1. Waktu pemasangannya lebih lama karena ukuran yang kecil dibandingkan material dinding
bangunan yang lain.
2. Saat akan pemasangan harus direndam atau dibasahi terlebih dahulu supaya rekat dengan spesi.
3. Dari segi estetika untuk pemasangannya kurang begitu rapi. Harus membutuh batu bata merah
ekspos yang khusus dan lebih mahal daripada batu bata biasa.
4. Lebih boros dalam menggunakan campuran spesi seperti semen dan pasir karena dengan ketebalan
minimal 1,5 cm atau 2 cm. untuk perhitungan kebutuhan semen pasir pada spesi bisa lihat artikel
sebelumnya.
5. Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah.
6. Lebih banyak yang terbuang untuk potongan-potongan batu bata.
7. Kurang cocok untuk dinding rumah tinggal 2 lantai ke atas. karena rumah 2 lantai ke atas struktur
utama adalah kolom dan batu bata membebani lebih banyak daripada batako yang relatif lebih
ringan.
8. Biaya lebih tinggi dari dinding batako.
1. Batu bata harus seragam/sama dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.
2. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun.
3. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain untuk menjamin kerapian
pekerjaan.
4. Mempunyai ukuran yang standar yaitu pertama, Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52
mm dan yang kedua, Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
5. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara yang padat jika diketok.
s