Anda di halaman 1dari 8

ASSIGNMENT BUILDING TECHNOLOGY II

1. Base Floor System (Sistem Lantai Dasar)

1. Lantai Keramik

Material lantai satu ini kerap dipilih karena proses pemasangannya yang relatif praktis. Pilihan dari
varian keramik juga sangat bervariasi mulai dari segi ukuran, tekstur, hingga pola dan warna. Jenis
lantai ini juga bisa didapatkan dengan harga murah hingga harga yang mahal sekalipun.
Kekurangan dari lantai keramik adalah mudah pecah ketika terkena benturan, atau ketika kita
menjatuhkan benda yang keras di atasnya. Jika pemasangannya tidak sempurna, seperti masih ada
ruang di bawah keramik, maka lantai akan mudah pecah dan harus diganti.

2. Lantai tegel

Lantai jenis ini merupakan jenis lantai yang lebih dulu populer sebelum hadirnya lantai keramik,
kayu, maupun vinyl. Kehadirannya menjadikan rumah sejuk dan juga menghadirkan sensasi dingin
ketika dipijak. Inilah salah satu kelebihan serta kekurangan dari lantai tegel.
Kenapa? Karena sensasi dingin ini akan membuat nyaman ketika cuaca cenderung panas. Namun
untuk ruangan ber AC atau ketika cuaca relative dingin, maka akan menjadikan kaki kurang nyaman
ketika dipijak.
Umumnya, lantai ini memiliki ketebalan berkisar 2,5 cm hingga merupakan salah satu lantai yang
cukup berat bobotnya. Untuk model bangunan lama, kita akan mudah menjumpai model lantai tegel
dengan warna yang umum berupa abu-abu. Namun seiring perkembangannya, lantai tegel pun
memiliki lebih banyak ragam warna dan tektur.
Kekurangannya adalah lantai ini susah dibersihkan terlebih ketika terkena tumpahan cuka atau
tumpahan air kopi. Seringkali masih ada bekas yang menempel meskipun sudah dibersihkan.

3. Lantai marmer

Lantai ini terbuat dari bahan bebatuan alam yang bisa menghadirkan kemewahan ke dalam rumah.
Bebatuan alam yang disatukan dengan tekanan dan suhu tertentu ini menghadirkan corak khas dan
tidak mengubah motif asli dari bebatuan tersebut. Kelebihan dari lantai ini ialah pada pada
ukurannya yang tidak ada batasan tertentu, berbeda ari keramik yang memiliki ukuran maksimal
hanya sampai 60 cm x 60 cm.
Tampilannya juga terlihat lebih rapi dibanding dengan keramik atau tegel, karena sambungan nat
dapat diperkecil atau diisi dengan potongan kaca lalu dipoles hingga akan lebih indah dan rapi. Selain
itu, ruangan dengan keramik juga bisa memberikan kesan lebih luas dan lega.
Kekurangan lantai marmer, yaitu pada biayanya yang cenderung lebih mahal dibanding kedua jenis
lantai sebelumnya, yakni keramik dan tegel. Hal ini karena bahan baku cukup langka dan sulit
diperoleh
Selain itu, dari segi pemasangannya, lantai marmer jauh lebih rumit dan sulit karena harus
memanfaatkan pisau khusus dan harus memoles lantai saat finishing. Lantai ini pun mudah kusam,
terlebih jika tidak rutin dibersihkan dan terkena tumpahan kopi atau cairan lainnya.

4. Lantai parket kayu

Bagi yang ingin rumah nampak natural dan menyatu dengan alam, maka parket kayu adalah salah
satu pilihan lantai terbaik. Lantai parket ini cukup beragam, mulai parket yang terbuat dari kayu asli
hingga imitasi. Kesan yang ada dari parket ini lebih alami dan juga menambah nilai estetika dari
sebuah rumah. Ruangan bisa terasa lebih sejuk, dan juga nyaman.

Kelemahannya adalah parket mudah terkena gores, dan parket kayu juga tidak tahan pada suhu
udara lembab dan tidak tahan dengan air. Namun untuk jenis parket vinyl, akan lebih tahan
terhadap air dan lebih tahan terhadap rayap.

2. Foundation Wall System (Sistem Dinding Pondasi)

1. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali merupakan jenis pondasi yang terbuat dari struktur batu kali yang disusun
sehingga menjadi bangunan yang lebih kokoh untuk menopang beban di atasnya seperti hunian atau
rumah. Jenis pondasi ini bisa dan kuat untuk menopang rumah yang mempunyai beban tidak terlalu
berat seperti rumah berlantai satu.

Kelebihannya :

- Risiko Kebocoran Lebih Kecil


- Menguatkan dan Mempertahankan Masa Bangunan
- Kebutuhan Anggaran Biaya Pembuatan yang Rendah
- Waktu Pengerjaan Relatif Cepat
- Mempunyai Konstruksi Lebih Sederhana
- Menahan Goncangan Lebih Baik
- Bisa Disesuaikan Dengan Lebar yang Diinginkan

Kekurangannya :

- Menimbulkan Retakan
- Kurang bisa saling mencengkram
- Daya dukung tidak terlalu kuat meski layak digunakan untuk menahan beban bangunan
sederhana.
- Tidak cocok digunakan untuk mendukung bangunan bertingkat.
- Hanya bisa diaplikasikan pada kondisi tanah di area pembangunan stabil.
- Tingkat ketahanan tidak terlalu baik khususnya jika sering terendam air.

2. Pondasi Rumah Telapak

Pondasi telapak merupakan jenis pondasi telapak atau tapak merupakan jenis pondasi yang terbuat
dari beton bertulang dimana dasarnya berbentuk persegi empat atau persegi panjang. Pondasi ini
sangat cocok untuk hunian bertingkat.

Kelebihannya :
Pondasi tapak memiliki keunggulan proses pembuatan lebih cepat, hal tersebut dikarenakan proses
pembuatan pondasi ini tidak perlu menggali tanah terlalu dalam, selain itu bahan baku yang
digunakan untuk membangun pondasi ini tidak mahal.

Kekurangannya:
Pondasi ini adalah tidak semua tukang bangunan memahami proses pembuatan pondasi tapak

3. Pondasi Rumah Plat Beton Lajur

Plat beton lajur ini sifatnya lebih kuat karena semua bagian yang ada memakai beton tulang.
Kelebihannya :
Biayanya lebih murah dan hanya butuh galian yang sedikit sebab hanya dibuat pada titik untuk
membuat kolom. Jika ada bencana gempa atau angin yang keras, pondasi ini lebih kuat menahan
goncangan yang muncul.
Kelemahannya :
Waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya lama terutama pada pembuatan cetakan dan bekisting
serta pengeringan. Dan yang lebih rumit lagi, kerangka besinya harus dibikin dari permulaan.

4. Pondasi Sumuran

Jenis lainnya adalah pondasi sumuran, yaitu pondasi yang pengecorannya dilakukan di tempat
secara langsung memakai batu belah dan beton. Pekerjaannya diawali dengan penggalian tanah
yang ukuran diameternya 60 hingga 80 sentimeter dengan kedalaman delapan meter. Pondasi ini
sering digunakan untuk membuat gedung bertingkat yang lokasinya berada di lahan sempit.

Kelebihannya adalah pembuatannya tidak membutuhkan alat berat sehingga biayanya jadi lebih irit.

Kekurangannya yaitu pertama kualitasnya sulit dikontrol karena letaknya di dalam tanah dan tidak
cocok untuk tanah yang berlumpur. Dan meski kondisi tanahnya bagus, tapi penggaliannya agak sulit
dilakukan.

5. Pondasi Rumah Cakar Ayam

Pondasi rumah cakar ayam merupakan salah satu pondasi yang populer digunakan, sesuai namanya
pondasi ini memang menyerupai bentuk cakar ayam, bentuk tersebut dibuat dari besi beton yang
dan ditanam di dalam tanah dengan kuat. Jenis pondasi ini sangat cocok digunakan pada tanah yang
lembek, seperti tanah bekas sawah atau rawa.

Kelebihannya :
Pondasi jenis ini memiliki keunggulan struktur yang kokoh dan sangat cocok untuk jenis tanah yang
lembek dan berair. Selain itu jenis pondasi ini berisi beton padat yang kuat sehingga tidak ada celah
untuk masuknya air.

Kekurangannya :
Pondasi cakar ayam harga pembuatannya cukup mahal. Hal itu dikarenakan peralatan dan proses
pembuatannya cukup rumit.

3. Above Grade Wall System (Sistem Dinding Kelas Atas)

1. Bata Merah

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum
digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang
sudah menjadi salah satu bahan wajib didalam membangun rumah.

Kelebihan Bata Merah :

1. Tidak perlu keahlian khusus untuk memasangnya,


2. Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan
3. Mudah untuk membentuk bidang kecil
4. Murah harganya
5. Mudah mendapatkannya
6. Perekatnya tidak perlu yang khusus
7. Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.

Kekurangan Bata Merah :

1. Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu
ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
2. Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.
3. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang
cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
4. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
5. Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
6. Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.

2. Batako

Material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak
padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air.
Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara.
Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu
kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama
jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi.
Keuntungan pemakaian material batako untuk dinding yaitu membuat bangunan lebih hangat
bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah.
Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata
merah.

3. Bata Ringan

Material dinding yang terakhir adalah Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon. Material
bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan
menggunakan mesin pabrik.
Keuntungan bata ini adalah ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini
diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat
pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding
berlangsung. Saat ini sudah sangat banyak distributor yang menjual bata ringan ini di pasaran.
Kelemahannya adalah perekatnya khusus, umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah
tersedia di lapangan. Lalu diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak
dampaknya sangat kelihatan. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan
waktu yang lebih lama dari bata biasa. Harga nya pun relatif lebih mahal daripada bata merah.

4. Dinding Batako

Batako adalah singkatan dari bata kosong. Umumnya dipakai untuk rumah berbudget rendah, rumah
kelas bawah.

Kelebihan Batako :
– Pemasangan lebih mudah dan cepat

– Harganya dianggap murah

– Batako memiliki ketahanan terhadap api selama 4 jam.

– Apabila pengerjaan rapi, tidak perlu diplester.

– Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.

Kekurangan Batako :

– Bahan batako tres tidak kedap air, jadi mudah membuat dinding menjadi lembab.

– Bahan dari batako menyebabkan ruangan lebih terasa hangat, pengap dan panas.

– Mudah timbul retak rambut jika plesteran kurang bagus.

– Kekuatan dari batako yang kurang sehingga menyebabkan dinding mudah berlubang.

– Penggunaan kolom dan sepatu harus lebih banyak.

– Kurang kedap suara.

4. Windows and Doors (Jendela dan Pintu)

 Material Jendela :

1. Jendela Kayu

Kusen dan daun jendela dari kayu merupakan jendela yang sangat banyak digunakna oleh
masyarakat saat ini. Karena material kayu yang mudah didapat serta pemeliharaan material kayu
yang mudah menjadikan pertimbangan utama pemilihan material ini. Jendela dengan material kayu
ini cocok digunakan untuk banyak desain rumah saat ini. Kekurangannya ialah sekarang ini sulit
sekali mendapatkan kayu dengan kualitas yang baik, lalu mudah dimakan rayap dan Jendela kayu
cukup mahal jika dibandingkan dengan jendela vinil atau aluminium.

2. Jendela Alumunium

Jendela dan kusen bermaterial alumunium ini tergolong banyak pemintanya. Selain harga yang
terjangkau, jendela dengan material alumunium ini mudah dalam pengerjaaannya. Untuk anda yang
menginginkan jendela dengan material alumunium ini finishing yang disarankan adalan anodizing
biasa atau warna asli alumunium tersebut dan powder coating atau warna putih atau coklat.
Kekurangan jendela alumunium ini adalah harus membersihkannya secara berkala untuk
menghindari tumbuhnya jamur yang dapat merusak jendela.

3. Jendela Fiberglass

Material fiberglass tidak jauh berbeda dengan material alumunium. Fiberglass merupakan material
yang ringan dan mudah dikerjakan. Hal lain yang membuat orang memilih material ini karena cocok
diaplikasikan pada desain interior ataupun eksterior. Meskipun demikian, pembersihan tetap harus
dilakukan secara berkala.

Kekurangannya ialah jika dibandingkan dengan aluminium atau kayu, fiberglass agak kusam dalam
penampilan. Jendela fiberglass juga sangat mahal dan mungkin lebih mahal daripada aluminium atau
bahkan jendela kayu.

4.Jendela Vinil

Bingkai jendela vinil terbuat dari PVC (polivinil klorida) yang merupakan bahan yang sama yang
mereka gunakan untuk membuat pipa ledeng dan alat kelengkapan. Jendela ini kelebihannya ialah
isolator yang baik dan sangat terjangkau.

Kekurangannya :

Jendela vinil tidak terlihat menyenangkan secara estetika seperti jendela kayu atau aluminium dan
bukan pilihan yang paling tahan lama. Bahkan ketika terbuat dari vinil berkualitas tinggi, mereka
masih kekurangan kekuatan bingkai jendela fiberglass, kayu, atau aluminium.

 Material Pintu :

1. Pintu Kayu

Pintu dengan bahan atau material kayu merupakan bahan yang paling umum di gunakan oleh
masyarakat, karena material kayu ini sangat cocok digunakan pada berbagai ruangan atau bangunan.
Penggunaan material kayu bukan hanya pada bagian kusennya saja, melainkan pada daun pintu juga
menggunakan material kayu. Selain material yang mudah didapatkan, sekarang banyak pengrajin
kayu yang dapat di temui. Dengan finishing yang menarik kayu dapat menunjukan sisi naturalnya.

2. Pintu Kaca

Pintu dengan material kaca merupakan material yang fleksibel diaplikasikan pada kusen dan daun
jendela kayu ataupun alumunium. Desain pintu dengan kaca ini banyak digunakan pada ruang
tengah yang menuju keruang outdoor karena pintu dengan material kaca ini memiliki durabilitas dan
tingkat privasi yang rendah. Namun untuk menjaga privasi didalam rumah lebih terjaga , disarankan
kaca yang digunakan adalah kaca sandblast.

3. Pintu Panel

Pintu panel merupakan pintu yang terbuat dari beberapa komponen panel kayu seperti MDF,
blockboard, dan lainnya. Pintu ini memiliki harga yang terjangkau dan desain yang fleksibel. Karena
kelebihannya ini banyak rumah terutama rumah tipe lama yang menggunakannya. Pintu ini dapat
dikombinasikan dengan material kaca karena desainnya dengan frame.

4. Pintu Alumunium

Pintu yang terbuat dari material abti rayap dan tahan terhadap kondisi iklim di Indonesia ini
merupakan pilihan yang tepat dan ramah untuk masyarakat. Selain itu kelebihan pintu alumunium
ini adalah ringan dan murah, namun disisi lain pintu ini kurang megah dan kokoh apabila digunakan
sebagai pintu utama.

5. Roof System (Sistem Atap)


1. Genteng Terakota

Terbuat dari tanah liat yang prosesnya dilakukan secara tradisional. Yakni, tanah liat dipadatkan,
dibentuk, dan dibakar (sama seperti membuat batu bata). Setelah dibakar, genteng dijemur di
bawah sinar matahari.

Kelebihan: Harganya ekonomis, bobotnya ringan.

Kekurangan: Ukuran dan variasinya tidak beragam.

2. Genteng Keramik

Terbuat dari keramik yang berbahan dasar tanah liat yang melalui proses pabrikasi. Oleh
karenanya, lapisan teratasnnya lebih licin dan mengilap (finishing glazur).

Kelebihan: Memantulkan panas. Selain ukuran, warna, dan tingkat presisinya beragam.

3. Genteng Beton

Sepuluh tahun belakangan genteng ini menjadi tren. Genteng beton hadir dalam model rata
(flat).

Kelebihan: Warnanya bervariasi. Ukurannya lebih besar jadi pemakaiannya lebih sedikit.

Kekurangan: Lebih berat dan tidak bisa memantulkan panas matahari.

4. Genteng Metal

Genteng ini terbuat dari baja lapis ringan (zincalume steel) yang merupakan perpaduan seng,
aluminium, dan silicon yang berbentuk lembaran bergelombang.

Kelebihan: Lebih ringan dari genteng keramik dan beton.

Kekurangan: Ukurannya tipis-tebal sehingga relatif ringkih. Jika terinjak berisiko pecah atau
melengkung. Daya serap terhadap panas sinar matahari lebih tinggi.

5. Genteng Fiber

Terbuat dari campuran semen, bahan penguat, dan serat mineral fiber sehingga menghasilkan
bahan sekeras beton. Berbentuk lembaran yan bisa digunakan sebagai bahan konstruksi dinding,
plafon, atap.

Kelebihan: Bebas asbes, tergolong ringan, dan berdimensi besar sehingga hemat pemakaian.

Kekurangan: Bahan kurang menyerap panas.

6. Genteng Aspal

Biasa disebut bitumen. Meski dinamakan genteng aspal bukan berarti terbuat dari aspal
sepenuhnya, melainkan bubuk kertas, serat organik, resin, dan aspal.

Kelebihan: Bobotnya lebih ringan dibanding genteng tanah liat dan keramik. Bersifat lentur dan
tahan air.

Kekurangan: Harga relatif mahal karena masih impor.

7. Asbes
Paduan dari bahan mineral berupa serat yang mengisap panas dan sedikit merefleksikan sinar
matahari.

Kelebihan: Proses pemasangannya relatif mudah karena tidak memerlukan reng atau usuk.

Kekurangan: Jika retak, Anda harus mengganti dengan lembaran yang baru.

8. Sirap

Merupakan kayu keras yang dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis.

Kelebihan: Ringan dan pengisolasi panas yang baik.

Kekurangan: Air hujan mudah merembes di sela-sela sirap. Harga lebih mahal dibandingkan yang
lain.

9. Alang-alang

Biasanya digunakan pada villa dan gazebo. Berasal dari tumbuhan berdaun tajam yang
dikeringkan. Semakin tua umurnya, semakin bagus kualitasnya.

Kelebihan: Ringan.

Kekurangan: Air mudah masuk ke sela-selanya sehingga Anda harus benar-benar memerhatikan
kerapatannya saat memasang.

Anda mungkin juga menyukai