Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batu bata merupakan bahan bangunan yang sering digunakan untuk aplikasi
teknik sipil seperti dinding perumahan. Memilih batu bata sebagai bahan pembuat
dinding memang cukup beralasan. Hal ini dikarenakan batu bata memiliki
keunggulan yaitu, bahan utama batu bata yang merupakan tanah liat mudah
didapat dengan persediaan yang cukup, sehingga menyebabkan harga batu bata
cukup murah. Selain karena bahan baku yang mudah didapat, batu bata juga
mudah dibuat. Hanya membutuhkan alat-alat sederhana dan modal yang kecil
sehingga banyak masyarakat yang dapat membuat dan persediaan batu bata
menjadi mudah diperoleh. Warna oranye yang menjadi ciri khas batu bata menjadi
daya tarik sendiri. Pemilik rumah adakalanya sengaja tidak menutup batu bata
dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga
memberikan kesan alami pada rumah. Batu bata tahan terhadap cuaca panas,
cuaca dingin dan udara lembab. Hal inilah yang diharapkan mampu diberikan
dinding sebagai salah satu pelindung rumah. Karena sifatnya yang mampu
menolak panas, batu bata sangat cocok untuk dijadikan tembok rumah. Batu bata
mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau diluar rumah cuaca panas.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan batu bata seiring dengan peningkatan


jumlah dan laju perkembangan penduduk, produksi batu bata pun harus
ditingkatkan, bukan hanya dalam segi jumlah tapi juga mutu. Adapun kualitas
batu bata merah yang tersedia kebanyakan mudah retak dan hancur akibat kurang
kualitas batu bata yang dihasilkan. Maka dalam pembuatan batu bata perlu
adanya peningkatan mutu yang dihasilkan secara efektif. Untuk mengurangi
dampak negatif yang terjadi tersebut maka di berikan suatu solusi. Seiring
perkembangan tekhnologi saat ini, mulai banyak melakukan inovasi inovasi yang
membantu memperbaiki mutu dan kualitas batu bata yang dihasilkan.

1
Batu bata dikatakan bermutu dan berkualitas baik apabila :
 Batu bata harus bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan
benjolan apapun.
 Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi
yang rata.
 Permukaan harus benar dalam bentuk persegi satu sama lain untuk
menjamin kerapian pekerjaan.
 Mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkan.

Batu bata dalam proses pembuatan bukan hanya kegiatan mencetak


tanah, mengeringkan dan membakar, akan tetapi diperlukan campuran agar
menjadi batu bata yang kualitas sesuai dengan yang diinginkan. Pemberian
campuran ini dimaksudkan agar kualitas bahan utama pembuatan batu bata
yangmerupakan tanah liat mempunyai kuat tekan yang lebih baik. Pada
penelitian 3 ini sebagai campurann adalah menggunakan larutan ISS 2500
(Ionic Soil Stabilizer). Larutan ini dipilih karena merupakan bahan additive
yang sangat baik untuk meningkatkan kondisi tanah yang jelek dalam
stabilisasi tanah secara elektro-kimiawi. Tanah liat atau tanah lempung dapat
distabilisasi dengan mencampur zat additive larutan ISS 2500 (Ionic Soil
Stabilizer). Dalam proses pembuatan batu bata jenis ini dilakukan beberapa
tahapan setelah pencetakan yaitu pengeringan dan pembakaran, dimana batu
bata ini sudah dicampurkan terlebih dahulu dengan zat additive yaitu larutan
ISS 2500. Setelah pembakaran dilakukan pengujian kuat tekan untuk
mengetahui kekuatan batu bata pasca pembakaran dan daya serap air dengan
menggunakan campuran zat additive ISS 2500 (Ionic Soil Stabilizer).
Diharapkan penelitian yang dilakukan dengan bahan yang belum biasa
digunakan ini dapat menghasilkan batubata yang baik kualitasnya sehingga
hasil yang di dapat dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam bidang teknik
sipil.

2
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses pembuatan bata merah?
b. Apa saja kegunaan dari bata merah?
c. Bagaimana cara pemasangan bata merah?
d. Apa kelebihan dan kekurangan bata merah?

1.3 Tujuan
a. Mengatahui proses pembuatan bata merah
b. Mengetahui kegunaan dari bata merah
c. Mengetahui cara pemasangan bata merah
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bata merah

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bata Merah

Menurut NI-10, SII-0021-78 :


“Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan untuk kontruksi, dibuat
dari tanah liat atau tanpa campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang tinggi,
sehinga tidak mudah hancur bila direndam.”

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat
dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah
merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin
menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum dan bambu yang telah
diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara
arsitektur lebih indah.Batu Bata dalam sebuah bangunan rumah memiliki peranan
yang sangat vital, seindah apapun rumah tanpa batu bata belum bisa dikatakan
sebuah rumah. Namun seiring perkembangan arsitektur, batu bata tak hanya
sebatas pelindung sebuah rumah semata, kini peranan batu bata bergeser kearah
yang lebih luas.

2.2 Proses Pembuatan Bata Merah


a. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat batu bata antara lain:
- Tanah liat
- Air
- Abu
b. Alat-Alat
Alat-alat yang digunakan untuk menunjang pembuatan batu bata yaitu:
- Cangkul
- Pencetak batu bata

4
- Mesin penggiling batu bata
- Mesin pembakar / tungku pembakaran
c. Proses Pembuatan

Secara Manual

- Mencari lahan tanah yang berbentuk perbukitan dan tekstur tanah


merahnya sangat liat, tidak teralalu banyak mengandung pasir, tanah
yang bertekstur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata.
Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.
- Selanjutnya jika sudah didapat, bersihkan tanah liat tersebut dari sisa
sampah yang ada seperti rumput batu-batu kecil dan sebagainya.
- Rendam tanah liat (lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang
sudah dibuat minimal 15 jam atau lebih tergantung darimana tanah liat
berasal.
- Setelah itu, tanah liat digiling supaya teksturnya lunak dengan cara
membolak-balikkannya menggunakan cangkul. Hati-hati jangan
sampai tekstur tanah liat ini terlalu lembek karena akan
menyebabkannya susah dicetak.
- Setelah dirasa teksturnya cukup halus, pindahkan lumpur lempunga
ini ke area pencetakan. Tambahkan abu sekam secukupnya ke dalam
adukan lumpur tersebut sehingga nantinya tidak lengket dengan
cetakan.
- Cetakan bisa dibuat
sendiri untuk batu bata
memakai papan kayu
yang disusun membentuk
persegi. Biasanya ukuran
batu bata yang ideal
adalah 20 x 10 x 5 cm.
- Taruh cetakan batu bata tersebut di atas bidang yang permukaannya
rata, lalu masukkan adukan lumpur lempung ke dalamnya. Tekan-
tekan sedikit supaya adukan ini memenuhi seluruh volume cetakan.

5
Setelah itu, angkat cetakan secara perlahan-lahan dan jadilah sebuah
batu bata yang masih mentah.
- Batu bata mentah ini kemudian dipindahkan ke tempat pengeringan
yang terhindar dari terik matahari langsung. Biarkan batu bata
mengering dengan cara mengangin-anginkannya selama kurang lebih
1 minggu.
- Setelah dirasa tekstur batu bata yang masih mentah tadi cukup kering,
tahap selanjutnya ialah menyusunnya di dalam tungku pembakaran.
Jangan lupa untuk menutup seluruh celah menggunakan batu kerikil
dan sekam padi. Perlu diketahui, proses pembakaran ini memegang
peranan yang teramat penting dalam menentukan kualitas dari batu
bata yang dibuat.
- Selain kayu bakar, bahan bakar yang digunakan untuk tungku
pembakaran bisa berupa batubara atau sabut kelapa. Berikutnya
nyalakan api dari tungku tersebut, kemudian lakukan proses
pembakaran dengan tempo menyesuaikan kapasitas bahan baku
sampai batu bata matang. Misalnya waktu yang dibutuhkan untuk
membakar batu bata sebanyak 50.000 buah adalah 6 hari.
- Tanda bahwa batu bata yang dibakar telah matang yaitu keluar asap
yang jernih atau udara yang membara dari susnan batu bata paling
atas. Sebelum dikeluarkan dari tungku pembakaran, taburkan sekam
padi terlebih dahulu ke susunan batu bata tersebut lalu tunggu kurang
lebih selama 24 jam agar mendingin.
- Keesokan harinya, tungku pembakaran bisa dibongkar lalu
mengeluarkan kepingan-kepingan batu bata dari dalamnya. Susun
batu bata tersebut sedemikian rupa agar rapi, aman, dan tidak terlalu
memakan banyak tempat.

Menggunakan Mesin

- Hidupkan mesin bata terlebih dahulu.

6
- Sediakan tanah-tanah
yang akan dicampurkan,
yaitu tanah liat dan tanah
abu dengan perbandingan
jenis tanah 3:1.
Masukkan secara hati-
hati ke dalam mesin
pengolah (mesin
penggiling tanah) tersebut.
- Kemudian masukkan air secukupnya ke dalam mesin pengolah.
- Setelah beberapa menit berproses, tanah yang telah diolah dan lumat
itu akan keluar otomatis dari mulut mesin ke mesin terakhir, yaitu
tempat pencetakan bata.
- Setelah tanah lumat keluar dari celah (lubang mesin), batang pencetak
(penarik mesinnya) digerakkan ke belakang. Maka bata yang masih
basah itupun tercetak dan terpotong. Hingga siap untuk dikeringkan.
- Memilih tempat yang strategis untuk pengeringan, usahakan tidak
berada pada tempat yang terlalu terkena terik sinar matahari. Bata
yang telah tercetak tadi disusun secara terpisah. Pengeringan
membutuhkan waktu 1 minggu.
- Setelah kering, masukkan bata ke tempat pembakaran. Untuk bata
ukuran sedang, tempat pembakaran hanya muat untuk 50.000 bata
- Selain kayu bakar, bahan bakar yang digunakan untuk tungku
pembakaran bisa berupa batubara atau sabut kelapa. Berikutnya
nyalakan api dari tungku tersebut, kemudian lakukan proses
pembakaran dengan tempo menyesuaikan kapasitas bahan baku
sampai batu bata matang. Misalnya waktu yang dibutuhkan untuk
membakar batu bata sebanyak 50.000 buah adalah 6 hari.
- Tanda bahwa batu bata yang dibakar telah matang yaitu keluar asap
yang jernih atau udara yang membara dari susnan batu bata paling
atas. Sebelum dikeluarkan dari tungku pembakaran, taburkan sekam

7
padi terlebih dahulu ke susunan batu bata tersebut lalu tunggu kurang
lebih selama 24 jam agar mendingin.
- Keesokan harinya, tungku pembakaran bisa dibongkar lalu
mengeluarkan kepingan-kepingan batu bata dari dalamnya. Susun
batu bata tersebut sedemikian rupa agar rapi, aman, dan tidak terlalu
memakan banyak tempat.

2.3 Kegunaan Bata Merah


Kegunaan bata merah yang paling utama adalah sebagai material pengisi
dinding/tembok. Batu bata merah ternyata terbukti lebih awet, kuat, murah,
dan lebih mudah didapatkan. Selain itu, bata merah juga membuat ruangan
di dalam rumah lebih sejuk karena bisa menyesuaikan dengan suhu luar,
tembok tidak mudah retak, dan tahan api. Pemasangan batu merah juga
tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan perekat yang khusus. Ukuran
batu bata merah yang kecil juga dapat memudahkan dalam pengankutan
dan cocok digunakan pada pekerjaan yang sempit. Batu bata merah
memiliki warna yang eksotis dan terkesan natural sehingga sering
digunakan sebagai bata tempel untuk membuat dinding yang terkesan
‘industrial’.

2.4 Cara Pemasangan Bata Merah


1. Langkah pertama, mengukur dan membuat acuan untuk pasangan bata
tersebut. Menggunakan jidar/blebes (acuan) dengan bahan aluminium
untuk mendapatkan pemasangan yang lebih presisi. Pemakaian jidar kayu
sebaiknya dihindari karena tidak terjamin kelurusannya. Jidar harus di lot
dengan bandul lot agar jidar acuan lurus secara vertikal. Untuk
medapatkan acuan horizontal gunakan benang yang dikaitkan diantara dua
jidar vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh dari selang yang berisi air
untuk memperoleh posisi horizontal yang sama.
2. Membuat mortar/adukan yang terbuat dari campuran semen dan pasir
dengan rasio 1:3 (1 semen : 3 pasir) untuk pasangan bata rolag atau bata
nol. Bata rolag dipasang dengan cara melintang diatas sloof beton, karena

8
itulah pasangan bata rolag menggunakan rasio 1:3 untuk mendapatkan
kekuatan mortar/adukan yang kuat. Untuk pasangan bata biasa gunakan
rasio 1:5, rasio ini standar untuk pasangan bata biasa.
3. Memasang bata sesuai dengan acuan, mengukur di dua jidar 20cm untuk
satu tarikan benang. Untuk satu tariakan benang (20cm) terdapat 3 susun
bata merah.
4. Setelah ketinggian 1 meter, sebaiknya anda memasang pasangan bata
yang lain terlebih dulu, biarkan pasangan yang sudah 1 meter agar kering.
Setelah semua pasangan sudah 1 meter corlah kolom praktis terlebih dulu.
Setelah kolom praktis di cor, maka pasangan bata lebih kuat dan dan tidak
roboh saat dipasang lebih tinggi lagi.
5. Setelah pasangan bata selesai dan sesuai dengan ukuran yang ditetapkan
berilah ring balok. Ring balok adalah kerangka besi yang ukurannya sama
seperti kolom praktis, tapi posisi ring balok terletak diatas bata terakhir
dan posisinya horizontal. Setelah ring balok di cor, maka pasangan bata
akan menjadi semakin kuat dan kokoh.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Bata Merah


a. Kelebihan Bata Merah
- Dari segi struktur mempunyai kekuatan yang tahan lama disbanding
dengan batako
- Mudah dipasang karena tukang tidak harus memiliki keahlian khusus
- Pengangkutan lebih mudah karena ukuran lebih kecil
- Pada pekerjaan yang sempit, lebih cocok menggunakan material ini
- Mudah didapatkan dimana saja
- Lebih nyaman dari segi sushu ruangan karena bisa menyesuaikan
dengan suhu luar
- Tahan terhadap api
- Jarang terjadi retak-retak pada dinding
- Tidak membutuhkan perekat yang khusus

9
b. Kekurangan Bata Merah
- Bentuknya tidak seragam menimbulkan kesulitan dalam membangun
dinding yang rapi
- Boros dalam penggunaan bahan perekat
- Gampang menyerap suhu sehingga terasa panas saat musim kemarau
dan dingin ketika musim penghujan
- Tingkat kualitas tidak bisa diketahui dengan pasti karena dibuat secara
tradisional
- Pemasangan yang tidak rapi mengharuskan penerapan bahan plesteran
yang tebal
- Memiliki bobot yang lebih berat daripada bata ringan sehingga harus
ditopang struktur yang lebih rumit
- Waktu pengeringannya cenderung lebih lama ketimbang material-
material yang lain

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Batu bata merah merupakan salah satu material yang digunakan untuk
membuat bangunan. Proses pembuatan bata merah ada dua cara, yaitu secara
mekanis (tradisional) dan menggunakan mesin. Kualitas bata juga dipengaruhi
dari campuran bahan pembuatnya. Penggunaan batu bata merah dapat
memperkokoh bangunan khususnya dinding dan memperindah bentuk bangunan.
Maka dari itu, untuk membangun suatu bangunan yang baik dibutuhkan batu bata
merah yang baik pula ( memenuhi standar bahan bangunan).

3.2 Saran

1. Memilih bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal baik
tanahnya. Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat genteng bagus
maka biasanya juga akan dihasilkan bata yang bagus.

2. Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada salahnya dicek
secara acak kualitas batanya.

3. Jika bata sudah terlanjur terpasang tetapi kulitas batanya kurang bagus, maka
komponen beton anda yang harus dijaga kualitasnya. Kualitas beton yang perlu
dijaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan beton dan cara pelaksanaan
atau pembuatan betonya dan jangan lupa perawatan betonnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://jayawan.com/proses-pembuatan-batu-bata-merah/

http://blog.unnes.ac.id/sugeng/2016/07/20/proses-cara-membuat-batu-bata-secara-
manual/

http://www.signalreadymix.co/blog/kelebihan-dan-kelemahan-bata-merah-dan-
ringan

..\..\..\..\Pictures\Daftar pustaka batu merah\cara menggunakan bata mmerah.html

..\..\..\..\Pictures\Daftar pustaka batu merah\Manfaat Bata Merah untuk Bahan


Baku Dinding Rumah Minimalis Anda.html

12

Anda mungkin juga menyukai