Anda di halaman 1dari 33

MATERIAL, SPESIDIKASI PRODUK, DAN TEKNOLOGI UNTUK

KOMPONEN DINDING DAN PARTISI


A. MATERIAL, SPESIFIKASI, DAN TEKNOLOGI DINDING
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang
melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan
menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam
terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding
pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap
dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan
cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas,
serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar.
Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau
air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Jenis dinding:
1. Dinding Partisi: Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam.
Terbuat dari gypsum, fiber, tripleks atau Duplex
2. Dinding Pembatas: Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut
dinding Privasi
3. Dinding Penahan: Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan
struktur tambahan untuk menahan tekanan tanah.
4. Dinding Struktural: Untuk menopang atap dan sama sekalitidak
menggunakan cor beton untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan
pasangan batubata dan semen
5. Dinding Non-Struktural: Dinding yang tidak menopang beban, hanya
sebagai pembatas apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap
berdiri. beberapa material dinding non-struktural diantaranya seperti batu
bata, batako, bata ringan, kayu dan kaca.
Material Dinding

1. Dinding Bata Kapur


Ukuran dinding bata kapur 8 cm x 17 cm x 30 cm. Dinding ini
banyak digunakan pada rumah-rumah di pedesaan, perumahan rakyat,
pagar pembatas tanah, atau rumah sederhana. Dinding bata kapur terbuat
dari campuran tanah liat dengan kapur gunung. Macam-.macam tipe
campuran antara lain:
1. Campuran bahan: tanah liat + tanah kapur + kapur-bubuk + semen.
2. Campuran bahan: tras + kapur
3. Campuran bahan: tanah liat + pasir + kapur bubuk + pc.
Harganya sangat murah. Waktu pemasangan pun cepat dan sedikit
pemakaian adukan semen-pasir. Bila telah terpasang dan diplester serta
diaci dinding ini tidak akan terlihat dari tanah dan kapur. Dinding ini
memerlukan kolom pengaku (kolom praktis) setiap 2,5 m.

Gambar 1. Dinding Bata Kapur Dan Kolom Pengaku Dinding Bata Kapur
2. Dinding Bata Hebel atau Celcon
Dinding

bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan

pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Penjualan bata jenis
inipun tidak diretail pada setiap agen atau toko material. Pembelian

biasanya harus dengan memesan terlebih dahulu. umumnya berukuran 10


cm x 19 cm x 59 cm. Bahannya terbuat dari pasir silika. Bata jenis ini
harganya lebih mahal kurang lebih 16,5% dari harga dinding bata merah
untuk setiap 1 m2 terpasang. Dinding jenis ini sering digunakan pada
rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan gedung-gedung
mewah yang lain.
Kelebihan yang dimiliki dinding ini adalah cepatnya proses
pemasangan, mudah dalam pemotongan karena hanya menggunakan
gergaji, bahannya tahan api dan air serta kedap suara. Dinding jenis ini
bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang
sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar. Hanya saja ketebalan
kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat
sedikit bahan yang terbuang.

Gambar 2. Bata Hebel Dan Pengerjaan Bata Hebel


Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang disyaratkan
pada bata merah. Pemesanan tidak dilakukan secara unit, melainkan
dalam ukuran 1 m3. Untuk 1 m3 bata jenis ini bisa digunakan untuk
pasangan dinding seluas 11,5 m2. Namun hal ini tergantung juga dengan
ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 m2 bila ketebalannya lebih
besar.

Gambar 3. Proses Pembuatan Bata Hebel


3. Dinding Batako
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,
bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland,
Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m 2 luas
tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif
terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian
adukan sampai 75 %. Beratnya tembok diperingan dengan 50 %, dengan
demikian juga pondasinya bisa berkurang. Namun demikian masih lebih
mahal jika dibanding dengan bata kapur Bentuk batu batako yang
bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jika
kualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu
batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang
sederhana dan tidak perlu dibakar. Namun bahan bangunan tersebut
masih baru di Indonesia, cara-cara pembuatan, pemakaian pemasangan
maupun adukanadukannya dapat dipelajari dengan seksama.
Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras cukup
baik, jika perlu ditambah dengan sedikit semen portland, diaduk sebaikbaiknya dalam keadaan kering. Tempat pembuatan adukan harus bersih

dan terlindung dari hujan. Kemudian adukan yang kering diaduk dengan
air secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari suatu adukan dibuat
bola-bola adukan, yang digenggam-genggam pada telapak tangan.
Apabila bola adukan dijatuhkan hanya sedikit berubah bentuknya, maka
kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila dilihat telapak
tangan tidak berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang. Jikalau
kadar air tercapai dengan tepat, perataan dapat dimulai. Batu-batu yang
baru dicetak disimpan dalam los agar terhindar dari panas matahari
maupun air hujan, kemudian diletakkan berderet di rak dengan tidak
ditimbun.
Masa

perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh

pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan


biarkan selama 3 minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses
pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di tempat sekitarnya udara
tetap lembab.

Gambar 4. Beberapa macam bentuk batako


Keterangan:
1. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding luar.
2. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai
penutup pada sudut-sudut dan pertemuan.
3. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding
pengisi dengan tebal 10 cm.

4. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai
penutup pada dinding pengisi.
5. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus
untuk dinding pengisi dan pemikul sebagai hubungan-hubungan sudut dan
pertemuan.
6. Panjang 40 cm, lebar 8 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus
untuk dinding pengisi
Pada pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut:
1. Disimpan dalam keadaan cukup kering
2. Penyusunan batu cetak sebelum dipakai cukup setinggi lima lapis, untuk
keamanan dan juga untuk memudahkan pengambilan
3. Pada pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh
direndam air
4. Untuk pemotongan batu batako dipergunakan palu dan tatah untuk
membuat goresan pada batu yang akan dipatahkan.

Gambar 5. Industri Batako


Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak berbeda
dengan aturan batu merah. Pada prinsipnya sistem pemasangannya menggunakan
aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar yang
menentukan tinggi-nya lapisan masing-masing, sehingga pada tiap-tiap
pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus. Pemasangan batu batako terakhir
selalu di tengah-tengah.
Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku
yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang1ubang batu batako. Kolom beton ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan
dan persilangan dinding seperti terlihat pada gambar diatas. Jika dinding

bersilangan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang,
maka digunakan angker besi beton 3/8".
Beberapa aturan pemasangan batako adalah seperti dilihat pada gambargambar berikut :

Gambar 6. Beberapa aturan pemasangan batako


4. Dinding Batu Bata
Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam
pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedunggedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni
tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding. Pembuatan

batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia
NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan dasar:
1. Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai
dengan 70%.
2. Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar
batu merah tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan
cukup kasar. Sekam padi juga dicampur pada batu merah yang masih
mentah. waktu pembakaran batu merah akan terbakar dan pada bekas
sekam padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah.
3. Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan
kotoran kerbau, kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam
campuran batu merah ialah membantu dalam proses pembakaran dengan
memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu merah.
4. Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang
sudah dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian
direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya.

Gambar 7. Cetakan kayu untuk membuat tujuh bata sekaligus.


Ciri-ciri batu merah yang baik ialah :
1. Permukaannya kasar
2. Warnanya merah seragam (merata)
3. Jika dipukul Bunyinya nyaring
4. Tidak mudah hancur atau patah
Ukuran-ukuran batu merah bermacam macam tergantung kegunaan dan
pesanan, namun umumnya di Indonesia ukuran standar seperti berikut : 1)

panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau 2) panjang 230 mm, lebar 110
mm, tebal 50 mm. Penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti tersebut di
atas ialah: untuk panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal
5 %. Tetapi antara bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan
ukuran-ukuran ter-kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah: untuk
panjang 10 mm, untuk lebar 5 mm dan untuk tebal 4 mm. Batu merah dapat
dibagi atas tiga tingkat seperti berikut:
1. Batu merah mutu tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih besar dari
100 kg/cm2 dengan ukuran yang sama tanpa penyimpangan.
2. Batu merah mutu tingkat II dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm 2
dan 100 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang 10%. 3) Batu merah mutu
tingkat III dengan kuat tekan rata-rata antara 60 kg/cm 2 dan 80 kg/cm2
dan ukurannya menyimpang 20%.
Dengan aturan pemasangan batu merah kita menghubungkan batu merah
masing- masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga dapat
menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak merupakan satu
garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut. Siar vertikal pada
umumnya kita pilih sebesar 1 cm dan siar horisontal setebal 1,5 cm.

5. Dinding Baja
Banyaknya material baja bermunculan menimbulkan kemungkinan
baru dalam menggunakan material sebagai dinding. Karakter kokoh dan
futuristik menjadi bagian terpenting dari penampilan material ini. Namun,
kelemahan material ini adalah bahwa dinding baja ini akan menimbulkan
panas dalam ruangan didalamnya, karena itu sebaiknya bila menggunakan
dinding ini harus dibarengi dengan naungan (misalnya naungan bayangbayang pohon) pada permukaan baja ini agar tidak terlalu panas, serta

penghawaan alami yang baik. Untuk penghawaan di dalam dapat


menggunakan AC jika dirasa terlalu panas.

Gambar 8. Material Dinding Baja


6. Dinding Kaca
Selain terbaru daftar bahan yang digunakan untuk dinding kamar mandi
kaca. Kaca-ubin dinding yang mendapatkan popularitas besar di interior kamar
mandi modern karena alasan berikut. Kaca Dinding Ubin untuk Kamar Mandi:
1. Ubin kaca dikenal untuk terlihat bersemangat unik itu meminjamkan ke
dinding kamar mandi.
2. Ubin Kaca sangat kedap air, dan karenanya ideal untuk dinding kamar
mandi.
3. Dinding kaca kamar mandi dapat dengan mudah dibersihkan.
4. Ubin Kaca menawarkan daya tahan dan ketahanan.
5. Ubin kaca daur ulang secara luas diadopsi sebagai alternatif hijau untuk
dinding kamar mandi.
6. Ubin Kaca tersedia dalam warna yang mempesona.
7. Ubin Kaca dapat diinstal dalam yang indah, mosaik dan pola gradien
disesuaikan.
8. Kaca instalasi ubin kebutuhan pengerjaan yang tepat.
9. Satu-satunya kelemahan adalah faktor biaya.

Gambar 9. Material Dinding Kaca


7. Dinding Batu
Alami dan mewah batu merupakan bahan yang sangat baik untuk
dinding kamar mandi. Varian banyak digunakan adalah marmer, travertine,
batu kapur dan batu tulis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa orang harus
memilih untuk dinding kamar mandi batu. Slate Ubin untuk dinding kamar
mandi:
1. Batu ubin meminjamkan terlihat mewah tak tertandingi pada dinding
kamar mandi.
2. Tekstur alami batu memberikan efek menenangkan ke kamar mandi.
3. Batu ubin sangat tahan lama dan awet. Ini adalah solusi abadi untuk
dinding kamar mandi.
4. Batu ubin dapat diperbarui oleh polishing.
5. Meskipun terbatas dibandingkan dengan ubin keramik, tetapi batu juga
menawarkan variasi warna dan tekstur.

6. Batu ubin yang mudah ternoda oleh asam yang merupakan komponen
utama pembersih kamar mandi. Jadi, perawatan harus dilakukan saat
membersihkan batu-keramik dinding kamar mandi.
7. Batu ubin yang mahal.

Gambar 10. Material Dinding Batu


8. Dinding Prefabrikasi
Dalam konstruksi sebuah bangunan gedung, dinding adalah salah satu
item yang pasti ada baik untuk interior maupun eksterior. Untuk dinding
interior, saat ini banyak material dan juga metode alternatif di samping
pasangan batu bata konvensional. Untuk Eksterior, beberapa bangunan
memadukan antara beberapa material misalnya dinding bata yang dipadu
dengan dinding kaca atau lainnya.
Namun yang umum digunakan untuk eksterior adalah dinding yang
terbuat

dari

pasangan

bata

dengan

finishing

plester

aci.

Dalam

pelaksanaannya, tipe dinding eksterior seperti ini, kini sudah memiliki metode
alternatif, salah satunya adalah dinding prefab. Yang dimaksud dengan
dinding prefab adalah dinding yang dibuat sebelumnya di luar lokasi
pembangunan dan dalam bentuk yang sudah jadi dipasang pada lokasi
pembangunan yang sudah ditentukan.

Gambar 11. Dinding Prefabrikasi


Keuntungan yang utama dari penggunaan dinding prefab adalah
pelaksanaan yang lebih cepat ketimbang melaksanakannya dengan metode
konvensional.

9. Dinding Kayu Log atau Batang Tersusun


Konstruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah
tradisional di Eropa Timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok.
Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/pengikat lagi
karena sudah merupakan dinding struktural.

Gambar 12. Dinding Kayu


10. Dinding Papan
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka
kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior. Maupun interior, dengan
sistem pemasangan horizontal dan vertikal. Konstruksi papan dipaku/diskrup
pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1 m (panjang
papan di pasaran 2 m, tebal/lebar beraneka ragam : 2/16, 2/20, 3/25, dan
lain-lain).

Pemasangan

dinding

papan

harus

memperhatikan

sambungan/hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk.
Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai
dan susut.

Gambar 13. Dinding Papan

11. Dinding Sirap


Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling
baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan
perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan
perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran
1) pada papan atau reng, dengan 2-4 lapis tergantung kualitas sirap (panjang
sirap 55-60 cm).

Gambar 14. Dinding Sirap

12. Dinding Yumen Board


Yumen Board adalah perpaduan antara serutan kayu memanjang
( lebar 3-5 mm) yang menghasilkan motif serat kasar, dengan campuran
semen Portland sebagai unsur pengikat, kemudian di-press dan dicetak dalam
bentuk board.Yumen Board memiliki motif serat kasar dan warna natural
semen (gray) , tersedia dalam bentuk lembaran berukuran 60x240 cm dengan
beberapa variasi ketebalan.Penggunaan Yumen Board antara lain sebagai
bahan dinding luar/ dalam, bahan partisi ruangan, bekisting, dan sebagainya.

Gambar 15. Yumen Board


13. Dinding Bambu
Dinding anyaman bambu sering dipakai untuk menciptakan kesan
tradisional. Jenis bambu yang sering dipakai untuk material dinding adalah
bambu hitam atau bambu tali. Walaupun murah, mudah dipasang, dan
mempunyai nilai estetis tersendiri, perlu diingat bahwa dinding bambu mudah
terbakar dan mudah terserang hama bubuk.

Gambar 16. Dinding Bambu.


B. MATERIAL, SPESIFIKASI, DAN TEKNOLOGI PARTISI

Keunggulan dinding partisi adalah ringan dan praktis dalam pemasangan,


karena selain bisa di pasang dan dibongkar dengan cepat, dinding partisi tidak
membebani struktur, sehingga tidak diperlukan perhitungan beban tambahan.
Dipasaran semakin banyak pilihan bahan untuk diterapkan menjadi dinding
partisi,
1. Papan Gypsum
Papan gypsum terdiri dari inti dari bahan gypsum yang dibungkus
dengan kertas penguat di sekelilingnya. Pada umumnya yang tersedia
dipasaran pada bagian ujung papan sisi panjang berbentuk miring (recessed
edge) namun ada juga beberapa produk yang menyediakan tepian yang kotak
untuk aplikasi khusus. Kekuatan utama gypsum terletak pada kertas
pembungkusnya. Untuk papan gypsum standar kertas pembungkus biasanya
berwarna gading cenderung kecoklatan, dengan bahan sepintas mirip dengan
kertas zak pembungkus semen. Saat ini produsen gypsum memproduksi
beberapa jenis gypsum untuk beberapa aplikasi. Ketebalan gypsum bervariasi,
rata-rata di pasaran adalah 9mm, 12mm dan 15 mm untuk type gypsum
standar (plasterboard).

Ketahanan Terhadap Air


Karena kekuatan papan gypsum yang terletak pada kertas
pembungkusnya, maka untuk gypsum standar (plasterboard) yang ada
dipasaran rata-rata tidak tahan terhadap basah dan lembab, kertas akan
mengelupas dan inti gypsum akan terurai. Bila memang memerlukan gypsum
sebagai partisi maka beberapa merk terkenal mengeluarkan type papan
gypsum dengan pelapis yang lebih tahan terhadap lembab (terhadap lembab
bukan basah, karena bahan gypsum memang tidak akan bertahan terhadap
basah) tentu dengan harga yang lebih mahal untuk ketebalan yang sama.

Akustik
Bahan papan gypsum standar (plasterboard) relatif lunak sehingga
bahan gypsum relatif bisa menyerap suara dengan baik daripada dinding bata.

Papan gypsum cocok digunakan untuk ruang-ruang yang memerlukan


peredaman suara. Pemakaian papan gypsum sebagai pelapis dinding dapat
membantu meredam gema yang ditimbulkan akibat pantulan balik suara,
karena sifat peredaman gypsum yang baik inilah maka beberapa produsen
mengeluarkan panel peredam suara yang lebih baik dengan berbahan dasar
gypsum.

Ketahanan Terhadap Api


Papan gypsum standar (plasterboard) mempuyai lapisan kertas sebagai
penguat, dan seperti kita ketahui bahwa kertas adalah penghantar api. Namun
beberapa produsen menciptakan gypsum yang lebih tahan terhadap api dengan
lapisan kertas khusus (tentu dengan harga yang lebih mahal).

Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan


Aplikasi gypsum sebagai dinding partisi saat ini sudah menjadi suatu
hal yang umum, namun dari berbagai kasus yang terjadi, pemasangan papan
gypsum di ruang yang biasa dilalui banyak orang cenderung mudah rusak dan
gupil terutama di bagian sudut dinding (misal sebagai pelapis kolom). Selain
itu bila dinding tergores dengan sesuatu yang tajam maka dipastikan kertas
akan mudah terkelupas oleh tangan usil, namun perbaikan untuk hal ini cukup
mudah.

Pemasangan
Pemasangan papan gypsum sebagai partisi dapat menggunakan rangka
kayu ataupun rangka metal yang banyak tersedia di pasaran. Rangka biasanya
disusun secara vertikal dengan jarak menyesuaikan dengan persyaratan tinggi
maksimum yang dibutuhkan.
Bila Rangka telah terpasang, maka gypsum board dapat dipasang.
Pemasangan gypsum direkomendasikan dipasang tegak, dengan sisi pendek
pada bagian bawah dan atas. Jarak antar panel gypsum menurut rekomndasi
rata-rata dari pabrikan sebesar 2.5-5mm. Pemasangan panel pada rangka
menggunakan sekrup gypsum, jarak yang direkomendasikan antar sekrup

sebesar 200 500 mm tergantung ketebalan gypsum. Nat yang terjadi antar
panel gypsum ditutup dengan joint compound gypsum dan kain kassa. Setelah
sambungan tertutup, maka tinggal menghaluskan dan meratakan sambungan
dengan ampelas, dan iap diberikan cat dasar. Bila menggunakan aplikasi
rangka kayu, maka sebaiknya kayu yang dipakai sebagai rangka adalah kayu
yang cukup kering, banyak kejadian sambungan antar gypsum terjadi
keretakan dikarenakan muai susut kayu rangka.

2. Papan Kalsium
Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan
serat selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium
menyerupai bahan plafon fibercement, namun lebih tebal dan kuat. Papan
kalsium dalam proses produksinya telah mengalami pengeringan secara
autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat jenis papan lebih
berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan papan
kalsium lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari
6mm,9mm dan 12 mm.

Ketahanan terhadap air


Papan Kalsium lebih tahan terhadap air dan lembab. Bila terkena air,
papan kalsium tidak akan terurai seperti halnya papan gypsum, ataupun
terkelupas seperti triplek atau multiplek, namun dari beberapa pengalaman
yang saya temui, papan kalsium bila terkena air dan lembab akan mudah
sekali terdapat bercak-bercak hitam (jamur), namun hal ini dapat dengan
mudah diatasi dengan pengamplasan dan pengecatan kembali.

Akustik
Papan kalsium memiliki material yang cukup padat, bahkan lebih
padat dari plesteran dinding bata pada umumnya, oleh karena itu dari segi
akustik papan kalsium cenderung tidak dapat menyerap suara dengan baik dan

tidak cocok untuk ruang yang membutuhkan peredaman suara (misal ruang
pertunjukan atau studio)

Ketahanan Terhadap Api


Bahan papan kalsium rata-rata tidak mudah terbakar dan tidak juga
menyebarkan nyala api, sehingga bahan ini sangat cocok untuk ruang-ruang
yang membutukkan perlindungan terhadap api, dan yang rentan pada
kebakaran (mis: dapur, laboratorium, dll)

Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan


Bahan dengan kerapatan yang padat, menjadikan papan kalsium cocok
diaplikasikan di ruang dimana banyak orang dan barang berlalu lalang. Papan
Kalsium tidak mudah gupil dan gores, namun perlu dicatat bahwa papan
kalsium mempuyai sifat yang lebih getas, sehingga bila mengalami benturan
yang cukup keras pada bagian yang tidak terdapat rangka bisa mengalami
keretakan, dan keretakan pada papan kalsium memang bisa diatasi dengan
pemberiana plaster & compount seperti halnya pada gypsum, namun hasilnya
tidak bisa serapi papan gypsum.

Pemasangan
Dalam hal pemasangan tidak jauh beda dengan pemasangan papan
gypsum, namun perlu dicatat, bahwa papan kalsium dengan sifat bahan yang
lebih keras dan kaku maka biasanya bila rangka kurang rapi sambungan antar
panel juga terlihat begelombang, dan hal ini lebih sulit diatasi dengan dempul
daripada papan gypsum.

3. Papan Triplek/ Multiplek


Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara
vertical dan horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan
tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses
pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah
mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga

menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan


kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

Ketahanan terhadap air


Papan Triplek/Multiplek bila dibiarkan tanpa pelapis tidak akan tahan
terlalu lama di tempat yang berair, namun bila hanya tersiram untuk jangka
waktu yang tidak terlalu lama, triplek /multiplek lebih bertahan daripada
papan gypsum standar. Bila direndam dalam air dalam waktu yang cukup
lama maka papan akan mengelupas tiap lapisannya, dan melapuk. Namun
dengan pelapisan yang baik partisi triplek/multiplek dapat digunakan untuk
ruang yang lembab (misal: sebagai partisi toilet)

Akustik
Papan Multiplek memiliki tingkat reduksi yang cukup bagus
(tergantung juga ketebalannya) dan mudah dibentuk, sehingga papan
multiplek cocok ruang yang memerlukan pengaturan tata suara (misal gedung
konser)

Ketahanan Terhadap Api


Sifat bahan dasar kayu sebagai penghantar api, Bahan multiplek
sebaiknya dihindarkan untuk partisi ruang- ruang yang kontak langsung
dengan api (misal dapur, laboratorium dll) penggunaan multiplek untuk partisi
ruang yang retan terhadap api dapat diatasi dengan penggunaan bahan pelapis
yang tahan api.

Pemasangan
Dari segi pemasangan papan multiplek lebih fleksibel dan mudah
dibentuk manjadi model apapun, pemasangan tidak memerlukan tenaga ahli
khusus. Rangka untuk menyokong papan multiplek juga bisa terbuat dari kayu
maupun rangka metal. Kelebihan dari pemasangan multiplek adalah bahan
yang mudah dibentuk menjadi bentuk apapun, dan sisa maupun bongkaran
bisa dimanfaatkan lagi tanpa terlalu banyak kerusakan.

1. Fungsi fungsi partisi


Seperti yang diketahui, Partisi mampu membagi sebuah ruangan
dengan area yang luas ke dalam beberapa ruangan dengan ukuran yang lebih
kecil. Namun, tak jarang partisi ini digunakan sebagai bagian dari desain
interior ruangan tersebut, jadi bukan semata mata untuk memisahkan
ruangan saja. Bahkan, tak hanya rumah yang kerap mengadopsi penggunaan
partisi ini. Partisi ini juga tak jarang kita temui di ruang perkantoran, sekolah,
rumah sakit, serta area publik lain.

Gambar Partisi Ruangan dan Display Frame untuk Pajangan


Di sekolah misalnya, partisi ini kerap digunakan untuk menciptakan
kelas kelas yang berukuran lebih kecil. Setelah itu, bila sekolah tersebut
mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, misalnya acara lulusan
siswa, maka pihak sekolah bisa langsung memindahkan partisi partisi
tersebut untuk mendapatkan sebuah ruangan yang luas menyerupai aula,
sehingga mampu menampung orang dalam jumlah banyak.
Sedangkan di kantor, kita sering menemui partisi ini dalam bentuk
kubus kubus yang membagi ruang kerja antara satu pegawai dengan

pegawai lainnya. Sehingga, boleh dibilang partisi ini sangat fleksibel dan
mampu mengatasi masalah ketersediaan ruangan.
2. Tipe tipe partisi
Di pasaran, tentunya dapat dijumpai beragam varian partisi. Namun
setidaknya partisi partisi tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 tipe. Beberapa
contoh tipe partisi yang paling banyak digunakan adalah akordion, folding panel
dan juga portabel ( mobile/ dapat dipindah pindah). Tipe akordion biasanya
terpasang di langit langit dan menjuntai ke bawah, misalnya seperti gorden atau
tirai. Tipe partisi folding panel biasanya terdiri dari 2 atau 3 panel yang berdiri
dan dapat dilipat. Sedangkan tipe partisi yang portable/mobile, biasanya di bawah
partisi terdapat roda sehingga memudahkannya untuk dipindah atau digeser dari
tempatnya semula.
a. Partisi Masif
Partisi ini mempunyai ciri yakni material pembentuknya terdiri
dari unsur yang solid dan tidak tembus pandang. Partisi jenis ini
biasanya digunakan sebagai pembatas ruang dengan kegiatan yang
memiliki privasi tinggi.
b. Partisi Semi Transparan
Sesuai namanya, partisi yang satu ini memiliki desain tertutup
namun tidak sepenuhnya tertutup. Jenis partisi ini biasanya
menggunakan material solid dan material transparan seperti kaca,
fiber, dan lain sebagainya.
c. Partisi Transparan
Berbeda dengan kedua jenis partisi di atas, dengan partisi yang
satu ini kita masih bisa melihat atau saling mengetahui segala kegiatan
di ruangan yang lainnya. Material terbaik untuk mewujudkan partisi
transparan adalah kaca.
3. Material yang biasa digunakan pada partisi
Sebuah partisi bisa terdiri dari satu macam material, tapi bisa juga
terdiri dari berbagai macam material yang dikombinasikan menjadi satu
melalui proses manufaktur. Material yang banyak digunakan misalnya kayu,

plastik, bambu, vinyl, kulit, kaca, rotan, dan sebagainya. Setiap material
tersebut kemudian terbagi dalam beberapa konsep serta desain. Selain itu,
terkadang ada juga partisi yang hadir sekaligus sebagai marker boards (Papan
penilai), papan tulis, meja, dan biasanya tipe tipe partisi tersebut lebih
banyak digunakan di kelas atau di ruang kerja.

Gambar Partisi Ruangan Berbahan Kaca, Stainless dan Frame Aluminium


4. Fitur fitur lain yang ada pada partisi
Seperti halnya dinding, kita pun bisa menerapkan penggunaan
aksesoris atau hiasanya yang biasa kita aplikasikan pada dinding. Misalnya,
dengan mengecat partisi ini dengan berbagai macam warna atau motif yang
menarik. Bisa juga kita menggantungkan cermin, foto keluarga, atau lukisan
pada partisi ini. Ukuran dari partisi ini juga bervariasi dan tentunya
disesuaikan dengan lebar dan tinggi ruangan. Bahkan ada partisi yang
tingginya bisa hampir mengenai tinggi ruangan, sehingga hanya ada jarak
kecil antara tepi partisi dengan langit langit.
5. Tips serta pertimbangan lain dalam memilih partisi
Untuk pembatas ruangan privasi tinggi dan menengah untuk
membatasi ruangan yang mengutamakan privasi yang tinggi, seperti ruang
tidur dan ruang kerja, maka kita dapat menggunakan material pembatas yang
sifatnya solid atau padat dan tidak transparan. Contoh pembatas ruangan

privasi tinggi dan menengah untuk membatasi ruangan yang mengutamakan


privasi yang tinggi adalah sebagai berikut :
Pertama yakni tembok dinding bata maupun batako yang diplester.

Kedua, partisi dari gypsum yang dapat pula ditambahkan glasswool jika kita
juga pakai untuk meredam suara untuk memberikan privasi bagi si empunya
rumah. Peredam suara juga bisa diletakkan di pantry untuk membantu
meredam kebisingan yang berasal dari kegiatan di dapur, hawa panas, asap,

ataupun bau kurang sedap dari arah dapur ke ruang makan. Dan pada ruang
wastafel atau ruang rias, pembatas dapat difungsikan sebagai peredam
kelembapan ataupun suara yang tidak nyaman dari kamar mandi ke kamar
tidur.

Ketiga, panel dari alumunium, kayu solid dan rangka kaso yang dilapisi
dengan teakwood, jika kita hanya ingin membatasi ruangan secara visual.

Untuk hunian yang memiliki ruangan tinggi, dibutuhkan folding


door yang terbuat dari aluminium yang dilapisi busa dan kain. Hal tersebut
bertujuan agar tiap ruangan menjadi kedap suara dan tidak mengganggu
ruangan lain. Biasanya folding door di ruangan yang memiliki atap cukup
tinggi memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 3,5 meter. Ini untuk mempermudah
gerakannya. Setiap dudukan bawah dan atas sebaiknya diberi roda sehingga
mudah untuk digeser.
Sementara, untuk rumah bergaya minimalis, lebih baik
menggunakan folding door berbahan dasar kayu solid dengan lebar sekitar 50
sentimeter dan tinggi 1,75 meter. Folding door untuk di rumah bisa digunakan
sebagai pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah atau meja makan dan
bisa disesuaikan dengan keinginan si empunya rumah.
Untuk pembatas rumah, Anda bisa menggunakan folding
door berbahan dasar kayu solid. Biasanya digunakan untuk membatasi ruang
makan agar dapat difungsikan sebagai ruang makan yang lebar dan sesuai
dengan kebutuhan jika ingin mengadakan acara makan bersama
keluarga. Sementara untuk folding door yang lurus dan permanen, biasanya
juga terbuat dari kayu. Hanya, folding door jenis ini mempunyai tekstur yang
transparan karena umumnya terdapat celah kecil atau menggunakan bahan
kaca yang dapat diberi aksen berupa gambar.
Keempat adalah kombinasi dari ketiga material tersebut di atas.

Untuk pembatas ruangan yang bersifat semiprivat atau privasi tingkat


menengah, seperti ruang tamu dan ruang keluarga. Maka Anda dapat
menggunakan material pembatas temporer atau partisi yang dapat
dipindahkan (movable partition), digeser (sliding partition) atau dilipat
(folding partition). Berikut adalah tipe material yang biasa digunakan untuk
pembatas ruang semi private (partisi) :
Material kaca. Jenis material kaca ini terdapat tipe yang tempered atau
laminated yang dapat diberi stiker sandblast, rayband maupun kaca frosted
ice. Material ini bisa menggunakan frame maupun berdiri sendiri (frameless),
asalkan menggunakan kaca dengan ketebalan minimum 10 mm untuk yang
frameless.

Material kayu. Menggunakan rangkaian kayu ukuran balok, kaso, atau reng
yang disusun secara vertikal. Ini biasanya menggunakan finishing melamik
atau pelitur dengan menonjolkan serat-serat kayunya. Susunannya juga bisa
secara vertikal atau horizontal, yang penting dengan kerapatan dipasang
sesuai kebutuhan. Adapun material lainnya adalah metal frame atau rangka
logam, baik stainles steel maupun alumunium. Akan tetapi, sebagai bahan
pengisi tengahnya bisa menggunakan kayu, fabrik lapis busa, kain atau kaca.

Material kain, semacam screen atau tirai dari bahan keluaran pabrik yang
relatif ringan dan memiliki beragam corak, warna, dan tekstur yang dapat
dipilih dan disesuaikan dengan gaya ruangan. Biasanya untuk kaca lebih
banyak dikombinasikan dengan rangka alumunium dan cocok untuk rumah
bertipe modern minimalis atau futuristik.

Material campuran kayu maupun kaca dengan rangka kayu digunakan untuk
gaya tropis modern. Untuk klasik dan etnik, biasanya menggunakan kayu atau
multipleks lapis teakwood yang dipadu dengan rangka besi yang diukir atau
dibentuk melengkung dan menggunakan kaca dengan motif sandblast maupun
kaca patri.

Selain menggunakan material-material tersebut sebagai pemisah, bisa juga


memakai perabotan yang ada. Misalnya, furnitur atau perabot yang memiliki
atau dua arah hadap (two face/two sided). Biasanya, perabotan seperti ini
dipakai untuk memisahkan antara ruang tamu dan ruang keluarga.
Ketika anda memutuskan untuk menggunakan Pembatas Ruang/Partisi,
berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan sebelum
mengaplikasikan pembatas ruang/partisi. Yang diantaranya adalah :
Pertama adalah anggaran. Ingatlah bahwa anggaran tidak hanya terkait
dengan pembelian partisi yang sudah jadi. Pemasangannya juga perlu
diperhatikan. Setelah itu, Anda bisa lanjutkan dengan mengukur ruangan yang
hendak diberi partisi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kesalahan
dalam membangun partisi.

Kedua, buatlah desain sesuai dengan yang ingin Anda tampilkan. Misalnya,
apakah tertutup total atau hanya merupakan pembatas semu yang dapat dilihat
dari ruangan lain?
Ketiga yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jenis material partisi. Kita
tahu, partisi dibedakan menjadi dua: permanen dan tidak permanen. Apabila
partisi tidak permanen, usahakan keberadaannya tak merusak elemen ruang
yang lain seperti dinding dan lantai. Dan untuk yang bersifat permanen, Anda
seharusnya sudah membuat perencanaan lebih awal.
Yang terakhir yaitu, perhatikan material finishing-nya yang sesuai dengan
konsep desain. Setelah semua jadi, Anda boleh beralih ke urusan yang lain,
yakni mengharmonisasikan keberadaan partisi dengan furnitur yang ada di
dalam ruangan agar tetap sejalan. Dalam hal ini, Anda bisa mencoba
menyamakan karakter materialnya. Ada juga alternatif lain, yaitu dengan
menyamakan karakter warnanya. Apabila memungkinkan, beri pencahayaan
khusus pada partisi buatan Anda agar bisa menjadi focal point.

Anda mungkin juga menyukai