Anda di halaman 1dari 7

Search

Home Atap Ada 6 Macam-Macam Bahan Atap Rumah

Ada 6 Macam-Macam Bahan Atap Rumah


Posted at January 18th, 2016 | Categorised in Atap

Atap rumah adalah bagian dari rumah yang berberan penting sebagai protektor. Atap
rumah melindungi rumah dari cuaca dan bahaya dari luar. Saat cuaca hujan maka atap
menjadi pelindung rumah supaya tidak terkena hujan. Begitupun saat cuaca panas dan
sinar matahari menyengat, atap juga melindungi penghuninya dari kepanasan.

Namun dari semua fungsionalitas atap rumah tersebut memiliki beberapa tingkatan atau
kelebihan dan kekurangan yang dikategorikan dari bahan-bahan dasar pembuatnya.
Banyak sekali macam-macam bahan atap rumah yang sering dipakai oleh masyarakat
umumnya di Indonesia yang memiliki cuaca panas dan hujan (baca juga: 4 Tipe Rumah di
Indonesia) . Nah, apa saja bahan atap rumah?

1. Atap bahan sirap / kayu ulin


Atap berbahan sirap adalah atap dengan bahan kayu. Kayu yang digunakan bernama kayu
ulin. Jenis kayu ini cocok sekali dijadikan sebagai atap rumah atau atap untuk pendopo /
bangunan temporer. Bahan kayu yang kokoh ini sering juga disebut sebagai kayu besi.
Atap sirap biasa digunakan oleh bangunan yang menonjolkan kesederhanaan namun tetap
mewah seperti pendopo, villa, gazebo, gedung pertemuan, dan lain sebagainya.

Kayu ulin adalah kayu produksi dari Kalimantan. Jenis kayu ini sangat bagus digunakan
sebagai atap karena memiliki kesan yang alami dan kekuatannya bisa tahan hingga
berpuluh-puluh tahun.
Atap sirap atau kayu ulin lebih menonjolkan kesan alami dan hayati. Selain itu juga sirkulasi
udara akan semakin didapatkan jika menggunakan atap sirap ini. Bentuk bahan atap sirap
umumnya berbentuk panjang dan segitiga di ujungnya (lihat gambar).
Selain kelebihan yang banyak tersebut, bahan sirap ini juga memiliki beberapa kelemahan
di antaranya harganya yang tentu lebih mahal dan langka, selain itu pertimbangan terhadap
potensi kebakaran lebih tinggi karena memang bahan kayu yang lebih bisa terbakar serta
perawatannya lebih ekstra lagi.

2. Genteng tanah liat


Atap dengan genteng tanah liat adalah yang paling populer dan paling banyak digunakan di
Indonesia. Mengapa tidak, bahan yang tentu tidak akan pernah habis karena terbuat dari
tanah liat, harganyapun murah. Genteng tanah liat memiliki kelebihan yakni harganya yang
murah dan kekuatan terhadap cuaca yang bagus. Namun ternyata ada beberapa
kelemahannya juga yakni meskipun kuat terhadap cuaca panas atau hujan, genteng tanah
liat juga rentan pecah atau terbelah, ditambah lagi setelah sekian lama pemakaian warna
genteng akan berubah menjadi kehitaman. Selain itu dalam proses pemasangan, genteng
tanah liat harus dilapisi dengan kayu atau besi penyangga karena bobot genteng yang
berat.

Namun, overall genteng tanah liat menjadi pilihan terbaik untuk masyarakat Indonesia
sebagai bahan dasar atap rumahnya karena sifatnya yang tahan terhadap cuaca di
Indonesia.

3. Atap dari genteng beton


Genteng beton akhir-akhir ini menjadi pilihan bagi para pengembang perumahan. Banyak
rumah-rumah minimalis dan rumah mewah di komplek perumahan yang menggunakan atap
dari bahan genteng beton. Apa kelebihannya? Genteng beton terbuat dari bahan semen
yang dilapisi dengan serat dan bahan aditif tertentu. Genteng beton juga memiliki
ketahanan yang tinggi terhadap pelapukan, kebakaran, cuaca dan serangga. Namun dilihat
dari fisik, genteng ini tentu memiliki bobot yang lebih berat dan harganya lebih mahal.

Genteng beton memang memiliki kualitas lebih tinggi ketimbang genteng tanah liat dilihat
dari kekokohannya dan variasinya. Namun untuk pemilihan bagi masyarakat menengah ke
bawah genteng tanah liat lebih cocok. Dan untuk masyarakat perumahan atau perkotaan
dengan rumah mewah cenderung menyesuaikan, yakni tentu lebih memilikih atap dengan
bahan genteng beton.

4. Atap dari genteng metal


Genteng metal adalah inovasi terbaru untuk atap rumah. Genteng metal terbuat dari bahan
logam antikarat. Kelebihan dari genteng ini adalah bentuknya yang variatif bisa dibuat
sesuai kebutuhan, bisa seperti genteng tanah liat, genteng sirap dan sebagainya.
Kemudian bobotnya yang sangat ringan serta efek bisa memantulkan panas menjadi
kelebihan utama dari genteng metal ini.
Hanya saja harga yang sangat mahal menjadi kelemehan tersendiri untuk genteng ini.
Umumnya rumah-rumah mewah menggunakan genteng dengan bahan metal ini.

5. Genteng dari seng


Genteng seng mungkin adalah kebalikan dari genteng metal. Genteng seng jauh lebih
murah dan ringan serta sering menjadi pilihan utama sebagai atap untuk rumah di
pedesaan dan bagi kalangan masyarakat level bawah. Namun tentu genteng ini memiliki
banyak kekurangan yakni dari sisi penampilan yang lebar dan kurang atraktif serta sifatnya
yang menahan panas dan gampang berkarat serta rusak.
6. Genteng asbes
Genteng asbes hampir sama dengan genteng seng. Sifatnya yang murah meriah dan
sering menjadi pilihan beberapa rumah minimalis. Genteng asbes bisa tahan akan suhu
panas sehingga akan terasa dingin di dalam rumah hanya saja pada beberapa penelitian
penggunaan genteng asbes bisa memicu penyakit kanker paru terhadap penghuninya.

Nah, demikian macam-macam bahan atap rumah yang bisa Anda ketahui. Untuk rumah
minimalis skala desa tentu pilihan terbaik jatuh pada genteng tanah liat. Untuk rumah
mewah dan gedung yang bertujuan sebagai alat ekonomi seperti vila atau hotel tentu
pilihan terbaik bisa menggunakan genteng sirap atau genteng metal. Dan untuk rumah
minimalis atau rumah sederhanya di perkotaan bisa menggunakan atap dari genteng tanah
liat, atau genteng beton.

Tags : atap rumah, genteng

Anda mungkin juga menyukai