Anda di halaman 1dari 4

ARSITEKTUR RUMAH

BUBUNGAN TINGGI
Analisis Struktur Rumah Bubungan Tinggi

Kayu sebagai Material Utama


Material yang digunakan pada Rumah Bubungan Tinggi adalah material yang adaptif
terhadap iklim khas setempat. Material utama yang digunakan sepenuhnya adalah kayu,
mengingat ketersediaannya yang melimpah di hutan-hutan Kalimantan Selatan. Hanya
ada dua jenis kayu yang digunakan di Rumah Bubungan Tinggi ini, yaitu kayu galam
(Melaleuca sp) dan kayu besi (Eusideroxilon zwageri) atau disebut juga sebagai kayu ulin.

Kayu ulin yang sangat adaptif dengan kondisi luar ruangan terutama ketahanannya
Pondasi Batang Besar Pondasi Batang Kecil
terhadap panas dan hujan, digunakan untuk konstruksi di atas tanah mulai dari lantai (Kacapuri)
hingga bahan penutup atap.
Tiang (kayu ulin)
Sunduk (penyangga) Sunduk (penyangga)
Peninggian
lantai
Batang kayu galam
Pondasi titik
(Kayu galam) Tiang(kayu ulin)
Batang kayu galam

Bahan & Struktur Pondasi Rumah


Kayu Galam
Kayu galam yang tahan air digunakan sebagai pondasi yang ditanam dan direndam ke dalam air rawa sepenuhnya
untuk menghindari pelapukan.

Biasanya digunakan untuk pondasi rumah yang baik untuk tanah rawa-rawa. Jenis kayu ini memiliki ketahanan hingga
70 tahun jika tumbuh di daerah berawa dan 60 tahun jika berasal dari tanah kering.

Alfira Izza Aulia / 200606110111 / Kelas D / Arsitektur Nusantara / Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dinding dan Lantai
Tiang (kayu ulin) Dinding (papan kayu ulin)
ARSITEKTUR RUMAH
BUBUNGAN TINGGI
Struktur Konstruksi Atap
R. 1
R. 2
R. 5
Tiang dinding (kayu ulin) Balabat (kayu ulin) R. 14
R. 6

Dinding R. 13 R. 7
Dinding dari papan kayu ulin disusun vertikal untuk mempercepat limpahan air
R. 8
hujan yang tampias. Celah- celah antar sambungan digunakan untuk
R. 9
memasukkan angin sekaligus pencahayaan selain melalui bukaan. R. 12 R. 10

R. 11

R. 3
Lantai (papan kayu ulin) R. 4
Susuk
(kayu ulin)

R. 1 Balok Bubungan R. 8 Gording


R. 2 Tiang Orong-Orong R. 9 Pedestal
R. 3 Balok Penahan dari Balok Peran R. 10 Kasau
R. 4 Tiang Peran R. 11 Kasau dari Anjung
R. 5 Kuda-Kuda R. 12 Kasul Anjung
Tiang R. 6 Balok Peran R. 13 Kuda-Kuda Ruangan
R. 7 Balok Kotang R. 14 Balok Pedestal Ruang
(kayu ulin)
Balok lantai Gelagar
(kayu ulin) (kayu ulin) Kayu Ulin
Balok terbuat dari Kayu Ulin. Kayu Ulin merupakan kayu dengan tingkat keawetan yang
Lantai tinggi, tahan air, dan panas.
Lantai menggunakan kayu ulin berupa papan tebal yang disusun renggang pada
lantai-lantai ruang luar, tidak untuk memasukkan angin ke dalam ruangan tetapi Kayu Ulin digunakan untuk tiang, tongkat, gelagar, hingga rangka pintu dan jendela serta
untuk mengalirkan air ke bawah. Pada lantai-lantai ruang dalam, bilah-bilah rangka atap. Penutup atap menggunakan daun rumbia atau kayu ulin yang dipotong tipis dan
papan disusun rapat. kecil

Alfira Izza Aulia / 200606110111 / Kelas D / Arsitektur Nusantara / Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Material Atap
Material atap menggunakan kayu ulin yang dibentuk menjadi Bentuk atap utama yang bervolume besar digunakan
lembaran-lembaran sirap yang tipis. Susunan sirap yang berlapis- sebagai penyimpan panas (thermal mass) untuk
lapis menghindari air merembes ke dalam ruangan tetapi dilepaskan ke dalam ruangan pada malam harinya.
mengijinkan udara untuk bertukar ke dalam ruangan. Kemiringan atap yang cukup tinggi digunakan untuk
mempercepat limpahan air hujan.
Penutup atap sirap ini langsung menjadi penghubung dengan Teritisan lebar hanya terdapat pada bagian depan
ruang dalam tanpa adanya plafon kecuali di bagian ruang utama bangunan menaungi beranda.
(penampik panengah) yang berhubungan langsung di atasnya Ruang anjung di kiri dan kanan bangunan yang
dengan bagian menjulang dari atap (bubungan tinggi). menjadikan ruang tengah (utama) menjadi tidak
berhubungan dengan ruang luar
Ruang atap yang menjulang tepat di atas ruang tengah
(utama) yang berfungsi sebagai thermal mass, dan
Ruang atap sebagai thermal mass menjadi satu-satunya bagian atap yang memiliki plafon.

Bagian ruang atap berplafon Ruangan anjung

Peninggian Lantai
Peninggian lantai melalui konstruksi panggung mencapai ketinggian sekitar 2 meter
dari permukan tanah pada bagian lantai tertingginya, sedangkan pada bagian
lantai terendahnya mencapai ketinggian hingga sekitar 1,5 meter.

Karena tanah berupa rawa yang mengalami air pasang dan surut di sepanjang
tahunnya, bagian kolong tidak difungsikan untuk aktivitas sehari-hari tetapi hanya
difungsikan sebagai tempat menyimpan balok-balok kayu, atau menambatkan
Bagian ruang tengah
yang tidak memiliki
perahu.
hubungan langsung
dengan ruang luar Fungsi Rumah Panggung
Berbentuk Rumah Panggung, yaitu rumah dengan peninggian lantai yang berfungsi

ARSITEKTUR RUMAH untuk:


Menghindari pasang surut air rawa
Menghindari luapan banjir Sungai Martapura
Mengurangi kelembaban dari permukaan tanah

BUBUNGAN TINGGI
Alfira Izza Aulia / 200606110111 / Kelas D / Arsitektur Nusantara / Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
8. Penutup atap sirap
Material Tanggap Iklim
5. Bukaan (ventilasi) 6. Tritisan (dinding)
7. Ruang atap (thermal mass)

Panggung yang ditinggikan dari Permukaan tanah setinggi 2


meter
Elemen panggung digunakan untuk mengatasi kelembaban, gangguan air
pasang, dan melewatkan angin.

Lantai dan dinding yang disusun dari papan-papan bercelah


Lantai dan dinding yang disusun bercelah-celah digunakan sebagai ventilasi
untuk melewatkan angin.

Beranda di bagian depan dan belakang sebagai area transisi 3. Dinding papan vertikal 2. Lantai papan bercelah
dan pelindung dari silau dan tampias 1. Panggung 4. Beranda (ruang transisi)
Beranda digunakan sebagai area transisi agar tidak mengalami tampias dan
Ruang atap sebagai thermal mass
silau ketika bagian muka bangunan diberikan bukaan Kemiringan atap utama yang
curam untuk menuntaskan air hujan

Bukaan (jendela) dan pintu sebagai ventilasi Teritisan yang lebar pada
Bukaan pintu dan jendela, lebih difungsikan sebagai penghawaan bagian depan bangunan
dibandingkan untuk memasukkan pencahayaan.

Teritisan sebagai shading


Teritisan yang digunakan sebagai shading, hanya berfungsi pada bagian
depan dan belakang.

Atap bervolume besar sebagai penyimpan panas


Pada bagian samping bangunan, teritisan tidak cukup memberikan
perlindungan terhadap tampias air hujan, dan silau matahari. Atap bervolume
besar sebagai massa penyimpan panas, didukung oleh adanya plafon pada
bagian atap utama tersebut sehingga menahan panas turun ke dalam
ruangan di siang hari, namun melepaskannya pada malam hari. Teritisan lebar pada bagian samping sehingga
tampias pada dinding samping dan anjung
Penutup atap sirap yang disusun berlapis tetapi masih bisa
memasukkan penghawaan ke dalam ruangan
Penutup atap sirap yang disusun berlapis, menghindarkan air hujan meresap
masuk ke dalam ruangan, namun masih bisa memasukkan udara ke dalam
ARSITEKTUR RUMAH
ruangan melalui renggangan susunannya yang berlapis-lapis.

BUBUNGAN TINGGI
Alfira Izza Aulia / 200606110111 / Kelas D / Arsitektur Nusantara / Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Anda mungkin juga menyukai