Anda di halaman 1dari 23

Nama: Monica Maria Ticoalu

NIM: 210211020144
Teknologi Dan Bahan Bangunan

Bahan Material Konvensional hingga Terbaru

ATAP

Atap merupakan bagian dari kepala bangunan, atap sejak dulu sudah digunakan dan
menjadi tempat untuk berteduh. Sejak zaman dulu, bangunan-bangunan yang dibangun sudah
menggunakkan atap dengan berbahan material seperti kulit kayu ataupun dedaunan kering yang
dijadikan sebagai penutup atap.

1. Atap Sirap Kayu


Atap Sirap Kayu terbuat dari kayu yang dipotong sehingga menjadi kepingan-
kepingan kecil dan berujung runcing atau membulat. Sebagian besar kayu digunakan
pada penggunaan atap sirap kayu ini yaitu kayu ulin, cedar, bangkirai, jati, danmerbau.

Kelebihan dari atap sirap ini yaitu kuat menghadapi berbagai cuaca,
pemasangannya lebih muda, bernuansa etnik, tahan lama, dan jika makin tua maka
semakin terlihat indah. Kekurangannya berupa harga pada saat ini semakin mahal
dikarenakan pohon-pohon yang ditebang semakin sedikit, perawatannya yang sulit,
serta untuk mendapatkan atap jenis ini semakin sulit.
2. Atap Ijuk
Atap Ijuk terbuat dari serabut keras pelepah pohon aren, atap ini juga
merupakan atap yang digunakan pada zaman konvensional, dikarenakan dapat bertahan
lama dan harga yang terjangkau.

Kelebihan dari atap ijuk adalah atap ini memiliki kesan tradisional yang khas,
sifatnya yang lentur dan tak mudah patah, harganya murah sampai saat ini, membuat
sejuk, serta tak bisa dimakan oleh rayap. Kekurangannya yaitu atap ini mudah terbakar,
sulit diganti jika sudah rusak, serta rawan bocor.

3. Atap Bambu
Atap bambu merupakan pilihan berikutnya oleh warga dikarenakan di Indonesia
terdapat banyak bambu. Penggunaan bambu dalam atap juga sudah berlangsung lama
terutama dirumah-rumah tradisional.
Kelebihan dari atap bambu yaitu daya tahannya yang cukup tinggi, harganya
lebih murah dari kayu, bobotnya ringan. Sedangkan kekurangannya yaitu, bambu tak
tahan air yang berlebih serta tak tahan api, juga pemasangan yang cukup rumit.

4. Atap Genteng Tanah Liat


Atap genteng tanah liat sudah ada sejak dulu kira-kira 10.000 SM, disana sudah
banyak bangunan yang menggunakan atap genteng tanah liat dan di Indonesia mulai
masuk dan digunakan yaitu sebelum abad 20 yang dikatakan bahwa pembuatannya
diajarkan oleh orang belanda pada masa penjajahan.
Kelebihannya yaitu tahan lama, bobot yang cukup ringan, harganya masih
tergolong murah, tahan panas, dan tidak bising jika terkena hujan. Kekurangannya
berupa rawan bocor jika tidak dirawat dengan baik, pemasangan yang rumit, lalu warna
cepat pudar.

5. Atap Genteng Beton


Atap ini sudah digunakan di Eropa pada abad ke-19, sedangkan di Indonesia
belum mengenal beton pada saat itu. Lalu pada tahun 1906 ditemukan batu kapur dan
silica dalam jumlah besar, sehingga pada tahun 1910 sampai 2013 pabrik semen mulai
dibangun.

Atap ini mempunyai kelebihan yaitu tahan lama, hemat energi, ramah
lingkungan, perawatannya tak perlu ekstra. Sedangkan kekurangannya yaitu, harganya
yang lebih mahal, pemasangan yang sulit, bebannya lebih, tidak cocok semua
kemiringan atap.

6. Atap Logam
Atap logam terbuat dari logam. Pada gempa Yogyakarta membuka mata para
warga untuk menggunakan atap logam dikarenakan pergeseran antar atap dapat
diminimalisir.

Kelebihan atap logam yaitu lebih murah daripada kayu, anti karat serta anti
rayap, proses pemasangannya mudah serta harga pemasangan yang tak mahal,
mempunyai sifat yang lentur, daya tahannya jangka panjang. Kekurangan dari atap ini
adalah kurang fleksibel untuk profil rumah tertentu, mudah terbawa angin,
penampilannya kurang menarik.

7. Atap Sirap Bitumen


Atap Sirap Bitumen mulai digunakan pada tahun 1901 di Amerika Serikat, dan di
Indonesia menggunakan Sirap Bitumen sebagai atap dimulai pada tahun 1939.
Kelebihan dari atap sirap bitumen adalah tahan terhadap air, api serta kuat,
bobotnya ringan, kedap suara, fleksibel terhadap berbagai model atap, pemasangannya
mudah. Sedangkan kekurangannya yaitu, harganya lebih mahal, serta biaya
perbaikkannya lebih mahal.
PLAFON

Plafon atau langit-langit merupakan permukaan interior atas yang berhubungan


langsung dengan bagian atas ruangan.

1. Plafon kayu
Plafon kayu masih banyak digunakan sampai sekarang, tetapi pada masa
konvensional kayu sering digunakan sebagai plafon dikarenakan harganya masih
terbilang murah dan banyak didapatkan.

Kelebihan dari plafon kayu yaitu mudah dipasang, menyerap akustik dengan
baik, dapat menahan suhu. Kekurangannya yaitu mudah berjamur, tidak tahan api,
serta harganya lebih mahal saat ini.

2. Plafon Bambu
Plafon bambu biasanya digunakan untuk memberikan estetika, tetapi pada masa
konvensional dimana bambu masih digunakan sebagai plafon untuk menutup
rangka atap agar tak terlihat dan memberikan kenyamanan suhu yang hangat.
Kelebihan plafon bambu adalah mudah dibentuk, terlihat natural, bobotnya
yang ringan, dan harganya lebih murah. Kekurangannya yaitu mudah terbakar, serta
tidak tahan air.

3. Plafon Triplek
Plafon triplek menjadi alternatif lainnya untuk dijadikan plafon, dengan harga
yang terjangkau dan pemasangan yang tidak rumit menjadikan plafon triplekpilihan
yang lebih baik untuk dijadikan plafon.

Kelebihan dari plafon jenis ini yaitu tahan lama, harganya lebih murah,
pemasangannya cukup mudah, serta dapat ditemukan dengan mudah. Kekurangan
dari plafon ini yaitu jika terkena air maka akan lembab dan akan hancur, serta
tidak tahan api.

4. Plafon Eternit
Plafon Eternit terbuat dari asbestosis, plafon jenis ini sering digunakkan di
perkantoran ataupun di pusat-pusat perbelanjaan dikarenakan dapat menutup
saluran pendingin dan membuat lebih rapi.

Kelebihan plafon eternit yaitu daya tahan cukup lama, tahan air, mudah
dibongkar pasang, harganya relatif murah. Kekurangannya yaitu plafon ini mudah
retak dan patah, serta berbahaya bagi kesehatan.

5. Plafon Gypsum
Plafon gypsum terbuat dari bebatuan sedimen sehingga dapat dibentuk dengan
mudah, plafon gypsum memiliki banyak model sehingga bisa menambah
penampilan dari plafon rumah saat ini.
Kelebihannya tampilannya lebih mewah, bisa didesain plafon bertingkat, anti
rayap, tahan terhadap api, perawatannya tidak sulit, motifnya beragam.
Kekurangannya yaitu mudah hancur dan patah, serta plafon ini tidak tahan terhadap
air.

6. Plafon GRC
Plafon GRC menjadi primadona saat ini dikarenakan harganya terjangkau dan
lebih menambah estetika pada ruangan. Tetapi pemasangan yang lebih rumit
sehingga membutuhkan tukang yang lebih ahli.

Kelebihan dari GRC yaitu tahan lama, tahan air dan tahan rayap, tidak
membahayakan kesehatan. Serta kekurangannya yaitu pemasangannya cukup
rumit, serta lebih mahal.

7. Plafon PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride terkenal sebagai bahan utama pembuatan pipa air,
tetapi sekarang dibuat juga menjadi plafon dengan kelebihan yang lebih banyak,
tetapi dengan harga yang lebih mahal tentunya.
Kelebihan dari plafon PVC adalah fleksibel dan ringan, tahan lama,
pemasangannya mudah, serta perawatannya cukup mudah. Kekurangannya jika
plafon terbakar maka klorin akan berbahaya jika sudah menjadi gas.
DINDING

Dinding merupakan struktur bangunan yang memiliki fungsi sebagai pelindung dan menjaga
privasi dari luar kedalam. Pada jaman dulu dinding biasanya dimenggunakan tanah liat ataupun
dedaunan. Seiring berkembangnya pengetahuan maka dinding bangunan dibuat juga semakin
beragam dan mempunyai durabilitas yang lebih baik.

1. Dinding Tanah Liat


Dinding yang terbuat dari tanah liat biasanya dibangun pada daerah yang lebih
panas dikarenakan dapat menahan suhu panas serta perkerasan dari tanah liat pada
jamannya lebih kokoh dari dinding kayu.

Kelebihan dari dinding tanah liat yaitu hemat biaya, sistem insulasinya alami,
fleksibel, anti kebakaran, perawatannya muda. Kekurangannya jika terlalu lama maka
akan terlihat pecah-pecah serta pembuatannya memakan waktu yang lama.

2. Dinding Kayu
Dinding kayu menjadi pilihan yang baik pada jamannya dikarenakan harga serta
mendapatkan lebih mudah. Pemasangannya pun tak terlalu rumit, sehingga banyak
digunakkan pada rumah-rumah lama.
Kelebihan dari dinding kayu adalah tahan lama, suasananya terasa natural,
pembangunannya cepat, serta lama linngkungan. Kekurangannya berupa sulit di
modifikasi, serta tidak tahan api.

3. Dinding Bambu
Dinding bambu menjadi alternatif semenjak kayu semakin mahal, sehingga
bambu yang dapat bertumbuh dengan cepat dan mempunyai ketahanan yang hampir
sama dengan kayu dijadikan sebagai dinding bangunan.

Kelebihan dari dinding bambu yaitu mudah ditemukan, biaya pemasangan lebih
murah, kuat, ringan, tahan gempa, dapat bertahan puluhan tahun. Kekurangannya yaitu
rentan busuk, rawan terbakar, dan jika terkena air maka akan terasa lebih lembab.

4. Dinding Bata/Batako
Dinding bata/batako sudah mulai digunakan sejak jaman dulu dalam
pembangunan benteng ataupun bangunan-bangunan.

Kelebihan dari dinding bata yaitu tahan lama, dapat menyerap panas, harga
relatif murah, tahan air dan api, mudah dipasang. Kekurangannya yaitu akan lebih
mahal jika pembangunannya memerlukan banyak bata merah, pemborosan perekat,
lama dibangun, sukar untuk rapi dalam pemasangan, bobotnya lebih berat.

5. Dinding Beton
Dinding beton menjadi pilihan paling banyak digunakan pada sampai saat ini
dikarenakan durabilitasnya tinggi.

Kelebihan dinding beton yaitu daya tahannya kuat, biaya perawatan yangmurah,
dapat menahan panas, serta tahan air dan kebakaran. Kekurangannya berupa
perawatannya harus khusu, proses pengerjaan sulit, serta bisa membuat ruangan terasa
lebih lembap.
PENUTUP BUKAAN

Penutup bukaan merupakan jendela ataupun pintu pada bangunan. Penutup biasanya
digunakan untuk memberikan keamanan serta privasi kepada pemilik/pengguna.

1. Kusen Kayu
Kusen kayu merupakan pemilihan awal untuk dijadikan kusen bukaan dikarenakan
mempunyai daya tahan yang tinggi serta dapat mempercantik ruangan. Jaman dulu
orang-orang menggunakkan kayu sebagai kusen untuk memberikan penghalang, karena
dulu belum ada kaca sehingga untuk mengurangi pandangan dari luar kedalam,orang-
orang dulu membuat seperti tiang-tiang kecil agar privasi lebih terjaga dan keamanan
bertambah.

Kelebihan dari kusen kayu yaitu tahan lama, dapat menyerap panas, dan
pemasangannya cukup mudah, sedangkan kekurangannya yaitu keamanan dan privasi
yang kurang, serta tidak tahan piasan air dan api.

2. Kusen Bambu
Kusen bambu sama seperti kusen kayu, orang dulu menggunakkan bambu sebagai
alternatif pengganti kayu disaat kayu mulai mahal. Kusen bambu lebih mudah
didapatkan juga harganya lebih murah, juga penggunaan kusen bambu sama seperti
kusen kayu karena kaca pada saat itu belum terkenal dan masih mahal sehingga dibuat
seperti penghalang yang merapat untuk memberikan privasi.
Kelebihan dari penutup bukaan dari bambu yaitu terasa lebih sejuk, harga yang lebih
murah, serta tahan lama, kekurangannya yaitu bambu tidak tahan api, dan gampang
busuk jika terkena air terus menerus.

3. Kusen Besi
Kusen besi semakin terkenal saat kaca mulai dipakai pada penggunaan jendela atau
pintu, kusen besi biasanya digunakan sebagai tralis untuk memberikan keamananyang
lebih agar kejahatan yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Kelebihan dari kusen besi ini adalah tahan lama dan tahan api, pemasangannya pun
cukup mudah, serta keamananya lebih tinggi untuk bangunan. Kekurangannya yaitu
harganya yang mahal, dan juga privasi kedalam bangunan berkurang, sehingga untuk
mengakali hal tersebut biasanya diletakkan jendela kayu atau gorden dibagian dalam
rumah untuk memberikan privasi kepada pengguna.

4. Kusen Baja Ringan / Aluminium


Kusen baja ringan menjadi alternatif pengguna saat ini dikarenakan mudah didapatkan
dan tingkat kekokohannya pun tinggi. Sehingga banyak peminatnya saat ini.

Kelebihan dari kusen baja ringan yaitu kuat, tahan lama, tidak bisa dimakan rayap, tidak
mudah berkarat, serta tahan api. Sedangkan kekurangannya yaitu desainnya yang
terbatas, pengukurannya harus akurat, biaya lebih mahal dari kusen kayu, dan
pemasangannya lebih mahal dikarenakan membutuhkan tukang yang lebih
berpengalaman.

5. Kusen Vinyl
Kusen vinyl terbuat dari PVC yang menjadi bahan utama pembuatan pipa air, kusen ini
memiliki banyak peminat dikarenakan harganya lebih murah, serta desain yang
beragam sehingga membuat kusen jenis ini memiliki banyak peminat.

Kelebihan dari kusen jenis ini yaitu harganya yang cukup terjangkau, desain yang
beragam, serta tahan terhadap air. Kekurangannya yaitu tidak tahan lama, biaya
pemasangannya cukup mahal jika memakai tukang, serta tidak tahan api sehingga jika
terbakar maka akan menghasilkan gas klorida yang berbahaya jika terhirup.

6. Kusen Beton/Cor
Kusen beton merupakan kusen pilihan terbaru saat ini, kusen beton mempunyai banyak
keunggulan, serta menambah kesan futuristik pada bangunan. Biasanya kusen jenis ini
digunakan pada bangunan dengan arsitektur vernakular atau arsitektur industrial yang
menampilkan kusen beton tanpa dicat.

Kelebihan dari kusen ini yaitu daya tahannya yang kuat terhadap cuaca, api, maupun
air, perawatannya mudah, tidak berkarat. Kekurangannya yaitu bobotnya yang lebih
berat, jika sudah terbentuk tidak bisa di ubah kembali, serta daya pantul suara yang
lebih besar.
LANTAI

Lantai merupakan sebuah landasan dari kaki bangunan setelah pondasi, dimana lantai menjadi
bagian krusial dalam sebuah bangunan. Jika sebuah bangunan tidak memiliki lantai maka
bangunan itu belum sempurna selesai. Jaman sekarang banyak sekali pilihan lantai yang bisa
digunakkan sehingga bangunan dapat terasa lebih nyaman dan aman.

1. Lantai tanah
Lantai tanah merupakan tanah yang dikeraskan menggunakkan alat sederhana seperti
batu ataupun kayu pada jaman dulu, tetapi sekarang sudah menggunakkan alat pemadat.

Kelebihan dari lantai tanah yaitu terasa lebih sejuk serta mudah diratakan dan tak
membutuhkan biaya yang mahal. Kekurangannya yaitu pada musim penghujan akan
terasa lebih lembab dan bisa menjadi sarang serangga.

2. Lantai kayu/bambu
Lantai kayu atau bambu menjadi pilihan setelah lantai tanah oleh orang-orang dulu.
Dikarenakan harganya lebih murah dan lebih gampang untuk dipasang.
Kelebihan dari lantai kayu dan bambu yaitu harganya lebih murah, pemasangan yang
lebih gampang, serta dapat menahan panas. Kekurangannya yaitu tidak tahan api dan
air, terasa lebih lembap, serta tidak tahan rayap.

3. Lantai Beton/Cor
Lantai beton atau cor adalah lantai yang sering terlihat setelah lantai kayu atau bambu
sudah tidak dipakai lagi. Walaupun harganya lebih mahal, tetapi durabilitas dan masa
pemakaiannya bisa lebih lama daripada kayu atau bambu.

Kelebihan dari lantai beton atau cor ini yaitu mudah didapatkan, gampang dikerjakan,
finishing lebih mudah, tahan terhadap air dan api. Kekurangannya yaitu pengerjaan
memakan waktu, membutuhkan banyak material pendukung sehingga butuh biaya
lebih, biaya pekerja lebih, juga lebih terasa lembap jika masuk musim hujan.

4. Lantai keramik
Lantai keramik merupakan pilihan paling sering kita lihat saat ini dirumah-rumah warga,
dikarenakan lebih terlihat indah sehingga banyak peminatnya.

Kelebihan dari lantai keramik yaitu tahan air, daya tahan kuat, tahan lama, perawatannya
cukup mudah, ada berbagai macam desain, harga yang terjangkau, tidak menimbulkan
alergi.

5. Lantai Vinyl
Lantai vinyl menjadi pilihan banyak orang dikarenakan desainnya yang beragam dan
memberikan kesan yang lebih estetik.

Kelebihan dari lantai vinyl yaitu yaitu lebih awet, harga lebih terjangkau, desain pilihan
yang banyak, tidak mudah tergores, mudah dibersihkan, muda dipasang. Kekurangannya
yaitu warnanya mudah pudar, tidak tahan berat, mudah terkelupas, dan tidak cocok untuk
pemakaian luar ruangan.

Anda mungkin juga menyukai