PERENCANAAN
2.1 Standar Acuan Perencanaan Struktur Bangunan Beton Bertulang
Perencanaan dan desain gedung pada tugas ini mengacu pada peraturanperaturan berikut :
1. Peraturan Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 03- 2847-2013.
2. Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726- 2012.
3. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung SNI 1727-2013

2.2 Kombinasi Pembebanan


Berdsarkan SNI 1727-2013, beban-beban yang bekerja dan diperhitungkan dalam desain
struktur bangunan ini terdiri dari :

2.2.1 Beban mati (DL)


Beban mati (DL) yang berasal dari berat sendiri struktur yaitu berat balok, kolom dan
pelat lantai dengan mengasumsikan berat volume beton bertulang yaitu 2400 kg/m3.
2.2.2 Beban mati tambahan (SDL)
Beban mati tambahan (SDL) yang terdiri dari beban tambahan yang bersifat permanen
pada struktur yang terdiri dari :
Beban spesi = 21 kg/m
Beban keramik = 24 kg/m
Beban Plafond = 18 kg/m
Beban MEP = 20 kg/m
Beban Dinding = 200 kg/m

2.2.3 Beban hidup (LL)


Beban hidup (LL) yang diasumsikan sebesar 250 kg/m2 dan beban hujan dengan asumsi
genangan setebal 5 cm di lantai dak sebesar 100 kg/m2. Beban-beban tersebut diperhitungkan
dalam bentuk kombinasi pembebana seperti yang disyaratkan dalam SNI Gempa 03-1726-2012
dan SNI Beton 03- 2847-2013 yaitu :
1. 1.2 DL + SDL + 1,6 LL
2. D + SDL + (EQDX 0,3) + (EQDY 1)
3. D + SDL + (EQDX 1) + (EQDY 0,3)

2
Dimana :
DL = Beban mati
LL = Beban hidup
QEX = Beban gempa arah X
QEY = Beban gempa arah Y

2.2.4 Beban Gempa

Respon spectrum adalah pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana
dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur tersebut. untuk suatu arah sumbu utama
denah struktur dan sekaligus arah pembebanan Gempa Rencana memiliki faktor reduksi gempa R
dan waktu getar alami fundamental T1, maka beban geser dasar nominal statik ekuivalen V yang
terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut persamaan :

C . I .Wt
V
R

Di mana C1 adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum Respons.
Dimana :
: Faktor respon gempa (didapat dari gambar 2 pada SNI-1726-2002
: Faktor keutamaan struktur = 1
: Faktor reduksi gaya gempa
: Berat struktur (DL + SDL + 0,3LL)

3
Perhitungan respons dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap pembebanan gempa
nominal akibat pengaruh Gempa Rencana, dapat dilakukan dengan metoda analisis ragam
spektrum respons dengan memakai Spektrum Respons Gempa. Rencana menurut Gambar 2 yang
nilai ordinatnya dikalikan faktor koreksi I/R, di mana I adalah Faktor Keutamaan menurut Tabel
1, sedangkan R adalah faktor reduksi gempa representatif dari struktur gedung yang bersangkutan.
Dalam hal ini, jumlah ragam vibrasi yang ditinjau dalam penjumlahan respons ragam menurut
metoda ini harus sedemikian rupa, sehingga partisipasi massa dalam menghasilkan respons total
harus mencapai sekurang-kurangnya 90%.

Tabel 2 Parameter Daktilitas Gedung

R
Taraf Kinerja Struktur Gedung
Pers(6)
Elastis Penuh 1,0 1,6
1,5 2,4
2,0 3,2
2,5 4,0
3,0 4,8
Daktail Parsial
3,5 5,6
4,0 6,4
4,5 7,2
5,0 8,0
Daktail Penuh 5,3 8,5

4
kg/m

Anda mungkin juga menyukai