PENDAHULUAN
1.1 Introduction
Laporan ini merupakan tugas mata kuliah desain struktur lanjut. Struktur utama yang
direncanakan menggunakan komponen beton bertulang. Dalam proses perencanaan struktur ini
mempertimbangkan beberapa hal antara lain fungsi bangunan, stabilitas, kehandalan. Semua hal
aitu harus dipertimbangkan mengingat rencana lokasi bangunan dari tugas ini terletak pada
daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa. Dengan demikian, struktur harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga komponen struktur tetap aman ketika gempa terjadi.
Dalam tugas ini hanya terbatas pada desain elemen balok, kolom, dan joint. Detail perencanaan
struktur diperlihatkan dalam gambar perencanaan.
1
BAB II
DASAR-DASAR PERENCANAAN
2.1 Standar Acuan Perencanaan Struktur Bangunan Beton Bertulang
Perencanaan dan desain gedung pada tugas ini mengacu pada peraturanperaturan berikut :
1. Peraturan Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 03- 2847-2013.
2. Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726- 2012.
3. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung SNI 1727-2013
2
Dimana :
DL = Beban mati
LL = Beban hidup
QEX = Beban gempa arah X
QEY = Beban gempa arah Y
Respon spectrum adalah pembebanan gempa nominal akibat pengaruh gempa rencana
dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur tersebut. untuk suatu arah sumbu utama
denah struktur dan sekaligus arah pembebanan Gempa Rencana memiliki faktor reduksi gempa R
dan waktu getar alami fundamental T1, maka beban geser dasar nominal statik ekuivalen V yang
terjadi di tingkat dasar dapat dihitung menurut persamaan :
C . I .Wt
V
R
Di mana C1 adalah nilai Faktor Respons Gempa yang didapat dari Spektrum Respons.
Dimana :
: Faktor respon gempa (didapat dari gambar 2 pada SNI-1726-2002
: Faktor keutamaan struktur = 1
: Faktor reduksi gaya gempa
: Berat struktur (DL + SDL + 0,3LL)
3
Perhitungan respons dinamik struktur gedung tidak beraturan terhadap pembebanan gempa
nominal akibat pengaruh Gempa Rencana, dapat dilakukan dengan metoda analisis ragam
spektrum respons dengan memakai Spektrum Respons Gempa. Rencana menurut Gambar 2 yang
nilai ordinatnya dikalikan faktor koreksi I/R, di mana I adalah Faktor Keutamaan menurut Tabel
1, sedangkan R adalah faktor reduksi gempa representatif dari struktur gedung yang bersangkutan.
Dalam hal ini, jumlah ragam vibrasi yang ditinjau dalam penjumlahan respons ragam menurut
metoda ini harus sedemikian rupa, sehingga partisipasi massa dalam menghasilkan respons total
harus mencapai sekurang-kurangnya 90%.
R
Taraf Kinerja Struktur Gedung
Pers(6)
Elastis Penuh 1,0 1,6
1,5 2,4
2,0 3,2
2,5 4,0
3,0 4,8
Daktail Parsial
3,5 5,6
4,0 6,4
4,5 7,2
5,0 8,0
Daktail Penuh 5,3 8,5
4
kg/m